• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handling an Eleven-Year-Old Student Who Kept Avoiding Lessons At ACES English Course.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Handling an Eleven-Year-Old Student Who Kept Avoiding Lessons At ACES English Course."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Dalam tugas akhir ini saya membahas tentang permasalahan yang saya temui saat menjalankan masa magang di ACES (Active

Communicative English Study) English Course di Bandung, yaitu saya menemukan seorang murid laki-laki yang kerap menghindari pelajaran di ACES. Ada tiga sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh kesulitan saya dalam menangani anak tersebut. Penyebab pertama adalah pelajaran yang didominasi oleh kegiatan menulis, yang tidak menyenangkan bagi siswa sehingga ia kerap mencari kegiatan yang menurutnya lebih menarik dari mengikuti pembelajaran di kelas. Penyebab kedua adalah siswa lelah dari aktivitas fisik selepas sekolah seperti bermain sepak bola dan basket. Penyebab ketiga adalah siswa memiliki kekhawatiran yang berlebih akan mendapatkan nilai buruk. Ada tiga dampak dari masalah ini. Dampak pertama adalah murid-murid lain terganggu karena apa yang murid tersebut lakukan. Dampak kedua adalah saya merasa kesal sehingga mempengaruhi suasana kelas. Dampak ketiga adalah butuh waktu yang lama bagi murid tersebut untuk mencapai tingkat berikutnya dalam pembelajarannya di ACES.

Berdasarkan analisis yang saya lakukan, saya menemukan tiga pilihan solusi untuk menangani anak tersebut. Solusi yang pertama adalah saya harus menetapkan dan memberitahukan kepada murid tentang

konsekuensi (penghargaan dan hukuman) atas tindakan mereka yang dilakukan di dalam kelas secara konsisten, baik itu perilaku baik maupun buruk. Yang kedua adalah saya mencoba untuk menggunakan metode pengajaran yang variatif yang dapat membuat siswa merasa senang ketika belajar. Solusi yang terakhir adalah saya melakukan percakapan secara pribadi kepada murid tersebut di luar kelas setelah pembelajaran berlangsung.

(2)

TABLE OF CONTENTS

DECLARATION OF ORIGINALITY...ii

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN...iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...iv

ACKNOWLEDGEMENTS...v

ABSTRACT...vii

TABLE OF CONTENTS...viii

CHAPTER I. INTRODUCTION...1

A. Background of the Study B. Identification of the Problem C. Objectives and Benefits of the Study D. Description of the Institution E. Method of the Study F. Limitation of the Study G. Organization of the Term Paper CHAPTER II. PROBLEM ANALYSIS...7

CHAPTER III. POTENTIAL SOLUTIONS...13

CHAPTER IV. CONCLUSION...24 BIBLIOGRAPHY

APPENDICES:

A. FLOWCHART

B. CLASSROOM LAYOUT

C. THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

(3)

C.3. Raldy Widjaja’s personal interview

(4)

APPENDIX A

FLOWCHART

POTENTIAL SOLUTION 2 : I try to teach English using various positive feelings about his

POTENTIAL SOLUTION 3 : I will do personal conversations with can be time-consuming which makes me cannot explain all the materials for that day on time.

2. I might be tired from applying various teaching methods for different levels and ages in one dominated by writing activities, which were not enjoyable for the student

2. The student was tired from physical activities after school like playing

There is an eleven-year-old boy who kept avoiding lessons at ACES English Course in January until February 2013.

(5)

APPENDIX B

CLASSROOM LAYOUT

The building has two floors. The first floor is ACES English Course, and the second floor is the residence of Ms. Rhimelda. The following shows the first floor of the building and layout of the classroom where I taught:

ACES ENGLISH COURSE :

(6)

ROOM 03 / PANDA :

NOTE :

T

= Table

Tc 1

= Teacher 1 (Mrs.Herlianty)

Tc 2

= Teacher’s assistant (Me)

Blank space

= students

WHITE BOARD

T TC

2

TC 1

DOOR

(7)

APPENDIX C.1

THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer : Indri Lestari, Grace Hellen, Mellisa Name of Respondent : Rhimelda Marcella Yulita, S.S. Day & date of interview : Thursday, 21 February 2013

Place of interview : ACES English Course (Multimedia room)

Melissa : Selamat malam Ms. Rhimelda, kami dari DIII Bahasa Inggris Maranatha. Saya ingin menanyakan bagaimana tentang sejarah ACES berdiri? Dan siapa pendiri dari ACES sendiri?

(8)

mendirikannya pada tanggal 1 April 2002 di Jalan Pajajaran no.87 Lantai 3. Nah kemudian karena jumlah kapasitas murid semakin banyak, jadi kita itu waktu taun 2005 itu pindah ke Jalan Astina no.68 D. Nah, kemudian setelah 6 tahun disana karena disana habis masa kontraknya, kita pindah ke Jalan Pandu nomer 6A.. gitu karena disini tempat milik sendiri G. Hellen : Trus miss, ini hmm..apa arti nama dari ACES sendiri

trus kan tadinya ACE Kids berganti nama jadi ACES itu kenapa?

Ms. Rhimelda : Nah awalnya tuh kita ACE Kids karena waktu itu memang kita fokusnya hanya untuk anak-anak. Hmm..kita hanya mau mengajarnya tadinya hanya anak-anak aja, tapi kemudian banyak orang tuia juga, banyak juga para pekerja yang ingin bahasa inggris lebih ya terutama untuk daily conversation, jadi kita mengganti nama ACE Kids menjadi ACES, karena kan ACE Kids itu berarti kapasitasnya hanya untuk anak-anak saja yah.. nah kalo ACE Kids tuh diganti namanya menjadi (Active Communicative English

Study). Jadi itu terbuka untuk berbagai usia.

(9)

Ms. Rhimelda : Ya tentu saja, visi sendiri sih kita kedepannya ingin membuka semacam sekolahan yang mungkin dimulai dulu dengan playgrup. Fokusnya kita itu kesana dulu, dan untuk misinya sendiri kita ingin mengembangkan pendidikan di Indonesia terutama dalam bidang Bahasa Inggris supaya lebih baik lagi, karena nantinya kan dalam globalisasi era kan kita membutuhkan Bahasa Inggris ya sebagai second language ya, bahasa kedua selain Bahasa Indonesia, supaya nantinya juga kalo misalkan anak-anak mereka Bahasa Inggrisnya baik dari kecilnya, dari kecil sampai dewasa ya itu akan lebih mudah buat mereka. Melissa : Lalu berapa awal jumlah murid ketika ACES

didirikan, dan berapa jumlah muridnya sekarang? Ms. Rhimelda : Wah, waktu lagi pertama ACES didirikan, jumlah

murid mungkin sekitar 20an ya, nah kalo sekarang kita sempet mencapai 100 tapi mungkin di taun ini kita mulai mengalami penurunan ya sekitar 80 murid ya kurang lebih gitu.

G. Hellen : Fasilitas apa saja yang disediakan oleh ACES buat menunjang pembelajarannya miss?

(10)

Singapore. Nah terus kita juga menunjang juga dengan laptop untuk mendengarkan ya, untuk

Listening mereka. Dan kita ada ruangan audio juga

supaya mereka bisa nonton, ataupun mereka bisa mendengarkan lagu seperti itu.

Indri : Kriteria guru seperti apa yang ACES sendiri butuhkan untuk menjadi seorang pengajar disini? Ms. Rhimelda : Yang penting yang pertama kali adalah guru itu

harus sabar, mereka juga harus sayang ya sama murid-murid dan terutama harus pintar dan yang pertama kali guru itu harus lakukan itu mereka harus mencoba testnya dulu ya disini, test TOEFL, dan itu nilainya itu harus lebih dari 550, sesudah test TOEFL itu baru kita mengadakan interview. Nanti dari hasil interview dan test TOEFL baru kita bisa menentukan guru tersebut bisa diterima atau engga dia.

Indri : Apakah ada masa percobaannya?

Ms. Rhimelda : Ada, masa percobaan selama 3 bulan dulu, biasanya kita lihat dan di-training juga si guru tersebut.

Melissa : Lalu, materi pengajaran dari ACES itu sumbernya dari mana saja?

(11)

Ms. Rhimelda : Level itu kita mulai dari Toddy, toddy itu untuk umur 3 taun. Kemudian nursery itu untuk 4 taun, dan kemudian ada PB yang disebut pre-basic, kemudian

Basic 1,Basic 2, Basic 3,Inter 1, Inter 2, Inter 3.

Indri : Bagaimana hubungan antardepartemen ACES itu sendiri? Hubungan dalam departemen, apakah hubungan para pengajar atau staff itu dapat melaporkan, atau dapat membicarakan tentang suatu permasalahan langsung kepada Mrs. Rhimelda? Ms. Rhimelda : Oh iya, tentu saja disini kita hubungannya itu,

semuanya itu serba terbuka ya.. jadi kalau misalkan kita ada masalah atau ada apa kita biasanya diskusikan langsung. Dan biasanya kita itu ada meeting sekitar seminggu sekali untuk membahas apa-apa saja langkah yang harus kita lakukan untuk menambah jumlah murid, atau untuk mengatasi masalah dengan siswa ataupun masalah dari luar yah terkadang

Melissa : Lalu bagaimana cara ACES mempromosikan ACES English Course ke orang-orang.

(12)

banyaknya mulut lewat mulut ya (MLM)..gitu kepercayaan orang tua.

G. Hellen : Bagaimana cara pembagian kelas di ACES miss? Kaya didalam satu kelas kan ada beberapa murid dari sekolah yang berbeda, nah itu gimana cara pembagian waktunya?

Ms. Rhimelda : Sebetulnya pembagian waktu mah, waktu lagi awal ya mereka datang kemari biasanya mereka tuh diadakan test, nanti placement testnya itu bisa diberitaukan level mana yang mereka harus masuk gitu ya.. nah terus biasanya dikelompokan antara

Basic 1, Basic 1, Basic 2 Basic 2 atau Basic 3 gitu..

atau jadinya sesuai sama kemampuan mereka, level mereka biasanya.

Indri : Emm, Terakhir yah? Terakhir.. Hal unik apa yang dapat membedakan ACES English Course dengan tempat kursus yang lain

Ms. Rhimelda : Hmm kalau menurut opini orang-orang mungkin kita itu baik dalam grammarnya ya, karna kan Grammar itu merupakan Basic dari Inggrisnya ya, otomatis kita memang kuatnya itu dalam bentuk grammar yang kemudian kita kembangkan menjadi Speaking,

(13)

Melissa : Terakhir saya ingin mengucapkan banyak terimakasih pada Ms. Rhimelda, untuk memberikan kami interview ya waktu untuk interview.

Ms. Rhimelda : Sama-sama

(14)

APPENDIX C.2

THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer : Indri Lestari

Name of Respondent : Cherry Herlianty, S.S Day & date of interview : Monday, 29 April 2013

Place of interview : ACES English Course (room 03)

Indri : Iya selamat sore miss, apa kabar? Ms. Herlianty : Baik indri, kamu gimana?

Indri : Baik, miss langsung aja yah to the point. Sekali lagi saya makasih banget atas waktunya untuk bantu saya buat tugas akhir. Ini seputar raldi lagi nih.. hmm Raldi Level berapa?

Ms. Herlianty : Basic 2

Indri : Basic 2? Sekarang dia udah Basic 2? Waktu saya masih tinggal itu dia masih Basic 1 yah?

Ms. Herlianty : Basic 2 juga tapi masih awal-awal

(15)

Ms. Herlianty : Basic 3 seharusnya, karena mungkin pada saat SMP nanti dia langsung Intermediate 1

Indri : Oh gitu, sebentar lagi dong ya? Ms. Herlianty : Sebentar lagi..

Indri : Nah terus saya mau tanya, skill yang bagus dalam diri dia itu kaya Writing, atau Listening, atau apa tuh apa yang bagus?

Ms. Herlianty : Speaking

Indri : Speakingnya bagus ya? Oh, cuman saya belom pernah denger yah

Ms. Herlianty : Nanti lain waktu

Indri : Terus kalau kelemahannya apa?

Ms. Herlianty : Kelemahannya dia suka delaying, dia suka menunda-nunda untuk mengerjakan soal, jadi mungkin dia terlalu lelah di sekolah jadi dia merasanya ingin sedikit lebih santai. Tapi kebalikannya, orang tuanya ingin cepat, dan inginnya tepat waktu, kalau bisa sih satu tahun lebih sedikit lah yah, udah beres itu Level 3.

Indri : Tapi kalau dari skillnya sendiri kelemahannya itu apa miss?

Ms. Herlianty : Kelemahannya adalah tidak mau mengingat, jadi short

term memories yah.

(16)

Ms. Herlianty : Di Grammar juga. Ya Grammar, ya Vocab.. aga menghindari menghafal. Yang namanya menghafal dia menghindari itu.

Indri : Nah terus kalau kesulitan sendiri untuk miss nih sebagai guru yang ngajar dia tuh apa sih?

Ms. Herlianty : Kadang begitu dikerasin, kadang-kadang begitu dikatakan dibicarakan ke orang tuanya itu biasanya dia menangis, biasanya dia langsung stress kalau kita bawa-bawa orang tuanya. Tapi kalau kita menghandle sendiri kadang-kadang ga didengar. Kalau kita lembut, memperlakukan dia lebih lembut gitu ya, lebih soft, dia kadang-kadang ya tidak mau mendengar juga. Kadang dimarahin, ngejawab.

Indri : Serba salah ya? Ms. Herlianty : Serba salah, gitu.

Indri : Suka stress ga kadang-kadang? Suka kesel gitu?

Ms. Herlianty : Suka karena tuntutannya berbeda, dari orang tua sangat berbeda gitu. Jadi dia seolah-olah, jadi dia tidak kooperatif. Dia tidak ada kerjasamanya, sedangkan orang tua

menginginkannya kan cepat. Misalnya anaknya harus bisa Indri : Nah terus seberapa terganggunya sih murid-murid di

kelas? Kalau se-yang saya kemaren menyaksikan langsung, kayanya murid-murid lain tuh aga sedikit

(17)

atau suka berisik, atau ngajak ngobrol aja, nah kira-kira gimana miss yang sudah lama sekali menangani dia? Ms. Herlianty : Uhh, selain memutar lagu dia juga suka mengambil

handphone temannya. Seperti itu, nah misalnya Robert.

Sejak SMP Robert itu, lalu dia langsung ngambil lalu dia mainkan karena dia tahu kalau Robert ini kan baik sekali. (laugh) lalu dia main akhirnya kena marah dan akhirnya Robert juga kena marah.

Indri : Jadi yang lain tidak kondusif sekali ya?

Ms. Herlianty : Terutama pas ada murid baru, murid baru yang masuk sama di jam dia di kelas dia. Karna masa saya harus

“singa” terhadap dia ya? Menjadi galak sekali, lalu langsung

ke murid baru saya berubah menjadi manis, kan ntar jadi aneh.

Indri : Oh gitu, lalu dari kapan sih dia suka menghindari jam pelajaran?

Ms. Herlianty : Dari sejak masuk Indri : Dari awal?

Ms. Herlianty : Dari sejak saya masuk sini tuh tahun 2007 dia sudah begitu, dari sejak kecil

(18)

Ms. Herlianty : Uhh, entah apa gitu ya yang dia inginkan tapi kalo buat saya sih itu hanya ingin buang-buang waktu saja, ya makanya sering rang tuanya bilang kalau belum selesai tidak usah pulang gitu miss, mau berapa jam juga. Seperti itu, tapi yang tidak kooperatif dan maksudnya tidak suportif adalah dia anaknya sudah tau gitu tapi tetap jam pulang dia ingin pulang. Jadi dia sangat tricky sekali (laugh). Jadi pada saat jam pulang dia tidak mau tidak pulang, gitu. Dia

langsung marah-marah lalu pengennya keluar aja. Indri : Tapi memang dia nervous ya dalam belajar ya? Ms. Herlianty : Nervous betul.

Indri : Banyak khawatir gitu?

Ms. Herlianty : Banyak! Banyak sekali kekhawatirannya. Bahkan seperti tadi aja yah, R analisis gitu ya, itu setiap 1 nomer itu bertanya ke saya. Padahal mah tidak apa-apa kalau salah pun kan nanti tinggal dibenerin. Kenapa dia harus bertanya, setiap 1 nomer nanya , selalu seperti itu. Nanti akhirnya.. Indri : Yang lainnya ga kebagian gilir

Ms. Herlianty : Betul.. nah tapi kan kalau seperti itu jadi saya yang belajar nya (laugh).

(19)

Ms. Herlianty : Betul, tidak tertinggal jauh sekali sih, hanya saja kalaupun dia bisa lebih cepat gitu yah, dia bisa saja sekarang sudah

Inter dia, seperti temannya yah yang satu lagi, satu Level

dengan dia sudah Intermediate 1. Indri : Tapi kalau 1 Level tuh jauh kan ya? Ms. Herlianty : Jauh

Indri : Lalu miss pernah sampe marah banget ga?

Ms. Herlianty : Pernah, pernah beberapa kali saya begitu karena itu biasanya pada saat sebelum ujian sekolah yah. Biasanya ujian sekolah, lalu dia tidak kooperatif itu saya pasti marah banget karena saya seperti dikejar deadline, tenggat waktu kan ya. Sehingga, tapi dianya di kelas begitu, selalu

delaying, selalu saja ya.. mengerjakan sesuatu yang

seharusnya tidak dia kerjakan gitu.

Indri : Apa sudah mencoba personal approach terhadap dia? Ms. Herlianty : Sudah, sudah.. dia pun sempat beberapa kali kaya sesi

curhat lah yah.. meluapkan kekesalannya, sebetulnya apa sih kekesalannya, ya itu.. bahwa apa yah.. uhh.. dia itu cape. “Saya ini cape” sampai mau menangis dia, sampai ia

ngomong gini waktu lagi berdua “saya ini cape miss” gitu

kan.. “saya udah di sekolah begini..begini, lalu nanti udah

gitu dikasih yang lain” trus kamu dirumah aja atuh lah kalo

(20)

langsung belajar lagi” katanya gitu, kekesalannya

sebetunya itu. Jadi intinya dia dia butuh ada space yang lebih banyak untuk bermain. Kalo di kelas maunya main Monopoly, kalo yang saya lihat sih masih ke

kanak-kanakannya masih tinggi sekali ya kalau yang saya lihat ya. Indri : Lalu karakter anak ini kalau menurut miss seperti apa sih? Ms. Herlianty : Salah satunya mudah berteman yah, senang bergaul,

berteman orangnya. Trus kalo selain belajar sih emang dia kooperatif juga kalo dengan teman kalo bermain juga. Tapi kadang kalo bermain juga inginnya menang, kadang tricky Indri : Nahh saya tauu iyaaa...iyaaa..

Ms. Herlianty : Naah curang ya.. iya wajar sih ya masih kecil.

Indri : Nah ini sekarang beda topik, tapi masih ya kurang lebih sama juga sih.. uhh.. kita ini kalau punya inovasi baru nih ya miss yah, selama saya menjadi asistennya miss kan apa.. saya kan udah mulai terbiasa dengan cara mengajar disini kan, nah lalu kalau kita punya inovasi baru misalnya menggunakan various teaching methods dengan metode yang berbeda-beda gitu tiap harinya atau apa,

kekurangannya apa sih yang jelas bakal miss rasain gitu loh, apakah miss mungkin cape atau apa? Ada ngga? Ms. Herlianty : Kekurangannya adalah materi akan lama terkejar, kalo

(21)

adalah advance tidak ada disini, adanya Intermediate 3. Tapi Intermediate 3 itu sudah seperti Advance di kursus lain, kalo disini kan standardnya Singapore standard ya kalo disini. Jadi kalo saya... *to be continue..

Indri : Iya mohon maaf yah tadi terpotong karna memorinya sudah habis. Nah, balik lagi nih miss,yang tadi. Kan kekurangannya kalau pake various teaching methods kan biasanya sejam nih materi yah..

Ms. Herlianty : Nah terus kalo saya misalnya, satu jam saja saya jelaskan to be, to be past gitu kan biasanya kalo fun ini begitu, kalau yang saya lihat begitu, kalau yang saya perhatikan. Kalau metodenya fun, kita tuh cuma bisa menjelaskan begitu begitu aja tuh bisa sampe 1 jam. Karna cuma huuh huuh. Kalo cuma seperti itu, nah saya ga mau seperti itu. Karna keteter gitu ya. Nah saya sih maunya di kelas ini adalah, paling lama meskipun siswanya sering postpone tuh saya maunya ngga nyampe 2 tahun lah. 1 tahun 7 bulan itu udah sangat molor gitu waktunya, udah sangat lambat. Nah saya maunya begitu. Karna kalau sampai 2 tahun lebih atau apa nah saya ga mau, minimal 1 tahun lebih dikit lah.

Indri : Lalu, ini lain cerita lagi ya.. kita kan tadi sudah sedikit menyinggung tentang personal approach yah, ada personal

(22)

mengadakan yah, maksudnya kita ngasih waktu lebih sama dia untuk melakukan personal approach buat si anak ini itu biar rasa khawatirya itu bisa keluar, biar dia bisa curhat, tapi setelah jam pelajaran. Nah kira-kira keberatan dari pihak orang tua itu apa?

Ms. Herlianty : Ga ada sebetulnya, kecuali keberatannya diluar masalah itu ya, masalah mungkin menjemput anak yang lainnya. Mungkin dia pengen cepet-cepet dari sini tuh itu emang pengen menjemput anak yang lainnya di tempat kursus lain, itu aja. Kalau untuk anaknya sendiri sih ngga. Indri : Lalu ini yang, bentar ini saya liat dulu pertanyaannya ini

(laugh) soalnya ga keliatan.. Ms. Herlianty : Ngga apa-apa

Indri : Apa yang membuat teacher kehilangan mood dalam mengajar? Yang miss rasakan sudah bertahun-tahun ini ngajar

Ms. Herlianty : Tidak kooperatifnya siswa. Misalnya, orang tua sudah

menyampaikan kalo “saya mau anak saya conversationnya

baik” tapi ternyata begitu conversation satu arah. Anaknya

sendiri tidak mau menjawab, gitu kan. Dia hanya diam. Akhirnya lama-lama dia tidak betah karena kenapa sih tiap hari harus ngomong Inggris, gitu. Padahal orang tua sudah nge push “saya mau anak saya cas cis cus” gitu kan..

(23)

Ms. Herlianty : Akhirnya kesel

Indri : Berdampak ya sama semuanya? Ms. Herlianty : Bedampak, iya.

Indri : Lalu berarti kalau murid enjoy belajar nih, kita sebagai

teacher ga akan kehilangan good mood dong?

Ms. Herlianty : Betul, itu justru yang saya lihat. Sebagai manapun kita apa ya memperlihatkan kita brilian, kita gaya banget gitu, kalau si murid tidak comfort dengan kita dia tidak akan bisa keluar.

Indri : Jadi nih, kalau enjoy, good mood nya balik lagi kan? Ms. Herlianty : Iya, beda dengan sekolah, kalau di sekolah mah kita mau

gaya apapun dia akan terima, dia tidak akan bilang saya mau berhenti sekolah (laugh), berbeda dengan kursus. Indri : Lalu, 2 pertanyaan lagi yah? 3 mungkin.. menurut miss

apakah setelah personal conversation itu dampak positif akan terlihat terhadap anak dari cara belajarnya?

Ms. Herlianty : Depends ya, tergantung dari pada anaknya sendiri, tergantung dari willingness dia belajar bahasa Inggris. Kalau sudah habis sesi curhat seperti itu terlewati gitu ya, dia tetap saja sama ya berarti itu juga kurang membantu juga. Hanya saja kita jadi tahu apa sih kesulitan dia, apa sih yang dia inginkan. Yang dia inginkan hanya istirahat

(24)

Ms. Herlianty : Iya

Indri : Lalu, apa murid suka melanggar peraturan nih? Kalo kata miss gimana nih?

Ms. Herlianty : Sering sih, kalau melanggar peraturan seperti itu. Indri : Itu teh iseng apa apa sih?

Ms. Herlianty : Kadang-kadang kalau English day time misalnya, satu kata seribu atau lebih.ya cuman kadang-kadang mereka tidak kooperatif akhirnya lebih banyak diam. Akhirnya kelas jadi tidak rame. Kalau di fikiran mereka kelas miss Cherry tidk rame, itu dia akan ingat terus nantinya. Akhirnya nanti berdampak pada pertemuan berikutnya. Karena dia pada saat kursus “kelasnya ga rame” males. Itulah nantinya yang

jadi apa yah, dilema antara ingin membuat mereka maju dengan ke kooperatifan mereka yang kurang.

Indri : Lalu apa yang menyebabkan.. ini pertanyaan terakhir ya miss yah.. apa yang menyebabkan murid suka apa yah.. penasaran dalam melanggar peraturan? Kira-kira apa sih? Ms. Herlianty : Ingin tahu sampai dimana gurunya bisa in-charge di kelas.

Ingin tahu kesabarannya, “biasanya kalau begini bisa ga ya

kaya begini..?” coba-coba sih sebetulnya kalo siswa tuh

(laugh)

(25)

APPENDIX C.3

THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer : Indri Lestari

Name of Respondent : Raldy Widjaja (The particular student) Day & date of interview : Tuesday, 7 May 2013

Place of interview : Telephone interview (recorded)

Indri : Hallo

Raldy : Iya ini Raldy Indri : Udah jelas? Raldy : Udah..

Indri : Raldy ngomongnya agak jelas yah soalnya kan miss ngerekamnya pake ini, jadi ditodong kan rekamannya. Jadi ngomongnya aga jelas yah..

Raldy : Hu uh..

(26)

Indri : Kenapa?

Raldy : Jarang aktifitasnya..jarang..

Indri : Oh aktifitasnya.. nahh gini udah enakeun jelas gini... terus kenapa sih Raldy teh suka keluar-keluar kelas kalo misalnya uhh apa..kalo lagi belajar gitu? bosen apa gimana sih?

Raldy : Boring

Indri : Boring yah? Apanya yang boring? Raldy : Bosen ajah..

Indri : Aktifitasnya nulis terus, gitu? Raldy : Hu uh..

Indri : Soalnya kan kalo yang miss lihat kan aktifitas di ACES kan nulis gitu kan, cenderungnya sama Grammar sama Vocab.. apa itu teh kurang menarik buat Raldy?

Raldy : Kurang..

Indri : Kenapa kurang menariknya? Raldy : Jadi mikir terus..

Indri : Jadi mikir terus? Oh gitu.. nah terus kalo misalnya ini guru nih, hmm ngajar Raldy tuh pake.. apa.. aktifitas-aktifitas yang variatif gitu kaya misalnya belajar pake lagu, terus belajar keluar kelas, terus misalnya ada diskusinya, study group..kalo misalnya yang kaya gitu-gitu tuh Raldy suka ga?

(27)

Indri : Suka? Jadi pasti kalo misalnya pelajarannya kaya gitu tuh Raldy pasti suka yah?

Raldy : Ya senang aja gitu..

Indri : Seneng? Hu uh.. Nah terus ini nih yang ngebikin Raldy bosen nih, Raldy : balik lagi sama yang tadi, yang bikin Raldy bosen sama pembelajaran Writting terus teh kenapa sih?

Raldy : Ga suka nulis

Indri : Kenapa? Ga suka nulis? Raldy : Hu uh

Indri : Oh gitu.. nah terus Raldy kan suka bilang cape nih kalau di kelas, kipas-kipas itu loh.. terus miss kan pernah ngobrol kalo ga salah sama Raldy yah, Raldy teh suka main basket gitu kan katanya yah.. terus Raldy suka main bola buat ngisi waktu luang.. itu teh bener kan yah?

Raldy : Hu uh

Indri : Itu gimana sih mainnya sebelom ke ACES gitu?

Raldy : iya, kalau hari sabtu.. Kalo sepulang ACES mah langsung main

Indri : Oh gitu? Jadi langsung main gitu? Raldy : Ama sodara

(28)

Raldy : Yah.. refreshing dulu lah.. belajarnya yang ringan dulu, gitu..

Indri : Oh belajarnya yang ringan dulu, ga mau yang langsung susah gitu?

Raldy : Jangan langsung Grammar gitu.. Indri : Maunya belajar apa atuh? Speaking?

Raldy : Engga, ya sebisanya aja, diem dulu gitu.. santai..

Indri : Oh gitu.. Nah terus nilai Bahas Inggris Raldy di sekolah kurang bagus yah? Itu teh kenapa sih? Susah belajarnya? Raldy : Ngga.. cuman..yaa... gimana ya.. susah dijelasinnya.. Indri : Susah dijelasinnya? Pokonya mah gitu aja yah?

Hehe..Jadi kalau misalnya si gurunya menerangkannya kurang menarik, metodenya kurang menarik, jadi weh Raldy teh ga ngerti si materinya yah?

Raldy : Hu uh

Indri : Oh iya..iya ngerti.. jadi ujian juga susah di ini nya yah Raldy : Hu uh

(29)

apa? Kamu ga sukanya apa? Raldy suka ga kalau misalkan ada pembicaraan yang kaya gitu?

Raldy : Hmm suka..

Indri : Jadi dibawa curhat gitu suka? Raldy : Curhat mah jarang sih,cerita..

Indri : Oh iya bukan curhat, maksudnya hmm.. apa ya.. maksudnya lebih deket gitu sama guru jadi Raldy teh bisa ngomong, miss saya teh dirumah teh susah gini..gini..gini.. kalo ngerjain ini, saya di sekolah teh gini.. harusnya saya gini.. gimana yah? Kaya gitu... suka yah?

Raldy : Iya

Indri : Menurut Raldy itu penting ga? Raldy : Penting..

Indri : Terus guru kaya apa sih yang Raldy suka? Raldy : Gurunya suka main.. jadinya teh enak aja yah.. Indri : Terus galak? Kalo gurunya galak gimana? Raldy : Kalo galak ya...gimana..biasain aja...

Indri : Nah terus miss mau nanya nih, kalo Raldy manggil papah apa?

Raldy : Papah aja..

Indri : Nah kalau papah sama mamah ngajar dirumah kaya gimana sih?

(30)

Indri : Oh, tapi diajarin gitu? Raldy : Hu uh

Indri : Terus suka dimarahin ga? Raldy : Hehe kadang-kadang..

Indri : Kalo Raldy susah ngertinya dimarahin yah? Raldy : Iya

Indri : Nah terus koko sama cici suka ngajarin ga? Raldy : Ngga, jarang.. malah hampir ga pernah

Indri : Suka main ga? Ga pernah? Ohh.. jadi kalau pas dirumah teh suka main bareng gitu ga?

Raldy : Ya suka main bareng mah.. Indri : Tapi ngajarin ngga?

Raldy : Hehe iya..

Indri : Ohh..hehe...nah terus Raldy katanya, ini kata miss Cherry.. Raldy tuh kan katanya dirumah teh apa..pas waktu les di ACES tuh pernah Miss Cherry kan nyuruh Raldy belajar, terus Raldy teh bilangnya atuh miss cape saya teh sampe rumah teh harus langsung belajar lagi saya teh harus gini..gini.. itu bener ga sih sepadat itu Raldy teh sampe harus belajar lama gitu kayanya?

Raldy : Betul..

Indri : Jadi pas sampe rumah teh harus dituntut buat belajar? Raldy : Hu uh

(31)

Raldy : Di sekolah? Apa maksudnya?

Indri : Di sekolah teh gitu..belajar..belajar.. terus soal yang di ujianin nya juga susah?

Raldy : Iyaa...

Indri : Terus kalau udah gede Raldy teh pengen jadi apa sih? Raldy : Pemaen bola

Indri : Pemaen bola? Raldy teh suka pisan sama bola yah? Raldy : Hu uh

Indri : Terus suka Bahasa Inggris ga? Raldy : Kurang sih bahasa mah, Indri : Kurang? Kenapa ga suka?

Raldy : Ga suka aja Bahasa...lebih suka math dari pada bahasa.. Indri : Hah? Malah matematika kamu lebih sukanya yah? Apa

susahnya sih belajar bahasa inggris? Raldy : Engga sih jadi ga suka aja gitu..

Indri : Oh iya da susah yah, kalau emang orang ga suka mah ya ga suka aja ga ada alesannya yah..

Raldy : Iya, kalo aku mah lebih suka math.. nilai UAS juga bagusan math dari pada B.Ing ato IPA..

(32)

kira-Raldy : Hmm..gimana yah..

Indri : Kaya misalnya nyampein materinya harus gini, tolong diadain ini dong, misalnya kaya gitu..

Raldy : Ya gimana yah..

Indri : Kaya misalnya murid-murid kaya Raldy teh pengennya belajar teh yang kaya gini dong jadi asik.. kaya gimana sih coba?

Raldy : Hmm...belajarnya teh yang kaya gimana ya...

Indri : Misalnya teh kaya gimana? Misalnya belajarnya lewat film atau gimana, yang Raldy maunya yang gimana?

Raldy : Ya pokonya mah belajarnya teh yang bergerak-gerak Indri : Ohh..kamu mah orang kinestetik ya? Suka aktifitas yang

pake gerakan badan yah..

Raldy : Hu uh.. jangan diem di kelas.. bosen..

Indri : Jadi kamu teh pembelajar kinestetik ternyata.. iya..iya.. ya udah deh gitu aja ya Raldy ya, nanti kalau kurang-kurang miss dateng aja ke ACES ya buat interview sama Raldy. Makasih banyak rajin belajar ya, dadah Raldy

(33)

APPENDIX C.4

THE TRANSCRIPTIONS OF THE INTERVIEW

Name of Interviewer : Indri Lestari

Name of Respondent : Cherry Herlianty, S.S Day & date of interview : Tuesday, 9 April 2013

Place of interview : Telephone Interview (recorded)

Indri : (tidak terekam) ....eeh gimana bisa dijelasin miss? Ms. Herlianty : Jadi uhh dia mencari apa ya..mencari perhatian lalu satu

lagi adalah dia tidak siap untuk belajar dengan alasan terlalu capek di sekolah, di rumah juga sama belajar.. sehingga dia selalu mencari alasan lain untuk tidak melakukan pekerjaannya

Indri : Salah satunya ke toilet yah?

Ms. Herlianty : Salah satunya ke toilet, lalu setelah itu makan, lalu meraut pinsil, terkadang tidak melakukan apapun, “saya hanya

ingin membaca saja” terkadang kalau sudah di push benar

(34)

Ms. Herlianty : Iya betul, bahkan di Basic 1 saja itu dia tidak dapat rapot karena dia belum selesai.. tapi maaf kalau itu saya agak lupa ya.. ya pokoknya dia susah untuk menyelesaikan gitu.. kalo misalnya dikasih Treks, itu kan untuk translation, dia itu tetp tidak mau mengerjakan, bilangnya terlalu banyak.. padahal kalau dipaksakan mampu.. karena

teman-temannya bahkan yang umurnya di bawah dia juga kalau untuk mengartikan Treks, mereka bisa. Diberikan

Grammarterus dia alasannya susah, atau capek seperti itu, atau bahkan kalau mengerjakan tapi dia akan bertanya setiap nomer kepada kita.. bahkan dengan soal yang mirip, dia akan tetap bertanya..

Indri : Jadi dia selalu bertanya ya miss yah? Ms. Herlianty : Iyah hu uh..

Indri : Lalu kelakuannya apa aja yang membuat dia terhambat untuk naek Level itu?

Ms. Herlianty : Seperti itu jadi diberikan tema yang lain, diberikan materi yang lain tetap selalu ada alasan tidak mau mengerjakan.. diberi per-kalimat dalam Treks susah.. karena Basic 2 tentu saja akan berbeda dengan Basic 1.. Basic 1 mungkin masih bisa mengartikan per-kata saja, tapi kalau Basic 2 saya sudah memberikannya harus per-kalimat.. dia tetap tidak mau.. dia bilang dia senangnya Grammar.. begitu diberikan

(35)

membeli susu, setelah membeli susu ngga langsung ke kelas.. melihat dulu orang lain yang sedang main diluar, menunggu kelas, terkadang dia ikutan dulu melihat saja, atau bahkan dia join ikut main disitu..

Indri : Oh..iya..iya.. jadi sejauh ini dia nyamannya belajar seperti itu ya, masih belum tau bagaimana caranya untuk membuat Raldy ini menjadi rajin ya miss ya?

Ms. Herlianty : Iya betul..betul sekali.. jadi tidak ada kerjasamanya, kurang kerjasamanya dari dirinya gitu.. ada kerjasamanya, tapi harus ada ancaman, “nanti diganti guru ya sama

mami”.. atau “Raldy nanti berhenti aja lesnya ya”.. selalu

harus ada seperti itu.. selalu ada ultimatum.. kalau ada ultimatum baru dia.. tapi itu juga tidak 100 persen berhasil.. setelah ultimatum dia mau mengerjakan tapi setiap 1 nomer nanya.. minimal sudah 70 persen dia mau mengerjakan.. Indri : Oh iya..terimakasih ya miss yah..

(36)

APPENDIX D

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

CHAPTER I

INTRODUCTION

A. Background of the Study

Globalization era brings challenges and big opportunities for education world. To get a succesful career in the future, the young generation have to be creative, have a good personality and strong ability in working. These are the responsibilities of teachers to create the young generation which can bring good credibility for our country. A teacher does not only teach the materials to the students, but a teacher also educates them to be good people both academically and in their personality. This is not simple, because a teacher has to handle some problems, such as

students’ disabilities in learning, students’ psychological problems, or

students’ problematic behaviour. It is said in “Behaviour and Classroom

Management” that students with problematic behaviour may have

difficulty in mantaining and building the relationship with others, have a fear of school, show the innapropriate feelings and mood of unhappiness (8). These things have to be handled by the teacher as an educator.

(43)

February 7, 2013, I found an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES English course (henceforth, ACES). As a teacher assistant there, I helped the main teacher (Ms.Herlianty) to teach English to the students in a regular class. There were four to six students in one class, with different ages and levels. The length of one class session was 90 minutes. I taught the students from Monday until Saturday, from 12 p.m. until 6 p.m. The student who had problematic behaviour was eleven years old. He was in the 6th grade in his elementary school and Basic 2 Level at ACES. This student kept avoiding class lessons by going out of class, talking with his friends, asking irrelevant questions to his teachers, texting, playing the music from his cellphone, and all of them disturbed the conducivity of learning in the class.

The problem like this is very important to solve because if the teacher cannot handle a problematic student like him, the teacher cannot control

the class’ situations. It could affect other students and make the learning

process unsuccessful. It can also negatively affect the student’s own academic achievement, both in his school and at ACES.

Therefore, in this term-paper I would like to analyze the causes and the effects of the problem, which is there is an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES. Additionally, I would like to analyze the potential solutions to handle this particular student.

(44)

1. Why did the eleven-year-old student keep avoiding lessons at ACES? 2. How did the problem affect the other students, me as the teacher, and

himself?

3. How should the teacher in class handle the student?

C. Objectives and Benefits of the Study

The objectives of the study are to find out the causes and the effects of an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES, and also to provide the potential solutions to solve this problem. The benefits for the institution is I hope that this term paper will be useful for the teachers at ACES when they experience the same difficulty and situations. For the readers, I hope this term paper can give important knowledge which is needed by people especially those who want to take part in teaching. Finally, for me as the writer, by doing this research, I can sharpen my writing skills for expanding the chances in journalistic field in the future, and also I can develop my teaching skills especially in handling students’ problematic behavior.

D. Description of the Institution

(45)

Yulita (the current owner of ACES Bandung) was invited by Dra. Leony Siswanti Tanama to expand the business in Bandung. In April 1, 2002, the first branch of ACE KIDS was built on Padjadjaran 87, precisely on the 3rd floor. In 2005, she moved ACES KIDS to a new location where it was more convenient given the growing number of the students. The location was much more strategic and closes enough to the center of the crowds. It was on Astina 68 D. In 2012, ACES had 100 students, 5 teachers, 1 receptionist, and 1 office boy. In this year also, ACE KIDS’ name turned to ACES (Active Communicative English Study) English Course because for the future ACES not only focuses on English language learning and education for children, but also more open for students of a wider age range: for teenagers, those who have been attending college, even parents.

In early 2013, precisely in January (the first day of my internship) ACES

moved to a location that is quite close to the previous place. Now, ACES’

location is in her own residence on Jalan Pandu number 6A. By this time, ACES has 80 students, 3 teachers, 1 administration staff, and one office boy.

The vision of ACES, as stated in the personal interview with Ms.

(46)

E. Method of the Study

Based on the experience from my internship, I choose to analyze

an-eleven-year-old boy who kept avoiding lessons at ACES. The data are taken from my observation (which is recorded in my internship journal), library research (printed and electronic sources), personal interviews with Ms.Rhimelda Marcella Yulita, S.S. and Ms.Cherry Herlianty, S.S., and also telephone interviews with Ms.Cherry Herlianty, S.S. and the particular student. The data are used to analyze the causes and effects, and also the potential solutions for the problem.

F. Limitation of the Study

My term paper focuses on an eleven-year-old student with problematic behaviour at ACES, in the Basic 2 Level at ACES, who kept avoiding lessons. The period of my observation is from January 7 until February 7, 2013.

G. Organization of the Term Paper

This term paper begins with the Abstract, a summary of the whole term paper, continued with a Declaration of Originality, which contains a

(47)

Chapter Three is Potential Solutions, and Chapter Four is Conclusion. The last part of my term paper is Bibliography, which consists of the list of references, and Appendices containing a flowchart, classroom layout,

student’s drawing during my observation, and also transcriptions of the

(48)

CHAPTER IV

CONCLUSION

When I did my internship at ACES English Course in Bandung, I found an eleven-year-old student who kept avoiding lessons at ACES. There are three causes of the problem. The first cause is the lessons were

dominated by writing activities, which were not enjoyable for the student. The second cause is the student was tired from physical activities after school like playing football and basketball. The third cause is the student had over-anxiety about getting bad marks in ACES. There are three effects of the problem. The first effect is the other students were disturbed by him. The second effect is I felt upset, which influenced the mood of the class. The third effect is it took a long time for the student to get to the next level in his learning at ACES.

To solve this problem, there are three potential solutions. First, I should set and let the students know about the consequences (rewards and punishment) of their actions that will be applied in the classroom

(49)

I chose to combine these three potential solutions in solving the problem. In the beginning of the term, I have to set and tell clearly to the students about what they will get as the consequence if they do good actions or bad actions. After that, during the lessons, I can use various teaching methods that can make the students feel fun while learning. The methods that can be used are arrange some outdoor activities, use games in learning, storytelling, songs, and so on, as Soeseno Bachtiar says (89). Then, I also has personal conversations with the student regularly. The conversations can be done after class one or twice a week. I can ask the student about his obstacles in learning or the worries that he has, give feedbacks to the student related to his progress in learning, and give suggestions and encouragement to him to be a better learner and overcome his anxiety.

The reason for combining these three potential solutions is because it is better than applying the potential solutions individually. When applying only the first potential solution, the student will still have the tendency to avoid lessons because the lessons in the classroom are still monotonous. Besides, he still has anxiety so the result will not be maximal. If I only apply the second potential solution, the student still has a tendency to break the rules because there are no consequences behind every action that he does. Also, the student still have worries because there is no encouragement and motivation from the teacher in personal

(50)

him avoid class activities. Furthermore, he will still break the rules and disturb the class, because there is no consequence of his actions.

If I combine only two potential solutions, I will still not get the maximum results. If I just apply the first and second potential solution, which means the teacher does not have personal conversations with the student, the student wil still have worries. Then, if I only do the first and third potential solution, I will never know what method is the most suitable for the student. Besides, because the teacher does not use various teaching methods, the class will still be monotonous. Finally, if I only apply the second and third potential solutions, there are no rewards which can make him motivated to learn.

When the three potential solutions applied together, one thing that should be anticipated is I may not able to manage the time between preparing for teaching, taking time for personal conversations with students, and also the things that related to my personal life.

(51)

BIBLIOGRAPHY

Printed Sources

Bachtiar, Soesono. Buku Pintar Memahami Psikologi Anak Didik. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher, 2012.

Huebner, Dawn, Ph.D. What to Do When You Worry too Much: A Kid’s Guide to Overcoming Anxiety. Washington DC : American

Psychological Association, 2006.

Electronic Sources

Brophy, Jere. Teaching Problem Students. London: Guilford Press, 2013. Google Books. Web. 2 May 2013.

<http://books.google.co.id/books?id=ldslmrGatXMC&printsec=frontcov er&dq=Brophy,+Jere.+Teaching+Problem+Students.&hl=id&sa=X&ei= C6mUUafXDcqErgfQqYDgAw&ved=0CC0Q6AEwAA>.

Canter, Lee. “Assertive Dicipline.” www.incredibleart.org. 2012. 20 April

2013. <http://www.incredibleart.org/links/toolbox/discipline1.html> . Clapper, Christy Ann. A Phenomenological Study of High Performing

(52)

2008. (Publication No. [3336010]).

<http://books.google.co.id/books?id=5gRAH_hQE1YC&printsec=frontc over&hl=id#v=onepage&q&f=false>.

Curwin, Richard L. Meeting Students where They Live : Motivation in Urban Schools. Virginia : ACSD, 2010. Google Books. Web. 28 April 2013.

<http://books.google.co.id/books?id=LqTxVg898sEC&printsec=frontco ver&dq=Curwin,+Richard+L.+Meeting+Students+where+They+Live+:+ Motivation+in+Urban+Schools.&hl=id&sa=X&ei=IaKUUdrzJcvqrQezl4 CIDA&redir_esc=y#v=onepage&q=Curwin%2C%20Richard%20L.%20 Meeting%20Students%20where%20They%20Live%20%3A%20Motiv ation%20in%20Urban%20Schools.&f=false>.

Grille, Robin. “Rewards and Praise : The Poisoned Carrot.”

www.naturalchild.org. 2013. 24 April 2013.

<www.naturalchild.org/robin_grille/rewards_praise.html>.

Harris, Bronwyn. “What Are Some Different Teaching Methods.”

www.wisegeek.org. 2013. 17 April 2013.

<http://www.wisegeek.org/what-are-some-different-teaching-methods.htm>.

Killen, Roy. Effective Teaching Strategies. Newcastle: Thomson, 2006. Google Books. Web. 12 May 2013.

(53)

Jones, Leo. “The Student-Centered Classroom.” www.cambridge.org.

2007. 14 May 2013.

<http://www.cambridge.org/other_files/downloads/esl/booklets/Jones_ Student-Centered.pdf>.

Larson, Jenny. “Liberal Justice Justifies Punishment.” www.phil.gu.se. 2010. 13 May 2013. <http://www.phil.gu.se/cdpf/JennyLarsson.pdf>.

Merglová, Světlana. Reflective Teaching and its Influence on Classroom

Climate. Thesis. Masaryk University, 2008. 20 June 2013. <http://is.muni.cz/th/221576/pedf_m/Diplomova_prace.pdf>.

Montana State University. “Teaching Strategies.” www.montana.edu.

2013. 02 May 2013.

<http://www.montana.edu/teachlearn/Papers/teachingstrategies.html>.

Mosier, Will. “Developmentally appropriate child guidance: Helping

children gain self-control.” www.childcarequarterly.com. 30 Maret 2012 0:52:21. 13 May 2013.

<http://www.childcarequarterly.com/spring09_story1a.html>. Oleivera, Alandeom Wanderlai De. Teacher-Student Interaction : The

Overlooked Dimension of Inquiry-Based Professional Development. Dissertation, Indiana University. Ann Arbor : ProQuest/UMI, June 2008. (Publication No. [ 3324534]).

<http://books.google.co.id/books?id=GvPKnNz_08C&pg=PR6&dq=Ol

(54)

0CCwQ6AEwAA#v=onepage&q=Oleivera%2C%20Alandeom%20W.% 20Teacher-Student%20Interaction&f=false>.

Porter, Louise. “Motivating Children.” www.louiseporter.com.au. 2009. 03

June 2012.

<www.louiseporter.com.au/pdfs/motivating_children_web.pdf>

Porter, Louise. Young Children’s Behaviour. New South Wales: Elsevier, 2007. Google Books. Web. 12 May 2013.

<http://books.google.co.id/books?id=nirBAxuKkP4C&printsec=frontcov er&dq=Porter,+Louise.+Young+Children%E2%80%99s+Behaviour.&hl =id&sa=X&ei=66KUUfLxLsuGrAe67YD4AQ&ved=0CC0Q6AEwAA>.

Reis, Sally M, and Robert Colbert. “Counseling Needs of Academically

Talented Students with Learning Disabilities.” www.readingrockets.org.

2013. 14 May 2013. <http://www.readingrockets.org/article/22722/>.

Richards, Regina G. “Understanding Why Students Avoid Writing.”

www.adlit.org .April 2013. 24 April 2013. <http://www.adlit.org/article/5892/>.

Sheahan, Kyra. “The Advantages of Punishment in Classroom.”

www.ehow.com. 2013. 06 April 2013.

<www.ehow.com/info_8570426_advantages-punishment-classroom.html>.

Twist, Benjamin. “Advantages and Disadvantages of Prizes or Rewards for

Students.” www.ehow.com . 2013. 20 April 2013.

(55)

University of South Carolina. “7 Tips on Handling Classroom Distraction.” www.sc.edu. 16 May 2013 14:55:07. 16 May 2013.

<http://www.sc.edu/cte/guide/classdistractions/index.shtml>. Willingham, Daniel T. “Ask the Cognitive Scientist Why Students Think

They Understand—When They Don't.” www.aft.org. 2012. 12 March 2012.<http://www.aft.org/newspubs/periodicals/ae/winter0304/willingh am.cfm>.

Interviews

Herlianty, Cherry,S.S,. Personal interview. 29 April 2013. Herlianty, Cherry,S.S,. Telephone interview. 9 April 2013. Widjaja, Raldy. Telephone interview. 7 May 2013.

Gambar

TABLE  ROOM 03

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan analisis data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan dan rumusan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa terdapat hubungan

Kemunculan bank syariah di Indonesia tentu mendapat respon yang positif terhadap masyarakat. Hal tersebut tentu saja dapat kita lihat dari perkem bangan bank syariah yang

[r]

Segala bentuk perbuatan curang atau cheating, baik dalam pertandingan ataupun dalam kwalifikasi ataupun ketentuan administrasi, dapat dikenakan sanksi diskwalifikasi

Namun subkultur dari eksplan yang berasal dari media yang mengandung TDZ 3,0 mg/1 ke media yang mengandung konsentrasi TDZ yang sama menunjukkan jumlah tunas yang

diagram konteks. Proses input atau edit data penduduk,data kepala keluarga merupakan proses menyimpan dan mengambil data penduduk dari tabel penduduk, proses input atau edit

1) Perekrutan Tenaga Kontrak Harian Lepas dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kebutuhan personil BANPOL-PP karena sifatnya penting, tidak bertentangan dengan

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammadiyah (2012) yang menyatakan bahwa beralihnya profesi petani dari petani tembakau ke petani kakao