• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Personal Selling terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada PT.Langenharjo Jaya, Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Personal Selling terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada PT.Langenharjo Jaya, Sukoharjo."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of personal selling costs to sales volume. The research was conducted in PT.Langenharjo Jaya who engaged in the textile industry. In implementing the marketing strategy personal selling is often the main constraints such as the salesman had been offering, but consumers do not necessarily make a purchase, so far the scope of the marketing of consumer direct should visit salesman although very distant regions, the costs must be incurred by the company. Given this research, the authors wanted to show how big the influence of personal selling costs to sales volume so PT.Langenharjo Jaya can know that personal selling is very important to the company's progress.

Using description analysis was detected that determination coefficient in personal selling influenced by sales volume in this company was 90,8%, and another 9,2% influenced by others factors. Furthermore identified that regression equation was Y = 418.526 + 403.568 X.

From this observing, researcher has some suggestions for the company to raise personal selling. The company should add more salesman to the unreached areas which have high potential on increasing sales volume. In addition they also need to make good relationship with the consumers.

(2)

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya personal selling terhadap volume penjualan. Penelitian ini dilakukan di PT.Langenharjo Jaya yang bergerak dalam industri tekstil. Dalam melaksanakan strategi pemasaran personal selling seringkali terdapat kendala-kendala seperti salesman telah melakukan penawaran namun konsumen belum tentu melakukan pembelian, jauhnya ruang lingkup pemasaran sehingga salesman harus mengunjungi langsung konsumen walaupun daerahnya sangat jauh, besarnya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya penelitian ini, penulis ingin menunjukkan berapa besar pengaruh biaya personal selling terhadap volume penjualan sehingga PT.Langenharjo Jaya dapat mengetahui bahwa personal selling sangat penting bagi kemajuan perusahaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan koefisien determinasi sebesar 90,8% dimana personal selling mempengaruhi volume penjualan, sisanya sebesar 9,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Didapatkan hasil persamaan regresi Y = 418.526 + 403.568 X.

Saran penulis dalam meningkatkan personal selling adalah menambah salesman ke daerah-daerah yang belum terjangkau yang berpotensi tinggi, dan selalu menjalin hubungan dengan para konsumen.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...5

1.4 Kegunaan Penelitian ...6

BAB II ...7

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ...7

(4)

x

3.3 Metode Penelitian ... 33

3.4 Jenis dan Sumber Data... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Operasional Variabel ... 35

3.7 Teknik Pengolahan Data ... 36

BAB IV ... 40

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Pelaksanaan Personal selling ... 40

4.2 Pengaruh biaya personal selling terhadap volume penjualan ... 42

BAB V ... 47 Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 26

Gambar 2 Struktur Organisasi ... 30

Gambar 3 P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 44

DAFTAR TABEL

Tabel I Operasional Variabel... 35

Tabel II Interval Koefisien Korelasi ... 38

(5)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri tekstil sejak dulu sampai saat ini merupakan salah satu industri

yang paling ramai diminati oleh para pelaku bisnis. Istilah tekstil berasal dari kata

dalam bahasa latin “texere” yang berarti menenun. Keadaan dunia saat ini yang

dipenuhi bencana alam dan peperangan politik mengakibatkan ekspor industri tekstil

Indonesia ke beberapa Negara terhambat. Antara lain aksi demonstrasi rakyat Mesir

untuk menggulingkan kekuasaan Husni Mubarak di Kairo mengakibatkan Mesir

menghentikan pemesanan tekstil dari Indonesia. Walaupun nilai ekspor tekstil

Indonesia ke Mesir tahun lalu tidak begitu banyak yaitu di bawah US$ 200 juta,

namun hal ini juga mempengaruhi penurunan penjualan tekstil di Indonesia. Selain

itu bencana gempa dan tsunami di Jepang juga ikut mempengaruhi dunia industri

tekstil. Akibat gempa dan tsunami tersebut, ekspor dari berbagai Negara ke Jepang

mulai terhambat termasuk Indonesia. (Sumber : www.arsipberita.com February 10,

2011)

Saat ini industri tekstil di Indonesia sedang mulai mengalami penurunan akibat

pemberlakuan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), kenaikan biaya listrik

dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Beberapa hal tersebut menjadi kendala

utama penurunan penjualan tekstil, merosotnya keuntungan serta semakin menambah

(6)

BAB I PENDAHULUAN

2

Indonesia bangkrut karena tidak dapat menghadapi keadaan tersebut. Menurut survei

yang dibahas pada konferensi pers tentang perkembangan pelaksanaan ACFTA pada

23 Maret 2011, hasil survei yang meliputi 2.738 penjual, 3.521 pembeli, dan 724

perusahaan di 11 kota besar yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung,

Semarang, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Makassar dan Manado mengatakan

bahwa masuknya produk impor dari China telah terbukti menghantam industri dalam

negeri. Hasil survei tersebut juga memotret perilaku pedagang yang lebih suka

menjual produk buatan China daripada menjual produk karya anak negeri. Namun,

dari sisi kualitas, survei tersebut menunjukkan, kualitas produk dalam negeri lebih

unggul dibandingkan produk China karena produk dalam negeri menerapkan Standar

Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan data Ditjen Bea Cukai, impor produk China

meningkat 45,9% di 2010. Sedangkan ekspor Indonesia ke China hanya naik 36,5%

di tahun yang sama. Impor terbanyak dari China adalah mainan yang menguasai 73%

total impor mainan. Setelah itu furniture dengan pangsa 54%, elektronika 34%,

logam 18%, permesinan 22%, dan produk tekstil (TPT) 34%. Angka 34% merupakan

angka yang cukup besar dan sangat mempengaruhi perkembangan industri tekstil

dalam negeri. Dengan mengetahui kenyataan keadaan dunia industri tekstil Indonesia

saat ini, perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang tekstil harus dapat

menghadapi tantangan tersebut. (Sumber : www.arsipberita.com March 23, 2011)

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat

Usman, ekspor tekstil Indonesia pada tahun 2010 mencapai US$ 10,9 miliar, naik

10,7% dibandingkan ekspor tekstil tahun 2009 sebesar US$ 9,3 miliar. Oleh karena

(7)

BAB I PENDAHULUAN

3

dan penurunan penjualan, namun Ade Sudrajat Usman menargetkan pada tahun 2011

ekspor tekstil mencapai US$ 12 miliar. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan

tekstil di Indonesia harus menerapkan strategi yang tepat agar dapat bersaing dengan

pesaing lain. (Sumber : www.arsipberita.com January 14, 2011)

Keadaan dunia industri tekstil yang saat ini sedang menurun harus dijadikan

semangat oleh perusahaan untuk kembali meningkatkan keuntungannya walaupun

persaingan industri tekstil dari produk menengah ke bawah sampai menengah ke atas

sangat ketat. Ketatnya persaingan tersebut dapat dilihat dari banyaknya merek yang

beredar di masyarakat. Merek yang beredar sudah sangat banyak bahkan tidak

terhitung lagi. Hal ini membuat perusahaan harus memikirkan strategi yang

pemasaran yang tepat untuk diterapkan di perusahaannya masing – masing. Salah

satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dalam setiap penjualan

produk. Untuk mencapai tujuan tersebut dan mempertahakan tingkat keuntungan

yang berhasil dicapai serta berusaha meningkatkan keuntungan yang akan dicapai

dalam jangka panjang, perusahaan harus meningkatkan volume penjualan dengan

strategi yang tepat. Dengan adanya strategi pemasaran yang tepat maka konsumen

akan mengetahui dan tertarik terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Namun

banyaknya strategi promosi membuat perusahaan harus memutuskan memilih

strategi apa yang tepat bagi perusahaan nya karena tidak semua strategi promosi

yang ada dapat digunakan oleh perusahaan. Perusahaan harus menentukan strategi

promosi yang seperti apa yang paling efektif untuk diterapkan.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

4

“ Promosi bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian. Promosi juga bertujuan untuk memotivasi masyarakat untuk membeli produk atau jasa sebuah perusahaan, serta menjadi sarana untuk membangun hubungan dengan pelanggan ”.

PT.Langenharjo Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang berlokasi di Sukoharjo Jawa Tengah. PT.Langenharjo Jaya menyadari

dengan adanya persaingan yang semakin ketat saat ini salah satu alternatif yang

dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memanfaatkan sedikit peluang yang

ada dan menentukan strategi apa yang tepat untuk diterapkan di dalam perusahaan.

PT.Langenharjo Jaya fokus terhadap strategi promosi karena PT.Langenharjo Jaya

percaya bahwa promosi sangat mempengaruhi volume penjualan produknya.

PT.Langenharjo Jaya memfokuskan diri pada strategi pesonal selling untuk

mempromosikan produknya sehingga setiap bulannya PT.Langenharjo Jaya memiliki

salesman yang bertugas khusus mempromosikan produk ke konsumen. Dengan

adanya salesman khusus maka PT.Langenharjo Jaya akan dapat mengetahui secara

detail apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen karena konsumen dapat

berdiskusi langsung dengan salesman. Personal selling memudahkan interaksi

antara penjual dan pembeli.Namun personal selling membutuhkan biaya yang lebih

karena salesman harus langsung datang ke konsumen maka PT.Langenharjo Jaya

memiliki biaya tambahan untuk personal selling . Apalagi PT.Langenharjo Jaya

memasarkan produknya sampai ke luar kota bahkan luar pulau. Hal tersebut tidak

menjadi penghalang namun dijadikan sebagai alat promosi utama bagi

PT.Langenharjo Jaya karena Ibu Petra Agustiani selaku direktur PT.Langenharjo

Jaya percaya bahwa konsumen merupakan hal terpenting yang mempengaruhi

(9)

BAB I PENDAHULUAN

5

konsumen maka produsen akan dapat memproduksi produk yang sesuai dengan

keinginan konsumen. Selain itu personal selling juga bermanfaat untuk meninjau

keadaan atau persaingan tekstil di luar kota dan luar pulau. Jadi salesman selain

mempromosikan produknya juga terjun langsung ke pasar tekstil di luar kota dan luar

pulau sehingga PT.Langenharjo Jaya mengetahui bagaimana keadaan persaingan di

tempat lain.

Dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT.Langenharjo Jaya dengan judul :

“PENGARUH BIAYA PERSONAL SELLING TERHADAP PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN PADA PT.LANGENHARJO JAYA, SUKOHARJO”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang penelitian, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan personal selling yang dilakukan oleh

PT.Langenharjo Jaya ?

2. Bagaimana pengaruh biaya personal selling terhadap peningkatan volume

penjualan di PT.Langenharjo Jaya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data – data yang

kemudian akan diolah, dianalisis, dan diteliti untuk dilanjutkan sebagai bahan

(10)

BAB I PENDAHULUAN

6

1. Mengetahui pelaksanaan personal selling yang dilakukan oleh

PT.Langenharjo Jaya.

2. Mengetahui pengaruh biaya personal selling terharap peningkatan volume

penjualan di PT.Langenharjo Jaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari data yang telah diperoleh, penulis berharap penelitian ini dapat

berguna bagi :

1. Penulis, menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh biaya personal

selling terhadap volume penjualan di perusahaan.

2. Perusahaan, sebagai bahan referensi bagi perusahaan dan diharapkan dapat

digunakan sebagai masukan agar perusahaan mengetahui pengaruh biaya

personal selling terhadap volume penjualan sehingga perusahaan dapat tetap

mempertahankan personal selling dalam berkomunikasi dengan konsumen.

3. Pihak lain, memberi masukan bagi mahasiswa lain yang ingin membuat

(11)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap PT.Langenharjo Jaya,

dapat disimpulkan bahwa :

1. PT.Langenharjo Jaya melakukan pemasaran atas produknya dengan

menggunakan strategi personal selling . Dalam melaksanakan strategi

tersebut, PT.Langenharjo Jaya membagi salesman dalam dua tim yaitu untuk

yang di dalam dan luar kota serta untuk di luar pulau. Salesman tersebut akan

mendatangi konsumen dan langsung menawarkan produk serta bernegosiasi

dengan konsumen sehingga saat kembali salesman membawa pesanan dari

konsumen. Namun dalam melaksanakan strategi personal selling ini

PT.Langenharjo Jaya seringkali mendapat kesulitan mahalnya biaya

transportasi terutama untuk keluar pulau sehingga PT.Langenharjo Jaya tidak

melakukan pemasaran rutin setiap bulan untuk keluar pulau. Pemasaran di

dalam dan di luar kota dilakukan rutin setiap satu bulan sekali, namun untuk

pemasaran keluar pulau dilakukan dalam tiga bulan sekali. Biaya yang

dikeluarkan oleh PT Langenharjo dalam melaksanakan personal selling

antara lain komisi tetap yang diberikan setiap satu kali perjalanan sebesar Rp.

(12)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

48

dalam dan di luar kota serta tiket pesawat untuk operasi di luar pulau, biaya

komunikasi salesman, dan biaya tetap konsumsi yang diberikan sebesar Rp.

40.000,00 per hari.

2. Dari hasil penelitian SPSS juga dapat diketahui bahwa terdapat persamaan

regresi yaitu

Y = 418.526 + 403.568 X.

3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS maka

dapat disimpulkan juga bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara

biaya personal selling terhadap volume penjualan yaitu sebesar 90,8%,

sedangkan sisanya sebesar 9,2% dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.

4. Berdasarkan kriteria Sig < 0.05 maka Ho ditolak, sedangkan dari hasil

penelitian SPSS menunjukkan bahwa Sig. sebesar 0.00 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak yaitu bahwa terdapat hubungan antara biaya

personal selling terhadap volume penjualan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT.Langenharjo Jaya, maka

penulis mencoba memberikan beberapa saran untuk kemajuan PT.Langenharjo Jaya

yaitu sebagai berikut :

1. PT.Langenharjo Jaya perlu menambah jadwal rutin untuk keluar pulau. Saat

ini perusahaan hanya mengunjungi konsumen di luar pulau sekitar 3 bulan

sekali. Seharusnya salesman rutin mengunjungi konsumen setiap bulannya

(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

49

2. PT.Langenharjo Jaya perlu menambah biaya dan waktu untuk pemasaran.

Saat ini PT.Langenharjo Jaya hanya melakukan pemasaran di dalam dan di

luar kota sekitar satu sampai empat hari, sedangkan pemasaran di luar pulau

sekitar satu minggu. Namun dilihat dari hasil yang menyatakan bahwa

personal selling sangat berpengaruh positif terhadap volume penjualan,

PT.Langenharjo Jaya sebaiknya mengembangkan strategi personal selling

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Cummins, Julian dan Roddy Muller, 2004. Sales Promotion. Jakarta : Penerbit PPM.

Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta. Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Griffin, R. W., Ebert Ronald J. (2003). Bisnis jilid 1 (6th ed). Jakarta: Prehallindo.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah danPengalaman-pengalaman. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kotler, Philip. Dan Gary Armstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. And Armstrong, Garry. 2004. Dasar-dasar Pemasaran (edisi

kesembilan). PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip. And Kevin, L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran (edisi duabelas).

PT. Indeks, Jakarta.

Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

www.arsipberita.com, February 10, 2011

www.arsipberita.com, March 23, 2011

Gambar

Gambar  1 Kerangka Pemikiran .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kualitas perangkat lunak berdasarkan metode blackbox testing pada aplikasi berbasis web PT.Gramedia Pustaka Utama.. 2.2

Untuk mendapatkan parameter intrinsik kamera, dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah procedure, yang pertama ialah dengan melakukan deteksi tepi / extrasi

Terakhir, pada tahap analisis pragmatik, peneliti memaparkan analisis terhadap tanda-tanda yang terdapat dalam panel- panel komik agar pesan yang tersembunyi

Selama proses Kuliah Kerja Media, penulis mendapati banyak kekurangan dan kelebihan di divisi kreatif PT Debindomulti Adhiswasti. Tentu saja hal tersebut semakin

Berdasarkan hasil penelitian dapat di peroleh simpulan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan passing bawah dengan mengunakan

jika nilai salah satu key attribute pada tuple baru telah ada pada tuple lain dalam relasi.   

Keterangan : Dimohon membawa dokumen Asli yang datanya dimasukan dalam isian dokumen kualifikasi sesuai dengan dokumen yang di upload/diunggah pada saat

Dengan demikian maka pada pembahasan kali ini akan dibandingkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan algoritma greedy , algoritma cheapest insertion heuristics