(B. Pertanian)
Konservasi Lahan Degeneratif Berbasis Konsorsium Bakteri dari
Lahan Produktif dan Supresif Penyakit Utama (Busuk Pangkal
Fusarium) sebagai Upaya Peningkatan Produksi Bawang Putih
Cahyani, Vita Ratri; Hadiwiyono; Setyaningtyas, Ratna; Fatawi, Zainal D.
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, 2012
Bawang putih merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tawangmangu, Karanganyar merupakan salah satu sentra bawang putih andalan di Jawa Tengah. Sepuluh tahun terakhir ini, petani di daerah tersebut menghadapi masalah baru, yaitu adanya lahan yang mengalami degenerasi produktivitasnya secara serius. Degenerasi lahan disebabkan oleh meingkatnya serangan Fusarium oxysporum f.sp. cepae penyebab busuk pangkal dan rendahnya kesuburan biologi tanah untuk pertumbuhan bawang putih. Kedua penyebab ini tampaknya berinteraksi positif terhadap degenerasi lahan. Pertumbuhan tanaman yang lemah menjadi mudah terserang patogen lemah semacam Fusarium penyebab busuk pangkal bawang putih. Di lapangan dijumpai bahwa pada sebagian besar lahan pertumbuhan bawang putih sangat terhambat dan dengan intensitas penyakit busuk pangkal lebih dari 60%. Pemeriksaan di laboratorium umbi bawang putih dari lahan degeneratif yang secara visual sehat menunjukkan terinfeksi patogen busuk pangkal, rata-rata di atas 90%. Meskipun demikian masih ditemukan lahan yang menunjukkan produktif dan supresif terhadap penyakit busuk pangkal bawang putih. Oleh karena itu, konservasi lahan semacam ini harus dilakukan secara terpadu seperti meningkatkan peran mikrob agens pengendali hayati penyakit dan pemacu pertumbuhan tanaman yang umumnya banyak terdapat pada lahan yang subur atau produktif dan supresif penyakit. Penelitian ini bertujuan mengembangkan konsorsium bakteri antagonistik dan atau pemacu pertumbuhan tanaman berbasis tanah produktif untuk budidaya bawang putih dan supresif terhadap penyakit busuk pangkal. Penelitian dilakukan dengan metode terpadu berbasis keterkulturan mikrob dan biomolekuler. Metode untuk menganalisis karakterisasi konsorsium bakteri pada lahan produktif-supresif penyakit busuk pangkal Fusarium, yaitu metode kultivasi pada media umum dan media selektif untuk mikrobiota bermanfaat, dan metode berbasis molekuler, PCR-Denaturing gradient gel electrophoresis (DGGE). Hasil kultivasi menunjukkan bahwa ada kecenderungan perbedaan kepadatan populasi dan keragaman hayati konsorsium bakteri antara tanah yang supresif dan kondusif. Status kemasaman tanah menunjukkan pengaruh terhadap kesupresifan tanah. Temuan awal ini selanjutnya akan dikonfirmasi dengan hasil dari