1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kompor gas seringkali dapat menimbulkan kecelakaan saat digunakan. Mulai dari kebakaran hingga tabung gas yang meledak. Dibutuhkan kompor yang dapat meminimalisir kejadian-kejadian tersebut. Kompor listrik dapat dijadikan alternatifnya. Selain efek keamanan, kompor listrik juga menggunakan listrik sebagai sumber energinya, tidak seperti kompor gas yang menggunakan LPG (bahan bakar fosil).
Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan konsumsi energi akan semakin meningkat. Energi fosil yang awalnya sangat melimpah terus menipis, akibatnya harga bahan bakar fosil menjadi tinggi. Ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil juga sangat tinggi, sehingga penghematan akan sangat diperlukan untuk menghindari krisis energi fosil.
Indonesia saat ini terancam krisis energi bila tidak segera memanfaatkan energi baru yang terbarukan. Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini kebutuhan energi Indonesia setiap hari mencapai 3,8 juta ton, setiap tahun terus mengalami peningkatan sekitar 7 persen. Total jumlah kebutuhan energi tersebut sekitar 95 persen berasal dari energi fosil. Sisanya, 5 persen berasal dari energi konservasi atau energi baru. Jika tidak cepat memanfaatkan energi baru yang terbarukan, dikhawatirkan pada 2019 Indonesia terancam kekurangan energi.
2
Tentu saja pengembangan teknologi harus memenuhi kriteria kualitas (keterbaruan, efisiensi, keramahan terhadap lingkungan, kemungkinan untuk diaplikasikan, dan potensi pengembangannya), kuantitas, dan kontinyuitas. Di antara beberapa teknologi yang ada, kompor listrik menggunakan induksi elektromagnetik dapat dijadikan salah satu solusi permasalahan krisis energi. Hal ini disebabkan karena induksi elektromagnetik merupakan teknologi yang murah, mudah diaplikasikan, dan aman di gunakan.
1.2. Spesifikasi Sistem
Spesifikasi alat sesuai dengan Surat Tugas Skripsi tertanggal 7 Januari 2014 nomor 85/I.3/FTEK/I/2013, adalah sebagai berikut:
1. Kompor dapat memanaskan panci (berbahan ferromagnetik) berisi 2 liter air yang diletakkan diatas kompor.
2. Memiliki efisiensi daya sebesar 80%, lebih besar dari kompor gas yang memiliki efisiensi daya sebesar 40%.
3. Tersedia tombol-tombol sebagai pilihan menu untuk mengatur waktu memasak (SLOW, NORMAL, dan FAST) serta LCD sebagai indikator untuk menampilkan pilihan menu.
1.3. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Pada Bab I, pendahuluan, akan dibahas latar belakang pembuatan tugas akhir, spesifikasi sistem, dan sistematika penulisan. Prinsip dasar sistem dan blok diagram akan dibahas pada Bab II. Selain itu, Bab II juga akan menjelaskan gambaran alat secara keseluruhan.
3
Setelah perancangan selesai dan tiap modul sudah direalisasikan, langkah selanjutnya adalah pengujian modul dan pengujian sistem secara keseluruhan. Pengujian diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perancangan skripsi ini. Prosedur dan hasil pengujian dibahas pada Bab IV. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai hasil analisa dari seluruh pengujian.