• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Algoritma dan Sistem Gerakan pada Robosoccer R2C R9 (Robotis GP) T1 612011052 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Algoritma dan Sistem Gerakan pada Robosoccer R2C R9 (Robotis GP) T1 612011052 BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan selama perancangan,

perealisasian serta pengujian skripsi serta saran yang dapat dipertimbangkan untuk

pengembangan skripsi ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan perancangan, perealisasian dan pengujian dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dari keadaan robot yang tidak memiliki motion apapun, robot sekarang telah

dapat melakukan motion maju dengan kecepatan 10,59 cm/detik, motion mundur

dengan kecepatan 10,51 cm/detik, motion geser kanan dengan kecepatan 3,6

cm/detik, motion geser kiri dengan kecepatan 3,5 cm/detik, motion putar kanan

dengan kecepatan 22,67 °/detik, dan motion putar kiri dengan kecepatan 26,06

°/detik.

2. Robot dapat melakukan cut motion dengan cara mengosongkan nilai next dan

exit state pada roboplus motion dan memanggil motion page secara terpisah

pada roboplus task. Keberhasilan robot dalam melakukan cut motion atau

menghentikan motion adalah 100%.

3. Robot dapat merespon perintah dalam rata-rata waktu kurang dari 500 mili detik

yaitu 356,67 mili detik.

4. Keberhasilan robot dalam melakukan peralihan motion dari sebuah motion

berulang ke motion berulang lainnya sudah mencapai lebih dari 75%.

Keberhasilan robot dalam melakukan peralihan motion sangat bergantung pada

motion yang dimiliki robot. Hal ini terlihat pada persentase keberhasilan

peralihan motion mundur dan motion geser putar yang relatif rendah karena

motion mundur dan geser putar belum ditemukan pasti titik seimbangnya.

5. Dengan kondisi robot yang terus bergerak, robot dapat mempertahankan kondisi

robot tanpa jatuh selama 458,5 detik. Lebih dari rata-rata waktu tersebut, robot

akan lebih sering jatuh dikarenakan baterai yang sudah mencapai batas minimal

(2)

31

6. Spesifikasi robot untuk dapat berjalan dinamis tidak dapat direalisasikan karena

terdapat 2 perintah berbeda dalam pemberian nilai offset pada servo. Perintah

pertama yaitu perintah offset untuk berjalan dinamis dan perintah kedua yaitu

perintah offset dari sensor gyroscope robot untuk menjaga keseimbangan robot.

5.2. Saran Pengembangan

Beberapa saran untuk pengembangan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Mengganti seluruh bagian servo robot terutama kaki robot dengan MX-28 atau

yang memiliki torsi yang lebih besar.

2. Menggunakan baterai dengan ukuran yang sama tetapi memiliki daya yang lebih

tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih atas kasih sayang yang diberikan pada saya sehingga dapat memberi semangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini.. Adikku satu-satunya, Celly Cicellia yang menemani

Tindak pidana dalam bab XIX Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang diatur dalam pasal 338 sampai dengan pasal 350 dengan judul Kejahatan terhadap nyawa orang mengaturnya sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan implementasi manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren ditinjau dari rencana kerja, implementasi dan

(4) Follow-up results in the form of strengthening supervision academic, analyze achievement of the objectives of teaching, learning skills to analyze the target, summed up

Evaluasi proses merupakan pelaksanaan nyata program swakelola DAK pendidikan (perpustakaan) SDN Bandarjo 02 yang meliputi perencanaan, penataan, implementasi, pengawasan

Suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya

Kesalahan strategi pengembangan UMKM di Indonesia selama ini yang akhirnya membuat kinerja UMKM Indonesia tertinggal dibandingkan UMKM di negara-negara lain adalah

Hasil perhitungan pada Tabel 4 menunjukkan koefisien variasi pada sistem usahatani padi organik lebih kecil dibandingkan sistem usahatani konvensional, baik pada nilai