• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01816

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01816"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN KOTA SALATIGA

Disusun oleh :

1. Samsidi

(2)

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan implementasi manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren ditinjau dari rencana kerja, implementasi dan pengawasan pelaksanaannya. Kemudian mencari faktor-faktor pendukung dalam mewujudkan manajemen pendidikan di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga. Penelitian dilakukan di SMK Al Falah Salatiga, SMK Pancasila Salatiga, dan SMK-SPP Dharma Lestari Salatiga. Ketiganya bertempat satu lokasi dengan pondok pesantren. Salah satu hal yang menarik di dalam penelitian ini adalah keberadaan sekolah menengah kejuruan di bawah pengawasan pengasuh pondok pesantren. Data-data yang diperoleh adalah hasil observasi, studi dokumen dan wawancara dengan para kepala sekolah, pengasuh pondok pesantren, dan wakil kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di masing-masing sekolah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa pihak sekolah mampu menyusun rencana kerja dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penguatan akidah agama. Selanjutnya mampu mensosialisasikannya kepada semua warga sekolah melalui rapat dewan guru, upacara bendera dan pertemuan dengan wali peserta didiknya. Di dalam implementasinya kepala sekolah mampu mengkoordinasi, mengarahkan semua wakil kepala sekolah, dan mampu memberi suritauladan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang agamis dan kondusif untuk belajar. Pengawasan implementasi rencana kerja secara langsung

dilakukan oleh kepala sekolah, dan secara tidak langsung oleh pengasuh pondok pesantren.

(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan menengah kejuruan mempersiapkan peserta didik yang siap terjun dalam masyarakat. Mereka diharapkan dapat bekerja di dunia usaha dan industry maupun berwirausaha. Pendidikan pondok pesantren ikut berperan mempersiapkan

peserta didik yang tidak hanya tamat pendidikan pondok pesantren tetapi juga lulus pada pendidikan umum.

SMK Al Falah Salatiga, SMK Pancasila dan SMK–SPP Dharma Lestari kota

Salatiga didirikan sebagai hasil pengembangan pendidikan pondok pesantren, hal tersebut diperlukan penyusunan rencana kerja, implementasi dan pengawasannya. Upaya meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan namun masih terdapat kekurangan antara lain perangkat manajemen yang belum memenuhi standar, keterlibatan orang tua yang belum optimal karena para orang tua hanya menyerahkan kepada pengasuh pondok pensantren. Peneliti tertarik untuk memaparkan keadaan yang sebenarnya dan memberikan saran upaya perbaikan manajemen. Berdasarkan uraian di atas ditemukan masalah implementasi manajemen pendidikan sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga sebagai berikut : 1) Bagaimana pihak sekolah menyusun rencana kerja SMK di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga? 2) Bagaimana pihak sekolah mengim-plementasikan rencana kerja SMK di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga? 3) Bagaimana pihak sekolah mengawasi implementasi rencana kerja SMK di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga?

TELAAH PUSTAKA

Manajemen sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen di dalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk melayani yang dibutuhkan oleh pelanggan. Menurut Mulyasa (2002:20), fungsi

(4)

bahwa manajemen sekolah merupakan kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan mengembangkan sumber daya sekolah melalui reformasi kemandirian, tata kelola keuangan sekolah, pemberdayaan masyarakat, penyediaan sarana prasarana pembelajaran, penentuan substansi

kurikulum sekolah, dan muatan lokal.

Berdasarkan uraian di atas, manajemen sekolah merupakan proses kerja sama di setiap unit kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ruang lingkupnya meliputi penyusunan rencana kerja kurikulum, sumber daya peserta didik, guru karyawan, sarana dan prasarana, keuangan, serta layanan khusus pengguna jasa pendidikan. Implementasi manajemen sekolah kegiatannya, mencakup penyusunan rencana kerja, implementasi rencana kerja, dan pengawasan dalam mewujudkan implementasi rencana kerja.

Manajemen sekolah merupakan optimalisasi sumber daya yang berkenaan dengan pemberdayaan sekolah dalam rangka tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efesien. Keberhasilan akan terlihat jika tujuan yang telah ditetapkan lebih banyak tercapai secara efektif dan efesien. Usman (2011:45) mengungkapkan peningkatan mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari bagusnya hasil belajar atau bagus nilai ujian nasional namun dimulai dari input, proses, ouput dan outcomenya. Syukur (2011:51) menegaskan secara lebih spesifik, bahwa sekolah secara keseluruhan akan mencapai tujuan yang optimal bukan hanya prestasi siswa melainkan juga peningkatan mutu lembaga sekolah.

Tanshzil (2003:3) menjelaskan bahwa lembaga pendidikan yang berada dalam lingkungan pondok pesantren model pembinaannya sarat dengan pendidikan nilai-nilai luhur agama. Suharto (2011:15) mengungkapkan pendidikan di lingkungan pesantren menciptakan dan mengembangkan kepribadian peserta didik yang beriman

(5)

belajar, menjadiembriopeserta didik yang unggul mempunyai penguatan nilai luhur agama, berpengetahuan, terampil dan mampu bersaing diera globalisasi.

Hasil pendidikan dapat ditentukan oleh upaya memberikan wahana dalam mengembangkan potensi peserta didik. Kemampuan para pendidik dan tenaga

kependidikan, dengan menggunakan sarana prasarana yang optimal dan dapat mewujudkan situasi kondisi sekolah yang kondusif dan proses pembelajaran yang nyaman. Syukur (2011:92) menjelaskan bahwa peserta didik dapat belajar dengan nyaman, dengan membuat wahana terbaik sebagai tempat pembelajaran. Upaya manajemen sekolah membuat peserta didik dapat belajar dengan nyaman menghasilkan pendidikan yang lebih berprestasi dan berkarakter.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan SMK di lingkungan pondok pesantren Kota Salatiga, yaitu SMK Al Falah Salatiga, SMK Pancasila Salatiga, SMK-SPP Dharma Lestari Salatiga, pendekatan yang digunakan dengan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dengan metode wawancara kepada para kepala sekolah, sesepuh pondok pesantren, guru, siswa, dan didukung dengan hasil observasi peneliti.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SMK Al Falah Salatiga, terletak di Jalan Bima No 2, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMK Pancasila terletak di Jalan Fatmawati No 11, Blotongan Sidorejo, Salatiga. SMK-SPP Dharma Lestari terletak di Jalan Dipomanggolo Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Kewenangan dalam pembelajaran guru mata pelajaran memperhatikan pedoman dalam standar proses pendidikan. Sehingga setiap guru mata pelajaran mempunyai kewenangan dan tanggung jawab terhadap perkembangan potensi peserta didik. Proses pembelajaran di pondok pesantren menjadi tanggung jawab

(6)

dijadikan rujukan dalam pembinaan proses pendidikan di SMK. Tujuan dari para pengasuh adalah untuk menjaga kondisi pembelajaran yang kondusif. Hal demikian dapat menimbulkan kepercayaan bagi pendidik maupun peserta didik dapat meraih prestasi akademik maupun non akademiknya yang lebih baik. Keberhasilan

manajemen SMK dapat lihat dari peningkatan kualitas pembelajaran, nilai rata-rata hasil ujian nasional, kualitas kedisiplinan, budi pekerti, prestasi non akademik, dan dapat berkompetisi dalam meraih prestasi.

Kegiatan pengawasan dilakukan dengan membuat rencana pemantauan, supervisi kelas dan memberikan masukan, kemudian tindak lanjutnya digunakan dalam peningkatan mutu sekolah dan mengantisipasi apabila terjadi penyimpangan.

Pembahasan

1. Penyusunan Rencana Kerja

Visi misi dan tujuan SMK di lingkungan pondok pesantren telah disosialisasikan, secara berkala, agar semua komponen sekolah dapat diarahkan kepada visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kondisi demikian manajemen SMK memiliki keyakinan, potensi, tantangan dan mempunyai orientasi yang jelas dalam mewujudkan kepuasanstakeholder. Dalam opersionalnya lembaga SMK lebihfokus, termotivasi dalam menentukan prioritas pengembangan baik dalam rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang.

Secara umum penelitian ini mengungkapkan berbagai tujuan yang hendak dicapai oleh manajemen SMK di lingkungan pondok pesantren. Untuk mencapai tujuan tersebut lembaga diharapkan SMK memperhatikan langkah-langkah: 1) Menyusun visi, misi, dan tujuan, 2) Mengidentifikan tugas pokok dan fungsi unit-unit organisasi lembaga SMK, 3) Menentukan teknik dalam pencapaian visi, misi, tujuan yang ditetapkan, 4) Menyusun program kerja sekolah jangka pendek dan

jangka panjang yang disertai penyusunan anggaran biaya yang diperlukan. 2.Implementasi Rencana Kerja

(7)

lingkungan belajar yang kondusif dan mengembangkan pendidikan yang mempunyai pengamalan nilai-nilai luhur agama.

Sejalan dengan Tilaar (2011:177) bahwa seorang pendidik merupakan sosok personifikasi dari moral dengan keyakinan agama, dapat membawa perubahan

peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Harapannya selama belajar di SMK peserta didik merasa nyaman, bersemangat belajar, rajin berangkat sekolah. Giat belajar dalam menimba ilmu pengetahuan dan mengamalkan nilai luhur agama. Ahli di bidangnya sehingga mampu bersaing di dunia kerja maupun dunia industri dan dapat hidup mandiri dalam masyarakat.

1) Bidang Kesiswaan

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa rencana kerja pelayanan pendidikan telah disusun dengan baik namun masih terdapat input peserta didik yang tidak memenuhi syarat minimal yang dibutuhkan di dunia industri. Hal tersebut dikarenakan calon peserta didik yang mendaftar belum memenuhi kuota yang ditetapkan sehingga tidak melalui seleksi penerimaan peserta didik baru.

Bentuk layanan kegiatan kesiswaan diantaranya pembinaan dalam mematuhi tata tertib dengan melibatkan guru dan karyawan sebagai pembimbing dan profesi yang harus diteladani. Guru bimbingan konseling, wali kelas dan kepala sekolah berperan dalam mengawasi perkembangan peserta didik setiap hari. Apabila terjadi ketidakseriusan dalam belajar segera dapat diatasi.

2) Bidang Kurikulum

Sebagai lembaga pendidikan SMK di lingkungan pondok pesantren, implementasi recana kerja manajemen SMK tidak hanya dituntut sebagai transfer ilmu pengetahuan dan kompetensi tetapi juga transfer nilai-nilai luhur agama. Diharapkan dapat membangun dan membentuk peserta didik dalam pengembangan

potensinya sehingga tidak hanya berakal cerdas tetapi juga bermoral. Berdasarkan hal tersebut maka dalam struktur kurikulum ditambahkan muatan keagamaan dan penambahan alokasi waktu untuk pengamalan nilai luhur agama.

3) Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan

(8)

Sebagai pendidik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik agar lebih dewasa, berkompetensi, bermoral, dan mempunyai jiwa demokratis.

4) Bidang Hubungan Masyarakat.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terjalin hubungan antara para alumni

yang belum mendapatkan pekerjaan dengan lembaga SMK. Berkaitan hal tersebut lembaga SMK memaksimalkan pelayanan pendidikan, mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Sebagai calon-calon yang akan diterima di DUDI maka lembaga SMK membentuk wadah Bursa Kerja Khusus (BKK). Sehubungan dengan rencana Praktik Kerja Industri SMK harus mensinkronisasikan kompetensi apa saja yang dibutuhkan berkaitan dengan persyaratan minimal yang dibutuhkan oleh DUDI. Dukungan dari masyarakat dalam keterlibatan, kepedulian dan kepemilikan keberhasilan pendidikan secara intensif perlu ditingkatkan

5) Bidang Budaya dan Lingkungan SMK

Dalam pengamalan ibadah sholat dhuha dan dhuhur diperlukan pendampingan dan pengawasan oleh para guru dan karyawan, alokasi waktu yang tersedia menjadi tidak efektif jika tidak diatur dengan baik. Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan pendidikan dengan pengamalan-pengamalan nilai luhur agama, sehingga dapat menumbuhkan percayaan bagi pendidik maupun peserta didik dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.

2. Pengawasan Implementasi Rencana Kerja

Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah rencana kerja khususnya rencana pembelajaran sudah berjalan sebagaimana mestinya, hambatan apa yang ada dan cara mengatasinya. Selama pengawasan dilakukan pemantauan implementasi rencana kerja, apabila terdapat hambatan segera diatasi. Dalam penelitian ini

ditemukan bahwa pengawasan juga dilakukan oleh sesepuh pondok, tetapi tidak seharusnya masuk ke dalam kelas dan menghukum siswa yang melanggar peraturan sekolah. Sebaiknya menempatkan beliau sebagai pembina yayasan dan memantau implementasinya manajemen sekolah.

(9)

karena itu bagi kepala sekolah secara khusus membuat program supervisi selama proses pembelajaran berlangsung.

Setiap akhir program kerja lembaga SMK mengadakan pengawasan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pengawasan jangka pendek dilaksanakan

setiap akhir semester untuk mengetahui keberhasilan program secara bertahap. Apabila terdapat hal-hal yang kurang mendukung pelaksanaan program sekolah, segera dapat diperbaiki pada semester berikutnya dalam rangka peningkatan mutu. Sedang evaluasi jangka menengah dilakukan pada akhir tahun untuk mengetahui pencapaian program peningkatan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan jangka panjang dilaksanakan oleh pihak eksternal setiap lima tahun oleh badan akreditasi propinsi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikakn dan iklim kompetitif antar lembaga sekolah. Jika mendapat nilai baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat maupun pemerintah, dapat memperbaiki sistem manajemen sekolah menengah kejuruan di lingkungan pondok pesantren lebih bermutu.

[image:9.595.97.511.486.650.2]

Dibawah ini di sajikan tabel 4.11 perbandingan hasil temuan yang dilaksanakan dalam manajemen sekolah.

Tabel Perbandingan Implementasi Manajemen SMK

No Aspek SMK Al Falah

Salatiga

SMK Pancasila Salatiga

SMK-SPP Dharma Lestari Salatiga 1 Sosialaisasi visi, misi dan

tujuan SMK

Sudah Belum maksimal Belum maksimal

2 Analisis SWOT Belum Belum Belum

3 Layanan khusus Belum maksimal Belum maksimal Belum maksimal

4 Pengawasan manajemen SMK Belum terlaksana secara rutin Belum terlaksana secara rutin Belum terlaksana secara rutin

5 Akreditasi Sudah Belum Belum

6 Mendapatkan serifikat ISO 9001:2008

Sudah Belum Belum

Sumber : Hasil Penelitian

Simpulan

(10)

tugas pokok dan fungsinya masing-masing, dengan mengutamakan nilai luhur pengamalan agama.

Pengawasan implementasi rencana kerja manajemen Sekolah menengah kejuruan dilakukan oleh kepala sekolah, dan hasil pemantauan pengasuh pondok

pesantren yang disampaikan kepada manajemen sekolah dalam mewujudkan sistem pendidikan di lingkungan pondok pesantren yang lebih bermutu dan berkarakter.

Secara teoritis manajemen pendidikan SMK di lingkungan pondok pesantren, nilai-nilai luhur pengamalan agama yang disampaikan oleh pengasuh dapat mempengaruhi rasa segan bagi guru, karyawan, dan peserta didik. Dengan demikian dapat membuat situasi lingkungan belajar yang lebih kondusif. Hal ini menjadi proses pendidikan berjalan lebih efektif, efesien, dan dapat menjadi kekuatan menghadapi persaingan di era globalisasi, dengan mengadopsi prinsip-prinsip manajemen modern dan tetap memelihara ciri khas budaya pondok pesantren.

Secara praktis lingkungan pondok yang mempunyai identitas khusus dapat mempengaruhi kemajuan dengan menumbuh kembangkan nilai-nilai luhur pengamalan agama dan dipakai sebagai kekuatan dalam mewujudkan lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan yang berkualitas. Dari hal tersebut peneliti mengajukan saran kepada para kepala sekolah dalam merencanakan dirumuskan rencana kerja secara komperensif dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta tetap memberikan penguatan nilai luhur pengamalan keagamaan. Memberikan kemudahan dan fasilitas bagi guru dan peserta didik dalam peningkatan kompetensi keahliannya dengan memberikan pondasi pengamalan nilai agama yang kuat. Dalam pengawasan dilakukan secara intensif, obyektif, bertanggung-jawab dan hasilnya digunakan sebagai umpan balik dalam penyusunan rencana kerja berikutnya. Penyelenggara pendidikan dapat meningkatkan kerja sama

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Aly, A. 2011.Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anwar, Ali. 2010. Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo. Jogjakarata: Pustaka Pelajar.

Achmadi. 2012. Komitme Islam Terhadap Pendidikan Nilai Menjawab Tantangan Globalisasi,Jurnal Mudarrisa,Vol.4,No.1, Juni 2012 : 1-29.

Arikunto, S. 2008.Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarman. 2007. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2007. Panduan Pelaksanakan Pengembangan SMK Boarding School Berbasis Komunitas. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Fatah. 2012.Analisis Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosda Karya. Mubin dan Hidayat M.2006. Kinerja Manajemen Dan Proses Pembelajaran Pada

pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Rasyidiyah Khaudiyah Amuntai Dan Darussalam Martapura. Jurnal Fikrah,Vol.130, No. 5, Juli-Desember 2006.

Muhaimin, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Mulyasa. 2002.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT Rosdakarya. ---, 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Rosdakarya. ---, 2011.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Rosdakarya.

Nata, A. 2008. Manajemen Pendidikan Mengatasi kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta : Media Grafika.

Halim, dkk. 2005.Manajemen Pesantren, Yogyakarta : LKiS.

Harsono, 2007. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan. Yogjakarta : Pustaka Book Publisher.

(12)

Irianto, B. 2011. Kebijakan Pembaruan Pendidikan Konsep Teori Model. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Ismanto, B. 2011.Kebijakan Pendanaan Pendidikan. Bandung : UPI. Kemendiknas. 2012.Era Mutu SMP. Jakarta. Kemendiknas.

Rohiat, 2008.Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.

Rosyada, D. 2004.Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Prenada Media. Lolowang, RM. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Manajemen Berbasis

Sekolah (MPMBS) di Sekolah Dasar lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bolang Mongondow.Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. Satori dan Komariah. 2009.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : Alfabeta. Suharto. B, 2011,Dari Pesantren untuk Umat, Imtiyas : Surabaya.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Pendidikan,Bandung : Alfabeta.

Syukur, F. 2011.Model Manajemen Madrasah Aliyah Efektif. Semarang : Unnes. Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidkan di Sekolah. Jakarta : Renika Cipta. Sutomo. 2004.Manajemen Sekolah. Semarang: Upt Mku Unnes.

Suwarno, W. 2006.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogjakarta : Ar-ruzz Media. Tanshzil, SW. 2003. Model pembinaan karakter pada lingkungan pondok pesantren

dalam membagun kemandirian dan disiplin santri. Bandung : UPI. Tilaar dan Nugroho. 2008:Kebijakan Pendidikan: Jakarta : Pustaka Pelajar. Tilaar, 2011.Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ulfa, M. 2005. Pesantren Sebuah Model lembaga Pendidikan Islam,Jurnal Inkoma.

Tahun 16 Nomor 3. Oktober 2005.

Usman, 2006. Manajemenn Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Yogjakarta : Bumi Aksara.

Undang undang Dasar 1945.

Undang-undang Republik Indonesia. Nomor. 20 dan 25 Tahun 2005. tentang Otonomi Daerah.

Undang-undang Republik Indonesia. Nomor. 20. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang standart pengelolaan.

(13)

BIODATA

1. Nama : Samsidi, M.Pd

2. Nip : 19670703 199003 1 011

3. NUPTK : 6035745647200063

4. Pangkat/golongan : Pembina/ Iva 5. Masa kerja : 24 Tahun, 06 Bulan 6. Jeis Kelamin : Laki-laki

7. Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 03 Juli 1967 8. Pedidikan

a. SD Negeri Tangkil II. (1980) b. SMP Negeri 4 Sragen. (1983) c. SMA Negeri 2 Sragen (1986) d. Diploma III- UNS Kimia (1989) e. S-1 Pendidikan Kimia- UT (2011)

f. FKIP- Pasca Sarjana Program Magister Manajemen Pendidikan UKSW Salatiga (2011/2014)

9. Mata Pelajaran yang diampu : Kimia

10. Instansi tempat Tugas : SMK Al Falah Salatiga

11. Alamat Sekolah : Jl. Bima No2 Kal. Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga

Alamat Rumah : Jl. Antasena I, o: 13, Kalurahan Dukuh Kec. Sidomukti, Kota Salatiga.

12. Pengalaman Mengajar

a. STM Negeri Dili, Timor-Timur (1990-1992 b. SMKK Negeri Dili Timor-Timur (1992-1999) c. SMK Negeri 2 Salatiga (1999-2010)

(14)

13. Pengalaman Organisasi

a. Ketua MGMP Kimia SMK Kota Salatiga (2002sampai sekarang) b. Ketua Program Guru Normatif Adaptif di SMK N 2 Salatiga

(1999-2004)

c. Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketenagaan dan Sarpras di SMK N 2 Salatiga ( 2004-2008)

d. Kepala Perpustakaan di SMK N 2 Salatiga. (2008-2010) e. Kepala Sekolah SMK Al Falah Salatiga (2010- sekarang)

Salatiga, 1 september 2014 Yang membuat

Samsidi, M.Pd

Gambar

Tabel Perbandingan Implementasi Manajemen SMK

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran pendidikan jasmani untuk anak dengan kebutuhan khusus atau anak luar biasa disesuaikan dengan. karakteristik

[r]

ALK dapat menggantikan proses pendidikan konvensional (kelas/ruang) yang selama ini dilakukan secara masal4. Akibatnya model dilakukan

Dibuat Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Kemudian pada tahun 2009, Krivelevich dan Yuster mengembangkan konsep rainbow connection menjadi 2 jenis yaitu rainbow edge-connection atau sering disebut rainbow connecteion

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Sehubungan dengan Pengadaan Barang/Jasa Pokja III Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2015 bersama ini kami mengundang saudara/i untuk dapat