• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONICA IMAS P D1609056

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MONICA IMAS P D1609056"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PERAN

PUBLIC RELATIONS

DEPARTEMEN

MARKETING

COMMUNICATION GLOBAL TV DALAM MEMBANGUN

CITRA PROGRAM ACARA OFF AIR

Oleh: MONICA IMAS P

D1609056

PUBLIC RELATIONS

TUGAS AKHIR

Ditulis dan diajukan untuk melakukan tugas - tugas dan memenuhi syarat - syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

· “NEVER GIVE UP”

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :

v Universitas Sebelas Maret Surakarta

v Ayah, Ibu, Keluarga yang selalu mensupport,mendoakan dan tiada hentinya

memberikan dorongan semangat baik moril, spiritual dan material.

v Semua teman Penulis yang senantiasa memberi semangat

v Kedua orang tua tercinta yang tanpa pamrih memberikansegalanya,terimakasih atas

kasih sayang dan pengorbananmu .

v beserta seluruh teman-teman PUBLIC RELATION 2009.

v Semoga Tuhan Yesus senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya untuk

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis haturkan bagi Tuhan Yesus yang telah

memberikan banyak kesempatan, hidayah dan rakhmatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan praktek Kuliah Kerja Media (KKM) ini dengan baik pada

Departemen Marketing Communication PT.Global Informasi Bermutu.

Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Kuliah Kerja Media (KKM) bagi mahasiswa Jurusan Public

Relations, Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada dunia kerja dalam

meningkatkan kualitas dan peran serta mahasiswa dalam pembangunan nasional.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan

menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah

banyak membimbing serta membantu penulis, baik yang yang bersifat moril

maupun materiil. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya hingga akhirnya

laporan magang ini telah terselesaikan dengan baik.

2. Keluarga saya yang selalu memberikan dukungan dan doanya.

3. Teman-teman seperjuangan Public Relation.

Menyadari bahwa penulisan Laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Tidak lupa harapan penulis

semoga Laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini dapat bermanfaat bagi pembaca

(7)

commit to user

vii

Akhirnya penulis hanya dapat memohon-Nya semoga semua bimbingan,

dorongan dan kemurahan hati dari semua pihak mendapatkan anugerah dari

Tuhan Yesus.

Surakarta, Juli 2012

(8)

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations... 6

B. Peran dan Tujuan Public Relations... 8

C. Ruang lingkup Public Relations ... 10

D. Stakeholder Public Relations ... 11

E. Membentuk Citra ... 13

F. Marketing Public Relations ... 17

G. Marketing Public Relations Dalam Strategi Pemasaran. 26 BAB III DESKRIPSI TENTANG GLOBAL TV A. Sejarah Global TV ... 28

B. Lokasi Global TV ... 30

(9)

commit to user

ix

1. Kedudukan yang terdapat pada Struktur Besar didalam

Global TV ... 34

2. Managemen Global TV... 35

3. Kedudukan PR Dalam Oraganisai Perusahaan... 36

D. Frekuensi Siaran Global TV ... 37

E. Logo Global TV... 38

F. Deskripsi Acara Off Air ... 39

G. Visi dan Misi Global TV ... 40

H. Program Khusus Global TV... 41

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 42

B. Membuat Konsep Acara dan Menjalankan Event ... 43

C. Menjalin Hubungan Dengan Perusahaan Sponsor ... 49

D. Menjalin Hubungan Dengan Media ... 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 1. Lampiran Manual Book 100% cinta ... 60

2. Lampiran Manual Book Lampion 100% cinta ... 68

3. Lampiran Manual Book 100% ekspresif... 71

(10)

commit to user

x

(11)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi selalu dilakukan manusia di dalam kehidupan

sehari hari. Komunikasi juga berlaku di dalam kegiatan beroganisasi, baik itu

menyangkut komunikasi internal maupun komunikasi eksternal organisasi

dimana Humas (Public Relations) mempunyai peranan dalam kegiatan

tersebut. Komunikasi yang dilakukan oleh organisasi, secara internal lebih di

tunjukkan kepada pembinaan managemen organisasi bagi karyawan,

sedangkan komunikasi yang dilakukan secara eksternal lebih ditunjukkan

kepada pelayanan tugas organisasi, pembinaan hubungan baik (relationship),

ataupun pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan keterlibatan masyarakat.

Seperti diketahui bahwa suatu organisasi atau perusahaan, apapun

bentuknya perlu menciptakan, meningkatkan dan mempertahankan eksistensi

dan reputasinya dimata publik. Eksistensi dan reputasi tersebut sangat

berkorelasi dengan tingkat sejauh mana organisasi atau perusahaan mampu

membangun sinergitas dan kolaborasi konstruktif kepada masyarakat

(pihak-pihak yang berkepentingan) baik masyarakat yang berada di dalam

lingkungan organisasi atau perusahaan, maupun masyarakat yang berada

diluar lingkungan perusahaan.

Salah satu peran strategis untuk mendorong agar keinginan tersebut

(12)

commit to user

dan program-program efektif. Bilamana pola komunikasi efektif yang

diberikan kepada seluruh masyarakat. Mempengaruhi eksistensi dan reputasi

perusahaan tersebut merupakan salah satu peran strategis itu dilakukan oleh

Public Relations di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Melalui peran

komunikasi Public Relations yang efektif upaya menciptakan dan memelihara

saling pengertian antara perusahaan dengan pihak lain akan mempengaruhi

sejauh mana perusahaan dimata publik. Disamping itu, peran komunikasi

Public Relations yang efektif akan menciptakan opini publik yang bervariasi

dan kemauan baik (goodwill) yang menguntungkan. Kegiatan–kegiatan yang

dilakukan oleh Public Relations dapat memberikan nilai lebih. Sehingga

menciptakan kerjasama konstruktif dan saling menguntungkan berdasarkan

hubungan yang harmonis dengan publik. Dengan demikian perkembangan

dan dinamika perusahaan atau organisasi di masa mendatang sesuai dengan

visi dan misi perusahaan.

Public Relations memegang peranan yang sangat penting bagi

pemasaran. Tanpa komunikasi dari Public Relations masyarakat tidak akan

mengetahui keberadaan perusahaan tersebut. Komunikasi tidak hanya dikenal

di bidang kehumasan (Public Relations) atau dunia pers akan tetapi

mempunyai cakupan yang lebih luas, hampir disetiap kehidupan manusia

selalu terjadi proses komunikasi baik disadari ataupun tidak. Public Relations

tidak hidup di ruang hampa, ia memerlukan ruang untuk menerapkan peran

dan fungsinya untuk membangun citra positif perusahaan, menjalin hubungan

(13)

commit to user

krisis yang terjadi. Membentuk komunikasi berarti mengelola apa yang akan

dikatakan, bagaimana menyampaikannya, dan media apa yang kita gunakan.

Inilah tantangan kegiatan Public Relations. Tantangan tersebut terus

berkembang, meningkat, dan semakin kompleks mengingat peran dominan

media massa di tengah masyarakat sekarang ini. Public Relations merupakan

salah satu faktor penting sebagai penunjang peningkatan kinerja suatu

organisasi. Melalui sumber daya manusia (SDM) dapat terciptanya

komunikasi yang kondusif.

Dalam upaya mengembangkan reputasi perusahaan demi terus

bertumbuh dan kuat dalam bersaing untuk mendapatkan simpatik serta citra

positif dari masyarakat. Serta banyaknya pesaing-pesaing bisnis di bidang

pertelevisian yang terus berupaya mengenalkan diri kepada masyarakat demi

mendapatkan suatu reputasi perusahaan yang baik. Hal tersebut dilakukan

Departemen Marcom dalam pembentukan citra positif demi mendapatkan

nama baik perusahaan. Perilaku yang ditimbulkan seperti mengatakan hal-hal

yang positif tentang perusahaan kepada orang lain, merekomendasikan

perusahaan kepada orang lain, dapat juga dengan mendorong teman atau

kerabat untuk turut menikmati jasa dari perusahaan tersebut.

PT Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) telah melakukan

perubahan visi dan misi untuk mendapatkan pengakuan dari seluruh elemen

masyarakat. Berbagai pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh Public

Relations dalam mengembangkan reputasi perusahaan. Peran Public

(14)

commit to user

peluang bagi perusahaan untuk terus mengembangkan kemampuan sumber

daya manusianya. Terkait peran dan fungsi Public Relations bagi perusahaan

melalui kegiatan pelatihan yang khusus dalam memfokuskan manfaat, kiat

praktis dan strategi Public Relations dalam menghadapi kondisi di luar

lingkungan perusahaan tersebut. Dalam hal ini Public Relations mempunyai

tanggung jawab professional, yakni mempromosikan program Global TV

kepada masyarakat luas dalam bentuk promosi. Selama melakukan kegiatan

KKM dibagian Departemen Marcom penulis diberikan tugas untuk membuat

acara off–air yang diharapkan dapat mendekatkan Global TV dengan

masyarakat dan sekaligus mempromosikan program-program acara Global

TV. Maka dari itu peran dan fungsi Public Relations sangatlah penting dalam

meningkatkan citra perusahaan.

Dengan pengalaman penulis selama melakukan kegiatan KKM serta

dalam menyelesaikan tugas akhir penulis akan menjelaskan tentang :

“PERAN PUBLIC RELATIONS DEPARTEMEN MARKETING

COMMUNICATION GLOBAL TV DALAM MEMBANGUN CITRA

PROGRAM ACARA OFF AIR”

B. Tujuan Kuliah Kerja Media

a. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa sehingga lebih siap

mengahadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan

wawasan teoritis maupun pratek Ilmu komunikasi dalam kuliah kerja

(15)

commit to user

b. Agar mahasiswa mengetahui gambaran jelas dunia komunikasi, terutama

di bidang humas. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.

c. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalisme mahasiswa, agar dapat

memprediksi serta mempersiapkan diri mengahadapi persaingan di era

globalisasi.

d. Agar mahasiswa mampu secara kritis memanfaatkan teknologi

komunikasi dalam bidang humas demi kepentingan masyarakat.

e. Menjalin dan membina hubungan baik antara Fakultas dengan Lembaga

(16)

commit to user

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Definisi Public Relations

Kegiatan public relations dalam berbagai perusahaan telah berkembang

pesat sejalan dengan perkembangan di bidang bisnis, industri dan pariwisata,

serta bidang lain yang membutuhkan jasa pelayanan informasi dan komunikasi.

Public Relations mempunyai peran sebagai pengelola arus komunikasi karena

kegiatannya ditujukan untuk meningkatkan produktifitas pegawai melalui

komunikasi dua arah timbal balik, membina citra dan menjalin hubungan baik

dengan relasi dan publiknya sehingga dapat meningkatkan penjualan serta

meningkatkan loyalitas publik terhadap produk dan jasa.

Public relations merupakan komunikasi yang melibatkan seluruh anggota

organisasi untuk menciptakan citra yang baik dimata publik yang dapat

mendukung tercapainya tujuan organisasi sehingga dibutuhkan suatu

komunikasi yang baik. Hal yang dinyatakan oleh F. Rachmadi dalam bukunya

public relations dalam teori dan praktek”, bahwa public relations adalah

penyelenggara komunikasi timbal balik antara satu lembaga dengan publiknya

yang mempengaruhi sukses tidaknya lembaga tersebut.

Public Relation berfungsi menumbuhkan dan menjalin hubungan yang

baik antara segenap komponen dalam rangka memberikan pengertian,

menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua itu bertujuan untuk

(17)

commit to user

opini publik yang menguntungkan dengan menciptakan kerja sama dan

hubungan baik. Dalam hal ini dua fungsi pokok dalam publicrelations yaitu :

1. Sebagai alat untuk mengerti atau memahami sikap publik dan

mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh

perusahaan untuk mengubah sikap mereka.

2. Sebagai suatu program aksi untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan jadi public relations erat hubungannya dengan

pembentukan opini publik dan perubahan sikap.

Menurut pendapat Wilbur Scharam sebagaimana yang dikutip oleh J.B.

Wahyudi (1991:29) dalam proses komunikasi minimal harus ada 3 unsur

utama, yaitu:

1. The source (J.B. Wahyudi 1991:29) 2. The message (J. B. Wahyudi 1991:29) 3. The receiver (J.B. Wahyudi 1991:29)

Tetapi unsur yang lebih umum di pakai adalah :

The Source → The Mesagge → The Receiver →The Effect Dari formulasi dapat dapat di lihat :

The Source: merupakan sumber atau biasa disebut komunikator baik individu maupun kelompok yang memprakasai dalam komunikasi

The Mesagge: pesan, informasi yang disampaikan

The Channel: saluran atau media yang digunakan dalam komunikasi

The Receiver: merupakan penerima pesan dalam hal ini adalah khalayak

The Effect: pengaruh atau hasil komunikasi

Dalam hal ini dapat diketahui bahwa komunikasi merupakan saluran

utama seorang public relations diberbagai perannya baik perusahaan, instansi

pemerintah maupun swasta karena fungsinya sebagai pelaku komunikasi

dua arah (timbal balik) dalam arti the source (public relations)

menyampaikan informasi mengenai produk maupun jasa (the message)

(18)

commit to user

dengan menggunakan produk atau jasa.

B.Peran dan tujuan Public Relations

Peran Public Relations di lapangan yaitu sejauh mana kemampuannya untuk berperan sebagai pendengar (listener), penasehat (counselor),

komunikator (communicator), dan penilai (evaluator) yang handal. Oleh karena itu menjadi sangat penting apabila pejabat Public Relations melihat kemampuannya dalam memecahkan berbagai macam persoalan-persoalan yang dihadapi (Ruslan, 2005 : 141).

Masyarakat menjadi bagian terpenting dari perusahaan, karena eksistensi perusahaan banyak sekali dipengaruhi oleh kelanggengan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat. Hal yang sama juga diutarakan oleh Rhenald Kasali dalam bukunya "Manajemen Public Relations" bahwa : "Untuk menjalankan perannya, Public Relations perlu memahami sikap dan perilaku masyarakatnya dengan memahami sungguh-sungguh latar belakang dari sikap tersebut. Mengidentifikasi siapa publiknya, apa bentuk dan segmentasi publik, akan mengefektifkan peran Public Relations.

Identifikasi ini memberi petunjuk : siapa publik yang aktif dan siapa yang pasif. Dari situ Public Relations dapat mengarahkan kegiatan komunikasinya" (Rhenald Kasali, 2005: 55).

Salah satu peran strategis untuk mendorong agar keinginan tersebut

tercapai dengan baik, tentunya perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan dan

program-program efektif. Bilamana pola komunikasi efektif yang diberikan

kepada seluruh masyarakat. Mempengaruhi eksistensi dan reputasi perusahaan

tersebut merupakan salah satu peran strategis itu dilakukan oleh Public

Relations di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Melalui peran

komunikasi Public Relations yang efektif upaya menciptakan dan memelihara

saling pengertian antara perusahaan dengan pihak lain akan mempengaruhi

sejauh mana perusahaan dimata publik. Disamping itu, peran komunikasi

Public Relations yang efektif akan menciptakan opini publik yang bervariasi

dan kemauan baik (goodwill) yang menguntungkan. Kegiatan–kegiatan yang

(19)

commit to user

menciptakan kerjasama konstruktif dan saling menguntungkan berdasarkan

hubungan yang harmonis dengan publik. Dengan demikian perkembangan dan

dinamika perusahaan atau organisasi dimasa mendatang sesuai dengan visi dan

misi perusahaan. Maka dengan keberadaan Public Relations dalam perusahaan

ditujukan untuk menciptakan rasa saling pengertian antar perusahaan dengan

publik perusahaan.

Selain itu tujuan dari public relations adalah pembentukan citra

perusahaan yang positif kepada publiknya. Untuk kedua publik perusahaan,

citra yang positif sangat dibutuhkan. Dalam publik internal citra perusahaan

yang baik dapat menciptakan iklim kegiatan bekerja yang baik dan pada

hakekatnya tujuan public relations ke dalam adalah untuk memotivasi

kegairahan bekerja perusahaan dan menjaga serta meningkatkan loyalitas

karyawan kepada perusahaannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan

memperhatikan kepentingan karyawannya. Untuk itu seorang public relations

dituntut untuk peka terhadap keadaan dan sikap dari karyawan. Tujuan public

relations dalam mengelola publik eksternal adalah untuk membentuk citra yang

baik dari publik eksternal, sehingga mendapatkan kepercayaan dan dikenal oleh

publik eksternal. Dengan demikian publik eksternal dapat mengetahui jasa

perusahaan dan juga memberikan kesetiaan dalam menggunakan jasa dan

produk perusahaan. Jika menyinggung publik perusahaan, maka kita tidak

bisa terlepas dari kehadiran publik eksternal dan Internal dari perusahaan. Dari

kedua publik perusahaan, tujuan dari peranan public relations adalah untuk

(20)

commit to user C. Ruang Lingkup Publik relations

Public relations kerapkali disamakan dengan propaganda. Memang

tujuannya sama, yaitu memperoleh dukungan publik. Akan tetapi propaganda

kebanyakan bersifat tidak jujur dan menyesatkan. Akibatnya timbul anggapan

bahwa public relations hanya memberi informasi yang baik-baik saja dan

menutupi hal-hal yang buruk, termasuk dalam anggapan tersebut adalah public

relations sering mengendalikan pers. Anggapan-anggapan tersebut timbul

karena kurang pahamnya masyarakat terhadap fungsi dan peran Public

relations. Oleh karena itu, public relations juga perlu mengembangkan citra

melalui komunikasi dua arah untuk mencapai pengertian bersama.

Keberhasilan. public relations ditentukan oleh pencapaian itikad baik,

pengertian, penerimaan, dan dukungan publik. (Fandy Tjiptono. 1995:226)

Untuk ruang lingkup Public Relations dapat dibagi menjadi enam

bidang pekerjaan, yaitu :

a) Publisitas

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adalah publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.

b) Pemasaran

Dalam praktiknya pekerjaan bagian pemasaran meliputi antara lain melakukan penelitian, mendesain produk, mengemas produk, menentukan harga, melakukan promosi dan distribusi produk. Tujuan pemasaran adalah untuk menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.

c) Public affairs

(21)

commit to user

community reltions in order to influence public policy. (Bidang khusus public relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas local agar dapat mempengaruhi kebijakan public). Definisi ini menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi focus perhatian public affairs, yaitu pemerintah dan masyarakat local. Pemerintah meliputi pemerintah pusat dan daerah.

d) Manajemen isu

Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya.

e) Lobi

Jika meninjau pada pengertian lobi, maka lobi dapat didefinisikan sebagai berikut : lobi adalah bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan. Broom, hubungan investor merupakan bidang khusus humas yang bekerja pada perusahaan public. (Morissan, MA. 2008:14)

D. StakeholderPublic Relations

Tugas public relations dalam hal ini adalah membina hubungan

dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak

tersebut adalah khalyak sasaran public relations, dan biasa disebut

stakeholder. Dalam dunia usaha terdapat dua (2) pihak yang

berkepentingan (stakeholder) yang berpengaruh secara langsung, yakni

external stakeholder (pihak luar) dan internal stakeholder (pihak dalam) :

1) Stakeholder Internal Perusahaan a. Karyawan

Dengan memiliki sumber daya manusia atau SDM yang baik akan sangat membantu untuk memajukan perusahaan.

(22)

commit to user

Adalah dua bagian penting yang mengatur kegiatan atau jalannya roda perusahaan public dimana para pemegang saham memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara yang dimilikinya sesuai dengan persentase saham yang dimiliki.

2) Stakeholder Eksternal Dunia Eksternal a. Pelanggan/konsumen

Konsumen dapat dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu konsumen perorangan atau individu dan konsumen lembaga/perusahaan/bisnis. Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Pemasok

Membatu perusahaan untuk mendapatkan faktor produksi atau input untuk diolah menjadi keluaran atau output yang memiliki nilai tambah. c. Pemerintah

Lembaga yang membuat undang-undang, kebijakan serta peraturan agar roda perekonomian suatu negara atau daerah dapat berjalan seperti yang telah direncanakan.

d. Serikat pekerja

Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan pekerja seperti upah, jam kerja, fasilitas, kondisi kerja, dan sebagainya

e. Pesaing/rival

Semakin kuat pesaing kita maka akan mengurangi omset perusahaan, sehingga perlu secara terus menerus melakukan pengembangan dan perbaikan untuk dapat menguasai pasar.

f. Lembaga keuangan

Contohnya seperti bank, asuransi, leasing atau sewa guna, dan lain sebagainya yang membantu perusahaan dalam mengelola keuangannya.

g. Lembaga konsumen

Lembaga ini akan membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya. Jika ada masalah antara konsumen dengan produk perusahaan, maka lembaga konsumen akan membantu konsumen. h. Kelompok khusus

Contohnya seperti kelompok sosial, kelompok pecinta alam, dan lain-lain

i. Pihak yang Berkepentingan Lain

(23)

commit to user E.Membentuk Citra

Public relations dalam prakteknya dilandasi bahwa untuk memperoleh

citra positif suatu organisasi seharusnya dilengkapi dengan kegiatan

hubungan konsumen. Pembentukan citra itu sendiri merupakan hal yang

penting bagi suatu lembaga atau organisasi. Karena dengan citra yang

positif sebuah lembaga mampu mempertahankan eksistensinya dan

mendapatkan kepercayaan dari publik.

Pengertian opini publik menurut L. W. Doob adalah sikap orang-orang

mengenai sesuatu hal, dimana mereka merupakan anggota dan sebuah

masyarakat yang sama .

Dari pengertian yang diberikan Doob, ditemukan bahwa yang

mempengaruhi pembentukan opini publik adalah sikap pribadi seseorang

ataupun sikap kelompoknya, karena sikapnya ditentukan oleh pengalamannya

yaitu dari dalam kelompoknya. Dari sini terlihat hubungan antara komunikasi

persuasi dengan terbentuknya opini publik bahwa opini publik bersifat teredam

dan akan aktif apabila isu timbul dalam suatu kelompok (Soemirat, 2003 :104)

Dengan adanya opini publik ini, maka secara otomatis akan

terbentuk suatu penilaian terhadap citra perusahaan atau organisasi. Tidak

dapat terelakkan lagi bahwa kaitan antara opini publik dan citra perusahaan

sangatlah erat.

Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu

kenyataan. Pemahaman yang berasal dari informasi yang tidak lengkap akan

(24)

commit to user

adanya opini publik yang kuat akan mempengaruhi tinggi rendahnya

pandangan publik terhadap citra perusahaan atau organisasi. Tentu saja citra

yang ingin ditimbulkan disini adalah citra yang positif.

Citra lembaga dapat ditingkatkan melalui public relation dengan

menunjukan hal-hal positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan

direncanakan oleh lembaga. Dengan demikian dapat dikatakan seorang

public relation mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membentuk

dan mempertahankan citra lembaga yang positif.

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Pengertian citra itu

sendiri sebenarnya abstrak tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil

penilaian, penerimaan, kesadaraan, dan pengertian, baik semacam tanda

respect atau rasa hormat dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas

terhadap perusahaan sebagai sebuah badan usaha ataupun terhadap

personalnya (dipercaya, professional. dan dapat diandalkan dalam

pemberian pelayanan yang baik).

Menurut Frank Jefkins dalam bukunya periklanan, citra perusahaan

adalah :

(25)

commit to user

Tugas dari seorang public relation adalah membentuk dan menjaga citra

perusahaan yang diwakilinya agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak

melahirkan isu yang merugikan. Dengan lahirnya kesalahpahaman dan

isu-isu yang merugikan akan timbul ketidakpercayaan dari pihak-pihak yang

berkaitan dengan perusahaan.

Adapun proses pembentukan citra menurut John S. Nimpone dimana

public relation digambarkan sebagai input-output :

Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulus

Kognisi

Sikap

Motivasi Persepsi

Gambar I

Sumber dasar-dasar Public Relations (Soemicat, 2003:115)

Dari model ini digambarkan bagaimana stimulus yang berasal dan

luar diorganisirkan dan mempengaruhi respon. Stimulus yang diterima dapat

ditolak. Jika ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan karena tidak ada

perhatian dari individu. Apabila rangsangan diterima berarti terjadi

komunikasi. Empat komponen; persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap

diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Dari proses ini akhimya

(26)

commit to user

Adapun model komunikasi dalam pengorganisasian pembentukan citra

dalam suatu perusahaan menurut Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto

adalah:

Perusahaan Divisi PR Kegiatan

PR Publik PR

Citra publik terhadap perusahaan

Gambar 2

Sumber Dasar-dasar Public relations (Soemirat, 2003:118)

Dari model ini dapat dijabarkan, tujuan, visi-misi, dan kebijakan

perusahaan dikomunikasikan oleh public relations melalui suatu

pengorganisiran dan diruangkan dalam bentuk-bentuk kegiatan public

relations yang berdasarkan strategi public relations perusahaan, dan

dikomunikasikan kepada publik, kemudian dari publik akan menghasilkan

pemproyeksian citra perusahaan.

Tujuan yang ingin dicapai dari setiap lembaga, organisasi atau

perusahaan intinya adalah sama, yaitu mendapatkan citra positif dan

kepercayaan dari publiknya, untuk memudahkan pencapaian tujuan, publik

sasaran dapat dibagi menjadi :

1. Pemerintah, sebagai pengelola negara yang sangat menentukan

eksistensi setiap perusahaan.

2. Opinion Leader, yang juga sebagai penentu atau panutan bagi

masyarakat lainnya mengenai tanggapan positif atau negatif tentang

aktifitas dan operasional perusahaan.

3. Konsumen atau pengguna jasa, yang mendapat layanan terbaik, merasa

(27)

commit to user

4. Mitra Kerja dan Rekanan Perusahaan, sebagai penunjang keberhasilan

bisnis dan usaha perusahaan.

5. Komunitas masyarakat di sekitar perusahaan.

6. Publik Internal, Karyawan, Pemilik, dan Pemegang Saham, sebagai

pengelola atau pekerja perlu diperhatikan sebagai penunjang kekuatan

dari dalam perusahaan.

7. Media Massa sebagai mitra kerja untuk membentuk opini publik

menguntungkan.

F. Marketing Public Relations

Definisi marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh

Thomas L. Harris yang memberikan pengertian sebagai berikut :

Marketing public relations is the process of planning and evaluating programs that encourage purchase and customers satisfying through credible communication of information and impression that identify companies and their products with need concern of customers. Marketing public relations adalah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikas i beris i informas i yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan "(Rosady Ruslan,2001:243).

Menurut Rhenald Kasali, "Khalayak marketing public relations adalah

masyarakat dan konsumen" (Kasali,2003:105). Berdasarkan

pendapat-pendapat tersebut, marketing public relations dapat diartikan sebagai

pengelolaan komunikasi untuk memotivasi pembelian, dan kepuasan

pelanggan, konsumen, dan masyarakat.

Marketing public relations menunjukan adanya lalu lintas informasi dua

(28)

commit to user

informasi marketing public relations mengkomunikasikan segenap konsep

dan gagasan organisasi sehingga dalam benak publik sasaran berkembang

motivasi untuk melakukan pembelian. Rosady Ruslan (2001:246)

mengemukakan marketing public relations mempunyai tujuan sebagai

berikut :

1. Menumbuh kembangkan citra perusahaan positif publik eksternal

atau masyarakat dan konsumen.

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran

dengan perusahaan

3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public

relations

4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan

merek

5. Mendukung bauran pemasaran

Keberadaan marketing public relations yang dilandasi tujuan telah

dikemukakan semakin penting dengan berperannya beberapa faktor.

Menurut Saka Abadi (1994:49) faktor-faktor tersebut, yaitu :

1. Pecahnya pasar yang bersifat masal

2. Peledakan informasi dan teknologi

3. Peningkatan persaingan

4. Jaringan periklanan semakin kurang kuat

5. Peningkatan biaya iklan

6. Penekanan biaya promosi

7. Ketahanan perusahaan berkurang

Hermawan Kartajaya menyebutkan tiga kunci keberhasilan organisasi

(29)

commit to user

differentiation, balanced promotion" (2001:41). Organisasi dengan pasar yang

efektif, produk yang berbeda, dan promosi yang seimbang dalam mencapai

tujuan sehingga dapat mendorong seseorang untuk mempunyai kesan positif

terhadap organisasi maupun produk, dan keputusan pembelian.

Bentuk-bentuk marketing public relations menurut Rhenald Kasali

terdiri dari :

1. Publikasi

Kegiatan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar

sasaran mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, audiovisual,

majalah perusahaan.

2. Sponsorship

Kegiatan menarik khalayak sasaran atas produk atau kegiatan

perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa atau partisipasi

dalam acara tertentu seperti seminar, konferensi, olahraga, peringatan

hari jadi, pameran.

3. Berita

Kegiatan menemukan dan menciptakan informasi yang mendukung

perusahaan maupun produk.

4. Kegiatan layanan publik

Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan

baik dengan masyarakat melalui pemberian sumbangan, aksi sosial.

5. Pidato

(30)

commit to user

kegiatan.

6. Media identitas

Identitas atau ciri khas perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

7. Bentuk kegiatan lain sesuai dengan kebijakan perusahaan seperti

tokoh, armada penjualan.

Pendapat tersebut, memberikan makna bentuk-bentuk marketing

public relations bersifat dinamis sehingga terdapat kemungkinan adanya

bentuk marketing public relations lain seperti yang telah dikemukakan

dalam pelaksanannya di sebuah organisasi. Marketing public relations pada

dasarnya merupakan komunikasi antara organisasi dengan pelanggan,

konsumen, masyarakat. Pengelolaan komunikasi dengan tujuan tertentu

sehingga dapat mempunyai bentuk-bentuk pengembangan dari komunikasi

organisasi sebagai pilihan maupun kombinasi yang sesuai dan ditetapkan.

Berdasarkan tempat publik sasaran berada Onong U. Effendi (1993:17)

mengelompokkan komunikasi :

1. Komunikasi Internal

Komunikasi yang berlangsung antara pimpinan dengan publik sasaran dalam organisasi, yaitu, para karyawan yang meliputi komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal. Komunikasi vertikal berlangsung dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Komunikasi horizontal berlangsung mendatar, yaitu, antara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar. Komunikasi diagonal bertangsung antara seseorang dengan yang lain dalam organisasi yang mempunyai kedudukan berbeda seperti antara pimpinan bagian personalia dengan seorang pengemudi kendaraan perusahaan.

2. Komunikasi Eksternal

(31)

commit to user

kepada organisasi baik secara langsung maupun menggunakan media.

Publik sasaran marketing public relations meliputi pelanggan, konsumen,

dan masyarakat. Sehingga berdasarkan pendapat telah dikemukakan,

marketing public relations dapat dipandang sebagai komunikasi eksternal

organisasi dengan pelanggan, konsumen, dan masyarakat baik secara

langsung tanpa media dan atau tidak langsung menggunakan media.

Rachmadi (1996:60) mengemukakan komunikasi langsung dilakukan

melalui beberapa kegiatan sebagai berikut ;

1. Penyelenggaraan pameran yang bersifat umum dan tematik 2. Pemberian ceramah atas inisiatif sendiri atau atas permintaan 3. Pemutaran pertunjukan film yang temanya ada hubungan dengan

organisasi yang bersangkutan

4. Pengaturan dan penawaran open house yang merupakan undangan kepada masyarakat untuk mengunjungi organisasi

5. Penyelenggaraan acara-acara pertunjukan kesenian rakyat yang bersifat hiburan untuk masyarakat sekitar.

Berdasarkan pendapat tersebut, komunikasi tidak langsung dapat

menunjukan adanya penggunaan perantara organisasi dalam

menyampaikan informasi, membujuk, dan atau mempengaruhi publik

saasaran. Penggunaan perantara menyebabkan organisasi berada sebagai

pihak ketiga atau berbeda tempat pada waktu berlangsungnya

komunikasi. Tony Greneer menyebutkan dua perantara yang dapat

digunakan daam komunikasi tidak langsung, yaitu "Media massa, dan

biro konsultan" (1993:164).

Menurut Onong U. Effendi komunikasi tidak langsung di bagi ke

(32)

commit to user

1. Komunikasi Media Massa

Komunikasi melalui penggunaan perantara media massa dengan ciri penyampaian informasi, gagasan dan kesan kepada komunikan yang berjumlah banyak dan beragam melalui surat kabar, televisi, radio.

2. Komunikasi Media

Komunikasi dengan menggunakan perantara media yang tidak mempunyai ciri terdapat pada media massa seperti telepon, surat.

Istilah marketing public relations muncul dari adanya perbedaan

pendapat para ahli public relations dengan praktisi pemasaran. Inti perbedaan

terletak dalam pandangan mengenai keberadan public relations, yaitu, public

relations bagian dari pemasaran atau public relations sebagai fungsi tersendiri

organisasi. Perbedaan tersebut, dijembatani Thomas L. Harris (Rhenald

Kasali, 2003:12) dengan mengemukakan marketing public relations (bagian

pemasaran), corporate public relations (bagian korporasi). Berdasarkan hal

tersebut, pendekatan terhadap proses marketing public relations dapat

dilakukan melalui public relations maupun pemasaran. Philip Kotler

mengemukakan "Komunikator pemasaran harus mengambil keputusan

komunikasi meliputi identifikasi audiens sasaran, menentukan tanggapan

yang dikehendaki, memilih media, memilih atribut sumber, dan

mengumpulkan umpan balik" (1987:180). Marketing public relations

merupakan pengelolaan upaya komunikasi yang mempunyai tujuan

membentuk citra perusahaan dan memotivasi pembelian sehingga

mendorong pemilihan pendekatan public relations dengan methode of

program and communications public relations circle pada Gambar sebagai

(33)

commit to user

Sumber : Rosady Ruslan Praktek dan solusi Public relations dalam situasi krisis dan pemulihan citra

Penjelasan gambar di atas sebagai berikut :

1. Analisis Situasi dan Audit Komunikasi

Mengadakan analisis atau mengidentifikasi situasi dan kondisi publik

sasaran yang selanjutnya audit komunikasi melalui penelitian dengan

tujuan perusahaan.

2. Menentukan Publik Sasaran

Khalayak sasaran adalah stakeholders. Oleh karena itu sasaran dipilih

dalam pelaksanannya adalah kelompok stakeholders, yaitu konsumen,

calon konsumen, pemegang saham, karyawan, pemerintah, pemasok,

pesaing, dan komunitas. Kelompok tersebut dipilih berdasarkan kondisi

yang dihadapi perusahaan dan bentuk pelaksanaan kegiatan untuk tiap

kelompok dapat berbeda. Penentuan media penting sebagai pendukung

perencanaan tugas yang dapai menjadi ukuran keberhasilan dalam

menjangkau target sasaran. Media ini dapat berupa media elektronik,

(34)

commit to user

3. Menetapkan Anggaran

Perkiraan besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk semua program

yang akan dilaksanakan.

4. Penetapan program

Formulasi bentuk yang sistematis dan logis dalam wujud gambar atau

bagan dari suatu rencana. Hal ini biasa dibentuk lebih konseptual

melalui jaringan kerja yang lebih lengkap dengan strukturisasi dan grafik

untuk memudahkan pemantauan dan pengevaluasian.

5. Analisis Hasil Akhir

Kegiatan mengidentifikasi setiap komponen atau tahapan perencanaan dan

pelaksanaan. Hasil evaluasi memberikan gambaran keberhasilan program

sehingga bisa dijadikan acuan dalam penyusunan atau perencanaan

berikutnya. metode tersebut dapat dijalankan secara fleksibel dan dinamis

tergantung pada masalah yang dihadapi serta kemampuan perusahaan. Semua

rencana dan kegiatan dalam metode ini pada akhimya dimaksudkan untuk

memperoleh hasil dalam ruang lingkup target yang ditetapkan.

Sesuai dengan pendapat diatas kaitannya antara Public relations dan

Marketing yang diungkapkan oleh Philip Kothler dan William Mindak dalam

artikel "marketing and public relation" yang dimuat journal of marketing pada

tahun 1978. Mereka membuat pernyataan sebagai berikut "where does

Marketing end and public relations begin, anda where does Public Relations

(35)

commit to user

Lima Kaitan yang menghubungakan public relation dengan marketing,

menurut Philip Kothler dan Wiliam Mindak, sebagi berikut :

1. Terpisah tetapi fungsinya sama

Model ini mendekati model tradisional dalam pemasaran dan public

relation, dimana masing-masing berdiri pada sudut yang berdiri karena

ilmunya berbeda. Marketing bergerak pada sektor pelayanan dan

kepuasan konsumen untuk memperoleh laba. Public relations di

butuhkan karena bergerak dalam sektor pengembangan citra perusahaan

sehingga masyrakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan

dan perusahaan memperoleh laba. Meskipun berbeda Public relations

mempunyai fungsi yang sama.

2. Sama fungsinya tetapi tumpang tindih

Pandangan ini berdasarkan pengamatan bahwa keduanya sama

pentingnya dan tidak terpisah, tetapi mampunyai obyektif yang tumpang

tindih. Bidang yang paling sering tumpah tindih adalah peluncuran

produk yang melibatkan pers. Pers dapat menentukan, apakah tugas ini

dibebankan pada bagian marketing atau pada bagian Public relations.

3. Marketing sebagai fungsi yang lebih dominan

Pandangan ini berdasarakan pikiran bahwa cooporate Public relations

merupakan bagian Cooperate Marketing.

4. Public Relation sebagai fungsi yang dominan

Pandangan ini adalah sebaliknya dari pandangan diatas, yakni percaya

(36)

commit to user

depan perusahaan tergantung pada bagaimana pandangan masyarakat

terhadap pesrusahaan, atau bagaimana perusahaan dipandang oleh

masyarakat, termasuk oleh kelompok - kelompok seperti lembaga

keuangan, pemegang saham, pemasok, penyalur, pemerintak, karyawan

dan konsumen. Tugas perusahaan adalah membangun kepercayaan dan

kepusaan kelompok publik tersebut sebesar - besarnya. Kepuasan

konsumen harus diiimbangi dengan kepuasan kelompok konsumen

lainnya.

5. Marketing dan public relation mempunyai fungsi yang sama

Pandangan ini berdasarkan pemikiran kedua bidang ini telah memasuki

area yang berbeda. Kedua pembicara tentang pasar dan lingkungan

pemasaran (public). Keduanya mengenal istilah segmentasi pasar,

perilaku konsumen, persepsi, sikap dan citra.

G.Marketing Public Relation Dalam Strategi Pemasaran

Kerangka pemikiran marketing public relations dalam promosi berguna

untuk mempermudah dalam pemecahan masalah. Kerangka ini bisa

digambarkan dalam bentuk skema pemikiran seperti :

Dalam konteks ini, Marketing Public Communication GlobalTV

menjalankan kegiatan kehumasan yang memiliki kedekatan dari keduanya

namun lebih memfokuskan ke metode State of Being. Namun tidak luput dari

Sales and Marketing department dalam melaksanakan fungsi-fungsi Marketing Public

Relation

Strategi Promosi Global TV

(37)

commit to user

kehumasan. Fungsi-fungsi Marketing Public Communication tersebut dapat

berupa publikasi maupun kegiatan yang ditujukan untuk menjalin hubungan

baik secara internal maupun eksternal. Pada dasarnya tujuan utama dari Sales

and Marketing department adalah menerapkan rencana pemasaran melalui

aktivitas penjualan suatu produksi sehingga mengangkat tingkat penjualan.

Director of Sales and Marketing membagi tugas dan tanggung jawab staff,

mulai dari level terendah sampai level tertinggi untuk meningkatkan loyalitas,

efektivitas dan efesiensi kerja departemen. Marketing Public Communication

memiliki tugas dan tanggung jawab langsung terhadap kegiatan Public

Relations dalam komunikasi Internal maupun Eksternal, kemudian melaporkan

kegiatannya kepada Director of Sales and Marketing. Bilamana dikaitkan

dengan ruang lingkup Public Relations, penulis memperoleh pengertian bahwa

tugas utama dari Marketing Public Communication ialah terdiri dari

pembinaan hubungan ke dalam (public internal) dan pembinaan hubungan

keluar (public eksternal). Jika dikaitkan dengan penelitian ini di fokuskan pada

upaya pembinaan hubungan publik eksternal, diantaranya adalah peningkatan

(38)

commit to user

28 BAB III

DESKRIPSI TENTANG GLOBAL TV

A. Sejarah Global TV

PT. Global Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) di dirikan pada tanggal

22 Maret 1999 dengan akta pendirian NO. 14 Tanggal 22 Maret 1999 serta

mendapatkan ijin prinsip pendirian lembaga Penyiaran Televisi Swasta No:

801/MP/PM/1999 yang dikeluarkan oleh menteri Penerangan RI, pada tanggal 25

Oktober 1999. Sebagai stasiun TV swasta dengan pasar anak muda dan mulai

mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2002. GLOBAL TV yang

merupakan salah satu anak perusahaan PT. Media Nusantara Citara (MNC) yang

bergerak di bidang penyiaran.

Berikut Struktur MNC group :

PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) Memulai kegiatan

(39)

commit to user

nonstop yang segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja.

Dari awal berdiri GLOBAL TV sudah memiliki stasiun relay dengan jangkauan

area di Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Mulai

15 Januari 2005 GLOBAL TV menambah jangkauan siarannya di beberapa kota

besar di Indonesia yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak,

Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekan Baru, Bandar Lampung, Jambi dan

Jayapura.

Pada tahun 2005, GLOBAL TV (GTV) memperluas market segmen ke

remaja & keluarga dengan sasaran audience yg berumur anrata 15 – 34 tahun,

sehingga total waktu siarannya kini menjadi 12 jam untuk program MTV & 12

jam konten GTV yakni mencakup 18 stasiun relay di 143 dengan lebih dari 143

kota dengan penontonnya mencapai lebih dari 114 juta.

Seiring dengan ketatnya persaingan antara TV swasta nasional, pada

tahun 2006 PT. Global Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) memperluas kembali

target market ke anak – anak, remaja dan keluarga (5 – 34) tahun, yakni 8 jam

siaran untuk konten Nickeldeon, 8 jam siaran untuk konten MTV dan 8 jam siaran

untuk konten GTV dengan demikian bertambahlah 3 stasiun relay di Malang,

Kediri dan Madiun dengan 21 stasiun relay yang mencakup 127 juta penonton. Di

tahun itu pula GTV menyelesaikan up-grade TX untuk Denpasar dan PT. Global

Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) merencanakan untuk penambahan 9 stasiun

relay di pulau Jawa, Bali dan Riau yaitu Purwokerto, Tegal, Sukabumi, Garut,

(40)

commit to user

Pada tahun 2007, PT. Global Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) telah

menyelesaikan Up-grade TX di Jakarta, Surabaya, Medan, Banjarmasin dan

Manado. PT. Global Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) mulai merubah jam

tayang menjadi 10 jam GTV Zone, 8 jam Nick Zon, 6 Jam MTV Zone dengan 29

stasiun relay mencakup lebih dari 153,2 juta penonton. Kemudian, merealisasikan

penambahan 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali dan Riau yaitu Purwokerto, Tegal,

Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram dan Batam.

Mulai tahun 2012 PT. Global Informasi Bermutu ( GLOBAL TV ) sudah

tidak bekerjasama dengan MTV. Global TV ingin merubah image di kalangan

masyarakat dan memperlebar market ke semua kalangan masyarakat.

B. Lokasi Global TV

Terdapat beberapa tempat yang berperan penting dalam kesuksesan

program acara yang disiarkan sampai ke mata pemirsanya, maka seluruh

pekerjaan dan pengoperasian di lakukan pada 3 tempat dan lokasi yang berbeda,

yaitu :

1. Gedung Ariobimo Sentral (head office)

Jl. H. R Rasuna said Blok X-2, Kav. 5 Jakarta 1250

Phone : 021 – 5292 1115

Fax : 021 – 5292 1771

Pada gedung Ariobimo sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai

lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai

dari gedung ini diantaranya 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian keempat

(41)

commit to user

a. Lantai 6 : Pada lantai sering disebut Corsec. Biasanya untuk bagian

yang menangani masalah tiket untuk acara atau event yang di

selenggarakan Global TV sekaligus sebagai untuk menjual

merchandise Global TV.

b. Lantai 8 : Lantai ini di gunakan untuk departemen produksi, dimana

terbagi dalam 2 produksi dalam 2 manager produksi yang berbeda,

yang berisikan produser, asisten produser, tim kreatif, talent artis,

wardrobe, manager produksi dan eksekutif produksi. Ruang IT

Broadcast serta untuk Departemen Post Produksi, editing, audio post

dan graphics.

c. Lantai 12 : Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Humas Resource

Departement), General Service dan Researchand Develploment.

d. Lantai P1 : Lantai ini di gunakan untuk divisi Promo, Sales,

Accounting, Corporate Secretary, Budgetting, Programming dan ruang

para direktur.

2. GLOBAL TV : Tech Dept.

KOMPLEKS RCTI

Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk – Jakarta Barat

Phone : (021) 536 0601

Fax : (021) 536 0602

Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk

semua program acara yang di buat Global TV, serta tempat para karyawan

(42)

commit to user 3. GLOBAL TV : Studio Guet

Jl. Raya Perdatam No. 17-19 Pengadegan, Pancoran – Jakarta

Selatan

Phone : (021) 798 1051

Fax : (021) 798 1051

Studio yang berada dekat dengan lingkugan penduduk ini terbagai

menjadi dua bagian. Studio pertama di sebut studi A terletak di depan ini

biasanya di gunakan untuk program – program acara GLOBAL TV yang

berskala lebih besar. Pada studio D, yang ukurannya lebih kecil dari studio

A. Namun di studio D sering di gunakan program acara GLOBAL TV

promo, casting, take host dan sebagainya. Selain itu pada studio ini juga

terdapat ruang untuk manajemen khusus Crew Studio dari mulai

(43)

commit to user

Secretary Management Info. System

(44)

commit to user

1. Kedudukan yang terdapat pada Struktur Besar didalam Global TV

antara lain :

a) President Director

Bertanggung jawab atas kelancaran atau kelangsungan produktivitas

stasiun TV global secara menyeluruh dalam pengembangan rencana, arah,

dan strategi bisnis perusahaan.

b) Executive Secretary

Kedudukannya tepat dibawah President Director yang memiliki tugas

untuk membantu President Director dalam menyusun jadwal atau program

kerja President Dirctor yang bersifat harian ataupun jangka waktu yang

tepat.

c) Cooperate & Development

Bertanggung jawab dalam menentukan efektifitas dan kualitas sumber

daya manusia yang dimiliki perusahaan.

d) Management Information System

Bertanggung jawab untuk penyediaan saran dan prasarana yang

berkaitan dengan pengelolaan data-data informasi dibutuhkan perusahaan.

e) Director Operation

Bertanggung jawab atas keseluruhan perangkat operasional

perusahaan dan berkewajiban memonitor kelayakan perangkat operasional

(45)

commit to user f) Director Sales & Marketing

Bertanggung jawab dalam perencanaan, menetapkan strategi dalam

usaha-usaha pemasaran dan meningkatkan target pendapatan dan

menyusun program perusahaan, sesuai dengan rencana kerja, anggaran,

dan pengembangannya.

g) Director Finance & Administrasi.

Bertanggung jawab terhadap seluruh bidang administrasi keuangan

dan pengolahan anggaran sesuai dengan rencana kerja yang dijalankan.

h) General Manager Production

Mengkoordinasi dan mengevaluasi produksi serta penyiaran program

tayangan sesuai dengan ketentuan standart Operation Process yang ada.

i) General Manager News

Mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan produksi,

penyiaran dan operasional siaran berita sesuai denagn Standart Operation

Process.

2. Manajemen Global TV

GLOBAL TV merupakan perusahaan yang dimiliki oleh

Bomantara dan Bhakti Investama, Melalui PT. Media Nusantara Citra

(MNC). Berikut komisaris dan direksi GLOBAL TV terdiri dari :

1. Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo

2. Komisaris : Sutanto Hartono SN. Suwisma

(46)

commit to user

4. Direktur :Satya Ganeshwara, Agus Sjafrudin,

Siane Indriani

Struktur organisasi perusahaan ini dibuat agar dalam mekanisme kerjanya

dapat teratur dan memiliki jobdesk masing-masing. Setiap jabatan

memiliki jobdesk yang berbeda.

3. Kedudukan Public Relation Dalam Oraganisai Perusahaan.

1.4 Bagan 4 Kedudukan Public Relation di Global TV

Kedudukan Public Relation berada di bawah Marketing Communication

Departement dan Promo Acara Departement. Kedua Departement ini merupakan

satu kesatuan namun dipisahkan untuk pembagian tugas yang berkaitan dengan

kegaitan promosi yakni bersifat Off Air dan On Air promo dimana keduanya

memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Disinilah kedudukan dan fungsi Public

Relation berada.

Marketing Communication

Departement

Promo Acara Departement

(47)

commit to user D. Frekuensi Siaran

Jakarta 51 UHF

Bandung 46 UHF

Medan 31 UHF

Semarang 37 UHF

Surabaya 50 UHF

Yogyakarta 36 UHF

Makassar 43 UHF

Palembang 36 UHF

Jayapura 36UHF

Bali 47 UHF

Manado 28 UHF

Pontianak 33 UHF

Banjarmasin 28 UHF

Samarinda 41 UHF

Padang 37 UHF

Pekanbaru 36 UHF

Jambi 36 UHF

(48)

commit to user E. Logo Global TV

Gambar 4.1 Logo lama Gambar 4.1 Logo lama

Gambar 4.3 Logo lama

Gambar 4.4 Logo baru

Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan, dan

pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari logo-logo

sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan, simple, inovatif, serta

(49)

commit to user

perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus. Logo Global TV yang baru ini

tayang perdana pada tanggal 21 maret 2012. Logo baru ini melambangkan

“fleksibilitas” Global TV sebagai stasiun televisi nasional yang mampu

memberikan beragam sajian spesial, terlengkapuntuk setiap anggota keluarga

Indonesia.

F. Deskripsi acara off air di Global tv

Judul Program : Konser 100 % CINTA , LAMP10N, KONSER

SERU BANDUNG

Target Audience : Female – Male (semua kalangan)

Durasi : 120 menit

Konser 100 % Cinta merupakan kado spesial persembahan Global TV

untuk seluruh penonton setia.Sebagai bukti cintanya, Global TV menyuguhkan

serangkaian acara menarik yang berlangsung selama 2 hari. Tidak hanya melalui

layar kaca, namun juga hadir di tengah-tengah penonton setia untuk menghibur

dan lebih dekat dengan penonton setia Global TV.

Acara LAMPION merupakan sebuah program yang di tujukan untuk

menyambut ulang tahun Global TV yg ke 10. Drama musikal yang selalu berubah

tema untuk setiap bulannya. Lagu-lagu yang dibawakan di drama musikal ini

bertema sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Dalam drama musikal ini

tidak ada host karena semuanya menjadi TV play. Acara ini selalu menampilkan

lagu dan tarian. Sang penari juga dapat menjadi aktor dengan menggunakan

(50)

commit to user

Konser Seru Bandung merupakan sebuah event musik Global TV yang

mengajak serta stasion radio untuk memarmekan OB Van mereka. Acara ini

diselenggarakan di kota Bandung. Konser yang menyajikan sajian musik yang

mampu menarik perhatian penonton setia Global TV, serta penonton dari kota

Bandung itu sendiri. Konser Seru merupakan acara tahunan yang selalu menjadi

agenda dari Global TV. Acara bertajuk musik ini dimeriahkan oleh artis-artis

terkenal, yang disesuaikan dengan selera musik penonton setia Global TV.

G.VISI DAN MISI GLOBAL TV

1. VISI GLOBAL TV

Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi,

informasi dan hiburan bagi anak muda dan mengerti serta memahami keinginan

dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan

pemasang iklan khususnya produk anak muda.

2. MISI GLOBAL TV

Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses

kreatif anak muda / generasi bangsa Indonesia dengan memadukan tatanan

perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa

Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi,

pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi muda sebagai segmen utama

(51)

commit to user H. Program khusus Global TV

GLOBAL TV melalui program sosialnya yaitu : GLOBAL TV Peduli.

Program yang di khususkan untuk membantu para korban bencana alam serta

memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. GLOBAL TV

Peduli mengumpulkan dana dari masyrakat melalui rekening GLOBAL TV peduli

serta alokasi dana perusahaan untuk kegiatan sosial untuk di salurkan kepada yang

membutuhkan. Bentuk kegiatan GLOBAL TV peduli meliputi :

1. Pembukaan posko bencana

2. Renovasi sarana umum yang rusak (sekolah, wc umum, dll )

3. Pemberian bantuan sandang, pangan, papan bagi yang membutuhkan

4. Pemberian bantuan kesehatan ( operasi, pengobatan, dll)

5. Pemberian santunan bagi masyarakat tak mampu

6. Mensponsori kegiatan – kegiatan amal.

Pada 2005 tepatnya saat tsunami melanda Aceh, maka terbentuk Global

TV Peduli. Melalui GLOBAL TV peduli, GLOBAL TV secara aktif terlibat

dalam pemberian bantuan kepada korban bencana alam seperti : Gempa bumi

Yogyakarta, Pangandaran, Padang, serta Bengkulu dan banjir besar Jakarta. Selain

kegiatan tanggap darurat bencana. GLOBAL TV peduli juga menyalurkan

bantuan kesehatan seperti pengobatan dan operasi.

(52)

commit to user BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A.Kegiatan Kuliah Kerja Media

Untuk pelaksanaan kuliah kerja media (KKM) penulis mendapat

kesempatan untuk menjalani magang disalah satu statiun televisi nasional yaitu

PT. Global Informasi Terpadu (GLOBAL TV). Penulis melaksanakan magang

selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Februari 2012 hingga 30 Maret

2012. Selama menjalani kuliah kerja media penulis mendapat kesempatan

untuk bergabung dalam position Public Relations yang di fokuskan pada di visi

Departemen Marketing Communication.

Departemen Marketing Communication GLOBAL TV dituntut untuk

dapat mengembangkan reputasi dan citra perusahaan. Hal ini merupakan salah

satu penerapan dari Ilmu Kehumasan, dalam ruang lingkup Marketing

Communication yang berhubungan langsung dengan seluruh elemen eksternal

perusahaan Public Relations sebagai penerapan kehumasan dalam suatu

organisasi yang tidak melembaga, tetapi fungsi-fungsi publikasi dilakukan oleh

pimpinan salah satu divisi yang ditunjuk oleh organisasi. Dalam melaksanakan

tanggung jawab kehumasan tersebut segala kegiatan komunikasi dalam suatu

organisasi / perusahaan, dijalankan oleh suatu bentuk yang telah dilembagakan

sebagai biro, bagian, divisi atau seksi, sistem managemen kehumasan dan

dipimpin oleh Public Relations.

(53)

commit to user

Penulis juga terlibat langsung dalam proses produksi untuk membantu

Public Relations dalam melaksanakan tugas mulai dari pra-produksi, produksi

dan pasca produksi. Berikut beberapa rangkaian kegiatan kuliah kerja media

yang telah dilaksanakan penulis selama dua bulan di GLOBAL TV periode 1

Februari s/d tanggal 30 maret 2012, tugas yang dilaksanakan diantaranya

yaitu:

B. Membuat Konsep Acara dan Menjalankan Event

Di setiap bulan tema yang diangkat menggunakan 100 % atau acara

yang dibuat menggunakan kata seru. Seperti dalam acara Lampion

100% cinta, Lampion 100% Ekspresif, Konser seru, Konser 100%

Bangkit, dan lain-lain. Dengan cara tersebut diharapkan dapat

meningkatkan citra Global TV. Berikut merupakan tema setiap bulan

dan event yang dijalankan :

a) Februari, Konser 100% Cinta:

ü Tujuan : Konser 100 % Cinta merupakan kado spesial

persembahan Global TV untuk seluruh penonton setia. Sebagai

bukti cintanya, Global TV menyuguhkan serangkaian acara

menarik yang berlangsung selama 2 hari. Tidak hanya melalui layar

kaca, namun juga hadir di tengah-tengah penonton setia untuk

menghibur dan lebih dekat dengan penonton setia Global TV.

ü Target : Semua masyarakat Indonesia, khususnya remaja

(54)

commit to user

ü Tugas : Riset Contens Artis untuk acara Global TV 100%

CINTA, survey lokasi acara , serta survey hotel untuk singgah crew

Global TV via Internet, lobying artis dengan pihak talent , serta

konfirmasi kontrak acara Global TV 100% CINTA, memo request

design all publikasi (umbul-umbul, ID Card, flyer, baliho), riset

video clip contens artis via Youtube untuk pembuatan susunan acara

dalam bentuk kasar (Artist : Endah & Resha, Shaggydog, BIP, Pure

Saturday, D’Cinnamons, Naif, Bondan & Fade 2 Black), menyusun

konsep susunan acara dalam bentuk kasar untuk program acara

Global TV 100% CINTA, memo voice untuk media promo di

Departemen Promotion and Artistic .

b) Lamp10n 100% Cinta

ü Sebuah acara konser music on-air dan off-air yang diadakan setiap

bulan.

Hari : Rabu, 22 Febuari 2012

Tempat : Gedung Kesenian Jakarta

Jam undangan : 20.00 WIB

Jam on air : 21.00 WIB

Artis :Bunga Citra Lestari, Afgan, Petra

Sihombing, Tangga, Supergirlies, JKT 48

Diiringi oleh : Oni N’ Friends Sa’Unine Orchestra

Hiburan off air :(yang dilaksanakan dalam jeda iklan) Stand

(55)

commit to user

ü Tujuan : Sebuah pertunjukan musik yang mengusung tema

CINTA. Mengangkat lagu-lagu cinta yang mewakili momen

valentine.

ü Target : Semua kalangan masyarakat

ü Tugas : Membuat kuis yang berhadiah tiket nonton konser

‘LAMP10N 100% CINTA”, via twitter cek pencairan IOM di

Department Purchasing, mengecek booking seat @ Gedung

Kesenian Jakarta di web : www.globaltv.co.id/lamp10n/booking,

menjadi usher di GKJ sewaktu event, (Usher bertugas untuk

mengarahkan tempat duduk bagi tamu VIP, live report di backstage

sewaktu Gladi Resik di Gegung Kesenian Jakarta via account

Twitter @globaltv_event.

c) Konser Seru Bandung

ü Konser Seru Bandung merupakan sebuah event musik Global TV

yang mengajak serta stasiun radio untuk memamerkan OB Van

mereka. Acara ini diselenggarakan di kota Bandung. Konser yang

menyajikan sajian musik yang mampu menarik perhatian penonton

setia Global TV, serta penonton dari kota Bandung itu sendiri.

Konser Seru merupakan acara tahunan yang selalu menjadi agenda

dari Global TV. Acara bertajuk musik ini dimeriahkan oleh

artis-artis terkenal, yang disesuaikan dengan selera musik penonton setia

Global TV.

Gambar

Gambar I
Gambar 2 Sumber Dasar-dasar Public relations (Soemirat, 2003:118)
Gambar 1. Sumber : Rosady Ruslan Praktek dan solusi Public relations dalam situasi krisis
Gambar 4.1 Logo lama

Referensi

Dokumen terkait

2) Abjad yang diapit antara tanda titik pertama dan tanda titik kedua menunjukkan Subbidang Usaha.. 3) Dua angka yang diapit antara tanda titik kedua dan tanda

Keputusan ini sebagai Instruktur Pendidikan dan Latihan profesi Guru (PLPG) Tahap II Prryram Setifikasi Guru dalam labatan tahun 2014 yang dilaksanakan pada Rayon

Beban pada pegas ditarik ke bawah hingga mencapai simpangan maksimum bawah, sehingga kecepatan benda minimum (nol), gaya maksimum yang arahnya menuju

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi dimana penelitian ini tergolong penelitian lapangan karena data yang di peroleh dilapangan sesuai

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara dosis pupuk kompos lamtorogung dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

Analisis pengaruh sebaran informasi tentang pengadaan tanah jalur kereta api dalam hubungannya dengan pengetahuan, sikap, dan prilaku pemegang hak atas tanah di

Sirkulasi vertikal bangunan rumah sejahtera susun diletakkan pada bagian tepi timur dan barat bangunan berupa tangga darurat yang juga berfungsi untuk mereduksi

Trauma – trauma intra abdomen tumpul disebabkan oleh benturan antara orang yang mengalami trauma dan lingkungan luar tubuh dengan proses aselerasi atau deselerasi yang