• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lihat Berita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lihat Berita"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Anggaran Riset Indonesia Paling Buntut di ASEAN

Kamis, 15 September 2016 — 21:53 WIB

Menristek Dikti Muhammad Nasir menjelaskan pendanaan riset Indonesia. (Ist)

JAKARTA (Pos Kota)- Alokasi belanja Litbang (penelitian dan pengembangan) di Indonesia masih sangat minim. Data tahun lalu, nilainya masih berkisar 0,2 persen (sekitar Rp 17 triliun) per PDB.

“Jika dibandingkan dengan negara lain maka belanja Litbang Indonesia dalam posisi paling

buntut di ASEAN,” kata Menristek Dikti Prof Muhammad Nasir , Kamis (15/9).

Bandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika yang mengalokasikan 2,7 persen, Jerman 2,85 persen, Singapura dan Thailand 2,5 persen, Jepang 3,4 persen dan Taiwan 2,35 persen.

Menurut Nasir, pendanaan biaya Litbang yang signifikan akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil penelitian yang berupa inovasi. Itu sebabnya negara-negara maju terus berlomba-lomba menaikkan pembiayaan Litbang.

Nasir mengakui peningkatan pembiayaan Litbang Indonesia tidak sepesat kenaikan APBN. Data yang dipublikasikan LIPI rasio anggaran Litbang terhadap APBN yang dihitung dari tahun 1969 sampai 2009 menujukkan pola eksponensial yang terus menurun.

(2)

Lebih lanjut Menristek mengatakan bahwa perhitungan belanja Litbang per PDB Indonesia tahun 2015 yang sebesar 0,02 persen tersebut telah memperhitungkan belanja pegawai Litbang, belanja Litbang pemerintah berbasis tugas dan fungsi lembaga serta belanja Litbang pemerintah. Perhitungannya berbasis pada alokasi belanja Litbang dan bukan pada realisasi penyerapan anggaran Litbangnya.

Nasir juga mengemukakan rendahnya respon industri untuk memanfaatkan hasil riset dalam negeri dengan berbagai alasan. Masalah ini harus dicarikan solusinya sehingga peneliti lebih semangat untuk meningkatkan produktivitas risetnya.

Meski kondisi lingkungan strategis riset kita masih kurang menggembirakan Nasir mengemukakan perlunya kita tetap optimistis dan terus mendorong agar iptek memiliki peran yang lebih signifikan dan teratur. Sehingga Multy Factor Productivity (MFP) pada 2019 bisa mencapai 20 persen.

Nasir mengharapkan peran swasta dalam membangkitkan semangat riset dan membangun link match antara peneliti dan industri serta meningkatkan kemanfaatan riset bagi masyarakat melalui berbagai insentif fan disinsentif kepada para pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Tentu saja dengan tujuan penting tersebut diharapkan institusi keuangan islam yang berkembang di seluruh dunia memiliki acuan yang tepat dalam menyusun

Berdasarkan PP no.32 tahun 2011, Analisis dampak lalu lintas adalah Berdasarkan PP no.32 tahun 2011, Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian kegiatan kajian

Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII K SMP Negeri 12

“Sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

Merupakan analisa faktor eksternal dan internal perusahaan, dimana analisa ini akan dijadikan informasi bagi manajer untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan

Dengan mendengarkan guru membaca teks “Memetik Jambu di Rumah Udin”, peserta didik dapat menyebutkan isi teks pendek yang dibacakan dengan benar.. Dengan teks “Memetik Jambu di

Dalam hubungannya dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Weber melalui telaah yang dikemukakan oleh para sosiolog tersebut, dalam konteks ini dapat

Kecepatan motor stepper hanya bisa diatur dengan delay ( penundaan Kecepatan motor stepper hanya bisa diatur dengan delay ( penundaan waktu ) antara data sebelum dan sesudahnya..