• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GENOTIPE DAN MUTASI VIRUS HEPATITIS B TERHADAP PROGRESIVITAS DAN RESISTENSI TERAPI HEPATITIS B DI BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN GENOTIPE DAN MUTASI VIRUS HEPATITIS B TERHADAP PROGRESIVITAS DAN RESISTENSI TERAPI HEPATITIS B DI BALI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN

HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

PERANAN GENOTIPE DAN MUTASI VIRUS HEPATITIS B TERHADAP PROGRESIVITAS DAN RESISTENSI TERAPI HEPATITIS B DI BALI

TIM PENGUSUL

Dr. dr. Anak Agung Wiradewi Lestari, SpPK / 0002047705 dr. Tjokorda Gede Oka, MS., SpPK / 0026045103

dr. Ni Kadek Mulyantari, SpPK(K)/ 0026047905

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

PEBRUARI 2015

(2)

Daftar Isi ... 3

Ringkasan ... 4

I.Pendahuluan ... 5

II.Kajian Pustaka ... 9

III. Metode Penelitian ... 14

IV. Pembiayaan ... 18

V. Jadwal Pelaksanaan ... 20

VI. laporan Penelitian ...21

VII Daftar Pustaka ... 21

(3)

RINGKASAN

Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia dan merupakan infeksi yang endemik di Asia Pasifik, Afrika, Eropa Selatan, dan Amerika Latin. Lebih dari 400 juta penduduk dunia merupakan penderita hepatitis kronis dan 75 % nya adalah orang Asia. Prevalensi infeksinya berkisar dari 2% sampai 20%. Dampak yang ditimbulkan sangat berbeda-beda di masing-masing Negara. Bila infeksi berlangsung kronik, maka 2% sampai 10% akan menjadi sirosis dan 1% sampai 3% akan menjadi hepatoma / kanker hati. Progresivitas penyakit berhubungan dengan genotipe virus, jumlah virus dan adanya mutasi yang spesifik. Saat ini telah ditemukan ada 10 genotipe Virus Hepatitis B dan beberapa subgenotipe dengan distribusi geografi yang berbeda-beda. Patogenisitas yang berbeda-beda antara masing-masing genotipe membantu klinisi dalam menentukan risiko progresivitas penyakit dan optimalisasi pemberian antivirus.

Pemberian jenis terapi sangat tergantung pada usia, status infeksi (hasil Hepatitis B envelope Antigen (HbeAg), jumlah virus dan kadar SGPT (Serum Glutamic Piruvat Transaminase)) serta resistensi terhadap terapi. Resistensi terhadap terapi sangatlah dipengaruhi oleh adanya mutasi pada virus tersebut. Selain menyebabkan resistensi, mutasi yang terjadi juga dapat mengakibatkan penurunan sekresi surface (s) Antigen maupun e Antigen sehingga deteksi untuk diagnosis maupun penentuan status infeksi semakin sulit dilakukan. Terdapat lima domain yang merupakan wilayah tersering terjadinya mutasi virus Hepatitis B yang berhubungan juga dengan resistensinya terhadap terapi. Kelima domain tersebut memiliki panjang 870 pasang basa. Mutasi biasanya tidak terjadi hanya di satu domain, melainkan sering terjadi pada beberapa domain dan bahkan bisa menimbulkan multidrug resistance. Mutasi dapat terjadi pada rtL80, rtI169, rtV173, rtL180, rtA181, rtT184, rtS202, rtM204, rtN236 dan rtM250.

Dari penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa penentuan genotipe, deteksi mutasi dan resistensi terhadap terapi sangat diperlukan untuk penatalaksanaan infeksi Hepatitis B. Oleh karena itu, kami ingin melakukan penelitian untuk mengetahui genotipe virus Hepatitis B yang menginfeksi penderita Hepatitis B di Bali serta mendeteksi mutasi yang terjadi pada virus Hepatitis B tersebut. Dengan demikian, risiko progresivitas penyakit, resistensi terapi dan perubahan dalam sekresi antigen dapat diketahui, sehingga diagnosis dan penentuan status infeksi menjadi lebih tepat serta pemberian terapi menjadi lebih terkendali.

(4)

BAB I. Pendahuluan

1.1Latar belakang masalah

Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia (Huy, 2008) dan merupakan infeksi yang endemik di Asia Pasifik, Afrika, Eropa Selatan, dan Amerika Latin (Lin, 2011).Lebih dari 400 juta penduduk dunia merupakan penderita hepatitis kronis (Mcmahon, 2009) dan 75 % nya adalah orang Asia (Norder, 2004).Prevalensi infeksi berkisar dari 2% sampai 20%.Dampak yang ditimbulkan sangat berbeda-beda di masing-masing Negara. Bila infeksi berlangsung kronik, maka 2% sampai 10% akan menjadi Sirosis dan 1% sampai 3% akan menjadi hepatoma / kanker hati. Progresivitas penyakit berhubungan dengan genotipe virus, jumlah virus dan adanya mutasi yang spesifik.Saat ini telah ditemukan ada 10 genotipe Virus Hepatitis B dan beberapa subgenotipe dengan distribusi geografi yang berbeda-beda.Patogenisitas yang berbeda-beda antara masing-masing genotipe membantu klinisi dalam menentukan risiko progresivitas penyakit dan optimalisasi pemberian antivirus (Lin, 2011).

Pemberian jenis terapi sangat tergantung pada usia, status infeksi (hasil Hepatitis B envelope Antigen (HbeAg), jumlah virus dan kadar SGPT (Serum Glutamic Piruvat Transaminase)) dan resistensi terhadap terapi. Hal ini menunjukkan

bahwa deteksi mutasi dan resistensi sangat penting dalam menentukan pemberian terapi. Selain menyebabkan resistensi, mutasi yang terjadi juga dapat mengakibatkan penurunan sekresi surface (s) Antigen maupun e Antigen sehingga deteksi untuk diagnosis maupun penentuan status infeksi semakin sulit dilakukan (Thompson, 2010).

(5)

dapat terjadi pada rtL80, rtI169, rtV173, rtL180, rtA181, rtT184, rtS202, rtM204, rtN236 dan rtM250 (Yuen, 2007).

Dalam penelitian ini kami ingin ingin mengetahui genotipe virus Hepatitis B menginfeksi penderita Hepatitis B di Bali dan mendeteksi mutasi yang terjadi pada virus Hepatitis B tersebut.Dengan demikian, risiko progresivitas penyakit, resistensi terapi dan perubahan dalam sekresi antigen dapat diketahui, sehingga diagnosis dan penentuan status infeksi menjadi lebih tepat serta pemberian terapi menjadi lebih terkendali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rangkuman konsep di atas, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut :

1. Virus Hepatitis B genotipe apa saja yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di Bali ?

2. Pada penderita yang terinfeksi genotipe apakah komplikasi sirosis paling banyak ditemukan?

3. Pada penderita yang terinfeksi genotipe apakah komplikasi hepatoma / kanker hati paling banyak ditemukan?

4. Berapa persen Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali yang telah mengalami mutasi?

5. Pada domain apa saja ditemukan mutasi Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali?

6. Mutasi apa yang paling banyak ditemukan pada Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali?

7. Resistensi terhadap terapi apa saja yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di Bali?

(6)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui genotipe virus Hepatitis B menginfeksi penderita Hepatitis B di Bali, mendeteksi mutasi yang terjadi pada virus tersebut dan mendeteksi resistensi terhadap terapi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui genotipe Virus Hepatitis B yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di Bali.

2. Untuk mengetahui pada infeksi oleh genotipe apakah komplikasi sirosis paling banyak ditemukan

3. Untuk mengetahui pada infeksi oleh genotipe apakah komplikasi kanker hati paling banyak ditemukan

4. Untuk mengetahui persentase Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali yang telah mengalami mutasi

5. Untuk mengetahui mutasi pada domain apa saja yang ditemukan pada Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali

6. Untuk mengetahui mutasi apa yang paling banyak ditemukan pada Virus Hepatitis B dari penderita yang terinfeksi Hepatitis B di Bali

7. Untuk mengetahui resistensi terhadap terapi apa saja yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di Bali

8. Untuk mengetahui resistensi terhadap terapi apakah yang paling banyak ditemukan di Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik / Ilmiah

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah berupa :

a. Diketahuinya genotipe Virus Hepatitis B yang menginfeksi penderita Hepatitis B di Bali

(7)

c. Resistensi terapi yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di Bali

1.4.2 Manfaat Praktis

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Epidemiologi Hepatitis B

Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia (Huy, 2008) dan merupakan infeksi yang endemik di Asia Pasifik, Afrika, Eropa Selatan, dan Amerika Latin (Lin, 2011).Lebih dari 400 juta penduduk dunia merupakan penderita hepatitis kronis (Mcmahon, 2009) dan 75 % nya adalah orang Asia (Norder, 2004).Prevalensi infeksi berkisar dari 2% sampai 20%.Dampak yang ditimbulkan sangat berbeda-beda di masing-masing Negara. Bila infeksi berlangsung kronik, maka 2% sampai 10% akan menjadi Sirosis dan 1% sampai 3% akan menjadi hepatoma. Progresivitas penyakit berhubungan dengan genotipe virus, jumlah virus dan adanya mutasi yang spesifik.Saat ini telah ditemukan ada 10 genotipe Virus Hepatitis B dan beberapa subgenotipe dengan distribusi geografi yang berbeda-beda (Olinger, 2007). Patogenisitas yang berbeda-beda antara masing-masing genotipe membantu klinisi dalam menentukan risiko progresivitas penyakit dan optimalisasi pemberian antivirus (Lin, 2011).

2.2 Genotiping Hepatitis B dan Peranannya dalam Kronisitas Penyakit

Infeksi akut Genotipe A memiliki risiko tinggi untuk menjadi kronis, sering mengalami spontan HBeAg serokonversi, serta memiliki respon terapi yang baik terhadap terapi interferon. Infeksi akut Genotipe B memiliki risiko rendah untuk menjadi kronis, memiliki respon terapi yang baik terhadap interferon, tetapi sering mengalami spontan HBeAg serokonversi. Infeksi akut Genotipe C memiliki risiko rendah untuk menjadi kronis, jarang mengalami spontan HBeAg serokonversi, tetapi memiliki frekuensi tinggi dalam mutasi dan delesi serta menunjukkan viral load dan kemampuan replikasi yang lebih tinggi dibandingkan Genotipe B. Infeksi akut Genotipe D memiliki risiko tinggi untuk menjadi kronis dan mengalami mutasi, tetapi jarang mengalami spontan HBeAg serokonversi (Lin, 2011).

(9)

yang terjadi pada masa anak-anak, pada saat sistem imunitas tubuh belum berkembang sempurna, akan berkembang menjadi infeksi kronis dan 25% memiliki risiko kematian karena sirosis atau hepatoma (Locarnini, 2006). Infeksi kronis dapat terjadi pada orang dewasa, tetapi risikonya lebih rendah. Infeksi kronis terjadi pada pasien dengan HBeAg positif. Infeksi Virus Hepatitis B dapat menginfeksi semua sel hati. Respon imun pada infeksi kronis menyebabkan kematian pada sel yang terinfeksi tanpa eliminasi infeksi. Persistensi infeksi Hepatitis B ditentukan oleh kekuatan interaksi host dengan virus, cara transmisi dan genotipe. Tidak terjadinya serokonversi HBeAg akan mengakibatkan outcome klinis yang buruk dan mempercepat progresivitas penyakit Hepatitis B kronis menjadi sirosis. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa penderita Hepatitis B genotipe B memiliki kecendrungan untuk menderita hepatoma pada usia yang lebih muda (usia kurang dari 35 tahun) dan kebanyakan tanpa didahului oleh proses sirosis, sedangkan genotipe C memiliki onset untuk menjadi hepatoma pada usia yang lebih tua (Lin, 2011).

2.3Interaksi antara Genotype Virus, Jumlah Virus dan Mutasi pada Virus Sebagian besar sistem biologi akan mengembangkan mekanisme yang komplek untuk mempertahankan stabilitas informasi genetiknya. Virus dapat secara cepat dan mudah mengubah urutan genetiknya. Virus Hepatitis B memiliki keunikan dalam siklus hidupnya, di mana virus dapat bereplikasi aktif sehingga membentuk jumlah virus yang banyak, tanpa secara langsung membunuh sel terinfeksi. Virus Hepatitis B dapat menggunakan reverse transkriptase untuk membuat copi DNAnya, sehingga mutasi virus ini sering ditemukan (Locarnini, 2003).

Jumlah virus (viral load) dan adanya mutasi sangat berhubungan dengan kronisitas infeksi dan perkembangannya menjadi hepatoma. Genotipe C memiliki kecepatan mutasi, jumlah virus dan risiko menjadi hepatoma yang lebih tinggi dibandingkan genotipe B. Sedangkan genotipe D memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dibandingkan genotipe A (Lin, 2011).

(10)

biokimia, perbaikan jaringan/histopatologi, serokonversi HBeAg dan serokonversi HBsAg. Bila dibandingkan dengan genotipe C dan D, pasien genotipe A dan B memiliki respon yang lebih baik bila diterapi dengan interferon standar. Genotipe B di Asia memiliki respon yang baik terhadap terapi interferon standar maupun pegylated-interferon. Sedangkan Genotipe C di Asia memiliki respon yang lebih baik

bila diberikan pegylated-interferon. Walaupun faktor agen/virus sangat berpengaruh pada respon terapi terhadap interferon, peranan faktor host tidak dapat diabaikan (Lin, 2011).

Tidak ada hubungan yang bermakna antara genotipe Hepatitis B dengan respon terapi terhadap nucleos(t)ide analogues. Beberapa penelitian retrospektif menemukan bahwa genotipe B berpengaruh secara independen terhadap terjadinya resistensi yang lebih cepat terhadap terapi lamivudine. Oleh karena itu, frekuensi monitoring terhadap mutasi dan resistensi pada genotipe tertentu yang mendapatkan terapi nucleos(t)ide analogues perlu ditingkatkan (Lin, 2011).

Ada dua group besar mutasi yang telah berhasil diidentifikasi, yang mengakibatkan penurunan atau peniadaan ekspresi HbeAg. Kedua mutasi itu adalah mutasi translasi pada precore (PC) nt1896 dan basal core promoter (BCP) nt 1762 dan nt 1764. Mutasi yang lain adalah terjadi pada polimerase. Penggunaan terapi nucleos(t)ide analogues mengakibatkan terjadinya mutasi pada gen pol virus

(11)

berhubungan dengan kemampuan replikasi dan protein yang disekresikannya. (Locarnini, 2003). Adanya mutasi ini akan berpengaruh terhadap resistensi terapi, kekambuhan dan kematian (Locarnini, 2006)

2.4 Peranan Mutasi Virus Hepatitis B terhadap Resistensi Terapi

Resistensi terhadap terapi merupakan faktor yang sangat berperan dalam kegagalan terapi. Mutasi yang terjadi dapat berupa perubahan asam amino yang dapat menyebabkan penurunan suseptibilitas terhadap terapi (Warner, 2008). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah resisten terhadap salah satu jenis terapi dapat mempengaruhi efikasi terhadap jenis terapi lainnya (Locarnini, 2008). Pemberian terapi terhadap masing-masing individu hendaknya disesuaikan dengan status imun, genotipe atau subgenotipe, status HBeAg, mutasi, dan derajat kerusakan hati. Virus Hepatitis B adalah virus DNA terkecil dan rantai gandanya memiliki 4 gene yang saling tumpang tindih yang terdiri dari envelope (pre-S dan S), nucleocapsid (precore dan core), polymerase dengan aktivitas reverse transcriptase yang cenderung salah dan protein x (Liu, 2005).

Terdapat lima domain yang merupakan wilayah tersering terjadinya mutasi virus Hepatitis B yang berhubungan juga dengan resistensinya terhadap terapi. Kelima domain tersebut memiliki panjang 870 pasang basa. Mutasi dapat berupa perubahan basa pada domain tersebut sehingga dapat mengakibatkan perubahan asam amino yang terbentuk dan hal ini berhubungan dengan resistensi virus terhadap terapi. Mutasi biasanya tidak terjadi hanya di satu domain, melainkan sering terjadi pada beberapa domain dan bahkan bisa menimbulkan multidrug resistance. Mutasi dapat terjadi pada rtL80, rtI169, rtV173, rtL180, rtA181, rtT184, rtS202, rtM204, rtN236 dan rtM250 (Yuen, 2007).

2.4Road Map Penelitian

Pada tahun pertama penelitian (sudah dilakukan) :

(12)

2. Dilakukan pemeriksaan jumlah virus pada serum pasien tersebut. Jumlah virus diperiksa dengan RT PCR di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan di Laboratorium RS Dharmais Jakarta

3. Pemeriksaan genotipe dilakukan terhadap sampel yang jumlah virusnya > 5 x 103 / µL di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan First Base Laboratories Malaysia

Pada tahun kedua penelitian, akan dilakukan :

1. Pengumpulan spesimen / serum dari 38 penderita Hepatitis B yang dirawat di RSUP Sanglah dan pasien hasil skrining Hepatitis B di UTD Pembina PMI Bali.

2. Dilakukan pemeriksaan jumlah virus pada serum pasien tersebut. Jumlah virus diperiksa dengan RT PCR di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan di Laboratorium RS Dharmais Jakarta

3. Pemeriksaan genotipe terhadap sampel baru dan sampel yang belum dikerjakan pada tahun pertama di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan First Base Laboratories Malaysia

4. Deteksi mutasi yang terjadi pada Virus Hepatitis B di Unit Biologi Molekuler FK UNUD

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

cross sectional

3.2

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dan 2015

3.3

Lokasi Penelitian

Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar

Ruang rawat inap RSUP Sanglah

UTD Pembina PMI Daerah Bali

Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar

Unit Biologi Molekuler FK UNUD

Laboratorium RS Dharmais Jakarta

First Base

Laboratories

Malaysia

3.4

Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi Penelitian

3.4.1.1 Populasi Target

Semua penderita hepatitis B

3.4.1.2 Populasi Terjangkau

Semua penderita hepatitis B yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar dan

hasil skrining di UTD Pembina PMI Bali.

3.4.1.3 Sampel

(Intended Sample)

Sampel yang dipilih dari populasi terjangkau, setelah memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Subyek yang benar-benar diteliti (

actual study

subjects

) adalah sampel yang benar-benar bersedia ikut serta dalam

(14)

3.4.2 Penentuan Sampel

Sampel ditentukan secara

consecutive;

dengan memakai semua penderita hepatitis B yang memenuhi kriteria

sebagai sampel hingga mencapai jumlah 100 sampel

3.4.2.1 Kriteria Inklusi

Semua penderita hepatitis B yang berusia lebih dari 25 tahun yang dirawat

di RSUP Sanglah Denpasar atau penderita hepatitis B hasil skreening darah

di UTD Pembina PMI Bali. Penderita bersedia ikut dalam penelitian

dengan menandatangani

informed consent.

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi

Penderita Hepatitis B disertai dengan infeksi HIV

3.5

Definisi operasional variabel penelitian

3.5.1

Penderita Hepatitis B adalah penderita dengan hasil Hepatitis B antigen

(HBsAg) positif

3.5.2

Genotipe Hepatitis B ditentukan dari hasil sequencing dari produk PCR

menggunakan forward primer (Seq 2) dan reverse primer ( Seq 2996) dengan

panjang 870 pasang basa

3.5.3

Mutasi virus ditentukan dengan mendeteksi perubahan asam amino yang

terjadi pada penderita/sampel dibandingkan dengan urutan asam amino Virus

Hepatitis B wildtype.

3.5.4

Resistensi terhadap terapi ditentukan dari mutasi yang terjadi dan disesuaikan

dengan pola mutasi yang sering terjadi pada pemberian masing-masing obat.

3.6 Bahan Penelitian

1.

Darah utuh / serum untuk pemeriksaan viral load genotipe, mutasi dan

resistensi terhadap terapi

(15)

3.

Reagen dan primer untuk PCR Virus Hepatitis B

4.

Reagen dan primer untuk purifikasi, presipitasi DNA

3.7 Alur Penelitian

1.

Setiap penderita Hepatitis B yang berusia lebih dari 25 tahun yang dirawat di

Poliklinik Penyakit Dalam atau ruang rawat inap RSUP Sanglah atau hasil

skrining di UTD Pembina PMI Bali, diberikan penjelasan bahwa sedang

dilakukan penelitianuntuk mengetahui genotipe, mendeteksi mutasi dan

resistensi dari Virus Hepatitis B.

2.

Penjelasandiberikan secara rinci tentang latar belakang, tujuan penelitian,

keuntungan maupun kerugian bagi subyek penelitian yang bersedia ikut.

Demikian juga mengenai perlindungan pasien yang bersedia ikut, prosedur

dan lama penelitian serta biaya.

Subyek yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta untuk menandatangani

informed consent

dan dilakukan pengambilan sampel darah sebanyak 3 cc.

Tiga puluh menit setelah pengambilan darah, darah diputar untuk

mendapatkan serum

3.

Sebagian serum yang diperoleh digunakan untuk pemeriksaan jumlah virus,

sebagian lagi disimpan pada suhu -20

0

C.

4.

Bila jumlah virus >5 x 10

3

/ µL, maka dilakukan pemeriksaan genotype

(sequensing produk PCR).

5.

Nukleotida hasil sequensing akan dianalisis untuk mendeteksi adanya mutasi

dan resistensi terhadap terapi.

6.

Sebelum penelitian ini dijalankan, terlebih dahulu harus mendapatkan

persetujuan dari Komisi Etika Unit Penelitian dan Pengembangan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana – Rumah Sakit Umum Pusat

(16)
[image:16.612.235.388.107.515.2]

7.

Alur penelitian sesuai skema berikut :

Gambar 3.1 Alur Penelitian

3.8 Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, menggambarkan karakteritik

umum, dan distribusi frekuensi berbagai variabel penelitian.

Diambil darah 3 cc, diputar

untuk mendapatkan serum Populasi terjangkau

Kriteria inklusi dan eksklusi

Sampel

(Consecutive) Informed concent

Intended study subject

Diperiksa jumlah virus

Jumlah virus >5 x 103 / µL, dilakukan sequensing

genotipe

Mutasi

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Huy TTT, Ngoc TT, Abe K. 2008.New Complex Recombinant Genotype of Hepatitis

B Virus Identified in Vietnam. Journal of Virology; 82: 5657–5663

Lin CL, Kao JH. 2011. The clinical implications of hepatitis B virus genotype:

Recent advances. Journal of Gastroenterology and Hepatology; 26: 123–130

Liu CJ, Kao JH, Chen JS. 2005. Therapeutic implications of hepatitis B virus

Genotypes. Liver International; 25: 1097–1107

Locarnini SA, McMillan J, Bartholomeusz A. 2003. The Hepatitis B Virus and

Common Mutants. Seminars in Liver Disease; 23: 5 – 20

Locarnini SA, Mason WS. 2006. Cellular and virological mechanisms of HBV drug

resistance. Journal of Hepatology; 44: 422–431

Locarnini SA. 2008. Primary resistance, multidrug resistance, and cross-resistance

pathways in HBV as a consequence of treatment failure. Hepatol Int; 2:147–151

McMahon BJ. 2008. The influence of hepatitis B virus genotype and subgenotype on

the natural history of chronic hepatitis B. Hepatol Int; 3: 334–342

Norder H, Courouce AM, Coursaget P, Echevarria M, Lee SD, Mushahwar IK,

Robertson BH, Locarnini S, Magnius LO. 2004. Genetic Diversity of hepatitis

B Virus Strains Derived Worldwide : Genotypes, Subgenotypes, and HBsAg

Subtypes. Intervirology; 47 : 289 – 309

Olinger CM, Jutavijittum P, Hübschen JM, Yousukh A, Samountry B, Thammavong

T, Toriyama K, Muller CP. 2007. Possible New Hepatitis B Virus Genotype,

Southeast Asia. Emerging Infectious Diseases; 14: 1777 – 1780

Thompson AJV, Nguyen T, Iser D, Ayres A, Jackson K, Littlejohn M, Slavin

J,Bowden S, Gane EJ, Abbott W, Lau GKK, Lewin SR, Visvanathan K,

Desmond PV, Locarnini SA. 2010. Serum Hepatitis B Surface Antigen and

Hepatitis B e Antigen Titers: Disease Phase Influences Correlation with Viral

Load and Intrahepatic Hepatitis B Virus Markers. Hepatology; 51: 1933-1944

Warner N, Locarnini S. 2008.

The Antiviral Drug Selected Hepatitis B Virus

rtA181T/ sW172* Mutant Has a Dominant Negative Secretion Defect and

Alters the Typical Profile of Viral Rebound. Hepatology; 48: 88 - 98

(18)

Lampiran 2.

Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian

Penelitian / pemeriksaan laboratorium akan dilaksanakan di Laboratorium Patologi

Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana-RSUP Sanglah Denpasar, Unit

Biologi molekuler FK Unud, Laboratorium RS Dharmais, dan

First Base

Laboratories

Malaysia.

1. Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana-RSUP

Sanglah Denpasar. Pada laboratorium ini akan dikerjakan pengambilan bahan/sampel,

proses pra-analitik dan pemeriksaan HBsAg. Pemeriksaan HBsAg telah dilakukan

secara rutin dengan menggunakan alat Cobas 6000 Roche.

2. Unit Biologi molekuler FK Unud. Pada unit ini, akan dilakukan ekstraksi,

amplifikasi, purifikasi dan presipitasi DNA Virus Hepatitis B. Unit ini memiliki

fasilitas ruangan yang memadai untuk pemeriksaan molekuler, memiliki tenaga yang

terlatih dan berpengalaman untuk mengerjakan pemeriksaan molekuler dan memiliki

alat PCR

3. Laboratorium RS Dharmais Jakarta. Laboratorium ini telah secara rutin melakukan

pemeriksaan jumlah virus Hepatitis B dengan menggunakan alat RT PCR

4.

First Base

Laboratories

Malaysia. Pemeriksaan sequensing akan dilakukan di

lembaga ini karena Lembaga ini memiliki alat sequenser dan berpengalaman dalam

mengerjakan sequensing untuk Hepatitis B maupun untuk kepentingan lainnya.

(19)

Lampiran 3

.

Susunan Organisasi Tim Peneliti /Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. NAMA / NIDN

Instansi

asal Bidang Ilmu

Alokasi waktu

(jam/ minggu)

Uraian Tugas

1 Dr.dr.

A.A.Wiradewi Lestari, SpPK /

0002047705

Fakultas

Kedokteran

Kimia

klinik,

Immunologi

5

Menyiapkan ijin penelitian dan

kelayakan

etik,

mengkoordinasikan

pengisian

inform consent, pengambilan

darah,

pemeriksaan

laboratorium,

dan

membuat

laporan

2

dr.Tjokorda

Gede Oka,

MS., SpPK

/0026045103

Fakultas

Kedokteran

Hematologi,

bank darah

3

Mengkoordinasikan

adanya

sampel

baru,

mengkoordinasikan

pengisian

inform consent, pengambilan

darah

3

dr. Ni Kadek

Mulyantari,

SpPK(K) /

0026047905

Fakultas

Kedokteran

Bank darah,

Immunologi

3

Mengkoordinasikan pengisian

inform consent, pengambilan

darah

dan

pemeriksaan

(20)

LAMPIRAN 4. BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1.

Nama Lengkap (dengan gelar)

Dr.dr. Anak Agung Wiradewi

Lestari, SpPK

P

2.

Jabatan Fungsional

Lektor

3.

Jabatan Struktural

Kepala Bagian Patologi Klinik FK

Universitas Udayana

4.

NIP

197704022002122007

5.

NIDN

0002047705

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Gianyar, 2 April 1977

7.

Alamat Rumah

Jalan Dewi Sri, Gang Anggur IV B no 3

Batubulan, Gianyar

8.

Nomor Telepon/Faks /HP

(0361) 7849360 / 08155237937

9.

Alamat Kantor

Jalan PB Sudirman Denpasar

10.

Nomor Telepon/Faks

(0361) 222510

11.

Alamat e-mail

aa_wiradewi@yahoo.com

12.

Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 35 orang;

13. Mata Kuliah yg diampu

1.

Good Laboratory Practise

2.

Stool analysis

3.

Pemeriksaan Laboratorium Penyakit

Hepatobilier, Tes Fungsi Hati

4.

Elective Study (Hepatitis, Dengue,

Malaria, Typhoid)

5.

Urinalisis

B. Riwayat Pendidikan

Program

S-1

S-2

S-3

Nama PT

UNUD

UNAIR

UNUD

Bidang Ilmu

Pendidikan dokter

Patologi Klinik

Biomedis

Tahun Masuk

1995

2002

2008

Tahun Lulus

2001

2006

2013

Judul

Skripsi/Thesis/

Disertasi

Pengetahuan, Sikap

dan Prilaku Pemuda

di Sukawati terhadap

Penyakit Menular

Seksual

Hubungan antara

lingkar pinggang

dengan kadar

mikroalbuminuria

pada sindroma

metabolik di

Denpasar

Kadar Neopterin,

Anti Helicobacter

pylori-Heat Shock

Protein 60II3 dan

Interferon Gamma

yang tinggi

(21)

SKA

Nama

Pembimbing/Pr

omotor

Dr. dr. A.A.N.

Subawa, MSi

Prof.

Dr.dr.Hendromarto

no, SpPD-KEMD

Prof. Dr.dr.Ketut

Suastika,

SpPD-KEMD

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2008

Hubungan antara lingkar pinggang

dengan laju endap darah sebagai faktor

risiko disfungsi endotel pada sindroma

metabolik

Litbang FK

UNUD

20.000.000

2.

2010

Infeksi Helicobacter pylori sebagai

factor risiko aterosklerosis

Litbang FK

UNUD

22.000.000

3.

2011 arKadar Interferon

 yangTinggi Memberi

Risiko Kejadian Kardiovaskuler Lebih

Tinggi

pada

Penderita

Sindroma

Koroner Akut

Litbang FK

UNUD

30.000.000

4.

2012

Sensitivitas dan spesifisitas IT rasio dan

procalsitonin dalam menunjang

diagnosis sepsis

Litbang FK

UNUD

20.000.000

5.

2012

Kadar Neopterin, Myeloperoxidase,

Lectin-like Oxidized Low Density

Lipoprotein Receptor-1, Interleukin-17,

Matrix Metalloproteinase-9 dan Rasio

Kadar Interleukin-6/Interleukin-10 yang

Tinggi merupakan Faktor Risiko

Kejadian Kardiovaskuler pada Penderita

Sindroma Koroner Akut

HPEQ FK

UNUD

100.000.000

6.

2013

Jumlah Virus (

viral load

) Hepatitis B

pada penderita Hepatitis B di Bali

Litbang FK

UNUD

30.000.000

7.

2014

Peranan Genotipe dan Mutasi Virus

Hepatitis B terhadap Progresivitas dan

Resistensi Terapi Hepatitis B di Bali

LPPM UNUD

35.000.000

(22)

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2008

Penyuluhan tentang Sindroma Metabolik

di Legian Kuta

P2M FK

UNUD

2.000.000

2.

2009

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan

di Desa Taro

P2M UNUD

4.000.000

3.

2010

Pemeriksaan Kesehatan di Desa Penatih

P2M UNUD

4.000.000

4.

2011

Pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan

kepada pemangku di Desa Ketewel

P2M FK

UNUD

10.000.000

5

2012

Pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan

kepada pemangku di Desa Batubulan

P2M FK

UNUD

10.000.000

6

2013

Pemeriksaan (

screening

) Hepatitis B pada

Masyarakat Desa Trunyan

P2M FK

UNUD

10.000.000

7

2014

Pemeriksaan Kesehatan di Desa Pandak

Tabanan

P2M FK

UNUD

10.000.000

*) Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS – SOSBUD, Vucer, Vucer

Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber dana lainnya

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No

.

Judul Artikel Ilmiah

Volume/Nomor

Nama Jurnal

1.

Patient with confirmed

swine influenza A/H1N1

Vol 16, no 2, thn

2010

Indonesian Journal of Clinical

Pathology and Medical Laboratory

2.

Penderita dengan

Hemokromatosis Primer

Vol 18, no 2, thn

2012

Indonesian Journal of Clinical

Pathology and Medical Laboratory

3.

The Effectiveness of

Insulin Combination

Therapy in Type 2

Diabetes Mellitus

Hospitalized Patients

(23)

F. PengalamanPenyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar

Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

Pertemuan Ilmiah Tahunan

PDS PATKLIN

Asosiasi antara lingkar pinggang

dengan kadar mikroalbuminuria

pada obesitas visceral

Balik papan, 2009

2.

International Kongres of

Bioscience

Hubungan antara lingkar

pinggang dengan laju endap

darah sebagai faktor risiko

disfungsi endotel pada sindroma

metabolik

Denpasar, 2009

3.

Pertemuan Ilmiah Tahunan

PDS PATKLIN

Encephalitis post morsum canis

caused by rabies virus infection

Jakarta, 2010

4.

SURAMADE I

Resistensi insulin : definisi,

mekanisme pada diabetes dan

pemeriksaan laboratoriumnya

Surabaya, 2011

5

Kongres PATELKI

Patient safety

Denpasar, 2012

6

APFCB

Neopterin as Biomarker of CVE

in SKA

Denpasar, 2013

7

Seminar dan Raker IAI

Cabang Bali

How to Interpret Medical Check

Up Results?

Denpasar, 2014

8

Workshop Phlebotomy

PATELKI

Komplikasi Phlebotomi

Denpasar, 2014

9

RTD GEP-NETs

Biomarkers for Diagnosis of

GEP-NETs : Focus on

Chromogranin A

Denpasar, 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan usulan hibah penelitian unggulan udayana.

Denpasar, 17 Pebruari 2015

(24)

BIODATA TIM PENELITI

A. Identitas Diri

1.

Nama Lengkap (dengan gelar) dr. Tjokorda Gede Oka, MS, SpPK

2.

Jabatan Fungsional

Pembina Tk.I / Lektor Kepala

3.

Jabatan Struktural

Kepala Bagian /SMF Patologi Klinik FK

Unud/RSUP Sanglah, Denpasar

4.

NIP

19510426 197903 1 002

5.

NIDN

0026045103

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Klungkung, 26 April 1951

7.

Alamat Rumah

Jln. Pulau Bali No. 3, Denpasar 80114

8.

Nomor Telepon/Faks /HP

0361-246991 / 083114588567

9.

Alamat Kantor

Bagian/SMF Patologi Klinik, FK

Unud/RSUP Sanglah, Jln. Diponegoro,

Denpasar 80114

10.

Nomor Telepon/Faks

0361-245465

11.

Alamat e-mail

tegeoka@gmail.com

12.

Lulusan yang telah dihasilkan -

13. Mata Kuliah yg diampu

1.

Liquor Cerebro Spinalis

2.

Faal Hemostasis

3.

Imunohematologi & Blood Bank

4.

B. Riwayat Pendidikan

Program

S-1

S-2

S-3

Nama PT

Universitas Udayana

Universitas Airlangga

-

Bidang Ilmu

Kedokteran Umum

Kedokteran Laboratorium

Hematologi

-

Tahun Masuk

1970

1984

-

Tahun Lulus

1977

1987

-

Judul

Skripsi/Thesis/

Disertasi

-

Hemopoisis pada Timus

Janin Tikus

-

Nama

Pembimbing/Pr

omotor

-

dr. Ida Bagus Djelantik,

SpPK-K

(25)

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2010

Prevalensi Kontaminasi Darah di Unit

Transfusi Darah Pembina PMI Daerah

Bali, 2010

-

-

2.

2010

Efektivitas Teknik Desinfeksi Baru

dalam Meningkatkan Mutu Produk

Darah di Unit Transfusi Darah Pembina

PMI Daerah Bali/RSUP Sanglah

Denpasar, di presentasikan pada Persi

Award JCC 19 Oktober 2010

-

-

3.

2013

Proposal penelitian : Korelasi Antara

Kadar Interleukin-10 dan Interferon

Gamma

Plasma

Dengan

Jumlah

Limfosit-T CD4

+

Pada Donor Darah

Yang Terinfeksi HIV

-

-

4.

5.

6.

*) Tuliskan sumber pendanaan : PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing,

Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan

Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan Stranas atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2013

Pemeriksaan Kesehatan (Skrining

Hepatitis B) pada masyarakat Desa

Trunyan

FK Unud,

Denpasar

10.000.000,-

2.

3.

4.

5

6

(26)

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No

.

Judul Artikel Ilmiah

Volume/Nomor

Nama Jurnal

1.

-

-

-

2.

F. PengalamanPenyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar

Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

Pembicara pada Workshop

Sistem Vacutainer Program

Studi DIII Analisis

Kesehatan.

Prosedur Baku Pengambilan

Darah dengan Vacutainer

Denpasar,

8 November 2012

2.

G. Penghargaan yang Pernah diraih dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,

asosiasi, institusi, dll)

No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1.

Satya Lencana Karya Satya

20 tahun

Pemerintah RI (Presiden RI: Dr.

H. Susilo Bambang Yudhoyono)

3 Februari 2005

2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan usulan hibah penelitian unggulan udayana.

Denpasar, 17 Pebruari 2015

(27)

A. Identitas Diri

1.

Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PK(K)

2.

Jabatan Fungsional

Staf dokter

3.

Jabatan Struktural

-

4.

NIP

197904262008122002

5.

NIDN

0026047905

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Gianyar, 26 April 1979

7.

Alamat Rumah

Jl. Cokroaminoto 152 Denpasar

8.

Nomor Telepon/Faks /HP

08123647413

9.

Alamat Kantor

Jl. Diponogoro Denpasar

10.

Nomor Telepon/Faks

0361-227911-15(ext 204)

11.

Alamat e-mail

melyan79@yahoo.co.id

12.

Lulusan yang telah dihasilkan

13. Mata Kuliah yg diampu

1.

Eritropoesis

2.

Bank darah dan transfusi kedokteran

3.

Pemeriksaan laboratorium LCS

4.

Pemeriksaan imunoserologi

B. Riwayat Pendidikan

Program

S-1

S-2

S-3

Nama PT

FK Udayana

FK Unair

FK UGM

Bidang Ilmu

Dokter umum

Spesialis patologi

klinik

Konsultan bank darah

dan kedokteran

transfusi

Tahun Masuk

1997

2005

2012

Tahun Lulus

2003

2009

2013

Judul

Skripsi/Thesis/

Disertasi

Sikap dan

pengetahuan tentang

pemakaian KB pasca

persalinan di

Kerambitan Tabanan

Bali

Korelasi antara

kadar

interleukin-10 dengan jumlah

limfosit T-CD4

pada penderita

HIV asimtomatis

Sistem audit

penggunaan produk

darah di RSUP

Sanglah Denpasar

Nama

Pembimbing/Pr

omotor

Dr. I Wayan

Kandera, MPH

Prof.dr. I Dewa Putu

Wijana, M.Kes

Dr.dr. Nasronudin,

Sp.PD KPTI

Dr. Endang

Retnowati, MS.,

SP.PK(K)

(28)

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2010

Efektivitas teknik desinfeksi baru dalam

meningkatkan mutu produk darah di

Unit Pelayanan Darah RSUP Sanglah

2.

2011

Cara sederhana mendapatkan plasma

donor yang aman di unit pelayanan

darah RSUP Sanglah Denpasar

3.

2012

Korelasi antara kadar interleukin-10 dan

interferon- plasma dengan jumlah

limfosit T-CD4 pada donor yang reaktif

HIV

HPEQ

Rp. 100.000.000,-

4.

13

Menurunkan kejadian unused blood

order dengan sistem audit penggunaan

produk darah di RSUP Sanglah

Denpasar

5.

6.

*) Tuliskan sumber pendanaan : PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing,

Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan

Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan Stranas atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun

Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *)

Jml (Juta Rp.)

1.

2010

Pelayanan donor darah

2.

2011

Pelayanan donor darah

3.

2012

Pelayanan donor darah

4.

2013

Pelayanan donor darah

5

6

(29)

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No

.

Judul Artikel Ilmiah

Volume/Nomor

Nama Jurnal

1.

Penderita dengan

hemokromatosis primer

Jurnal Perhimpunan Dokter Spesialis

Patologi Klinik Indonesia

2.

F. PengalamanPenyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar

Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

Pertemuan Ilmiah Tahunan

PDS Patklin

Penderita dengan

hemokromatosis primer

Balikpapan, 2009

2.

Pertemuan Ilmiah Tahunan

PDS Patklin

Korelasi antara kadar

interleukin-10 plasma dengan

jumlah limfosit T-CD4 pada

penderita HIV asimtomatis

Balikpapan, 2009

3.

Pertemuan Tahunan

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

Efektivitas teknik desinfeksi

baru dalam meningkatkan mutu

produk darah di Unit Pelayanan

Darah RSUP Sanglah

Jakarta, 2010

4.

Pertemuan Tahunan

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

Cara sederhana mendapatkan

plasma donor yang aman di unit

pelayanan darah RSUP Sanglah

Denpasar

Jakarta, 2011

5

Pertemuan PDS Patklin

cabang

Surabaya-Malang-Denpasar

Peranan NAT dalam skrining

darah donor di UDD PMI

Provinsi Bali

Denpasar, 2013

6

Pertemuan Tahunan

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

Menurunkan kejadian

unused

blood order

dengan sistem audit

penggunaan produk darah di

RSUP Sanglah Denpasar

Jakarta, 2013

(30)

G. Penghargaan yang Pernah diraih dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah,

asosiasi, institusi, dll)

No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1.

Finalis Ganda Soebrata

Awards

Perhimpunan Dokter

SpesialisPatologi Klinik

Indonesia

2009

2.

Juara 3 Lomba poster

Perhimpunan Dokter

SpesialisPatologi Klinik

Indonesia

2009

3.

Runner Up PERSI Award

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

2010

4.

Runner Up PERSI Award

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

2011

5

Runner Up PERSI Award

Perhimpunan Rumah Sakit

Seluruh Indonesia

2013

6

7

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan usulan hibah penelitian unggulan udayana.

Denpasar, 17 Pebruari 2015

Gambar

Gambar 3.1  Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Data-data dalam poliklinik Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) menggunakan kertas dan pulpen dengan disimpan pada meja petugas rekam medik, hal ini bisa menyebabkan

roaming wireless kemudian akan melakukan observasi untuk mengetahui Coverage Access Point pada wifi gedung A sampai gedung CXY, lalu setelah itu akan

Laporan Awal Dana Kampanye yang yang dilaporkan terhitung dari sejak pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari. sebelum hari

Agar informasi yang didapatkan bisa diperoleh dengan cepat maka penulis melakukan pembuatan sebuah website untuk perusahaan AJB bumiputera sebagai media optimalisasi

Başlan­ gıçta samadhi sırf oluştan veya varoluştan ibaretmiş gibi gelebilir, fakat samadhi’ye eriştiğinizde siz de onun çok daha farklı olduğunu

Variasi massa pirol 1 gram memperlihatkan bahwa adanya perbedaan nilai konduktifitas yang besar dari pembuatan komposit polipirol-selulosa tanpa proses swelling

Dalam kajian ini, persamaan kamiran-terbitan Fredholm linear peringkat pertama diterbitkan kepada persamaan penghampiran terlebih dahulu sebelum membentuk sistem persamaan linear

jika dibentuk dalam bentuk jaring-jaring dengan mengambil irisan dan membuang yang tidak mempunyai irisan, sehingga jaring-jaringnya dapat digambarkan sebagai berikut: e h.. 64