• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa Sifat Biologi Tanah Kebun Jeruk Siam (Citrus nobillis Tan) Pada Pola Tanam Monokultur dan Tumpangsari dengan beberapa Tanaman Sayuran di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Beberapa Sifat Biologi Tanah Kebun Jeruk Siam (Citrus nobillis Tan) Pada Pola Tanam Monokultur dan Tumpangsari dengan beberapa Tanaman Sayuran di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BEBERAPA SIFAT BIOLOGI TANAH KEBUN JERUK

SIAM (

Citrus nobilis

Tan) PADA POLA TANAM

MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI DENGAN

BEBERAPA TANAMAN SAYURAN DI DESA SEKAAN

KECAMATAN KINTAMANI

SKRIPSI

I WAYAN BUNADA

KONSENTRASI ILMU TANAH DAN LINGKUNGAN

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

I Wayan Bunada NIM. 1305105084. Beberapa Sifat Biologi Tanah Kebun Jeruk Siam (Citrus Nobilis Tan) Pada Pola Tanam Monokultur dan Tumpangsari dengan Beberapa Tanaman Sayuran Di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani Dibimbing oleh : Dr. Ir. A. A. Istri Kesumadewi, M.Si dan Ir. I Wayan Dana Atmaja, M. P

Penelitian sifat biologi tanah kebun jeruk siam dilakukan di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani dari bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur yaitu pH tanah, C-organik, populasi mikroorganisme, populasi jamur, respirasi tanah, bakteri gram (+), bakteri gram (-). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam jeruk siam mempengaruhi beberapa sifat biologi tanah yang diamati yaitu jumlah total mikroorganisme dan jamur tanah. Nanum, jumlah total bakteri garam (+), bakteri gram (-) dan respirasi tanah menunjukkan perbedaan tidak nyata terhadap masing – masing pola tanam jeruk siam. Aktivitas dan jumlah total mikroorganisme tanah relatif lebih tinggi pada masing – masing pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran. Pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan tanaman timun memiliki sifat biologi tanah terbaik dibandingkan sistem monokultur jeruk siam maupun tumpangsari jeruk siam dengan tanaman sayuran lainnya, sedangkan sifat biologi tanah terendah terdapat pada sistem monokultur tanaman jeruk.

(5)

ABSTRACT

I Wayan Bunada NIM. 1305105084 Some Biological Soil Properties of Orange plantations (Citrus Nobilis Tan) under Cropping Pattern of Monoculture and Intercropping with some Vegetable Crops in Sekaan Village of Kintamani District Supervised by : Dr. Ir. A. A. Istri Kesumadewi, M.Si and Ir. I Wayan Dana Atmaja, M. P

Orange fruits are of economically important commodity in Bali that mostly produced in Bangli District including Kintamani Districts. The fruits produced under intensified system of monoculture and intercropping with vegetable crops in the area. Those systems predicted contribute to variation of soil biological properties as the results of differences in magnitude of agrochemicals that being used. A research about soil biological properties of orange orchard land was conducted in Sekaan Village of Kintamani on November 2015 - March 2016. The purpose of the study was to quantify the difference of soil biological properties among the common cropping pattern applied in the study area, named: monoculture of orange, and either intercropping of orange with cabbage (Brassica Oleracea), tomatoes (Solanum Iycopersicum), chilli (Capsicum Annum L.), or cucumber (Cucumis Sativus). Three replicates of rhizosperic soil samples were collected from each planting systems and proceed for selected soil analysis. The measured parameters were soil pH, organic-C, well as the respective total population number of soil microorganisms, fungi, Gram (+) and Gram (-) bacteria, and also soil respiration. The results showed that total population number of soil microorganisms and total fungi were significantly higher on intercropping compare to monoculture systems. No significant different of those present among soils that cultivated with different vegetable crops. In contrary, no differences were also observed for both soil respiration value and total number of G (+) and G (-) bacteria among soils differing in cropping pattern.

(6)

RINGKASAN

Jeruk merupakan salah satu varietas unggulan sektor pertanian di

Kabupaten Bangli. Jenis jeruk siam adalah yang paling diminati pembeli.

Tanaman jeruk siam biasanya dibudidayakan secara monokultur atau tumpangsari

dengan tanaman hortikultura seperti: cabai, tomat, kubis, timun dan petsai.

Berdasarkan pengalaman petani setempat, tanaman jeruk yang ditumpangsarikan

umumnya lebih subur dibandingkan yang ditanam monokultur. Penelitian

mengenai pengaruh pola tanam monokultur jeruk siam dan tumpangsari jeruk

dengan beberapa tanaman sayuran terhadap sifat-sifat biologi tanah masih jarang

dilakukan. Penelitian tersebut diperlukan untuk mengevaluasi pengaruh pola

tanam terhadap kesuburan biologi tanah di kebun jeruk siam. Penelitian ini

dilakukan dengan mengambil lokasi di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani, yang

merupakan salah satu desa penghasil jeruk di Kintamani

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan November 2015 sampai

Maret 2016. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

penelitian dilakukan dengan metode survei. Lokasi penelitian dan pengambilan

sampel tanah ditentukan secara purposif (purposive random sampling) yaitu

teknik pengambilan sampel secara acak disuatu wilayah yang terdapat dalam

populasi yang dianggap sama pada 5 jenis pola tanam jeruk siam, yaitu (1)

monokultur kebun jeruk siam, (2) tumpangsari jeruk siam dengan tanaman cabai,

(3) tumpangsari jeruk siam dengan tanaman kubis, (4) tumpangsari jeruk siam

dengan tanaman tomat, (5) dan tumpangsari jeruk siam dengan tanaman timun.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perbedaan pola tanam jeruk siam

(7)

diukur dalam penelitian ini. Pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan beberapa

tanaman sayuran relatif meningkatkan aktivitas dan jumlah total populasi

mikroorganisme. Total populasi mikroorganisme tanah pada masing – masing

pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran nyata lebih

tinggi yaitu 21,33 - 24,00 x 108spk/g tanah, dibandingkan pada pola tanam

monokultur jeruk siam yaitu 16,67 x108spk/g tanah. Peningkatan jumlah total

populasi mikroorganisme tanah antara pola tanam monokultur jeruk siam dan pola

tanam tumpangsari jeruk siam dengan dengan beberapa tanaman sayuran sebesar

21,42 % - 30,54 %. Total populasi jamur tanah pada masing – masing pola tanam

tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran nyata lebih tinggi

yaitu 6,97 - 8,35 x 106spk/g tanah, dibandingkan pada pola tanam monokultur

jeruk siam yaitu 5,75 x 106spk/g tanah. Peningkatan jumlah total populasi jamur

tanah antara monokultur jeruk siam dan tumpangsari jeruk siam dengan beberapa

tanaman sayuran sebesar 14,93 - 31,14 %.

Hasil analisis statistika menunjukan bahwa jumlah total bakteri gram

negatif dan bakteri gram positif berbeda tidak nyata (p≤0,05) pada masing –

masing jenis pola tanam jeruk siam. Jumlah total bakteri gram positif terlihat lebih

tinggi pada masing – masing pola tanam tumpangsari dengan beberapa tanaman

sayuran yaitu 7,00 - 9,67 x 106 spk/g tanah, dibandingkan pola tanam monokultur

jeruk siam yaitu 5,67 x 106spk/g tanah. Peningkatan jumlah total bakteri gram

positif antara monokultur jeruk siam dan tumpangsari jeruk siam dengan beberapa

tanaman sayuran sebesar 19 % - 22,64 %. Jumlah total populasi bakteri gram

negatif terlihat lebih tinggi pada masing – masing pola tanam tumpangsari jeruk

(8)

dibandingkan pola tanam monokultur jeruk siam yaitu 12,33 x 106spk/g tanah.

Peningkatan peningkatan total bakteri gram negatif antara monokultur jeruk siam

dan tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran sebesar 13,95 % -

19,56 %. Respirasi tanah berbeda tidak nyata (p≤0,05) pada masing – masing jenis

pola tanam jeruk siam. Laju respirasi tanah terlihat lebih tinggi pada pola tanam

tumpangsari dengan beberapa tanaman sayuran yaitu 1,86 - 2,63 mg CO2/kg

tanah/hari, dibandingkan pola tanam monokultur jeruk siam yaitu 1,53 mg CO2/kg

tanah/hari. Peningkatan laju respirasi tanah antara pola tanam monokultur jeruk

siam dan pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran

sebesar 17,74 % - 24,25 %.

Nilai pH tanah nyata lebih tinggi pada pola tanam tanam tumpangsari

jeruk siam dengan beberapa tanaman sayuran yaitu 6,72 – 6,85 dibandingkan pola

tanam monokultur jeruk siam yaitu 6,38. Peningkatan pH tanah antara pola tanam

monokultur jeruk siam dan tumpangsari jeruk siam dengan beberapa tanaman

sayuran sebesar 5,05% - 6,86%. Kadar C-organik tanah berbeda tidak nyata (p≤

0,05) terhadap masing - masing pola tanam jeruk siam. Kadar C-organik tanah

terlihat lebih tinggi pada masing – masing pola tanam tumpangsari jeruk siam

dengan beberapa tanaman sayuran yaitu 2,85 – 3,54 % dibandingkan pola tanam

monokultur jeruk siam yaitu 2,32 %. Peningkatan kadar C-organik tanah antara

pola tanam monokultur jeruk siam dan pola tanam tumpangsari jeruk siam dengan

beberapa tanaman sayuran sebesar 18,59% - 34,47 %.

Tanah pada pola tanam tumpangsari memiliki jumlah total populasi

mikroorganisme yang nyata lebih tinggi dibandingkan monokultur, Hal ini

(9)

beberapa tanaman sayuran dapat memperbaiki sifat biologi tanah melalui

penambahan dosis pupuk kimia dan kandang ayam secara intensif pada waktu

pengolahan tanah untuk penaman beberapa jenis sayuran. Perbaikan terbesar sifat

biologi pada pola tanam tumpangsari berdasarkan aktivitas dan jumlah total

populasi mikroorganisme ditemukan pada pola tanam tumpangsari jeruk siam

dengan tanaman timun, terendah pada tumpangsari jeruk siam dengan tanaman

(10)

BEBERAPA SIFAT BIOLOGI TANAH KEBUN JERUK SIAM

(

Citrus nobilis

Tan) PADA POLA TANAM MONOKULTUR

DAN TUMPANGSARI DENGAN BEBERAPA TANAMAN

SAYURAN DI DESA SEKAAN KECAMATAN KINTAMANI

I Wayan Bunada

NIM 1305105084

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. A.A. Istri Kesumadewi, M.Si Ir. I Wayan Dana Atmaja,MP

NIP. 19681223 199303 2 001 NIP. 19580303 198601 1 001

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS NIP. 19630515 198803 1 001

(11)

BEBERAPA SIFAT BIOLOGI TANAH KEBUN JERUK SIAM

(

Citrus nobilis

Tan) PADA POLA TANAM MONOKULTUR

DAN TUMPANGSARI DENGAN BEBERAPA TANAMAN

SAYURAN DI DESA SEKAAN KECAMATAN KINTAMANI

Dipersiapkan dan diajukan oleh

I Wayan Bunada

NIM. 1305105084

Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji

Pada tanggal 11 Agustus 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

No : 153/UN14.1.32/DL/2016

Tanggal : 08 Agustus 2016

Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua : Ir. A. A. Ngurah Gede Suwastika, M.P

Anggota : Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S

Ir. Ni Nengah Soniari, M.P

Ir. I Wayan Dana Atmaja, M.P

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama I Wayan Bunada dilahirkan di Bangli pada

tanggal 20 Juli 1992, sebagai anak pertama dari lima

bersaudara dari pasangan I Made Arsa (ayah) dan Ni Made

Darmasih (ibu). Penulis memulai jenjang pendidikan di SD

Negeri Sekaan Kintamani 1997-2003, kemudian melajutkan

pendidikan di SMP N 2 Tegalalang sampai tahun 2006.

Tahun 2010 penulis menamatkan pendidikan di SMA N 1

Kintamani. Pada Tahun 2012 memulai kuliah sebagai mahasiswa di Jurusan

Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana melalui jalur PMDK. Selama

kuliah penulis aktif mengikuti organisasi kegiatan, baik tingkat jurusan, fakultas

maupun nasional.

.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Beberapa Sifat

Biologi Tanah Kebun Jeruk Siam (Citrus Nobilis Tan) Pada Pola Tanam

Monokultur Dan Tumpangsari Dengan Beberapa Tanaman Sayuran Di Desa

Sekaan Kecamatan Kintamani” tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Konsentrasi Ilmu Tanah

dan Lingkungan, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Udayana.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak berikut yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi

(Dikti) yang telah memberikan Beasiswa Bidikmisi kepada penulis,

sehingga penulis dapat menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi

Negeri Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana, serta staf yang telah memberikan bantuan kepada

penulis selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan penelitian

yang dilakukan.

3. Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS selaku ketua Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana, atas segala

fasilitas dan kemudahan yang diberikan kepada penulis selama penulisan

(14)

4. Dr. Ir. A.A. Istri Kesumadewi, M.Si selaku dosen Pembimbing I dan Ir. I

Wayan Dana Atmaja, MP. selaku dosen Pembimbing II atas segala

pengarahan, motivasi, fasilitas, kemudahan dan didikan yang diberikan

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan

perhatian serta memantapkan mental penulis.

5. Tim penguji (Ir. A.A. Ngurah Gede Suwastika, MP, Dr. Ir. Ni Luh

Kartini, M.S dan Ir. Ni Nengah Soniari, MP yang telah memberikan

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Dr. Ir. A.A. Istri Kesumadewi, M.Si. selaku Pembimbing Akademis yang

telah memberikan perhatian dan dorongan yang sangat besar dalam

penyelesaian skripsi ini.

7. Ayah, Ibu, Adik dan Kakak terimakasih atas semangat dan dukungan

yang diberikan.

8. Terimakasih kepada Merte, Anik, Ongki, Carles, Hari Padma, Gung Geg

Itang, Gede Ola yang telah membatu dalam menyelesaikan skripsis ini.

9. Keluarga Besar HIMAGROTEK, IMP Tanah dan Lingkungan,

Kawan-kawan KKN PPM Kenderan, dan Mahasiswa UNUD atas pengalaman

yang saya dapatkan selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, sehingga adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga tulisan yang sederhana

ini dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang memerlukan informasi yang

(15)

Denpasar, 11 Agustus 2016

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

2.3 Hubungan Bahan Organik dengan Mikrooganisme Tanah... 11

2.4 Hubungan Pemupukan dengan Bahan Organik ... 12

III. METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 14

3.2 Alat dan Bahan ... 14

3.3 Metode Penelitian ... 14

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 15

(17)

3.4.2 Pengambilan Sampel Tanah ... 16

3.4.3 Pelaksaan Analisis Laboratorium ... 17

3.4.3.1 Total Populasi Mikroorganisme dan Jamur .. 17

3.4.3.2 Respirasi Tanah ... 18

3.4.3.3 Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif ... 18

3.4.3.4 pH Tanah dan C-organik ... 18

3.5 Analisis Data ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

4.1 Hasil ... 20

4.1.1 Hasil Beberapa Sifat Biologi Tanah ... 20

4.1.2 Hasil Analisis Sifat Kimia Tanah ... 24

4.2 Pembahasan ... 25

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1 Kesimpulan ... 30

5.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN ... 35

(18)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

3.1 Jenis dan Dosis Pupuk pada Pola Tanam Jeruk Siam ... 15

4.1 Signifikansi Sifat Kimia dan Biologi Tanah pada beberapa

Jenis Pola Tanam Jeruk Siam ... 20

4.2 Nilai Rata – rata Sifat Biologi Tanah pada beberapa

Jenis Pola Tanam Jeruk Siam... 22

4.3 Nilai Rata – rata Sifat Kimia Tanah pada beberapa

(19)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

3.4.1 Gambar beberapa Pola Tanam Tumpangsari Jeruk Siam

dan Monokultur Jeruk Siam ... 16

3.4.2 Gambar Denah Pengambilan Sampel Tanah ... 16

4.1.1 Gambar 1. Histogram beberapa Sifat Biologi Tanah ... 23

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1.1 Data Hasil Pengamatan pH Tanah ... 35

2.1 Data Hasil Pengamatan C-organik Tanah ... 37

3.1Data Hasil Pengamatan Total Populasi Mikroorganisme

( spk gram -1 x 108)... 38

4.1 Data Hasil Pengamatan Total Jamur (spk gram -1 x 106) ... 39

5.1 Data Hasil Pengamatan Laju Respirasi Tanah

(mg CO2/kg tanah/hari) ... 40

6.1 Data Hasil Pengamatan Total Bakteri Gram Positif

(spk gram -1 x 106)... ... 41

7.1 Data Hasil Pengamatan Total Bakteri Gram Negatif

(21)

LAMPIRAN GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1.1 Gambar Koloni Mikroorganisme Tanah ... 43

2.1 Gambar Koloni Jamur Tanah ... 43

3.1 Gambar Penetapan Laju Respirasi Tanah ... 44

Referensi

Dokumen terkait

I ndikator Rasio Peningkatan Kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana dengan target 65%, realisasi 66,67% , perhitungan ini berdasarkan pada

Sejak edisi Oktober 2014 hingga sekarang, jurnal TAWARIKH dikelola oleh para Dosen dari Jurusan Sejarah FIB UNHAS (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin) Makassar dan

Triputro Nugroho, M.Kes, selaku Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti PPDS-1 Ilmu Penyakit dalam

Pengujian kandungan kalsium, magnesium dan seng dalam pelumas dengan menggunakan AAS dan pelarut xilena dapat dilaksanakan dengan baik dan nilai yang diperoleh untuk

1) digunakan untuk medeteksi kontaminasi pada media yang digunakan dalam pengambilan contoh (peralatan pengambilan, wadah). 2) peralatan pengambilan, sedikitnya satu blanko

Kompleks Plaza Sentra lndoraya, Blok A./17 Jl... :.,

Begitupun juga pada para pelaku pembusuran, dimana pada lingkungan pergaulan yang lebih luas dalam pengertian tidak terbatas hanya pada lingkungan kelurahan