Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Aktivitas Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Model Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi di SMAError! Bookmark not
defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Tahapan Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Analisis Butir Soal ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.10 Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.10.1 Tes Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
3.10.2 Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined.
3.11 Teknik Analisis Data dan Uji HipotesisError! Bookmark not defined.
3.11.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.11.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.11.3 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix
4.1.3 Deskripsi Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Hasil Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw
Sebelum Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw
Sebelum Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Kelas STAD dan Jigsaw
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.5 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas STAD Sebelum dan
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas STAD Sebelum dan
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.7 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas Jigsaw Sebelum dan
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Jigsaw Sebelum dan
Setelah Perlakuan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri
1 Cilegon………... 2
Tabel 2.1 Domain Taksonomi Bloom………... 15
Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif Revisi Taksonomi Bloom………. 17
Tabel 2.3 Sintak model pembelajaran kooperatif……….. 38
Tabel 2.4 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu……….. 47
Tabel 2.5 Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw……… 51
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu……….. 56
Tabel 3.1 Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design 64 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel……….. 67
Tabel 3.3 Format pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa……… 72
Tabel 3.4 Format skala penilaian aktivitas belajar……… 73
Tabel 3.5 Uji Validitas………... 75
Tabel 3.6 Kriteria koefisien korelasi………. 77
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi
Tabel 3.8 Uji Tingkat Kesukaran……….. 79
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda……….. 81
Tabel 3.10 Uji Daya Pembeda………. 82
Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain……….. 86
Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian………... 93
Tabel 4.2 Uji Validitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas STAD…... 95
Tabel 4.3 Uji Validitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw…... 96
Tabel 4.4 Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Kelas STAD……….. 96
Tabel 4.5 Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Kelas Jigsaw…... 97
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas STAD… 98 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Instrumen Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw... 98
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Kelas STAD…..… 99
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Kelas Jigsaw…... 99
Tabel 4.10 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 1 STAD……….. 100
Tabel 4.11 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 2 STAD……….. 101
Tabel 4.12 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 3 STAD……….. 102
Tabel 4.13 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 1 Jigsaw………. 103
Tabel 4.14 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 2 Jigsaw………. 103
Tabel 4.15 Uji Tingkat Kesukaran Soal Set 3 Jigsaw………. 104
Tabel 4.16 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 1 STAD…………... 106
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii
Tabel 4.18 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 3 STAD………... 107
Tabel 4.19 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 1 Jigsaw……….. 108
Tabel 4.20 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 2 Jigsaw……….. 109
Tabel 4.21 Uji Tingkat Daya Pembeda Soal Set 3 Jigsaw……….. 110
Tabel 4.22 Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas STAD………... 111
Tabel 4.23 Gambaran Umum Aktivitas Belajar Kelas STAD…………. 113
Tabel 4.24 Statistik Data Gain Aktivitas Belajar Kelas STAD………... 114
Tabel 4.25 Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Jigsaw………... 114
Tabel 4.26 Gambaran Umum Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw………… 116
Tabel 4.27 Statistik Data Gain Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw……….. 116
Tabel 4.28 Hasil Belajar Kelas STAD……….. 117
Tabel 4.29 Gambaran Umum Hasil Belajar Kelas STAD………... 119
Tabel 4.30 Statistik Data Gain Hasil Belajar Kelas STAD………. 119
Tabel 4.31 Hasil Belajar Kelas Jigsaw………... 120
Tabel 4.32 Gambaran Umum Hasil Belajar Kelas Jigsaw……….. 122
Tabel 4.33 Statistik Data Gain Hasil Belajar Kelas Jigsaw………. 123
Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kolmogorov-Smirnov Test……….... 124
Tabel 4.35 Hasil Uji Normalitas Aktivitas Belajar Kolmogorov-Smirnov Test……….…… 125
Tabel 4.36 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar……….... 125
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii
Tabel 4.38 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1……… 127
Tabel 4.39 Hipotesis hasil belajar pertemuan 1………... 128
Tabel 4.40 Hipotesis aktivitas belajar pertemuan 3………. 129
Tabel 4.41 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan ke 3…...………. 130
Tabel 4.42 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1 dan 3……….. 131
Tabel 4.43 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan 1 dan 3………... 132
Tabel 4.44 Hasil hipotesis aktivitas belajar pertemuan 1 dan 3 kelas
Jigsaw……… 133
Tabel 4.45 Hasil uji hipotesis hasil belajar pertemuan 1 dan 3 kelas
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar……… 21
Gambar 2.2 Urutan dalam Strategi Pembelajaran………. 33
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir………. 62
Gambar 3.1 Alur Penelitian………... 65
Gambar 4.1 Persentase Subjek Penelitian………. 94
Gambar 4.2 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Kelas STAD…… 113
Gambar 4.3 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Kelas Jigsaw…... 116
Gambar 4.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kelas STAD……….. 119
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam
menggunakan sumber daya yang langka, dalam rangka memproduksi berbagai
komoditi, untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan
kelompok yang ada dalam suatu masyarakat (Samuelson dalam Ahman dan Yana,
1999 : 3-4). Di persekolahan, ilmu ekonomi dipelajari mulai dari jenjang SLTP
(SMP dan MTs) yang termasuk dalam IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu.
Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai
ilmu tersendiri.
Tujuan diberikannya mata pelajaran ekonomi di SMA/MA agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (Depdiknas, 2006) :
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara 4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Untuk melihat ketercapaian tujuan diatas, guna melaksanakan penilaian
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 2
dapat dilihat dari ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3
Berikut ini hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri
1 Cilegon pada akhir semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 :
Tabel 1.1
Nilai UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon
Kelas Jumlah Sumber : Data Pra Penelitian, data diolah
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terdapat 4 kelas yang perolehan
nilai rata-rata UAS nya masih di bawah KKM atau tidak tuntas. Dari keseluruhan
jumlah siswa kelas X (sepuluh), perolehan nilai rata-rata yang masih di bawah KKM
berjumlah 65,93% (190 orang). Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Cilegon belum optimal.
Dari pengamatan di lapangan, hasil belajar yang belum optimal karena dalam
proses pembelajaran, aktivitas belajar yang terjadi juga tidak optimal hal tersebut
dikarenakan kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru dengan menggunakan
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 4
sehingga siswa menjadi pasif dan tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain aktivitas belajar siswa sangat rendah.
Masih rendahnya hasil dan aktivitas belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1
Cilegon diduga disebabkan penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif.
Seperti yang telah dijelaskan guru menggunakan metode ceramah atau eskpositori.
Padahal penggunaan model pembelajaran yang variatif dapat membuat siswa lebih
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dan
pengetahuan yang dimilikinya. Sementara pembelajaran ekonomi kelas X di SMA
Negeri 1 Cilegon lebih banyak menggunakan metode ceramah.
Sedangkan metode ceramah memiliki kelemahan antara lain guru sulit untuk
mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan,
kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya
hingga menjadi bersifat pemompaan, anak didik cenderung menjadi pasif dan ada
kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan berhubung guru dalam
menyampaikan bahan pelajaran secara lisan, jika guru tidak memperhatikan segi-segi
psikologis dari anak didik maka ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan
sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, inti dan
isi ceramah menjadi kabur (Ahmadi dan Tri Prasetya, 1997:55-56).
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 5
Model pembelajaran kooperatif memberi kebebasan kepada siswa untuk
mengembangkan imajinasi dan daya kreatifitasnya, sehingga dalam model ini yang
lebih didominasi berperan adalah siswa sedangkan guru hanya bertindak sebagai
organisator, fasilitator, dan evaluator (Budiwati dan Permana, 2010:75).
Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe diantaranya
yaitu tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan tipe Jigsaw. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang
menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai
prestasi yang maksimal. Model ini dipandang sebagai model yang paling sederhana
dan dianggap langsung terfokus kepada peserta didik. Sedangkan, model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran yang
menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah
atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW
DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA”
(Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 6 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan ?
3. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan ?
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan ?
5. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan ?
6. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan ?
7. Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan ?
8. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 7 1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan sebagai berikut :
1. Perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan.
2. Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw sebelum perlakuan.
3. Perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.
4. Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.
5. Perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.
6. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.
7. Perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan.
8. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 8 1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pendidikan,
khususnya dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student
Team Achievement Division) dan Tipe Jigsaw dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi
tentang cara belajar dengan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan
siswa di dalam kelas dengan memanfaatkan teman satu kelompok sehingga siswa
dapat saling bertukar pikiran antara sesama anggota kelompok, saling mendengarkan,
saling menghargai pendapat orang lain, serta yang terpenting dapat meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran ekonomi.
Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dan acuan dalam proses pembelajaran ekonomi, mengenai model
pembelajaran yang digunakan.
Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran dalam rangka perbaikan proses pembelajaran agar bisa meningkatkan
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 66 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Suharsimi (2006:160) “Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya”.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen, yaitu
suatu jenis eksperimen yang tidak sebenarnya karena jenis eksperimen ini belum
memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah
mengikuti peraturan-peraturan tertentu (Suharsimi, 2010:123).
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah The Static Group Pretest-Posttest
Design. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian The Static Group Pretest-Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
O1 X1 O2
O1 X2 O2
Frankel dan Wallen (1993)
Keterangan :
X1 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
X2 : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 67
O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada masing-masing kelompok eksperimen
3.3 Alur Penelitian
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cilegon
Kelas X.7 Kelas X.8
Pre Test Pre Test
STAD Jigsaw
Post Test Post Test
Pengolahan Data
Penskoran
Mengubah skor menjadi nilai
Gain
Melakukan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis
Membuat interpretasi hasil penelitian
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 68 Gambar 3.1 Alur Penelitian
Gambar 3.1 menunjukkan dari 8 (Delapan) kelas X yang ada di SMA Negeri
1 Cilegon, diambil 2 kelas untuk dijadikan objek penelitian. Langkah pertama yang
dilakukan kedua kelas diberikan pre test (tes awal) untuk mengukur kemampuan awal
siswa sebelum diberikan perlakuan. Kemudian kedua kelas sama-sama diberikan
perlakuan dengan tipe yang berbeda yaitu tipe Student Team Achievement Division
(STAD) pada kelas X.7 dan kelas X.8 diberi perlakuan dengan tipe Jigsaw. Setelah
pembelajaran selesai kedua kelompok diberikan post test (tes akhir). Selanjutnya
dilakukan penskoran, mengubah skor menjadi nilai, gain, uji normalitas, homogenitas
dan hipotesis. Setelah pengolahan data selesai kemudian dibuat interpretasi dari hasil
penelitian dan ditarik kesimpulan.
3.4 Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2007:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
terdapat empat variabel, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe
Jigsaw sebagai variabel bebas, sedangkan aktivitas dan hasil belajar sebagai variabel
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 69 Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis
Konsep Empiris Konsep analitis Skala
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 71
a) Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat
digambarkan seperti berikut :
Tahap I :
Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi menjadi tujuh kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang. Selanjutnya, masing-masing-masing-masing kelompok
mendiskusikan tugas mereka. Tugas yang diberikan pada masing-masing
kelompok sama dan setiap kelompok menampilkan hasil diskusinya atau jawaban
di karton yang telah disiapkan.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 72
Pada tahap II ini, beberapa kelompok diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain dan kelompok
lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi.
Tahap III :
Pada tahap III, semua kelompok diberikan tes individual yang dikerjakan oleh
masing-masing anggota. Kemudian hasil tes individual dijumlahkan untuk
dijadikan skor kelompok dan untuk kelompok yang memperoleh skor paling tinggi
di nobatkan sebagai kelompok terbaik serta mendapatkan penghargaan kelompok.
b)Tahapan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dapat
digambarkan seperti berikut :
Tahap I :
Siswa yang berjumlah 41 orang dibagi kedalam 7 kelompok dan
masing-masing kelompok berjumlah 5-6 orang disebut sebagai kelompok asal.
Selanjutnya, masing-masing anggota dalam setiap kelompok diberikan tugas yang
berbeda, yang nantinya akan didiskusikan dalam kelompok ahli atau kelompok
yang anggotanya membahas masalah yang sama.
Tahap II :
Pada tahap II, setelah siswa selesai berdiskusi dengan kelompok ahli
kemudian kembali ke kelompok asal. Masing-masing siswa atau anggota
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 73
materi yang dipelajari atau dibahas. Pada tahap ini, semua siswa atau anggota
kelompok harus mengerti semua materi yang dibahas agar bisa mengerjakan tugas
atau tes yang akan diberikan.
Tahap III :
Setelah siswa selesai berdiskusi dan semua siswa sudah mengerti materi yang
dipelajari pada saat itu, kemudian guru memberikan kuis atau tes individual untuk
mengukur pengetahuan siswa setelah melaksanakan diskusi.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam
yaitu :
1)Tes Hasil Belajar
Suharsimi (2010:193) menjelaskan tes merupakan serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Tes digunakan untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar). Tes ini
dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama pre test yaitu digunakan sebelum
perlakuan yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa dan yang kedua post
test dilakukan setelah perlakuan atau setelah proses pembelajaran berlangsung yang
dimaksudkan mengukur hasil belajar siswa. Langkah-langkah sistematis dari
penyusunan tes hasil belajar sebagai berikut :
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 74 b. Membuat kisi-kisi tes
Kisi-kisi tertulis menggambarkan penyebaran jumlah pokok uji yang akan
dibuat untuk pokok bahasan dan jenjang tertentu. Pembuatan kisi-kisi tertulis
sebagai rancangan tes harus merujuk pada kompetensi dasar, indikator
pembelajaran, sub materi pokok uji, dan jumlah soal.
c. Menyusun tes hasil belajar
d. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
e. Merevisi tes hasil belajar sampai didapat tes hasil belajar yang valid.
2)Lembar Observasi
Menurut Suharsimi (2010:199) Observasi dalam pengertian psikologi biasa
disebut juga sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan dimana observator
hanya tinggal memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul. Observator
tidak mengamati hal yang terlalu banyak dan pada akhir pengamatan dapat
disimpulkan di kelas mana yang partisipasi siswa terjadi paling besar.
Dalam penelitian ini disusun dalam skala likert. Menurut Riduwan dan
Sunarto (2011:20) skala likert dignakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 75
penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan pedoman sebagai berikut :
Sangat Aktif (SA) = 5 Aktif (A) = 4 Cukup Aktif (CA) = 3 Tidak Aktif (TA) = 2 Sangat Tidak Aktif (STA) = 1
Adapun lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
Tabel 3.3
Format pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa No
Absen
Nama Siswa
Aktivitas Belajar Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan :
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru. 2. Mencatat hal-hal yang dianggap penting. 3. Berdiskusi dengan aktif dan tertib
4. Keberanian untuk bertanya.
5. Keberanian mengajukan pendapat, kritik dan saran 6. Mengerjakan latihan.
7. Memanfaatkan buku sumber
8. Menggunakan berbagai sumber belajar
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 76
Menurut Dimyati dan Mudjono (2006:125) Siswa yang aktif dogolongkan
berdasarkan persentase keaktifan, yaitu :
Tabel 3.4
Format skala penilaian aktivitas belajar
Skala Keaktifan Kategori
80 atau lebih Sangat baik 60 – 79,99 Baik 40 – 59,99 Cukup 20 – 39,99 Kurang
0 – 19,99 Sangat kurang
3.6 Uji Instrumen Penelitian
3.6.1 Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi (2006:144), validitas instrumen adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid
harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi
Product Moment dari Pearson. Adapun rumus untuk menghitung korelasi dengan
persamaan :
r
xy=
�. − . √[ � 2− 2 )(� ²−( 2))]
(Suharsimi, 2006 : 274)
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 77 rxy = Angka korelasi “r” product moment
N = Number of Cases (Jumlah siswa)
∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑ X = Jumlah skor X
∑ Y = Jumlah skor Y
Dalam formula tersebut rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dan kriterianya
adalah sebagai berikut :
rxy < : Korelasi sangat rendah
0,20 - 0,399 : Korelasi rendah
0,40 - 0,699 : Korelasi sedang atau cukup
0,70 - 0,899 : Korelasi tinggi
0,90 - 1,00 : Korelasi sangat tinggi
Cara perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan
tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf
signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Rxy disebut juga dengan rhitung. Setelah
harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis
product moment. Hasil r hitung kemudian dikonfirmasikan dengan harga distribusi
rkritis dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan
sebesar 5% setiap item akan terlihat tingkat kesalahannya apabila harga rhitung > rtabel
dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n – 2. Instrumen
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 78
Validitas yang diukur dalam penelitian ini merupakan validitas butir soal atau
validitas item, dimana dalam perhitungan uji validitas soal apabila rhitung>rtabel maka
item tersebut dianggap valid, dimana diketahui rtabel sebesar 0,30. Dari hasil
perhitungan validitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan item
dalam penelitian ini dinyatakan valid karena memenuhi kriteria rhitung > rtabel, sehingga
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 79 3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan mempunyai
tingkat ketepatan, keakuratan, keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu
dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan.
a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar
Untuk mengukur reliabilitas instrumen aktivitas belajar dilakukan dengan
menggunakan rumus alpha dari Cronbach. Rumus alpha ini digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal
berbentuk uraian. Adapun rumus alpha untuk menghitung reliabilitas yaitu :
(Suharsimi, 2006:196)
Keterangan :
R11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya soal
∑�b² = jumlah varians butir
�²t = varians total
Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan terhadap koefisien
korelasi adalah sebagai berikut : R11 = −
1 1−
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 80 Tabel 3.6
Kriteria koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
kepercayaan 95%, maka angket variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.
b. Tes Hasil Belajar
Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah
yang digunakan adalah :
1. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama
dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.
2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang
dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
r = koefisien korelasi
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 81
Y = jumlah skor Y
XY = jumlah skor X dan Y N = jumlah responden3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown, yaitu :
r 11 : reliabilitas instrumen
r
2 1 2
1 . : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto, (2002:167) kriterianya adalah sebagai
berikut :
0,81 -1,000 : sangat tinggi
0,61 - 0,800 : tinggi
0,41 - 0,600 : cukup
0,21 - 0,400 : rendah
Dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 82
Uji Reliabilitas Instrumen
Soal 1 Soal 2 Soal 3
r11 0.53 0.45 0.47
Kriteria Cukup Cukup Cukup
Dari hasil perhitungan reabilitas menunjukkan bahwa instrumen penelitian
memiliki reliabilitas yang cukup, karena angka reliabilitas rata-rata yaitu sebesar
0,65 artinya semua soal dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat
dipercaya.
3.7 Analisis Butir Soal
3.7.1 Tingkat Kesukaran
Menghitung masing-masing tingkat kesukaran tiap butir soal test :
a. Menghitung jawaban yang benar setiap butir soal
b. Menghitung dengan menggunakan rumus :
P = B
JS
Keterangan :
P : Indeks tingkat kesukaran 1 item
B : Jumlah siswa yang menjawab benar per item soal
JS : Jumlah seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Indeks kesukaran (P) diklasifikasikan sebagai berikut :
P 0,00 - 0,30 = soal dianggap sukar P 0,31 - 0,70 = soal dianggap sedang P 0,71 - 1,00 = soal dianggap mudah
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 83
Perhitungan tingkat kesukaran dilakukan untuk setiap nomor soal. Dari
perhitungan uji tingkat kesukaran diperoleh hasil pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.8
Uji Tingkat Kesukaran
No. Soal
Soal set 1 Soal set 2 Soal set 3
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 0,17 Sukar 0,34 Sedang 0,20 Sukar
tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Pada soal set 1 dapat diketahui (30%)
termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 84
Soal set 2 menunjukkan soal (30%) termasuk kedalam kriteria tingkat
kesukaran mudah, (55%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang dan (10%)
termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.
Soal set 3 menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki tingkat kesukaran
mudah, sedang dan sukar. Pada soal set 3 dapat diketahui (50%) termasuk kedalam
kriteria tingkat kesukaran mudah, (35%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang
dan (15%) termasuk kedalam tingkat kesukaran sukar.
3.7.2 Daya Pembeda
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai
berikut :
D = BA
JA - BB
JB = PA – PB
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BB BA
JA
:
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soalitu dengan benar.
PA BA
JA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 85
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup (Satisfactory)
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik (Good)
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik (Excellent)
Pengujian daya pembeda penelitian ini diperoleh hasil pada tabel sebagai
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 86
19 0,09 Jelek 0,26 Cukup 0,16 Jelek 20 0,30 Cukup 0,26 Cukup 0,26 Cukup
Dari hasil perhitungan daya pembeda pada soal set 1 dapat diketahui bahwa
(5%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, (40%) termasuk kedalam kriteria
daya pembeda cukup dan (55%) termasuk kedalam daya pembeda jelek.
Pada soal set 2 dapat diketahui bahwa, (5%) termasuk kedalam kriteria daya
pembeda baik, (45%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (50%)
termasuk kedalam daya pembeda jelek.
Soal set 3 dapat diketahui bahwa (10%) termasuk kedalam kriteria daya
pembeda baik, (60%) termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan (30%)
termasuk kedalam daya pembeda jelek.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa. Alat pengumpul data dalam
penelitian ini adalah :
1. Tes, yaitu berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi.
2. Observasi, yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan pengamatan.
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 87
sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan yang berisi sederetan sub variabel aktivitas belajar siswa.
3.9 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dibagi ke dalam empat tahapan,
yaitu :
1. Tahap persiapan
a. Menentukan masalah yang akan diteliti
b. Melaksanakan pra penelitian untuk mengetahui data mengenai hasil belajar
siswa.
c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan
untuk menentukan waktu, kelas, SK, KD, indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.
d. Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
e. Menyusun instrumen penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan uji coba soal validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda.
b. Melakukan penelitian
3. Pengolahan data
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 88 b. Merubah skor menjadi nilai
c. Melakukan gain, uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis
d. Menganalisis lembar observasi
e. Pengolahan data aktivitas belajar
4. Kesimpulan
a. Membuat interpretasi hasil penelitian
b. Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
3.10 Teknik Pengolahan Data
3.10.1 Tes Hasil Belajar
Untuk pengolahan data tes hasil belajar adalah dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Tahap penskoran
Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman
penskoran. Sebelum lembar jawaban siswa diberi skor terlebih dahulu
ditentukan standar penilaian untuk setiap tahap, sehingga dalam
pelaksanaannya tidak ada unsur subjektif. Skor setiap siswa ditentukan
dengan menghitung jumlah jawaban yang benar, pemberian skor dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
S = ∑ R
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 89 Keterangan :
S = skor siswa
R = jumlah item yang dijawab benar
b. Mengubah skor mentah menjadi nilai
Pengolahan skor mentah menjadi nilai dapat dilakukan dengan
mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Keterangan :
S = skor yang dicari
R = skor mentah yang diperoleh N = skor maksimum ideal
c. Menghitung nilai maksimum, minimum dan rata-rata hasil pre test dan post
test.
d. Setelah nilai pre test dan post test pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2,
kemudian dihitung peningkatan antara pre test dan post test untuk
mendapatkan nilai gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai gain dan gai ternormalisasi adalah sebagai berikut :
N = Gain = ( − )
( − )
Keterangan :
N – Gain = Gain yang dinormalisir
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 90 Post test = Nilai akhir pembelajaran
Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain
Skor Kategori
(g) ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang
(g) < 0,30 Rendah Sumber : Hake, 1998
3.10.2 Lembar Observasi
Untuk pengolahan data aktivitas belajar langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pengurutan data hasil lembar observasi dari yang terkecil dan terbesar
2. Menghitung jarak rentang dengan menggunakan rumus :
R = Data tertinggi – Data terendah
3. Menghitung kelas (K) dengan struges, rumus yang digunakan adalah :
Jumlah kelas (K) = 1 + 3,3 log n 4. Panjang interval kelas (P) rumusnya adalah :
P = � (�) ( )
5. Tentukan batas terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan dengan
menghitung kelas interval, yaitu dengan menjumlahkan ujung bawah kelas
ditambah panjang kelas (P) dan hasilnya dikurangi 1 sampai akhir.
6. Membuat tabel sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu
sesuai dengan urutan interval.
7. Setelah tabulasi data langkah selanjutnya mengkonversi angka ke dalam nilai
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 91
a. Menentukan mean duga, yang biasanya diambil pada kelas interval yang
mempunyai frekuensi terbesar. Besarnya MT (Mean Terkaan) adalah
jumlah batas-batas kelas interval dibagi 2.
b. Menghitung mean yang sebenarnya dengan rumus :
Mean = MT + 1 ( � )
(Suharsimi Arikunto, 2010:254)
c. Menghitung Standar Deviasi (SD), dengan rumus :
SD = 1 2
� −(�)²
(Suharsimi Arikunto, 2010:254)
d. Menghitung nilai berskala 1-5
Mengubah skor mentah menjadi nilai standar skala lima, dengan
menggunakan patokan sebagai berikut :
5
+1,5 SD = Mean + 1,5 SD
4 +0,5 SD = Mean + 0,5 SD
3 - 0,5 SD = Mean – 0,5 SD
2 -1,5 SD = Mean – 1,5 SD
1
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 92 3.11 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Sebelum dilakukan uji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
3.11.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan data
sampel berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan penyelidikan dengan
menggunakan tes distribusi normal. Pengujian kenormalan data dilakukan
menggunakan uji Komolgorov smirnov yang diolah menggunakan alat SPSS 19,0.
Kriteria pengujian adalah jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan
berdistribusi normal dan kriteria pengujiannya adalah :
a. Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
3.11.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor pada
penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji levene statistic pada SPSS 19.0,
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika level signifikasi > 0,05 maka data tersebut homogen.
3.11.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar, yaitu
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 93
menggunakan uji-t independen dua arah (t-test independen). Uji t independen dua
arah ini dugunakan untuk menguji signifikasi perbedaan rata-rata (mean) yang
terdapat pada program pengolahan data. Pengujian dua arah ini dilakukan karena
tidak mengetahui kemana arah kurva hasil penelitian yang akan dilakukan arah positif
(+) atau negatif (-).
Adapun yang di bandingkan dalam pengujian hipotesis ini adalah skor gain
post-test dan pre-test antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2,
baik secara keseluruhan maupun setiap ranah. Berikut kriteria pengujian untuk
hipotesis :
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1≠ µ2
Keterangan :
µ1 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
µ2 : skor gain kelompok eksperimen yang dikenakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw.
Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :
Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika Thitung≤ Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Hipotesis dalam penelitian ini akan disimbolkan dengan hipotesis alternatif
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 94
didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan
hipotesis tandingan antara (HA) terhadap (H0). Hipotesis yang di uji secara statistik
hipotesis dinyatakan sebagai berikut :
H0 : µ1 = µ2
HA :µ1≠ µ2
Keterangan:
H0 = Hipotesis nihil
HA = Hipotesis alternatif
Dimana :
µ1 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
µ2 = N-Gain kelompok eksperimen model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Jika dibandingkan dengan Ttabel, maka :
Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 148 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.
2. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang akan dikenakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw.
3. Tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa antara kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan
4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw setelah perlakuan.
5. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.
6. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebelum dan setelah perlakuan.
7. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 149
8. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw sebelum dan setelah perlakuan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran
atau rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi Guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
Jigsaw karena bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga hasil belajar
yang diperoleh juga bisa optimal. Guru harus menekankan pada adanya
penghargaan terhadap aktivitas individu dan kelompok agar siswa lebih
termotivasi. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung guru harus
mempertimbangkan batasan-batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan
aktivitasnya.
2. Bagi Dinas Pendidikan, agar meningkatkan MGMP tingkat sekolah khususnya
mata pelajaran ekonomi dalam membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi
selama KBM. Menfasilitasi dan meningkatkan profesionalisasi dalam kegiatan
seminar, pelatihan, lokakarya, semiloka, dan diklat. Selain itu, peningkatan
standar bagi kompetensi guru juga perlu diperhatikan agar guru-guru di sekolah
mampu menerapkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, keaktifan belajar siswa sangat penting dalam rangka mendukung
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 150
tentang pentingnya keaktifan dalam proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki
keaktifan belajar yang akan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam
mata pelajaran ekonomi. Siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan
kelompoknya, serta harus saling mengevaluasi kinerja kelompoknya agar semua
potensi yang ada dalam setiap siswa dapat berkembang, siswa harus bisa
mengemukakan pendapatnya didalam kegiatan pembelajaran terutama dalam
kegiatan diskusi kelompok.
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar diadakan penelitian lanjutan dengan cakupan
materi yang lebih luas dan memadukan beberapa model pembelajaran yang
dikenal selama ini serta dapat mengkaji atau menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan tipe-tipe yang lebih inovatif agar pembelajaran bisa lebih
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 151
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ahmadi, Abu. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Prasetya, Joko. (1997). SBM (Strategi Belajar Mengajar). Bandung : CV. Pustaka Setia.
Ahman, Eeng dan Rohmana, Yana. (1999). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press
Benny. A. Pribadi. (2011). Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Budiwati, Neti dan Permana, Leni. (2010) . Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung : Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.
Daryanto, H, Drs. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Faturrahman, M.MPd, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.
Jack R Frankel dan Wallen Norman E. (1993). How To Desaign and Evalute Research in Education. Singapore
Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Huda, Miftahul, M. Pd. (2011). Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2010). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung : Alfabeta
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 152
Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Nasution, S, MA. (2000). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Purwanto, Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung:Rosdakarya.
Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sardiman. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Syaiful. B. Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Udin S Winataputra, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press
Wahyuni Yulianti, 2012
Studi Komparatif Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 153 Karya Ilmiah :
Ifat fatawiyah. (2010). Penggunaan Metode Belajar pada mata pelajaran Biologi. Proposal : Universitas Sultan ageng tirtayasa.
Widya Sri herawati. (2011). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Pemahaman Siswa. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.
Yani Wiartiningsih. (2012). Penerapan model pembelajaran interaktif melalui teknik talking stick terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi studi eksperimen pada siswa kelas XI IPS SMAN 8 Bekasi. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.
Astri Srigustini. (2012). Studi komparatif penggunaan model cooperative learning teknik numbered heads together dan round table terhadap kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.
Internet :
----. (2011).[Online]. Tersedia http://abeebsoulmate.blogspot.com [12 April 2012]
----. (2011). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com5-pengertian- aktivitas-belajar/#ixzz1qZ0gmCSj [12 April 2012]
----. (2010). [Online]. Tersedia http://id.shvoong.com-pengertian-aktivitas-belajar Thohari, Drs. (2010). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/url//Fungsi
Mata Pelajaran Ekonomi [12 Juli 2012].
----. (2009). [Online]. Tersedia http://pendidikansains.blogspot.com/2009/02/ standar-penilaian-permen-no-20-th-2007.html [12 Juli 2012].
Riyana, Cepi, M.Pd. (2011). [Online]. Tersedia http://www.google.co.id/ file.upi.edu.bagan sistem pembelajaran.Komponen_Pembelajaran.pdf [13 juli 2012]