• Tidak ada hasil yang ditemukan

SCAFFOLDING DALAM PROGRAM PENGAJARAN MIKRO KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SCAFFOLDING DALAM PROGRAM PENGAJARAN MIKRO KIMIA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

viii DAFTAR ISI

Halaman

NAMA DAN KEDUDUKAN TIM PEMBIMBING ………. i

PERNYATAAN ………. ii

KATA PENGANTAR ……….... iii

UCAPAN TERIMA KASIH .……… iv

ABSTRAK ……… vi

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ………... . 1

B. Rumusan Masalah ……… 6

C. Pembatasan Masalah ……… 7

D. Tujuan Penelitian ……… 7

E. Manfaat Penelitian ……… 7

F. Penjelasan Istilah ……… 8

BAB II SCAFFOLDING DAN PENGAJARAN MIKRO ……… 10

A. Scaffolding ……… 10

1. Teori Sosiokultural Lev Vygotsky yang Mendasari Scaffolding ……… 10

2. Pengertian Scaffolding ……… 12

3. Unsur Utama Scaffolding ……… 14

4. Metode Pengajaran dengan Scaffolding ……….. 16

5. Bentuk Bimbingan dalam Scaffolding ……… 18

6. Scaffolding Penulisan RPP ……… 21

7. Hasil Penelitian yang Mendukung Vygotsky ……… 23

B. Pengajaran Mikro ……… 25

1. Penentuan Materi Pokok Kimia SMA dalam Peer Teaching ……… 25

2. Penetapan Model Pengajaran Mikro ……… 33

3. Pelaksanaan Pengajaran Mikro ……… 43

4. Refleksi dalam Pengajaran Mikro ……… 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 51

A. Desain dan Paradigma Penelitian ……… 51

B. Prosedur Penelitian ……… 53

C. Alur Penelitian ……… 56

(2)

ix Halaman

E. Instrumen Penelitian dan Pengembangan Rubrik ………… . 58

F. Teknik Pengumpulan Data ……… 65

G. Teknik Analisis Data ……… 65

BAB IV ANALISIS DATA, TEMUAN DAN PEMBAHASAN …… 68

A. Analisis Data ……… 68

1. Karakteristik Model Pengajaran Mikro Kimia ……….. 68

2. Analisis Data Hasil Implementasi Model Scaffolding ……… 71

3. Analisis Data Hasil Evaluasi Model Scaffolding ……… 107

4. Respon Mahasiswa ……… 141

5. Kendala Pengajaran ……… 144

B. Temuan dan Pembahasan ……… 145

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 163

A. Kesimpulan ……… 163

B. Saran ……… 164

DAFTAR PUSTAKA ……… 165

RIWAYAT HIDUP ……… 169

(3)

x DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahap-tahap Scaffolding Berdasarkan Bruner ………. 12

2.2 Kategori Scaffolding ……… 21

2.3 Desain Scaffolding Penulisan RPP ……… 22

2.4 Isomer Constitutional (Isomer “Structural” berdasarkan IUPAC) ……… 32

2.5 Sintaks Model Siklus Belajar tipe “descriptive” ……… 35

2.6 Sintaks Model Siklus Belajar tipe “empirical - abductive” ………..………….. 36

2.7 Sintaks Model Siklus Belajar tipe “hypothetical - deductive” ……… 37

2.8 Sintaks Model Pengajaran Kooperatif ……… 38

2.9 Sintaks Model Pengajaran Langsung ……… 39

2.10 Tiga Tipe Pengetahuan ……… 40

3.1 Subjek Penelitian ……… 58

3.2 Instrumen Penelitian ……… 58

3.3 Kriteria Reliabilitas Instrumen ……… 64

3.4 Koefisien Korelasi dan Reliabilitas Rubrik Penulisan RPP dan Rubrik Penilaian Peer Teaching ……… 64

3.5 Jenis dan Sumber Data ……… 66

3.6 Indeks Keberhasilan Pengajaran ……… 67

3.7 Kualifikasi Respon Mahasiswa Terhadap Pengajaran ….. 67

4.1 Skor RPP MPL, dan N-Gain Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 73

4.2 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPL Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 73

4.3 Provil Kemampuan Menulis RPP MPL Scaffolding 0, I, II, dan III Tahap Implementasi Model Scaffolding ……. 76

4.4 One Way Anova N-Gain 1, N-Gain 2, dan N-Gain 3 RPP MPL Tahap Implementasi Model Scaffolding .…… 80

4.5 Skor Peer Teaching MPL SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding …………... 82

4.6 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPL SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding …………... 82

4.7 Skor RPP MPK dan N-Gain Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 85

4.8 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPK Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 86

4.9 Provil Kemampuan Menulis RPP MPK Scaffolding 0, I, II, dan III Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 88

4.10 Skor Peer Teaching MPK SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding ……….. 94

(4)

xi

Tabel Halaman

4.12 Skor RPP MSB dan N-Gain Tahap Implementasi

Model Scaffolding ……… 97

4.13 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MSB Tahap

Implementasi Model Scaffolding ……… 98 4.14 Provil Kemampuan Menulis RPP MSB Scaffolding 0, I,

II, dan III Tahap Implementasi Model Scaffolding …… 100 4.15 Skor Peer Teaching MSB SIV Tahap Implementasi

Model Scaffolding …………... . 105 4.16 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MSB

SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding ………. . 105 4.17 Skor RPP MPL dan N-Gain Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……….. . 108

4.18 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPL Tahap

Evaluasi Model Scaffolding ……… 108 4.19 Provil Kemampuan Menulis RPP MPL Scaffolding 0, I,

II, dan III Tahap Evaluasi Model Scaffolding …………. . 110 4.20 Skor Peer Teaching MPL Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 115

4.21 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPL

Tahap Evaluasi Model Scaffolding ……… 116 4.22 Skor RPP MPK dan N-Gain Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 118

4.23 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPK Tahap

Evaluasi Model Scaffolding ……… 119 4.24 Provil Kemampuan Menulis RPP MPK Scaffolding 0, I,

II, dan III Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………. 121 4.25 Skor Peer Teaching MPK Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 127

4.26 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPK

Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………... 127 4.27 Skor RPP MSB dan N-Gain Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 130

4.28 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MSB Tahap

Evaluasi Model Scaffolding ……… 130 4.29 Provil Kemampuan Menulis RPP MSB Scaffolding 0, I,

II, dan III Tahap Evaluasi Model Scaffolding ……… 132 4.30 Skor Peer Teaching MSB Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 138

4.31 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching

MSB Tahap Evaluasi Model Scaffolding ….………... 139 4.32 Tabel Kualifikasi Respon Mahasiswa

(Untuk Sembilan Komponen Pernyataan) ……… 142 4.33 Tabel Kualifikasi Respon Mahasiswa

(5)

xii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain dan Paradigma Penelitian Scaffolding Program

Pengajaran Mikro Kimia ………. 52

3.2 Alur Penelitian ………. 56

4.1 Proses Belajar Mengajar Scaffolding Program Pengajaran

Mikro Kimia ……… 70

4.2 Rata-rata Skor RPP MPL, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Implementasi Model

Scaffolding ……… 77

4.3 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPL S0, SI, SII

dan SIII Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 78 4.4 Rata-rata Skor RPP MPL dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 79 4.5 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPL

SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 84 4.6 Rata-rata Skor RPP MPK, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Implementasi Model

Scaffolding ……… 89

4.7 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPK S0, SI, SII

dan SIII Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 90 4.8 Rata-rata Skor RPP MPK dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 92 4.9 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPK

SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 96 4.10 Rata-rata Skor RPP MSB, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Implementasi Model

Scaffolding ……… 101

4.11 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MSB S0, SI, SII

dan SIII Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 102 4.12 Rata-rata Skor RPP MSB dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 103 4.13 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MSB

SIV Tahap Implementasi Model Scaffolding ………… 107 4.14 Rata-rata Skor RPP MPL, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 111

4.15 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPL S0, SI, SII

Dan SIII Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………….. 112 4.16 Rata-rata Skor RPP MPL dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……….. 113 4.17 Rata-rata Skor Peer Teaching MPL, Ketuntasan Klasikal

dan N-Gain Scaffolding IV dan V Tahap Evaluasi Model

(6)

xiii

Gambar Halaman

4.18 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPL

SIV dan SVTahap Evaluasi Model Scaffolding …………. 117 4.19 Rata-rata Skor RPP MPK, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 122

4.20 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MPK S0, SI, SII

Dan SIII Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………… 123 4.21 Rata-rata Skor RPP MPK dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 125 4.22 Rata-rata Skor Peer Teaching MPK, Ketuntasan Klasikal

dan N-Gain Scaffolding IV dan V Tahap Evaluasi

Model Scaffolding ……… 128

4.23 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MPK

SIV dan SV Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………… 129 4.24 Rata-rata Skor RPP MSB, Ketuntasan Klasikal dan N-Gain 3

Scaffolding 0, I, II an III Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 134

4.25 Persentase Ketuntasan Komponen RPP MSB S0, SI, SII

dan SIII Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………… 135 4.26 Rata-rata Skor RPP MSB dan N-Gain SI, SII, dan SIII

Tahap Implementasi Model Scaffolding ……… 136 4.27 Rata-rata Skor Peer Teaching MSB, Ketuntasan Klasikal

dan N-Gain Scaffolding IV dan V Tahap Evaluasi Model

Scaffolding ……… 140

4.28 Persentase Ketuntasan Komponen Peer Teaching MSB

SIV dan SV Tahap Evaluasi Model Scaffolding ………… 141 4.29 Rata-rata Skor, Efektivitas, dan Persentase Ketuntasan

Penulisan RPP Tahap Implementasi an Tahap Evaluasi

Model Scaffolding ……….. 149

4.30 Ketuntasan, Rata-rata Skor dan Efektivitas Peer Teaching

(7)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

3.1 Lembar Penilaian Rubrik Penulisan RPP dan

Skoring ………. 172

3.2 Lembar Penilaian Rubrik Penilaian Peer Teaching …….. 178

3.3 Hasil Penilaian Rubrik oleh Pakar ………. 181

3.4 Rubrik Umum Penulisan RPP dan Skoring ………. 182

3.5 Rubrik Khusus Penulisan RPP dan Skoring ………. 183

3.6 Rubrik Penilaian Peer Teaching ……… 195

3.7 Angket Respon Mahasiswa ……… 198

3.8 Perhitungan Skor Penulisan RPP Ujicoba ……… 199

3.9 Perhitungan Skor Ujicoba Pengajaran ……… 202

3.10 Perhitungan Reliabilitas Instrimen Rubrik ……… 207

3.11 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Respon Mahasiswa ……… 209

4.1 Rincian Perhitungan Skor RPP dan Skor Komponen RPP Tahap Implementasi ……… 210

4.2 Model Predefined ……… 216

4.3 Model Pakar ……… 230

4.4 One Way Anova RPP Tahap Implementasi ……… 236

4.5 Uji Normalitas Tahap Implementasi ……… 239

4.6 Rincian Perhitungan Skor Peer Teaching dan Skor Komponen Peer Teaching Tahap Implementasi …… 242

4.7 Rincian Perhitungan Skor RPP dan Skor Komponen RPP Tahap Evaluasi 4.8 One Way Anova RPP Tahap Evaluasi ……… 248

4.9 Uji Normalitas Tahap Evaluasi ……… 251

4.10 Rincian Perhitungan Skor Peer Teaching dan Skor Komponen Peer Teaching Tahap Evaluasi ……… 254

4.11 Rincian Perhitungan Angket Respon Mahasiswa …… 257

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia dalam pasal 19, satu diantaranya mengatakan bahwa standar proses adalah adanya partisipasi aktif di kalangan peserta didik. Berdasarkan pada peraturan pemerintah tersebut maka untuk mempersiapkan calon guru yang dapat menerapkan kurikulum sebagai acuan di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dilaksanakan pengajaran melalui beberapa kelompok mata kuliah, yang bermuara pada pengajaran mikro dan praktek pengalaman lapangan (PPL) di sekolah mitra. Pengajaran mikro telah diorganisir sedemikian rupa sehingga mahasiswa terlatih untuk memiliki kompetensi mengajar yang di dalamnya terdapat muatan kurikulum dengan mengedepankan perencanaan pengajaran dengan aktivitas yang berpusat pada siswa.

(9)

2

minds-on yang seiring dengan perubahan kurikulum; (3) Mahasiswa yang

melaksanakan PPL dipantau berdasarkan laporan para guru pamong melalui para dosen pembimbing ternyata mengalami kendala untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagaimana sains diajarkan; (4) Guru pamong juga mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa membuat RPP tanpa kejelasan model pengajaran apa yang digunakan dengan kecenderungan pembelajaran yang berpusat pada guru.

Fakta tersebut di atas memberi indikasi bahwa pola supervisi klinis dengan penilaian menggunakan APKG sebagai acuan dalam pengajaran mikro belum berhasil membekali mahasiswa kemampuan melakukan adaptasi pembelajaran di lapangan. Selain itu pola supervisi klinis memerlukan waktu yang relatif lebih lama dalam penerapannya dari pada alokasi waktu yang tersedia untuk pengajaran mikro, juga disertai pola penilaian menggunakan APKG bersifat umum, sehingga perlu penyesuaian untuk dapat diterapkan dalam pengajaran mikro kimia.

Beranjak dari kondisi mahasiswa tersebut, maka dalam mata kuliah PPL I program studi kimia dilakukan penelitian dengan tema scaffolding yang terpadu dengan fungsi pengajaran dalam penulisan RPP model pengajaran langsung. Scaffolding dimulai dengan orientasi, kemudian latihan, diakhiri dengan umpan balik dan tindak lanjut. Hasil penelitian ini ternyata efektif meningkatkan kemampuan mahasiswa menulis RPP (Nusu, 2005).

(10)

3 sekolah mitra. Untuk memaksimalkan pembekalan kemampuan pedagogik yang diberikan kepada mahasiswa calon guru maka kesempatan terakhir yang dapat dilakukan oleh LPTK, adalah dengan mengefektifkan bimbingan yang dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah pengajaran mikro dan PPL. Sejalan dengan maksud tersebut maka ada beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam mata kuliah proses belajar mengajar (PBM), diantaranya adalah pembekalan calon guru dalam mata kuliah pengembangan program pembelajaran di Jurusan Fisika (Yuliati, 2005), dan pengembangan model bimbingan praktik mengajar IPA di Jurusan Biologi (Suciati, 2004). Pada dasarnya kedua penelitian ini menyoroti pemberian bimbingan kemampuan pedagogik pada calon guru yang akan berinteraksi dengan siswa yang sesungguhnya di sekolah mitra. Salah satu yang menjadi rekomendasi dari penelitian ini adalah agar UPT PPL lebih mengembangkan microteaching atau pengajaran mikro dan meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait. Arifin (1995) mengatakan bahwa keberhasilan pengajaran mikro tidak terlepas dari bimbingan yang diperoleh mahasiswa “calon guru” pada waktu membuat RPP dengan kesulitan yang pada umumnya terletak pada pengembangan proses untuk mencapai konsep yang dipilih dengan pendekatan dan metode yang telah mereka tentukan sendiri.

National Science Education Standard (NRC, 1996) menyebutkan bahwa proses

(11)

4 mengaktifkan siswa secara fisik dan mental dengan cara pengungkapan pengalaman konsep atau fase eksplorasi (E), dilanjutkan dengan diskusi pengembangan konsep berdasarkan data yang disebut fase invention (I), kemudian diakhiri dengan fase aplikasikasi konsep (A) (Lawson, 1995). Strategi pembelajaran untuk mengajarkan konsep sains efektif apabila menerapkan ketiga fase tersebut dalam model siklus belajar (MSB) dengan menggunakan laboratorium untuk menjelaskan konsep berdasarkan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa hingga mengkonstruk pengetahuan berdasarkan temuan siswa sendiri, bukan untuk memverifikasi konsep. Aspek penting lainnya dalam pembelajaran yaitu aspek sosial berdasarkan teori pengembangan sosial Vygotsky (Stuyf, 2002). Oleh karena itu pembelajaran juga harus melalui partisipasi sosial sebagaimana ciri-ciri pembelajaran dalam model pengajaran kooperatif (MPK). Arends (2007), seorang ahli teori belajar juga mengatakan bahwa pengetahuan tentang sesuatu (declarative) dan pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (procedural) cocok diajarkan dengan menggunakan model pengajaran langsung (MPL). Konsep kimia teori dan perhitungan kimia termasuk dalam kelompok pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Ciri MPL adalah pembelajaran untuk konsep yang dapat diajarkan secara bertahap yang bermula dari aktivitas guru, kemudian secara berangsur-angsur beralih ke aktivitas siswa dan guru hingga ke aktivitas siswa secara mandiri. Oleh karena itu dalam program pengajaran mikro pendidikan kimia rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ditulis dengan menerapkan MPL, MPK, dan MSB.

(12)

5 latihan mengajar, diskusi latihan pengajaran mikro, evaluasi balikan, dan merancang perbaikan dan melaksanakan perbaikan pengajaran mikro. Senada dengan itu, Cruichshank (2009) mengatakan bahwa pengajaran mikro adalah pengajaran dalam skala terbatas untuk sebuah kelompok kecil dari teman sekelas atau “peer”, dimana mahasiswa dapat melaksanakan refleksi. Oleh karena itu pengajaran mikro juga merupakan momentum yang tepat bagi mahasiswa untuk mendapatkan bimbingan terakhir melakukan refleksi sebelum ia dilepas melaksanakan PPL di sekolah mitra dalam konteks siswa yang sesungguhnya. Kemampuan berpikir refleksi yang disertai dengan kecenderungan untuk melakukan refleksi untuk meningkatkan hasil belajar siswanya adalah salah satu dari empat kriteria guru efektif (Arends, 2007).

Menurut Raines & Shadiow (1995) dan Perrone & Traver (Huang, 2001), lab microteaching adalah setting simulasi yang mempersiapkan calon guru untuk

mengalami situasi pengajaran dan untuk berlatih berpikir reflektif (reflective thinking). Mahasiswa calon guru diharapkan menciptakan situasi tersebut secara cermat dan bijaksana sehingga mereka mampu meningkatkan pemahaman belajar dan pengajaran.

(13)

6 guru kimia melalui mata kuliah pengajaran mikro sekaligus sebagai pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan dalam mata kuliah PPL I.

Mengingat pentingnya bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa dalam pengajaran mikro, maka penelitian ini dilakukan dengan tema “Scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang merupakan masalah penelitian adalah:

“Bagaimanakah model scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia?” Untuk mempertajam masalah tersebut, maka beberapa pertanyaan penelitian dikemukakan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah karakteristik model scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia yang dapat menuntaskan kemampuan menulis RPP dan kemampuan peer

teaching yang disertai kemampuan refleksi?

2. Bagaimanakah scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia yang dapat menuntaskan kemampuan mahasiswa menulis RPP?

3. Bagaimanakah scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia yang dapat menuntaskan kemampuan mahasiswa melaksanakan peer teaching?

4. Bagaimanakah respon mahasiswa terhadap penerapan scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia?

(14)

7 C. Pembatasan Masalah

Materi kimia SMA yang menjadi pokok materi penulisan RPP dan peer teaching mahasiswa dalam program pengajaran mikro pendidikan kimia dibatasi pada konsep asam-basa menurut Arrhenius dan keisomeran pada MPL, MPK dan MSB.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan penelitian ini, maka tujuan penelitian dipaparkan sebagai berikut.

1. Menemukan karakteristik model scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia yang dapat menuntaskan kemampuan mahasiswa menulis RPP dan kemampuan mahasiswa melaksanakan peer teaching yang disertai kemampuan refleksi.

2. Menemukan pengajaran mikro kimia yang menarik bagi mahasiswa melalui penerapan scaffolding dalam pengajaran mikro kimia.

E. Manfaat Hasil Penelitian

1. Untuk Mahasiswa

a. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana belajar melalui

scaffolding pengajaran dalam pengajaran mikro kimia.

(15)

8

2. Untuk Program Studi Pendidikan Kimia

a. Menjadi salah satu alternatif model pengajaran bagi jurusan atau program studi pendidikan kimia di LPTK

b. Menjadi alternatif bagi dosen pembina mata kuliah pengajaran mikro kimia untuk meningkatkan kemampuan pedagogik bagi mahasiswa calon guru kimia.

3. Untuk UPT PPL, LPMP dan Supervisor

a. Menjadi satu alternatif dalam pembekalan kemampuan pedagogik pada mahasiswa calon guru kimia.

b. Menjadi satu alternatif model pengajaran dalam pengendalian mutu pendidikan kimia.

c. Menjadi model alternatif untuk membantu meningkatkan kemampuan pedagogik guru kimia dalam mengajar.

F. Penjelasan Istilah

1. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh dosen atau peer kepada

mahasiswa untuk membantu pengajaran pada daerah ZPD untuk menyelesaikan tugas yang pada awalnya tidak dapat diselesaikan sendiri oleh mahasiswa (Lipscomb, 2004).

2. Pengajaran Mikro merupakan pengajaran terbatas yang diperuntukkan bagi para calon guru yang sedang mencoba atau mengembangkan keterampilan mengajar. Terbatas dalam hal jumlah siswa, waktu pembelajaran, dan komponen pembelajaran (Arifin, 1995).

(16)

9 4. Kemampuan refleksi adalah kemampuan melakukan evaluasi diikuti perbaikan

(17)

51 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Paradigma Penelitian

Desain dan paradigma penelitian yang digunakan diadaptasi dari model pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung dalam suatu siklus menurut model R&D sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.1.

(18)

52 Studi Pendahuluan Perancangan Program Pengembangan Program Evaluasi Program

Gambar. 3.1 Desain dan Paradigma Penelitian Scaffolding Program Pengajaran Mikro Kimia Studi Kepustakaan

mengenai: §Pengajaran

Mikro §Tujuan

Peng Mikro §Tiga Model

Pengajaran (MPL, MPK, dan MSB) §Konsep

Kimia SMA

Studi Lapangan mengenai: §Pengajaran mikro kimia di

sebuah LPTK Kendari §Analisis RPP mahasiswa dan

konteks

§Kemampuan pedagogik mahasiswa

Draft Scaffolding Program Pengajaran

Mikro Kimia Penelitian terhadap

Draft Model Scaffolding Program Pengajaran Mikro Kimia Revisi I Ujicoba Terbatas • Revisi II Model Teoretik Scaffolding Program Pengajaran Mikro Kimia Implementasi dan Evaluasi Model Teoretik

Scaffolding Program

Pengajaran Mikro Kimia

Analisis Data

Program Teruji

Model Empiris

Scaffolding Program

Pengajaran Mikro Kimia (Scaffolding Terpadu dari

beberapa kategori scaffolding) Kategori Scaff Orientasi Support Tugas Scaf. Konseptual Kategori Scaff Orientasi Support Tugas Scaf. Konseptual Scaf.Prosedural Pelatihan Artikulasi Regulasi Pakar Metakognisi Deskripsi Scafolding Pengajaran Rubrik Umum Penulisan RPP dan Skoring

Rubrik Khusus Penulisan RPP dan Skoring

Rubrik Penilaian

(19)

53 B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian bertolak dari desain R &D yang didisain oleh Dick dan Carey (Gall, 2003). Untuk pengembangan program pengajaran mikro kimia, ditampilkan dalam tiga tahap, sebagai berikut:

Tahap I: Pengembangan Model Teoretik

Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan, yaitu analisis teoretik yang terdiri dari identifikasi tujuan pengajaran mikro, analisis pengajaran mikro, analisis

scaffolding, analisis tiga model pengajaran, dan selanjutnya dilakukan studi lapangan

yang terdiri dari analisis RPP mahasiswa dan konteks RPP. Berdasarkan analisis teoretik dan analisis lapangan tersebut, maka tujuan ditetapkan sebagai pernyataan operasional yang diharapkan dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam pengajaran mikro kimia.

Dari hasil analisis tersebut maka disusun model pengajaran mikro kimia berdasarkan scaffolding pengajaran yang diawali dengan seleksi materi RPP dan materi kimia, dilanjutkan dengan membuat rubrik umum dan rubrik khusus untuk tiga macam model pengajaran (yaitu rubrik khusus penulisan RPP MPL dan skoring, rubrik khusus penulisan RPP MPK dan skoring, dan rubrik khusus penulisan RPP MSB dan skoring), dan rubrik penilaian peer teaching, menulis alur bimbingan mahasiswa dalam perkuliahan pengajaran mikro kimia.

(20)

54 Sumedang, analisis hasil uji coba dan revisi model, dihasilkan model teoretik, model penyusunan RPP dan model peer teaching dengan scaffolding.

Tahap II: Implementasi Model

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pengajaran model teoretik scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia, yang terdiri dari : (1) Memberi tugas kepada mahasiswa menulis RPP tanpa bimbingan, dan tahap ini disebut scaffolding tingkat S0. (2) Melaksanakan perkuliahan dimana mahasiswa dibimbing melaksanakan tugas menulis RPP dalam tingkat scaffolding SI menghasilkan RPP draft 1, berlanjut pada tingkat scaffolding SII mengasilkan RPP draft 2, hingga pada tingkat scaffolding SIII menghasilkan RPP draft 3. (3) Berdasarkan RPP draft 3, selanjutnya mahasiswa dibimbing melaksanakan peer teaching dalam tingkat scaffolding SIV, dan (4) peer

teaching tingkat scaffolding SV. (5) Menentukan skor RPP draft 1, skor RPP draft 2

dan skor RPP draft 3 menggunakan rubrik penulisan RPP, dan skor peer teaching menggunakan rubrik penilaian peer teaching, dan (6) Analisis hasil implementasi model teoretik. Dari kegiatan ini dihasilkan model empirik program pengajaran mikro kimia dengan scaffolding.

Tahap III: Evaluasi Model

(21)

55 Pada tahap implementasi model dan evaluasi model, prosedur evaluasi menggunakan one group pretest- posttest design (Gall, 2003). Rancangan ini digambarkan sebagai berikut:

O1 X O2

Keterangan:

X = Pengajaran scaffolding dalam program pengajaran mikro kimia O1 = Data pretest atau skor tanpa scaffolding

O2 = Data posttest atau skor dengan scaffolding

C. Alur Penelitian

Alur penelitian dalam program pengajaran mikro pendidikan kimia, ditampilkan dalam Gambar 3.2, dengan rangkaian kegiatan dipaparkan dalam uraian berikut.

Dimulai dengan tahap studi pendahuluan yang terdiri dari: (1) Mengkaji perkuliahan Pengajaran Mikro dan Tujuan Pengajaran mikro, (2) Mengkaji tiga model pengajaran yaitu model pengajaran langsung (MPL), model pengajaran kooperatif (MPK), dan model siklus belajar (MSB) serta RPP untuk tiga model pengajaran, (3) Mengkaji konsep Kimia SMA, (4) Mengkaji pelaksanaan pengajaran mikro melalui RPP mahasiswa, (5) Mengkaji scaffolding yang diperlukan, (6) Analisis RPP mahasiswa untuk peer teaching, (7) Mengkaji deskripsi scaffolding penyusunan RPP melalui rubrik umum dan rubrik khusus penulisan RPP, serta rubrik penilaian peer

teaching untuk perbaikan pengajaran mikro kimia.

(22)

56 penilaian peer teaching dalam pengajaran mikro kimia, dan (3) Menulis alur bimbingan mahasiswa dalam perkuliahan pengajaran mikro kimia.

Gambar 3.2 Alur Penelitian 1. Tahap Studi Pendahuluan

Studi Kepustakaan mengenai: Pengajaran Mikro Tujuan Peng Mikro Tiga Model Pengajaran (MPL, MPK, dan MSB)

Konsep Kimia SMA

Studi Lapangan mengenai Pengajaran Mikro, RPP mahasiswa dan Konteks Deskripsi Scaffolding Program Pengajaran Mikro

Kimia

2. Tahap Pengembangan Model

Draft Model Teoretik

Scaffolding Program

Pengajaran Mikro Kimia Ujicoba Terbatas Evaluasi dan Revisi Implementasi Model Teoretik Evaluasi dan Penyempurnaan

Model Empiris Scaffolding Program Pengajaran Mikro

Kimia

3. Tahap Evaluasi Model Penerapan Kembali Model

Empiris Scaffolding Program Pengajaran Mikro Kimia pada Kelompok Lain Penetapan

(23)

57 Validasi pakar dan ujicoba terbatas model scaffolding program pengajaran mikro kimia yang meliputi: rubrik umum dan rubrik khusus penulisan RPP, rubrik penilaian

peer teaching, serta model alur bimbingan mahasiswa dalam perkuliahan pengajaran

mikro hingga diperoleh model teoretik.

Selanjutnya dilakukan implementasi model teoretik, dengan serangkaian kegiatan: (1) Mahasiswa diberi tugas menyusun RPP tanpa menggunakan rubrik dan tanpa bimbingan, (2) Penerapan model teoritis scaffolding menulis RPP dalam peer teaching tingkat SI, SII, SIII, dan (3) Penerapan model teoretik scaffolding peer teaching dalam peer teaching tingkat SIV, dan SV, dan (4) Evaluasi dan penyempurnaan model hingga diperoleh model empirik.

Akhirnya pada tahap evaluasi model dilakukan penerapan model empirik pada kelompok lain oleh peneliti yang sama dengan alur bimbingan sama seperti yang dilakukan pada tahap implementasi model, hingga dilakukan interpretasi data dan ditetapkan karakteristik model.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Program S1 Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP pada sebuah LPTK di Kendari

(24)

58 Tabel 3.1 Subjek Penelitian

Tahapan Penelitian

Subjek Penelitian Kelompok

MPL

Kelompok MPK

Kelompok

MSB Jumlah

Tahap Implementasi 13 14 15 42

Tahap Evaluasi 7 7 7 21

Jumlah Total 20 21 22 63

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan karakteristik model pengajaran maka disusun instrumen dengan rincian diperlihatkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Digunakan sebagai Rubrik Umum Penulisan RPP Panduan awal penulisan RPP

Rubrik Khusus Penulisan RPP MPL Panduan dan untuk mendapatkan skor penulisan RPP MPL

Rubrik Khusus Penulisan RPP MPK Panduan dan untuk mendapatkan skor penulisan RPP MPK

Rubrik Khusus Penulisan RPP MSB Panduan dan untuk mendapatkan skor penulisan RPP MSB

Rubrik Penilaian Peer Teaching MPL Panduan dan untuk mendapatkan skor Peer

Teaching MPL

Rubrik Penilaian Peer Teaching MPK Panduan dan untuk mendapatkan skor Peer

Teaching MPK

Rubrik Penilaian Peer Teaching MSB Panduan dan untuk mendapatkan skor Peer

Teaching MSB

Angket Respon Mahasiswa Instrumen untuk mendapatkan data respon mahasiswa terhadap scaffolding

Catatan Kendala Pengajaran Mikro Kimia

Instrumen untuk mengetahui kendala yang muncul pada penerapan scaffolding

(25)

59 validasi pakar menggunakan “Lembar Penilaian Rubrik” sebagaimana diperlihatkan pada Lampiran 3.1 dan 3.2

Hasil penilaian pakar terhadap rubrik umum penulisan RPP dan skoring, rubrik khusus penulisan RPP dan skoring, dan rubrik penilaian peer teaching yang didasarkan pada rata-rata skor seluruh komponen rubrik adalah lebih dari cukup dengan rincian diperlihatkan pada Lampiran 3.3. Selanjutnya dilakukan ujicoba terbatas, revisi berdasarkan hasil ujicoba terbatas hingga bentuk akhir instrumen ditetapkan.

1. Rubrik Umum Penulisan RPP dan Skoring.

Instrumen “Rubrik umum penulisan RPP dan skoring” memuat unsur scaffolding dengan kategori: (1) ) “orientasi” yang menjelaskan apa yang akan dicapai serta target penguasaan yang dipersyaratkan; (2) “dukungan tugas” yaitu support untuk membantu mahasiswa menyelesaikan tugas menulis RPP; (3) “scaffolding konseptual” yaitu bantuan diberikan berdasarkan tugas secara kontekstual yang memfokuskan mahasiswa pada issu sentral dan konsep dimana mungkin terjadi multi interpretasi.

Instrumen ini berguna sebagai panduan awal mahasiswa saat menulis RPP. Sebagai panduan awal menulis RPP, maka mahasiswa menulis RPP berdasarkan kriteria panduan, sehingga mereka dapat mengetahui berapa skor RPP draft 1 yang mereka capai. Melalui pengembangan instrumen, maka tampilan dan beberapa komponen RPP beserta indikator komponen RPP mengalami perubahan dari bentuk awal ke bentuk akhir. Bentuk akhir rubrik umum penulisan RPP dan skoring diperlihatkan pada Lampiran 3.4.

2. Rubrik Khusus Penulisan RPP dan Skoring.

Instrumen “Rubrik Khusus Penulisan RPP dan Skoring” memuat unsur

(26)

60 RPP dan skoring; (2) “scaffolding prosedural” yang membantu mahasiswa menggunakan alat dan sumber belajar yang ada; (3) “mendorong artikulasi” melalui dorongan mahasiswa untuk mengungkap pemahaman dan refleksi saat melakukan koreksi RPP draft 1 melalui diskusi dalam kelompok; (4) “pelatihan” yaitu mahasiswa menerima support melalui tugas presentasi untuk penguasaan tugas; (5) “regulasi pakar” yaitu dukungan diberikan dengan memberikan contoh dan hasil belajar yang diinginkan; (6) “scaffolding metakognisi” yaitu support tentang pengaturan belajar dan refleksi.

Terdapat tiga macam Rubrik Khusus Penulisan RPP dan Skoring, masing-masing untuk RPP MPL, RPP MPK, dan RPP MSB. Struktur Rubrik Khusus Penulisan RPP sama dengan struktur Rubrik Umum Penulisan RPP keduanya dibedakan pada contoh penjabaran komponen RPP, dalam rubrik khusus penulisan RPP contoh diberikan, tetapi pada rubrik umum tidak diberikan.

(27)

61 3. Rubrik Penilaian Peer Teaching

Instrumen “Rubrik Penilaian Peer Teaching” memuat unsur scaffolding dalam kategori: (1) semua unsur scaffolding dalam rubrik khusus penulisan RPP dan skoring; (2) “pelatihan” presentasi dan demonstrasi mengajar di depan kelas.

Terdapat tiga macam Rubrik Penilaian Pengajaran Mikro, masing-masing untuk pengajaran mikro MPL, MPK dan MSB. Instrumen ini merekam hasil belajar mahasiswa dalam melaksanakan peer teaching. Ada enam komponen peer teaching yang dinilai, yaitu: (1) komponen kegiatan awal yang terdiri dari tiga indikator untuk

peer teaching MPL, masing-masing empat indikator untuk peer teaching MPK dan

peer teachingMSB; (2) komponen kegiatan inti yang memiliki 12 indikator untuk peer

teaching MPL, delapan indikator untuk peer teaching MPK, dan sembilan indikator

untuk peer teaching MSB; (3) komponen kegiatan menutup pembelajaran memiliki dua indikator; (4) komponen menilai prestasi siswa memiliki satu indikator; (5) alokasi waktu pembelajaran memiliki dua indicator; dan (6) komponen efektivitas pembelajaran memiliki tiga indikator Bentuk akhir “Rubrik Penilaian Peer Teaching” diperlihatkan pada Lampiran 3.6.

4. Angket Respon Mahasiswa.

Instrumen ini merekam tanggapan mahasiswa terhadap model pembelajaran yang berkaitan aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor dalam pelaksanaan

scaffolding. Angket yang digunakan terdiri dari 4 komponen, yaitu respon terhadap

(28)

62 Karakteristik angket ini mengacu pada aspek validitas isi yaitu mengukur pendapat mahasiswa terhadap materi mata kuliah, terhadap dosen, terhadap kegiatan belajar mengajar, dan terhadap tugas-tugas yang diberikan. Aspek reliabilitasnya ditentukan berdasarkan pendekatan konsistensi internal menggunakan Formula Alpha (Ratumanan, 2003).

Bentuk akhir “Angket Respon Mahasiswa” diperlihatkan pada Lampiran 3.7.

5. Catatan Pengamatan Kendala Pembelajaran

Instrumen ini merupakan catatan peneliti yang merekam kendala yang dihadapi mahasiswa calon guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alur

scaffolding dalam pengajaran mikro.

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas isi Rubrik Umum dan Rubrik Khusus Penulisan RPP diadaptasi dari komponen RPP (BSNP, 2006 dan Cruickshankk, 2009). Untuk mengetahui reliabilitas instrumen diperlukan data hasil ujicoba. Ada tiga tahap dalam pelaksanaan ujicoba, yaitu: (1) menyusun RPP draft 1, (2) menyempurnakan RPP draft 1 menjadi RPP draft 2, dan (3) melaksanakan Pengajaran di kelas berdasarkan RPP draft 2.

(29)

63 laboratorium terkait dengan kelengkapan alat dan bahan dan keterlaksanaan percobaan yang dilaksanakan sebagaimana yang tercantum dalam RPP draft 3. Penilaian RPP draft 1, 2 dan 3 menggunakan Rubrik Khusus Penulisan RPP.

Sebelum pengajaran di kelas maka dosen pembimbing menggali kesiapan mahasiswa terhadap semua aspek yang akan ditampilkan dalam pengajaran hingga terjadi kesepakatan antara mahasiswa calon guru dengan pengamat, dan menyepakati juga bahwa penilaian akan dilakukan dengan menggunakan “Rubrik Penilaian Pengajaran Mikro”. Setelah diperoleh kesepakatan maka pada tahap ketiga atau tahap pengajaran dilaksanakan di kelas. Kedua mahasiswa lainnya bersama dengan guru dan peneliti sebagai pengamat melakukan penilaian.

Terdapat tiga macam RPP yang dinilai, yaitu: (1) RPP MPL yang terkait dengan materi “asam basa” dan RPP MPL yang terkait dengan materi “perhitungan pH” (2) RPP MPK yang terkait dengan materi “ derajat keasaman” dan RPP MPK yang terkait dengan materi “keisomeran” dan (3) RPP MSB yang terkait dengan materi “hubungan α dengan Ka/Kb dan aplikasi pH dalam pencemaran.

Skor penulisan RPP dan skor pengajaran berdasarkan ujicoba di lapangan diperlihatkan dalam Lampiran 3.8 dan 3.9.

(30)
[image:30.595.83.511.110.175.2]

64 Tabel 3.3

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Reliabilitas Penafsiran

0.8 ≤r derajat reliabilitas tinggi 0.40 ≤ r < 0.80 derajat reliabilitas sedang

r< 0.40 derajat reliabilitas rendah

Reliabilitas rubrik selanjutnya ditentukan berdasarkan koeefisien korelasi yang dihitung menggunakan program SPSS 13 yang diperlihatkan pada Lampiran 3.10, yaitu skor rata-rata yang penilaiannnya dilakukan oleh mahasiswa dikorelasikan dengan skor rata-rata yang penilaiannya yang dilakukan oleh guru. Keduanya menggunakan rubrik penilaian yang sama. Hasil perhitungan koefisien korelasi ditampilkan dalam Tabel 3.4

Tabel 3.4

Koefisien Korelasi dan Reliabilitas

Rubrik Penulisan RPP dan Rubrik Penilaian Peer Teaching

Rubrik Koefisien Korelasi Reliabilitas Rubrik

Rubrik Penulisan RPP MPL 0,97 tinggi

Rubrik Penulisan RPP MPK 0,88 tinggi

Rubrik Penulisan RPP MSB 0,72 sedang

Rubrik Penilaian Peer Teaching

MPL 0.65 sedang

Rubrik Penilaian Peer Teaching

MPK 0.60 sedang

Rubrik Penilaian Peer Teaching

MSB 0.87 tinggi

[image:30.595.86.511.312.581.2]
(31)

65 mahasiswa dan dua guru bidang studi kimia di SMA tempat ujicoba dilaksanakan, di perlihatkan dalam Lampiran 3.11. Koefisien Korelasi kemudian dihitung menggunakan rumus Alpha, hingga diperoleh harga r =0.7 Berdasarkan kriteria reliabilitas instrument Tabel 3.3, denga r = 0,7 maka derajat reliabilitas angket respon mahasiswa dalam kategori “sedang”.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh melalui implementasi dan evaluasi model teoretik. Data skor penulisan RPP pada tingkat scaffolding S0, SI, SII, dan SIII diperoleh dari hasil implementasi rubrik khusus penulisan RPP MPL untuk skor penulisan RPP MPL, rubrik khusus penulisan RPP MPK untuk skor penulisan RPP MPK, dan rubrik khusus penulisan RPP MSB untuk skor penulisan RPP MSB. Data skor peer teaching pada tingkat SIV dan SV diperoleh dari hasil implementasi rubrik penilaian peer teaching MPL untuk skor peer teaching MPL, rubrik penilaian peer teaching MPK untk skor

peer teaching MPK, dan rubrik penilaian peer teaching MSB untuk skor peer teaching

MSB. Data respon mahasiswa diperoleh melalui implementasi angket respon mahasiswa yang dilakukan oleh dosen, sedangkan kendala yang muncul diperoleh dengan menggunakan catatan peneliti saat perkuliahan pengajaran mikro dilaksanakan. Data kendala mahasiswa diperoleh melalui catatan kendala oleh peneliti saat model diimplementasikan.

G. Teknik Analisis Data

1. Jenis Data

[image:31.595.92.479.224.276.2]
(32)
[image:32.595.84.513.89.498.2]

66 Tabel 3.5

Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Sumber Data

1. Model Pengajaran Teori Vygotsky yang mendasari Pengajaran

Scaffolding, Komponen RPP, Materi Kimia,

dan Peng. Mikro 2. Hasil Belajar Mahasiswa:

a. Kemampuan menulis RPP b. Kemampuan melaksanakan

peer teaching

a. RPP dinilai dengan menggunakan Rubrik Khusus Penulisan RP dan Skoring

b. Peer Teaching dinilai menggunakan Rubrik

Penilaian Peer Teaching 3. Respon terhadap Pengajaran Angket

4. Kendala Pengajaran Catatan Kendala Pengajaran

2. Pengolahan Data

Data kemampuan menulis RPP dianalisis secara statistik inferensial sedangkan data kemampuan melaksanakan peer teaching, data respon mahasiswa dan kendala mahasiswa dianalisis secara deskriptif.

Untuk keperluan analisis statistik, maka dilakukan uji sebagai berikut: (1) Menguji normalitas skor hasil belajar mahasiswa kedua kelompok dengan menggunakan one-sample Kolmogorov-Semirnov Test; (2) Data dianalisis secara statistik “anova oneway” dengan Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan N-Gain skor penulisan RPP pada tingkat

scaffolding S0 dengan tingkat scaffolding SI, dengan tingkat scaffolding SII, dan

dengan tingkat scaffolding SIII.

Untuk menghitung N-Gain yang menunjukkan efek perlakuan yang diberikan terhadap keberhasilan pengajaran, digunakan rumus:

N-Gain = (PU2-PU1)/(STI Maksimal -PU1) (Meltzer, 2002) Keterangan:

(33)

67 PU2 = Skor draf RPP SI, Skor draf RPP SII, atau Skor draf RPP SIII

[image:33.595.85.508.310.634.2]

serta keberhasilan pengajaran ditafsirkan berdasarkan Tabel 3.6

Tabel 3.6

Indeks Keberhasilan Pengajaran

Katagori Indeks Keberhasilan Pengajaran

Tinggi N-Gain > 0,7

Sedang 0,3 < N-Gain < 0,7

Rendah N-Gain < 0,30

Untuk mengetahui kualifikasi respon terhadap pengajaran yang terdiri dari 27 pernyataan digunakan kriteria yang diadaptasi dari Ratumanan (2003) sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3.7

Tabel 3.7

Kualifikasi Respon Mahasiswa di Kelas terhadap Pengajaran Skor untuk Rentang

(0-4) Keterangan

0-27 Sangat Kurang

28-54 Kurang

55-81 Baik

Gambar

Tabel
Tabel
Gambar
Gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Our approach is also compared with iterative backprojec- tion (IBP) algorithm (Chan et al., 2010). As shown in fig.3 vi- sual quality achieved by proposed method is better than the

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Kota Batuakan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasisecara elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan

Demikian Pengumuman ini, apabila ternyata terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan. PEMERINTAH

[r]

Finally, rural-to-urban migrant women older than aged 40 with no coresident children did not reduce their labor force participation in comparison to those with young

Perancangan Mesin Hammer Mill Penghancur Bongkol Jagung dengan Kapasitas 100 kg/jam Sebagai Pakan Ternak.. http://digilib.umk.ac.id [22

Kebutuhan informasi pada sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan jurusan yang diusulkan dari calon mahasiswa, membtutuhan kriteria untuk setiap alternatif

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai, 2009.. Desain Note: Kegiatan Survey Investigasi Desain dan