• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI DI PROVINSI RIAU : Studi Evaluatif Peranan Kepala SDN di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI DI PROVINSI RIAU : Studi Evaluatif Peranan Kepala SDN di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI

DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

DI PROVINSI RIAU

(Studi Evaluatif Peianan Kepala SDN di Kecaniatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian Syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

BAHRUM USMAN

NIM. 989692

•xf^^'S \\

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2000

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN UNTUK "UJIAN TAHAP II"

OI.KIl

PKMBIMBING I

PROF. DR. II. ABDUL AZIS WAHAB. MA

PEMBIMBING II

PROF.DR. H. MOCH. IDOCHI ANWAR M.PD

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G

(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN

o

L

i:

ii

KETUA PROGRAM STUDI

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROF. DR. II. IB. ABIN SYAMStfDDIN MA KM UN. MA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G

(4)

ABSTRAK

Peranan Kepala Sekolah Dasar N'egcri dalam rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan

untuk Menghadapi Era Globahsasi

(Studi Evaluatif Mutu Kepala SDN di Kecaniatan Cerenti)

Suatu tantangan yang berat bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi era globahsasi adalah mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya. Untuk mempertahankan kedua hal tersebut diatas, maka diperlukan sejak dini

menanamkan kepribadian dan akhlak yang luhur bagi masyarakat Indonesia

terutama anak pada usia sekolah. Untuk itu sekolah dasar mempunyai peran yang tidak dapat diabaikan, karena dari sinilah dasar semua kegiatan pendidikan untuk melangkah kejenjang yang lebih tinggi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat bangsa Indonesia jauh tertinggal. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan mutu

pendidikan yang memadai mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi.

Mustahil mutu pendidikan dapat ditingkatkan, bila guru sebagai orang terlibat

langsung dengan proses belajar mengajar memiliki kualitas yang rendah.

Pekerjaan yang sia-sia, bila guru yang berkualitas akan dipimpin oleh seorang

kepala sekolah yang tidak berkualitas dan memiliki disiplin yang rendah. Untuk mmenghasilkan mutu pendidikan diperlukan sistem pelaksanaan pendidikan yang baik. Untuk mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi, kepala sekolah tidak boleh berpangku tangan dan pasrah dengan keadaan, melainkan kepala sekolah

harus berupaya secara maksimal.

Fokus penehtian ini adalah upaya kepala sekolah dalam berbagai kegiatan

yaitu kepala sekolah sebagai manejer pendidikan, kepala sekolah sebagai

pemimpin pengajaran dan supervisor, kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan

lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif, kepala sekolah sebagai

administrator pendidikan, dan kepala sekolah sebagai koordinator badan

kerjasama sekolah dengan masyarakat.

Berdasarkan fokus permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penehtian sebagai berikut: (1) Apakah kepala sekolah

dasar telah melaksanakan perananya sebagai manejer pendidikan?; (2) Apakah

kepala sekolah dasar telah melaksanakan peranannya sebagai pemimpin pengajaran dan supervisor pendidikan?; (3) Apakah kepala sekolah telah melaksanakan peranannya sebagai pencipta iklim yang kondusif?; (4) Apakah kepala sekolah telah melaksanakan peranannya sebagai administrator pendidikan?; dan (5) Apakah kepala sekolah telah melaksanakan peranannya sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat?.

(5)

usnya di kecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi, guna aikan-perbaikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan didaerah tersebut. njutnya hasil penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi guru-guru, la sekolah dasar, dan pengelola atau pembina sekolah dasar di jajaran dinas lidikan dan Kebudayaan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam stapkan bebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama disekolah

r.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Unit isanya adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam ghadapi era globahsasi. Yang menjadi objek penelitian adalah seluruh sekolah r negeri yang ada di kecamatan Cerenti dan Inuman yaitu sebanyak 23 lah dasar negeri. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini ih seluruh kepala sekolah dasar negeri, dan guru-guru serta pengawas, rapa orang masyarakat sebagai sumber data pelengkap. Data-data tersebut mpulkan melalui angket, sedangkan data yang tidak terhimpun oleh angket but akan dikumpulkan melalui teknik wawancara. Untuk pembuktian naran data yang dikumpulkan akan diadakan studi dokumentasi. Data yang i dikumpulkan akan diolah secara kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwaperanan kepala sekolah dasar dalam gahadapi era globahsasi di kecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten itan Singingi Propinsi Riau. belum berjalan sebagaimana yang diharapkan berbagai pihak. Ditinjau kegiatan kepala sekolah dasar sebagai manejer

lidikan, maka berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam berbagai kategori

ih mengadakan peencanaan dan meciptakan strategi. Sedangkan kegiatannya

gai pemimpin pengajaran dan supervisor hanya memimpin dan meningkatkan ?si guru. Untuk kegiatan kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan cungan bekerja dan belajar yang kondusif terlihat dalam menempatkan

^nalia. Dalam kegiatannya sebagai administrator pendidikan terlihat dalam

gendalikan struktur dan melaksanakan administrasi substantif, dan sebagai dinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat terlihat kegiatan

ghimpun dana.

(6)

DAI IV R ISI

I lalaman

MBARAN PHNGHSAHAN •

MBARAN PERSl-TUJUAN "

)TTODAN PERSEMBAHAN '"'

/FAPENGANTAR iv

NGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH vi

(STRAK x

vFTARISI xn

.FTARGAMBAR x,v

\FTARTABE1 xv

vFTAR LAMPIRAN xvi

vB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah '

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian 4

C. Paradigma Penelitian

'••

5

D. Tujuan Penelitian

9

E. Manfaat Penehtian 9

F. Sistimatika Tesisi J°

vBII TINJAUAN TE0R1TIS

A. Tinjauan Administrasi Pendidikan

12

B. Pengertian Mutu dalam Pendidikan

14

C. Jabatan Kepala Sekolah Dasar sebagai

Profesional dalam Upaya Peningkatan Mutu

Pendidikan '5

D Pendidikan dan Pelatihan untuk Meningkatkan Mutu

Pendidikan

E. Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah Dasar dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan

!s

F. Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan 43

G. Kesimpulan Kajian Kepustakaan

45

(7)

\ b !!! mhtodoi.ogi d a n i.aporan has!!. p e n e l i t i a n p r o s e s p e n e l i t i a n

A. Metode Penelitian 46

B. Sam pel Penelitian 46

C Teknik Pengumpulan Data 48

D. Instrumen Penelitian 48

E. Pelaksanaan Penelitian 49

F. Anahsis Hasil Penelitian 51

G. Keabsahan Hasil Penelitian 52

5AB IV DESKRIPSI DAN ANAI.ISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Temuan Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 54 2. Mutu Pendidikan SDN di Kecamatan Cerenti 58

3. Kepala Sekolah Sebagai Manejer Pendidikan 60 4 Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pengajaran/

Supervisor 70

5. Kepala Sebagai Pencipta Iklim dan

Lingkungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif... 88 6. Kepala Sekolah Sebagai Administrator 102 7. Kepala Sekolah Sebagai Koordinator

Badan Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat.. 117

B. Analisis Temuan Penelitian

1. Kepala Sekolah Sebagai Manejer Pendidikan 123 2. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pengajaran dan

Supervisor 136

3. Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim dan

Lingkungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif.... 152 4. Kepala Sekolah Sebagai Administrator 161

5. Kepala Sekolah Sebagai Koordinator Badan

Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat 169 6. Tantangan Kepala Sekolah Dasar Negeri dalam

Menghadapi Era Globalisasi 175

•AB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan 177

B. Implikasi 185

C. Rekomendasi 187

>AFTAR KEPUSTAKAAN AMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

DAFIARGAMBAR

UIBAR HALAMAN

aradigma Permasalahan Penelitian

8

kematis Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan

13

(9)

DA FT A R TABKL

\BKL HALAMAN

Keadaan Personail Sekolah Dasar Negeri tahun 1999-2000

Di Kecamatan Cerenti dan Inuman 56

Kegiatan Kepala SDN Sebagai Manejer Pendidikan 61 Kegiatan Kepala SDN Sebagai Pemimpin Pengajaran dan

Supervisor 71

Kegiatan Kepala SDN Senagai Pencipta Iklim dan Ling

kungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif 89 Kegiatan Kepala SDN Sebagai Administator Pendidikan.. 104 Kegiatan Kepala SDN Sebagai Koordinator Kerjasama

Sekolah deiman Masyarakat 118

(10)

DAFTARI.AMPIRAN

l.AMl'lRAN HALAMAN

Lembaran Wawancara dan Dokumentasi Tentang Pelaksanaan Tugas Kepala SDN (lnstrumen Penelitian)

SuratJalan untuk Pra- Survey dan Asisten Direktur 1 PPS UPI

Bandung

Izin Penelitian dari Direktur PPS UPI E3andung

Surat Izin Penelitian dari Kepala Dinas P dan K Propinsi Tk. I Riau

Surat Izin Penelitian dan Kepala Dinas P dan K Kabupaten Kuantan Singingi

Surat Izin Penelitian dan Kepala Cabang Dinas P dan K

Kecamatan Kuantan Hilir/Cerenti

(11)

BAB I

PKNDAIU M AN

. I.utar lielakang Masalah

Awal millenium ketiga ini arus globahsasi telah menyentuh seluruh bidang

ehidupan sebagai akibat semakin lancarnya transfortasi dan semakin canggihnya

lat-alat komunikasi. Arus globahsasi ini merupakan tantangan yang berat bagi aivasa Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya. Sebab itu

_^ala usaha guna mempertinggi kualitas bangsa Indonesia harus selalu dilaksanakan.

alah satu usa-ha yang cukup penting untuk itu diantara usaha-usaha lainnya adalah

eningkatan kualitas pendidikan dasar, sehingga dapat menghasilkan pemuda/pemudi

ndonesia yang mandiri ditengah-tengah masyarakat yang berubah dengan cepatnya. Sekolah dasar merupakan suatu lembaga pendidikan yang berupaya untuk

leningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia dan meningkatkan kualitas (mutu) anak

idik dalam menunjang taraf kehidupan yang layak, maka sekolah dasar sangat libutuhkan dan mempunyai peranan penting sebagai dasar untuk memasuki jenjang

>endidikan yang lebih tinggi.

Upaya peningkatan mutu pendidikan telah menjadi priontas utama dalam }BHN 1999 yang menitik beratkan kepada peningkatan mutu setiap jenjang dan

ems pendidikan. Oteng Sutisna (1989: 15) mengungkapkan:

mutu pendidikan bergantung pada mutu pcrsonil pengajaran the man

behind the gun. Tidak diragukan Kepala sekolah yang bulk dapat

(12)

Peningkatan mutu sekolah dasar. mempunyai kaitan dengan jenjang

ikan benkutnya yaitu Sl.TP dan SLTA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. tidak langsung juga mempunyai kaitan dengan peningkatan sumberdaya a vang pada saat ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era globahsasi dan

iebas. Peningkatan kualitas pengelolaan sekolah dasar harus menjadi perhatian erius terutama dalam meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah

1 pemimpin

Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah sebagai tenaga profesional nampu dan mempunyai peranan penting dalam menentukan kegiatan sekolah. lasilan kegiatan pendidikan disekolah sangat bergantung kepada upaya yang van oleh kepala sekolah. Kngkoswara (1999; 26) mengungkapkan bahwa " it tiga fungsi utama penlaku manusia berorganisasi yaitu perencanaan, maan, dan pengawasan. Kegiatan yang disebutkan diatas merupakan fungsi

dan administrasi pendidikan, yang merupakan suatu sistem yang antara satu

i vang lainnva saling mempunyai keterkaitan. Pemyataan ini sesuai dengan PP lun 1990, "bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan

ikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan

azwuian serta pemeliharaan sarana danprasarana "

Kepala sekolah sebagai tenaga profesional harus mampu mempengaruhi guru

rsonil lainnva sebagai salah satu aspek dari kepemimpinan dalam menggerakan

;a>i sekolah Hal ini dilakukan karena guru merupakan "the man bihend the

" program dan faktor kunci yang turut menentukan keberhasilan pendidikan

(13)

memanfaatkan sumber vang ada dimasyarakat untuk bekerjasama dalam itasi hambatan yang muncul dalam rangka terwujudnya efektivitas pengelolaan

jikan disekolahnya.

Bila ditelaah tugas kepala sekolah diatas ternyata kepala sekolah berada pada

yang sangat penting diantara kepentingan-kepentingan yang ada, yang kadang intara satu dengan yang lainnya saling berlawanan. Selain itu dituntut pula ggung jawaban atas tugas-tugas yang diberikan atasan. tetapi juga sebagai ggung jawab tugas-tugas mengenai hal-hal yang behubungan dengan :ingan guru dan murid antara terlaksananya kegiatan kunkulum dengan

uii tuntutan masyarakat sekitarnya dan tuntutan orangtua murid.

Peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah merupakan kebutuhan sangat mendesak. Hal ini dapat dilaksanakan setelah seseorang memangku

i dengan berbagai bentuk dan teknik, seperti yang diungkapkan oleh Abdul Vahab, (1987;2) "I'enyiapan dan pengembangan tenaga nienejer pendidikan

'onal inemerlukan perencanaan ketenagaan serta pendidikan dan latihan yang

>itna inememthi tuntutan tenaga nienejer pendidikan yang profesionar.

Setiap tahun akan terjadi pengangkatan kepala sekolah dasar yang baru.

ihan ini disebabkan adanya kepala sekolah yang pensiun atau dipromosikan

(14)

as dan telah mengikuti pelatihan (training) disamping telah memenuhi

atan administrate lainnya.

Sekarang belum terlihat ada kebijakan pemerintah untuk menganalisis mutu sekolah dasar dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar. Palaksanaan ^-undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah merupakan harapan

tgi daerah untuk menetapkan kebijakan dan mengembangkan sumberdaya a dan sumberdava pendidikan lainnya dalam memacu pembangunan daerah

-masing. Untuk memperkuat komitmen tersebut diatas, II.A.R Tilaar (1998; lengungkapkan bahwa "dengan adanya otonomi daerah yang bertanggung

maka kebutuhan sumberdaya manusia didaerah akan lebih nyata dan ter-arah

sesuai dengan mekanisme pasar yang hidup didaerah tersebut". Survey jluan yang dilakukan pada bulan Januari 2000, berdasarkan surat izin dari

>I tanggal 4 Januari 2000 Nomor: 03/K04.7/PP.03.06/2000 ditemui dari 26 kolah dasar. maka terdapat 23 orang kepala sekolah dasar. 2 orang

inva berlatar belakang pendidikan SI, 4 orang berpendidikan setara D2 (UT)

;bihnya berpendidikan SPG, KGB, SGA dan KPG paket C. Secara kuantitas lan akan tenaga kepala sekolah dasar sudah terpenuhi, namun secara kualitas

mlah kepala sekolah yang ada masih sangat diragukan kemampuannya mana tuntutan bahwa kepala sekolah dasar merupakan tugas profesional yang

emiliki kuahfikasi yang telah ditentukan.

nusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

(15)

kan pembangunan REPEUTA VI, maka yang menjadi masalah sentral dan

tian ini dapat dirumuskan sbb: -Apakah kepala sekolah dasar negeri sudah

sanakan peranannya secara profesional, sehingga menghasilkan mutu

iikan yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi di Kecamatan Cerenti

aten Kuantan Singingi Propinsi Riau "

Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan dengan masalah diatas,

Sikemukakan pertanyaan-pertanyaan penelitian sbb:

xtkah kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannya sebagai

inejer pendidikan?

>akah kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannya sebagai

mimpin pengajaran/supervisor pendidikan?

taka kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannva sebagai

icipta iklim yang kondusif?

akah kepala sekolah dasar telah melaksanakan peranannva sebagai

minstrator pendidikan?

akah kepala sekolah dasar telah melaksanakan tugasnya sebagai koordinator

jasama sekolah dengan masyarakat.

idigma Penelitian

(16)

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah dasar di Kecamatan !i dan Inuman yang pada saat ini menempati rangking ke 13 dari 15 kecamatan

idadi Kuantan Singingi. Mengingat faktor geogratls daerahnva yang banyak

i sulit terpencil. maka dibutuhkan kepala sekolah dasar negeri vang berkualitas

ofesional

Adapun tuntutan kepala sekolah dasar negeri yang profesional berdasarkan

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, tanggal 9 ISopember

Nomor: Kpts: 296/XI/1982 dan Surat Keputusan Bersama tentang

<ama Tim Managemen Skill Training (MSI) Jakarta dan Dinas P dan K

at I Riau tanggal 17April 1986, Nomor: 19A/LAN/SET/IIN/1986 dan

r: Kpts: 658.a/IV/429/1986 lalah: Lulus Pendidikan dan Pelatihan Calon

l Sekolah yang diselenggarakan oleh Tim Skill Training, mempunyai lpuan untuk memimpin yang ditandai dengan adanya inisiatif dalam bidang ikan dasar, dapat bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik serta luas dalam Ian pada setiap orang, instansi serta badan resmi lainnya. Mempunyai minat dikasi yang tinggi serta pandangan yang luas dalam bidang pendidikan dasar. jnyai keterampilan dan kemampuan dalam bidang teknis educatif. teknis stratif, kegiatan extra kurikuler didalam dan diluar sekolah serta hubungan

masyarakat luas.

Pendidikan yang relevan untuk menjabat kepala SDN pada saat ini minimal :lesai mengikuti pendidikan setara D2, dan diutamakan yang telah lulus dalam kan sarjana (SI). Selanjutnya punya integritas, dan kepribadian yang ditandai

taat dan setia kepada Pancasila dan UUD 19945, Pemerintah dan Negara in Republik Indonesia dan mentaati segala peraturan dan perundang-undangan

(17)

mempunyai nama baik dan penampilan yang menggairahkan dalam lingkungan

nya maupun ditengah masyarakat, tertib dan cermat dalam ucapan, sikap dan

kan.

Sedangkan fenomena/kenyataan yang ada pada saat ini untuk menjabat kepala

ah dasar masih didasarkan pada landasan admimstratif yaitu: Masa kerja vang

g lama dalam melaksanakan tugas artinya hanya mengandalkan pengalaman

^ajar tanpa diiringi dengan latar belakang pendidikan.

Pangkat/golongan yang juga menjadi patokan untuk diangkat menjabat

;ai kepala sekolah dasar negeri. Selanjutnya patokan berikutnya adalah usia dan yang baik. Kiranya persyaratan administratif yang masih diberlakukan pada

ni tidak memadai lagi untuk meningkatkan kualitas kepala sekolah dasar negeri

profesional.

Akibat adanya kesenjangan antara fenomena yang ada dengan harapan yang

tut oleh berbagai pihak untuk menuju kepala sekolah dasar negeri yang

sional, maka timbullah permasalahannya sebagai mana yang disebutkan diatas.

Selanjutnya permasalahan yang ditimbulkan akibat adanya kesenjangan

>ut, maka dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT, untuk melihat

r kekuatan dan kelemahan secara internal, dan membaca peluang serta ancaman datang dari luar organisasi atau eksternal. Dari hasil analisis tersebut diharapkan suatu gambaran mengenai kebutuhan kepala sekolah dasar negeri secara sional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kecamatan Cerenti dan an Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

(18)

•lola pendidikan dasar (Dinas P dan K) dalam rangka memperbaiki substansi-ansi yang dianggap bermasalah untuk implementasi pengangkatan kepala ah dasar untuk masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengemukakan kerangka berpikir •ai ben kut

Kebutuhan Kepala SDN

Di Kec Cerenti

I'ersyaratan

1

Tuntutan Kepala SDN Yang profesional

•"enomenaj kenyataan

1 Kemamp. Manajerial 2 Kemamp sbg pemimpin/

supervisor pendidikan 3. Kemamp. Sbg pencipta

iklim bekerja dan

belajar yang kondusif 4 Kemamp sbg administra

si pendidikan.

5 Kemamp. Sbg koordinator BKSP

1. Masa kerja

2. Pangkat/Gol 3. Usia

4 DP. 3

Kesenjangan kualitas Kebutuhan Kepala SDN

Analisis SWOT

Kualitas Pendidikan

Gambar: Kerangka berpikir

(19)

um Penelitian

I'ujuan umum penehtian ini adalah untuk megungkapkan mekamsme anahsis

an mutu serta peranan kepala sekolah dasar dalam menghadapi era globahsasi

laksanakan oleh dinas P dan K Kabupaten Kuantan Singingi dan Cabang

dan K Kecamatan Kuantan Hilir/Cerenti.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kepala sekolah

ilihat dari kegiatan-kegiatan manejenal antara lain: 1) Peranan kepala sekolah

bagai manejer pendidikan; 2) Peranan kepala sekolah dasar sebagai pemimpin

ran dan supervisor pendidikan 4) Peranan kepala sekolah dasar sebagai

l iklim yang kondusif; 5) Peranan kepala sekolah sebagai administrator

kan; dan 6) Peranan kepala sekolah sebagai koordinator kerjasama sekolah

msyarakat.

Keluaran vang diharapkan dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar

ngambil kebijakan untuk melakukan anahsis kebutuhan kepala sekolah dasar

imatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Dengan harapan

•enelitian ini dapat juga dimanfaatkan oleh dinas P dan K tk. II se-Propmsi

ibagai sumbangan yang berarti dalam upaya memberdayakan sumberdaya

a yang berkualitas.

faat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah disiplin

anajemen. Artinya memberikan sumbangan teoritis bagi pengelola pendidikan

terutama dalam rangka mengantisipasi kelemahan dan kesenjangan

(20)

Manfaat praktis dan penelitian ini, terutama bagi menejer pendidikan

di

ten Kuantan Singingi Propinsi Riau, antara lam dapat mengupayakan proses,

naan, pelaksanaan serta pengawasan secara optimal untuk memenuln

lan divvilavah tersebut. Yang jelas hasil dan penehtian mi akan bennamfaat

nemperbaiki implementasi kebijakan pengelolaan pendidikan dimasa yang

tang.

Khususnya bagi penehti, dengan mengadakan penelitian ini akan dapat

rluas wavvasan penulisan karya ilmiah dalam konteks penelitian kualitatil.

ilmu pengetahuan ini merupakan modal dasar dalam rangka mengadakan

an dengan tingkat permasalahan dan lokasi yang berbeda yang berguna bagi

aan dan pengembangan

satuan pendidikan di lingkungan Departemen

kan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

matika Tesis

Tesis yang berjudul "Peranan kepala sekolah dasar negeri dalam rangka

katkan mutu pendidikan untuk menghadapi era globahsasi di propinsi Riau"

i dalam lima bah. Setiab babnya secara garis besarnya berisi sbb:

Bab pertama mengungkapkan hal-hal yang menjadi dasar penelitian ini.

tersebut mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan

an, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistimatikan tesis.

Bab kedua menguraikan tentang tinjauan kepustakaan yang berisikan tinjauan

strasi pendidikan secara umum, pengertian mutu dalam pendidikan, Jabatan

sekolah dasar sebagai profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,

(21)

an kepala sekolah dalam meningkat mutu pendidikan. hasil penelitian imnya yang relevan, dan kesimpulan hasil kajian kepustakaan.

Bab ketiga mengunngkapkan metodologi dan laporan hasil penelitian yang

akan. Uraian ini terdiri dari proses penehtian yang mencakup metode

tyian, sampel penelitian, teknik pengumpuln data, instrumen penelitian,

;anaan penelitian, anahsis hasil penelitian, dan keabsahan hasil penelitian. Bab empat mmengemukakan deskripsi dan anahsis hasil penelitian yang ikup: A. Gambaran umum penelitian yang terdiri dari; gambaran umum lokasi tian, mutu pendidikan sekolah dasar negeri dikecamatan Cerenti, Kepala h dasar negeri sebagai manejer, kepala sekolah sebagai pemimpin jaran/supervisor. kepala sekolah sebagai pencipta iklim bekerja dan belajar :ondusif, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan, serta kepala sekolah li koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat. B.Anahsis temuan Lian yang mencakup kepala sekolah sebagai manejer pendidikan, kepala

h sebagai pemimpin pengajaran/supervisor, kepala sekolah sebagai pencipta dan lingkungan bekerja dan belajar kondusif, kepala sekolah dasar sebagai istrator pendidikan, dan kepala sekolah dasar sebagai kordinator badab ima sekoah dengan masyarakat.

Bab lima merupakan bab penutup yang berisikan yang memuat kesimpulan, isi dan rekomendasi, serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan

(22)
(23)

BAB HI

METODOLOGI DAN LAPORAN

HASIL PENELITIAN

SES PENELITIAN

Ietode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatam kualitatif, yang

i analisisnya dengan menggunakan metode deskriftif. Studi evaluatif ini

juan untuk mengevaluasi, menganalisis data dan informasi yang

npulkan sehubungan dengan produktivitas kerja kepala sekolah dasar di

natan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Upaya untuk mendiskripsi dan menganalisis temuan penelitian sesuai

an hasil studi lapangan serta didukung oleh bahan-bahan tertentu yang

oleh dari kajian perpustakaan dan studi dokumenter.

•Jampel Penelitian

Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah selunih kepala sekolah •yang ada di kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau berjumlah 23 orang. Sampel yang akan diteliti adalah kepala sekolah yang punyai latar belakang pendidikan Sarjana SI, D2, SPG, KPG, KGB dan . Sedangkan populasi tambahan adalah 23 orang guru senior yang ditunjuk kepala sekolah, yang banyak mengetahui kondisi kepala sekolah yang akan ti. Jadi jumlah keseluruhan anggota sampel dalam penelitian ini sebanyak 46

(24)

47

Pertimbangan memilih populasi dan sampel serta lokasi penelitian ini

lah mengingat keterbatasan biaya, tenaga dan waktu, bahwa penelitian

ksanakan secara individu, bukan suatu tim. Pertimbangan selajutnya,

dasarkan saran dan petunjuk dari kepala dinas P dan K Kabupaten Kuantan gingi, karena disinyalir kecamatan yang mempunyai permasalahan dengan

u pendidikan dan kualitas kepala sekolah dasar, sebagai mana yang imbarkan dalam latar belakang. Mengingat begitu banyaknya populasi dalam elitian ini, maka tidak semua populasi akan dijadikan sampel, melainkan ya beberapa orang guru yang berlatar belakang pendidikan D2 dan SPG.

gan demikian jumlah sampel keseluruhan dari guru sebanyak 23 orang

gan harapan dapat mewakili seluruh populasi yang ada.

Adapun sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1

JUMLAH SAMPEL PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN NO. OBJEK. PENELITIAN

Kepala Sekolah dan Guru Kepala Sekolah dan Guru

SDN No. 001 KotoPeraku 13 SDN No. 013 Siganm.ang SDN No. 002 Koto Peraku 14 SDN No. 014 Petal inuman SDN No. 003 Pulau .lambu 15 SDN No. 015 Koto Inuman SDN No. 004 Pulau Bavur 16 SDN No. 016 Pulau Sipan Hulu

SDN No. 005 Sikakak 17 SDN No. 017 Bun jar Nan 1'igo

SDN No. 006 Pasikaian IK SDN No. 018 Sikakak

SDN No. 007 Kampung Baru 19 SDN No. 019 Pulau Panjang I lulu SDN No. 008 Kompc Berangin 20 SDN No. (120 Pulau Busuk SDN No. 009 Tanjung Patih 21 SDN No. 021 PIPj.Crt

SDN No. 010 Pasar Inuman ">2 SDN No. 022 B. Sikuran SDN No, Oil Pulau Busuk 23 SDN No. 023 Lb. I.urus SDN No.012 Pulau Panjang Milir

(25)

48

Peknik Pengumpulan Data

Data dan informasi tentang mutu kepala sekolah dasar di kecamatan

;nti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi dikumpulkan dengan ggunakan teknik pengumpulan data yang lazim dan mungkin digunakan m suatu penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data dan

rmasi tentang aspek-aspek analisis kebutuhan kepala sekolah dasar negeri ;at bergantung pada macam studi yang dikembangkan dalam penelitian ini. edur pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi sampel dan lokasi dimana ila sekolah melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah yang profesional. ditian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data berupa:

Dbservasi yaitu melakukan pengamatan tentang pelaksanaan tugas )rofesional kepala sekolah, selanjutnya mengamati beberapa dokumen yang nenyangkut dengan tugas seorang kepala sekolah dasar.

Vawancara yaitu melakukan tanyajawab tatap muka atau konfimiasi sampel

>enelitian dengan mempedomani materi wawancara yang dibuat. Hal ini lilakukan dengan tujuan menggali data dan informasi dari sampel penelitian

esuai dengan permasalahan yang diajukan terdahulu.

istrumen Penelitian

Sebagaimana yang telah dibicarakan pada awal teknik pengumpulan data

(26)

49

ngket yang diberikan kepada kepala sekolah dasar untuk diisi sejujur

ungkin.

/awancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dasar negeri untuk elengkapi data yang kurang dalam angket tersebut.

awancara dengan para guru untuk mengecek kebenaran apa vang dikatakan

ipala sekolah,

miiaian dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas

sional kepala sekolah dasar.

Contoh dari instrumen tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 tesis ini.

a operasional instrumen ini digunakan untuk menghimpun infonnasi jkap mungkin tentang analisis mutu kepala sekolah dasar negeri di

natan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

laksanaan Penelitian.

Adapun penelitian ini akan dilaksanakan tiga tahapan. Tiap-tiap tahapan

i dan kegiatan tertentu. Kegiatan yang dilakukan pada tiap tahapan tersebut

i sebagai benkut:

ihap Orientasi

(27)

5(1

an utama dan kegiatan pada tahapan ini adalah untuk:

nemperoleh dasar untuk mendapatkan sampel penelitian

nencari dasar bagi penyusunan instrumrn penelitian

nemilih metode analisis dan pendekatan yang akan digunakan

nahap Eksplorasi

Tahapan ini penulis lakukan terhadap kepala sekolah dasar yang ada ;amatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau yang ikan sampel guna mengukur profesionalitas kepala sekolah dasar negeri n melaksanakan tugasnya. Sumber data utama adalah kepala sekolah dasar ri yang ada dikecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi insi Riau. Sedangkan observasi bertujuan untuk melihat proses dan hasil rjaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dasar negeri. Sedangkan incara akan dilakukan dengan menerapkan konsep "Snow hall sampling" cmenghimpun infonnasi tentang profesionalisme kepala sekolah dasar negeri

ahap Member Cek

Pada tahap ini peneliti membuat laporan secara tertulis yang ditujukan

la responden, guna menilai kesesuaian dengan hasil wawancara, penilaian men dan skala penilaian sebagai tindak lanjut kegiatan observasi. Penjelasan

lanjut akan diminta kepada unsur-unsur terkait bila hal ini diperlukan, bila

(28)

51

F. Analisis Hasil Penelitian

Data dan infonnasi yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan

menggunakan komparasi teontik. Tahap analisisnva akan dilakukan dengan

menggunakan tahapan tertentu yaitu:

1. Tahap Reduksi. Tahapan ini

dilakukan secara keseluruhan data vang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dilapangan, sehingga ditemukan

hal-hal yang pokok dari objek yang diteliti tersebut. Adapun kegiatan itu

adalah:

a. pengumpulan data dan infonnasi, dari catatan, observasi dan wawancara

baik dengan kepala sekolah dasar maupun dengan majelis guru yang

dianggap mengetahui kegiatan vang dilakukan oleh kepala sekolah.

b. Mencari inti pokok yang penting dan setiap temuan penelitian.

2. Tahap Display yaitu tahapan yang dilakukan untuk merangkum semua temuan penelitian dalam suatu susunan yang sistematis untuk mengetahui makna perilaku kepala sekolah dasar negeri. Kegiatan ini dapat berupa:

a. membuat rangkumam secara desknftip dan sistematis, sehingga tema

sentral dari penelitian dapat diketahui dengan mudah.

b. Memberi makna setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan

kesesuaiannya dengan materi penelitian.

3. Tahap Verifikasi yaitu suatu tahapan untuk pengujian tentang kesimpulan

(29)

52

untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan yang dapat dipercaya. Langkah ini dapat berupa:

a. menguji kesimpulan yang telah diambil dengan membandingkan

teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli, terutama teori-teori yang relevan.

b. Melakukan proses member chek atau pengecekan ulang mulai dan

pelaksanaan pra survey, wawancara inti, pengamatan dari data dan

informasi yang telah dikumpulkan tersebut

c. Membuat suatu kesimpulan secara umum untuk dilaporkan sebagai hasil

dari penelitian yang telah dilakukan selama

G. Keabsahan Hasil Penelitian

Menurut Lincoln dan Guba (1981), dan S. Nasution (1988:114-124),

kriteria keabsahan data itu adalah:

1) Kredibilitas; untuk menunjukkan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian

dapat dipercaya. Derajat kepercayaan (credibility) menggantikan konsep

validitas internal pada penelitian non kualitatif. Kredibilitas dalam penelitian kualitatif akan menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan konsep yang ada pda responden. Untuk mencapai kredibilitas akan digunakan teknik (a) triangulasi, yaitu proses pengecekan kebenaran data yang diperoleh dengan cara membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber Iain; (b)

Peer-debriefing (pembicaraan dengan kolega), yaitu kegiatan untuk membahas

(30)

53

2) Transferabilitas, yaitu untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat

diaplikasikan dalam situasi lain, hal ini diserahkan kepada pembaca dan pemakai. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya

mencari dan mengumpulkan kejadian-kejadian empiris tentang kesamaan

konteks. Dalam hal ini peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif untuk membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk itu

peneliti memverifikasi hasil-hasil penelitian.

Maka trasferability dari hasil penelitian ini kemungkinan dapatnya diterapkan

hasil temuan tentang mutu kepala sekolah dasar yang dijadikan objek

penelitian diatas pada situasi lain dengan mengadakan penyesuaian tanpa

mengabaikan asumsi-asumsi yang mendasarinya.

3) Dependabilitas, akan berguna untuk melihat sejauhmana hasil penelitian

bergantung pada keandalan. Dependabilitas ini dapat diusahakan dengan

melakukan "audit trail" yaitu denganmempelajari laporan-laporan lapangan

dan laporan-laporan selanjutnya, sampai laporan penelitian selesai untuk mengetahui kekonsistenan peneliti dalam setiap aspek penelitian.

(31)
(32)

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang didasarkan atas penelitian dan analisisnya, terutama yang berkenaan dengan peranan kepala sekolah dasar negeri dalam meningkat mutu pendidikan menghadapi era globalisasi

A. Kesimpulan

/. Kegiatan kepala sekolah dasar sebagai manejer pendidikan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi era globalisasi kepala sekolah dasar negeri belum melaksanakan peranannya sebagai manejer pendidikan sebagaimana tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah dasar, seperti kapasitas intelektual, latar belakang pendidikan dan ruang lingkup kerja yang harus ditangani oleh kepala sekolah, serta motivasi yang

diberikan kepada guru-guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah yang mempunyai latar belakang pendidikan D2/S1 mempunyai kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan kepala sekolah dasar yang mempunyai latar belakang pendidikan SPG, KPG, KGA dan SGA. Namun demikian kinerja kepala

sekolah dasar bukan semata-mata ditentukan oleh latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh kepala sekolah tersebut. melainkan banyak dipengaruhi oleh

konstnbusi faktor-faktor lainnya seperti pengalarnau kerja kepala sekolah.

(33)

T7JT

hubungan kepala sekolah dengan guru dan masyarakat, pembinaan dan atasan,

komitmen pribadi kepala sekolah atas tanggung jawab tugas yang diemban serta motivasi yang diberikan kepala sekolah terhadap guru sebagai orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proses belajar mengajar disekolah

Ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan peranannya sebagai manejer pendidikan yaitu menciptakan strategi atau kebijakan yang berkenaan dengan pembentukan badan kerjasama sekolah

dengan masyarakat. Karena sekolah sangat membutuhkan dukungan yang diberikan oleh masyarakat terutama orangtua murid yang berhubungan dengan

moril dan materil. Sangat disesalkan bahwa pembentukan kerjasama sekolah dengan masyarakat/ orangtua murid itu hanya sebatas konsep dan sekolah seolah-olah hanya membutuhkan dana dari masyarakat tanpa membutuhkan ide dan buah

pikiran dari masyarakat itu sendiri.

Keakraban antara sesama guru sangat terlihat dalam organisasi tanpa batas. Hal ini tergambar dalam pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang guru,

tetapi pekerjaan ini dilakukan secara bersama-sama. Sehingga tidak terlihat bahwa siapa yang lebih bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Tanggung jawabnya dapat dipikul secara bersama-sama oleh semua guru.

(34)

T7T

tahun lalu dan kurangnya disiplin dan penegasan kepala sekolah tentang

pelaksanaan perencanaan itu sendiri.

Berdasarkan analisa temuan penelitian ini dapat diambil kesimpulan dari tugas kepala sekolah sebagai manejer pendidikan bahwa dalam menghadapi era

globalisasi ini diperlukan kepala sekolah dasar yang mempunyai wawasan yang luas latar belakang pendidikan yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan agar kepala sekolah tidak berada diekor perubahan yang terjadi.

2. Kegiatan kepala sebagai pemimpin pengajaran supervisor.

Dalam melaksanakan peranannya sebagai pemimpin pengajaran dan

supervisor, minimal ada lima indikator yang harus dilakukan oleh kepala sekolah

dasar yaitu memimpin, mengaktifkan dan mensejahterakan, melaksanakan

supervisi, meningkatkan profesi guru dan mendisiplin. Temuan penelitian

menunjukkan bahwa belum semua kegiatan ini yang dilakukan oleh kepala

sekolah, melainkan hanya sebatas mendukung guru-guru terhadap isu dan disiplin

siswa. Hal ini dapat dilakukan karena terjalinnya kerjasama antara kepala sekolah dengan guru dalam mengadapi siswa. Kemudian dalam kegiatan kepala sekolah untuk melibatkan guru-guru dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pada indikator meningkatkan profesi guru kepala memberikan rekomendasi untuk mengikuti studi lanjut khusus pada program penyetaraan D2 Universitas Terbuka. Bila dilihat dari minat guru untuk mengikuti pendidikan seperti ini sangat rendah,

hal ini terlihat dari daftar kehadiran guru sebagai mahasiswa dalam mengikuti

(35)

T W

Kegagalan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan ini disebabkan karena kepala sekolah tidak menguasai konsep kepemimpinan. Sedangkan kegagalannya dalam kegiatan sebagai supervisor disebabkan oleh tiga hal yang dominan yaitu: Pertama: terlalu dekatnya kepala sekolah dengan guru sehingga tidak terlihat adanya garis pembatas antara pimpinan dan staf; Kedua: Terlalu otoriternya kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya; dan Ketiga: Kurang pembinaan yang diberikan oleh atasan baik oleh Kepala Cabang Dinas P dan K Kecamatan maupun oleh pengawas dari Kandepdiknas Kecamatan. Hal ini terlihat dari buku tamu tentang frekwensi kunjungan pengawas kesekolah-sekolah

terutama sekolah yang jauh dari ibu kota kecamatan.

Faktor pendukung lainnya penyebab kegagalan pengawas kurang memberikan pembinaan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan tugasnya sebagai supervisor yaitu pada umumnya pengangkatan pengawas bukan karena prestasi kerja dan karir, melain pengangkatan mereka lebih terlihat dari sisi kekeluargaan karena akan memasuki usia pensiunan. Dengan demikian adanya kesan dari guru-guru bahwa jabatan pengawas merupakan "pelarian untuk

memasuki usia pensiun "

(36)

t s t

terhadap sistem pelaksanaan penataran. Perbedaan yang tampak bahwa selain adanya perbedaan tingkat pemahaman kepala sekolah dalam menerima materi dalam penataran, ditambah dengan kepala sekolah tidak melengkapi instrumen dalam melaksanakan supervisi, jumlah tenaga pengajar yang kurang, sikap dan partisipasi masyarakat yang rendah terhadap pendidikan, serta sulitnya memperoleh sarana pengetahuan yang berhubungan dengan profesinya karena

faktor geografis dan ekonomis.

3. Kegiatan kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan lingkungan bekerja dan

belajaryang kondusif.

Faktor pendukung utama keberhasilan kepala sekolah dasar dalam membina guru untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan penempatan personlia sesuai dengan spesialisasi yang dhnilikinya. Karena sekolah dasar memakai sistem guru kelas, maka sistem penempatan guru didasarkan atas watak yang dimiliki oleh guru, seperti guru yang mempunyai watak yang lembut akan

ditempatkan dikelas-kelas rendah, sedangkan guru-guru yang memiliki watak

keras akan ditempatkan pada kelas yang tinggi. Penempatan seperti ini tidak terus-menerus seperti ini, sebab akan menimbulkan kejenuhan. Untuk menghilangkan

kejenuhan dalam mengajar bagi guru dan bagi murid sebagai penerima pelajaran,

selalu diadakan pertukaran guru kelas yang diputuskan atas musyawarah seperti dua tahun sekali. Apa yang telah diputuskan dalam musyawarah itu, pada

umumnya guru tidak ada yang menolak, karena sudah sesuai dengan keinginan

(37)

Disamping penempatan yang telah dilakukan sedemikian rupa akan memberikan kepuasan kepada guru-guru, sehingga struktur tugas sudah dapat ditentukan dengan jelas, dan tidak terdapat adanya jadwal yang tumpang tindih, dan hal ini pulalah yang membuat guru-guru bersemangat untuk melakukan

pengabdiannya.

Faktor-faktor lain dalam peranan kepala sekolah sebagai pencipta iklim lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif seperti membina antar hubungan dan komunikasi, mendinamiskan dan menyelesaikan konflik serta memperkaya dan mengharmoinskan lingkungan kerja dan lingkungan belajar dengan berbagai

indikator selalu diabaikan. Hal ini disebabkan karena sulitnya mencari media yang

dapat dijadikan sebagai pendukung proses belajar mengajar serta kurangnya kreativitas kepala sekolah dalam memfungsikan komponen-komponen yang dapat

dijadikan sumber pendidikan.

4. Kegiatan kepala sekolah sebagai administrator pendidikan

Administrasi yang baik sangat dibutuhkan oleh suatu sekolah dalam

merealisasikan misi sekolah tersebut. Dari dua belas indikator yang harus

dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan pernannya ini, hanya lima indikator yang terealisasi, yaitu mengendalikan struktur dalam kegiatan

keterampilan teknik. Kegiatan ini memang tidak dilaksanakan langsung oleh

kepala sekolah, tetapi mustahil bagi kepala sekolah mampu membina dan

mengawasi serta memberikan unpan balik dalam proses pendidikan, pengajaran

(38)

T S X

Dengan demikian ketiga keterampilan tersebut sudah dikuasai oleh kepala sekolah mengingat akan diberlakukannya desentralisasi pendidikan sebagaimana

yang digariskan oleh UUSPN yang menuntut sekolah beserta masyarakat sekita

perlu mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan

Melaksanakan administrasi substantif dalam kegiatan administrasi

kurikulum. Pada umumnya kepala sekolah telah melaksanakan kegiatan yang dianjurkan secara teoritis seperti membuat program, mempuat persiapan

mengajar, membuat jadwal mengajar, menentukan cara-cara pembuatan soal,

membuat soal-soal formatif dan sumatif, merekapitulasi nilai dan pencapaian

target kurikulum sertamenentukan kenaikan kelas danEBTA.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah administrasi kesiswaan yang mencakup komponen menerima siswa baru, mengisi buku induk, membuat laporan bulanan, menilai siswa, mengisi buku rapor,

mengisi buku kumpulan nilai, menyusun tata tertib siswa serta melaksanakan

mutasi siswa. Walaupun masih ada komponen-komponen lain yang belum dilaksanakan oleh kepala sekolah, tetapi pada umumnya kepala sekolah telah bekerja secara maksimal sesuai dengan kemamapuan yang dimilikinya.

Kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi umum yaitu

berkenan dengan pengerjaan surat menyurat dan mengisi buku tamu. Masih

banyak kegiatan-kegiatan dalam komponen ini yang belum dilaksanakan oleh

kepala sekolah. Hal ini disebabkan karena kesalah pahaman kepala sekolah

(39)

T W

proses pelaksanaan administrasi umum ini kepala sekolah belum melaksanakannya dengan baik. Kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan

evaluasi dan pengawasan hanya sebatas pengawasan melekat karena jabatan yang

diemban oleh kepala sekolah

5. Kegiatan kepala sekolah sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan

masyarakat

Antara sekolah dan masyarakat merupakan bagian yang sangat penting

yang saling memerlukan. Keberadaan sekolah diperuntukkan kepentingan masyarakat. Karena sekolah tidak akan berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh masyarakat. Namun begitu juga masyarakat akan merasa ketinggalan bila tidak mempunyai sekolah. Justru antara sekolah dan masyarakat saling

membutuhkan.

Berdasarkan analisis temuan penelitian bahwa dari sembilan yang harus

dilakukan kepala sekolah dalam peranannya sebagai koordinator BKSP ini, hanya satu yang dapat direalisasikan oleh kepala sekolah yaitu dukungan masyarakat yang berhubungan dengan penghimpunan dana dari masyarakat itu sendiri. Dana memang merupakan hal yang sangat penting untuk terlaksananya pendidikan dengan baik. Namun dana bukan merupakan jaminan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Betapapun besarnya dana yang disumbangkan masyarakat kepada sekolah, tanpa dikelola dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan secara

maksimal akan membuat sekolah tersebut mempunyai kesan tersendiri

(40)

t s ? t

Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa kegiatan kepala sekolah

sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat belumlah baik.

Hal ini disebabkan karena kepala sekolah melibatkan masyarakat hanya sebatas kebutuhan dana dan prasarana yang dibutuhkan. Buah pikiran dan ide masyarakat

terlihat sangat diabaikan oleh kepala sekolah, terutama kepala sekolah yang melaksanakan tugas didaerah yang jauh dari pusat keramaian yang terkesan

dengan sekolah daerah sulit dan daerah sulit terpencil.

B. Implikasi

1. Setiap organisasi pada hakekatnya memiliki manejer. Pada lembaga pendidikan kepala sekolah merupakan manejer. Kegiatan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai manejer selalu menekankan kepada upaya mensukseskan perkembangan murid melalui pelayanan-pelayanan yang

memadai. Bila hal ini tidak dilaksanakan sebagai kegiatan utama, maka mutu

pendidikan sulit untuk ditingkatkan.

2. Kegiatan kepala sekolah sebagai pemimpin pengajaran/supervisor pendidikan lebih memprorioritaskan pada usaha mempengaruhi guru-guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan upaya perbaikan cara guru-guru dalam mengajar. Bila hal ini telah direalisasikan dengan baik, maka disiplin guru dalam proses belajar mengajar akan meningkat. Dengan adanya peningkatan disiplin guru, maka kualitas pendidikan akan dapat diwujudkan.

(41)

T7RT

nyaman dalam suasana proses belajar mengajar. Temuan penelitian menunjukkan hal ini kurang diperhatikan oleh kepala sekolah. Bila kepala

sekolah kurang tanggap terhadap iklim sekolah ini, maka dikhawatirkan prestasi yang diinginkan justru akan lebih menurun.

4. Banyak kegiatan yang harus dilakukanoleh kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Untuk memproses kegiatan siswa dalam lembaga pendidikan diperlukan administrasi yang baik dan lengkap. Gejolak dari berbagai pihak akan muncul bila ada rasa ketidak puasan dipihak lain. Bilah hal ini terjadi, maka sekolah bukanlah merupakan lembaga yang dapat dibanggakan. Sekolah akan nilai sebagai pusat komersial oleh pihak yang tidak merasa puas.

5. Antara sekolah dengan masyarakat merupakan hal yang saling membutuhkan. Sekolah tidak akan mempunyai arti tanpa masyarakat, dan begitu juga masyarakat tidak akan mempunyai nilai tanpa adanya sekolah. Penelitian yang dilakukan menemukan bahwa kerjasama sekolah dengan masyarakat masih

sangat rendah. Hal ini disebabkan karena sekolahtidak melibatkan masyarakat

dalam hal-hal tertentu. Bila hal ini tidak secepatnya disadari oleh kepala

sekolah, maka sekolah akan tetap menjadi terisolasi dari masyarakat, dan tujuan utama sekolah untuk meningkatkan martabat masyarakat melalui

(42)

TST

C. Rekomendasi

Rekomendasi berikut merupakan implikasi lebih lanjut dari hasil penelitian dalam melaksanakan fungsi kepala sekolah untuk meningkat

pendidikan dalam menghadapi era globalisasi.

7. Untukguru

Kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi tidak bisa bekerja sendiri, melain memerlukan bantuan para guru. Untuk itu diharapkan guru lebih berperan aktif untuk membantu kepala sekolah dalam mengelola sekolah. Partisipasi itu

dapat diwujudkan melalui peningkatan profesional, memberikan ide-ide dan

masukan bagi kepala sekolah sehubungan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya, melaksanakan tugas

secara disiplin, membangkitkan motivasi dan memberikan pelayanan yang lebih

baik kepada para siswa. Apabila kegiatan-kegiatan tersebut telah terlaksana

dengan baik, maka misi sekolah akan dapat diwujudkan dengan baik pula.

2. Untuk kepala sekolah

a. Kepala sekolah sebagai manejer pendidikan tidak pada tempatnya hanya

mengikuti perkembangan masyarakat, yang berarti tidak pernah mengadakan

prediksi. Diharapkan kepala sekolah mampu menciptakan pendidikan yang kelak meluluskan tenaga-tenaga yang cocok dengan kebutuhan masyarakat

setempat yang telah berubah itu. Disamping itu manajemen sekolah harus

banyak memperhatikan segi didaktis dan metodis, sebab ia akan bertalian

(43)

140

peraturan-peraturan saja. Untuk itu diharapkan kepala sekolah dapat menciptakan metode tersendiri yang selalu bersifat mendidik. Selanjutnya kepala sekolah diharapkan memadukan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi sebagai lembaga pendidikan negara dengan kebutuhan minat dan tuntutan masyarakat dan orangtua. Kepala sekolah jangan merasa takut melakukan penyimpangan-penyimpangan, sebab hal seperti itu tetap diizinkan selama penyimpangan itu rasional dan logis dan dipandang dapat meningkat pencapaian tujuan pendidikan. Yang penting konsep perencanaan itu perlu dilaporkan kepada atasan untuk mendapatkan kesepakatan sebelum dilaksanakan disekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat mengupayakan sumber-sumber pendidikan untuk dapat saling memberikan manfaat, sehingga

dapat diharapkan kerjasam itu berlangsung relatif lama.

b. Diharapkan kepala sekolah tidak menangani disegi akademis saja, melainkan lebih mengutamakan pemberian bekal kepada siswa agar bisa hidup dimasyarakat secara layak serta dapat menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah dalam era globalisasi ini, dan mengarahkan kepemimpinannya untuk mewujudkan cita-cita ini. Kepala sekolah diharapkan dapat memotivasi, mengaktifkan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan guru adalah dengan

mengadakan kompetisi sehat. Dalam melaksanakan supervisi kepala sekolah

sebagai supervisor dalam membina para guru adalah tekanann pada

pengembangan sikap, kepribadian, etika dan moral para siswa.

(44)

TST

secara kualitas maupun secara kuantitas. Kepala sekolah hendaknya berusaha

supaya disekolahnya tersedia disekolahnya tenaga yang cukup dan menciptakan suasana yang mendorong untuk menyumbangkan

kemampuannya secara optimal untuk kepentingan kemanjuan sekolah.

d. Karena sekolah merupakan ujung tombak untuk keberhasilan suatu

pendidikan, maka kurikulum yang dipergunakan disekolah tersebut agar dapat dikembangkan sampai menjadi program pengajaran yang operasional yang

dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Untuk itu agar kepala sekolah berusaha supaya disekolahnya pengembangan program pengajaran ini dilaksanakan dengan baik dan dengan mempertimbangkan aspek sosiologis disamping aspek-aspek psikologis, pedagogis, filosfis.

e. Kesalahan dalam menempatkan guru-guru disekolah akan membuat perilaku guru tersebut terganggu yang pada akhirnya akan merusak iklim sekolah. Oleh

sebab itu diharapkan kepada kepala sekolah untuk menempatkan guru hendaklah sesuai dengan spesialisasi atau watak yang dimilki guru tersebut.

Dengan demikian kepala sekolah telah membuat guru-guru tidak meraba-raba

dalam melaksanakan tugasnya disekolah, membuat pekerjaan yang akan dikerjakan itu lebih jelas dan mempunyai makna. Sealanjutnya pertukaran tempat bekerja sebaiknya tidak dilakukan lewat lotre atau secara berurutan, sebab hal itu akan menimbulkan rasa tidak puas disebagian pihak yang pada

gilirannya akan memperburuk iklim sekolah.

(45)

tstct

kontekstual, psikologis, didaktis-metodis, dan situasional. Sebab hal ini yang mengharuskan cara mendidik dan mengajar sering berubah, tidak akan dapat

diikuti oleh peraturan yang bertahan relatif lama. Ini pulalah yang mengharuskan kepala sekolah perlu memberikan kebebasan kepada guru-guru

berinovasi memajukan pendidikan dan pengajaran disekolah. Hal ini sangat penting terutama pada awal dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun.

g. Supervisi adalah salah satu tugas pokok kepala sekolah yang harus mendapat perhatian paling banyak dibandingkan dengan tugas-tugas yang lainnya.

Namun dari hasil penelitian kepala sekolah belum lagi memberikan perhatian

seperti yang diharapkan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,

maka kepala sekolah harus memberikan perhatian dan usahanya untuk melaksanakan supervisi bagi guru-guru, karena supervisi merupakan usaha untuk memperbaiki proses belajar mengajar melalui pertumbuhan jabatan

guru. Kepala sekolah dapat berusaha untuk meningkatkan pelayanan supervisi

dengan meningkatkan kemampuan sendiri dalam bidang supervisi, menyusun

suatu program supervisi yang akan dilaksanakan disekolah, berusaha supaya

program yang disusun dapat dilaksanakan, menggunakan teknik supervisi yang bervariasi dan memanfaatkan organisasi KKG sebagai sarana supervisi.

Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah harus meliputi kemampuan

guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

3. Untuk Pengawas

(46)

1V1

juga meningkatkan mutu pendidikan, perlu meningkatkan perhatiannya terhadap

peran yang dimainkan kepala sekolah dalam mengelola sekolah, disamping

pembinaan yang diberikan terhadap guru-guru. Pembinaan yang diberikan oleh

pengawas sebaiknya tidak dilaksanakan secara terpisah, melainkan secara

bersama-sama antara pengawas, kepala sekolah dan guru. Sebab dengan cara

demikian masing-masing pihak diharapkan dapat mengetahui tugas dan

kewajibannya masing-masing.

4. Untuk Cabang Dinas Pdan K Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan

Singingi.

Secara struktur organisasi cabang Dinas P dan K merupakan badan

pengelola yang bertugas membantu dan membina kelancaran pelaksanaan

pendidikan pada sekolah-sekolah yang ada dalam wilayah kerjanya. Untuk

memantau jalannya kegiatan pendidikan disekolah-sekolah diperlukan adanya

rencana yang tersusun dengan baik dan juga dilengkapi dengan petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis disamping personil khusus yang bertugas untuk

melakukannya. Dengan adanya program seperti ini,maka usaha pengawasan dan

pembinaan akan dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang disusun.

Berdasarkan kenyataan yangditemui dilapangan, ternyata peran yang

seharusnya dimainkan oleh Dinas P dan K cenderung masih belum optimal.

Maka dari itu merujuk kepada peranannya sebagai pengelola operasional

pendidikan disekolah, diharapkan mereka dapat memberikan petunjuk, bimbingan

dan pengawasan yang bersifat komprehensif terhadap segala sesuatu yang

(47)
(48)

DAFTAR PlISTAKA

Abdul Aziz Wahab, (1987), Implementasi Konsep Pendekatan Tujuan dan Cara

Belajar Siswa Aktif oleh guru Sekolah Menengah Atas Negeri Bandung, SuatuStudi Administrasi Pendidikan, Bandung: PPS IKIP Bandung.

Addauri, (1995), Studi Tentang Kreativitas Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kegiatan Sebagai Administrator Pendidikan Sekolah Dasar dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tk.II Pekanbaru Propinsi

Riau;Tesis,; Bandung: IKIP

Buchori, Mochtar, (1990), Menyongsong Globalisasi: Dibutuhkan Loncatan

Konseptual dan Kepemimpinan Intelektual; Mimbar Pendidikan, Nomor 4,

Tahunn LX, Desember, IKIP Bandung.

Blumberg, Rhoda Lois, (1987), Organizations in Contenporary Society; Prentice Hall, Inc, Englewood Cliff, New Jersey

ogdan, R & Biklen, SK, (1982), Qualiative Research for education and

instruction to theory and methods, Boston, Massachusetts Allyn and

Bacon.

V ¥—Coombs,P,H, (1985), The Word Crisis and Education, Oxford: Oxford University

Press

Carter, Kyle R, and Karen A Roberto, (1992) A Participatory Process for Policy

Developmen, Education, volume 112, number 3, spring, Indiana University

Cunningham, William G, (1982), Systematic Planning Educational Change, First Edition; California: Mayfield Publishing Company.

Daft, Richard L, (1986), Organization Theory and Design, Second Edition,West Publishing Company, St Paul.

Duke, Daniel L. and Lyn Corno, (1989), Evaluating Staff Developmen; Betty Dillon-Peterson, Editor Staff Developmen/Organization Developmen,

ASCD, Alexanderia.

Emil Salim, (1990), Pembekalan Kemampuan Intelektual untuk Menjinakkan

Gelombang Glonalisasi, Mimbar Pendidikan nomor 4, tahun IX; Bandung: IKIP

(49)

a

Emmy Fakry, (1992), Pengelolaan Pengendalian Mutu dalam Proses Pendidikan

di IKIP Bandung (Tesis); Bandung: PPS IKIP.

^•Engkoswara, (1999), Menuju Indonesia Modern 2020; Bandung: yayasan amal

Keluarga

i Fakry Gaffar, dkk, (1991), Dampak Globalisasi terhadap Pemantapan

Penyelenggaraan Pendidikan Indonesia dalam Jangka Panjang Kedua,

makalah Temu Karya Pendidikan III; Bandung: IKIP.

^UFinch, Curtis R. and Robert Mc Gouth, (1982), Administering and Supervising

' Occu pational Eduacation, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, N.J

Fuad Hasan, (1992), Hakikat Tujuan Pendidikan Nasional, Media Pendidikan dan

Ilmu Pengetahuan Nomor 59 ATahun XVI, Apnl; Surabya: IKIP

-^A {Gorton Richard A, (1983), School Administration and Supervision; Second

Edition, WM.C.Brown Company Publisher, Dubuque, USA.

Heck, Shirley F. and C. Ray William, (1984), The Coplex Roles ofthe Teacher,

Teacher College Press, Columbia Universitas, Columbus.

Ismet Basuki, (1991), Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan

Sumberdaya

Manusia

pada

Pendidikan

Menengah

Kejuruan

Menyongsong Pehode Tinggal Landas; Media Pendidikan dan Ilmu

Pendidikan, no 60 A, Tahun IV Juni IKIP Surabaya.

Ketetapan MPR RI No. IP MPR' 1999; Gans-Gans Besar Hainan

TVegara/Bandung: Lubuk Agung.

Keputusan Mendikbud RI Nomor 025/0/1995, Tentang Petunjuk Teknis

Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;

Jakarta; Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.

Lexi. J. Moleong, (19990), Metodologi Penelitian Kualitatif; Bandung: Remaja

Rosdakarya

Lincoln, Y.S.„ dan Guba, E.G., (1975), Naturalistic Inquiry, sage Publication,

Baverly Halls.

( ' Lipham James M., (1985), The Princhipalshif Conceps, Competencies and Cases;

i , New York and London: Logman

C Made Pidarta, (1995), Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar, Sen

(50)

(1988), Manajemen Paguron, Laboratorium Administrasi

Pendidikan; Surabaya: FIP IKIP Surabaya

Makagiansar, Makaminan, (1990), Dimensi dan Tantangan Pendidikan dalam

Era Globalisasi, Jurnal Pendidikan, Nomor 4, Tahun IX Desember.

Bandung: IKIP

Maknur Syazali, (1985), Al qur 'anulkarim; Semarang: Karya Toha Putra

Meighan, Roland, (1986) ASosiology ofEducating; Holt, Rinehart and Winston,

London

Murdick Robet G. and Joel E. Ross, (1982), Information Systems for Modern

Management, Prentice-Hall ofIndia Private Limited. New Delhi

vMurniati AR (1993), Pembinaan Kemampuan Profesional Guru oleh Kepala

SMA Negeri dan Pengawas di Perwakilan Simeulue Kabupaten Aceh

Barat (Tesis); Bandung: PPS IKIP

Marshall, Catherine, (1988), Bridging the Chasm Between Policimakers and

Educators, Theory Into Practice, volume XXVII, Number 2, Spring.

'Nawawi, Hadari, (1983), Administrasi Pendidikan; Jakarta: Gunung Agung.

Nasution, S, (1988), Methode Penelitian Naturalistik-Kualitatif; Bandung: Tarsito

Nutt Paul C and Robert W. Backoff, (1987), AStrategig Management Process

for Publik and Third Sector Organizatiom, A Journal of Amenkan

Psycological Association, winter

Organ, Dennis W. and Thomas Bateman, 91986), Organizational Behavior, Third

' Edition, Business Publications, Inc Texas.

Robbin Stephen P, (1982), The Administrative Proces; Second Edjtion,

Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi.

o Peraturan Pemerintah No.28, (1990), Pendidikan Dasar; Jakarta: Depdikbud RI

Samana A, (1994), Profesionalisme Keguruan; Yogyakarta: Kamsius

Sanusi Ahmad, (1992), Pengelolaan Pendidikan Sentralistik Birokratik, Makalah

Laporan Penelitian Manajemen Pendidikan: Surabaya

t (1989), Kapita Selekta Pembahasan Masalah Sosial dan

(51)

Siagian, Sondang P. (1998), Menajemen Sumber Daya Manusia; Jakarta: Gunung

Agung.

tXilver Paula F, (1983), Educational Adminsiration, Theoritical Prespective on

Practice andResearch, Harper & Row Puvblisher, New York.

Soebagio A, (1991) Kepemimpinan Kepala Sekolah; Semarang: Adhiwaskita

Sullivan, Sherry E. and Robi S. Baghat, (1992), Organizational Stress Job

Satisfaction, and Job Performance, Yearly RevieM- of Management,

volume 18, Namber 2, June, Texas A & M University

Sonjadji, Ahmad, K, H, (1991), Kebutuhan Belajar Dasar Manusia Indonesia

Masa Depan, Makalah pada seminar kebutuhan belajar maanusia

Indonesia; Surabaya

Suharto dan Tata Iryanto, (1996), Kamus Bahasa Indonesia Terbaru; Surabaya Anggota IKAPI; Indah.

Sullivan, Sherry E. and Robi S. Baghat, (1992), Organizational stres job

Satisfaction, and Job Performance, Yearly Review of Management,

volume 18, Number 2, June, Texas A & M University

Surat Keputusan Bersama, (1986), Management Skiil Training; Pekanbaru: Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

Sutisna, Oteng, (1989), Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional; Bandung: Angkasa

/filaar, H.A.R. (1998), Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam

A'*=

PerspektifAbad 21, Jakarta: Tera Indonesia

> Undang-Undang Nomor 2, (1989), Tentang Sistem Pendidikan Nasional; Jakarta:

Depdikbud.

Nomor 22, (1999), Tentang Otonomi Daerah

v Yuzamri Yakub, (1992), Efektivitas Pengelolaan Pendidikan oleh Kepala Sekolah

yang Telah Mengikuti Pelatihan Jabatan Calon Kepala Sekolah Dasar

yang dilaksanakan Dinas P da K Dati 1Propinsi Riau. Tesis; Bandung:

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tugas Akhir ini dibangun sebuah aplikasi yang mengimplementasikan metode Cause Effect Graphing pada teknik Blackbox testing yang dapat menghasilkan kasus uji

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa skor hasil penilaian rekrutmen pada Hotel Puri Bagus Villa &amp; Resort Candidasa di Karangasem Skor

Sedangkan siswa yang berjenis kelamin perempuan berdasarkan kemampuan matematika sedang sudah memenuhi aspek interpretasi yakni mampu menuliskan yang diketahui dan juga

Hasil dari penelitian ini adalah WebGIS Industri Kreatif Berbasis Budaya Kota Surakarta yang menyajikan informasi mengenai lokasi dan atribut dari industri kreatif

Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk penerbitan pada tanggal 10 Februari 2020

Hasil yang dapat diketahui dalam perekaman SPT Tahunan adalah sebagai berikut: SPT Tahunan Lebih Bayar yang penyampaian SPT Tahunan setelah 3 (tiga) tahun maka

Item pertanyaan yang paling tinggi terdapat pada pertanyaan no.5 yaitu Seorang auditor pria dan wanita memiliki komitmen organisasi yang sama, artinya bahwa gaya kepemimpinan

Niz sporova između brođanačkog župnika Antuna Milfajta i starokatoličkih aktivista uključivao je pitanja korištenja habjanovačke filijalne katoličke crkve za