• Tidak ada hasil yang ditemukan

Virga Priyo Laksono Sugita Hammer Test

N/A
N/A
virga priyo

Academic year: 2022

Membagikan "Virga Priyo Laksono Sugita Hammer Test"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

I. REFERENSI

- SNI 03-4430-1990: Metode pengujian kuat tekan beton.

- ASTM C.850-97: Standard spesification for precast reinforced concrete box section.

- PBI-71 II. TUJUAN

1. Untuk mengetahui mutu beton pada permukaan struktur dan mengetahui mutu kekerasan suatu beton di lapangan.

2. Mengetahui perkiraan kekuatan dari suatu elemen yang berumur lebih dari 14 hari dan terbuat dari beton, dengan cara Non Destructive Test dimana pengujian tidak merusak struktur beton.

III. DASAR TEORI

Kekuatan merupakan salah satu sifat beton yang paling utama, oleh karena itu kekuatan pada beton sangat diperhatikan dalam bidang konstruksi, Adapun factor-faktor yang mempengaruhi adalah :

1. Faktor air semen

Jumlah air yang ada dalam semen dibandingkan dengan jumlah semen, dimana semakin tinggi angka FAS maka mutu kuat beton semakin rendah tetapi proses pengecoran menjadi sangat mudah, begitupun sebaliknya FAS rendah maka semakin tinggi mutu kuat beton tetapi semakin sulit dalam proses pengecoran.

2. Umur pengerasan

Semakin muda umur beton, maka semakin rendah kekuatannya.

Begitupun sebaliknya semakin lama umur beton maka semakin cukup kekuatannya, dimana kekuatan maksimal beton Ketika mencapai umur 28 hari.

(2)

Melihat kekuatan beton sangat diperhatikan, maka kekuatan beton dapat di cek menggunakan alat yang dinamakan hammer test.

Dalam pengujian struktur menggunakan alat hammer test memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.

1. Keuntungan

Sangat mudah dalam pengoperasian serta dapat dilakukan dengan cepat dan memiliki bobot yang ringan sehingga dapat dengan mudah pada proses mobilisasi.

2. Kerugian

Dalam pengujian hammer test benda uji harus dalam keadaan kering dan permukaan rata. Hanya memberikan indicator pada permukaan beton.

Dalam pengujian hammer test ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi hasil dari bacaan alat, yaitu :

1. Kerataan permukaan benda uji 2. Bentuk dan ukuran benda uji 3. Umur beton yang akan diuji

4. Karbonasi pada permukaan benda uji

5. Tipe semen,cetakan,serta agregat kasar yang digunakan.

Pada pengujian hammer test ini beton dinyatakan memenuhi syarat apabila perhitungan hasil uji hammer test mencapai 80% dari rencana kuat beton karakteristik.

Alat hammer test memiliki system kerja alat untuk membaca kekuatan beton, dimana system yang bekerja :

(3)

1. Suatu masa baja yang diberikan muatan energi kinetic yang dihasilkan oleh pegas, dimana torak (plunger) di tekan secara perlahan pada permukaan beton.

2. Setelah mencapai batas tertentu, maka torak akan memberikan pukulan.

Dimana akibat pukulan tersebut akan memantul kembali dan akan menggerakan jarum bacaan.

Ada beberapa sudut pengujian yang dilakukan, dimana :

1. Pemukulan secara miring dimana sudut  disesuaikan dengan kemiringan.

2. Pemukulan secara horizontal dimana sudut =0

3. Pemukulan secara vertikal kebawah dimana sudut =-90 4. Pemukulan secara vertikal ke atas dimana sudut =90

Table 3.1 Correction of the Test Hammer Indication fpr Nonhorizontal Impacts

(4)

ASTM C.805-97, Standard specification for precast reinforced concrete box section.

Pengujian hammer test memiliki syarat pengujian dimana : 1. Umur beton minimal 14 hari

2. Permukaan beton harus rata

3. Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara.

4. Jarak antar titik minimal 2,5cm

5. Beton dengan lapisan (plesteran,keramik) perlu dilakukan pengelupasan.

Berikut rumus yang digunakan dalam mengolah data pengujian hammer test:

1. Menghitung nilai kalibrasi 𝑅 = ∑ 𝑟𝑁1

𝑁 AK = 80

𝑅

Keterangan:

N = jumlah pukulan

r = besar pukulan (rebound) 𝑅 = angka rebound rata-rata AK = angka kalibrasi

80 = standar kalibrasi

(5)

CATATAN: AK diperhitungkan bila R berada diluar range 78-82 (rata-rata 80).

2. Menghitung kuat tekan beton rata-rata 𝑓𝑐𝑟 =∑ (𝑓𝑐)𝑁1

𝑁 − 1

3. Menghitung standar deviasi 𝑆𝐷 = √∑ (𝑓𝑐𝑟 − 𝑓𝑐)𝑁1 2

𝑁 − 1

4. Menghitung kuat tekan beton karakteristik 𝑓𝑐′ = 𝑓𝑐𝑟 − (𝐾 × 𝑆)

Dimana:

K = konstanta

Catatan: K = 1,64 karena jumlah benda uji 20 buah dengan cacat 5%

K = 1,23 karena jumlah benda uji 10 buah < 20 buah.

IV. PERALATAN DAN BAHAN 1. Peralatan

No Nama Gambar Fungsi Spesifikasi

1

Alat Hammer

Test

Alat untuk menguji kekuatan

suatu beton

(6)

2

Alat Kalibrasi

(Anvil)

Merupakan alat untuk

mengkalibrasi angka konstanta hammer test

Merk Proceq from Calibration Laboratory PT

Eastern Pro Engeneering

3 Kapur

Alat yang digunakan untuk membuat bidang

uji

4 Penggaris Siku

Untuk mengukur dan membantu

pembuatan bidang uji

2. Bahan

- Struktur kolom beton

(7)

V. LANGKAH KERJA Kalibrasi Alat

1. Ambil Anvil dan letakkan pada lantai kerja dengan permukaan datar.

2. Pukulkan alat hammer test pada alat kalibrasi anvil dengan nilai yang tertera ±2 sebanyak 10 kali.

3. Dari 10 nilai yang didapat, hitung Angka Rebound rata-rata.

4. Setelah didapat Angka rebound rata-ratanya, hitung Angka koreksi dari kalibrasi

5. Setelah didapat nilai AK, lakukan pengujian di lapangan.

Pengujian di Lapangan

1. Tentukan titik pada struktur yang akan diuji.

2. Buat bidang uji titik berupa persegi pada kolom yang akan diuji dengan ukuran 10 cm x 10 cm.

3. Buat kotak kecil dengan jarak minimal antar garis 2,5 cm sehingga minimal diperoleh 10 titik.

(8)

4. Lakukan pemukulan pada permukaan beton sebanyak minimal 10 kali dengan hammer test pada titik potong yang sudah ditentukan.

5. Baca nilai pantul untuk setiap pukulan.

6. Hitung rebound number (Re) rata-rata. Jika ada nilai yang berselisih ± 6 dari nilai rata-rata (Re), maka data pukulan yang tersebut tidak memenuhi jadi dibuang dan harus dilakukan pengulangan pukulan.

7. Hitung nilai Re koreksi = Re rata-rata x angka koreksi ± koreksi arah pukulan.

8. Hitung kuat tekan beton menggunakan data Re terkoreksi dengan menggunakan tabel 3.1.

9. Hitung kuat tekan rata-rata, standar deviasi, dan kuat tekan karakteristik.

VI. DATA DAN PERHITUNGAN 6.1 DATA

Data Kalibrasi Alat

Type/Jenis N

Nomor Seri Alat 96640

Data Kalibrasi Alat

64,5 64,5 69

56 66 69

70 61 67 62

(9)

Data Lapangan

Nama Struktur Selasar

Jenis Elemen kolom

Tebal Elemen

Struktur (mm) 215 215 215

Kode Bidang

Uji/ Sampel K1 K2 K3

Sudut Inklinasi

Pukulan 0o 0o 0o

Nilai Lenting Palu Beton (r)

1 34 28 33

2 38 32 38

3 38 27 31

4 32 29 30

5 36 26 37

6 40 27 37

7 40 27 38

8 39 28 31

9 39 25 28

10 38 26 32

6.2 PERHITUNGAN

1). Angka koreksi kalibrasi 𝑅 = ∑ 𝑟𝑁1

𝑁

= 649

10 = 64,9

AK = 80

𝑅= 80

64,9 = 1,233

(10)

2). Nilai Pantulan Palu Beton (R) Rata-rata K1.1 = 34+38+38+32+36+40+40+39+39+38

10 = 37,4

3). Nilai Pantulan Palu Beton (R) Rata-rata Terkoreksi Alat

(Arah pukulan = 0, sehingga Angka Koreksi akibat arah pukulan = 0) K1.1 = R Rata-rata x Angka Koreksi

= 37,4 x 1,233

= 46,1017

4). Kuat tekan beton rata-rata 𝑓𝑐𝑟 =∑ (𝑓𝑐𝑖)

𝑁

= 38 MPa 5). Standar deviasi

SD = √∑ (𝑓𝑐𝑟−𝑓𝑐)2

𝑁1 10−1

SD = 5 MPa

6). Kuat tekan beton karakteristik 𝑓𝑐′ = 𝑓𝑐𝑟 − (𝐾1𝑥𝑘2 𝑥 𝑆𝐷) = 38 – (1,24 x1,64 x 5)

= 28 MPa

7). Perbandingan Hasil Perhitungan dengan Kuat Tekan Rencana Dimisalkan kuat tekan rencana (f’c) = 25 MPa

= 80% x f’c

= 80% x 25 = 20 MPa

fc’ Real = 28 MPa > f’c Rencana x 80% = 20 MPa

Jadi, perbandingan antara kuat tekan perhitungan dengan kuat tekan rencana memenuhi syarat.

(11)

VII. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan alat palu beton (hammer test), pada struktur kolom yang memiliki kuat tekan rencana 25 MPa, maka didapat hasil sebagai berikut :

Mutu beton aktual fc = 28 N/mm2 dan masih memenuhi persyaratan teknis.

Jadi, perbandingan antara kuat tekan perhitungan dengan kuat tekan rencana memenuhi persyaratan teknis yang ada.

Pembimbing

Jul Endawati,Ir.,M.Sc.

NIP. 195707031982032001

Penanggung Jawab

Virga Priyo Laksono Sugita NIM. 191144029

(12)

PENGUJIAN HAMMER TEST

Nomor Series

64,5 66

K1 K2 K3 56 61

70 62

1 34 28 33 67 69

2 38 32 38 64,5 69

3 38 27 31 Rata-rata

4 32 29 30 Standar

5 36 26 37 Angka Koreksi

6 40 27 37

7 40 27 38

8 39 28 31

9 39 25 28

10 38 26 32

37,40 27,50 33,50

46,10 33,90 41,29

526,12 306,69 435,78

449,62 239,32 362,09

487,87 273,00 398,94

Kode Bidang

Uji/Sampel fci (fcr -fci) (fcr -fci)² n

K1 487,87 -101,27 10255,37

K2 273,00 113,60 12905,09

K3 398,94 -12,33 152,07 k1 Konstanta statistik n < 20

k2 Konstanta statistik 5% cacat

f'c 283,10 MPa

fcr 386,60 Σ(fcr -fci)² 23312,53 Perkiraan Kuat Tekan

Beton, (kg/cm²) Perkiraan Kuat Tekan Beton Minimum, (kg/cm²)

Perkiraan Kuat Tekan Beton Maksimum,

(kg/cm²) R Rata-Rata Terkoreksi Alat

R Rata-Rata

40 Kolom Selasar Lab Uji Bahan

Nilai Lenting Palu Beton (R)

Nama Struktur Jenis Elemen Struktur

Sudut Inklasi Pukulan Kode Bidang Uji/Sampel Tebal Elemen Struktur (cm)

Data Kalibrasi Alat 96640

Data Kalibrasi

1,23 80 64,9

1,64 10 Standar

Deviasi 50,8948 kg/cm² 1,24

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perencanaan struktur beton (plat, tangga, balok dan kolom) digunakan kuat tekan beton fc’ = 20 MPa dan tegangan leleh baja fy = 300 MPa. Untuk struktur pondasi

Tujuan dari pengujian ini adalah dapat “memperkirakan” besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur, yang diukur atas dasar besarnya pantulan suatu alat

Untuk perencanaan struktur beton (plat, tangga, balok dan kolom) digunakan kuat tekan beton fc’ = 20 MPa dan tegangan leleh baja fy = 300 MPa. Untuk struktur pondasi

Dilain pihak untuk kolom beton dengan kuat tekan 34 MPa memiliki daktilitas beton terkekang yang lebih baik dibandingkan kolom beton dengan kuat tekan lainnya untuk

PENGUJIAN HAMMER DAN KUAT TEKAN KUBUS BETON DENGAN VARIASI DURASI PERENDAMAN; Aang Ariyansyah, 071903103006; 2011: 113 halaman; Jurusan Diploma III Teknik Sipil,

Pada beton pumice hasil pengujian kuat tekan didapat bahwa pada beton variasi pumice rata-rata nilai kuat tekan yang didapat berada dibawah kuat tekan rencana, hal ini dikarenakan

PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : - Nilai kuat tekan beton yang diperoleh dari hasil hammer test pada benda uji portal beton bertulang

Hasil evaluasi pengujian merusak dengan alat core-drilled menunjukkan bahwa kuat tekan beton inti yang diperoleh dari sampel beton inti core drilled samples untuk elemen struktur