6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix
Marketing mix atau kerap disebut sebagai bauran pemasaran merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang saling berkoordinasi dan mendukung satu dengan yang lainnya. Aktivitas pemsaran yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan berhasil ketika perusahaan berhasil memilih produk yang sesuai dengan penentuan nilai harga yang tepat, saluran distribusi produk yang baik, dan dengan melakukan kegiatan promosi yang aktif. Pada pemasaran, terdapat konsep pemasaran yang sering digunakan oleh pemasar yaitu konsep marketing mix 4P. Marketing mix 4P terdiri dari product, price, place, dan promotion. Guna mewujudkan tujuan dari pelaksanaan pemasran, konsep marketing mix 4P harus saling menunjang satu sama lain agar keberhasilan dalam aktivitas pemsaran dapat tercapai dengan diikuti adanya kepuasan dari pelanggan (Fuad, 2006).
Pemahaman mengenai marketing mix dapat diketahui menggunakan pendapat para ahli. Gambaran marketing mix dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan mencampukan ketiatan pada pemasaran sebagai proses mencari dengan tujuan mendatangkan hasil yang dapat menimbulkan nilai kepuasan (Buchari, 2007). Elemen-elemen yang dapat dikendalikan pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu atau orang baru yang memiliki tujuan untuk kepuasan dapat dikatakan sebagai bauran dari pemasaran (Zeithaml, 2009).
Bauran pemasaran dapat pula didefinisikan sebagai sebuah konsep utama pada pemasaran modern. Dimana bauran pemasaran tersebut memiliki nilai penting untuk menciptakan terjadinya sutau pertukaran diantara pemasar dan pembeli.
Pengertian marketing mix merupakan serangkaian alat yang digunakan dalam pemasaran yang digunakan oleh pemasar secara terus-menerus guna mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan (Sunarto, 2003).
7 Beberapa pemahaman mengenai marketing mix diatas, menyimpulkan bahwa bauran pemsaran dapat dikatakan sebagai koordinasi seluruh aspek pada pemasaran yang saling terikat satu sama lain yang memiliki tujuan untuan untuk mencapai keberhasilan pemasaran dan menciptakan kepuasan pelanggan. Dari pengertian yang sudah dejlaskan tersebut, terlihat bahwa konsep dari bauran pemasaran merupakan inti dari sistem pemasaran. Unsur bauran pemasaran yang umum digunakan yaitu marketing mix 4P yang dapat dijabarkan sebagai berikut (suryanto, 2015) :
A. Product
Segala sesuatu yang dapat diberikan kepada pelanggan dengan tujuan memberikan nilai kepuasan pelanggan yang termasuk pada kategori benda fisik, jasa, experience, gagasan, ataupun ide merupakan penyebutan untuk Produk (Keller K. D., Manajemen Pemasaran Jilid I, 2009).
B. Price
Price atau dalam bahasa indonesia yaitu harga ialah nilai yang disepakati anatara penjual dan pembeli yang dijadikan syarat terjadinya pertukaran barang. Harga merupakan biaya yang harus diberikan dari pembeli kepada penjual untuk mendapatkan produk dimana sifat harga fleksibel mengikuti dengan situasi pasar pada saat transaksi dilakukan.
C. Place
Place atau tempat merupakan bentuk dari kemudahan pelanggan untuk mendapatkan produk. Yang mana tempat dapat menunjukkan alur dari distribusi produk agar dapat sampai ke tangan pelanggan. Beberapa pertimbangan dari sudut pandang konsumen mengenai tempat itu sendiri diantaranya kedekatan jarak dari tempat tinggal atau tempat kerja konsumen, fasilitas tempat yang memadai dimana dapat menimbulkan rasa tenang, nyaman, dan keindahan, serta kemudahan untuk menjangkau tempat penjualan tersebut (Priansa, 2017).
D. Promotion
Dalam pemasaran peran promosi meliputi penyatuan dari semua aspek usaha dari penjual untuk membagun pemahaman pada konsumen
8 terhadap perusahaan maupun produk yang ditawarkan dimana memiliki tujuan untuk mengenalkan, mendekatkan, sekaligus untuk menjual barang (Morisan, 2010).
2.2 Instagram
2.2.1 Sebagai Platform Digital
Instagram ialah satu dari sekian banyak platform digital yang saat ini memiliki jumlah pengguna aktif yang besar selama empat tahun belakangan.
Penamaan Instagram digunakan dari kesesuaian fungsi platform tersebut. Yang mana penggalan “insta” yang bermula dari “instan” memiliki pengartian layaknya foto yang dicetak dari kamera polaroid saat setelah diambilnya gambar. Instagram juga menyajikan tampilan visual seperti yang terdapat pada hasil cetakan dari polaroid. Selanjutnya penggalan “gram” yang bermula dari kata “telegram”, yang dapat diartikan bahwa telegram ini memiliki system kerja dengan mengirimkan pesan untuk penggunanya secara cepat (Nainggolan, 2018).
Sistem kerja pada Instagram yaitu dengan melakukan aktivitas menambah teman dan juga mengunggah foto untuk dibagikan secara umum kepada teman yang memiliki ikatan antar akun pengguna. Oleh karena hal tersebut, Instagram dapat digunakan sebagai sebuat platform digital untuk melakukan interaksi atau komunikasi dengan sesame pengguna yang lain. Komunikasi antar pengguna dapat dilakukan dengan tahapan mengikuti, kemudian mengupload foto. Dengan usaha mengupload foto tersebut dapat ditimbulkan tanda-tanda komunikasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meyukai unggahan tersebut atau dengan meninggalkan jejak komentar pada foto yang diunggah oleh teman atau pengguna lain. Selain itu, komunikasi pada platform Instagram dapat digunakan dengan cara mengirim pesan langsung kepada pengguna lain dengan menggunakan fitur direct message. DM atau direct message dapat digunakan sebagai tempat bertukar informasi atau melakukan informasi secara rahasia tanpa diketahui oleh khalayak luas.
2.2.2 Sebagai Media Pemasaran
Instagram menjadi satu dari berbagai macam media yang berbasis internet sekaligus jejaring sosial yang dipergunakan penggunanya untuk berbagi
9 kebahagiaan dengan melakukan unggahan berupa foto atau video secara digital.
Instagram sebagai media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana apapun sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Salah satu pemanfaatan Instagram yaitu sebagai media pemasaran. Digunakannya media Instagram untuk melakukan aktifitas pemasaran memiliki tujuan untuk terealisasikannya jual-beli antara perusahaan dengan pelanggan. Penggunaan Instagram dilakukan dengan memanfaatkan fitur- fitur yang disediakan didalamnya yaitu dengan melakukan unggahan foto produk atau jasa yang ditawarkan yang mana dikemas dengan menyesuaikan fitur Instagram apa yang digunakan untuk menyasar pelanggannya.
Instagram menyediakan berbagai fitur yang mana pada setiap fitur memiliki kegunaan dan tujuannya masing-masing yang mana berbeda dengan fitur yang dimiliki oleh media lainnya. Fitur yang terdapat didalam Instagram diantaranya : a. Pengikut atau Followers
b. Pengunggah Foto c. Kamera
d. Filter Pada Foto e. Arroba
f. Tittle atau Caption Foto g. Penanda Tempat h. Like pada Foto i. Explore
Instagram dapat diakatan seakan-akan seperti miniaturirasi toko dalam bentuk nyata. Instagram memberikan fasilitas dan menyamarkan sekat antara penjual dan pembeli agar dapat menjangkau satu sama lain dengan mudah melalui keberadaan Instagram yang mana hal tersebut dimungkinkan terjadinya suatu peningkatan kepuasan pelanggan.
2.3 Basis Teori
Aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan berhasil ketika perusahaan berhasil memilih produk yang sesuai dengan penentuan nilai harga yang tepat, saluran distribusi produk yang baik, dan dengan melakukan kegiatan promosi yang aktif. Pada pemasaran, terdapat konsep pemasaran yang sering digunakan oleh pemasar yaitu konsep marketing mix 4P. Marketing mix 4P
10 terdiri dari product, price, place, dan promotion. Guna mewujudkan tujuan dari pelaksanaan pemasran, konsep marketing mix 4P harus saling menunjang satu sama lain agar keberhasilan dalam aktivitas pemsaran dapat tercapai dengan diikuti adanya kepuasan dari pelanggan (Fuad, 2006).
Unsur marketing mix 4P yang dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Product
Kerangka pemikiran mengenai produk yaitu sebagai tokoh utama dan menjadi fokus dalam pemasaran. Produk tidak hanya berkutat pada bentuk fisik dari barang atau jasa, akan tetapi juga meliputi gagasan dan konsep dari produk itu sendiri yang mana dapat menjadi daya tarik untuk ditawarkan dan memenuhi keinginan dari konsumen
Segala sesuatu yang dapat diberikan kepada pelanggan dengan tujuan memberikan nilai kepuasan pelanggan yang termasuk pada kategori benda fisik, jasa, experience, gagasan, ataupun ide merupakan penyebutan untuk Produk (Keller K. D., Manajemen Pemasaran Jilid I, 2009).
Titik Wijayanti, 2017 juga memberikan pendapatnya mengenai produk yaitu sesuatu yang diperjual-belikan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari barang hasil kerja seseorang atau perusahaan.
B. Price
Price atau dalam bahasa indonesia yaitu harga ialah nilai yang disepakati anatara penjual dan pembeli yang dijadikan syarat terjadinya pertukaran barang. Harga merupakan biaya yang harus diberikan dari pembeli kepada penjual untuk mendapatkan produk dimana sifat harga fleksibel mengikuti dengan situasi pasar pada saat transaksi dilakukan.
Dalan penentuan harga memiliki tujuan agar memudahkan pelaku supaya produk yang ditawarkan dapat diterima oleh pasar, tahapan pada saat menentukan besaran harga meliputi (Wijayanti, Marketing Plan Dalam Bisnis, 2017) :
1. Melakukan observasi kepada pasar mengenai harga jual produk terhadap barang yang serupa
2. Menentukan target besaran nilai harga terhadap produk
11 3. Membuat perkiraan minat pasar terhadap produk
4. Membuat perkiraan biaya produksi.
5. Melakukan analisis harga, biaya, dan harga yang ditawarkan dari kompetitor.
6. Menetapkan metode dalam menentuan strategi harga produk atau jasa.
7. Menentukan harga jual.
Dalam melakukan penentuan harga produk tentunya satu produk dengan produk yang lainnya memiliki suatu perbedaan.
Harga jual pada produk memiliki nilai penting bagi produk itu sendiri. Tidak hanya pada produk, niali penting pula bagi konsumen yang hendak memebeli dan bagi seseorang yang memproduksi dan memasarkan produk tersebut. Apabila ketika melakukan penentuan harga terhadap produk tidak disesuaikan dengan segala sesuatu yang mempengaruhi produk tersebut, dapat diprediksi bahwa kelangsungan pemasaran produk dilapangan tidak akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama (Wijayanti, Marketing Plan Dalam Bisnis, 2017).
C. Place
Place atau tempat merupakan bentuk dari kemudahan pelanggan untuk mendapatkan produk. Yang mana tempat dapat menunjukkan alur dari distribusi produk agar dapat sampai ke tangan pelanggan. Beberapa pertimbangan dari sudut pandang konsumen mengenai tempat itu sendiri diantaranya kedekatan jarak dari tempat tinggal atau tempat kerja konsumen, fasilitas tempat yang memadai dimana dapat menimbulkan rasa tenang, nyaman, dan keindahan, serta kemudahan untuk menjangkau tempat penjualan tersebut (Priansa, 2017).
D. Promotion
Dalam pemasaran peran promosi meliputi penyatuan dari semua aspek usaha dari penjual untuk membagun pemahaman pada konsumen terhadap perusahaan maupun produk yang ditawarkan dimana memiliki
12 tujuan untuk mengenalkan, mendekatkan, sekaligus untuk menjual barang (Morisan, 2010).
Sedangkan Menurut De Lozier dalam buku “Dasar-dasar Pemasaran”, komunikasi pemasaran perlu diaplikan menggunakan tatanan yang dimulai dari bauran pemasaran (4P) dimana diantaranya yaitu komunikasi produk, komunikasi harga, komunikasi tempat (distribusi), dan komunikasi promosi (Amstrong K. D., 2004).
1. Komunikasi produk.
Keberadaan produk menjadi suatu isyarat yang penting kepada pelanggan dimana melalui isyarat atau tanda tersebut dapat mengkomunikasikan jati diri konsumen untuk mengekspresikan dirinya. Produk dikatakan baik apabila mampu bercerita tentang dirinya tanpa harus dijelaskan siapa pembuatnya, bagaimana membuatnya, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut.
2. Komunikasi harga.
Pada harga, nilai yang ditentukan tidak mentah sebagai nilai untuk mendapatkan barang tersebut. Akan tetapi, harga dapat menjadi suatu media bercerita seberapa besar perjuangan dan proses yang dilalui produk agar dapat berhasil diciptakan dan dapat dikonsumsi oleh pelanggan.
3. Komunikasi tempat
Tempat sebagai salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan dimana dapat menjadi sarana representasi dari produk.
Tempat dapat menciptakan kesan kepada konsumen terhapap produk yang ditawarkan. Strategi pada komunikasi pemasaran terkait tempat dapat menciptakan ke khasan dimata konsumen terhadap produk.
4. Komunikasi promosi
Promosi merupakan usaha terintegrasiyang disatukan guna memberi pengaruh terhadap pelanggan agar dapat ikut andil dalam proses bertukarnya produk yang ditawarkan melalui promosi.
13 Sebelum dilaksanakannya komunikasi pemasaran, penjual atau pemasar perlu memadukan segala unsur bauran pemasaran antara produk, harga, distribusi dan promosi. Bauran pemasaran harus dapat disatukan dengan baik agar dicapainya keberhasilan promosi. Agar unsu-unsur dari pemasaran dalam penjualan produk itu terpenuhi, dibutuhkan komunikasi yang sesuai dalam pemasaran tersebut.
2.4 Kepuasan Pelanggan
Kata kepuasan atau satisfactions berasal dari kata “Statis” yang memiliki makna cukup baik atau memadai, dan “Facio” yang berarti melakukan atau menciptakan. Kepuasan pada konsumen ialah perasaan yang dirasakan oleh seseorang setelah membandingkan capaian yang didapat dengan harapan yang diinginkan. Tingkatan kepuasan dapat dirasakan oleh konsumen apabila capaian yang didapat memiliki nilai dibawah harapannya, maka akan timbul kecewa dari diri konsumen. Akan tetapi, apabila capaian hasil yang didapat sesuai dengan harapan yang ada, maka perasaan yang timbul yaitu perasaan puas. Yang terakhir, apabila capaian yang didapat melebihi harapan dari konsumen, dapat diartikan atau dapat menimbulkan perasaan sangat puas dan bahagia.
Kepuasan ialah bentuk ekspresi yang muncul sesaat setelah membandingan hasil yang didapat dengan harapan yang ada dikepala, yang mana ekspresi tersebut dapat berupa ekspresi kebahagiaan atau ekspresi kekecewaan. Ekspresi kekecewaan akan muncul apabila harapan yang telah dibuat tidak mampu dipenuhi oleh hasil sehingga konsumen tidak puas. Sedangkan kebahagiaan atau kepuasan akan timbul apabila harapan telah dipenuhi oleh capaian hasil tersebut. Pelanggan akan sangat puas apabila hasil yang didapat melebihi harapan yang dibayangkan (Keller K. D., Manajemen Pemsaran Jilid I, 2009).
Dampak yang dirasakan antara harapan kinerja dengan kinerja dilapangan setelah memakai atau menggunakan suatu produk kemudian dilakukan sebuah evaluasi, merupakan sebuah pemaknaan terhadap kepuasan atau ketidakpuasan.
Segala sesuatu yang perusahaan tawarkan kepada pelanggan akan menimbukan
14 perasaan kepuasan atau ketidakpuasan, yang mana hal tersebut bergantung pada perbandingan kinerja dan hasil yang diterima oleh pelanggan (Tjiptono, 2008).
Adanya perasaan kepuasan atau ketidakpuasan tersebut membuat banyak perusahaan menjadi khawatir dan kemudian terpacu untuk membuat dan memasarkan produk agar memenuhi harapan pelnaggan yang mana nantinya ada timbu perasaan puas dari diri pelanggan. Mengingat kepuasan pelanggan itu tadi memiliki kaitan yang erat dengan loyaitas pelanggan dan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan pemdapat mengeai kepuasan menurut beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya kepuasaan pelanggan ialah respons yang timbul akibat dari membandingkan capaian hasil yang diterima dengan harpan yang sudah terbentuk sebelumnya. Kepuasaan pelanggan ini akan muncul ketika apabila pelanggan telah menggunakan suatu produk atau jasa. Ekspresi kekecewaan akan muncul apabila harapan yang telah dibuat tidak mampu dipenuhi oleh hasil sehingga konsumen tidak puas. Sedangkan kebahagiaan atau kepuasan akan timbul apabila harapan telah dipenuhi oleh capaian hasil tersebut. Pelanggan akan sangat puas apabila hasil yang didapat melebihi harapan yang dibayangkan
Disamping itu, respons dari kepuasan pelanggan merupakan tanggung jawab yang harus dipikirkan oleh perusahaan dalam menciptakan suatu produk.
Adapun beberapa tanda-tanda kepuasan pelanggan yaitu (Irawan, 2013) : A. Perasaan puas (dimaknai puas dengan produk dan pelayanan)
Perasaan yang akan timbul setelah memberikan nilai perbandingan dari produk atau pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap produk atau pelayanan yang diharapkan. Yang mana dapat memunculkan dua perasaan yaitu puas atau tidak puas. Perasaan puas, apabila produk dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan, dan tidak puas apabila produk dan pelayanan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
B. Selalu membeli produk
Pelanggan akan tetap memakai produk yang telah dibeli dari suatu perusahaan dan akan melalukan pembelian secara berulang terhadap
15 produk yang ditawarkan apabila tercapainya harapan yang mereka inginkan.
C. Akan merekomendasikan kepada orang lain
Diamana memiliki penegertian yang mana ketika pelanggan merasa puas setelah membeli dan memakai suatu produk atau jasa maka akan melakukan pemasaran secara gratis dengan menceritakan keunggulan dan kebaikan produk kepada orang lain, sehingga timbullah pembeli baru.
D. Terpenuhinya harapan pelanggan setelah membeli produk
Terpenuhinya harapan merupakan sebuah pernyataan sesuai atau tidak sesuai terhadap hasil perbandingan antara kinerja atau hasil dengan harapan yang diinginkan.
2.5 Hipotesis
Mengacu pada latar belakang masalah dan kerangka teori yang telah peneliti paparkan, dapat diajukan hipotesis sebagai jawaban sementara permasalahan tersebut yaitu :
1. Ho : Penerapan marketing mix melalui Instagram memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan online shop @nanina.atelier
Ha : Penerapan marketing mix melalui Instagram tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan online shop @nanina.atelier
2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dirancang dan disusun peneliti untuk menggambarkan sebuah fenomena yang terjadi dengan dijelaskan secara singkat agar dapat dengan mudah dipahami. Penelitian yang berjudul Pengaruh Penerapan Marketing Mix Melalui Instagram Terhadap Kepuasan Pelanggan Online Shop @Nanina.Atelier menggunakan konsep bauran pemasara yang dikenal dengan 4P, diantaranya Product, Place, Price, dan Promotion untuk mendalami lebih jauh lagi bagaimana pengaruh dari 4P tersebut dengan kepuasan pelanggan. Secara skematis, kerangka berfikir peneliti dalam melakukan penelitian nantinya dapat digambarkan seperti bagan berikut :
16 Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual
Sumber : Olahan Peneliti
2.6.1 Variabel Bebas atau Independent (Variabel X)
Variabel bebas dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , 2017). Variabel bebas adalah variabel yang diukur atau ditunjuk oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di teliti. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah marketing mix, dengan indikator yang digunakan dalam yaitu :
A. Product B. Price C. Place D. Promotion
2.6.2 Variabel Terikat atau Dependent (Variabel Y)
Variabel dependen juga disebut sebagai variabel keluaran, kriteria, atau resiko (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , 2017). Variabel terikat dapat diartikan variabel yang dipengaruhi atau yang
Pengaruh Penerapan Marketing Mix Melalui Instagram Terhadap Kepuasan Pelanggan Online Shop @nanina.atelier
Peranan Marketing Mix 4P
Product, Place, Price, Promotion
Kepuasan Pelanggan A. Perasaan puas B. Selalu membeli
produk
C. Akan merekomendasi- kan kepada orang lain D. Terpenuhinya harapan
pelanggan setelah membeli produk
E.
17 menjadi akibat adanya variabel bebas. Pada lain sisi, variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan pelanggan, yang mana termasuk pada :
A. Perasaan puas
B. Selalu membeli produk
C. Akan merekomendasikan kepada orang lain
D. Terpenuhinya harapan pelanggan setelah membeli produk
2.7 Definisi Operasional
Tabel 2. 1 Definisi Operasional Variabel
Definisi Indikator Alat Ukur Skala
Peranan
Marketing Mix (X)
Marketing mix merupakan serangkaian alat yang digunakan dalam
pemasaran yang digunakan oleh pemasar secara terus-menerus guna mencapai tujuan
pemasaran yang diinginkan (Sunarto, 2003)
A. Product B. Price C. Place D. Promotion
Kuisioner Likert
Kepuasan Pelanggan (Y)
Kepuasan ialah bentuk ekspresi yang muncul sesaat setelah membandingan
A. Perasaan puas B. Selalu membeli
produk C. Akan
merekomendasi-
18 hasil yang
didapat dengan harapan yang ada dikepala, yang mana ekspresi tersebut dapat berupa ekspresi kebahagiaan atau ekspresi kekecewaan.
kan kepada orang lain D. Terpenuhinya
harapan pelanggan setelah membeli produk
2.8 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Terhadap Kepuasan
Konsumen Pada Kedai Cangkir Dampit (Studi Pada Konsumen Kedai Cangkir Dampit Malang)
Kuantitatif digunakan dalam pengukuran di penelitian ini, dan kuesioner sebagai alat ukur
penelitian yang dibagikan ke konsumen kedai cangkir dampit.
Hasil pengisian kuesioner oleh narasumber akan di analisis dan
Terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi pemasaran terhadap kepuasan konsumen.
Penelitian pada kedai Cangkir Dampit, dengan menggunakan teori komunikasi pemasaran IMC
19 diolah dengan
cara analisis regresi linear sederhana Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Kepuasan Pelanggan My Burger Coffee Di Medan
Menggunakan penelitian survey dengan
pendekatan kuantitatif.
Dengan melakukan
pengumpulan data dengan cara mengedarkan kuesioner, test, dan wawancara terstruktur
Adanya pengaruh komunikasi pemasaran terpadu 4P terhadap kepuasan pelanggan.
Menggunakan objek penelitian pada pelanggan My Burger Coffee
Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif survey dengan
menggunakan kuesioner
Hasil penelitian menunjukkan variabel loyalitas pelanggan sebesar 59,2% dapat dijelaskan oleh variabel independen promosi penjualan.
Sedangkan sisanya sebesar 40,8%
Pada penelitian ini meneliti pengaruh promosi terhadap loyalitas
pelanggan
20 dipengaruhi
faktor lain.