Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo
Tri Wisudawati
1*), Febrina Agusti
2, Widianto Prasetyo Utomo
3, & Fajar Wicaksono
41,2,3,4
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Duta Bangsa Surakarta Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected],
Key Words:
Layout and Facilities Design, Rattan MSMEs, Layout
Abstract: Facility layout design is an activity to design physical facilities consisting of equipment, machines, areas, buildings and other facilities. The function of facility layout design is to maximize the arrangement of material flow, information flow, and work processes to achieve the goals desired by a company. The main objective of the facility layout design is to minimize the cost of moving materials in the shortest time. Facility design activities are often used in industry or factories. The design of factory facilities usually analyzes, conceptualizes, designs and manufactures a system of products to be produced or services to be provided. MSME Fuji Rattan Trangsan Gatak Sukoharjo in the factory layout / facility layout is neatly arranged so that it can make the time, production process, and output in the production of rattan handicrafts less than optimal so that it affects operating profit. So it is necessary to arrange the layout or design of the layout of the facilities in Fuji rattan SMEs. It is hoped that from this service, Fuji rattan MSMEs can be helped in designing the layout of facilities or structuring the layout of MSMEs. The implementation of the activities of this program is packaged in the form of several informal, creative and innovative activities as well as fun for Fuji Rattan MSME owners and Fuji Rattan MSME workers. Workers and owners of MSMEs will be given knowledge about the layout of the facility and how to apply it to optimize an effective and efficient production system so that the production process can provide maximum effect and profit and minimize activities that waste a lot of time.
Abstrak: Perancangan tata letak fasilitas adalah suatu kegiatan merancang fasilitas fisik yang terdiri dari peralatan, mesin, area, bangunan dan fasilitas lainnya. Fungsi perancangan tata letak fasilitas yaitu memaksimalkan penataan aliran material, aliran informasi dan proses kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Tujuan utama dari perancangan tata letak fasilitas adalah meminimasi biaya perpindahan bahan dengan waktu yang tersingkat.
Kegiatan perancangan fasilitas sering kali digunakan di dunia industri atau pabrik. Perancangan fasilitas pabrik biasanya menganalis, pembentukan konsep, perancangan dan pembuatan suatu sistem tentang produk yang akan dihasilkan atau jasa yang akan diberikan.
UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo dalam layout pabrik / tata letak fasilitas belum begitu tertata sehingga dapat membuat waktu, proses produksi, output dalam produksi kerajinan rotan kurang maksimal sehingga berpengaruh dalam profit usaha. Sehingga, perlu dilakukan penataan layout atau perancangan tata letak fasilitas di UMKM Fuji rotan. Diharapkan dari pengabdian ini UMKM Fuji rotan dapat terbantu dalam perancangan tata letak fasilitas atau penataan
|142
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjobentuk beberapa kegiatan yang sifatnya tidak formal, kreatif dan inovatif serta menyenangkan bagi pemilik UMKM Fuji Rotan dan pekerja UMKM Fuji Rotan. Pekerja dan pemilik UMKM akan diberikan pengetahuan mengenai tata letak fasilitas dan bagaimana penerapannya untuk mengoptimalkan sistem produksi yang efektif dan efisien sehingga proses produksi dapat memberikan efek dan profit yang maksimal serta meminimalisir kegiatan yang membuang banyak waktu.
Wisudawati, dkk. (2022). Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fordicate
P
ENDAHULUANIndonesia mengalami perkembangan pada sektor industri beberapa tahun belakangan ini.
Terlebih lagi sektor industri yang pernah terpuruk mulai berbenah dan bangkit kembali [1]. Ide- ide dan inovasi dilakukan oleh berbagai perusahaan di Indonesia agar produk yang diciptakan mampu bersaing dan memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen dengan tujuan akhir adalah mendapat keuntungan maksimum [2]. Perkembangan sektor industri yang didalamnya banyak perusahaan menimbulkan persaingan yang ketat. Permasalahan yang dimaksud tidak hanya sekedar seberapa investasi dari investor, sistem produksi namun juga keterkaitan permasalahan terhadap perancanaan fasilitas dan juga mengenai rancangan fasilitas [3]. Dengan begitu tata letak fasilitas menjadi perihal penting bagi sektor industri. Tata letak mampu mempengaruhi kinerja industri sehingga tata letak yang kurang baik akan membuat produk tidak terselesaikan secara cepat dan akan berdampak pada penambahan biaya produksi [4]. Tata letak yang kurang efisien juga menyebabkan pemindahan bahan menjadi kurang efektif karena mendapatkan jarak antar plot tempat. Sejatinya kegiatan industri harus memiliki desain sehingga tercipta keteraturan kegiatan yang mendukung aliran bahan dan keterkaitan kegiatan. Tata letak yang bagus ialah tata letak yang memanfaatkan ruang dengan efisien dan efektif sehingga berujung pada kualitas ruang dalam peminimalan biaya dan waktu [5].
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dituntut untuk melakukan perubahan agar bisnis tersebut dapat tetap bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat. UMKM juga perlu menyiapkan langkah, rencana dan strategi dalam menghasilkan produk dengan kualitas baik.
Statistik menyatakan bahwa terdapat 75% UMKM yang gagal dikarenakan menjalankan bisnsi tanpa perencanaan dalam waktu tiga tahun [6]
Permasalahan yang sering dialami oleh UMKM adalah ketidaktahuan mengenai permasalahan tata letak fasilitas sehingga tidak terdapat layout proses produksi yang sistematis.
Adanya hal tersebut menambah beban biaya bahkan waktu yang bisa ditekan. Sejatinya perusahaan membuat sistem kerja agar produksi berjalan semestinya dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya [7]. Terdapat peranan penting dalam penataan tata letak fasilitas untuk menekan biaya dan mengefisienkan segala aktivitas produksi pada wiayah kerja.
Salah satu UMKM yang memerlukan pendampingan perbaikan tata letak fasilitas adalah UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo. Dengan begitu pengabdian ini sangatlah dirasa tepat untuk memberikan pengetahuan dan model layout tata letak fasilitas yang bisa diterapkan pada wilayah kerja UMKM Fuji Rotan agar tercipta sistem produksi kerja yang optimal.
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan | 143 UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo merupakan usaha tradisional yang memiliki ciptaan produk yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan industri rumah tangga khususnya pada produk interior dan eksterior dengan bahan baku yang berasal dari rotan.
Bergama jenis produk yang dibuat oleh UMKM ini tentunya produk tersebut juga menyesuaikan dengan permintaan konsumen. Model tiap produk tercipta atas dasar kebutuhan konsumen. Produk UMKM Fuji Rotan secara umum memiliki proses pembuatan yang alurnya hampir sama. Contohnya saja dalam pembuatan meja maupun kursi rotan dengan bahan baku rotan batangan, rotan rajut kecil kecil, pelepah rajutan tali, pewarna dan bahan pendukung maupun bahan penolong lainnya.
Permasalahan yang sering dialami oleh UMKM khususnya yang terlihat jelas pada UMKM Fuji Rotan ini adalah masalah tata letak fasilitas pabrik yang dinilai masih kurang baik.
Hal ini terlihat pada tata letak stasiun kerja yang belum memperhitungkan tingkat efisiensi kerja maupun derajat tingkat kedekatan antar stasiun kerja. Maksud dari hal tersebut adalah lokasi yang berjauhan antara stasiun kerja satu dengan lainnya yang notabenenya langkah proses operasi yang akan dilakukan berurutan. Luas area kerja pada UMKM ini sebenarnya cukup baik hanya saja keleluasan gerak dan kenyamanan kerja masih belum optimal karena tata letak yang kurang baik. Kekurangan tersebut pada dasarnya akan berimbas pada ketidakefisienan proses produksi.
UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo dalam layout pabrik / tata letak fasilitas belum begitu tertata sehingga dapat membuat waktu, proses produksi, output dalam produksi kerajinan rotan kurang maksimal sehingga berpengaruh dalam profit usaha. Sehingga, perlu dilakukan penataan layout atau perancangan tata letak fasilitas di UMKM Fuji rotan.
Diharapkan dari pengabdian ini UMKM Fuji rotan dapat terbantu dalam perancangan tata letak fasilitas atau penataan layout UMKM.
METODE
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai pada bulan Januari Tahun 2022 bertempat pada UMKM Fuji Rotan Trangsan Sukojaharjo. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan harapan memberikan pengetahuan tamnbahan pada pemilik mapun pekerja pada UMKM Fuji Rotan Trangsan terkait dengan tata letak fasilitas tempat usaha. Kegiatan yang diberikan adalah mengenai sosialisasi materi perancangan tata letak fasilitas, pemberian materi dan demo perancangan tata letak fasilitas. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan observasi tim secara langsung pada UMKM Fuji Rotan Trangsan Sukoharjo. Hal tersebut dilakukan untuk menggali masalah yang ada pada UMKM tersebut. Hal kedua yang tim lakukan pada program ini adalah melakukan wawancara mendalam pada mitra pengabdian sekaligus pemilik UMKM Fuji Rotan Trangsan Sukoharjo. Wawancara mendalam hakikatnya diperuntukan sebagai upaya pengumpulan data dan menemukan permasalahan [8].Hal tersebut juga tim lakukan untuk menggali data apa saja dan bagaimana lokasi tata letak fasilitas selama ini yang ada pada UMKM tersebut. Setelah data dirasa lengkap dan permasalahan telah tergali maka tim berdiskusi untuk menentukan solusi dari permasalahan yang dialami. Permasalahan yang dialami pada UMKM Fuji Rotan mengenai penataan tata letak fasilitas yang kurang efisien. Diskusi dari tim adalah untuk menentukan layout yang tepat dan bisa digunakan oleh UMKM tersebut kedepannya. Penataan layout ulang menggunakan teknologi dengan software
|144
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak SukoharjoWawancara terhadap mitra +Pengumpulan
data Observasi ke
UMKM Fuji Rotan Trangsan Sukoharjo
Pembuatan Usulan
Layout baruUMKM Fuji
Rotan Trangsan
Autocad. Setelah layout terpilih dan dirasa tepat maka dilakukan sosialisasi mengenai ide dan gagasan tim. Secara ringkas alur kerangka pemecahan masalah dapat terlihat pada gambar 1.Gambar 1. Alur Kerangka Pemecahan Masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan tata letak akan menghasilkan kuantitas produksi yang lebih banyak dengan ongkos produksi yang sama dengan meminimumkan biaya pemindahan material. Perancangan tata letak fasilitas juga mempengaruhi biaya pemindahan material dikarenakan biaya pemindahan material yang cukup besar . Biaya pemindahan material dapat dihitung dari jarak pemindahan material dan hasil ini dapat dilakukan untuk analisa perbaikan tata letak. Dari sisi penggunaan area mesin juga mempengaruhi. Perancangan yang kurang baik akan menghasilkan penggunaan area mesin yang berlebihan, bahan menumpuk dan sebagainya. Untuk mengetahui tata letak fasilitas yang sudah dilakukan oleh UMKM Fuji Rotan selama ini maka dilakukan wawancara mendalam yang dilalukan oleh tim seperti gambar berikut.
Gambar 2. Wawancara Mendalam pada Mitra Pengabdian
Wawancara mendalam yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat diperuntukkan untuk menggali permasalahan yang ada pada UMKM Fuji Rotan. Mitra menjelaskan bahwa usaha rotan ini sudah berjalan puluhan tahun akan tetapi memang setting lokasi baik mengenai stasiun kerja maupun komponen lainnya memang tidak pernah dilakukan perubahan sejak awal terbentuk.
Sosialisasi terkait metode dan teknik terkait perancangan tata
letak fasilitas
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan | 145 UMKM Fuji Rotan saat ini juga berfokus pada finishing produk dan penjualan sehingga pemenuhan produk setengah jadi dilakukan dengan cara order pada mitra pembuat produk furniture yang bersumber pada banyak tempat. Produk yang datang kemudian dilakukan perbaikan hingga pengepakan dan siap jual. Tata letak fasilitas yang ada pada UMKM Fuji Rotan semula dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3. Layout Existing UMKM Fuji Rotan Trangsan
Berdasarkan gambar 3 mengenai Layout Existing UMKM Fuji Rotan Trangsan masih terdapat beberapa stasiun kerja yang nampaknya masih bisa dipisahkan. Hal tersebut agar stasiun kerja dapat bekerja secara optimal dan efisien sehingga tidak bertabrakan antara pekerjaan satu dengan yang lainnya. Contohnya saja mengenai tempat pengumpulan antara pengumpulan bahan mentah dan bahan jadi masih terdapat pada satu bagian walaupun terdapat dua ruang untuk dua pekerjaan tersebut. Namun tim pengabdian rasa alangkah lebih baik jika dilakukan sedikit perubahan untuk mengefisiensikan pekerjaan. Begitu juga dengan tempat yang lain yang rasanya bisa dilakukan sedikit pendampingan perubahan usulan layout. Hasil dari pengabdian masyarakat ini berupa ilmu pengetahuan terkait perancangan tata letak fasilitas dan design layout serta rekomendasi terkait perancangan tata letak fasilitas UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo. Usulan Layout didapat dari kondisi existing (kondisi yang sebenarnya) yang ada di dalam UMKM Fuji Rotan Trangsan.
|146
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak SukoharjoTentunya usulan yang dilakukan oleh tim terlebih dahulu dilakukan dengan cara sosialisasi terhadap mitra pengabdian kepada masyarakat. Berikut ini adalah usulan layout perubahan yang bisa dilakukan dan diterapkan oleh UMKM Fuji Rotan Trangsan.
Gambar 4. Layout Usulan Menggunakan Software Autocad
Layout usulan dan pendampingan tata letak fasilitas yang ada di UMKM Fuji Rotan Trangsan sesuai pada gambar 4 adalah ide dan gagasan dari tim pengabdian setelah melakukan beberapa kali
diskusi.
Penyusunan layout perbenahan tersebut menggunakan teknologi software Autocad. Perancangan tersebut menjadi penting karena fasilitas produksi akan mempengaruhi kinerja perusahaan [9]. Perbedaan yang mencolok terlihat pada ruang area pengumpulan bahan mentah dan bahan jadi yang terpisah. Hal ini untuk membedakan barang yang sudah selesai dan siap dijual dengan barang mentah yang baru saja masuk. Barang pada area pengumpulan kemudian dikerjkan pada area pengamplasan. Pengamplasan dilakukan agar produk mentah tersebut lebih halus dan memudahkan ketika melakukan pewarnaan. Proses setelah diamplas maka produk akan diwarnai. Pewarnaan bisa dilakukan dengan empat cara yaitu natural coating, fancy colour, water based glaze, dan stain. Hal tersebut bergantung pada produk apa yang dilakukan pewarnaan dan disesuaikan dengan permintaan pembeli atau konsumen. Setelah pewarnaan selesai dilakukan maka lanjut pada pengumpulan bahan yang sudah jadi sebelum dilakukan packing. Setelah packing dilakukan barulah produk siap untuk diantarkan ke pembeli. Tentunya usulan tersebut terlebih dahulu disosialisasikan baik terhadap mitra pemilik maupun pekerja pada UMKM Fuji Rotan yang terlihat pada gambar berikut ini.Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan | 147 Gambar 5. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat pada mitra pengabdian.
Sosialisasi merupakan hal yang penting sebelum melakukan perubahan [10]. Hal ini berkaitan dengan usulan ide dan gagasan mengenai pendampingan penataan letak fasilitas yang ada di UMKM Fuji Rotan Trangsan yang sudah dijelaskan pada gambar 4. Sosialisasi tersebut tidak hanya sekedar pemberian ide mengenai layout saja namun juga penekanan terhadap materi pentingnya penataan tata letak fasilitas pada suatu usaha. Perancangan tata letak fasilitas yang baik juga secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi ketika mendapati buyer baru yang berkunjung langsung ke tempat produksi [11]. Selain hal tersebut tata letak pabrik yang terancang dengan baik akan meningkatkan produtivitas usaha [12]. Penekanan materi tersebut mengenai pentingnya penataan letak yang memiliki beberapa tujuan seperti adanya kuantitas produksi yang meningkat, adanya keseimbangan waktu sehingga waktu menunggu dapat terpangkas, material handling yang menjadi lebih minim. Selain hal tersebut juga dapat menghemat luas area produksi serta dapat mengurangi resiko kesehatan dan keselamatan kerja.
SIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan mengingatkan pentingnya mengetahui tata letak fasilitas di UMKM. Adanya program pengabdian ini diikuti dengan peningkatan pemahaman pekerja dan pemilik usaha mengenai tata letak dan fasilitas di tempat usaha. Dengan begitu diharapkan ke depannya pemilik UMKM dapat melakukan perubahan tata letak fasilitas sehingga alur produksi dan proses produksi dapat maksimal dan diharapkan menghasilkan profit yang maksimal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ingin memberikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim kami. Pertama ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjo yang telah memberikan waktu dan kesediaan sebagai objek pengabdian kepada
|148
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan Trangsan Gatak Sukoharjomasyarakat. Kedua tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta yang telah memberikan izin pengabdian kepada masyarakat. Ketiga ucapan terimakasih kami berikan kepada mahasiswa yang telah membantu program pengadian ini dan pihak lain yang tidak bisa kami ucapkan satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. A. Kalijaga, R. Restiana, and N. Fadhlurrohman, 2018. “Perancangan Tata Letak Fasilitas pada UKM A3 Aluminium Yogyakarta Menggunakan Software Flexsim 6.0,”
Pros. IENACO 2018, pp. 178–184.
[2] Yusof, 2011. “Perkembangan Industri Nasional dan Peran Penanaman Modal Asing (PMA),” J. Ekon. dan Pendidik., Vol. 8, pp. 71–80.
[3] J. Susetyo, 2010. “Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Pendekatan Group Technology Blocplan Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling,” J. Teknol., Vol. 3, pp. 75–84.
[4] W. Putri, R. E., & Ismanto, 2019. “Pengaruh Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di Area Operasional Kerja Berbasis 5S untuk Pengajuan Modal Usaha,” J. Dimens., Vol. 8, No. 1, pp. 71–89.
[5] I. Adiasa, R. Suarantalla, M. S. Rafi, and K. Hermanto, 2020. “Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik di CV. Apindo Brother Sukses Menggunakan Metode Systematic Layout Planning (SLP),” Performa Media Ilm. Tek. Ind., Vol. 19, No. 2, pp. 151–158.
[6] A. M. Fadlillah, A. Fadila, and ..., 2021. “Pembinaan Kapasitas Manajemen ‘UMKM Go Digital’ di Kabupaten Bogor,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. FORDICATE, Vol. 1, No. 1, pp. 1–7.
[7] M. Haming, M., & Nurnajamuddin, 2011. Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa. Bumi Aksara, Jakarta.
[8] & Febriantoko, J., Sepindjung, B. and R. Mayasari, 2020. “Pendampingan Dalam Perencanaan Penanaman Bawang Merah pada Kelompok Tani Harapan Jaya Kelurahan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin,” Engag.
Pengabdi. Kpd. Masy., Vol. 4, No. 1, pp. 31–41.
[9] R. A. Widyanto, L. Ismail, F. F. Nugroho, A. Rafdi, I. A. F. Wardani, and F.
Fahrurrosak, 2021. “PPMT Perancangan Tata Letak Fasilitas Kerja di Home Industry Irus Untuk Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Produksi,” To Maega J. Pengabdi.
Masy., Vol. 4, No. 1, p. 14.
[10] E. P. Dewi and S. Sujatini, “Pendampingan Dalam Penataan Ruang Usaha Kuliner pada Rumah Tinggal di Hunian Padat Kelurahan Paseban , Jakarta Pusat,” Vol. 5, No.
1, pp. 31–40.
Pendampingan Dalam Penataan Letak Fasilitas Di UMKM Fuji Rotan | 149 [11] Sumarno and Indarto, 2018. “Desain Show Room Bagi Para Perajin Rotan DS.
Transang, Kec. Gatak, Kab. Sukoharjo,” Vol. 9, No. 2, pp. 163–169.
[12] L. A. Suminar, W. Wahyudin, and B. Nugraha, 2020. “Analisis Perancangan Tata Letak Pabrik PT. Xyz Dengan Metode Activity Relationship Chart (ARC),” J. Sains dan Teknol. J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind., Vol. 20, No. 2, p. 181.