• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA MEDAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI SAYURAN HIDROPONIK

DI KOTA MEDAN

Arnold Arianto Parhusip*), Diana Chalil**), Tavi Supriana**)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

**) Ketua Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

**) Anggota Komisi Pembimbing di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Email : kodoksalto0906@gmail.com

ABSTRAK

Sayuran hidroponik mucul menjadi salah satu pilihan sayuran yang lebih sehat dibandingkn dengan sayuran konvensional, terutama untuk pembeli di kota-kota besar seperti diKota Medan. Namun perkembangan produksinya relatif lambat karena minimnya informasi mengenai permintaan sayuran hidroponik tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sayuran hidroponik di daerah penelitian. Data diperoleh dari 80 responden yang ditetapkan secara Accidental dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur konsumen secara signifikan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sayuran hidroponik, sedangkan tingkat pendidikan, jumlah pendapatan, pengetahuan dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan.

Kata Kunci : sayuran hidroponik, faktor pengaruh, keputusan membeli ABSTRACT

Hydroponic vegetables appear to be one of the healthier choices of vegetables compared to conventional vegetables, especially for buyers in big cities such as Medan. However, the development of its production is relatively slow due to the lack of information regarding the demand for hydroponic vegetables.

This study aims to determine what factors influence consumers' decision to buy hydroponic vegetables in the study area. Data were obtained from 80 respondents who were determined accidentally and then analyzed using binary logistic regression method. The results showed that consumer age significantly influenced consumers' decision to buy hydroponic vegetables, while education level, amount of income, knowledge and number of family members had no significant effect.

Keywords: hydroponic vegetables, influence factors, decisions, consumers.

(2)

PENDAHULUAN Latar belakang

Bagi kebanyakan masyarakat mungkin belum teribiasa dengan keberadaan tanaman sayuran hidroponik sebagai bahan makanan untuk di konsumsi. Rasa asing tersebut sama halnnya seperti keberadaan hidroponik yang sebetulnya telah ada di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Di kota-kota besar, memilih sayuran hidroponik sedah menjadi gaya hidup dalam menonsumsi makanan. Alasannya tentu saja, karena sayuran hidroponik lebih sehat dan tidak mengandung pestisida yang lambat laun makin meracuni tubuh (Anonimous, 2010).

Fenomena yang muncul adalah walau sayuran hidropnik relatif lebih mahal namun ada sebagian konsumen yang lebih memilih untuk mengalihkan konsumsi sayurannya ke sayuran hidroponik. Alasan pentingnya gizi dari mengkonsusmsi sayuran hidroponik tidak semata mata tergantung dari harga maupun tingkat pendapatan tetapi juga dilihat dari faktor faktor yang lain. Dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat faktor faktor tertentu yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sayuran hidroponik dimana faktor tersebut tidak hanya berasal dari faktor faktor yang sekedar dapat diukur dan tidak dapat dilihat secara langsung. Usaha tani sayuran hidroponik hanya bisa berkembang bila didukung oleh adanya konsumen yang mampu membelinya yang akan mendorong petani untuk semakin bergairah menanam sayuran hidroponik.

Sayangnya perkembangan konsumsi sayuran organik di masyarakat masih sangat terbatas dan biasanya hanya dilakukan oleh lapisan masyarakat tertentu yang sadar akan kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup.

Dari uraian tersebut diketahui bahwa adanya permintaan akan sayuran hidroponik, perilaku konsumen yang membeli produk sayuran ini menarik untuk diteliti, tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik di daerah penelitan Kota Medan.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sayuran hidroponik di kota Medan ?

(3)

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengidentifikasi faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian sayuran hidroponik di kota Medan.

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan di kemudian hari dapat digunakan sebagai:

1. Sebagai bahan informasi bagi konsumen serta pihak terkait mengenai konsumen hidroponik sebagai sayuran pilihan.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori

Hidroponik (hydroponics) secara umum diartikan bertanam tanpa tanah. Hydroponics sendiri berasal dari kata Yunani hydro, yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik sebenarnya adalah cara bertanam dengan menggunakan air sebagai media tanam. Oleh karena itu, kemudian muncul beraneka metode penanaman hidroponik.

Namun, keragaman tersebut dapat dipilahkan secara sederhana menjadi dua jenis, yaitu hidroponik dengan media tanam hanya air dan hidroponik dengan media tanam air dilengkapi media lain sebagai penyangga tanaman (media tanam kombinasi) (Karsono, 2002).

Dalam istilah umum, membuat keputusan adalah proses memilih tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain: input, proses, dan output.

Tahapan input mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan (produk, tempat, harga, dan promosi) dan pengaruh sosioekternal konsumen (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya).

Tahapan proses fokus terhadap bagaimana konsumen membuat keputusan yang mencakup faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepribadian, dan sikap) yang

(4)

mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan, pencarian alternatif sebelum pembelian, dan evaluasi alternatif. Tahapan output merupakan pembelian dan perilaku setelah pembelian (Schiffman, 2004).

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja yaitu di Kota Medan yang merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sumatera Utara.

Metode Penentuan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling. Sampel merupakan konsumen yang sedang berbelanja, baik konsumen yang membeli dan tidak membeli sayuran hidroponik. Dilakukannya Accidental Sampling karena jumlah populasi konsumen sayuran hidroponik di Kota Medan yang tidak terdata. Setiap responden yang akan dipilih dan diwawancarai tidak ditetapkan sebelumnya. Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian adalah 80 responden. Dengan alasan menganalisis respon konsumen yang berbelanja.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data di lakukan dengan wawancara yang di lakukan di pusat pemberlanjaan dengan memberikan kuesioner yang berisi pertanya untuk mengetahui data primer konsumen yang ideal seperti data umur, tingkat pendidikan, pendapatan, dan seputar tentang sayuran hidroponik yang ideal dengan penelitian ini.

Data sekunder yang di kumpulkan antara lain gambaran umum daerah penelitian, data demografi, data produksi sayuran hidroponik. Data tersebut di peroleh dari instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, dinas terkait, buku literature serta media internet yang sesuai dengan penelitian.

Metode Analisis Data

Untuk membahas identifikasi masalah dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi logistik biner. Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, akan ditabulasikan kemudian dianalisis. Data tersebut akan diuji dengan metode regresi logistik. Menurut Gujarati (2012), model logistik adalah prosedur permodelan yang

(5)

diterapkan untuk memodelkan variabel respon (Y) yang bersifat kategori berdasarkan satu atau lebih variabel prekdiktor (X), baik itu yang bersifat kategori maupun kontiniu.

Adapun rumus dari metode logit ini adalah:

ln ( 𝑷𝒊

𝟏−𝑷𝒊) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6

Dimana: Pi= Peluang konsumen membeli sayuran hidroponik, 1-Pi= Peluang konsumen tidak membeli sayuran hidroponik ln = keputusan Konsumen (Membeli Y=1, Tidak Membeli Y=0), 𝑥1 = Umur (tahun), 𝑥2= Tingkat pendidikan (tahun), 𝑥3= Pendapatan (Rp/bln), 𝑥4= Pengetahuan, 𝑥5= Jumlah Aggota Keluarga 𝛽0, 𝛽1, 𝛽2, 𝛽3, 𝛽4, 𝛽5 adalah Parameter.

Dan untuk metode regresi logistik biner sendiri memerlukan 3 kriteria uji dan 1 cara interpretasinya yaitu: 1) Uji Hosmer and Lemeshow. 2) Uji G. 3)Uji Wald. 4) Efek Marginal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Sayuran Hidroponik di Kota Medan

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji kelayakan dari model regresi logistik yang digunakan. Analisis ini didasarkan pada uji Hosmer Lemeshow Test.

Hasil uji Hosmer Lemeshow Test diperoleh nilai signifikansi adalah 0,467. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 , yaitu 0,467 > 0,05 yang menyatakan bahwa tidak bisa tolak H0 artinya bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi sehingga model logit sesuai digunakan untuk data yang diobservasi. Untuk pengujian keseluruhan variabel dianalisis berdasarkan uji Omnimbus Test. Hasil uji Omnimbus Test diperoleh nilai signifikansi adalah 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 ,yaitu 0,000 ≤ 0,05 berarti terima H1, yang menyatakan bahwa setidak-tidaknya ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel respon.

ln = - 6,667 + 0,051 + 0,174X2 + 0,000X3 + 22,722X4 + 0,391X5

Uji regresi logistik secara parsial dilakukan terhadap semua variabel independen dengan tingkat signifikansi 5%. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen

(6)

dalam membeli sayuran hidroponik hanyalah variabel Umur. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, pengetahuan dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik.

Berdasarkan hasil perhitungan marginal effect variabel umur sebesar 0,48. Variabel umur berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik.

Jika terjadi peningkatan umur sampel sebesar 1 (satu) tahun maka peluang seseorang dalam membeli sayuran hidroponik akan berkurang sebesar 0,012%. Hal ini terjadi karena dari hasil observasi, rata-rata umur konsumen sayuran hidroponik berada di rentan umur 21-29 Tahun. Dimana pada umur 20-am seseorang biasanya mengalami transformasi dari remaja menjadi dewasa muda. Meski tak luput dari kesalahan , akan lebih baik jika menjadikannya sebagai pembelajaran. Itu mengapa umur 20-an jadi saat yang tepat menyetop kebiasaan buruk dan memulai hidup yang lebih sehat dimana membeli sayuran hidroponik menjadi salah satu pilihan yang lebih sehat dari pada sayuran konvensional/non hidroponik.

Variabel tingkat pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli beras organik. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli beras organik. Karena pada umumnya ditingkat pendidikan formal tidak dibekali pembelajaran untuk memilih sayuran hidroponik atau sayuran konvensional/non hidroponik.

Variabel pendapatan keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli sayuran hidroponik.

Variabel pengetahuan berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik. Tau atau tidaknya responden terhadap informasi tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli sayuran hidroponik.

Dikarenakan minimnya informasi akan sayuran hidroponik yang disediakan pihak penjual terhadap produk yang dijualnya, dan beberapa konsumen yang tidak tau akan sayuran hidroponik tidak sengaja membeli sayuran hidroponik.

Variabel jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik. Banyak atau sedikitnya jumlah anggota keluarga tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli sayuran

(7)

hidroponik. Dikarenakan jumlah anggota menjadi pertimbangan untuk mengonsumsi sesuatu produk agar efektif dan efisien terhadap keberlangsungan hidup keluarga.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil uji regresi logistik, variabel umur ditingkat konsumen mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik di Kota Medan. Adapun faktor tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, pengetahuan dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh dalam mepenimpengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sayuran hidroponik.

Saran

1. Kepada Penjual Sayuran Hidroponik

Diharapkan kepada penjual untuk memberi informasi terhadap konsumen sayuran hidroponik dengan memberi tempat sendiri untuk sayuran hidroponik agar konsumen mudah memilih dan tau terhadap sayuran yang akan di konsumsinya.

2. Kepada Pemerintah

Pemerintah hendaknya memberikan pengetahuan dengan menambahkan materi kurikulum sekolah tentang pola hidup sehat terkhususnya dengan memilih sayuran dan makanan sehat salah satunya sayuran hidroponik.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian lanjutan di karenakan masih banyak kekurangan dan kerterbatasan penulis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sayuran hidroponik di Kota Medan dengan menegaskan terhadap pengambil keputusan di karenakan dalam penelitian ini belum bisa menegaskan siapa yang menjadi pengambil keputusan untuk membeli sayuran hidropnik juga terhadap komposisi keluarga responden dan untuk mendapatkan informasi lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2010. Pedoman Budidaya Secara Hidroponik, CV NUANSA AULIA BANDUNG

(8)

Karsono, S. 2002. Bertanam Seledri Secara Hidroponik. Yogyakarta: Kanisius

Schiffman, L.G. and L.L. Kanuk (1997), Consumer Behavior, 6 th ed., New Jersey: Prentice Hall International, Inc

Roskos‐ewoldsen, Beverly., Sheila R. Black, and Steven M. McCown. 2008. "Age‐related Changes in Creative Thinking." The Journal of Creative Behavior 42.1: 33-59.

Gurajati, D. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi ke-3. Erlangga. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Akbid Harapan Mulya Ponorogo dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang

Atas dasar perjanjian kesepakatan pergeseran batas maka pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2016 jam 09.00 WIB, bertempat di Menggungan RT.1 RW.3 Sawahan Ngemplak Boyolali

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dari hasil pembuatan dan perakitan mekanik/kontruksi perancangan sistem keselamatan sepeda motor untuk menghindari kecelakaan berbasis mikrokontroler hal pertama yang harus

2. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem kapitalisme-liberal maupun sosialisme-komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik

Sesuai latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel fundamental (book