• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum dan HAM 5

N/A
N/A
Dede Rosada

Academic year: 2022

Membagikan "Hukum dan HAM 5"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dede Rosada NIM : 042170845 Prodi : Ilmu Hukum

Assalamualaikum Wr. Wb. Izin menjawab

Dalam UUDNRI 1945 khususnya pada pasal 28 huruf G Ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”.

Konsep perlindungan data mengisyaratkan bahwa individu memiliki hak untuk menentukan apakah mereka akan membagi atau bertukar data pribadi mereka atau tidak. Selain itu, individu juga memiliki hak untuk menentukan syarat-syarat pelaksanaan pemindahan data pribadi tersebut. Lebih jauh, perlindungan privasi. Hak privasi telah berkembang sehingga dapat digunakan untuk merumuskan hak untuk melindungi data pribadi.

Dengan dasar hukum tersebut, maka hak privasi terhadap data pribadi harus dilakukan dan perlindungan terhadap data pribadi sebagai hak privasi merupakan Hak Konstitusional warga negara Indonesia. Hak konstitusional adalah kewajiban bagi negara untuk memberikan perlindungan secara hukum untuk aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Hak konstitusional harus didapatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hak konstitusional harus memiliki tujuan hukum yaitu kepastian hukum, keadilan hukum dan kemanfaatan hukum. Dengan dasar hukum tersebut juga beberapa peraturan perundang – undangan di Indonesia mengatur secara tersirat mengenai perlindungan data pribadi.

Demikian Penjelasan saya mohon bimbingan dan arahannya.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Sumber :

1. Buku Materi Pokok HKUM4208/3SKS/MODUL Hukum dan Hak Asasi Manusia Penulis Harkristuti Harkrisnowo, dkk

2. Materi INISIASI 5 3. Materi OER 5

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum dan hak asasi manusia terhadap pekerja merupakan pemenuhan hak dasar yang melekat dan dilindungi oleh konstitusi sebagaimana yang diatur dalam

judicial activism dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi guna memenuhi hak konstitusional warga negara Indonesia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Melihat hal tersebut sebagai seorang warga negara dan pribadi manusia memiliki Hak Asasi Manusia, maka negara sudah seharusnya memberikan perlindungan hak asasi

Pemegang polis secara konstitusional dirugikan, meliputi: 1 (1) hilangnya hak warga negara untuk mendapatkan pengaturan badan hukum usaha bersama (mutual) seperti halnya

UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945 SECARA TEGAS MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARANYA MENJADI KEWAJIBAN PENYELENGGARA NEGARA/PEMERINTAHAN dan. MASYARAKAT

mendiskriminasikan warga negara tertentu, hal itu melanggar hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara, dan dengan sendirinya bertentangan dengan Undang-undang

Reformasi Birokrasi Melalui Adanya Jaminan Hukum Terhadap Perlindungan Data Pribadi Bagi Seorang Warga Negara Pada Penyelenggaraan E-Government Birokrasi pada pemerintahan dijalankan

Sementara itu, kepastian penegakan hukum pun dikembangkan guna mempertahankan hak-hak tiap-tiap warga negara Indonesia menurut UU HAM, tentang perlindungan hukum, tercantum dalam Pasal