Vol. 04, No. 02, Februari 2016
t i k e t k e r e t a t o k o b a g u s b e r i t a b o l a t e r k i n i a n t o n n b A n e k a K r e a s i R e s e p M a s a k a n I n d o n e s i a r e s e p m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n j e r a w a t v i l l a d i p u n c a k r e c e p t e n b e r i t a h a r i a n g a m e o n l i n e h p d i j u a l w i n d o w s g a d g e t j u a l c o n s o l e v o u c h e r o n l i n e g o s i p t e r b a r u b e r i t a t e r b a r u w i n d o w s g a d g e t t o k o g a m e c e r i t a h o r o r
Table of Contents
Articles
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP REKENING NASABAH BANK DALAM PERJANJIAN PENGGUNAAN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PADA BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG TEUKU UMAR DENPASAR
A. A. Ngurah Rai Suarjaya Di Putra, Cokorda Dalem Dahana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGKONSUMSI PAKAIAN IMPOR BEKAS
Ni Putu Maha Dewi Pramitha Asti, Ni Made Ari Yuliartini Griadhi
PELAKSANAAN PENGENAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA) PADA PT. SPA SUKSES PRATAMA KUTA (STUDI KASUS DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KABUPATEN BADUNG)
I Gst Ngr Agung Septyadi, I Ketut Markeling, I Nyoman Darmadha
Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
Anak Agung Ngurah Bagus Candra Dinata, Desak Putu Dewi Kasih, Dewa Gede Rudy
INVESTASI ASING SEKTOR PARIWISATA DI BIDANG PERHOTELAN DI BALI
I Gusti Ayu Inten Ardiantari, R.A. Retno Murni, Ni Putu Purwanti
MEKANISME PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT MELALUI PENGADILAN NIAGA
I Gede Yudhi Ariyadi, A. A. G. Agung Dharmakusuma, Suatra Putrawan
BENTUK-BENTUK DIGITAL SIGNATUREYANGSAH DALAM TRANSAKSIELEKTRONIKDI INDONESIA
Ni Ketut Sri Rahayu, Ni Luh Gede Astariyani
PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG – UNDANG PERBANKAN
Ida Bagus Suambara Manuaba, I Ketut Suardita
PENGATURAN MENGENAI PENCANTUMAN PENANDAAN DALAM BAHASA INDONESIA PADA PRODUK KOSMETIK IMPOR
Ni Kadek Gita Suryaning Asri, I Nengah Suharta
PENGATURANKONSOLIDASI PERUSAHAANDITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS
R. Ray Audi Stevan Bimaputra, IKetut Keneng
SYARAT-SYARAT GO-PUBLIC DALAM RANGKA PENJUALAN EFEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG PASAR MODAL
I Gusti Bagus Yudhiswara Yoga, Nyoman Mas Ariyani
KECAKAPAN BERDASARKAN BATASAN USIA DALAM MEMBUAT PERJANJIAN DIHADAPAN NOTARIS
Ni Nyoman Endi Suadnyani
KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS
Ni Ketut Winda Puspita, I Gusti Ayu Agung Ari Krisnawati
HUBUNGAN HUKUM ANTARA PELAKU USAHA DENGAN KONSUMEN
Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta, Anak Agung Sri Utari
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN PERJANJIAN LEASING PADA PT. BINTANG MANDIRI
Ni Luh Diah Febriyani Teja Santi, Ni Nengah Adiyaryani
AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PENAHANAN UPAH KEPADA PEKERJA YANG TIDAK DISIPLIN
Ni Luh Kurnia Dharma Pertiwi, Suatra Putrawan
PENGATURAN MENGENAI PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK KAWIN
Ida Bagus Putu Pramarta Wibawa, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN TERHADAP KERUSAKAN BARANG YANG DIANGKUT DALAM
TRANSPORTASI LAUT
Ni Made Trevi Radha Rani Devi, I Wayan Parsa
TUGAS-TUGAS BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL PDF
I Komang Bagus Try Permana, A. A. Istri Ari Atu Dewi
PENGATURAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA PT PENGEMBANGAN PARIWISATA BALI (PERSERO)
I Wayan Arnita, Desak Putu Dewi Kasih
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA FOLKLOR
Dendy Robby Pohan, Ida Bagus Wyasa Putra
PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Putu Ngurah Wisnu Kurniawan, Ida Ayu Sukihana, A. A. Sri Indrawati
KEDUDUKAN AHLI WARIS BERPINDAH AGAMA TERHADAP HAK ATAS TANAH WARIS DI DESA KESIMAN
I Made Risky Putra Jaya Ardhana, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi, Marwanto -
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENERBIT KARTU KREDIT BERKAITAN DENGAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/2/PBI/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU
Anandita Sasni, I Gst. Ayu Puspawati, Ni Putu Purwanti
BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI
Ni Made Utami Jayanti, I Nyoman Darmadha, A. A. Sri Indrawati
PERTANGGUNGJAWABAN PERDATA DARI DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM BANK TERLIKUIDASI YANG BERBADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS
Kadek Dio Anjasmara, Ni Ketut Sri Utari
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE
Ni Kadek Ariati, I Wayan Suarbha
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK KETIGA DALAM
PERJANJIAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RENT A CAR DI KOTA DENPASAR (Studi Kasus pada PT. Asuransi Wahana Tata dan PT. Asuransi Astra Buana)
Ni Putu Eni Sulistyawati, I Ketut Sudantra
IMPLEMENTASI PERTANGGUNGAN ASURANSI DALAM
PERJANJIAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT BUMI PRIMA DANA
Anak Agung Made Agus Rumawan, Ida Bagus Putra Atmadja, Ida Bagus Putu Sutama
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANS SARBAGITA ATAS
KESELAMATANNYA : STUDI PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS ( UPT ) TRANS SARBAGITA
I Gst Ngr Aditya Wikrama, Ngakan Ketut Dunia, I Made Dedy Priyanto
BUNGAN HUKUM PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DENGAN PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
Ida Ayu Gita Srinita, Gede Putra Ariana
RLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN YANG DIPEKERJAKAN PADA MALAM HARI
Gede Kurnia Uttara Wungsu, I Ketut Wirawan
AKIBAT HUKUM MEMBUAT DUA SURAT WASIAT PADA DUA NOTARIS YANG BERBEDA
I Gede Angga Permana, I Ketut Sudantra
PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Ida Ayu Reina Dwinanda, I Ketut Wirawan
STATUS KEPERDATAAN PELAKU TRANSSEXUAL DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA
Ida Bagus Abhimantara, I Ketut Wirawan
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA TATO PERMANEN DIDESA LEGIAN, KECAMATAN KUTA, KABUPATEN BADUNG
Gede Ngurah Prasetya Utama, I Made Sarjana, A. A. Sri Indrawati
STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN AKIBAT DARI PEMBUBARAN PERSEROAN
I Gusti Ngurah Agung Kiwerdiguna, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL
Made Gede Justam Widhyatma, I Ketut Tjukup
PELAKSANAAN PEKERJA OUTSOURCING DI KAWASAN
LINDUNG LEMBAGA KONSERVASI OBYEK WISATA BALI BIRD PARK DAN REPTILE PARK
I Kadek Suryawan, I Made Dedy Priyanto
AKIBAT HUKUM PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG TERHADAP STATUS SITA DAN EKSEKUSI JAMINAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004
Wulan Wiryanthari Dewi, I Made Tjatrayasa
PENGOPLOSAN BERAS DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DI KOTA DENPASAR
I Gede Wahyu Perdana Putra, I Gst. Ayu Puspawati, Suatra Putrawan
SISTEM PEMBATALAN PATEN OLEH PIHAK KETIGA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN
Ni Putu Wahyu Mas Sanggia Suari, Gde Made Swardhana
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGARAN PRINSIP KETERBUKAAN DALAM PASAR MODAL TERKAIT
PERDAGANGAN SAHAM
Pande Putu Mega Rahma Wulandari, Gde Made Swardhana
TANGGUNG JAWAB PIHAK BANK TERHADAP KERAHASIAAN DATA NASABAH DI KOTA DENPASAR
I Gusti Ngurah Wira Prabawa, Ida Ayu Sukihana
SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP
PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
Ni Komang Nopitayuni, Ni Nyoman Sukerti
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, I Ketut Sudjana, I Ketut Sudjana
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, I Ketut Sudjana
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, I Ketut Sudjana
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, I Ketut Sudjana
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERACUNAN MAKANAN
Dewa Ayu Sekar Vikanaswari, I Ketut Sudjana
SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN TUGAS LKS BIPARTIT TERKAIT PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Dewa Ayu Trisna Dewi, I Gusti Ngurah Parwata
TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN
I Made Rika Gunadi, I Gusti Ayu Agung Ari Krisnawati
PENGALIHAN HAK DALAM RAHASIA DAGANG DITINJAU DARI UNDANG UNDANG RAHASIA DAGANG
Dinda Angela Syafitri, I Gede Yusa
PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK EKSKLUSIF PEMILIK MEREK DI INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN MEREK DALAM BENTUK PERJANJIAN LISENSI
Ida Ayu Citra Dewi Kusuma, I Ketut Sudantra
TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI PENGGANTI BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN
Ni Made Nita Widhiadnyani, I Gede Yusa
MERGER TERKAIT DENGAN INDIKASI PENGUASAAN PANGSA PASAR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Ni Wayan Anggita Darmayoni, I Gede Yusa
AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
I Putu Budi Arta Yama, Gde Made Swardhana
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR
Ida Bagus Putu Wira Aditya, I Ketut Markeling, Ida Ayu Sukihana
TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT
Ida Bagus Gde Surya Pradnyana, I Nengah Suharta
1
SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA
DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
Oleh
Ni Komang Nopitayuni Ni Nyoman Sukerti
Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
ABSTRACT
This paper is titled subrogation as a legal effort to the rescue of a third parties collateral object in case the debtor defaults. The background of this paper is in debts agreement the debtor not infrequently to have forgotten the obligation to repay the debt, causing losses in addition to the creditor as well as to third parties for goods borrowed as collateral by the debtor's debts. The purpose of this paper is to determine what legal action can be performed by a third party to rescue the collateral object in case the debtor defaults. In this paper, it is used normative legal research which solving the problem based on the literature and statute. The conclusion of this paper is positions subrogation as a matter of law to the rescue of a third party guarantee in case the debtor defaults is legitimate because it has fulfilled the provisions of Article 1402 number 3 in the Burgelijke Wet Boek.
Keywords : Subrogation, Collateral Object, Debt Agreements.
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul subrogasi sebagai upaya hukum terhadap penyelamatan benda jaminan milik pihak ketiga dalam hal debitur wanprestasi. Latar belakang penulisan ini adalah dalam perjanjian utang-piutang tidak jarang pihak debitur telah melupakan kewajibannya untuk melunasi utangnya tersebut sehingga menimbulkan kerugian selain bagi kreditur juga terhadap pihak ketiga karena barangnya dipinjam sebagai jaminan utang-piutang oleh debitur. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kedudukan subrogasi sebagai upaya hukum terhadap penyelamatan benda jaminan milik pihak ketiga dalam hal debitur wanprestasi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang pemecahan masalahnya didasarkan pada literatur dan perundang-undangan. Kesimpulan dalam penulisan ini adalah Kedudukan subrogasi sebagai upaya hukum terhadap penyelamatan benda jaminan milik pihak ketiga dalam hal debitur wanprestasi adalah sah karena telah memenuhi ketentuan dalam pasal 1402 angka 3 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
Kata Kunci : Subrogasi, Benda Jaminan, Perjanjian Utang-Piutang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pada umumnya, masyarakat yang sering meminjam uang pada lembaga perbankan maupun nonbank adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah. Namun
2
tidak jarang juga mereka tidak memenuhi kewajibannya untuk melakukan pelunasan terhadap hutang-hutangnya sehingga satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak kreditur selain melakukan somasi kepada nasabah, tindakan lain yang dilakukan yaitu melakukan eksekusi terhadap benda yang dijadikan jaminan.
Jaminan kebendaan selain dapat diadakan antara kreditur dengan debiturnya juga dapat diadakan antara kreditur dengan seorang pihak ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban dari si berutang (debitur). Jaminan yang bersifat kebendaan yaitu adanya benda tertentu yang dijadikan jaminan (zakelijk). Ilmu hukum tidak membatasi kebendaan yang dapat dijadikan jaminan hanya saja kebendaan yang dijaminkan tersebut haruslah milik dari pihak yang memberikan jaminan kebendaan tersebut.1
Rendahnya keinginan debitur untuk membayar hutang-hutangnya ini salah satunya disebabkan karena jaminan yang digunakan oleh mereka adalah benda milik orang lain (pihak ketiga).2 Walaupun atas persetujuan pihak ketiga namun hal ini tentu saja merugikan pihak ketiga sebagai pemilik benda jaminan. Maka dari itu berbagai upaya perlu dilakukan pihak ketiga untuk menyelamatkan benda miliknya yang dijadikan sita jaminan.
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kedudukan subrogasi sebagai upaya hukum terhadap penyelamatan benda jaminan milik pihak ketiga dalam hal debitur wanprestasi.
II. ISI MAKALAH 2.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yaitu penelitian dengan cara meneliti bahan hukum dengan mengadakan penelitian terhadap masalah hukum. Jenis pendekatan yang digunakan dalam makalah
1 Kartini Mulyadi dan Gunawan Widjaja, 2005, Hak Istimewa, Gadai, dan Hipotik, Seri Hukum Harta Kekayaan, Kencana, Jakarta, h.66
2 Salim HS,2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, h.270- 275
3
ini yaitu pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach) yaitu dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum.
2.2. Hasil dan Pembahasan
Kedudukan Subrogasi Sebagai Upaya Hukum Terhadap Penyelamatan Benda Jaminan Milik Pihak Ketiga Dalam Hal Debitur Wanprestasi
Subrogasi adalah pengalihan kreditur kepada pihak ketiga yang telah melakukan pembayaran atas utang debitur sehingga pihak ketiga tersebut menggantikan kedudukan sebagai kreditur, dengan demikian segala hak dan kewajiban debitur beralih kepadanya, sehingga subrogasi dapat dilakukan oleh pihak ketiga untuk menghindari terjadinya eksekusi terhadap benda jaminan milik pihak ketiga sebagai akibat dari debitur wanprestasi, dengan cara membayar lunas hutang-hutang debitur sehingga jaminan yang melekat pada benda tersebut hapus karena hapusnya hutang piutang.
Pelunasan tersebut bukan melunasi atas nama debitur melainkan atas nama sendiri, maka di sini pihak ketiga akan menggantikan kedudukan kreditur lama sebagai kreditur baru.
Menurut ketentuan pasal 1400 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), subrogasi dapat terjadi karena perjanjian dan karena undang-undang.
Untuk subrogasi yang terjadi karena perjanjian, pasal 1401 KUHPerdata membedakan lagi menjadi :
1. Subrogasi yang diprakarsai oleh kreditur
Hal ini terjadi apabila kreditur lama yang menerima pembayaran dari pihak ketiga (kreditur baru) menentukan bahwa kreditur baru yang akan menggantikan hak-haknya, gugatan-gugatannya, hak-hak istimewanya dan hipotik-hipotik yang ia miliki terhadap debitur. Subrogasi yang diprakarsai oleh kreditur harus dinyatakan dengan tegas pada saat pihak ketiga melakukan pembayaran
2. Subrogasi yang diprakarsai oleh debitur
Hal ini terjadi apabila debitur meminjam uang dari pihak ketiga (debitur baru) untuk melunasi utangnya kepada kreditur lama. Dalam hal ini debitur menentukan bahwa kreditur baru akan menggantikan hak-hak yang dimiliki oleh kreditur lama. Subrogasi yang diprakarsai oleh debitur sah apabila dilakukan dengan akta otentik untuk perjanjian yang berisi ketentuan mengenai perjanjian pinjam uang antara debitur dengan kreditur baru.
Perjanjian ini berisi keterangan bahwa uang tersebut digunakan untuk melunasi utang debitur kepada kreditur lama dan surat tanda pelunasan utang debitur kepada kreditur lama menyebutkan bahwa pembayaran tersebut dilakukan dengan uang yang dipinjam dari kreditur baru.
4
Sehingga dalam subrogasi yang diprakarsai oleh debitur, terdapat dua hubungan hukum yang berbeda, yaitu pinjam meminjam uang antara debitur dengan kreditur baru dan pelunasan utang debitur kepada kreditur lama.3
Sedangkan pada subrogasi yang terjadi karena undang-undang, pembayaran dilakukan oleh pihak ketiga (kreditur baru) kepada kreditur lama tanpa diperjanjikan oleh para pihak. Menurut ketentuan pasal 1402 KUHPerdata, hal ini terjadi apabila :
1. Seorang kreditur melunasi orang berpiutang lain yang berdasarkan hak istimewa atau hak tanggungan mempunyai suatu hak yang lebih tinggi 2. Seorang pembeli benda tetap yang telah memakai uang harga benda tersebut
untuk melunasi orang berpiutang kepada siapa benda itu diperikatkan dengan hak tanggungan
3. Orang yang bersama-sama dengan orang lain atau untuk orang lain diwajibkan membayar utang, berkepentingan untuk melunasi utang itu, seperti pada pembayaran oleh salah seorang kreditur pada utang dengan tanggung renteng atau pembayaran yang dilakukan oleh penanggung
4. Seorang ahli waris yang menerima dengan hak istimewa, tetapi telah membayar seluruh utang pewaris.4
Mengenai pelunasan utang yang dilakukan pihak ketiga ini, merupakan sebagai subrogasi yang terjadi karena undang-undang, pihak ketiga di sini membayar hutang debitur karena ada kepentingan untuk melunasinya tanpa perlu adanya persetujuan antara para pihak baik itu antara pihak ketiga dengan kreditur maupun antara pihak ketiga dengan debitur, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1402 angka 3 KUHPerdata: “untuk seorang yang bersama-sama dengan orang lain atau untuk orang lain, diwajibkan membayar suatu utang, berkepentingan untuk membayar suatu utang, berkepentingan untuk melunasi utang itu.”
Subrogasi yang dilakukan pihak ketiga di sini bukan untuk membebaskan debitur dari hutang-hutangnya dan kewajibannya melainkan pihak ketiga menggantikan kedudukan kreditur lama menjadi kreditur baru sehingga debitur mempunyai kewajiban untuk membayar hutangnya kepada pihak ketiga sebagai kreditur baru.
III. KESIMPULAN
3 Herlien Budiono,2010, Ajaran Umum Hukum Perjanjian Dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya, Bandung, h. 176
4Ibid,h.176-177
5
Kedudukan subrogasi sebagai upaya hukum terhadap penyelamatan benda jaminan milik pihak ketiga dalam hal debitur wanprestasi adalah sah karena telah memenuhi ketentuan dalam pasal 1402 angka 3 KUHPerdata.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Budiono, Herlien, 2010, Ajaran Umum Hukum Perjanjian Dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya, Bandung.
HS, Salim, 2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.
Mulyadi,Kartini, dan Gunawan Widjaja 2005, Hak Istimewa, Gadai, dan Hipotik, Seri Hukum Harta Kekayaan, kencana, Jakarta.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, diterjemahkan oleh Soedharyo Soimin, 2014, Cet. XIII, Sinar Grafika, Jakarta.