• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 0087/Pdt.G/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUTUSAN Nomor 0087/Pdt.G/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar ke 1 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

PUTUSAN

Nomor 0087/Pdt.G/2017/PA Pkl.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis, telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara :

PENGGUGAT, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, pendidikan SD, bertempat tinggal di Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

melawan

TERGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Sopir, pendidikan SD, bertempat tinggal di Kelurahan Noyontaansari Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dalam perkara ini;

Setelah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 21 Februari 2017, telah mengajukan gugat cerai, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pekalongan dengan Nomor:

0087/Pdt.G/2017/PA Pkl., tanggal 21 Februari 2017 dengan dali-dalil sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 06 Agustus 2002 Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur dan seusai pernikahan antara Penggugat dengan Tergugat, Tergugat telah

(2)

Lembar ke 2 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

mengucapkan sighat taklik talak sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 254 / 08 / VIII / 2002 tanggal 06 Agustus 2002 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan ; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat Tinggal di

Rumah Orang Tua Tergugat di Kelurahan Noyontaansari Kecamatan Pekalonngan Timur Kota Pekalongan , selama kurang lebih 11 Tahun 06 bulan, kemudian pada bulan Februari 2014 Penggugat pergi dari rumah dan tinggal di rumah orang tua Penggugat Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan sampai sekarang ;

3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri, keduanya sudah melakukan hubungan Suami Istri ( ba’da dukhul ) , dan tidak di karuniai keturunan ;

4. Bahwa semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam keadaan harmonis, namun sejak bulan Maret 2004, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah mulai tidak harmonis di sebabkan masalah ekonomi, Tergugat tidak pernah lagi memberi nafkah kepada Penggugat sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari Penggugat mencari nafkah sendiri dengan bekerja sebagai karyawan pabrik teh nutu, apabila Penggugat minta nafkah kepada Tergugat, Tergugat tidak mau memberi nafkah dengan alasan buat apa pegang uang kalau tidak punya anak, ucapan Tergugat tersebut benar benar sangat menyakitkan Penggugat, Tergugat juga suka bermain judi dan bermabuk-mabukkan sehingga uang hasil kerja Tergugat habis untuk hal-hal tersebut walupun demikian Penggugat masih berusaha untuk bertahan, dengan selalu berharap ada perubahan di kemudian hari ;

5. Puncaknya pada bulan Februari 2014 ,Tergugat tidak pulang semalaman karena berjudi dan mabuk-mabukan dengan teman-temannya, pada saat pulang di pagi hari Penggugat menegur Tergugat namun Tergugat malah tersinggung dengan ucapan Penggugat sehingga terjadilah pertengkaran yang hebat antara Penggugat dan Tergugat, kemudian Tergugat mengusir

(3)

Lembar ke 3 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

Penggugat dari rumah, maka karena sudah tidak tahan lagi, Penggugat mohon ijin untuk pergi dan tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan sampai sekarang ;

6. Bahwa sejak bulan Februari 2014 sampai sekarang Penggugat dan Tergugat sudah hidup terpisah selama kurang lebih 3 Tahun, dan selama itu pula Tergugat tidak punya keinginan untuk minta maaf kepada Penggugat ataupun mengajak kembali hidup satu rumah, Tergugat dan keluarganya tidak punya inisiatif untuk memperbaiki keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan Tergugat terbukti telah membiarkan dan tidak memperdulikan Penggugat ;

7. Bahwa atas keadaan tersebut Penggugat menderita lahir batin serta malu pada keluarga dan lingkungan dan Penggugat tidak ridho dan tidak berkeinginan lagi untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat;

8. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat dengan Tergugat;

9. Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar KetuaPengadilan Agama Kota Pekalongan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Primer:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat

2. Menceraikan perkawinan Penggugat (PENGGUGAT ) dan Tergugat ( TERGUGAT )

(4)

Lembar ke 4 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

3. Membebankan biaya yang timbul akibat di ajukan nya perkara ini,sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku :

Subsider:

Dan atau jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya ; Bahwa Penggugat telah datang menghadap dimuka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya yang sah, dan menurut relas panggilan nomor:

0087/Pdt.G/2017/PA Pkl. tanggal 23 Februari 2017, dan tanggal 13 Maret 2017 yang dibacakan dalam persidangan, ternyata Tergugat telah dipanggil secara patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya Tergugat itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah ;

Bahwa upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak hadir dan Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian dengan jalan menasehati Penggugat agar mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Tergugat, namun upaya tersebut tidak berhasil ;

Bahwa kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat, yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk meneguhkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti berupa:

I. Surat-surat:

1. Asli surat keterangan tempat tinggal Nomor 472.2 tanggal 21 Februari 2017 yang dikeluarkan oleh Lurah Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan (Bukti P1);

2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 254/08/VIII/2002 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur pada tanggal telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P2);

II. Saksi-saksi .

(5)

Lembar ke 5 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

1. SAKSI I, umur 63 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat kediaman di Kelurahan Setono , Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokok-pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi adalah tetangganya Penggugat;

- Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat menikah sekitar tahun 2002, tetapi belum dikaruniai keturunan;

- Bahwa setelah nikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Tergugat sekitar 11 tahun lebih, kemudian sejak Februari 2014 Penggugat pulang dan tinggal di rumah orang tua Penggugat hingga sekarang;

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat rumah taangganya sering bertengkar, karena Tergugat suka main judi dan suka minum-minuman beralkohol hingga mabuk ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah empat tinggal, karena sejak Februari 2002 Penggugat telah pulang kerumah orang tua Penggugat ;

- Bahwa selama pisah saksi tidak pernah melihat Tergugat datang ketrumah orang tua Penggugat ;

2. SAKSI II, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan burtuh, tempat kediaman di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokok-pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah adik kandung Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada bulan Agustus 2002 di Kua Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, tetapi belum dikaruniai anak;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal bersama dirumah orang tua Tergugat 12 tahun ;

(6)

Lembar ke 6 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

- Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat rumah tangganya sering terjadi pertengkaran karena Terggugat suka main judi dan suka mabuk- mabukan dengan minum-minuman beralkohol;

- Bahwa Penggugat dan Tergaugat sudah tidak serumah sejak Pebruari 2014 hingga sekarang sudah 2 tahun lebih, tidak ada komunikasi karena Penggugat pulang dan tinggal bersama orang tua Penggugat ; - Bahwa selama 2 tahun lebih tersebbut, Tergugat tidak pernah datang

menjemput Penggugat ;

- Bahwa dari pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil ;

Bahwa selanjutnya Penggugat memberi kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada dalil-dalil gugatannya, dan mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal ikhwal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara pemeriksaan perkara ini;

PERTMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 huruf (a) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara ini merupakan perkara perceraian antara orang-orang yang beragama Islam, maka merupakan kewenangan absolut Peradilan Agama;

Menimbang, bahwa Penggugat telah hadir di persidangan, sedang Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir di persidangan sebagai wakil atau kuasanya meskipun ia telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu alasan yang sah menurut hukum, oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat, sesuai dengan Pasal 125 ayat (1) HIR;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir, maka tidak dapat dilakukan mediasi sebagaimana dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung

(7)

Lembar ke 7 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;

Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat adalah karena sejak bulan Maret 2004 antara Penggugat denganTergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan masalah ekonomi, Tergugat tidak pernah lagi memberi nafkah kepada Penggugat, Tergugat juga suka bermain judi dan bermabuk-mabukan, oleh karena itu yang dijadikan dasar dalam gugat ini adalah sebagaimana yang termaktub dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa meskipunTergugat tidak pernah hadir dan tidak pula menjawab dalil-dalil gugatan Penggugat sehingga menurut fiksi hukum ia harus dianggap tidak membantah dan tidak membela hak-haknya, akan tetapi oleh karena perkara a quo adalah perkara perceraian, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, perlu didengar keterangan pihak keluarga dan orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu sebagai saksi;

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalilnya Penggugat telah mengajukan bukti surat dan dua orang saksi;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P-1, P-2 serta 2 orang saksi ;

Menimbang, bahwa bukti surat P-1 (Asli Surat Keterangan Tempat Tinggal) menjelaskan tempat tinggal Penggugat berada di Kota Pekalongan, sedangkan bukti surat P-2 ( foto kopi kutipan akta nikah. ) menjelaskan mengenai adanya ikatan perkawinan antara Pengugat dengan Tergugat. kedua bukti surat tersebut merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup, serta telah dicocokkan dengan aslinya dan cocok. Oleh sebab itu bukti-bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil serta bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

(8)

Lembar ke 8 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

Menimbang, Bahwa berdasarkan bukti P-1, Penggugat bertempat tinggal diwilayah hukum Pengadilan Agama Pekalongan, maka Pengadilan Agama Pekalongan berwenang untuk menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugat cerai ini sesuai dengan ketentuan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan Penggugat formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P-2, bahwa Penggugat dan Tergugat ada hubungan hukum, yaitu sebagai suami istri, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 kemudian diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan Penggugat memiliki dasar hukum / legal standing dan Pengadilan Agama Pekalongan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugatan ini ;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR ;

Menimbang, bahwa di dalam persidanganPenggugat telah mengajukan dua orang saksi masing-masing bernama M. Syaroni bin Mulazim dan Amir Mahmud bin Slamet saksi-saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah di hadapan sidang mengenai apa yang ia lihat dan dengar sendiri dan saling bersesuaian, maka saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil sebagai saksi.;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat dihubungkan dengan bukti-bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum dalam persidangan sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri nikah pada bulan Agustus 2002, tetapi belum dikaruniai anak ;

- Bahwa semula rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat rukun, harmonis, tetapi sejak tahun 2004 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan masalah ekonomi, Tergugat sudah tidak lagi

(9)

Lembar ke 9 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

memberi nafkah kepada Penggugat, Tergugat suka main judi dan mabuk- mabukan;

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Pebruari 2014, Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat, hingga sekarang tidak pernah ada komunikasi;

- Bahwa keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Terggugat, tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, dapat disumpulkan fakta hukum yaitu: antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan yang terus menerus yang tidak dapat didamaikan lagi, disebabkan masalah ekonomi. Tergugat sering main judi dan Mabuk-mabukan, kemudian karena merasa tidak tahan Penggugat pulang kerumah orang tuanya. Dan hingga sekarang telah berpisah kuang lebi selama 3 tahun dan selama itu Tergugat tidak pernah menengok Penggugat, sehingga Tergugat adalah suami yang tidak bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya dan menyengsarakan isterinya;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim menilai perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah pecah dan sulit dipertahankan lagi, jika perkawinan kedua belah pihak tetap dipertahankan sudah tidak ada manfaatnya lagi, bahkan akan mendatangkan kemadlorotan yang lebih banyak baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia, sakinah mawadah dan rohmah sebagaimana Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak dapat tercapai dan jalan paling maslahat bagi keduanya Majelis Hakim akan memutuskan ikatan perkawinannya dengan jatuh talak satu bain;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ahli hukum Islam sebagaimana termaktub dalam kitab Kitab Fiqhu as Sunnah, Juz II, halaman 249 berikut dan mengambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim:

ﺓﺭDDDDDﺷﻌﻟﺍ ﻡﺍﻭﺩ ﻪDDDDDﻌﻣ ﻉﺎﻁﺗDDDDDﺳﻳ ﻻ ﺎDDDDDﻣﺑ ﺎﻬDDDDDـﺑ ﺝﻭﺯDDDDDﻟﺍ ﺭﺍﺭDDDDDﺿﺍ ﺔDDDDDﺟﻭﺯﻟﺍ ﺕDDDDDﻋﺩﺍ ﺍﺫﺍ

ﺫDDDDDDDDDﺋﻧﻳﺣﻭ .ﻖﻳﺭDDDDDDDDDﻔﺗﻟﺍ ﻰDDDDDDDDDﺿﺎﻘﻟﺍ ﻥDDDDDDDDDﻣ ﺏDDDDDDDDDﻠﻁﺗ ﻥﺍ ﺎDDDDDDDDﻬﻟﺯﻭﺟﻳ ﺎDDDDDDDDﻣﻬﻟﺎﺛﻣﺍ ﻥDDDDDDDDﻳﺑ

(10)

Lembar ke 10 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

ﺡﻼDDDDDDDﺻﻻﺍ ﻥDDDDDDDﻋ ﺯDDDDDDDﺟﻋﻭ ﺭﺭDDDDDDDﺿﻟﺍ ﺕDDDDDDDﺑﺛ ﺍﺫﺍ ﺔDDDDDDDﻧﺋﺎﺑ ﺔDDDDDDDﻘﻠﻁ ﻰDDDDDDDﺿﺎﻘﻟﺍ ﺎDDDDDDDﻬﻘﻠﻁﻳ ﺎDDDDDDDDﻣﻬﻧﻳﺑ .

Artinya: “Jika isteri menggugat cerai karena suaminya memadlorotkan terhadap isteri sehingga menggoyahkan keutuhan rumah tangga, maka dibolehkan bagi isterinya tersebut untuk meminta cerai kepada hakim dan bila madlorot tersebut telah terbukti, sedangkan perdamaianpun tidak tercapai, maka hakim menetapkan jatuh talak satu ba’in”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan diatas, Majelis Hakim berpendapat Penggugat telah berhasil membuktikan dalil gugatannya dan alasan perceraian telah memenuhi ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mewakilkan orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, gugatan Penggugat tidak melawan hukum dan beralasan, maka gugatan Penggugat patut dikabulkan dengan verstek sebagaimana ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat kepada Penggugat; -

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka Panitera Pengadilan berkewajiban untuk mengirimkan Salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan Pegawai Pencatat Nikah ditempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, berdasarkan ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang

(11)

Lembar ke 11 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

Peradilan Agama, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat.;

Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini.

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. mengabulkan gugatn Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT ) kepada Penggugat (PENGGUGAT );

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pekalongan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu.

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 301.000,- ( Tiga ratus satu ribu rupiah ).

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis hakim Pengadilan Agama Pekalongan, pada hari Senin tanggal 20 Maret 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Jumadilakhir 1438 Hijriyah, oleh kami Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis serta Drs. H. Suginoto, S.H. dan Drs. H. Syamsul Falah, M.H. sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Suyitno, S.H. sebagai panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis,

Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H.

(12)

Lembar ke 12 dari 12 hal.Putusan No.0087/Pdt.G/2017/ PA.Pkl

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

Drs. H. Suginoto, S.H. Drs. H. Syamsul Falah, M.H.

Panitera Pengganti,

Suyitno, S.H.

Perincian Biaya :

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya pemanggilan : Rp. 210.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. M a t e r a i : Rp. 6.000,-

J u m l a h : Rp. 301.000,- (Tiga ratus satu ribu rupiah).

Referensi

Dokumen terkait

Kosakata berimbuhan bahasa Indonesia yang digunakan oleh responden sebanyak 328 kosakata atau persentase 38.36%, apabila digolongkan terhadap jenis kata, maka akan terkumpul

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Namun kelemahan dari Crystallizer jenis ini kenaikan titik didih atau untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi

Dapat dilihat pada gambar berikut (gambar 3) WML dibutuhkan untuk menggantikan HTML pada media wireless adalah masalah kecilnya bandwidth pada jaringan wireless yang

Maksila ini terjadi dari 2 bagian yaitu maksila bagian belakang (maksila proper) dan bagian depan antara regio kaninus kiri dan kanan disebut : premaksila. Pada waktu bayi usia 1

North American nursing diagnosis association (NANDA) menyatakan bahwa perilaku kekerasan merupakan salah satu gangguan perilaku dimana seseorang berisiko melakukan

Dinas Sosial Kota Surabaya merupakan lembaga/instansi pemerintahan yang mempunyai sub bagian umum dan kepegawaian yang bertugas untuk mengelola administrasi tenaga kontrak