KERAGAMAN MAKHLUK
HIDUP:
Hewan dan Tumbuhan
Dede Margo Irianto Rendi Restiana Sukardi Dede Trie Kurniawan
Dasar Pengelompokkan Makhluk Hidup
– Adanya persamaan dan perbedaan antara makhluk hidup memungkinkan kita melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Semakin banyak perbedaan maka semakin jauh kekerabatan. Semakin sedikit perbedaan maka semakin dekat kekerabatan.
– Ciri yang digunakan yaitu morfologi (vegetatif-genaratif) dan fisiologi.
– Dasar pengelompokkan makhluk hidup yang masih dikembangkan hingga kini dirintis oleh Carolus Linnaeus.
– Umumnya setiap makhluk hidup diberikan nama yang terdiri dari dua kata latin:
nama yang disebut pertama menunjukkan genus, sedangkan nama yang disebut berikutnya merupakan keterangan.
– Takson pada tumbuhan: Divisio , Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
– Takson pada hewan: Filum , Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
Pengelompokkan Hewan
A vert ebr at a
• Hewan Bersel Satu (Protozoa)• Hewan Berpori (Porifera)
• Hewan Berongga (Coelenterata)
• Hewan Cacing (Vermes)
• Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)
• Hewan Lunak (Mollusca)
• Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
V ert ebr at a
• Ikan (Pisces)• Hewan Amfibi (Amphibia)
• Hewan Melata (Reptilia)
• Burung (Aves)
• Hewan Menyusui (Mammalia)
CIRI-CIRI UMUM KINGDOM ANIMALIA
Eukariot,
Multiseluler
Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
Heterotrof
Dapat bergerak untuk memperoleh
makanan dan mempertahankan hidupnya.
SIMETRI TUBUH
– Terdiri dari asimetris, radial dan bilateral
A B C
LAPISAN EMBRIONAL /TUBUH:
– Diploblastik
Memiliki dua lapisan tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm.
2. Lapisan dalam Endoderm.
– Triploblastik
Memiliki tiga lapisan tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm 2. Lapisan tengah
Mesoderm 3. Lapisan dalam
Endoderm
RONGGA TUBUH
ASELOMATA : Tidak memiliki rongga tubuh (Planaria)
RONGGA TUBUH
PSEUDOSELOMATA : Memiliki rongga tubuh semu/palsu (Nemathelminthes)
RONGGA TUBUH
SELOMATA ; Memiliki rongga tubuh sejati (Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata)
Invertebrata
1. Protozoa
Hewan bersel satu (Rhizopoda , Flagellata, Ciliata dan Sporozoa)
2. Metazoa
a. Porifera Hewan berpori b. Coelenterata Hewan berongga c. Platyhelminthes Cacing pipih
d. Nemathelminthes Cacing gilig e. Annellida Cacing gelang f. Mollusca Hewan lunak
g. Arthropoda Hewan kaki beruas2 h. Echinodermata Hewan berkulit duri
Vertebrata
1. Pisces Ikan
2. Amphibi Hidup di 2 alam
3. Reptil Hewan melata
4. Aves Burung
5. Mamalia Hewan menyusui
overview
AVERTEBRATA
Protozoa Porifera Coelenterata Vermes Arthropoda Mollusca
Echinodermata
Protozoa
– Merupakan hewan bersel satu.
– Hidup di dalam medium air.
– Berkembang biak dengan cara membelah diri.
– Makanannya berupa hewan bersel satu lainnya, atau bagian-bagian kecil dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan.
– Dalam keadaan buruk, hewan ini dapat membentuk kista (tubuhnya diliputi selubung yang kuat).
Protozoa (lanjutan)
– RHIZOPODA/SARCODINA (Hewan Berkaki Semu) --- PSEUDOPODIA --- Entamuba, Radiolaria foraminifera ..
– FLAGELATA/MASTIGOFORA (Hewan Berbulu Cambuk) -- FLAGEL -- Trichomonas, Leismania, Tripanosoma, Euglena ..
– CILIATA (Hewan Berbulu Getar) --- Paramaecium, Balantidium ..
– SPOROZOA (Hewan Berspora) -- TANPA ALAT GERAK -- Plasmodium
Protozoa (lanjutan)
Amoeba Euglena
Paramaecium Plasmodium malariae
Porifera
– Tubuhnya terdiri dari banyak sel, namum belum ada pembagian kerja yang baik antar sel-selnya.
– Umumnya melekat pada sesuatu di dalam air yang jernih dan tidak terlalu dalam.
– Memiliki pori-pori pada tubuhnya sebagai jalan keluar masuk air.
– Memiliki kerangka yang terdiri dari bagian berbentuk jarum; kadang terhubungkan dengan susunan jala yang terbuat dari bahan semacam tanduk.
Porifera (lanjutan)
– CALCAREA, CALCISPONGIA, Kapur---SCYPHA, LEUCOSELONIA, GRANTIA
– HEXATINELIDA, HYALOSPONGIA, Silikat --- HYALLONEMA, PHERONEMA
– DEMOSPONGIA, Silikat dan Spongin yang lunak --- CHONDROSIA, TETHYA, CLIONA
Porifera (lanjutan)
Grantia Hyallonema
Cliona
Coelenterata
– Memiliki tubuh berongga.
– Memiliki alat berupa sel-sel dengan
rambut yang dapat ditusukkan ke dalam tubuh lawan atau mangsa.
– Melalui tusukan ini dimasukkan zat
semacam racun untuk melumpuhkan
lawan atau mangsanya.
Coelenterata (lanjutan)
–HYDROZOA---- HYDRA, OBELIA, PHYSALIA.
–SCYPHOZOA --- UBUR-UBUR –ANTOZOA --- ANEMON,
KARANG
Coelenterata (lanjutan)
[H]
Hydra
[S] Ubur- ubur
[A]
Anemon [A] Coral
Vermes
– Umumnya memiliki tubuh yang simetris bilateral.
– Sebagian diantaranya hidup sebagai parasit pada manusia.
– Terbagi kedalam 3 kelompok:
– Cacing pipih (Platyhelminthes)
– Cacing gilig/benang (Nemathelminthes) – Cacing gelang (Annelida)
Vermes (lanjutan)
[P] Tubellaria (Planaria)
[P] Cestoda (Taenia saginata) [P]
Trematoda (Fasciola hepatica)
[N] Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)
[A]
Oligochaeta (Earth worm)
[A]
Polichaeta (Rag worm)
Arthropoda
– Memiliki kaki yang tampak seperti tersusun dari batang- batang yang bersambung-sambung atau bersendi-sendi.
– Terbagi kedalam 4 golongan (kelas):
– Serangga (Insecta)
– Udang-udangan (Crustaceae) – Laba-laba (Arachnoidea)
– Lipan (Myriapoda)
Arthropoda (lanjutan)
Insecta Crustaceae
Arachnoidea Myriapoda
Mollusca
– Memiliki tubuh yang lunak.
– Kaya akan kelenjar lendir.
– Beberapa memiliki ‘rumah’ yang terbuat dari kapur.
– Contoh:
– Kerang (Lamellibranchiata) – Ikan cumi-cumi (Cephalopoda) – Siput (Gastropoda)
Mollusca (lanjutan)
Gastropoda (Siput) Cephalopoda
(Cumi-cumi)
Lamellibranchiata (Kerang)
Echinodermata
– Memiliki kulit yang kasar bila diraba.
– Kulitnya mengandung lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
– Dibedakan menjadi:
– Bintang laut (Asteroidea) – Landak laut (Echinoidea) – Bintang ular (Ophiuroidea) – Lilia laut (Crinoidea)
– Teripang (Holothiroidea)
Echinodermata (lanjutan)
Echinoderms
Members of the phylum Echinodermata, commonly called echinoderms, or spiny-skinned animals, are so named because of their spiny outer body coverings. Echinoderms differ from other animals in that they have a water vascular system that uses seawater to accomplish respiration, locomotion, and reproduction. The echinoderms include marine groups such as the sea stars (top, left), sea cucumbers (bottom, left), brittle or serpent stars (top, center), sand dollars (bottom, center), sea lilies (right), sea urchins, basket stars, heart urchins, and feather stars.
Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.
VERTEBRATA
Pisces Amphibia Reptilia Aves
Mammalia
Pisces
– Selalu hidup di dalam air.
– Umumnya memiliki sisik.
– Bernafas dengan insang (kecuali ikan tertentu).
– Umumnya memiliki sirip punggung, dada, perut, dan ekor.
– Termasuk hewan berdarah dingin.
Pisces (lanjutan)
School of Fusilier Fish Fish anatomy
Skeleton of Fish
Amphibia
–Hewan yang hidup di air dan di darat.
–Masa kecil dihabiskan di air
(bernafas dengan insang dan kulit)
dan masa dewasa di darat
(bernafas dengan paru-paru dan kulit) .
Amphibia (lanjutan)
Amphibians
All amphibians belong to one of three main groups: the Caudata, or tailed amphibians, which includes the sirens (top, left), salamanders (top, right), and newts; the Anura, or tailless amphibians, which includes frogs and toads (bottom, left); and the Gymnophiona, which is made up of the wormlike caecilians (bottom, right).
Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved.
Reptilia
–Meskipun ada yang hidup di air, pada hakikatnya reptil merupakan hewan darat.
–Bernafas dengan paru-paru.
–Termasuk hewan berdarah dingin.
–Memiliki sisik.
Reptilia (lanjutan)
Lizard
Crocodile Snake
Aves
– Umumnya dapat terbang, tapi tidak semua.
– Tubuhnya tertutup oleh bulu.
– Termasuk hewan berdarah panas.
– Dapat dibedakan berdasarkan bentuk
tubuh, bentuk paruh, bentuk kaki.
Aves (lanjutan)
Peacock Tropicbird Penguin Wood duck Gouldian Finches
Mammalia
– Umumnya memiliki rambut.
– Berdarah panas.
– Umumnya memiliki dua pasang anggota badan, kaki dan tangan.
– Beberapa diantaranya mampu terbang;
sebagian lain hidup di air.
– Bernafas dengan paru-paru.
Mammalia
Mammalian characteristics
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Schizophyta Thallophyta
Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta
Dunia tumbuhan terbagi kedalam Divisio
Tumbuhan Belah (Schizophyta) Tumbuhan Thallus (Thallophyta)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Tumbuhan Belah (Schizophyta)
– Ukurannya sangat kecil (kurang dari 0,001 mm).
– Biasanya tumbuhan ini membentuk koloni-koloni.
– Terdiri dari satu sel dan tidak memiliki inti sel dan butir- butir pembawa warna (plastida).
– Berkembang biak dengan pembelahan diri.
– Contoh: Ganggang Belah (Schizophyceae);lebih dikenal sebagai Ganggang Biru (Cyanophyceae) dan Jamur Belah (Schizomycetes); lebih dikenal sebagai Bakteri (Bacteria).
Tumbuhan Belah (lanjutan)
Tumbuhan Thallus (Thallophyta)
– Tumbuhan ini belum memperlihatkan adanya bagian yang dinamakan akar, batang, maupun daun.
– Sebagian diantaranya berukuran kecil terdiri dari satu sel, namun ada juga yang terdiri dari banyak sel.
– Tumbuhan thallus terdiri dari golongan Ganggang (Algae),
golongan Jamur (Fungi), dan golongan Lumut Kerak (Lichenes).
– Berbeda dengan tumbuhan belah, tumbuhan thallus sudah memiliki inti dan plastida.
– Cara pengembangbiakannya tidak hanya dengan membelah,
tetapi juga dengan spora, baik spora vegetatif maupun generatif.
Tumbuhan thallus:
Ganggang
– Kecuali ganggang biru.
– Umumnya sering disebut lumut (tetapi itu ‘keliru’).
– Hidup di tempat yang basah dan cukup cahaya; meskipun ada juga yang berada di tempat kurang cahaya.
– Memiliki chlorophyl.
– Jenis ganggang:
– Ganggang hijau (Chlorophyceae) – Ganggang Kersik (Diatomae)
– Ganggang Perang (Phaeophyceae) – Ganggang Merah (Rhodophyceae)
Tumbuhan Thallus:
Jamur
– Tidak memiliki chlorophyl.
– Hidup sebagai parasit atau saprophyt.
– Ada yang bersel satu (contoh:ragi), namun kebanyakan berbentuk benang-benang (hypha), tunggal bercabang-cabang,atau terhimpun dalam suatu berkas. Hypha bercabang merupakan suatu anyaman yang dinamakan mycelium.
– Jamur yang hypha-nya tidak bersekat tergolong Jamur Ganggang (Phycomycetes), contoh: jamur Rhizopus pada tempe.
– Jamur yang hypha-nya bersekat tergolong Jamur Benar (Eumycetes): Ascomycetes dan Basidiomycetes. Contoh ascomycetes: Aspergillus dan Penicillium. Contoh Basidiomycetes: Jamur Merang (Volvariella volvacea); merupakan jamur yang dapat dikonsumsi.
– Ada satu golongan jamur lainnya yang tidak termasuk golongan jamur sebelumnya:
Jamur Tak Sempurna (Deuteromycetes). Contoh: Jamur Oncom (Monilia sitophila)
Tumbuhan Thallus:
Lumut Kerak
– Berupa lembaran-lembaran kecil, berwarna abu-abu menempel pada kulit batang pohon.
– Terdapat di tempat basah maupun kering, bahkan di batuan sekalipun.
– Di beberapa tempat, bentuknya tidak lagi lembaran melainkan menyerupai tumbuhan biasa yang banyak rambutnya: Lumut Janggut (Usnea). Usnea banyak dipakai dalam ramuan jamu asli.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
– Berbeda dengan ganggang, lumut telah memiliki lembaran- lembaran serupa daun berwarna hijau.
– Tubuhnya tidak begitu besar, jarang yang tingginya melebihi 15 cm.
– Melekat pada tempat-tempat basah dengan alat serupa akar yang dinamakan rhizoida.
– Berkembang biak dengan spora (dihasilkan oleh sporogonium).
– Pada tumbuhan lumut terdapat archegonium (penghasil sel telur) dan antheridium (penghasil spermatozoida).
– Tumbuhan lumut dibagi menjadi: Lumut Hati (Hepaticae) dan Lumut Daun (Musci).
Bryophyta (Lumut)
CIRI POKOK
Jumlah Sel (Multiselular) Tidak memiliki akar,
batang, daun sejati tetapi memiliki akar semu (rizoid, batang semu, dan daun semu) Sistem Reproduksi (Fase Sporofit dan Gametofit)
1. Sporangium 4. Batang semu 2. Tangkai (Seta) 5. Rhizoid
3. Daun semu
Lumut Hati dan Lumut
Daun
Contoh : Merchantia sp
Bersifat Thallus
Thallus Jantan (A )dan Betina (B)
A
B
Lumut Hati dan
Lumut Daun
Contoh : Polytrichum
commune
Bersifat Thallus
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
– Tumbuhan paku telah memiliki akar, batang, dan daun.
– Berkembang biak dengan spora; tidak berbunga.
– Umumnya dapat hidup di berbagai tempat (di tanah, pada pohon- pohonan, sebagai epiphyt, dan di air).
– Tumbuhan paku yang kita jumpai merupakan sporophyt-nya.
Gametophyt tumbuhan paku tidak pernah berkembang menjadi bentuk tumbuhan besar.
– Tumbuhan paku digolongkan menjadi: Paku Purba (Psilophyta), Paku Ekor Kuda (Equisetinae), Paku Kawat atau Paku Rambut (Lycopodiinae), dan Paku Sejati (Filicinae).
– Sebagian besar tumbuhan paku tergolong paku benar, dengan ciri:
memiliki daun-daun lebar dan susunan tulang yang jelas. Contoh:
Suplir, Simbar Menjangan (Paku Tanduk Rusa), Paku Perak, Paku Sarang, Semanggi.
Pteridophyta (Paku) Paku Purba (Psilophyta)
Paku Kawat (Lycophyta)
Paku Ekor kuda (Equisetophyta) Paku Sejati
(Filicophyta)
CIRI POKOK
Jumlah Sel (Multiselular) Memiliki akar, batang, daun sejati dan berpembuluh
(Kormofita)
Sistem Reproduksi (Fase Sporofit dan Gametofit)
Memiliki Spora, tidak memiliki Bunga,buah, dan biji
Daun dengan spora = sporofil Daun tanpa spora = tropofil
1. Daun 4. Batang 2. Daun muda menggulung 3. Sporangium 5. Akar
Pteridophyta (Paku)
Tumbuhan paku dan hutan
hujan
Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
– Sering juga disebut tumbuhan bunga (Anthophyta).
– Tumbuhan biji memiliki akar, batang, dan daun.
– Terdiri dari tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
– Bunga merupakan alat perkawinan yang nyata dari tumbuhan bunga: terdiri dari kelopak dan mahkota (perhiasan bunga) serta putik dan benang sari (alat perkawinan) serta terdapat dasar bunga.
Gymnospermae dan
Angiospermae
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
– Memiliki bakal biji yang letaknya terbuka dan tidak
terlindung daun-daun buah yang menyusun putik dan bakal buah.
– Contoh:
– Damar (Agathis alba) – Tusam (Pinus silvestris) – Pakis Haji (Cycas rumphii) – Melinjo (Gnetum gnemon)
Ciri Pokok
Biji Tidak dibungkus oleh daging buah/daun buah
Alat reproduksi Strobilus jantan dan betina
Batang Besar dan berkambium Akar Tunggang dan serabut Daun Hijau, sempit, kaku, tebal Pembuhan Tunggal
Contoh Pinus, Damar, Melinjo, Cemara
Gymnospermae
(Berbiji Terbuka)
Strobilus A Strobilus Jantan B Strobilus Betina
Gymnospermae (Berbiji Terbuka)
A
B
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
– Memiliki bakal biji yang letaknya terkurung di dalam bakal buah.
– Memiliki banyak ragam jenis:
pohon, perdu, dan tumbuhan kecil.
– Hidup sebagai saprophyt, epiphyt, parasit, dan sebagainya.
– Terbagi kedalam 2 golongan:
tumbuhan biji belah (Dikotil) dan tumbuhan biji tunggal
(Monokotil).
Ciri Pokok
Biji Dibungkus oleh daging buah/daun buah
Alat
reproduksi
Bunga
Batang Besar dan berkambium Akar Tunggang dan serabut
Daun Menyirip, Menjari, Sejajar, Melengkung
Pembuhan Ganda
Contoh Mangga, Anggur, Apel, Rasberi
Angiospermae (Berbiji
Tertutup)
Dikotil dan Monokotil
Tumbuhan biji belah
– Mempunyai susunan akar tunggang;
– Umumnya batangnya bercabang-cabang;
– Daun-daun pada batang atau cabang letaknya tersebar, berhadap-hadapan atau berkarang;
– Tulang-tulang daun menyirip atau menjari;
– Bagian-bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatan dari itu.
– Contoh:
– Tumbuhan getah-getahan (Euphorbiaceae). Misal: ubi kayu (Manihot utilissima) – Tumbuhan berbunga kupu-kupu (Papilionaceae). Misal: kacang tanah, kedelai,
turi.
– Tumbuhan terung-terungan (Solanaceae). Misal: kentang (Solanum tuberosum), tembakau, kecubung.
Tumbuhan biji tunggal
– Mempunyai susunan akar serabut;
– Ruas-ruas batangnya terlihat nyata;
– Tulang-tulang daunnya sejajar atau melengkung;
– Bagian-bagian bunga umumnya berjumlah 3 atau kelipatan 3.
– Contoh:
– Tumbuhan padi-padian (Gramineae) – Jahe-jahean (Zingiberaceae)
– Pisang (Musaceae) – Anggrek (Orchidaceae) – Nenas (Bromeliaceae)
© dari sejumlah sumber