• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS WHATSAPP GROUP ANAK USIA DINI PADA MASA PANDEMI COVID 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS WHATSAPP GROUP ANAK USIA DINI PADA MASA PANDEMI COVID 19"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Email: akuvivin2@gmail.com Info Artikel

Sejarah Artikel:

Diserahkan: 1 Juni 2021 Direvisi: 8 Agustus 2021 Disetujui: 10 Agustus 2021

Keywords:

Learning Strategies, Early Childhood, Online Learning

Abstract

This study aims to determine online learning strategy based on Whatsapp Group for early childhood during group for early childhood during the covid -19 pandemic. This research approach uses a qualititattive narrative at Paud An-Nisa Tambakromo Pati. The research subjects for class B aged four to six years are three children and four teachers as sources of informants in early childhood Paud An-Nisa Tambakromo Pati. Data collection using observation, interviews and documentation. The data validity technique uses triangulation, both data source triangulation and technical triangulation. Data analysis technique with stages of data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification. The results of this study are online learning media, namely by using the Whatsapp Group with the Kinemastersuppoeting media application and uploading the results of the learning througt the Whatsapp Group. The steps for implementing the learning consist of : (1) preparing lesson planning materials; (2) making learning videos; (3) uploading learning videos; (4) evaluation of the learning process. The results of the research can help and facilitate learning during the covid -19 pandemic by implementing social media application that are easy, pratical and have value and function in everyday life.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran Online berbasis Whatsapp Group anak usia dini pada masa pandemic covid 19. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif naratif di Paud An-Nisa Tambakromo Pati. Subjek penelitian kelas B Usia 4-6 Tahun berjumlah 3 anak dan 4 guru sebagai sumber informan di Paud An-Nisa Tambakromo Pati. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi, baik triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dengan tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran daring yaitu dengan menggunakan Whatsapp Group dengan aplikasi media pendukung Kinemaster dengan meng-upload hasil dari pembelajaran melalui Watshapp Group Langkah penerapan pembelajarannya terdiri dari : (1) menyiapkan materi perencanaan pembelajaran ; (2) membuat vidio pembelajaran ; (3) meng-upload vidio pembelajaran; (4) evaluasi proses pembelajaran. Hasil dari penelitian dapat membantu dan mempermudah pembelajaran di masa pandemic covid -19 dengan menerapkan aplikasi sosial media yang mudah praktis dan memiliki nilai maupun fungsi dalam keseharian.

© 2021 Universitas Muria Kudus

(2)

PENDAHULUAN

Coronavirus Disease (Covid-19) adalah virus yang menjadi permasalahan besar bagi seluruh dunia. Pada tanggal 2 Maret 2020 Coronavirus Disease (Covid-19) ditemukan pertama kali di Indonesia.(COVID-19, n.d.) Dengan adanya Virus ini pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan guna pemutusan rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Pembatasan aktivitas adalah salah satu kebijakan dari pemerintah harus dijalani warga Indonesia. Salah satu sektor yang mengalami pembatasan aktivitas dalam melakukan kegiatan adalah sektor pendidikan.

Dampak dari adanya Coronavirus Disease (Covid-19) ini terjadi pada semua kalangan baik dari jenjang prasekolah hingga perguruan tinggi mengalami beberapa perubahan kebijakan seperti halnya yang dikatakan menteri pendidikan dan kebudayan RI dalam Surat Edaran No.3 dan Surat Edaran No.4 tahun 2020. Masa darurat penyebaran Covid-19 secara otomatis satuan pendidikan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan harus menggunakan dua kebijakan mendikbud tersebut sebagai acuannya.

Pembelajaran jarak jauh (daring) atau biasa dikenal dengan belajar di rumah adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Mendikbud (SE Mendikbud, 2020).

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak negara yang memutuskan untuk menutup semua lembaga jejang pendidikan. Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), terdapat 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang mengalami gangguan dalam kegiatan belajar mengajar akibat ditutupnya sekolah karena adanya pandemi Covid-19 yang terjadi secara tiba-tiba.

Menurut Jonsson, siswa yang menghadiri sekolah akan meningkatkan kapasitas memorinya (Jonsson et al., 2017). Sedangkan menurut Lavy, dampak yang ditimbulkan pada pembelajaran karena adanya perbedaan waktu pengajaran di seluruh dunia. Total megajar mingguan matematika, bahasa dan sains lebih tinggi di Denmark daripada di Austria. Sehingga siswa akan kehilangan waktu belajar di sekolah yang akan merugikan siswa dan tergerusnya pengetahuan mereka (Lavy, 2010).

Dampak adanya pandemi Covid-19 terhadap pendidikan diantaranya, peserta didik mengalami keterpaksaan dalam belajar tanpa sarana dan prasarana di rumah yang memadahi, peserta didik belum pernah melakukan kegiatan

belajar dengan jarak jauh, sekolah diliburkan terlalu lama sehingga membuat peserta didik jenuh di rumah, adanya biaya tambahan dalam pembelian kuota internet, guru dituntut untuk beradaptasi cepat dengan teknologi dan kepemilikan sarana dan prasarana yang memadahi (Purwanto et al., 2020, p. 9). Adapun dampak lainnya ialah adanya perbedaan atmosfer saat belajar di kelas dengan belajar di rumah, pemantauan perkembangan anak menjadi terbatas, guru kurang leluasa dalam kegiatan mengajar (Satrianingrum & Prasetyo, 2020, p.

638).

Dampak adanya pandemi Covid-19 terhadap pendidikan diantaranya, peserta didik mengalami keterpaksaan dalam belajar tanpa sarana dan prasarana di rumah yang memadahi, peserta didik belum pernah melakukan kegiatan belajar dengan jarak jauh, sekolah diliburkan terlalu lama sehingga membuat peserta didik jenuh di rumah, adanya biaya tambahan dalam pembelian kuota internet, guru dituntut untuk beradaptasi cepat dengan teknologi dan kepemilikan sarana dan prasarana yang memadahi (Purwanto et al., 2020, p. 9). Adapun dampak lainnya ialah adanya perbedaan atmosfer saat belajar di kelas dengan belajar di rumah, pemantauan perkembangan anak menjadi terbatas, guru kurang leluasa dalam kegiatan mengajar (Satrianingrum & Prasetyo, 2020, p.

638).

Berbagai aplikasi pembelajaran daring bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Seperti aplikasi Google Classroom, Google Meet, Youtube, Whatsapp dan masih banyak lainnya.

Namun penetapan kebijakan belajar dengan sistem daring tersebut tentu menyebabkan perubahan sistem pembelajaran di taman kanak- kanak, yang belum diketahui dampaknya terhadap pencapaian perkembangan anak.

Kebijakan tersebut berlaku bagi semua jenjang pendidikan baik dari tingkat PAUD hingga tingkat perguruan tinggi. Hal ini merupakan langkah inisiatif dari pemerintah karena pembelajaran tidak harus bertemu langsung, tidak harus bertatap muka langsung, namun dilaksanakan dengan sosial media, media teknologi, dan aplikasi (2 Bidzan-Bluma, I., &

Lipowska, M. 2018).

Proses pendidikan daring ini adalah transformasi pendidikan tatap muka ke dalam bentuk digital yang tentunya memiliki peluang dan tantangan yang sangat berat. Oleh karena itu, adanya problematika yang terdapat dalam proses

(3)

pembelajaran daring bagi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ini harus dapat ditemukan solusi pemecahannya.

Guru menjadi faktor penentu dan faktor utama dalam melaksanakan pembelajaran secara online, mereka harus melek teknologi khususnya teknologi digital dalam melaksanakan pembelajaran ini (Nurkolis & Muhdi, 2020).

Penerapan berbagai strategi pembelajaran menjadi salah satu solusi untuk menemukan ramuan yang pas dalam mentransformasikan pengetahuan kepada Anak Usia Dini (AUD) yang baik bagi perkembangan ketiga aspek di atas. Peran guru sebagai pendidik tentunya harus dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, khususnya menjadi jembatan penghubung antara orang tua dan sekolah dalam menerapkan strategi pembelajaran saat pandemi ini masih terjadi.

Penggunaan strategi yang relevan dalam pembelajaran akan sangat memberikan pengaruh yang jitu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh masing - masing anak didik. Penelitian ini mengkaji sejauh mana strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru PAUD dalam masa pandemi COVID - 19.

Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran daring yaitu dengan menggunakan Grup Whatsapp dengan aplikasi media pendukung Kinemaster dan meng-upload hasil dari pembalajaran melalui Grup Watshapp.

Langkah penerapan pembelajarannya terdiri dari:

(1) menyiapkan materi perencanaan pembelajaran; (2) membuat video pembelajaran;

(3) meng-upload video pembelajaran; (4) evaluasi proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif naratif yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran online berbasis Whatsapp Grup di KB An Nisa Tambahagung Kabupaten Pati. Subjek penelitian menggunakan tiga peserta didik dan empat guru sebagai sumber informasi pada jenjang KB An Nisa Tambahagung Kabupaten Pati. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. . Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran daring yaitu dengan menggunakan Grup Whatsapp dengan aplikasi media pendukung Kinemaster dan meng-upload hasil dari pembalajaran melalui Grup Watshapp.

Sedangkan isi dari video pembelajarannya rinci dan detail terkait materi yang disampaikan guru kepada anak. Sehingga anak maupun orangtua

memahami kegiatan atau materi yang disampaikan guru dalam video tersebut. Langkah penerapan pembelajarannya terdiri dari: (1) menyiapkan materi perencanaan pembelajaran;

(2) membuat video pembelajaran; (3) meng- upload video pembelajaran; (4) evaluasi proses pembelajaran. Hasil dari penelitian dapat membantu dan mempermudah pembelajaran di masa pandemic covid -19 dengan menerapkan aplikasi sosial media yang mudah, praktis dan memiliki nilai maupun fungsi dalam keseharian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi pembelajaran Saat Pandemi

Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar ( Yaumi, 2013).

Fadlillah (2012) mengemukakan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan merencanakan pembelajaran yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru dan murid, termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Strategi pembelajaran adalah penyusunan pola kemungkinan variasi dalam arti dan macam urutan umum mengajar, maka secara prinsip akan berbada antara yang satu dengan yang lain, termasuk dampak covid ini maka strategi pembalajaran ini secara pelaksanaan akan berbeda dengan strategi pembelajaran pada umumnya (Hewi, L., & Asnawati, L. 2021).

Dengan demikian, strategi pembelajaran saat pandemi covid adalah cara, langkah, pola yang digunakan oleh guru PAUD dalam menerapkan pembelajaran pada saat pandemi agar tujuan dan aspek pembelajaran tetap dapat tercapai dengan baik dan efektif.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didik yang tepat pada anak usia dini. Tentunya cara itu harus disesuaikan dengan kondisi anak usia dini yaitu kondisi karakteristik sebagai anak yang mempunyai dunia sendiri. Menanggapi situasi ini, guru diperlukan untuk merencanakan kegiatan pembelajaran online. Perubahan yang cepat dari pembelajaran tatap muka menjadi

(4)

pembelajaran online menciptakan masalah bagi guru dan orang tua yang belum siap untuk beradaptasi. Jadi perlu guru untuk berfikir tentang beradaptasi dalam kegiatannya dengan kesusuaian ide belajar di era pandemic Covid - 19. Oleh karena itu, guru perlu merencanakan pembelajaran yang sederhana dan dapat dipahami aktivitas dari rumah dan orang tua juga perlu membantu anak-anak mereka (Neuman &

Wright, 2010).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan peneliti di KB An-Nisa Tambakromo Pati. sebelum adanya pandemi Covid-19 model pembelajaran dilakukan secara normal yaitu dengan tatap muka. Namun hal itu berubah pada akhir bulan Maret dengan adanya wabah Virus Covid-19 yang terjadi diseluruh belahan dunia terutama Indonesia. Pada awal-awal dilakukannya kegiatan pembelajaran jarak jauh di KB An-Nisa Tambakromo Pati melakukan transformasi atau peralihan dari yang awalnya kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah secara tatap muka, beralih pada kegiatan belajar daring yang dilakukan melalui smartphone dengan Whatsapp Group. Pada saat itu kegiatan belajar mengajar dilakukan di Whatsapp Group dengan aplikasi media pendukung Kinemaster.

Adapun penerapan video pembelajaran daring pada anak usia dini di KB An-Nisa Tambakromo Pati sebagai berikut:

1. Menyiapkan materi perencanaan pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian atau RPPH Merupakan perencanaan pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar di kelas selama satu minggu. Setiap hari guru menggunakan RPPH yang berbeda- beda. Terdapat indikator-indikator penting yang terdapat di dalam RPPH. RPPH menjadi Perencanaan yang sangat penting karena sangat mempengaruhi perencanaan pembelajaran yang lainnya. Apabila RPPH tidak dapat terlaksana dengan baik, maka sudah dapat dipastikan akan menghambat keberhasilan perencanaan pembelajaran yang lain. RPPH juga menjadi tolak ukur bagi guru untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam mengajar dan mengembangkan materi. Materi merupakan segala sesuatu yang harus diajarkan oleh guru (Kurniawan, 2014:153).

Guru menyiapkan materi dengan tema gejala alam dan sub tema sebab-sebab terjadinya banjir, yaitu dengan menyiapkan gambar anak

yang sedang berangkat ke sekolah, gambar anak membuang sampah di sungai, gambar tempat sampah, gambar penebangan pohon dan gambar hujan lebat. Guru juga harus sudah mendonwload aplikasi Kinemaster.

2. Membuat video pembelajaran

Video pembelajaran daring yang dilakukan di KB An-Nisa Tambakromo Pati berisi video pembelajaran dengan menggunakan gambar animasi dan tulisan. Guru membu ka video dengan kegiatan pembuka yaitu dengan salam,sapaan, motivasi, bernyanyi sambil berdoa maupun kegiatan agama dan moral. Kemudian dilanjut dengan kegiatan inti yang dimulai kegiatan cakap-cakap dan ditutup dengan kegiatan bernyanyi atau kegiatan praktik yang sangat disukai anak.

Menurut guru kelas B1 alasan membuat video pembelajaran dengan lengkap karena agar anak-anak merasa seperti sekolah seperti sebelum adanya covid-19. Anak-anak juga dibiasakan agar nanti setelah adanya pandemi anak-anak tidak menjadi malas atau bosan saat di sekolah.

Isi dari video pembelajaran tersebut sesuai dengan tema pada hari itu. Kegiatan kegiatan yang akan dilakukan anak setelah melihat video pembelajaran dari guru sangat beragam. Misalnya kegiatan anak mebuang sampah pada tempatnya, anak menulis kata banjir di buku tulis, anak menggambar dan mewarnai gambar tempah sampah. Hal ini akan memudahkan anak dan orangtua dalam mengikuti kegiatan belajar jarak jauh. Kegiatan agama dan moral juga selalu ditanamkan melalui video pembelajaran, sehingga anak-anak berkembang sesuai dengan aspek perkembangganya yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, Bahasa, sosial emosioanl dan seni. Seperti yang dikatan Hamdan, salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat video pembelajaran adalah konten video, yaitu kesesuaian isi dengan tema (Batubara & Ariani, 2016).

KB An-Nisa Tambakromo Pati memutuskan media pembelajaran daring melalui Wharsapp Group dengan menggunakan media aplikasi Kinemaster. Vidio pembelajaran dinilai lebih efektif dan efisien dengan latar belakang orangtua yang pekerja dan ada orang tuannya ke luar negeri, jadi anak-anak lebih mudah memahani dengn adanya pembelajaran lewat video.

(5)

3. Meng-upload video pembelajaran

Setelah pengeditan lewat media aplikasi Kinemaster sudah jadi maka guru men-upload video di Yotube, cara pertama meng-upload video di Youtube yaitu; (1) buka aplikasi Youtube lalu klik ikon (+), (2) pilih opsi upload video, lalu Allow Acces, lalu pilih video yang akan di upload, (3) pilih audience, apakah video untuk anak atau dewasa, (4) jika sudah lalu pilih upload dan tunggu hingga prosesnya selesai.

4. Evaluasi proses pembelajaran

Beberapa alat penilaian pembelajaran pada pendidika-n anak usia dini (Depdiknas, 2012:8), yaitu :

a. Observasi

Penilaian untuk mendapatkan informasi dengan mengamati secara langsung perilaku dan perkembangan anak secara terus menerus dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan.

b. Catatan Anekdot

Sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu (peristiwa yang terjadi secara insidental). Kejadian yang diluar biasanya.

c. Percakapan

Penilaian untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal.

d. Penugasan (project)

Penilaian berupa tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu tertentu dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.

e. Unjuk Kerja (performance)

Penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati. Misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.

f. Hasil Karya (product)

Hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.

PENILAIAN HARIAN

KD Indikator Pencapaian

Hasil Penilaian

BB MB BSH BSB

1.1 Anak mengetahui ciptaan-Nya 3.8 Anak dapat menulis

kata banjir

2.2 Anak dapat

mengelompokkan

gambar yang bisa menyebabkaan banjir 3.10 Anak bercerita sebab-

sebab terjadinya banjir

2.9.8 Anak bercakap-cakap tentang terjadinya banjir

3.5 Anak dapat

mewarnai gambar tempat sampah

Gambar 1. Dokumentasi Hasil Pembelajaran Daring

Strategi yang dilakukan untuk menyampaikan pembelajaran adalah dengan metode daring yaitu guru membuat video malalui media Kinmater dan setalah itu dikirim lewat Whatsapp Goup wali murid. Guru membuat video semenarik mungkin agar anak tidak bosan dalam melihat video wawancara dengan Bunda Iva Kholifatuurahmah,S.Pd ).

Pembelajaran daring yang kami lakukan adalah lewat online walaupun tidak semua anak mengikutinya karena terkendala faktor diantaranya, tidak semua wali murid mempunyai HP android, jikalau ada tidak semua anak bersama dengan ibunya karena ada beberapa orang tua anak yang meranto di Taiwan, anak- anak tinggal bersama neneknya dan tidak bisa membuka WA untuk tugas daring (wawancara dengan Bunda Irfaatus saadah,S.Pd ). Anak yang tinggal bersama nenekya akan kesulitan mendapatkan informasi akan pembelajaran sekolah, maka dari itu guru menunjuk salah satu wali murid yang berdekatan dengan anak yang tinggal bersama nenenknya untuk memberi informasi tentang adanya vidio pembelajaran.

Pembelajaran dengan daring yang mengalami banyak kendala, maka harus dicari pemecahannya. Maka guru memberi informasi kepada wali murid yang berdekatan anak yang di tinggal merantau ke luar negeri maka wali murid harus memberi tau bahwa ada video pembalajaran lewat Whatsapp Group (wawancara dengan bunda Rumiayati S.Pd).

Untuk pengumpulan tugas anak, maka wali murid mengirim foto anak sedang mengerjakan tugas, setelah itu baru guru bisa mengobservasi anak (wawancara dengan bu Retno Kartika Sari ,S.Pd).

SIMPULAN

Berdasarkan analisis di atas penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat pandemic covid adalah dengan pembelajaran jarak jauh dengan metode Grup Whatsapp

(6)

dengan aplikasi media pendukung Kinemaster dan meng-upload hasil dari pembalajaran melalui Grup Watshapp. Langkah penerapan pembelajarannya terdiri dari: (1) menyiapkan materi perencanaan pembelajaran; (2) membuat video pembelajaran; (3) meng-upload video pembelajaran; (4) evaluasi proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Batubara, H. H., & Ariani, D. N. (2016).

Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/MI.

Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah,

2(1), 47–66.

https://doi.org/10.31602/muallimuna.v2i1.

741

Bidzan-Bluma, I., & Lipowska, M. (2018).

Physical Activity and Cognitive Functioning of Children: A Systematic Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(4), 1- 13, http:// doi:

10.3390/ijerph15040800.

Fadlillah Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jakarta: Ar-Ruz Media.

Hewi, L., & Asnawati, L. Strategi Pendidik Anak Usia Dini Era Covid-19 dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , 5(1),158-167. doi:

10.31004/obsesi.v5i1.530 (2021).

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).

Bandung: Alfabeta.

Lavy, V. (2010). Do Differences in Schools’

Instruction Time Explain International Achievement Gaps? Evidence from Developed and Developing Countries (No. w16227). National Bureau of

Economic Research.

https://doi.org/10.3386/w16227.

Neuman, SB, & Wright, TS (2010).

Mempromosikan Pembinaan Bahasa dan Literasi Sejak Dini Pendidik Anak. Jurnal Sekolah Dasar-akhir 111(1), 63-86.

Nurkolis, N., & Muhdi, M. (2020). Keefektivan Kebijakan E-Learning berbasis Sosial Media pada PAUD di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 212.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.535.

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., &

Putri, R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal of Education, Psychology and Counseling, 2, 1–12.

Satrianingrum, A. P., & Prasetyo, I. (2020).

Persepsi Guru Dampak Pandemi Covid- 19 terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring di PAUD. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 633–

640.

https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.574.

SE Mendikbud: Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. (2020, March 24).

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Yaumi Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang dikatakan diatas bahwa dalam praktiknya arisan tersebut dilaksanakan dengan berbasis daring (online) yang menggunakan aplikasi Chat WAG (WhatsApp Group),

Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Satuan Berat Dengan Pemanfaatan Media Komik dan Whatsapp Group Siswa Kelas II SD Negeri 22 Banda Aceh Masa Pandemi Covid-19. Novi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran pada masa pandemi Covid –19 dilakukan dengan cara daring atau melalui website atau media lainnya serta luring

Sitem pembelajaran online/ daring disekolah menggunakan media whatsapp aplikasi berbasis internet pembelajaran daring di sekolah menggunakan media WhatsApp aplikasi

Pada penelitian ini peneliti menggunakan media whatsapp group dalam pembelajaran daring di kelas VIII pada materi tentang Mengonsusmsi Makanan dan Minuman yang Halal

Hasil pretest menggambarkan pengetahuan responden terhadap materi test (Thaharah) sebelum dilakukan pembelajaran melalui media pembelajaran aplikasi Whatsapp group

Dari hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui whatsapp group memperoleh skor sebesar 596 dengan kategori cukup.Beberapa permasalahan utama

Hasil dari observasi, bahwa pembelajaran dilakukan dengan daring. Pembelajaran dilakukan dari hari senin- sabtu. Pembelajaran menggunakan media Whatsapp dan Zoom