• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENGELOLAAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENGELOLAAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PENGELOLAAN KESELAMATAN

PASIEN DI RUMAH SAKIT

Agung Cahyono

STIKes BINAWAN

E-mail: Agungcahyono@yahoo.com

Abstrak: Tenaga perawat merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam fungsi di rumah sakit. Setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko, banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar terutama untuk tenaga perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan karakteristik perawat dengan tingkat pengetahuan keselamatan pasien (2) praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian menggunakan desain survey deskriptif potong lintang untuk melihat distribusi dan frekuensi 2 variabel yang sejenis. Desain survey deskriptif dipilih untuk melihat distribusi dan frekuensi dari karakteristik perawat, tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien dan praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit X kota Bekasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan praktek keselamatan pasien, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien maka praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar, (2) Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktek keselamatan pasien memiliki hubungan positif.

Kata kunci: pengetahuan perawat, keselamatan pasien.

Abstract: Power nurses are professionals who play an important role in the functioning of the hospital. Every medical procedure holds the potential risks, many types of drugs, types of examinations and procedures, as well as the number of patients and hospital staff were quite large, especially for power perawat. This study was to determine (1) the relationship characteristics of nurses with patient safety knowledge level (2 ) patient safety practices in nursing care at the hospital. The research method uses descriptive cross-sectional survey design to see the distribution and frequency of 2 similar variables. Descriptive survey design was chosen to look at the distribution and frequency of nurse characteristics, knowledge level of patient safety and patient safety practices in nursing care in hospital X Bekasi. The survey results revealed that (1) there is a correlation between the level of knowledge of nurses and patient safety practices, it is also known that the higher the level of knowledge of nurses about patient safety, the patient safety practices in nursing care, the better is true. (2) The results of the analysis of the relationship between the level of patient safety knowledge and practices have a positive relationship.

Key words: knowledge nurses, patient safety

PENDAHULUAN

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar terutama untuk tenaga perawat yang memiliki jumlah terbesar dalam jumlah kepegawaian rumah sakit, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Medical error adalah The failure of a planned action to be completed as intended (i.e., error of execusion) or the use of a wrong plan to achieve an aim (i.e., error of planning) (Institute of Medicine,1999:38). Kesalahan medis merupakan sebagai suatu kegagalan tindakan medis yang sebelumnya telah direncanakan. Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).

Tenaga perawat merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam fungsi rumah sakit. Hal tersebut didasarkan atas jumlah tenaga perawat sebagai porsi terbesar didalam pelayanan rumah sakit. Dalam menjalankan fungsinya, perawat merupakan staf yang memiliki kontak terbanyak dengan pasien. Perawat juga merupakan bagian dari suatu tim, yang didalamnya terdapat berbagai profesional lain seperti dokter. Luasnya peran perawat memungkinkannya terjadinya risiko kesalahan pelayanan.

Hal-hal tersebut menempatkan peran perawat sebagai komponen penting dalam pelaporan kesalahan pelayanan dalam pengembangan program keselamatan pasien di rumah sakit. Oleh karena itu perlu digali berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan. Kesalahan praktek keperawatan dapat terjadi dalam tahap pengkajian keperawatan,

(2)

diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan perencanaan keperawatan, evaluasi atau penilaian proses keperawatan. Tempat penelitian adalah rumah sakit X di kelurahan Jati Makmur kecamatan Pondok Gede Bekasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan karakteristik perawat dengan tingkat pengetahuan keselamatan pasien (2) praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif crossectional, yaitu seluruh variabel independen dan dependen diamati dalam satu populasi. Desain crossectional dipilih untuk mencari hubungan antara karakteristik perawat dan tingkat pengetahuan dengan manajemen keselamatan pasien di rumah sakit x kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat pengaruh/kaitan antar variabel dependen dan variabel independen.

Populasi penelitian adalah perawat pelaksana fungsional yang bekerja di tempat pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, ruang bersalin, kamar operasi dan unit gawat darurat di rumah sakit X kota Bekasi. Tercatat bahwa jumlah perawat seluruhnya 53 orang. Responden yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah: (a) Tenaga perawat yang hadir pada saat pengambilan data kuesioner yaitu tanggal 5 sampai 8 Mei 2012, (b) Tenaga perawat yang bersedia ikut dalam penelitian.

Jumlah sampel yang diambil sebanyak 53 orang perawat yang sesuai dengan kriteria responden tetapi hanya 43 kuesioner yang memberikan jawaban lengkap.

Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden yang terdiri dari 3 set pertanyaan tentang karakteristik perawat (bagian I) kemudian pengetahuan perawat (bagian II) dan pelaksanaan keselamatan pasien (bagian III). Kuesioner diisi saat itu juga berurutan. Setelah selesai lembar kuesioner dikembalikan kepada peneliti.

Bagian I, mengenai karakteristik perawat, meliputi:

umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja, semua harus diisi dan tidak boleh kosong. Bagian II, mengenai

pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien di rumah sakit dalam asuhan keperawatan yang terdiri dari pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda meliputi 6 sasaran keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi 13 pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high- alert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika benar mendapat nilai 1 dan bila salah mendapat nilai . Bagian III, mengenai praktek keselamatan pasien yang terdiri dari pertanyaan dalam bentuk pilihan ya dan tidak meliputi 6 sasaran keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi 16 pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high- alert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika menjawab ya mendapat nilai 1 dan bila tidak mendapat nilai 0.

PEMBAHASAN

Karakteristik Perawat dan Keperawatan

Perawat adalah seorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Pemenuhan kebutuhan kepuasan pasien selama di rumah sakit diperlukan tenaga kesehatan yang harus mempunyai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) yang tinggi serta mempunyai sikap profesional (attitude) dan dapat menunjang pembangunan kesehatan. Pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat s e b a g a i p e m b e r i p e l a y a n a n ( H a m i d , 2 0 0 0 ) . Karakteristik dari perawat terdiri dari kemampuan dan ketrampilan fisik dan mental dari individu sebagai perawat. Karakteristik ini dipengaruhi juga oleh latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, umur,

(3)

jenis kelamin, dan etnis. Perawat sebagai pekerja memiliki karakteristik individu yang berpengaruh terhadap hasil manajemen. Karakteristik ini dapat memberikan hasil manajemen baik dan tidak baik. Demikian pula dengan tingkat pengetahuan perawat sebagai pekerja, dapat mempengaruhi ketrampilan dalam melaksanakan apa yang sudah direncanakan oleh manajemen. (Gibson dalam Yaslis Ilyas,1999:37).

Menurut Suhatman (2010:81) bahwa manajemen pengendalian resiko termasuk juga pencegahan kesalahan yang dilakukan pekerja yaitu perawat. Kecelakaan yang ditimbulkan dapat dipengaruhi oleh faktor dari manusia, sarana, proses, dan prosedur. Di rumah sakit x pelayanan yang mengarah kepada keselamatan pasien banyak berhubungan peran perawat sebagai pemberi pelayanan.

Kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan yang aman bagi pasien dipengaruhi oleh kepedulian pimpinan, pelatihan, komunikasi, konsultasi, dan kompetensi.

Tingkat Pengetahuan Perawat

Pengetahuan adalah fakta, keadaan atau kondisi tentang pengertian mencakup kombinasi dari kesadaran sederhana tentang fakta dan pemahaman tentang bagaimana fakta itu berkaitan satu sama lain (www.goegle.com/pengetahuan (Green,1980).

Dalam kode etik keperawatan disebutkan bahwa perawat memiliki tanggung jawab agar senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Dalam hubungannya dengan teman sejawat, perawat berkewajiban melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari: (a) Hak pasien (b). Mendidik pasien dan keluarga (c) Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, (d).

Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk Melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan

pasien, (e). Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, (f) Mendidik staf tentang keselamatan pasien, (g). Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan Pasien

Sasaran keselamatan pasien terdiri dari: (a).

Ketepatan identifikasi pasien, (b). Peningkatan Komunikasi yang Efektif, (c). Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai (HIGH-ALERT), (d). Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi, (e). Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan kesehatan Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien adalah: (a) Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien, (b) Komunikasi yang tidak efektif, (c) Penggunaan obat high alert yang tidak aman, (d) Tidak tepat lokasi, prosedur, dan pasien operasi, (e). Pencegahan risiko infeksi yang buruk, (f). Pencegahan pasien jatuh yang buruk Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.

Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes R.I.,2006).

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep

H a s i l P e n g o l a h a n d a t a d a n P e m b a h a s a n Analisis Univariat, Analisis Bivariat dan Analisis Multivariat terhadap Kuesioner Tingkat Pengetahuan

KARAKTERISTIK PERAWAT UMUR

JENIS KELAMIN PENDIDIKAN MASA KERJA

PELATIHAN PELAKSANAAN

PENGELOLAAN KESELAMATAN PASIEN

DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PENGETAHUAN TENTANG

KESELAMATAN PASIEN

(4)

sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Kuesioner Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan nilai median sebagai cut off point dari pengelompokkan tingkat pengetahuan baik dan kurang didapatkan hasil diketahui bahwa dari 43 responden perawat yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 13 orang (30,2%) dan perawat yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 30 orang (69,7%). Sebagian besar responden (>50% perawat) memiliki pengetahuan yang baik tentang keselamatan pasien.

Frekwensi Relatif Sikap tentang Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien seperti terlihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil Tingkat Pengetahuan Tentang Keselamatan Pasien

Keselamatan pasien (patient safety;;) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.

Frekwensi Relatif Sikap tentang Tingkat Pelaksanaan Keselamatan Pasien seperti terlihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Nilai Pelaksanaan Keselamatan Pasien

Berdasarkan nilai mean sebagai cut off point didapatkan hasil bahwa dari 43 responden terdapat perawat

No Pertanyaan Benar % Salah % Jumlah 1 perawat mengetahui harus 33 76,7 10 23,3 43 mengenali pasien dengan

2 identitas pasien

2 perawat mengetahui harus 35 81,4 8 18,6 43 mengenali pasien saat

pemberian obat

3 perawat mengetahui harus 32 74,4 11 25,6 43 mengenali pasien saat

pengambilan sampel darah

4 perawat menulis perintah 25 58,1 18 41,9 43 dokter dalam rekam medis

pasien

5 Perawat melakukan 23 53,5 20 46,5 43 pembacaan kembali perintah

dokter sebelum menulis dalam rekam medis pasien

6 perawat mengenali jenis 32 74,4 11 25,6 43 obat high alert, menyimpan

dan memberi label khusus

7 perawat mengetahui 20 46,5 23 53,5 43 penanganan obat high alert

8 perawat mengetahui harus 26 60,5 17 39,5 43 memverifikasi sebelum

tindakan

9 perawat mengetahui harus 29 67,4 14 32,6 43 tepat dokumen, tepat pasien,

siap alat sebelum operasi

10 perawat mengetahui 25 58,1 18 41,9 43 pencegahan penularan penyakit

11 perawat mengetahui indikasi 24 55,8 19 44,2 43 melakukan cuci tangan

12 perawat mengetahui 27 62,8 16 37,2 43 pencegahan pasien jatuh

13 perawat mengetahui cara 19 44,2 24 55,8 43 pelaporan bila terjadi insiden

Pengetahuan Frequency %

kurang 13 30,2

baik 30 69,7

Total 43 100,0

No Pertanyaan ya % tidak % Jumlah 1 perawat mengenali pasien 19 44,2 24 55,8 43 dengan 2 identitas pasien

2 perawat mengenali pasien saat 31 72,1 12 27,9 43 pemberian obat

3 perawat mengenali pasien saat 38 88,4 5 11,6 43 pengambilan sampel darah

4 perawat mengenali pasien 39 90,7 4 9,3 43 sebelum melakukan tindakan

5 perawat melaksanakan prosedur 8 18,6 35 81,4 43 atau SOP pengenalan pasien

6 perawat menulis perintah dokter 42 97,7 1 2,3 43 dalam rekam medis pasien.

7 perawat melakukan pembacaan 31 72,1 12 27,9 43 kembali perintah dokter sebelum

menulis dalam rekam medis pasien.

8 perawat melaksanakan prosedur 22 51,2 21 48,8 43 keakuratan komunikasi

9 perawat mengenali jenis obat 29 67,4 14 32,6 43 high alert, menyimpan dan

memberi label khusus

10 perawat melaksanakan prosedur 13 30,2 30 69,8 43 penyimpanan obat high alert

11 perawat melaksanakan verifikasi 31 72,1 12 27,9 43 preoperasi yaitu tepat lokasi,

prosedur, tepat pasien dan peralatan tersedia (perawat melakukan cek lis)

12 perawat sudah melaksanakan 9 20,9 34 79,1 43 prosedur verifikasi preoperasi

13 perawat melaksanakan 31 72,1 12 27,9 43 pencegahan penularan penyakit

14 perawat melakukan prosedur 2 4,7 41 95,3 43 pencegahan penularan penyakit

15 perawat melaksanakan 31 72,1 12 27,9 43 pencegahan pasien jatuh

16 perawat melaksanakan 9 20,9 34 79,1 43 prosedur pencegahan pasien jatuh

(5)

yang melakukan praktek keselamatan pasien baik sebanyak 33 responden (76,7%) dan perawat yang melakukan praktek keselamatan pasien kurang sebanyak 10 responden (23,3%). Diketahui bahwa sebagian besar responden (>

50% perawat) sudah melakukan praktek keselamatan pasien seperti pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Hasil Pengelolaan Keselamatan Pasien

Dari hubungan antara karakteristik Pengelolaan Keselamatan Pasien diketahui bahwa perawat dalam melaksanakan tugas sangat baik seperti terlihat pada tabel 5 di bawah ini:

Hasil analisis hubungan Karakteristik dengan Pengelolaan Keselamatan Pasien seperti terlihat pada tabel 6 berikut:

Dari hubungan antara karakteristik perawat dengan manajemen diketahui bahwa dari P Chisquare adalah

0,425 karena p>0,05 maka dikatakan bahwa ho diterima bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik dengan manajemen keselamatan pasien. Nilai r adalah 0,000 maka dapat dikatakan hubungan karakteristik dan manajemen tidaklah erat.

PENUTUP Kesimpulan

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan praktek keselamatan pasien, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien maka praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar.

Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktek keselamatan pasien memiliki hubungan positif.

Saran-saran

Dengan diketahuinya bahwa tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap praktek keselamatan pasien maka perlu dilakukan perbaikan yang menuju pada peningkatan pengetahuan dan perbaikan praktek keselamatan pasien . Pihak rumah sakit dapat mengembangkan cara agar tingkat pengetahuan perawat semakin baik, dengan melakukan: (a). Pelatihan tentang keselamatan pasien secara berkala. (b). Pemasangan leaflet yang berisikan himbauan untuk melaksanakan praktek keselamatan pasien. (c). Melakukan supervisi atau pengawasan terhadap praktek keselamatan pasien dengan membentuk tim pengawasan di dalam rumah sakit dan pendidikan keperawatan diberikan kepada perawat agar lebih mengerti praktek asuhan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Affara F& Schober M. Advanced Nursing Practice. London, Blackwell.

2006.

Ambar. Praktikum SPSS. STIKES Binawan, Jakarta. 2011.

Anton, Yohanes. Olah Data dengan SPSS, Yogyakarta, Skripta. 2011.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. 1996.

Azwar, Azrul. Kuliah Metodologi Penelitian, Jakarta, STIKES BINAWAN. 2011.

Ellis and Nowlis. Nursing a Human Needs Approach. Houghton, Mifflin Company, Boston. 1985.

Gartinah, T. Pembangunan Sumberdaya Manusia dalam Bidang Keperawatan, Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta. 1994.

Praktek keselamatan frekuensi Persentase pasien

kurang 10 23,3

baik 33 76,7

Total 43 100

Tabel 5. Hasil Analisis Karakteristik dengan Pengelolaan Keselamatan Pasien

manajemen Total P r kurang baik (chiquare) Kelompok Dewasa 10 32 42 0,578 0,000 Usia Muda (23,8%) (76,2%)

Dewasa 0 (,0%) 1 (100,0%) 1 Tua 10 33 43

jenis laki-laki 0 (,0%) 2 (100,0%) 2 0,425 0,000 kelamin perempuan 10(24,4%) 31 (75,6%) 41

10 33 43

tingkat SPK 0(,0%) 5 (100,0%) 5 0,190 0,557 pendidikan DIII 10(26,3%) 28(73,7%) 38

10 33 43

kel pendek 10(26,3%) 28 (73,7%) 38 0,190 0,557 masakerja lama 0(,0%) 5 (100,0%) 5

10 33 43

Tabel 6. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik dengan Pengelolaan Keselamatan Pasien

manajemen Total P r

karakteristik kurang baik

kurang 10 31 41 0,425 0,000

24,4% 75,6% 100,0%

baik 0 2 2

,0% 100,0% 100,0%

Total 10 33 43

23,3% 76,7% 100,0%

(6)

Hamid. A. Y. Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika, Instrumentasi Ed 2.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

2008.

Ilyas, Yaslis. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian, FKM UI, Depok. 1999.

John Klarke, How System for Reporting Medical Errors Can and Cannot Improve Patient Safety. The American Surgeon. 2006.

Kementerian Kesehatan R.I., Peraturan Menteri Kesehatan RI no 1691 tentang Keselamatan Pasien, Jakarta, Indonesia. 2011.

Ken, Munawaroh, Penerapan Kode Etik Keperawatan di RS Bhakti Wira Tamtama, Semarang. 2009.

Muninjaya, Gde. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2004.

Nasution, S. & Thomas, M. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah. Bumi Aksara, Jakarta. 1999.

Nursalam, Advanced Nursing Practice. Unair, Surabaya. 2009.

Purwanto, Yadi dan Moordiningsih, Dinamika Perilaku Pengambilan Keputusan Perawat Dalam Kondisi Gawat Darurat, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 6, No.1. 2005.

Pusdiknakes Depkes RI. Dasar-dasar Keperawatan. Pusdiknakes Depkes RI, Jakarta. 1989.

Priyatno, Duwi. Belajar Olah Data dengan SPSS, ANDI. Yogyakarta, 2008.

Sabri Luknis & Hastono, S.P. Modul Biostatistik dan Statistik Kesehatan.

FKM UI, Depok. 1999.

Sudarsono, Ratna, S. Pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional (PKP) di RSUP Cipto Mangunkusumo dan Hasil yang Dicapai, jurnal Keperawatan Indonesia, II (5), Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Jakarta. 1998.

Sutanto & Luknis, Statistik Kesehatan. Rajawali Pers, Jakarta. 2010.

Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dian Rakyat, Jakarta. 2009.

WHO, Pedoman Perawatan Pasien. EGC, Jakarta. 1998.

Wijono, Djoko. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Cetakan ke 2 . A i r l a n g g a U n i v e r s i t y P r e s s , S u r a b a y a . 2 0 0 0 . P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n R I n o m o r 1691/MENKES/PER/VIII/2011, Pengelolaan Keselamatan Pasien.

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 647/Menkes/SK/IV/2000, Tentang registrasi dan praktik perawat.

www.ikma10fkmua.files.wordpress.com

www.andaners.files.wordpress.com/.../kasus-kelalaian.do

Referensi

Dokumen terkait

sehingga proses penciptaan karya tugas akhir ini dapat terselesaikan, maka dari hasil tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep ornamen naga

seberapa besar proporsi suatu perusahaan dibiayai oleh pihak luar dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal sendiri. Pertumbuhan perusahaan merupakan rasio

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

1. Bagaimana gambaran tingkat kondusifitas iklim sekolah di SMK Pasundan 1 Cimahi?.. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar siswa kelas XI Mata Pelajaran Mengelola. Pertemuan Rapat

3) Keamanan dan keanekaragaman konsumsi pangan melalui pengembangan pangan lokal masih kurang. 4) Daerah rawan pangan belum tertangani dengan baik. 5) Kuantitas dan kualitas

304 BAJ215 Chukyu Kaiwa (A,B) BAJ209 Shochukyu Dokkai (A,B) BAE026 Practice in Translation II PHB301 Filsafat Kebudayaan BAD203 Bahasa Madura 305 A SJD402 Sejarah Amerika

Pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap kinerja pegawai dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang positif dan signifikan (F = 6,928 dan Sig F = 0,011).Hasil

Oleh karena itu in- formasi meteorologi yang diperlukan untuk tahap pendaratan sama dengan yang di- perlukan pada saat lepas landas, maka di bawah ini akan diutarakan unsur cuaca