• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN BILL OF LADING UNTUK MUATAN CURAH CAIR DI KAPAL ASING PADA PT. USDA SEROJA JAYA CABANG PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENANGANAN BILL OF LADING UNTUK MUATAN CURAH CAIR DI KAPAL ASING PADA PT. USDA SEROJA JAYA CABANG PADANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 3 No.1 , Bulan Februari Tahun 2021, hlm. 161-167 Available 0nline at

https://ejournal.poltek- amimedan.ac.id/index.php/jme p-ISSN : 2656-0658 e-ISSN : 2656-0666

161

PENANGANAN BILL OF LADING UNTUK MUATAN CURAH CAIR DI KAPAL ASING PADA PT. USDA SEROJA JAYA CABANG PADANG

1Yuna Sutria,S.Pd., M.Pd ,2Dinda Arfah Nabila Nasution

1 NAUTIKA,2 KPNK, Politeknik Adiguna Maritim Medan email: yunasutria27@gmail.com

Abstrak. Dalam penulisan makalah ini yang mana pokok pembahasannya bertujuan untuk mengetahui peran agen dalam penanganan dokumen – dokumen muatan khususnya penanganan dokumen Bill of Lading muatan curah cair di kapal asing serta pihak- pihak yang terkait dan hambatan – hambatan yang timbul pada saat penanganan dokumen Bill of Lading untuk muatan curah cair di kapal asing pada PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang. Ada beberapa latar belakang masalah yang harus diselesaikan dalam makalah ini yaitu peran agen dalam menangani dokumen Bill of Lading yang diperlukan sebagai tanda atau bukti kepemilikan barang yang diangkut oleh kapal asing dan hambatan - hambatan yang dapat mengganggu proses penanganan dokumen Bill of Lading untuk muatan curah cair di kapal asing yang diageni PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang. Penulis menggunakan bebrapa metode diantaranya metode observasi dan metode kepustakaan. Sehingga diperoleh hasil bahwa adanya proses pengurusan dokumen Bill of Lading yang sangat membantu dalam proses penanganan pemuatan barang yang dilakukan oleh Perusahaan Pelayaran PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dan baik serta tidak menghambat proses keberangkatan kapal. Dalam proses penanganan dokumen Bill of Lading harus didukung oleh dokumen lain yang disediakan oleh pihak pengirim dan pengangkut muatan. Peranan PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang sebagai sebuah perusahaan pelayaran dalam bidang keagenan kapal yang menangani segala kebutuhan dan keperluan kapal sangatlah besar. PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang mengurusi berbagai dokumen – dokumen penting yang dibutuhkan kapal, pihak pengirim, dan pemilik muatan yang diangkut kapal.

Kata Kunci: Bill of Lading, curah cair, dan PT.Usda Seroja Jaya Cabang Padang.

Abstract., In writing this paper, the subject of the discussion aims to determine the role of agents in handling cargo documents, especially handling the Bill of Lading documents for liquid bulk cargo on foreign ships and related parties and the obstacles that arise when handling Bill of Lading documents. for liquid bulk cargo on foreign ships at PT.

Usda Seroja Jaya, Padang Branch. There are several background problems that must be resolved in this paper, namely the role of agents in handling Bill of Lading documents which are needed as a sign or proof of ownership of goods transported by foreign ships and obstacles that can interfere with the process of handling Bill of Lading documents for liquid bulk cargo. on foreign ships that are represented by PT. Usda Seroja Jaya, Padang Branch. The author uses several methods including observation methods and literature methods. So that the result shows that the Bill of Lading document management process is very helpful in the process of handling the loading of goods carried out by the Shipping Company PT. Usda Seroja Jaya, Padang Branch so that activities can run smoothly and well and do not hinder the process

(2)

e-ISSN : 2656-0666

162

of ship departure. In the process of handling Bill of Lading documents, it must be supported by other documents provided by the sender and cargo carrier. The role of PT. Usda Seroja Jaya, Padang Branch as a shipping company in the field of ship agency that handles all the needs and needs of ships is very large. PT. Usda Seroja Jaya, Padang Branch takes care of various important documents needed by ships, shippers, and owners of cargo carried by ships.

Keywords: Bill of Lading, liquid bulk, and PT.Usda Seroja Jaya Cabamg Padang.

PENDAHULUAN

Kapal Asing adalah kapal yang berbendera selain bendera Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar kapal Indonesia (Undang – undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran). Indonesia yang juga dikenal sebagai negara maritim memiliki peluang yang sangat besar dalam menunjang pengembangan usaha terutama di bidang pelayaran yang mempunyai prospek sangat baik untuk dapat tumbuh dan berkembang karena era globalisasi dunia saat ini yang menjadikan batas antara negara satu dengan negara lainnya sudah tidak tampak lagi.

Keberhasilan setiap badan usaha dalam melaksanakan usahanya dalam proses pembangunan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor manusia sebagai unsur pelaksana dan penggerak yang juga mempunyai peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan perdagangan baik perdagangan nasional maupun internasional.

Tiga tahun sudah Indonesia menjadi produsen dan eksportir minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil /CPO) terbesar di dunia dengan mangsa pasar hingga akhir 2019 diperkirakan mencapai 47% atau sekitar 34 juta ton terhadap kebutuhan konsumsi CPO global. Malaysia yang menempati posisi kedua sebagai produsen CPO terbesar di dunia, menyumbang sekitar 18,5 juta ton atau 29,5% terhadap total konsumsi CPO global.

Selanjutnya diikuti Kolombia dengan pangsa ekspor mencapai 4%; Thailand 3,6%; Papua New Guinea 3,2%; Guatemala 2,8%; dan Honduras 1,9%. Lima negara utama tujuan ekspor CPO Indonesia, di antaranya China, Uni Eropa, India, Afrika, dan Pakistan dengan

kontribusi sebesar 62% terhadap keseluruhan

negara tujuan ekspor lainnya.

(www.wartaekonomi.co.id).

Dalam hal ini manusia sebagai unsur pelaksana dan penggerak harus mampu menangani semua bentuk kegiatan dan tugas dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien terutama dalam penanganan

dokumen – dokumen kapal maupun dokumen – dokumen muatan seperti halnya dalam penanganan dokumen kapal asing yang merupakan unsur terpenting dalam melaksanakan pemuatan kapal serta mampu bertanggung jawab atas kegiatan dan tugas yang diberikan sehingga pelayanan keagenan kapal asing yang disediakan dapat berjalan secara lancar, aman, cepat dan dengan biaya yang terjangkau.

Penanganan dokumen – dokumen muatan merupakan hal terpenting bagi suatu perusahaan terutama perusahaan pelayaran sebagai penyedia jasa keagenan kapal asing maupun kapal lokal yang melakukan kegiatan pengangkutan muatan. Sebagai perusahaan pelayaran yang berperan sebagai agen dari kapal maka harus mampu menyediakan seluruh keperluan dan kebutuhan dari kapal yang diageni serta mampu menangani dengan baik dan benar tentang penerbitan dokumen – dokumen yang dibutuhkan baik pihak Shipper maupun Owner barang terutama dalam penerbitan dokumen Bill of lading untuk muatan curah cair di kapal asing yang merupakan salah satu dokumen terpenting dalam melakukan kegiatan pemuatan kapal terutama untuk pemuatan yang dilakukan oleh kapal asing yang diageni oleh perusahaan pelayaran di Indonesia.

Perusahaan pelayaran di Indonesia seharusnya mampu menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik untuk kapal asing yang diageni serta mampu melakukan kerja sama yang baik dengan perusahaan pelayaran asing sebagai tanda bahwa Indonesia juga mampu bersaing dengan perusahaan – perusahaan dari negara asing.

Seperti yang telah dilakukkannya pengamatan pada PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang oleh penulis, maka dapat diketahui ada beberapa dokumen yang harus diterbitkan oleh pihak penyedia jasa keagenan kapal untuk kapal asing khusus curah cair antara lain :

1.Cargo Booking, 2.B/L Summarry, 3.Cargo Manifest, 4.Bill of Lading,

(3)

163 5.Mate’s Receipt,

6.Statemant Of Fact / Time Sheet, 7.Outward Manifest

Dari beberapa dokumen diatas dokumen yang paling memiliki risiko besar jika terjadi kesalahan dalam penanganannya yaitu dokumen Bill of Lading dan dokumen Outward Manifest terutama jika Bill of Lading yang diterbitkan dalam bentuk original.

Dalam melakukan penanganan dokumen Bill of Lading pihak penerbit serta pihak yang memohon untuk diterbitkannya dokumen tersebut harus saling memiliki hubungan yang baik antara satu dengan yang lain, biasanya pihak yang meminta untuk dilakukannya penerbitan dokumen Bill of Lading tersebut merupakan pelanggan dari penyedia jasa keagenan kapal asing maupun kapal lokal. Pada dasarnya, dokumen Bill of Lading dibuat setelah muatan dimuat diatas kapal dan dapat diterbitkan setelah kapal berangkat apabila telah dapat persetujuan dari pihak pemilik muatan yang dimuat di kapal yang diageni untuk kepentingan bagi pemilik muatan. Dengan adanya proses penanganan dokumen Bill of Lading maka sangat membantu dalam proses penanganan muatan yang dilakukan oleh PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang.

Dari uraian diatas, maka kali ini penulis bermaksud untuk membahas pokok permasalahan pada bidang keagenan yang melayani dokumen kapal yaitu dokumen Bill of Lading maka dari itu penulis bermaksud untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakannya dalam bentuk sebuah makalah dengan judul: “Penanganan Bill of Lading untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing pada PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang”

METODE PENELITIAN

Sebelum menyusun makalah ini, penulis terlebih dahulu mengadakan serangkaian penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang lengkap dan teliti yang bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah.

1.Pengamatan (Observation)

Pengamatan yang dilakukan dengan cara mengamati setiap kegiatan perusahaan yang mana penulis ikut serta dalam kegiatan yang diamati tersebut untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan makalah yaitu mengenai peranan PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang dalam penanganan Bill of Lading untuk muatan curah cair di kapal asing, serta membandingkan kecocokan teori yang

dipelajari dibangku perkuliahan dengan ilmu yang didapat dari pengamatan kegiatan operasioanl Perusahaan Pelayaran PT. Usda Seroja Jaya Cabang sebagai tempat praktek penulis.

2.Studi Pustaka

Metode studi pustaka ini digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dari literature karya – karya ilmiah maupun dari catatan kuliah dengan cara mempelajari setiap materi yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Pada metode kali ini penulis secara langsung berkunjung ke perpustakaan untuk mengumpulkan dan mempelajari bahan pustaka yang sesuai dengan data yang didapat dari metode pengamatan dan wawancara yang sebelumnya telah dilakukan untuk memperoleh data, metode studi pustaka ini juga sangat diperlukan untuk kesempurnaan dari makalah yang dibuat.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Perusahaan 1.Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang didirikan pada tahun 2009 dengan nama PT. Tirta Cipta Mulya Persada Cabang Padang dan mulai berganti nama menjadi PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang pada tahun 2011 berawal dari semakin banyaknya permintaan konsumen pemakai jasa yang khusus melayani kapal dengan muatan yang terletak di Pelabuhan Teluk Bayur dan di berbagai kota yang lokasinya berdekatan dengan Pelabuhan Teluk Bayur.

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang yang berkantor pusat di Medan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa keagenan angkutan laut khususnya pelayanan terhadap barang – barang yang akan di ekspor.

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang bertempat di Jl.Banjarmasin, No.6/8, Floor 2nd, Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, dan kantor pusatnya yang berada di Jl.Putri Hijau, No.10, B&G Tower, Lantai 10, Medan, Sumatera Utara. PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan perusahaan Internasional seperti Perusahaan Wilmar Group dan Raffles Shipmanagenemt Services Pte. Ltd sebagai konsumen rutin yang lebih sering melakukan kegiatan pengiriman muatan dengan menggunakan jasa keagenan PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang.

Bukan hanya mengageni kapal milik perusahaan lain

(4)

namun PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang juga sering mengageni kapal milik sendiri yang mengangkut muatan jenis curah cair.

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang merupakan perusahaan Intenasional yang bergerak khusus di bidang keagenan kapal yang mengangkut muatan curah cair dan curah kering namun perusahaan ini lebih sering menangani kapal yang mengangkut muatan curah cair seperti Crude Palm Oil (CPO) dan muatan curah cair sejenisnya yang akan di ekspor ke berbagai negara seperti China, Singapur, India, Myanmar, Amerika Serikat, dan masih banyak negara lainnya. Bukan hanya luar negeri PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang juga melakukan kegiatan jasa keagenan kapal Indonesia yang mengangkut muatan dalam negeri seperti kegiatan yang lebih sering dilakukan yaitu mengangkut muatan curah cair yang dimuat dari Gresik untuk dibongkar di Pelabuhan Teluk Bayur.

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang juga telah banyak memperoleh sertifikat – sertifikat untuk mendukung kelancaran berjalannya kegiatan perusahaan seperti sertifikat ISO (International Organization for Standarization), sertifikat Document of Compliance / ISM code dan Safety Managenent Certificate yang berlaku untuk kapal milik dari perusahaan itu sendiri.

B.Dokumen – dokumen Muatan Kapal Asing Seperti kita ketahui mengenai kapal asing yang tidak jauh dari kata Internasional, kegiatan ekspor dan juga impor yang mana saat ini pemerintah sedang giat – giatnya melaksanakan dan meningkatkan devisa negara dengan berusaha mendorong kegiatan ekspor seperti kegiatan ekspor curah cair Crude Palm Oil (CPO). Dalam kegiatan ekspor CPO yang diangkut dengan menggunakan sarana angkutan laut yaitu kapal, perusahaan pelayaran di Indonesia sebagai jasa keagenan kapal asing harus bertanggung jawab penuh terhadap kapal asing yang diageni.

Dalam proses pengurusan dokumen – dokumen muatan kapal asing hal yang terlebih dahulu dipersiapkan oleh perusahaan pelayaran sebagai agen kapal asing adalah melengkapi dokumen – dokumen yang di isi berdasarkan data – data yang tertera di Shipping Instruction (S/I) yang diserahkan Shipper dari muatan yang diangkut kepada pihak agen.

Ada beberapa dokumen – dokumen yang harus dilengkapi dan diterbitkan oleh agen perusahaan pelayaran untuk diserahkan kepada pihak Shipper antara lain yaitu :

1.Cargo Manifest;

2.Mate’s Receipt;

3.Bill of Lading;

4.Time Sheet; dan 5.Out Ward Manifest

Sedangkan untuk dokumen muatan lainnya seperti Cargo Booking, B/L Summary dan Port Log dibuat sebagai dokumen pendukung untuk pengisian dokumen – dokumen yang memerlukan isi dari dokumen tersebut.

Penanganan – penanganan dokumen muatan CPO tersebut dapat di lakukan setelah mendapat nominasi barang (muatan) dari pihak Shipper sesuai dengan nominasi muatan yang di inginkan oleh Buyer atau pemilik barang dari luar negeri. Untuk itu pihak Shipper terlebih dahulu harus mempersiapkan dokumen ekspor dari barang curah cair yaitu Crude Palm Oil (CPO) yang akan di ekspor keluar negeri.

C.Penanganan Bill of Lading (B/L) untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing.

1.Proses Penanganan Bill of Lading untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing

Dalam penanganan Bill of Lading (B/L) untuk muatan curah cair di kapal asing pihak agen terlebih dahulu harus memastikan beberapa hal yang penting dalam melakukan pengisian draft Bill of Lading (B/L) kepada pihak Shipper, Pengangkut dan Buyer, adapun hal – hal tersebut yaitu sebagai berikut : a.Mengkonfirmasi dan menanyakan kepada pihak pengangkut mengenai draft B/L mana yang akan digunakan dalam pengisian dan penerbitan Bill of Lading (B/L), apakah draft B/L milik agen atau draft B/L yang berasal dari Owener kapal;

b.Pihak agen harus menanyakan dan memastikan kembali mengenai pecahan dari Bill of Lading kepada Shipper apakah jumlah B/L yang harus diterbitkan sudah sesuai dengan jumlah Shipping Instruction (S/I) yang diserahkan Shipper atau masih ada penambahan jumlah B/L;

c.Pihak agen juga harus memastikan kepada Shipper dan juga Buyer di luar negeri mengenai kelengkapan data – data yang harus diisikan dalam draft Bill of Lading apakah data – data yang diperlukan sudah lengkap sesuai dengan isian draft B/L;

d.Menanyakan kepada pihak Shipper mengenai penomoran B/L, biasanya untuk Shipper yang sudah biasa diageni akan langsung menyertakan nomor B/L pada S/I, namun jika Shipper belum mencantumkannya dalam S/I maka pihak agen harus menanyakan kepada Shipper apakah nomor B/L yang dipakai berdasarkan permintaan pengangkut atau dari pihak agen; dan

(5)

165 e.Pihak agen selalu menanyakan kepada pihak pencharter kapal mengenai tanggal Charter Party dari kapal yang dicharter karena dalam S/I tidak ada dituliskan tanggal dari Charter Party kapal tersebut, ini biasanya berlaku untuk kapal yang dicharter.

2.Fungsi Dokumen Bill of Lading (B/L)

Adapun fungsi dari dokumen Bill of Lading (B/L) yaitu, antara lain :

a.Bukti perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang kepada pengangkut.

b.Bukti kepemilikan barang secara resmi.

c.Bukti penerimaan dan pengiriman barang.

d.Asuransi barang e.Penjagaan barang.

f.Sebagai perantara antara pemilik dan penerima;

g.Sebagai bentuk kerjasama antara pemilik, pengangkut dan penerima.

3.Pihak – Pihak yang Tercantum dalam Bill of Lading untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing Adapun pihak – pihak yang tercantum dalam Bill of Lading B/L muatan curah cair di kapal asing yaitu, antara lain :

a.Shipper atau Pengirim muatan;

b.Consignee, kepada siapa barang ditujukan di luar negeri;

c.Notify Party; dan

d.Carrier, Pengangkut, Perusahaan Pelayaran

4.Tanggal – Tanggal dalam Bill of Lading untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing

Terdapat dua tanggal dalam Bill of Lading (B/L) untuk muatan curah cair di kapal asing, yaitu : a.Date of issued, yaitu tanggal penerbitan B/L;

b.On board the ship, tanggal pemuatan barang – barang diatas kapal;

Kegunaan dari tanggal penerbitan Bill of Lading (B/L) sendiri, yaitu :1)Menunjukkan bahwa barang telah dikapalkan sebagaimana yang disyaratkan dalam last shipment date pada L/C;2) Untuk menunjukkan syarat – syarat L/C agar 21 hari setelah terbit Bill of Lading (B/L) dokumen harus diserahkan ke Bank; dan; 3) Berlakunya dokumen asuransi sejak tanggal pemuatan kapal.

5.Dokumen Pendukung Pengisian Draft Bill of Lading

Ada beberapa dokumen pendukung lain yang diperlukan dalam pengisian, penanganan dan penerbitan dokumen Bill of Lading, antara lain : a.Shipping Instruction;

Dokumen ini merupakan dokumen yang berisikan semua data – data yang diperlukan dalam pengisian draft B/L, namun ada beberapa data yang diisikan pada draft B/L yang tidak di cantumkan dalam S/I, untuk itu harus diperlukan dokumen lainnya yang bisa membantu pengisian draft Bill of Lading kapal asing;

b.B/L Summary;

Dokumen ini merupakan dokumen yang dapat dijadikan untuk dokumen pendukung dalam penanganan B/L karena didalamnya telah dijabarkan secara jelas dan singkat mengenai keseluruhan jumlah B/L yang akan diterbitkan.

c.Stowage Plan;

Stowage Plan dokumen yang berisikan mengenai perencanaan pemuatan yang didalamnya tertera nomor stowage dari setiap muatan yang akan dimuat, dokumen ini diperlukan dalam pengisian draft B/L untuk melihat data dari stowage di setiap muatan, karena pada S/I sendiri tidak ada dituliskan mengenai nomor stowage yang digunakan dalam pemuatan kapal.

Dengan adanya dokumen pendukung diatas maka pihak agen sudah dapat melakukan pengisian dan penanganan dokumen B/L untuk muatan curah cair di kapal asing dengan cara mengisi data – data yang ada di draft sesuai dengan data yang ada pada dokumen pendukung diatas.

6.Pengisian Draft Bill of Lading (B/L) untuk Muatan Curah Cair di Kapal Asing.

Dalam penanganan Bill of Lading untuk muatan curah cair di kapal asing hal lain yang harus diperhatikan yaitu pada saat pengisian draft B/L.

Perlu ketelitian dalam pengisian draft B/L muatan curah cair di kapal asing. Adapun data – data yang harus diisikan pada draft Bill of Lading tersebut, antara lain :

a.Shipper (Pengirim)

Pengirim biasanya pihak yang mula – mula menyiapkan dokumen berupa Shipping Instruction (S/I) dan memberikan perincian dari barangnya yang akan diangkut Shipper sebelumnya harus melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan dan pengisian draft B/L kapal asing.

b.Consignee (Penerima)

Penerima merupakan pihak yang menerima barang yang langsung berurusan dengan pihak kapal atau pengangkut, dan juga berurusan dengan pihak penjual dari barang (Shipper) dan calon pembeli barang.

c.Notify Address

(6)

Notify address adalah alamat atau nama dari pihak yang Shipper minta kepada pemilik kapal (Carrier).

d.Vessel (kapal)

Nama dari kapal yang mengangkut barang dari Seller kepada Buyer.

e.Shipper’s Description of Good

Hanya ada tiga data yang harus di cantumkan dalam penulisan Shipper’s Description of Goods untuk kapal asing yang mengangkut muatan khusus curah cair seperti Crude Palm Oil (CPO), yaitu Quantity of Goods, satuan massa dari muatan; dan Description of Goods.

f. No. of Original Bill of Lading

Secara tradisional jumlah Bill of Lading yang dikeluarkan terdiri satu set dengan 3 lembar, dan beberapa B/L yang diterbitkan dalam bentuk Not Negotiable yang diterbitkan sesuai jumlah yang diminta oleh pihak Shipper.

g.Freight and Charge

Jumlah dari freight yang dibayar dapat tertera pada point ini dan bisa juga tidak, biasanya dituliskan dengan kalimat “freight payable as per charter party”

atau dapat ditulis “freight prepaid”.

h.B/L No

Pada sebelah kanan atas terdapat kontak khusus untuk nomor Bill of Lading biasanya diberi nomor sesuai referensi untuk perusahaan pelayaran dan juga untuk Shipper (pengirim) dan Buyer (pembeli).

i.Format Commingling

Biasanya format ini dicantumkan pada draft Bill of Lading (B/L) apabila ada penggabungan dari penempatan stowage dari muatan yang akan diangkut diatas kapal sedangkan nomor B/L dari kedua muatan yang dimuat tersebut berbeda.

j.For and on behalf of Master, as Agent signed Bilamana barang sudah dimuat diatas kapal dan Shipper telah melaksanakan kewajiban pembayaran biaya dari barangnya seperti freight, biaya terminal, bongkar/muat, dan lainnya. Maka agen sebagai perwakilan dari pihak perusahaan pelayaran dapat membubuhkan tanda tangannya.

Setelah semua data – data yang diperlukan dalam draft B/L telah diisi dengan lengkap maka pihak agen menyerahkan draft yang telah diisi kepada pihak Shipper dan pengangkut untuk kemudian dilakukan pemeriksaan atau pengoreksian sebelum dilakukannya penerbitan B/L. Apabila pihak Shipper dan Pengangkut telah memeriksa dan mengoreksi draft B/L yang telah diisi tersebut, maka selanjutnya hasil draft B/L yang diperiksa tadi diserahkan kembali kepada pihak agen kemudian

pihak Surveyor dan Carrier meminta pada pihak agen untuk melakukan penerbitan dokumen Bill of Lading.

Tahap akhir dalam penanganan dokumen Bill of Lading ini yaitu pihak agen menyerahkan B/L yang sudah di stemple dan di sign kepada pihak Shipper dan perusahaan pelayaran pengangkut muatan, biasanya penyerahan Bill of Lading untuk pihak pengangkut (Carrier) dikirim melaui Email dengan menscan terlebih dahulu B/L yang telah di stemple dan di sign oleh pimpinan perusahaan yang mengageni kapal asing, sedangkan untuk pihak Shipper biasanya mendatangi kantor agen untuk mengambil langsung dokumen Bill of Lading.

D.Hambatan – Hambatan dalam Penanganan Bill of Lading khusus Curah Cair

PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang dalam melaksanakan prosedur penanganan dokumen Bill of Lading (B/L) menghadapi beberapa hambatan yang sering timbul. Adapun hambatan – hambatan tersebut yaitu :

1.Karakteristik Shipper yang berbeda – beda Dalam penanganan dokumen muatan pihak Agen melayani beberapa Shipper yang memiliki karakteristik yang berbeda – beda seperti :

a.Sering kali Shipper terlambat dalam menyerahkan dokumen Shipping Instruction (S/I) kepada pihak Agen,

b.Penerbitan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang terkadang lama sehingga menyebabkan kapal tidak bisa langsung berangkat melainkan kapal terlebih dahulu harus labuh di area labuh untuk menunggu diterbitkannya dokumen PEB.

2.Kurangnya Komunikasi

Kurangnya komunikasi pada saat penanganan Bill of Lading seperti halnya pihak Shipper yang sering lupa dalam memberikan informasi kepada pihak agen mengenai jumlah pecahan B/L yang akan diterbitkan sehingga menyebabkan harus dilakukannya reivisi atau pengulangan penerbitan Bill of Lading yang juga harus dilakukannya revisi pada dokumen – dokumen muatan lain yang terkait.

3.Kurangnya Ketelitian

Kurangnya ketelitian pada saat pengoreksian Bill of Lading yang dilakukan oleh pihak Shipper dan Carrier yang dapat menyebabkan kesalahan masih sering terjadi dalam penerbitan B/L dan harus melakukan revisi untuk perbaikan ulang dokumen Bill of Lading (B/L).

Cara mengatasi hambatan – hambatan tersebut yaitu sebaiknya pihak agen harus dapat menjalin hubungan kerjasama serta komunikasi yang lebih sering dan lebih baik lagi dengan pihak Shipper,

(7)

167 Carrier dan pihak lainnya yang memiliki kaitan dalam penanganan dokumen Bill of Lading, dan juga untuk hambatan dalam penerbitan PEB yang sering juga terjadi harusnya pihak Shipper juga harus dapat bekerja secara efektif dan efisien agar bisa menghemat waktu dan biaya dalam kegiatan yang dilakukan.

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai perumusan masalah diatas,maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Tahapan penanganan dokumen Bill of Lading untuk muatan curah cair di kapal asing pada PT.

Usda Seroja Jaya Cabang Padang ialah mengkonfirmasi dan menanyakan kepada pihak pengangkut dan pihak Shipper mengenai data – data dan semua yang diperlukan dalam melakukan pengisisan draft B/L serta melakukan pengoreksian, dan apabila pengoreksian B/L telah selesai dilakukan maka pihak Shipper dan Pengangkut meminta pihak agen untuk menerbitkan dokumen B/L.

2.Hambatan – hambatan yang dihadapi dalam penanganan Bill of Lading pada PT. Usda Seroja Jaya Cabang Padang yaitu, antara lain :

a.Karakteristik Shipper yang berbeda – beda;

b.Kurangnya Komunikasi; dan

c.Kurangnya Ketelitian dalam penanganan, penulisan dan pengoreksian Bill of Lading.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Purwito, Indriani. Amir, MS. Ekspor Impor Sistem Harmonisasi, Nilai Pabean dan Pajak dalam Kepabeanan, Jakarta : Mitra Wacana Media, 2015.

Azzahra Rahma. 2020. Pengertian B/L (Bill of Lading), Jenis, Fungsinya.

https://rumus.co.id/pengertian-b-l/

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2016.

Redaksi WE Online. 2020. Indonesia Sang Jawara Ekspor CPO, Negara Tujuannya?. www.wartaekonomi.co.id

Undang – Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.

Referensi

Dokumen terkait

Buku ini memiliki 50 halaman yang terdiri dari halaman judul, daftar isi, pengenalan tokoh, pengenalan peta Indonesia, divider halaman yang berisi judul dan ilustrasi untuk

Loan to deposit ratio memiliki pengaruh dengan pertumbuhan laba Semakin tinggi LDR maka akan semakin besar kemungkinan bank menutup simpanan nasabah (deposan)

Dengan berkembangnya kebutuhan suatu perusahaan akan komunikasi data dan demi kelangsungan kegiatan operasionalnya, maka saat ini banyak dikembangkan sebuah jaringan yang

3 Mardalena Hanifah, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Hasil Tenun Songket Melayu, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Riau, Volume 5 No.. di Kanagarian

Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan c.Ada

Bila bekerja dengan logam leleh, Penanganan: atau terpapar asap atau debu, gunakan peralatan pelindung diri yang sesuai..

Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 28 Oktober 2020

Oleh sebab itu, strategi yang perlu diusung adalah fokus pada pengembangan iptek yang sesuai realita kebutuhan dan/atau menjadi solusi bagi persoalan nyata sehingga: (1)