2 4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015- 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
5. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 2 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 236);
8. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);
9. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);
10. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota
Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 1 Seri D);
3 MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR TAHUN 2019-2024.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kota adalah Daerah Kota Bogor.
2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Bogor.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali Kota dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kota Bogor.
6. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kota Bogor.
7. Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur yang selanjutnya disingkat Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur adalah dokumen perencanaan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur untuk periode 5 (lima) tahun.
8. Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien, dan efektif.
9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
11. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2017 Nomor 5 Seri E)
12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 11 Seri E)
4 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah.
11. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
12. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
13. Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang.
14. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan Daerah.
15. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
16. Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan.
17. Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah.
18. Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran.
19. Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis Daerah/ Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi.
20. Kinerja adalah capaian keluaran/hasil/dampak dari kegiatan/program/sasaran sehubungan dengan penggunaan sumber daya pembangunan.
21. Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output), hasil (outcome), dampak (impact).
BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini meliputi:
a. sistematika rencana strategis;
b. pengendalian dan evaluasi; dan c. perubahan rencana strategis.
5 BAB III
SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS Pasal 3
(1) Sistematika Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur meliputi:
a. BAB I : Pendahuluan;
b. BAB II : Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah;
c. BAB III : Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah;
d. BAB IV : Tujuan dan Sasaran;
e. BAB V : Strategi dan Arah Kebijakan;
f. BAB VI : Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan;
g. BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan;
h. BAB VIII : Penutup.
(2) Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
BAB IV
PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 4
(1) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup indikator kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur serta rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, serta tujuan dan sasaran Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui pemantauan dan supervisi terhadap pelaksanaan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
(4) Pemantauan dan supervisi bagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa indikator kinerja, rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
(5) Tata cara pengendalian pelaksanaan Renstra sebagaimana dimaksud ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS Pasal 5
(1) Perubahan Renstra dapat dilakukan apabila ada perubahan RPJMD.
(2) Perubahan Renstra sebagaimana dimaksud ayat (1) menjadi pedoman dalam perubahan Renja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu Organisasi Perangkat Daerah untuk mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan, membutuhkan sebuah dokumen perencanaan untuk menentukan strategi atau arahan dalam mengambil keputusan yaitu berupa dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah. Pada dasarnya dokumen perencanaan tersebut berkaitan dengan penyusunan strategi pengembangan suatu Perangkat Daerah dengan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas fungsinya secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal yang dialami Perangkat Daerah tersebut.
Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 272 ayat (1) disebutkan bahwa Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sedangkan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 1 ayat 29 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah disebutkan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Pada pelaksanaannya, Renstra akan dijabarkan kembali ke dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) yang memuat prioritas program dan kegiatan dalam kurun waktu satu tahun anggaran dan menjadi dasar
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 52 TAHUN 2019 TANGGAL : 10 Oktober 2019
TENTANG : RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR 2019-2024
2
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja untuk diketahui keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan program kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan di masa depan. Hasil capaian Program dan Kegiatan tersebut wajib diinformasikan dan dilaporkan kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj).
Amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menegaskan upaya pencapaian reformasi birokrasi berupa pembenahan manajemen aparatur sipil negara dengan tujuan pencapaian tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Profesional. Untuk menwujudkan hal tersebut, harus didukung dengan perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan ASN.
Aparatur Sipil Negara merupakan unsur yang vital dalam pengelolaan suatu negara, mulai dari tingkat pemerintah daerah sampai pada tingkat pemerintah pusat. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Sipil Negara pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan di bidang kepegawaian pendidikan dan pelatihan yang mampu mendukung pembangunan tata pemerintahan yang baik dan profesional, efektif, efisien, transparansi, akuntabilitas dan bertanggung jawab yang mampu melaksanakan pencapaian tujuan dan program pemerintah serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pengelolaan ASN pada
3
Pemerintah Daerah Kota Bogor dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu Perda Kota Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Susunan dan Pembentukan Perangkat Daerah dalam hal ini ada pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor. Sehingga untuk mencapai pengelolaan manajemen ASN yang berjalan dengan optimal, BKPSDA Kota Bogor memerlukan panduan yang sistematis dan terukur. Panduan ini dapat berupa panduan jangka panjang, jangka menengah maupun panduan jangka pendek.
Sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai unsur pendukung Walikota Bogor di dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan khususnya di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan Aparatur, BKPSDA Kota Bogor diwajibkan menyiapkan dokumen Renstra yang secara teknis merupakan penjabaran dari dokumen RPJMD Kota Bogor tahun 2019-2024. Dokumen Renstra BKPSDA Kota Bogor tersebut beirisi perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan Aparatur di Kota Bogor untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Pada akhirnya, Renstra BKPSDA Kota Bogor ini ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja BKPSDA Kota Bogor dan menjadi pedoman dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka pendek serta membantu pimpinan organisasi dalam mengelola dan mengalokasikan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam melakukan perubahan sistem untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Bogor yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2019-2024.
4
1.2. Landasan Hukum
Dasar hukum yang menjadi landasan penyusunan Renstra BKPSDA Kota Bogor 2019-2024 ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang I.6 Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia dahulu) tentang pembentukan Kota-Kota besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551)
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6042);
7. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5887);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6178);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6332);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6323);
11. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
6
beberapa kali terkahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310).
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
14. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2019 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 236);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
7
Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 237);
19. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);
20. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
21. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);
22. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2011 Nomor 2 Seri E);
23. Peraturan Daerah Kota Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 1 Seri D);
24. Peraturan Walikota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2018);
25. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 11 Seri E);
8
26. Peraturan Walikota Bogor Nomor 113 Tahun 2018 tentang Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur;
1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra 1. Maksud Penyusunan Renstra
Maksud dari penyusunan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah untuk penyelarasan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu lima tahun mengacu kepada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024.
2. Tujuan Penyusunan Renstra
Tujuan dari Penyusunan Renstra Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan indikasi kegiatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) beserta indikator kinerja dan target kinerja pada tahun 2019-2024 dalam rangka menunjang Visi dan Misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024;
b. Memberikan pedoman bagi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Tahun 2019-2024);
9
c. Menetapkan tolak ukur dan target kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) khususnya dalam pelaksanaan tugas urusan pemerintahan dibidangnya, yang harus dipertanggungjawabkan dalam dokumen LAKIP, LPPD dan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis BKPSDA Kota Bogor ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang penyusunan Renstra, Maksud dan tujuan, landasan hukum penyusunan, Hubungan Renstra BKPSDA Kota Bogor dengan dokumen perencanaan lainnya dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BKPSDA KOTA BOGOR
Menyajikan tentang Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi serta Kondisi Organisasi.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU- ISU STRATEGIS
Menjelaskan isu strategis tentang gambaran dan data kondisi Kota Bogor terkait dengan tupoksi Pearngkat Daerah, isu-isu dan permasalahan saat ini dan kondisi yang diharapkan ke depan. Evaluasi dan Analisis SWOT Perangkat Daerah dan Prediksi Pelaksanaan Tupoksi 5 Tahun Kedepan.
10
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BKPSDA KOTA BOGOR
Visi dan Misi mengacu pada Visi dan Misi Kota Bogor, tujuan dan sasaran yang disesuaikan dengan Tupoksi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada Tujuan dan sasaran Kota Bogor.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Menjelaskan strategi dan kebijakan yang disesuaikan dengan Tupoksi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada strategi dan kebijakan Kota Bogor
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN Menjelaskan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok sasaran dan pendanaan Indikatif
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN (PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG DI BIDANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN)
Menjelaskan indikator kinerja BKPSDA Kota Bogor yang mengacu pada tujuan dan Sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
11
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN BKPSDA KOTA BOGOR
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKPSDA Kota Bogor
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Susunan dan Pembentukan Perangkat Daerah.
BKPSDA Kota Bogor merupakan Lembaga Teknis Daerah, dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Sesuai Peraturan Walikota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah, yang membantu Walikota menjalankan fungsi penunjang urusan pemerintah di bidang kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan ada pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA). Untuk menjalankan tugas pokok, BKPSDA Kota Bogor mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, dan pengembangan sumber daya aparatur;
b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang kepegawaian, dan pengembangan sumber daya aparatur;
c. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang kepegawaian, dan pengembangan sumber daya aparatur;
d. Melaksanakan pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya aparatur;
12
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BKPSDA Kota Bogor mengacu pada Peraturan Walikota Bogor Nomor 113 Tahun 2018 tentang Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kota Bogor. Tugas Pokok BKPSDA Kota Bogor adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumberdaya aparatur.
Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut, BKPSDA Kota Bogor mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
a. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur.
b. Sekretariat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur, membawahkan :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;dan
2) Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan.
c. Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir, membawahkan:
1) Sub Bidang Penempatan dalam Jabatan;
2) Sub Bidang Disiplin dan Kinerja; dan 3) Sub Bidang Kepangkatan dan Pensiun.
d. Bidang Formasi, Data dan Penatausahaan Pegawai membawahkan : 1) Sub Bidang Formasi dan Pengadaan Pegawai;
2) Sub Bidang Informasi dan Data Pegawai:dan 3) Sub Bidang Penatausahaan Pegawai.
e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur, membawahkan:
1) Sub Bidang Diklat Kepemimpinan;
13
2) Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional;dan 3) Sub Bidang Pengembangan Kompetensi.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi BKPSDA Kota Bogor
Sumber : BKPSDA
Hendw@
SUB BIDANG FORMASI DAN
PENGADAAN PEGAWAI
SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI
PEGAWAI
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN
PEGAWAI SUB BIDANG
KEPANGKATAN DAN PENSIUN
SUB BIDANG DISIPLIN DAN
KINERJA SUB BIDANG PENEMPATAN DALAM JABATAN
SUB BIDANG DIKLAT TEKNIS
DAN FUNGSIONAL
SUB BIDANG DIKLAT KEPEMIMPINAN
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
KEPALA BADAN
BIDANG MUTASI DAN PENGEMBANGAN KARIR
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR BIDANG FORMASI, DATA
DAN PENATAUSAHAAN PEGAWAI
SEKR ETARI AT
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN KEUANGAN
DAN PELAPORAN KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
14
2.2. Sumber Daya BKPSDA Kota Bogor a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu institusi/organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, Organisasi dibuat berdasarkan berbagai Visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi.
Kondisi institusi akan sangat dipengaruhi dan tergantung pada kualitas serta kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.
Jumlah Pegawai pada BKPSDA Kota Bogor saat ini sebanyak 58 (lima puluh delapan) Orang data per 31 Agustus 2019. Adapun Jumlah Pegawai pada BKPSDA Kota Bogor dirinci menurut Pangkat/Golongan, Jenis Kelamin, Pendidikan dan unsur lainnya adalah :
Gambar 2.2.
Komposisi ASN BKPSDA Perjenis Kelamin
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Gambar 2.3.
Komposisi ASN BKPSDA menurut Pendidikan
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
15
Gambar 2.4.
Komposisi ASN BKPSDA menurut Golongan
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Tabel 2.1.
Komposisi ASN BKPSDA menurut Eselon
No. Jabatan Jumlah
1. Eselon II B 1
2. Eselon III A 1
3. Eselon III B 3
4. Eselon IV A 11
5. Fungsional 10
6. Pelaksana 32
Jumlah 58
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Untuk mendukung kebutuhan sumber daya manusia selama lima tahun kedepan, telah disusun kebutuhan SDM berdasarkan kuantitas dan kompetensinya yang didasarkan dengan analisa jabatan dan analisa beban kerja, seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2.
Rencana Kebutuhan SDM BKPSDA Kota Bogor
No
Nama Jabatan
Jumlah Kondisi SDM Saat Ini Jumlah Kebutuhan SDM
s.d Tahun 2024 Jumlah Pemenuhan SDM s.d Tahun 2024
PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K
1 Kepala Badan 1 0 0 0 0 1 0
2 Sekretaris Badan 1 0 0 0 0 1 0
2.1 Kasubag Umum dan Kepegawaian 1 0 0 0 0 1 0
2.1.1 Pengadminstrasi Umum 5 0 0 0 0 5 0
2.1.2 Pengelola Kepegawaian 2 0 0 0 0 2 0
2.1.3 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah 2 0 0 0 0 2 0
2.2 Kasubag Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan 1 0 0 0 0 1 0
2.2.1 Bendahara 1 0 0 0 0 1 0
16
No
Nama Jabatan
Jumlah Kondisi SDM Saat Ini Jumlah Kebutuhan SDM
s.d Tahun 2024 Jumlah Pemenuhan SDM s.d Tahun 2024
PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K
2.2.2 Verifikator Data Laporan Keuangan 2 0 0 0 0 2 0
2.2.3 Analisis Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 3 0 0 0 0 3 0
2.2.4 Pengadministrasi Keuangan 0 0 0 2 0 2 0
2.3 Jabatan Fungsional Tertentu
2.3.1 Assesor Utama 0 0 0 2 0 2 0
2.3.2 Assesor Madya 0 0 0 2 0 2 0
2.3.3 Assesor Muda 0 0 0 2 0 2 0
2.3.4 Widyaiswara Ahli Madya 3 0 0 0 0 3 0
2.3.5 Widyaiswara Ahli Muda 1 0 0 0 0 1 0
2.3.6 Analisis Kepegawaian Ahli Muda 0 0 0 10 0 10 0
2.3.7 Analisis Kepegawaian Ahli Pertama 3 0 0 5 0 8 0
2.3.8 Analisis Kepegawaian Terampil (Pelaksana) 1 0 0 5 0 6 0
2.3.9 Analisis Kepegawaian Mahir (Pelaksana Lanjutan) 0 0 0 3 0 3 0
2.3.10 Pranata Komputer Ahli Pertama 2 0 0 0 0 2 0
3 Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur 1 0 0 0 0 1 0
3.1 Kasubid Pengembangan Kompentensi 1 0 0 0 0 1 0
3.1.1 Analisis Pengembangan Kompetensi 2 0 0 0 0 2 0
3.2 Kasubid Diklat Kepemimpinan 1 0 0 0 0 1 0
3.2.1 Penyusun Program Perencanaan Diklat 2 0 0 0 0 2 0
3.2.2 Pengelola Penyelenggaraan Diklat 0 0 0 1 0 1 0
3.3 Kasubid Diklat Teknis dan Fungsional 1 0 0 0 0 1 0
3.3.1 Penyusun Program Perencanaan Diklat 2 0 0 0 0 2 0
3.3.2 Pengelola Penyelenggaraan Diklat 0 0 0 1 0 1 0
4 Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir 1 0 0 0 0 1 0
4.1 Kasubid Kepangkatan dan Pensiun 1 0 0 0 0 1 0
4.1.1 Pengelola Kepegawaian 2 0 0 0 0 2 0
4.2 Kasubid Displin dan Kinerja 1 0 0 0 0 1 0
4.2.1 Analis Penegakan Integritas dan Displin SDM Aparatur 2 0 0 0 0 2 0
4.2.2 Analis Kinerja 1 0 0 1 0 2 0
4.3 Kasubid Penempatan dalam Jabatan 1 0 0 0 0 1 0
4.3.1 Penyusun Rencana Mutasi 3 0 0 1 0 4 0
5 Kepala Bidang Formasi, Data dan Penatausahaan
Pegawai 1 0 0 0 0 1 0
5.1 Kasubid Formasi dan Pengadaan Pegawai 1 0 0 0 0 1 0
5.1.1 Analis Perencanaan SDM Aparatur 2 0 0 1 0 3 0
5.2 Kasubid Informasi dan Data Pegawai 1 0 0 0 0 1 0
5.2.1 Pengolah Data 0 0 0 2 0 2 0
5.2.2 Perancang Sistem Informasi Kepegawaian 1 0 0 0 0 1 0
5.3 Kasubid Penatausahaan Pegawai 1 0 0 0 0 1 0
5.3.1 Pengelola Kepegawaian 1 0 0 0 0 1 0
Sumber : Hasil olahan BKPSDA Kota Bogor, 2019
17
Sedangkan rencana pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia di BKPSDA Kota Bogor ditampilkan pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3
Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi SDM BKPSDA Kota Bogor
No
Nama Jabatan
Jumlah SDM Yang Sudah
Mengikuti Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan Diklat (s.d Tahun 2024) Fungsional Struktural Teknis
Lainnya Fungsional Struktural Teknis Lainnya
1 Kepala Badan 0 0 1 1 1 1
2 Sekretaris Badan 0 1 1 1 0 1
2.1 Kasubag Umum dan Kepegawaian 0 1 1 1 0 1
2.1.1 Pengadminstrasi Umum 0 0 5 5 0 5
2.1.2 Pengelola Kepegawaian 0 0 2 2 0 2
2.1.3 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah 0 0 2 2 0 2
2.2 Kasubag Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan 0 1 1 1 0 1
2.2.1 Bendahara 0 0 1 1 0 1
2.2.2 Verifikator Data Laporan Keuangan 0 0 2 2 0 2
2.2.3 Analisis Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 0 0 3 3 0 3
2.2.4 Pengadministrasi Keuangan 0 0 0 2 0 2
2.3 Jabatan Fungsional Tertentu
2.3.1 Assesor Utama 0 0 0 2 0 2
2.3.2 Assesor Madya 0 0 0 2 0 2
2.3.3 Assesor Muda 0 0 0 2 0 2
2.3.4 Widyaiswara Ahli Madya 3 0 3 0 0 3
2.3.5 Widyaiswara Ahli Muda 1 0 1 0 0 1
2.3.6 Analisis Kepegawaian Ahli Muda 0 0 0 10 0 10
2.3.7 Analisis Kepegawaian Ahli Pertama 3 0 3 0 0 8
2.3.8 Analisis Kepegawaian Terampil (Pelaksana) 1 0 1 0 0 6
2.3.9 Analisis Kepegawaian Mahir (Pelaksana Lanjutan) 0 0 0 3 0 3
2.3.10 Pranata Komputer Ahli Pertama 2 0 2 0 0 2
3 Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur 0 1 1 0 0 1
3.1 Kasubid Pengembangan Kompentensi 0 0 1 1 1 1
3.1.1 Analisis Pengembangan Kompetensi 0 0 0 2 0 2
3.2 Kasubid Diklat Kepemimpinan 0 1 1 1 0 1
3.2.1 Penyusun Program Perencanaan Diklat 0 0 0 2 0 2
3.2.2 Pengelola Penyelenggaraan Diklat 0 0 0 1 0 1
3.3 Kasubid Diklat Teknis dan Fungsional 0 0 0 1 1 1
3.3.1 Penyusun Program Perencanaan Diklat 0 0 0 2 0 2
3.3.2 Pengelola Penyelenggaraan Diklat 0 0 0 1 0 1
4 Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir 0 1 0 1 0 1
4.1 Kasubid Kepangkatan dan Pensiun 0 1 0 1 0 1
4.1.1 Pengelola Kepegawaian 0 0 0 2 0 2
4.2 Kasubid Displin dan Kinerja 0 0 0 1 1 1
18
No
Nama Jabatan
Jumlah SDM Yang Sudah
Mengikuti Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan Diklat (s.d Tahun 2024) Fungsional Struktural Teknis Lainnya Fungsional Struktural Teknis
Lainnya
4.2.1 Analis Penegakan Integritas dan Displin SDM Aparatur 0 0 0 2 0 2
4.2.2 Analis Kinerja 0 0 0 2 0 2
4.3 Kasubid Penempatan dalam Jabatan 0 1 0 1 0 1
4.3.1 Penyusun Rencana Mutasi 0 0 0 4 0 4
5 Kepala Bidang Formasi, Data dan Penatausahaan Pegawai 0 0 0 1 1 1
5.1 Kasubid Formasi dan Pengadaan Pegawai 0 1 0 1 0 1
5.1.1 Analis Perencanaan SDM Aparatur 0 0 0 3 0 3
5.2 Kasubid Informasi dan Data Pegawai 0 1 0 1 0 1
5.2.1 Pengolah Data 0 0 0 2 0 2
5.2.2 Perancang Sistem Informasi Kepegawaian 0 0 0 1 0 1
5.3 Kasubid Penatausahaan Pegawai 0 1 0 1 0 1
5.3.1 Pengelola Kepegawaian 0 0 0 1 0 1
Sumber : Hasil olahan BKPSDA Kota Bogor, 2019
b. Sarana dan Prasarana
Perlengkapan kantor merupakan sarana penunjang kinerja pegawai yang cukup penting untuk dipenuhi karena terkait dengan aktivitas dan mobilitas kerja PD. Berikut perlengkapan yang mendukung kinerja pegawai :
Tabel 2.4.
Data Sarana dan Prasarana BKPSDA Kota Bogor
No. Nama Barang Jumlah Kondisi Saat ini Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah Kondisi
Akhir
Jumlah Rencana Pemeliharaan Baik Rusak
Ringan Rusak
Berat 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 6 7 8 9 10
1 Mini Bus ( Penumpang 14
Orang Kebawah ) 4 2 1 2 1 10 6 6 6 6 6
2 Sepeda Motor 7 4 3 2 1 1 1 1 20 20 20 20 20 20
3 AC Split 18 7 5 30 24 24 24 24 24
4 Alat Penghancur Kertas 5 1 4 10
5 Camera Digital 2 1 1 1 5
6 CCTV - Camera Control
Television System 1 1 2
7 Dispenser 4 4 1 9
8 Facsimile 2 1 3 2 2 2 2 2
9 Filing Cabinet Besi 31 5 5 3 44
10 Kompor Gas (Alat Dapur) 1 1
11 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 88 10 30 80 208
19
No. Nama Barang Jumlah Kondisi Saat ini Jumlah Rencana Pengadaan Jumlah Kondisi
Akhir
Jumlah Rencana Pemeliharaan Baik Rusak
Ringan Rusak
Berat 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
12 Lap top 5 2 7 7 7 7 7 7
13 Note Book 4 2 1 3 10 9 9 9 9 9
14 LCD Projector/Infocus 3 1 2 6 6 6 6 6 6
15 Projector Besar 1 2 3 3 3 3 3 3
16 Lemari Besi 16 2 18
17 Meja 63 1 9 10 80 163
18 Mesin Absensi 1 1
19 Mesin Ketik
Elektronik/Selektrik 2 1 3 6
20 Mesin Penghisap
Debu/Vacuum Cleaner 1 1
21 P.C Unit (Personal Komputer) 31 13 10 8 80 142 132 132 132 132 132
22 Printer (Peralatan Personal
Komputer) 34 3 13 12 10 72 62 62 62 62 62
23 Scanner (Peralatan Personal
Komputer) 5 3 9 17 14 14 14 14 14
24 Server 4 1 3 8 8 8 8 8 8
25 Televisi 3 2 5
26 Wireless Amplifier 1 1 1 3
27 Handy camp (Kamera Shoot) 1 1 2
28 Server 1 1
29 Hard Disk Server 1 1
30 Camera Conference (Web Cam) 3 3
31 Microphone 5 5
Sumber : Hasil olahan BKPSDA Kota Bogor, 2019
Dari tabel di atas, terlihat jumlah perlengkapan BKPSDA Kota Bogor masih kurang untuk menunjang kinerja Pegawai di BKPSDA Kota Bogor, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus mendapat perhatian serius.
20
2.3. Kinerja BKPSDA Kota Bogor
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh organisasi dalam rangka pelayanan terhadap sasaran suatu program/kegiatan. Pada BKPSDA Kota Bogor pelayanan diberikan kepada seluruh Pegawai dan Stakeholder yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Kota Bogor mempunyai orang pegawai yang terdiri dari 7050 Pegawai Negeri Sipil dan 5.953 orang tenaga kontrak tersebar di seluruh unit kerja (per Agustus 2019). Sebagai konsekuensi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kota Bogor berupaya secara berkesinambungan melakukan pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM aparaturnya.
Adapun kondisi PNS Kota Bogor, menurut kelompok tingkat pendidikannya, disampaikan sebagai berikut:
Tabel 2.5.
Tingkat Pendidikan PNS Kota Bogor
No. Jabatan Jumlah %
1. Pasca Sarjana (S-3) 2 0.0 2. Pasca Sarjana (S-2) 608 8.6 3. Sarjana (S-1)/D-4 3725 52.9
4. D-III 447 6.3
5. D-II 233 3.3
6. D-I 73 1.0
7. SLTA 1613 22.9
8. SMP 178 2.5
9. SD 169 2.4
Jumlah 7050
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Kondisi PNS Bogor, menurut kelompok pangkat golongan ruang, disampaikan sebagai berikut :
21
Tabel 2.6.
Kelompok Pangkat Golongan Ruang PNS Kota Bogor
No. Jabatan Jumlah Ket.
1. Golongan IV/e 1
2. Golongan IV/d 5
3. Golongan IV/c 68
4. Golongan IV/b 772
5. Golongan IV/a 1157 6. Golongan III/d 885 7. Golongan III/c 752 8. Golongan III/b 1048 9. Golongan III/a 696 10. Golongan II/d 394 11. Golongan II/c 692 12. Golongan II/b 259 13. Golongan II/a 126
14. Golongan I/d 91
15. Golongan I/c 63
16. Golongan I/b 40
17. Golongan I/a 1
Jumlah 7050
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Kondisi PNS Bogor, menurut kelompok jabatan yang didudukinya, disampaikan sebagai berikut :
Tabel 2.7.
PNS Menurut Jabatan
No. Jabatan 2019 Ket
I. Pejabat Struktural
1. Eselon IIA 1
2. Eselon IIB 28
3. Eselon IIIA 49
4. Eselon IIIB 96
5. Eselon IVA 464
6. Eselon IVB 300
7. Staf 2176
II. Pejabat Fungsional
1. Administrator Kesehatan 2
2. Analis Kepegawaian 4
3. Analis Pasar Hasil Pertanian 2
4. Apoteker 8
5. Arsiparis 7
6. Asisten Apoteker 27
7. Auditor 31
8. Auditor Kepegawaian 1
9. Bidan 115
10. Dokter 110
11. Dokter Gigi 40
22
No. Jabatan 2019 Ket
12. Epidemiolog Keseshatan 1
13. Fisioterapis 4
14. Guru 3013
15. Mediator Hubungan Industrial 2
16. Medik Veteriner 3
17. Nutrisionis 29
18. Pamong Belajar 2
19. Penata Ruang 1
20. Penera 2
21. Pengantar Kerja 2
22. Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah 6
23. Pengawas Sekolah 30
24. Pengendali Dampak Lingkungan 1
25. Penguji Kendaraan Bermotor 7
26. Penilik 7
27. Penyuluh Kesehatan Masyarakat 22
28. Penyuluh Pertanian 15
29. Penyuluh Sosial 2
30. Perawat 136
31. Perawat Gigi 22
32. Perekam Medis 12
33. Perencana 6
34. Polisi Pamong Praja 166
35. Pranata Komputer 7
36. Pranata Laboratorium Kesehatan 36
37. Pustakawan 7
38. Radiografer 13
39. Sanitarian 28
40. Teknik Jalan dan Jembatan 2
41. Teknik Penyehatan Lingkungan 1
42 Widyaiswara 4
Jumlah (I+II) 7050
Sumber : Data dari SIMPEG, Agustus 2019
Dari data diatas terlihat, dengan jumlah personil sebanyak 58 orang harus melayani 7050 ASN di Pemerintah Kota Bogor dengan ratio 1 : 121 dimana sesuai tugas dan fungsinya, BKPSDA Kota Bogor menjadi pembina kepegawaian dalam pengelolaan manajemen kepegawaian yang dimulai dari perencanaan, rekutmen, pembinaan sampai pemberhentian PNS. Tugas dan Fungsi tersebut dilaksanakan dalam 6 program sebagai berikut :