• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sewo Yohanes PENERAPAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sewo Yohanes PENERAPAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Sewo Yohanes

ABSTRAK - Pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang syarat dengan integrasi nasional dalam masyarakat multikultural, nilai-nilai budaya bangsa sebagai keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara bangsa harus tetap dipelihara sebagai pilar nasionalisme karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia.

Memudarnya nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika tentu akan berdampak negatif terhadap Intergrasi Nasional di berbagai Bidang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa Ancaman Integrasi Nasional dan Penerapan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dalam menghadapi ancaman integrasi nasional diberbagai bidang. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif analisis yaitu untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama atau di dalam kerangka menyusun teori-teori baru. Hasil Penelitian bahwa pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang syarat dengan integrasi nasional dalam masyarakat multikultural, nilai-nilai budaya bangsa sebagai keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara bangsa harus tetap dipelihara sebagai pilar nasionalisme karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia. Kesimpulan penelitian ini bahwa Indonesia merupakan negara multikultural, di mana Indonesia memiliki banyak perbedaan, seperti halnya perbedaan keyakinan, bahasa, adat, suku dan lainnya. Namun, dari perbedaan tersebut jangan dijadikan sebagai suatu hal yang bisa memecah belah bangsa dan adanya ancaman integrasi dan masalah Nasional. Melainkan perbedaan dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa.

Kata Kunci : Bhineka Tunggal Ika, Ancaman, Integrasi Nasional.

PENDAHULUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki posisi geografis yang sangat strategis, terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang merupakan kawasan paling dinamis dalam percaturan, baik secara ekonomis maupun politik.

Letak geografis yang strategis tersebut menjadikan Indonesia memiliki keunggulan serta sekaligus serta ketergantungan yang tinggi terhadap kelautan. (Amiek Soemarmi dkk, 2019) Selain wilayahnya yang luas, Indonesia juga dikatakan sebagai negara yang multikultural yaitu memiliki banyak sekali keberagaman didalamnya antara lain mulai dari perbedaan suku, ras, budaya, bahasa dan agama dan kepercayaan.

Dengan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia, membuat Indonesia bergantung terhadap perilaku masyarakat yang dapat menjadikan perbedaan menjadi sebuah kekayaan bangsa atau memandangnya sebagai sebuah pemecah karena ketidaksamaan yang diinginkan.

Hal tersebutlah yang terkadang menimbulkan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia kini dihadapkan dengan adanya berbagai perubahan dan kebebasan dalam kehidupan yang serba berkemajuan.(Gina Lestari, 2015)

Perubahan tersebut terjadi sepanjang era reformasi yang menampilkan banyak kesaksian peristiwa yang menunjukan perubahan kehidupan warga baik secara individu atau kelompok, dalam berkehidupan kemasyarakatan, kehidupan berkenegaraan dan kehidupan berkebangsaan dan faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, baik oleh rakyat, dan Sewo Yohanes1

1Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Provinsi Papua

1YohanesSewo@gmail.com

PENERAPAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA

(2)

bahkan pemimpin atau penguasa mengindikasikan gejala memudar. Kondisi ini dapat dilihat dari kecenderungan terjadinya konflik antar individu, kelompok masyarakat yang berbeda agama, ras, suku/etnik, budaya, dan berbeda kepentingan, serta rendahnya moral penguasa seperti banyaknya kepala daerah dan anggota dewan bahkan menteri yang terjerat hukum akibat korupsi.(Munir Salim, 2017)

Pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang syarat dengan integrasi nasional dalam masyarakat multikultural, nilai-nilai budaya bangsa sebagai keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara bangsa harus tetap dipelihara sebagai pilar nasionalisme karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia.

Semboyan tersebut mendeskripsikan tentang kesatuan dan keutuhan bangsa yang diciptakan dari sikap persatuan. Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna yang berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Dalam prinsip ini, terdapat nilai luhur yang tercantum juga pada nilai-nilai Pancasila yang merupakan falsafah kehidupan bangsa Indonesia.

Selain itu pula semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia memiliki spirit toleran, moderat, harmoni, integrasi, kerja sama, saling mendukung, semangat berjuang, dan implementasi nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan masyarakat bersatu, makmur berkeadilan, dan keadilan yang berkemakmuran dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang menghuni wilayah nusantara ini dengan tekad menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.

Memudarnya nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika tentu akan berdampak negatif terhadap Intergrasi

Nasional di berbagai Bidang karena intergrasi nasional merupakan proses yang harus diwujudkan demi terciptanya identitas nasional, kesatuan dan persatuan bangsa. Terciptanya integrasi nasional bukanlah persoalan yang mudah, terdapat berbagai ancaman di berbagai bidang yang harus dihadapi.

Berbagai bidang yang dimaksud terkait dengan ancaman integrasi nasional adalah bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan Pertahanan Keamanan.

Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah dijelaskan diatas menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan menjadi tema sentral dalam penulisan ini yaitu : 1) Bagaimana Ancaman Integrasi Nasional?. 2) Bagaimana penerapan nilai- nilai Bhineka Tunggal Ika dalam menghadapi ancaman integrasi nasional diberbagai bidang?

Adapun Tujuan Penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Ancaman Integrasi Nasional dan Penerapan nilai- nilai Bhineka Tunggal Ika dalam menghadapi ancaman integrasi nasional diberbagai bidang.

Selanjutnya sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis menindaklanjuti dengan mengkaji lebih lanjut ke dalam bentuk karya tulis ilmiah, hal ini dikarenakan bahwa sepengetahuan penulis belum ada karya ilmiah yang membahas tentang penerapan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dalam menghadapi ancaman integrasi nasional diberbagai bidang, namun berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan ada beberapa hal yang mengupas masalah tentang Bhineka Tunggal Ika, yaitu diantaranya:

1. Amalia Dwi Pertiwi & Dinie Anggraeni Dewi.

(2021), Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Landasan Bhinneka Tunggal Ika, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal

(3)

Sewo Yohanes Kewarganegaraan Vol. 5 No.1 Juni 2021.

Dalam Penelitian ini perumusan permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut: (Amalia Dwi Pertiwi & Dinie Anggraeni Dewi, 2021).

a. Bagaimana keberagaman dapat dikelola dengan baik dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika?

b. Bagaimana Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Landasan Bhinneka Tunggal Ika?

2. Desirizta Sari Steviani, (2020), Implementasi Nilai Kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika Dalam Peningkatan Pelayanan Publik, BPSDM Provinsi Sumatera Barat, Unes Journal Swara Justisia, Volume 4 Issue 13 Pctober 2020. Dalam Penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut: (Desirizta Sari Steviani, (2020)

a. Bagaimana Nilai Kebangsaan Bhineka Tunggal Ika?

Bagaimana Implementasi nilai kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika dalam peningkatan pelayanan Publik?

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis yaitu untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam memperkuat teori- teori lama atau di dalam kerangka menyusun teori- teori baru. ( Soerjono Soekamto, 2014), selain itu Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang memiliki sifat umum mampu berubah-ubah atau berkembang sesuai dengan situasi. Sajiannya dilakukan secara deskriptif

dengan menarasikan hasil data kajian, bukan dengan angka-angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan atau disebut library research dengan mengumpulkan literature yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan juga dengan dokumen-dokumen terkait seperti keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan dalam nilai nilai Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian menjelaskan mengenai macam-macam dokumen atau sumber literatur diantaranya adalah, jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah yang belum dipublikasi, narasumber, suart-surat keputusan dan sebagainya yang sesuai dengan keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan dalam nilai nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Sumber data primer diambil dari literature yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti penelitian terdahulu, buku-buku referensi dan literatur lainnya. Sedangkan sumber data primer diambil dari dokumen-dokumen yang dapat memperkuat data yang diperoleh.(Jatmiko, 2015).

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ancaman Integrasi Nasional

Pemahaman mengenai integrasi nasional dimulai dengan konsep sederhana persatuan nasional. Persatuan sangat diperlukan negara dengan beragamnya bentuk latar belakang budaya, suku etnis hingga latar belakang ekonomi dalam arti kata bahwa integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi

(4)

bangsa Indonesia,misalnya menyatukan berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama yang ada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.(Kompas.com, 2021). Dengan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia, membuat Indonesia bergantung terhadap perilaku masyarakat yang dapat menjadikan perbedaan menjadi sebuah kekayaan bangsa atau memandangnya sebagai sebuah pemecah karena ketidaksamaan yang diinginkan. Hal tersebutlah yang terkadang menimbulkan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. (Gina Lestari. 2015) dan seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia kini dihadapkan dengan adanya berbagai perubahan dan kebebasan dalam kehidupan yang serba berkemajuan.

Berkaitan dengan hal tersebut Bhineka tunggal Ika tentunya memiliki peranan yang penting bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai alat pemersatu bagi masyarakat yang beragam Bhineka tunggal Ika juga merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan hal ini karena bangsa Indonesia membutuhkan sarana yang dapat mempersatukan keberagaman yang ada tanpa adanya Bhineka tunggal Ika kemungkinan akan terjadi ancaman akibat keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia. ( Tim Ganesha operation,

2017). Salah satu ancaman tersebut adalah ancaman intergrasi nasional.

Ancaman intergrasi Nasional dibedakan ke dalam lima bidang, sebagaimana tabel 1 dibawah ini, yaitu: diantaranya: (Kompas.com, 2017)

Tabel 1

Ancaman intergrasi Nasional No. Ancaman intergrasi

Nasional 1 Bidang Politik 2 Bidang Ideologi 3 Bidang Ekonomi 4 Bidang sosial budaya 5 Bidang pertahanan dan

keamanan

Tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Bidang Politik

Ancaman di bidang politik bersumber dari luar negeri dan dalam negeri. Ancaman dari luar negeri berupa tekanan politik, intimidasi, provokasi, dan blokade politik. Sedangkan ancaman dari dalam negeri berupa separatisme.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri. Dalam konteks ini, berarti memisahkan diri dari Indonesia. Separatisme bisa juga dilakukan tanpa perjuangan senjata, dengan cara menarik simpati masyarakat internasional.

Separatisme semacam ini tidak bisa dilawan dengan kekuatan militer. Hal tersebut membutikkan bahwa separatisme melalui bidang politik memiliki ancaman yang cukup besar terhadap kedulatan dan keutuhan bangsa.

(5)

Sewo Yohanes b. Bidang Ideologi

Ideologi lain yang cukup mengancam eksistensi idelogi pancasila adalah idelogi komunis dan liberalisme. Ideologi liberalisme merupakan ancaman yang paling serius sebab tidak hanya memengaruhi Indonesia, liberalisme juga memengaruhi hampir semua negara di dunia.

Dalam buku Kamus, liberalisme adalah paham yang menganut kebebasan. Kebebasan pada aspek individual khsususnya. Apalagi saat ini telah memasuki era globalisasi. Era globalisasi membuat ideologi liberalisme berkembang secara pesat.

(Kamus Istilah Pendidikan Kewarganegaraan, 2020)

c. Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi Ancaman di bidang ekonomi yang paling nyata adalah globalisasi ekonomi. Dampak negatif dari globalisasi ekonomi adalah Indonesia dibanjiri produk asing, munculnya kesenjangan sosial yang tajam, koperasi sulit berkembang, cepat atau lambat perkekonomian dalam negeri akan dikuasai oleh asing. Ancaman di bidang ekonomi semakin seirus karena ada kasus perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

d. Bidang sosial budaya

Ancaman di bidang sosial di bedakan menjadi dua, yaitu ancaman dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam dipicu oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut bisa menjadi titik utama munculnya berbagai macam permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan sebagainya. Sedangkan ancaman dari luar disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi,

seperti gaya hidup konsumtif, munculnya sifat hedonisme, munculnya sikap individualisme, dan munculnya gejala westernisasi.

e. Bidang pertahanan dan keamanan

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan, ancaman nonfisik juga dapat terjadi.

Ancaman tersebut berupa kejahatan internasional, misalnya imigran gelap, penyelundupan narkoba, bajak laut dan pencurian kekayaan alam. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam proses penegakkan pertahanan dan keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak semudah seperti yang dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata.

Pada dasarnya seperti yang terjadi di lapangan, dengan belum tertanganinya masalah-maslah konflik yang terjadi pada suatu wilayah seperti halnya wilayah Aceh, Papua, Maluku, yang semuannya memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin memisahkan diri dari NKRI. Kesimpulannya, makin banyaknya masalah di suatu wilayah, diakibatkan karena lemahnya penerapan dan penegakkan hukum dan keadilan di Negara kita.

Hal tersebut mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan para penegaknya dari amata pemberontak pada khususnya yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada dasarnya Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal

(6)

ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.( I Putu Ari Astawa, 2017)

Berbicara mengenai masalah Integrasi Nasional, dijelaskan beberapa contoh terkait masalah Integrasi Nasional dalam berbangsa dan Negara, yaitu: .( I Putu Ari Astawa, 2017)

a. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya, sama halnya dengan konflik.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri- ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Banyak rakyat dan pemimpin negara yang mempunyai argumen masing-masing untuk

kepentingannya. Namun Kadang juga secara terioristis, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan masalah yang besar bagi orang yang melakukanya. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.

b. Dendam karena kekalahan dengan sekolah lain

Biasanya ini terjadi ketika adanya per tandingan bola antar sekolah. Dimana tim sekolah yang satu kalah dengan sekolah yang lain. Hal ini menyebabkan adanya rasa kecewa dan celakanya mereka ini biasanya melampiaskan rasa kekecewaan nya dengan mengajak berkelahi tim sekolah lain tersebut.

Hal ini tentunya merupakan bentuk ketidak sportifan pelajar dalam mengalami kekalahan.

Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat dimana biasanya mereka menunggu bis atau kendaraan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.

c. Pertentangan Sosial

(7)

Sewo Yohanes Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya

tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membedabedakan yang lain.

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri, maksudnya Etnosentrisme yaitu suatu kecendrungan yang menganggap

nilainilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain

Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat

majemuk tetap berada pada

kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.

d. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima.

Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.

Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang- wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.

e. Meningkatnya Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk

(8)

berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita- citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.

Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.

f. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan:

1) Adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.

2) Pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi. Remaja yang bersangkutan cenderung melakukan tindakan-tindakan yang mengarah ke kejahatan seperti mengambil barang atau hak milik orang lain tanpa izin.

3) Ada yang namanya kenakalan khusus (istimewa), dalam bentuk ini kenakalan remaja yang dimaksud sudah tingkat tinggi karena telah menyentuh pada tindak kriminalitas. Contohnya, melakukan pemerkosaan pada anak dibawah umur, penyalahgunaan narkotika bahkan sampai berujung pembunuhan atau penghilangan nyawa manusia.

g. Korupsi Membuat Kepercayaan Masyarakat Menghilang

Korupsi adalah perbuatan yang membunuh kelangsungan hidup suatu negara. Walaupun begitu, tindak pidana korupsi seperti menjadi budaya yang dianggap lumrah. Dan yang lebih menyedihkan 2 (dua) orang Menteri Kabinet Indonesia Maju yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Sosial terlibat kasus Korupsi, yang lebih miris lagi bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan di masa Pandemi yang melanda Indonesia malah di korupsi, hal inilah yang membuat rakyat menjadi kehilangan kepercayaan pada pejabat

(9)

Sewo Yohanes negara, namun demikian agar keadaan tidak

berlarut dan membangun kembali kepercayaan masyarakat maka Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle atau perombakan menteri Kabinet Indonesia Maju.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ancaman dan permasalahan Integrasi Nasional sampai saat ini masih terjadi dan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sudah menjadi kewajiban kita semua untuk dapat bersama sama menghalau ancaman tersebut salah satunya melalui nilai nilai Bhineka Tunggal Ika yang diwujudkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara di masyarakat.

Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika “Berbeda beda tetapi tetap satu jua”, dipergunakan sebagai upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia termasuk dari ancaman dan konflik-konflik yang terjadi. Meskipun rakyat Indonesia berbeda-beda suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama, tetapi kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap bersatu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.

Untuk mewujudkan cita-cita negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, hal ini sebagaimana di ungkap oleh Zuhairi Misrawi (2013) yang menyatakan: ”meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai aneka ragam budaya, agama, dan suku, tetapi mereka dapat dipersatukan melalui falsafah “Bhinneka Tunggal Ika”. Falsafah tersebut semakin kokoh, karena diperkuat oleh

Pancasila sebagai landasan ideal dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila mempersatukan keberagaman di Indonesia dengan memberikan pandangan hidup, nilai- nilai luhur, pedoman hidup, norma, hukum, aturan dalam berperilaku yang sama.

2. Langkah-langkah Bhineka Tunggal Ika dalam menghadapi Ancaman Integrasi Nasional diberbagai Bidang

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia,misalnya menyatukan berbagai macam suku dan berbudaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama yang ada di Indonesia. (I Putu Ari Astawa, 2017). Untuk mencapai Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang matang agar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbagai ancaman, gangguan, dan hambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri

Berkaitan hal tersebut langkah-langkah dalam menghadapi ancaman Integrasi Nasional di berbagai bidang adalah dengan menerapkan nilai - nilai kebangsaan yaitu nilai yang melekat pada diri setiap warga negara atau norma kebaikan yang menjadi ciri kepribadian bangsa Indonesia merupakan makna dari nilai - nilai kebangsaan.

Ada empat sumber nilai - nilai kebangsaan, sebagaimana Tabel 2 berikut ini, yaitu: (Kolonel Inf Sammy Ferrijana, Basseng &

Triatmojo Sejati, 2019)

(10)

Sewo Yohanes Tabel 2

Nilai - nilai kebangsaan No. Nilai - nilai

kebangsaan

Penjelasan

1 Pancasila Pancasila sebagaimana

dimuat dalam

Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun

2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

2 Undang -

undang Dasar 1945

Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD 1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002

(UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang- undangan Republik Indonesia

3 Bhinneka Tunggal Ika

Sesanti Bhinneka Tunggal Ika adalah rangkuman ungkapan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan sebagai bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, ras dan golongan. Selain dari itu Sesanti Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan semboyan untuk menata, mengatur, mengharmoniskan dan menghormati kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

(Desirizta Sari Stevian,2020)

4 Negara Kesatuan Republik Indonesia

Nilai Kesatuan wilayah sebagai konsekuensi dari negara kepulauan, nilai pemersatu bangsa sebagai konsekuensi dari bangsa yang bersifat plural, multi etnik, agama dan budaya serta nilai kemandirian yaitu membangun bangsa dilaksanakan melalui kekuatan sendiri, bantuan luar negeri sifatnya memperkuat untuk mengatasi kekurangan secara Nasional

Pada Tabel 2 dijelaskan bahwa Keempat sumber nilai - nilai kebangsaan ini merupakan sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Namun untuk saat ini yang akan dibahas adalah nilai ketiga yaitu Bhinneka Tunggal Ika termasuk menjadi salah satu bagian dalam menghadapi ancaman Intergrasi Nasional di berbagai Bidang.

(11)

Sewo Yohanes Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika

sebagaimana pada Tabel 2, yaitu:

(https://indomaritim, 2021) Tabel 3

NilaNilai Bhineka Tunggal Ika No. Nilai Nilai

Bhineka Tunggal Ika

Penjelasan

1 Toleransi Merupakan sikap mau memahami orang lain demi berlangsungnya komunikasi berlangsungnya

komunikasi secara baik dan menghargai pendapat atau posisi orang lain disekitar kita. Nilai toleransi juga dapat berupa hubungan yang baik, hierarkis, senioritas, status, keharmonisan dalam kelompok, keamanan, kesejahteraan keluarga, sopan santun, rendah hati, rela berkorban dan pemurah.

2 Keadilan Merupakan sikap tidak memihak dan tidak mengelompokkan antar golongan atau memberikan perlakuan yang sama

kepada semua

kalangan.Nilai keadilan meliputi rasa keadilan sosial, rasa keadilan politik, pemerataan ekonomi,keterbukaan, keseimbangan, persamaan, nonkontradiksi, pemberian hak kepada pihak yang berhak, sikap hormat dan bijaksana

3 Gotong Royong

Mempunyai makna

memikul beban secara Bersama sama. Tujuan dari gotong royong adalah meringankan beban sesamanya atau guna mewujudkan kepentingan bersama. Gontong royong dapat ditunjukan dengan

sikap peduli, persamaan derajat, persatuan, kerjasama, tata kehidupan, sederhana, demokrasi, berpartisipasi, membantu dan ketergantungan (Jenny.Njaju dkk, 2020) Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan sifat nasionalisme pada masyarakat. Nasionalisme dapat ditumbuhkan kembali kepada masyarakat melalui beberapa momentum yang berhubungan erat dengan bangsa.

Nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dapat di terapkan oleh masyarakat Indonesia dalam upaya menghadapi ancaman inegrasi Nasional berbagai bidang, hal ini dikarena mayarakat memiliki andil dalam mengahadapi berbagai ancaman yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa- bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya integrasi nasional akan terganggu.

Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh warga Negara Indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap bangsa dan Negara, antara lain sebagai berikut.

(12)

Sewo Yohanes a. Mengembangkan budaya sadar hukum di

semua lapisan masyarakat guna terciptanya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum

b. Mengembangkan persaingansehat dan adil.

c. Mengembangakan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokrasi dan terbuka.

d. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi kepada kepentingan nasional.

e. Pemimpin Negara menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien.

f. Memperkuat alat-alat pertahanan dan keamanan Negara.

g. Membersihkan penyelenggaraan Negara dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

h. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigm yang sehat.

i. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agamanya.

j. Bekerja sama dengan semua lapisan masyarakat dalam membangun bangsa.

k. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional.

Adapun hal-hal yang perlu kita waspadai dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kewaspadaan nasional adalah sebagai berikut.:

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Di lingkungan tempat tinggal memungkinkan pula adanya upaya-upaya yang bertujuan menghancurkan bangsa melalui generasi muda, misalnya sebagai berikut.

1) Kegiatan latihan kemiliteran yang tidak sah.

2) Rapat-rapat yang bertujuan merencanakan pemberontakan.

3) Kelompok orang ingin menggantikan Pancasila sebagai dasar Negara.

4) Sekelompok orang yang menawarkan obat-obatan terlarang.

5) Adanya perjudian, pelacuran, dan mabuk- mabukan.

b. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Apabila tidak memiliki prinsip yang kuat, maka pengaruh negatif akan mudah masuk kedalam diri kita. Pengaruh negatif lebih mudah memengaruhi orang lain, karena biasanya lebih menyenangakan, lebih enak, lebih menarik, sekalipun hal tersebut hanya sesaat.

c. Lingkungan Pendidikan

Di lingkungan pendidikan memungkinkan pula adanya upaya-upaya yang bertujuan mengahurkan bangsa melalui generasi muda, misalnya sebagai berikut:

1) Adanya orang yang menjual barang- barang terlarang di sekitar lingkungan pendidikan seperti narkoba, minuman keras.

2) Adanya orang yang akan mengganggu proses pemebelajaran di lingkungan pendidikan.

3) Adanya kegiatan terlarang yang ada di lingkungan pendidikan seperti perjudian, pelacuran, dan sebagainya

4) Adanya ajakan teman untuk melanggar aturan lembaga pendidikan

(13)

Sewo Yohanes 5) Adanya sekelompok orang yang akan

menyerang atau melakukan perusakan fisik dilingkungan pendidikan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang syarat dengan integrasi nasional dalam masyarakat multikultural, nilai-nilai budaya bangsa sebagai keutuhan, kesatuan, dan persatuan negara bangsa harus tetap dipelihara sebagai pilar nasionalisme karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia.

Memudarnya nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika tentu akan berdampak negatif terhadap Intergrasi Nasional di berbagai Bidang karena intergrasi nasional merupakan proses yang harus diwujudkan demi terciptanya identitas nasional, kesatuan dan persatuan bangsa.

KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara multikultural, di mana Indonesia memiliki banyak perbedaan, seperti halnya perbedaan keyakinan, bahasa, adat, suku dan lainnya. Namun, dari perbedaan tersebut jangan dijadikan sebagai suatu hal yang bisa memecah belah bangsa dan adanya ancaman integrasi dan masalah Nasional. Melainkan perbedaan dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa. Keberagaman yang ada di Indonesia telah tercantum dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai masyarakat, tentu sudah semestinya mengamalkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal dalam kehidupan sehari-hari,seperti toleransi, keadilan dan gotong royong. Dan nilai-nilai Bhinneka Tunggal dapat diaplikasikan dimana saja dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Dwi Pertiwi & Dinie Anggraeni Dewi.

(2021), Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Landasan Bhinneka Tunggal Ika, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5 No.1 Juni 2021 Amiek Soemarmi dkk, (2019), Konsep Negara

Kepulauan Dalam Upaya Perlindungan Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia, Jurnal Masalah-masalah Hukum Jilid 48 No.3, Juli 2019

Desirizta Sari Steviani, (2020), Implementasi Nilai Kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika Dalam Peningkatan Pelayanan Publik, BPSDM Provinsi Sumatera Barat, Unes Journal Swara Justisia, Volume 4 Issue 13 Pctober 2020 Gina Lestari, (2015), “Bhinnekha Tunggal Ika:

Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara,” Program Studi Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada, Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Th. 28, Nomor 1 (Februari 2015)

https://indomaritim.id/nilai-nilai-bhinneka-tunggal- ika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-

bernegara/. 2021

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/1 80750269/berbagai-bentuk-ancaman-

terhadap-integrasi-nasional. Diakses pada tanggal 10 Juni 2021, pukul 21.30 Wib https://www.kompas.com/tag/ancaman+integrasi+

nasional?url=https://www.kompas.com/skola /read/2020/11/03/182859369/upaya-

mengatasi-ancaman-integrasi-nasional-di- berbagai-bidang, diakses pada tanggal 10 Juni 2021, pukul 21.00 Wib

I Putu Ari Astawa, (2017), Materi Kuliah Kewarganegaraan Integrasi Nasional, Bali : Niversitas Udayana

Jatmiko, Wisno dkk. (2015), Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Depok. Universitas Indonesia.

Jenny.Njaju dkk, (2020), Materi Pokok Sub Bidang Studi Bhinneka Tunggal Ika”. Jakarta:

Lemhannas

Kamus Istilah Pendidikan Kewarganegaraan (2020), Jakarta: karya Tim Panca Aksara

(14)

Sewo Yohanes Kolonel Inf Sammy Ferrijana, Basseng &

Triatmojo Sejati, (2019) Modul Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara, Jakarta : LAN RI

Munir Salim, (2017), Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Perwujudan Ikatan Adat-Adat Masyarakat Adat Nusantara, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin MakassarVol. 6 / No. 1 / Juni 2017

Soerjono Soekamto, (2014). Pengantar Penelitian hukum, Jakarta: Universitas Indonesia

Tim Ganesha operation, (2017), Pasti Bisa

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan SMP/MTS VII (Surabaya:

Penerbit Duta, 2017)

Zuhairi Misrawi Misrawi, Z. (2013). Kesadaran Multikultural dan Deradikalisasi Pendidikan Islam: Pengalaman Bhinneka Tunggal Ika Dan Qabul Al-akhar. Jurnal Pendidikan Islam. Vol 2. No (1).

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2.4 Korelasi N-SPT dengan modulus elastisitas pada tanah lempung 15.. Tabel 2.5 Korelasi N-SPT dengan modulus elastisitas pada tanah

LKIR yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 merupakan salah satu wadah bagi siswa untuk berkompetisi di bidang penelitian ilmiah dan inovasi sekaligus sebagai

Dalam penelitian ini dilakukan proses dari dataset yang sudah dikumpulkan untuk menguji kinerja dan akurasi dari desain yang diusulkan, pengukuran kinerja dari proses

Dampak terhadap kondisi kebersihan lingkungan, yaitu volume sampah di Pantai Bangsring terbesar terjadi pada tahun 2016 dengan jumlah sebesar 459.630 liter/tahun

Lakukan pengukuran tegangan kerja rangkaian catu daya linear simetris dengan Lakukan pengukuran tegangan kerja rangkaian catu daya linear simetris dengan regulator

Strategi dan program yang telah dilakukan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan untuk mencegah (preventif) atau mengendalikan malaria adalah

arsitektural berupa fasilitas kesehatan yang pada proses rancangnya menggunakan pendekatan healing architecture serta konsep therapeutic spaces yang berkorelasi