KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Triwulan IV-2012
i Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan IV-2012 dapat diselesaikan dan disusun dengan baik dan tepat waktu serta dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya ke depan. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.
Analisa pada kajian ini menggambarkan perekonomian daerah Provinsi Kalimantan Timur didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak seperti instansi di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna ataupun terdapat penyajian data yang kurang tepat, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran untuk lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang maksimal di masa yang akan datang.
Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kalimantan Timur.
Terima kasih.
Samarinda, Februari 2013
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Ameriza M. Moesa Kepala Perwakilan
iii Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
RINGKASAN EKSEKUTIF... 1
I Assesmen Perkembangan Ekonomi Makro ... 1
II Assesmen Perkembangan Inflasi ... 1
III Assesmen Perkembangan Perbankan Daerah ... 2
IV Assesmen Perkembangan Keuangan Daerah ... 2
V Assesmen Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan ... 3
VI Assesmen Prospek Perekonomian ... 3
BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 4
1.1 Gambaran Umum ... 4
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ... 5
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ... 5
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ... 7
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ... 7
1.2.4 Ekspor dan Impor ... 8
1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ... 12
1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ... 13
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 14
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ... 15
1.3.4 Sektor Bangunan ... 16
1.3.5 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 16
1.3.6 Sektor Lainnya... 17
iv
2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ... 21
2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ... 21
2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ... 22
2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ... 23
2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ... 24
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 24
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ... 25
2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ... 26
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 29
3.1 Gambaran Umum ... 29
3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ... 30
3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ... 30
3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ... 31
3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ... 32
a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ... 33
b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ... 35
3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ... 39
3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 42
a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim ... 42
b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ... 43
c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR di Kaltim ... 44
3.5 Assesmen Risiko Perbankan ... 45
3.5.1 Risiko Kredit ... 45
3.5.2 Risiko Likuiditas ... 47
3.5.3 Risiko Pasar ... 47
3.6 Perkembangan Perbankan Syariah ... 48
3.6.1 Dana Pihak Ketiga ... 48
3.6.2 Penyaluran Kredit ... 49
3.7 Perkembangan Sistem Pembayaran ... 50
v
3.7.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal ... 51
3.7.2 Perkembangan Transaksi Non-Tunai ... 52
3.7.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring ... 52
3.7.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ... 52
BAB IV KEUANGAN DAERAH ... 54
4.1 Gambaran Umum ... 54
4.2 Pendapatan ... 55
4.3 Belanja ... 56
BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ... 59
5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ... 59
5.2 Kesejahteraan ... 61
BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 62
6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2012 ... 62
6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ... 63 Boks. Dampak Pelemahan Demand Global Terhadap Kinerja Sektor Pertambangan Batubara
Kalimantan Timur LAMPIRAN
vi Halaman
1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ... 5
1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan IV-2012 ... 10
1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan IV-2012 ... 11
1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ... 12
2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan IV-2012 ... 19
2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ... 21
2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ... 22
2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ... 22
2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ... 23
2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ... 24
2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ... 24
2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ... 25
2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 26
2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 27
2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ... 27
2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar 2012 ... 28
3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim ... 30
3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ... 32
3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 35
3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ... 38
3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ... 39
3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ... 40
3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum... 41
3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) ... 42
3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ... 45
3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim ... 46
3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ... 46
3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ... 47
4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kaltim Triwulan II-2012 ... 55
4.2 Realisasi Belanja APBD Kaltim Triwulan II-2012... 57
5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kaltim ... 59
5.2 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ... 60
vii
1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ... 4
1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen ... 6
1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ... 6
1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 6
1.5 Kredit Konsumsi ... 6
1.6 Belanja Modal APBD ... 7
1.7 Rencana Investasi ... 7
1.8 Kredit Investasi ... 7
1.9 Sektor Investasi Kaltim ... 8
1.10 Ekspor Pelabuhan Samarinda ... 8
1.11 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ... 9
1.12 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ... 9
1.13 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ... 9
1.14 Nilai Impor Non Migas Kaltim ... 10
1.15 Volume Impor non Migas Kaltim ... 10
1.16 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ... 11
1.17 Indeks Produksi Padi ... 13
1.18 Indeks Produksi Sawit ... 13
1.19 Kredit Sektor Pertanian ... 13
1.20 Produksi Batubara ... 14
1.21 Produksi 3 Perusahaan PKP2B ... 14
1.22 Kredit Pertambangan ... 14
1.23 Produksi Kilang Minyak ... 15
1.24 Produksi LNG ... 15
1.25 Kredit Sektor Industri ... 15
1.26 Kredit Konstruksi ... 16
1.27 Penjualan Ritail ... 17
1.28 Kredit Perdagangan ... 17
1.29 Penumpang Angkutan Udara ... 17
1.30 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda ... 17
1.31 Perkembangan Kredit Kaltim ... 18
2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ... 19
2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy) ... 20
2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) ... 20
3.1 Kinerja triwulan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional(qtq) ... 29
viii
3.4 Suku Bunga kredit ... 32
3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 33
3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ... 36
3.7 Perkembangan Aset BPR ... 43
3.8 Perkembangan DPK BPR ... 43
3.9 Perkembangan Kredit BPR ... 44
3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ... 47
3.11 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ... 49
3.12 Perkembangan Pembiayaan/Kredit Perbankan Syariah... 49
3.13 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ... 50
3.14 Peredaran Uang Kartal Wilker KBI ... 51
3.15 Jumlah PTTB per Wilker KBI ... 51
3.16 Perkembangan Transaksi Kliring ... 52
3.17 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ... 52
3.18 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI ... 53
4.1 Realisasi Pendapatan (Nilai) ... 54
4.2 Realisasi Pendapatan (Persentase) ... 54
4.3 Realisasi Belanja (Nilai) ... 55
4.4 Realisasi Belanja (Persentase) ... 55
4.5 Realisasi Pendapatan Transfer ... 56
4.6 Realisasi Pendapatan Asli Daerah ... 56
4.7 Realisasi Belanja Operasional ... 58
4.5 Realisasi Belanja Modal ... 58
5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 60
5.2 Indeks Kenyakinan Konsumen... 61
5.3 Indeks Penghasilan ... 61
6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 62
6.2 Acuan dan Harga Internasional Batubara ... 62
6.3 Harga Komoditas Gula-Kedelai ... 63
6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ... 63
6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ... 64
6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) ... 64
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER) TRIWULAN IV-2012
ASSESMEN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 2,02% (yoy), pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,51% (yoy).
Dari sisi permintaan, terjadinya perlambatan yang disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor neto Kaltim, di samping komponen konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan investasi yang juga tumbuh melambat. Berdasarkan sisi penawaran, pelambatan pertumbuhan didorong oleh melambatnya kinerja pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian akibat berkurangnya produksi batubara sebagai imbas dari penurunan permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China. Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor yang turut memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian Kaltim antara lain sektor perdagangan hotel restoran, serta sektor angkutan dan komunikasi, meskipun masih tergolong mengalami perkembangan kinerja cukup baik pada triwulan IV tahun 2012.
ASSESMEN PERKEMBANGAN INFLASI
Pada periode triwulan IV-2012 laju inflasi Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan yakni sebesar 5,60% dari triwulan sebelumnya 5,39% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini berbeda arah dengan laju inflasi tahunan nasional yang mengalami penurunan dari 4,31% (yoy) pada triwulan III-2012 menjadi 4,30% (yoy) pada triwulan IV-2012. Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan IV-2012 terjadi pada Desember sebesar 1,79% (mtm), sedangkan deflasi terjadi pada bulan Oktober sebesar negatif 2,13%(mtm).
Meningkatnya laju inflasi Kalimantan Timur disebabkan karena meningkatnya peningkatan harga komoditas ikan segar, daging segar, bumbu-bumbuan, dan beberapa sayur-sayuran akibat berkurangnya jumlah pasokan. Selain itu walaupun terjadi penurunan pada kelompok inflasi inti namun laju inflasi masih tergolong tinggi yang disebabkan oleh meningkatnya harga makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (mie, nasi, gula pasir, dan rokok kretek filter) di ketiga kota, serta peningkatan harga kelompok perumahan yang disebabkan oleh peningkatan harga sewa rumah dan kontrak rumah terutama di Tarakan dan Samarinda.
2 ASSESMEN PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 secara umum menunjukkan perkembangan yang positif, walaupun mengalami pertumbuhan yang melambat tercermin dari pertumbuhan yang dialami oleh sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami penurunan secara triwulanan masing-masing sebesar 1,41%, 0,08% dan 5,56%(qtq). Begitu pula bila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang mengikuti pertumbuhan triwulanan, dimana terjadi perlambatan pada Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang masing-masing sebesar 22,16%, 19,82%, dan 24,86%, searah dengan pertumbuhan nasional yang juga mengalami perlambatan masing-masing sebesar 12,34%, 12,41% dan 19,59%
(yoy). Fungsi intermediasi perbankan yang tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat pada kisaran 64,85% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 61,38%(qtq). Peningkatan fungsi intermediasi tersebut didorong oleh membaiknya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh bank yang selanjutnya disalurkan melalui kredit pada sektor produktif.
Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 menunjukkan pertumbuhan yang melambat, ditunjukkan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp. 5,21 trilyun pada triwulan IV-2012 atau menurun sebesar 5,31% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan yang meningkat dibandingan triwulan yang sama tahun sebelumnya yaitu sisi nilai sebesar 32,93% (yoy) dan sisi volume mengalami kenaikan transaksi sebesar 0,24% (yoy). Sedangkan transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan dari sisi nilai yaitu sebesar Rp. 77,10 trilyun atau tumbuh sebesar 39,49% (yoy), dimana peningkatan dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai transaksi yang masuk ke Kaltim yang tumbuh melambat, turun sebesar 1,63% (yoy), dan nilai transaksi keluar dari Kaltim mengalami pertumbuhan sebesar 89,20% (yoy).
ASSESMEN PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
Realisasi APBD Kaltim triwulan IV tahun 2012 mengalami peningkatan kinerja dari sisi nilai jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan IV tahun 2011. Namun jika dilihat dari prosentase, realisasi pendapatan sedikit menurun dan realisasi belanja sedikit meningkat dibandingan prosentase pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2012 yang sudah terealisasi pada triwulan IV secara nilai mencapai Rp. 11,75 trilyun atau mengalami kenaikan 23,48% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan pada triwulan IV tahun 2011 yang sebesar Rp. 9,51 trilyun. Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur pada triwulan IV tahun 2012 mencapai Rp. 11,33 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar
3 41,84% (yoy). Realisasi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi belanja pada APBD triwulan IV-2011 yang mencapai Rp 7,99 trilyun.
ASSESMEN PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Timur menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda dari triwulan sebelumnya. Dari sisi ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bulan yang akan datang mengalami sedikit penurunan, namun hasil survei konsumen Bank Indonesia masih berada level optimis sebesar 112,00 atau meningkat 8,00 poin dari indeks rata-rata dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur diperkirakan mengalami penurunan diindikasikan oleh turunnya nilai Indeks Ekspektasi Konsumen searah dengan kondisi penghasilannya yang juga mulai terkoreksi. Keyakinan konsumen yang menurun lebih disebabkan oleh ekspektasinya terhadap kondisi ke depan yang menurun cukup tajam, sementara keyakinan dalam memandang kondisi saat ini masih relatif meningkat.
ASSESMEN PROSPEK PEREKONOMIAN
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-2013 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada berkisar antara 2,8% + 1 (yoy). Dari sisi permintaan terjadi pertumbuhan yang positif yang berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga, dan investasi seiring meningkatnya pertumbuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan iklim usaha di Kaltim. Kinerja ekspor Kalimantan Timur diperkirakan mengalami peningkatan pertumbuhan terutama komoditas non migas, seiring dengan perkiraan mulai meningkatnya harga batubara acuan dan internasional.
Sedangkan dari sisi penawaran, dimana sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor utama perekonomian Kaltim juga diperkirakan akan mengalami peningkatan kinerja di triwulan I-2013. Peningkatan kegiatan ekonomi terutama investasi dan beberapa proyek pembangunan infrastruktur di triwulan I-2013 diperkirakan akan memberikan efek pertumbuhan cukup tinggi pada sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor angkutan dan komunikasi sebagai sektor pendukung. Sementara itu faktor penarik pertumbuhan berasal dari sektor industri pengolahan yang diperkirakan masih akan terkontraksi.
Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan I-2013 diperkirakan akan sedikit meningkat dan berada pada kisaran 5,81% + 1 (yoy). Inflasi di Kaltim pada triwulan depan diperkirakan banyak disumbangkan dari peningkatan harga bahan makanan terutama bumbu-bumbuan dan sayuran. Adapun faktor yang menahan laju inflasi diperkirakan antara lain pergerakan harga komoditas pangan di pasar dunia seperti minyak sawit dan kedelai diperkirakan masih menurun sehingga harga produk turunannya seperti minyak goreng, tahu dan tempe akan ikut turun.
4
P P E E RK R KE EM MB BA AN NG GA AN N E E K K ON O N OM O MI I M MA AK KR RO O R RE EG GI IO ON N AL A L
1.1 Gambaran Umum
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 tumbuh positif, yaitu sebesar 2,02%(yoy). Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan triwulan III-2012 yang tumbuh sebesar 2,51%(yoy), dan lebih rendah jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh 6,11%(yoy) (Grafik 1.1). Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada tahun 2012 sebesar 3,98%(yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang sebesar 4,08%(yoy).
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah
Dari sisi permintaan, pelambatan ekonomi di triwulan IV 2012 dipicu oleh penurunan kinerja ekspor luar negeri, di samping komponen konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan investasi yang juga tumbuh melambat. Sementara dari sisi penawaran, pelambatan disebabkan oleh melambatnya kinerja pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian akibat berkurangnya produksi batubara sebagai imbas dari penurunan permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China. Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor pendukung yang turut memberikan kontribusi cukup signifikan pada perekonomian Kaltim, antara lain perdagangan hotel restoran, serta angkutan dan komunikasi, meskipun masih mengalami kinerja positif di triwulan IV 2012.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2008 2009 2010 2011 2012
Kaltim 6.6 6.8 4.5 1.4 0.3 -0. 3.1 5.8 6.8 6.9 3.9 2.8 2.8 3.3 4.3 5.6 6.0 5.4 2.5 2.0 Nasional 6.2 6.4 6.3 5.5 4.5 4.0 4.1 5.4 5.6 6.1 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5 6.3 6.4 6.1 6.1
-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00
(% yoy) Kaltim Nasional
BAB I
5 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan
Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh hampir semua komponen, kecuali ekspor neto. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari komponen investasi yaitu sebesar 1,32%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,90% (Tabel 1.1).
Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur
Sumber : BPS Kaltim, diolah 1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi rumah tangga Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 6,32%(yoy), melambat dari 6,43%(yoy) pada triwulan sebelumnya. Meskipun konsumsi rumah tangga mengalami pelambatan, pertumbuhan komponen ini tergolong cukup terjaga. Pelambatan konsumsi rumah tangga ini dikonfirmasi dari hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012, meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat Kaltim (di atas level 100), namun level keyakinan mengalami penurunan dibandingkan posisi triwulan III-2012 (Grafik 1.2).
Optimisme keyakinan konsumen masih terjaga dengan optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari pembelian barang tahan lama dan ketersediaan lapangan kerja pada periode laporan. Di sisi lain ekspektasi konsumen (IEK) mengalami penurunan terutama berasal dari penurunan ekspektasi terhadap penghasilan dan ekspektasi kondisi ekonomi (Grafik 1.3), sedangkan ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan meningkat, dengan masih tingginya realisasi investasi terutama
6 proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Kaltim (Grafik 1.4).
Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia
Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi
Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia
Pelambatan konsumsi rumah tangga di Kalimantan Timur juga dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit konsumsi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 secara tahunan sebesar 19,66%, atau meningkat dari Rp.15,22 trilyun pada triwulan IV-2011 menjadi Rp.18,21 trilyun di triwulan IV-2012 (Grafik 1.5).
Pertumbuhan kredit tersebut melambat jika dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 24,99%(yoy).
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
Indeks Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lap. Kerja Garis 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
Indeks Eksp. Penghasilan Eksp. Ekonomi Eksp. Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100
Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
20%
40%
60%
0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Konsumsi growth (yoy)
7 1.2.2 Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah pada triwulan IV tahun 2012 tumbuh sebesar 5,62%(yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2012 yang tercatat sebesar 6,31%.
Pelambatan pertumbuhan belanja pemerintah daerah pada triwulan IV- 2012 dapat dilihat pada pelambatan konsumsi APBD secara tahunan yang diperkirakan berasal dari lambatnya realisasi belanja modal pada triwulan laporan, baik dari sisi anggaran maupun penyelesaian fisiknya (Grafik 1.6). Hal ini disebabkan oleh realisasi belanja untuk pembuatan jalan, irigasi, dan jaringan yang relatif kecil, serta beberapa proyek besar multiyears yang belum menunjukkan realisasi yang tinggi (signifikan), antara lain pembangunan freeway Balikpapan-Samarinda, pembangunan jembatan Pulau Balang, serta pembangunan Bandara Samarinda Baru.
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 8,47%(yoy), sedikit lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2012 sebesar 8,70%(yoy). Pelambatan pertumbuhan PMTDB sebagai proksi dari kegiatan investasi dapat dilihat dari melambatnya rencana dan realisasi investasi (Grafik 1.7) pada triwulan laporan.
Grafik 1.7 Realisasi Investasi
Sumber : LBU Bank Indonesia Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia
-5%
0%
5%
10%
15%
80 90 100 110 120 130 140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth Indeks Realisasi Investasi g (yoy)
0%
20%
40%
60%
0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000 28,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Investasi growth (yoy)
Grafik 1.6 Belanja Modal APBD Sumber : Prompt Indicator BPS
0%
10%
20%
30%
40%
80 100 120 140 160 180 200 220 240 260
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth
Indeks Belanja Modal APBD g (yoy)
8 Pelambatan investasi juga ditunjukkan oleh pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kaltim yang mencapai Rp.29,06 trilyun atau tumbuh 32,88%, lebih lambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh 42,17%(yoy) (Grafik 1.8). Sementara itu data BPPMD provinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa realisasi investasi secara keseluruhan pada tahun 2012 (PMA dan PMDN) mencapai Rp.32,21 trilyun, meningkat 10,12%(yoy) dari realisasi investasi di tahun 2011 yang sebesar Rp.29,25 trilyun. Investasi sektor primer merupakan pangsa terbesar mencapai 78,56%, yang disumbangkan dari investasi pertambangan, serta investasi perkebunan dan tanaman bahan makanan (Grafik 1.9).
1.2.4 Ekspor dan Impor
Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 tumbuh sebesar 0,80%, mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor di triwulan III-2012 yang tumbuh sebesar 1,26%(yoy). Kondisi ini terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor luar negeri, disamping ekspor antar daerah yang juga tumbuh melambat. Penurunan kinerja ekspor dapat dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda yang turun 67,33%(yoy) dengan volume ekspor hanya mencapai 5,11 juta ton. Kondisi ini melanjutkan kinerja ekspor triwulan sebelumnya yang telah mengalami kontraksi sebesar 77,80%(yoy) dengan volume ekspor sebanyak 3,38 juta ton (Grafik 1.10).
Apabila dilihat dari jenis komoditasnya, pelambatan kinerja ekspor Kalimantan Timur disebabkan oleh pelambatan kinerja ekspor komoditas migas Kaltim dan kinerja ekspor non migas yang didominasi oleh batubara. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diolah Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan IV-2012 mencapai USD 4.786 juta, atau secara tahunan ekspor non migas pada
Grafik 1.10 Ekspor Pelabuhan Samarinda
Sumber : LBU Bank Indonesia
-120%
-90%
-60%
-30%
0%
30%
60%
90%
120%
- 4 8 12 16 20
I II III IV I II III IV I II III IV
2010 2011 2012
(% yoy) (Juta Ton) Ekspor Pelabuhan Samarinda
Growth (yoy)
Grafik 1.9 Sektor Investasi Kaltim Sumber : BPPMD Kaltim
17,458
29,254 32,214
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
2010 2011 2012
Rp Milyar Tersier Sekunder Primer
9 triwulan laporan turun sebesar -11,75%(yoy), melanjutkan pertumbuhan negatif di triwulan III-2012 yang tumbuh -16,68%(yoy) (Grafik 1.11). Pertumbuhan negatif ekspor non migas dari sisi nilai dipengaruhi oleh perkembangan harga batubara yang masih cukup rendah, karena kinerja ekspor non migas dari sisi volume tumbuh positif 12,91%(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi - 6,95%(yoy) (Grafik 1.12).
Grafik 1.11 Nilai Ekspor Nonmigas
Kalimantan Timur
Grafik 1.12 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 32,33%, diikuti oleh India 16,37%, dan Jepang 13,69% (Grafik 1.13).
Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 88,08% dengan nilai USD 4.215 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami kontraksi -13,99% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, sehingga kontraksi ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar -12,33% terhadap kontraksi pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur secara keseluruhan pada triwulan laporan.
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
(yoy) (Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
0 10 20 30 40 50 60 70 80
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
(yoy) (Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor
Grafik 1.13 Perkembangan Share
Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2009 2010 2011 2012
Share INDIA RRC KORSEL
TAIWAN JEPANG
10 Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan IV-2012
(HS2 Digit, dalam USD)
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan IV- 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 3,011%(yoy), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2012 yang sebesar 3,37%. Pelambatan impor ini disebabkan oleh pelambatan kinerja impor migas maupun impor non migas Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang tercatat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, nilai impor non migas Kalimantan Timur selama triwulan IV-2012 mencapai USD 691,04 juta atau tumbuh 16,89%(yoy), mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 21,85%(yoy) (Grafik 1.14). Pertumbuhan positif impor diperkirakan masih dijaga oleh peningkatan faktor nilai dan jenis komoditas, karena dari sisi volume kinerja impor non migas Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan negatif, yaitu turun -6,95%(yoy) (Grafik 1.15).
Grafik 1.14 Nilai Impor Non Migas
Kalimantan Timur Grafik 1.15 Volume Impor Non Migas Kalimantan Timur
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
0 200 400 600 800 1,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
(yoy) (Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
(yoy) (Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor
11 Komoditas impor non migas terbesar Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 adalah nuclear react., boilers, and mechanical appl. (pangsa 32,84%) dengan impor sebesar USD 226,92 juta atau meningkat 11,09%(yoy), diikuti oleh komoditas ships, boats and floating structures dengan nilai USD 127,27 juta (pangsa 18,42%) yang tumbuh 10,60%(yoy) (Tabel 1.3). Sementara itu berdasarkan negara asal impor, mayoritas impor di triwulan IV-2012 berasal dari Singapura sebesar USD 201,59 juta (pangsa 29,19%), diikuti oleh Amerika Serikat yaitu sebesar USD 99,27 juta (14,37%), dan RRC sebesar USD 52,87 juta (7,65%) (Grafik 1.16).
Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan IV-2012 (HS2 Dijit, dalam USD)
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kalimantan Timur lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kalimantan Timur) sebesar USD 4.095 juta, namun mengalami net ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar -15,26%(yoy).
0%
10%
20%
30%
40%
50%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2009 2010 2011 2012
(Share) SINGAPORE C. USA C. JAPAN
C. R.R.C C. CANADA
Grafik 1.16 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah
12 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran
Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dari sisi penawaran di triwulan IV-2012 berasal dari sektor keuangan, persewaan, jasa perusahaan dengan kontribusi sebesar 0,64%(yoy), diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi 0,54%(yoy), sektor bangunan dengan kontribusi 0,41%(yoy), dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi 0,40% (yoy). Sementara itu sektor utama Kaltim pertambangan dan penggalian (pangsa 44,53%) pada triwulan ini memberikan kontribusi yang cukup kecil yaitu hanya sebesar 0,30% (yoy), karena melambatnya pertumbuhan pada sektor tersebut yang disebabkan oleh penurunan produksi pertambangan migas yang masih tumbuh negatif, sementara pertambangan tanpa migas yang didominasi oleh batubara mengalami pelambatan. Pelambatan produksi batubara terjadi seiring dengan penurunan permintaan batubara terutama dari China, serta perkembangan harga komoditas tersebut di pasar internasional yang juga belum mengalami peningkatan yang signifikan.
Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur
Sumber : BPS Kaltim, diolah
Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kalimantan Timur, industri pengolahan (pangsa 25,07%) masih mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan IV- 2012, yaitu kontraksi sebesar -3,90%(yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -0,98%. Hal utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT. Badak Bontang juga terus mengalami penurunan, selain itu industri pengilangan minyak juga mengalami penurunan kinerja.
13 1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada triwulan IV-2012 mengalami ekspansi sebesar 1,25%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,55%. Pertumbuhan positif sektor ini masih didorong oleh pertumbuhan positif tanaman bahan makanan terutama produksi padi sawah, padi ladang, kedelai dan ubi- ubian (Grafik 1.17). Namun, dari subsektor perkebunan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas utama perkebunan Kaltim menunjukkan kecenderungan melambat dibandingkan periode sebelumnya (Grafik 1.18).
Grafik 1.17 Indeks Produksi Padi
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.18 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS
Kinerja melemah juga terjadi di subsektor perikanan, yang dipicu oleh penurunan produktivitas ikan perairan umum, tambak, dan budidaya, serta kinerja hasil perikanan laut masih tumbuh negatif.
Pelambatan kinerja sektor pertanian juga dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada sektor pertanian Kaltim di triwulan IV-2012 yang mencapai Rp.11,72 trilyun. Penyaluran kredit pertanian tersebut tumbuh 43,98%, lebih rendah jika dibandingkan triwulan lalu yang mampu tumbuh sebesar 47,16%(yoy) (Grafik 1.19).
-20%
0%
20%
40%
60%
80 100 120 140 160 180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth
Indeks Padi Sawah g (yoy)
0%
10%
20%
30%
50 80 110 140 170 200 230 260
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth Indeks Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)
Grafik 1.19 Kredit Sektor Pertanian Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Pertanian growth (yoy)
14 1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 0,68%(yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan III-2012 yang tumbuh sebesar 3,77%(yoy). Pelambatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh penurunan produksi migas dan pelambatan produksi batubara (non migas) sebagai komoditas andalan Kaltim.
Kondisi tersebut dapat terlihat dari indeks produksi batubara perusahaan di Kalimantan Timur yang tumbuh secara tahunan melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (Grafik 1.20). Kinerja produksi batubara masih terjaga oleh relatif stabilnya pertumbuhan produksi PKP2B (Grafik 1.21), sedangkan produksi ijin usaha pertambangan mengalami penurunan kinerja. Pelambatan produksi batubara disebabkan oleh penurunan permintaan batubara terutama dari China, karena membanjirnya pasokan batubara dari Amerika Serikat dan Australia di China dengan jenis kalori yang lebih tinggi dengan tingkat harga bersaing. Selain penurunan permintaan, masih rendahnya harga komoditas batubara di pasar internasional juga turut menahan optimalisasi produksi di triwulan IV-2012.
Grafik 1.20 Indeks Produksi Batubara Sumber : Prompt Indicator BPS
Grafik 1.21 Produksi 3 Perusahaan PKP2B (KPC, Berau Coal, Kideco)
Sumber : Distamben Provinsi Kaltim
Selain itu, pelambatan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan di sebagian besar wilayah pertambangan Kalimantan Timur yang berada pada tingkat menengah level menengah (151-200mm) selama Oktober - Desember 2012, sehingga memperlambat operasional pertambangan.
0%
10%
20%
30%
80 100 120 140 160 180 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth Indeks Produksi Batubara g (yoy)
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2011 2012
(Growth) (Juta Ton) Produksi 3 PKP2B Growth (yoy)
Grafik 1.22 Kredit Pertambangan Sumber : LBU Bank Indonesia
-40%
0%
40%
80%
120%
160%
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Pertambangan growth (yoy)
15 Begitu pula kredit lokasi proyek pada sektor pertambangan dan penggalian, pada triwulan laporan menunjukkan penurunan secara tahunan, dengan pertumbuhan - 6,11%(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh secara positif 30,75%(yoy) (Grafik 1.22).
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan
Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada triwulan IV-2012 sebesar -3,90%(yoy), meskipun magnitudenya melemah dibanding triwulan III-2012 yang mencatat kontraksi hingga -9,69%(yoy). Faktor penyebab utamanya adalah penurunan produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan yang mencapai 6,01%, setelah pada triwulan sebelumnya juga telah mengalami penurunan produksi sebesar 3,98% (yoy) (Grafik 1.23). Penurunan produksi tersebut disebabkan adanya program maintenance tahunan yang dilakukan pada bulan November 2012.
Sementara itu sumber utama penurunan industri pengolahan masih berasal dari menurunnya produksi LNG karena semakin terbatasnya pasokan gas PT. Badak NGL Bontang. Setelah pada tahun 2011 target pengapalan LNG turun 4,8% (dari 303,7 cargo di 2010 menjadi 288 cargo di 2011), pada tahun 2012 produksi mengalami penurunan sekitar 6% (Grafik 1.24).
Grafik 1.23 Produksi Kilang Minyak Sumber : Pertamina UPV Balikpapan
Grafik 1.24 Produksi LNG Sumber : Prompt Indicator BPS
Grafik 1.25 Kredit Sektor Industri Sumber : Prompt Indicator BPS
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0 5 10 15 20 25
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
(%yoy) (Jt Barrel) Produksi Pertamina Bpp Growth
-30%
-20%
-10%
0%
10%
40 50 60 70 80 90 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2011 2012
growth
Indeks Produksi LNG g (yoy)
-80%
-40%
0%
40%
80%
120%
0 1,000 2,000 3,000 4,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Perindustrian growth (yoy)
16 Pelambatan kinerja industri pengolahan juga dapat dikonfirmasi oleh penyaluran kredit lokasi proyek sektor perindustrian yang mencapai Rp.2,40 trilyun, tumbuh sebesar 11,94% atau mengalami pelambatan setelah tumbuh 33,43%(yoy) pada periode triwulan sebelumnya (Grafik 1.25).
1.3.4 Sektor Bangunan
Sektor bangunan pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 12,58% (yoy), tumbuh melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2012 yang tumbuh sebesar 13,17%. Melambatnya pertumbuhan sektor bangunan di Kaltim disebabkan oleh melambatnya realisasi pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, serta bangunan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara realisasi proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh pihak swasta diperkirakan tumbuh meningkat sehingga menjaga pertumbuhan sektor bangunan meskipun melambat namun tergolong masih cukup tinggi. Masih tingginya sektor bangunan ini didukung oleh pertumbuhan kredit sektor tersebut, dimana kinerja kredit konstruksi berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan ke Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 mencapai Rp.4,59 trilyun atau tumbuh 54,35%(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 42,39%(yoy) (Grafik 1.26).
1.3.5 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan yang positif 5,92%(yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan III- 2012 yang tumbuh sebesar 6,98%(yoy). Pelambatan pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan ini disebabkan oleh melambatnya permintaan masyarakat terutama permintaan terhadap penjualan retail (supermarket) dan permintaan malam kamar terjual (hotel) di Kalimantan Timur (Grafik 1.27).
Pelambatan pertumbuhan sektor ini ditahan oleh masih tingginya pertumbuhan kredit lokasi proyek yang disalurkan untuk sektor perdagangan, hotel, restoran di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 yang mencapai Rp.11,63 trilyun, tumbuh
Grafik 1.26 Kredit Konstruksi Sumber : Prompt Indicator BPS
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp. milyar) Konstruksi growth (yoy)
17 sebesar 25,86%(yoy), atau relatif sama dari pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 25,48%(yoy) (Grafik 1.28).
Grafik 1.27 Penjualan Retail
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.28 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia
1.3.6 Sektor Lainnya
Beberapa sektor lainnya di Kalimantan Timur sebagian besar juga mengalami pelambatan. Salah satunya ditunjukkan oleh sektor yang memberikan andil cukup besar di triwulan laporan, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,44%(yoy) di triwulan IV-2012, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2012 yakni sebesar 12,07%(yoy). Indikasinya dapat terlihat dari menurunnya aktivitas perjalanan masyarakat dari dan keluar Kalimantan Timur. Pelambatan pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi dapat terlihat dari perkembangan indeks jumlah penumpang angkutan udara di Kalimantan Timur yang menunjukkan pelambatan (Grafik 1.29), begitu juga arus penumpang angkutan laut di Pelabuhan Samarinda, turun sebesar -2,77%(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang turun sebesar -2,32%(yoy) (Grafik 1.30).
Grafik 1.29 Penumpang Angkutan Udara
Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.30 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda Sumber : Pelindo IV Samarinda
0%
10%
20%
30%
50 70 90 110 130 150 170 190 210
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth
Indeks Penjualan Retail g (yoy)
0%
20%
40%
60%
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*
2010 2011 2012
(yoy) (Rp milyar) Perdagangan growth (yoy)
0%
10%
20%
30%
40%
50%
80 100 120 140 160 180 200 220
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2011 2012
growth Indeks Penumpang Angkutan Udara g (yoy)
-30%
0%
30%
60%
- 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000
I II III IV I II III IV I II III IV
2010 2011 2012
(yoy) Penumpang Embarkasi Debarkasi Growth (yoy)
18 Faktor cuaca buruk yang terjadi pada triwulan laporan diperkirakan berdampak pada kinerja sektor angkutan terutama pada jenis angkutan laut baik angkutan barang maupun angkutan penumpang.
Sementara itu sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan pada triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 19,44%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2012 sebesar 18,42%. Faktor positif yang masih mendukung sektor keuangan dan jasa perusahaan pada triwulan IV-2012 ini ditunjukkan oleh kinerja positif penyaluran kredit perbankan Kalimantan Timur yang mencapai Rp.51,42 trilyun atau tumbuh sebesar 5,956%(qtq) dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp.48,71 trilyun. Apabila dilihat dari pertumbuhan secara tahunan, perkembangan kredit tumbuh 24,86%(yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 26,01%(yoy) (Grafik 1.31).
Grafik 1.31 Perkembangan Kredit Kaltim Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
0 10 20 30 40 50 60
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2010 2011 2012
% yoy Rp Trilyun Kredit Growth (yoy)
19 2.1 Gambaran Umum
Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 menunjukkan tren peningkatan. Inflasi Kalimantan Timur triwulan IV-2012 yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat sebesar 5,60%(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi triwulan III-2012 sebesar 5,39%(yoy). Laju inflasi Kaltim ini
berbeda arah dengan laju inflasi tahunan nasional yang mengalami sedikit penurunan dari 4,31% di triwulan III-2012 menjadi 4,30%(yoy) di triwulan IV-2012.
Berdasarkan kelompok komoditas, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu 9,33%(yoy), diikuti oleh kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, tembakau sebesar 8,65%(yoy), serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 4,97%(yoy). Sementara kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi terendah, yaitu 1,25%(yoy) (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan IV-2012
Sumber : BPS Kaltim, diolah
Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan Kaltim menunjukkan bahwa kelompok volatile food pada akhir triwulan IV-2012 mengalami inflasi sebesar
Grafik 2.1 Laju Inflasi Kaltim & Nasional (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah
0 2 4 6 8 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
(% yoy) Kaltim Nasional
20 9,38%(yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi volatile food di triwulan III-2012 yang sebesar 8,83%(yoy) (Grafik 2.2). Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan IV-2012 terjadi pada bulan Desember 2012 sebesar 1,79%(mtm), sedangkan deflasi terjadi pada bulan Oktober sebesar -2,13%(mtm) (Grafik 2.3). Komoditas yang memberikan tekanan inflasi volatile food antara lain ikan segar (layang, trakulu, kembung, udang basah), bumbu-bumbuan (bawang merah, bawang putih, cabe rawit), serta beberapa sayuran (kacang panjang, sawi hijau, bayam) akibat berkurangnya jumlah pasokan. Sementara itu, laju inflasi kelompok inti meskipun melambat namun tergolong masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya harga makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (mie, nasi, gula pasir, dan rokok kretek filter) di ketiga kota, serta peningkatan harga kelompok perumahan yang disebabkan oleh peningkatan harga sewa rumah dan kontrak rumah terutama di Tarakan dan Samarinda.
Grafik 2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah
Grafik 2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) Sumber : BPS Kaltim, diolah
0 2 4 6 8 10 12 14 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
(% yoy) CPI Core Volatile Food Administered
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2010 2011 2012
(% mtm) Core Volatile Foods Administered
21 Berdasarkan kota pembentuk inflasi di Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan akhir 2012 terjadi di Balikpapan yakni sebesar 6,41%(yoy), diikuti oleh Kota Tarakan sebesar 5,99%(yoy), dan inflasi terendah terjadi di Samarinda 4,81%(yoy). Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim triwulan IV-2012 antara lain :
Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat terjadi pada bulan Desember yang didorong oleh peningkatan tingkat konsumsi masyarakat pada hari raya Natal dan perayaan Tahun Baru 2013.
Dari sisi penawaran, keterbatasan pasokan beberapa komoditas bahan makanan seperti beberapa jenis ikan segar, sayuran, dan bumbu-bumbuan akibat faktor cuaca yang menurunkan produksi di beberapa sentra di Jatim dan Sulsel, serta menghambat kelancaran distribusi barang dari Jatim dan Sulsel.
2.2 Inflasi Triwulanan (qtq)
2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)
Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa triwulanan di Kota Samarinda pada triwulan IV-2012 sebesar 0,21%(qtq), lebih rendah dibandingkan laju inflasi triwulan III-2012 yang sebesar 2,31%(qtq). Hal ini disebabkan oleh kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar -0,84%(qtq), yang disebabkan oleh penurunan harga beberapa jenis ikan segar (layang, kembung, bawal, udang basah), daging segar, dan beberapa sayuran (kangkung, buncis, nangka muda, sawi hijau) di bulan Oktober dan November. Namun harga ikan segar dan sayuran kembali naik pada Desember 2012 karena jumlah pasokan yang menurun (Tabel 2.2 dan Tabel 2.3).
Sementara itu, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 2,57%(qtq), karena peningkatan biaya pendidikan SD, SLTA, dan Akademi pada akhir tahun 2012.
Tabel 2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda
Sumber : BPS Kaltim, diolah
22 Peningkatan laju inflasi juga terjadi pada kelompok kesehatan yaitu sebesar 1,29%(qtq) karena peningkatan harga beberapa kosmetika (bedak dan parfum), kemudian diikuti oleh laju inflasi kelompok transportasi dan komunikasi (0,51%) karena peningkatan harga bahan pelumas dan sepeda motor.
Tabel 2.3 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda
Sumber : BPS Kaltim, diolah
2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)
Perkembangan inflasi triwulanan Kota Balikpapan pada triwulan IV-2012 tercatat sebesar 0,52%(qtq), lebih rendah jika dibandingkan inflasi triwulan III-2012 yang sebesar 2,82%(qtq). Penurunan inflasi tersebut disebabkan kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,13% (qtq), yang disebabkan oleh menurunnya harga ikan segara (terutama kembung, trakulu dan udang basah), serta harga sayuran (terutama kacang panjang dan jagung manis) (Tabel 2.4 dan 2.5).
Tabel 2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan
Sumber : BPS Kaltim, diolah
23 Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,31%, disebabkan oleh peningkatan harga pendidikan sekolah dasar dan taman kanak-kanak pada bulan Oktober dan November, kemudian disusul oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,93%) karena adanya peningkatan harga soto, sate, gado-gado, serta rokok kretek dan rokok kretek filter. Sementara itu pada kelompok perumahan mengalami laju inflasi sebesar 0,80%, meningkat dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 0,38%(qtq) karena meningkatnya tarif tukang bukan mandor dan bahan bakar rumah tangga.
Tabel 2.5 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan
Sumber : BPS Kaltim, diolah
2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)
Perkembangan harga barang dan jasa secara triwulanan di Kota Tarakan pada triwulan IV-2012 mengalami inflasi sebesar 1,04%(qtq), lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi triwulan III-2012 yang sebesar 2,62%(qtq). Inflasi kelompok bahan makanan mencapai 0,87%(qtq) atau lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan lalu yang sebesar 4,65%(qtq), disebabkan oleh menurunnya harga ikan segar (terutama ikan layang dan ikan merah), serta penurunan harga daging ayam ras dan daging sapi pada bulan Oktober dan November. Sementara itu penurunan harga bahan makanan ditahan oleh meningkatnya harga bumbu-bumbuan (cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih) dan sayuran (sawi hijau, bayam, buncis, tomat sayur, dan kacang panjang) (Tabel 2.6 dan Tabel 2.7).
Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,12%(qtq) akibat peningkatan harga tarif angkutan udara pada bulan Desember 2012, serta inflasi kelompok perumahan karena peningkatan harga batu bata dan sewa rumah
24 pada bulan Oktober 2012. Inflasi tinggi juga terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,20%(qtq) akibat adanya kenaikan biaya akademi/perguruan tinggi dan harga personal komputer.
Tabel 2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan
Sumber : BPS Kaltim, diolah
Tabel 2.7 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan
Sumber : BPS Kaltim, diolah
2.3 Inflasi Tahunan (yoy)
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda
Laju inflasi tahunan Samarinda pada triwulan IV-2012 tercatat sebesar 4,81%(yoy), atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,38%(yoy). Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 8,56%(yoy) karena peningkatan harga nasi, mie, ikan bakar, gula pasir, rokok kretek filter, dan soto yang cukup tinggi akibat meningkatnya permintaan, diikuti inflasi kelompok bahan makanan sebesar 6,59%(yoy) dan kelompok sandang sebesar 5,74% (yoy) (Tabel 2.8).