• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI

PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Elsa Diana Putri

0905811

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI

PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

Oleh

Elsa Diana Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Elsa Diana Putri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

ELSA DIANA PUTRI

0905811

DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI

PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Wawan Wahyu, S.Pd., M.Pd. NIP. 197111201998021001

Pembimbing II

Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. NIP. 196706291992031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang dituangkan dalam bentuk RPP dan perangkat pendukung RPP yang berupa LKS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang terdiri dari desain tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran bermuatan nilai dinyatakan valid karena dari masing-masing item yang dinilai oleh tujuh validator tidak terdapat nilai CVR dibawah 0,612. Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai terdiri dari 18 tujuan pembelajaran aspek afektif. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai diwujudkan dengan adanya materi pembelajaran yang menyisipkan penanaman nilai-nilai berdasarkan teks dasar. Terdapat tujuh nilai-nilai yang dapat ditanamkan dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan, yaitu religius, kerjasama, teliti, peduli lingkungan, hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam, kreatif, dan inovatif. Desain strategi pembelajaran bermuatan nilai diwujudkan dengan dipilihnya strategi pembelajaran yang dapat menanamkan nilai kepada siswa berupa model pembelajaran kooperatif-inkuiri, metode pembelajaran diskusi, pendekatan scientific, dan media pembelajaran LKS. Desain evaluasi bermuatan nilai diwujudkan dengan adanya lembar penilaian yang dapat mengevaluasi nilai-nilai yang dapat ditanamkan kepada siswa yang berupa lembar observasi penilaian aspek afektif, lembar penilaian diri, dan lembar penilaian teman sejawat.

(5)

ABSTRACT

This research is aimed to create a value-laden lesson design in the subject of the role of chemistry in life which is presented in the form of lesson plan and its supplement in the form of worksheets. The researh method conducted was descriptive. The result shows that the value-laden lesson design in the subject of the role of chemistry in life consisting of objectives, materials, strategies, and teaching evaluation value-laden design is valid because from each item rated by the seven validators, CVR value under 0.612 was not found. Value-laden lesson design consists of 18 affective lesson objectives. Value-laden lesson design is realized with the existence of learning materials which are inserted with moral values based on the basic texts. There are seven values which can be inserted into the subject of the role of chemistry in life: religious, teamwork, conscientious, environment caring, efficient in utilizing natural resources, creative, and innovative. Value-laden learning strategies design is realized with the choosing of learning strategies which give moral values to the students in the form of cooperative-inquiry learning models, discussion learning methods, scientific approaches, and worksheets as learning media. Value-laden evaluation design is realized by the existence of rating sheets which evaluate the values that can be taught to students in the form of affective score observation sheets, self assesment sheets, and peer assesment sheets.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Desain Pembelajaran... 8

B. Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 22

C. Tinjauan Materi... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Obyek Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian ... 33

C. Definisi Operasional ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 34

E. Alur Penelitian ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data... 38

G. Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Tujuan Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan ... 41

B. Desain Materi Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan ... 50

(7)

D. Desain Evaluasi Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan

Peran Kimia dalam Kehidupan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 74

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah-Langkah Pembelajaran

dengan Kompetensi yang Dikembangkan... 13

Tabel 2.2 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 22

Tabel 2.3 Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk SMA ... 24

Tabel 3.1 Kriteria Validasi ... 39

Tabel 3.2 Harga CVR kritis Lawshe untuk Sejumlah Ahli yang Berbeda... 39

Tabel 4.1 Rincian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 42

Tabel 4.2 Rincian Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 44

Tabel 4.3 Revisi Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Aspek Afektif ... 48

Tabel 4.4 Kaitan Teks Dasar dengan Nilai yang Ditanamkan ... 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Proses Komunikasi dengan Media ... 15 Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 35 Gambar 4.1 Skema Pembuatan Desain Tujuan Pembelajaran Bermuatan

Nilai ... 41 Gambar 4.2 Skema Pembuatan Desain Materi Pembelajaran Bermuatan

Nilai ... 51 Gambar 4.3 Skema Pembuatan Desain Strategi Pembelajaran Bermuatan

Nilai ... 57 Gambar 4.4 Skema Pembuatan Desain Evaluasi Pembelajaran Bermuatan

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 Lembar Acuan Pembuatan Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai... 74

A.2 Instrumen Lembar Validasi Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 77

B.1 RPP Bermuatan Nilai ... 84

B.2 Kisi-Kisi Alat Penilaian ... 115

B.3 Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif ... 117

B.4 Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotor ... 122

B.5 Lembar Penilaian Aspek Kognitif ... 123

B.6 Lembar Penilaian Diri (Self Assessment) ... 125

B.7 Lembar Penilaian Teman Sejawat (Peer Assessment) ... 127

B.8 LKS Pola 5M ... 130

B.9 Materi Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 136

C.1 Hasil Kesesuaian Desain Pembelajaran dengan Acuan ... 141

C.2 Hasil Validasi Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 146

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses pembelajaran merupakan hal yang berperan dalam meningkatkan

efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Untuk itu setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. (Kemendikbud, 2013).

Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 menyebutkan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam

proses pembelajaran tersebut, guru menjadi fasilitor agar siswa dapat terlibat

secara aktif dan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.

Di Indonesia telah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum, dan kini

yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah kurikulum 2013.

Berdasarkan Permendikbud No.81 A Tahun 2013, kurikulum 2013 dikembangkan

berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kemendikbud,

2013). Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan kurikulum 2013 tersebut perlu

dilaksanakan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai pada siswa, termasuk

dalam mata pelajaran kimia.

Proses pembelajaran yang bermuatan nilai secara umum bertujuan untuk

membantu siswa mengembangkan dan menempatkan nilai-nilai pada siswa

(12)

2

(Kaswardi, 1993) memberikan definisi pendidikan nilai adalah penanaman dan

pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang sedangkan Mardimadja (Mulyana,

2011) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap siswa agar

menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam

keseluruhan hidupnya.

Kimia adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Menurut Rustaman (Sauri, 2012), selain untuk memahami konsep-konsep IPA

dan keterkaitannya, pembelajaran IPA juga bertujuan untuk menumbuhkan nilai

serta sikap ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran kimia sebagai bagian

dari IPA harus mengandung konsep-konsep kimia tanpa meninggalkan

aspek-aspek nilai dan sikap ilmiah agar tujuan pembelajaran IPA tersebut dapat tercapai.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia hanya terpusat

pada aspek pengetahuan sedangkan aspek-aspek nilai cenderung tidak terlihat. Hal

tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Salirawati (2010) bahwa Kimia sebagai

salah satu mata pelajaran di SMA/MA selama ini diajarkan sebagai ilmu murni

yang seolah-olah tidak ada muatan penanaman nilai/karakter. Sesungguhnya

dalam proses pembelajaran kimia terdapat muatan kerja ilmiah yang mengajarkan

dan menanamkan sikap ilmiah seperti jujur, teliti, kerjasama, dan sebagainya.

Terabaikannya penanaman nilai-nilai kepada siswa yang berlangsung secara terus

menerus selama pembelajaran akhirnya dapat berpengaruh terhadap kepribadian

siswa itu sendiri.

Perubahan nilai dalam kehidupan dapat dilihat dari fenomena

penyimpangan perilaku yang terjadi pada siswa. Akhir-akhir ini fakta

menunjukkan bahwa telah terjadi krisis moral dikalangan pelajar. Hal tersebut

terbukti dengan maraknya pemberitaan siswa yang melakukan tawuran,

penyalahgunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, tidak disiplin, mencontek,

kurang empati, berbahasa tidak santun, dan penyimpangan perilaku lainnya. Salah

satu contoh fakta dari krisis moral tersebut yaitu mengenai perilaku mencontek

siswa yang diungkapkan berdasarkan hasil penelitian Setyani (2007) terhadap

(13)

3

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang muncul menunjukkan

adanya kesenjangan antara fakta yang terjadi di lapangan dengan tuntutan

kurikulum. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan berbagai

upaya, salah satunya yaitu dengan melaksanakan pembelajaran yang menanamkan

nilai-nilai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Trisnahada (2011) yang

menunjukkan adanya perubahan sikap yang diperlihatkan terhadap mata pelajaran

IPA melalui dikembangkannya strategi penanaman nilai-nilai kejujuran.

Perubahan ditunjukkan dengan adanya keberanian untuk mengakui bila

melakukan kekeliruan, bersikap dan berperilaku tulus hati, selalu melaksanakan

tugas-tugas dengan baik, dan percaya diri dalam bertindak dan berucap.

Hasil penelitian Saghafi dan Shatalebi (2012) menyatakan bahwa guru

mempunyai peran dalam pembentukan karakter siswa. Berdasarkan UU No. 20

Tahun 2003 pasal 39, guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran serta menilai hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran dari siswa

akan baik jika proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik.

Pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak

dimulai dengan perencanaan pembelajaran yang baik pula. Oleh karena itu, agar

didapatkan hasil pembelajaran yang baik, seorang guru termasuk guru kimia harus

terlebih dahulu melakukan perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan

dengan membuat suatu desain pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dengan

demikian, untuk melaksanakan proses pembelajaran kimia yang menanamkan

nilai-nilai pada siswa, guru kimia perlu membuat suatu desain pembelajaran kimia

bermuatan nilai.

Desain pembelajaran terdiri atas komponen desain tujuan pembelajaran,

desain materi pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan desain evaluasi

pembelajaran (Munthe, 2010). Komponen-komponen tersebut kemudian

dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

didukung oleh perangkat pendukung RPP. Pada kurikulum 2013, RPP memuat

Kompetensi Inti (KI) yang dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)

(14)

4

sosial, KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan, KI-4 untuk kompetensi inti

keterampilan. Jadi, dalam KI maupun KD keduanya mencakup tiga aspek yaitu

aspek sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan (Kemendikbud,

2013).

Pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan seperti penggunaan

bahan pembersih, kosmetik dan obat-obatan sangat sering dijumpai siswa dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya, pokok bahasan peran kimia dalam

kehidupan seringkali disajikan melalui metode ceramah atau bahkan siswa hanya

sekedar diminta untuk membaca. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Chotimah

(2010) yang mengungkapkan bahwa pada materi bahan kimia rumah tangga yang

juga bagian dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan seringkali disajikan

melalui metode ceramah. Akibatnya potensi lain yang terdapat dalam diri siswa

menjadi kurang berkembang, seperti kemampuan berdiskusi, mengemukakan

pendapat dan menambah wawasan bersama rekannya satu sama lain. Selain itu,

nilai-nilai yang seharusnya dapat ditanamkan kepada siswa saat diskusi maupun

yang terkandung dalam materi menjadi tidak dapat dirasakan oleh siswa. Dalam

pendidikan bermuatan nilai, materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma

atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan

dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka penelitian “Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan” perlu dilakukan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, pembelajaran kimia

hanya terpusat pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek-aspek nilai

cenderung tidak terlihat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu

dilaksanakan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai pada siswa termasuk

dalam pembelajaran kimia. Dalam melaksanakan proses pembelajaran kimia yang

(15)

5

desain tujuan pembelajaran, desain materi pembelajaran, desain strategi

pembelajaran, dan desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah utama dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah desain pembelajaran

kimia bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan?”

Rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi sub-sub rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana desain tujuan pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok

bahasan peran kimia dalam kehidupan?

2. Bagaimana desain materi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok

bahasan peran kimia dalam kehidupan?

3. Bagaimana desain strategi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok

bahasan peran kimia dalam kehidupan?

4. Bagaimana desain evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok

bahasan peran kimia dalam kehidupan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat desain pembelajaran kimia

bermuatan nilai yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) bermuatan nilai dengan perangkat RPP berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan. Desain pembelajaran tersebut

meliputi desain tujuan, desain materi, desain strategi, dan desain evaluasi

pembelajaran kimia bermuatan nilai.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan bagi guru akan pentingnya

penanaman nilai-nilai kepada siswa.

2. Bagi Peneliti Lain

(16)

6

bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang telah

dibuat serta mengembangkan desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok

bahasan lain.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Berikut ini dijabarkan mengenai urutan penulisan skripsi secara terperinci

dari setiap bab dan bagian sub bab yang terdapat dalam skripsi ini. Penulisan

skripsi ini tersusun atas lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka;

Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan; serta Bab V

Kesimpulan dan Saran.

Bab I terdiri atas lima sub bab yang meliputi Latar Belakang Penelitian,

Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan

Struktur Organisasi. Pada bagian latar belakang penelitian dipaparkan mengenai

alasan mengapa pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok

bahasan peran kimia dalam kehidupan perlu dilakukan. Pada sub bab identifikasi

dan perumusan masalah dijabarkan mengenai permasalahan yang teridentifikasi

dari latar belakang yang telah diuraikan, yang selanjutnya dinyatakan dalam

bentuk rumusan masalah utama dan sub rumusan masalah. Pada sub bab tujuan

penelitian dijelaskan mengenai hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai

dilakukan. Pada sub bab manfaat penelitian dijelaskan mengenai manfaat yang

akan diperoleh dari penelitian yang dilakukan baik bagi guru maupun bagi peneliti

lain. Pada sub bab struktur organisasi berisi penjelasan secara rinci mengenai

bagian bab dan sub bab dalam penulisan skripsi ini.

Bab II terdiri atas tiga sub bab, yaitu Desain Pembelajaran, Pembelajaran

Bermuatan Nilai, dan Tinjauan Materi. Pada sub bab Desain Pembelajaran

dijabarkan secara terperinci mengenai desain tujuan pembelajaran, desain materi

pembelajaran, desain strategi pembelajaran, desain evaluasi pembelajaran, serta

hubungan perencanaan dengan desain pembelajaran. Pada sub bab Pembelajaran

Bermuatan Nilai dijabarkan secara terperinci mengenai pengertian nilai,

(17)

7

Pada sub bab Tinjauan materi dijabarkan lebih rinci mengenai peran kimia dalam

kehidupan.

Bab III terdiri atas tujuh sub bab, meliputi Lokasi dan Obyek Penelitian,

Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Alur Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

Bab IV terdiri atas empat sub bab yang meliputi Desain Tujuan

Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam

Kehidupan, Desain Materi Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok

Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan, Desain Strategi Pembelajaran Kimia

Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan dan Desain

Evaluasi Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia

dalam Kehidupan.

Bab V terdiri atas dua sub bab, meliputi Kesimpulan dan Saran. Pada sub

bab kesimpulan dijabarkan mengenai desain pembelajaran bermuatan nilai yang

meliputi desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai, desain materi ajar

bermuatan nilai, desain strategi pembelajaran bermuatan nilai, dan desain evaluasi

pembelajaran bermuatan nilai. Pada sub bab saran memuat saran yang didasarkan

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk membuat desain pembelajaran kimia

bermuatan nilai yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) bermuatan nilai beserta perangkat pendukung RPP yaitu

Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan.

Proses validasi desain pembelajaran dilakukan di Jurusan Pendidikan Kimia UPI

dan SMA di Kota Bandung.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999).

Penelitian deskriptif hanya berusaha mendeskripsikan dan

menginterpretasikan apa yang ada . Hal ini mengenai kondisi atau hubungan yang

ada, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berlangsung.

Penelitian deskriptif terutama berkenaan dengan masa sekarang meskipun tidak

jarang juga memperhitungkan masa lampau dan pengaruhnya terhadap kondisi

masa sekarang (Sanapiah, 1982).

Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau

pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa

adanya. Penelitian deskriptif meliputi penelitian yang diarahkan pada penelitian

(19)

34

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah

yang digunakan pada penelitian ini, berikut ini penjelasan mengenai beberapa

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk

memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan

bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan

sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan

evaluasi keberhasilan (Sanjaya, 2012).

2. Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar

pilihannya (Allport, 1964).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai

dengan rumusan masalah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar validasi. Lembar validasi berfungsi untuk mengetahui validitas dari setiap

item yang divalidasi. Lembar validasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari lembar validasi desain tujuan pembelajaran, lembar validasi desain materi

ajar, lembar validasi desain strategi pembelajaran, dan lembar validasi desain

evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai. Peneliti meminta bantuan kepada

tujuh validator yang terdiri dari lima dosen Jurusan Pendidikan Kimia UPI dan

dua guru kimia SMA di kota Bandung. Instrumen tersebut dapat dilihat pada

Lampiran A.2.

E. Alur Penelitian

Pembuatan skema langkah-langkah penelitian diperlukan untuk menjadi

acuan dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Untuk membantu

mengarahkan langkah-langkah penelitian agar sesuai dengan tujuan penelitian,

proses pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai digambarkan melalui alur

(20)

35

Membuat Instrumen ( Lembar Validasi )

Valid

Revisi

Tidak Valid Valid

Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Hasil Validasi Menganalisis Data

Membuat Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai (Hipotetik) dan Perangkatnya (LKS)

Menelaah Kurikulum 2013

Menelaah Standar Isi (Permendikbud No. 64/2013) Menelaah Standar Proses (Permendikbud No. 65/2013) Menelaah Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)

Menelaah Standar Penilaian (Permendikbud

No. 66/2013)

Menelaah Materi Ajar (Peran

Kimia dalam Kehidupan)

Menelaah Strategi Pembelajaran Menelaah Kompetensi Inti (KI)

dan Kompetensi Dasar (KD)

Membuat Indikator Ketercapaian Kompetensi Menganalisis Model, Pendekatan, Metode, dan Media Pembelajaran Membuat Materi Ajar Bermuatan Nilai Membuat Tujuan Pembelajaran

 Aspek kognitif

 Aspek afektif

 Aspek psikomotor

Menelaah Alat Ukur Penilaian

Membuat Lembar Penilaian

 Aspek afektif (observasi, self dan peer assessment)

 Aspek kognitif

(21)

36

Berdasarkan alur penelitian pada Gambar 3.1, langkah-langkah yang

ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka Mengenai Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 ditelaah berkaitan dengan pengkajian empat Standar

Nasional Pendidikan. Keempat standar tersebut diantaranya Standar

Kompetensi Lulusan yang terdapat pada Permendikbud No.54 Tahun 2013,

Standar Isi yang terdapat pada Permedikbud No.64 Tahun 2013, Standar

Proses yang terdapat pada Permendikbud No.65 Tahun 2013, dan Standar

Penilaian yang terdapat pada Permendikbud No.66 Tahun 2013.

2. Studi Pustaka tentang Pustaka Pendukung

Pustaka pendukung ditelaah berkaitan dengan keseluruhan desain

pembelajaran secara utuh yang meliputi desain materi, strategi, dan evaluasi.

Hal ini berdasarkan bahwa dalam pembuatan desain pembelajaran bermuatan

nilai tidak hanya mengacu pada Kurikulum 2013 namun terdapat pustaka lain

yang mendukung dalam penyusunan desain pembelajaran kimia bermuatan

nilai tanpa mengesampingkan isi dari Kurikulum 2013.

3. Studi Pustaka tentang Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan ditelaah berkaitan dengan Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi

Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

4. Studi Pustaka tentang Standar Isi

Standar isi ditelaah berkaitan dengan materi pembelajaran peran kimia dalam

kehidupan.

5. Studi Pustaka tentang Standar Proses

Standar Proses ditelaah berkaitan dengan strategi pembelajaran. Dalam

menyusun strategi pembelajaran berkaitan dengan model pembelajaran,

metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan media pembelajaran.

6. Studi Pustaka tentang Standar Penilaian

Standar Penilaian ditelaah berkaitan dengan evaluasi pembelajaran.

(22)

37

7. Pembuatan Acuan Desain Pembelajaran bermuatan nilai.

Acuan pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai disusun dengan

mempertimbangkan isi kurikulum dan pustaka pendukung. Acuan yang dibuat

dijadikan patokan dalam membuat setiap komponen desain pembelajaran yang

memperhatikan nilai-nilai yang dapat ditanamkan.

8. Pembuatan desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai.

Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada

parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain tujuan

pembelajaran dan mengacu kepada indikator pencapaian kompetensi.

9. Pembuatan desain materi pembelajaran bermuatan nilai.

Materi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada

parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain materi

bermuatan nilai.

10.Pembuatan strategi pembelajaran bermuatan nilai

Strategi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada

parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain strategi

pembelajaran bermuatan nilai. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran

yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif-inkuiri. Metode yang

dipilih yaitu metode diskusi. Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan

scientific, dan media pembelajaran yang dipilih adalah LKS Pola 5M.

11.Pembuatan evaluasi pembelajaran bermuatan nilai

Evaluasi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada

parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain evaluasi

pembelajaran bermuatan nilai.

12.Pembuatan instrumen penelitian

Instrumen penelitian ini berupa lembar validasi. Lembar validasi berisi

poin-poin yang akan divalidasi oleh tujuh validator.

13.Pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai

Desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam

(23)

38

materi pembelajaran bermuatan nilai, desain strategi pembelajaran bermuatan

nilai, dan lembar evaluasi pembelajaran bermuatan nilai. Perangkat RPP

bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan adalah

LKS Pola 5M. Pembuatan LKS pola 5M disesuaikan dengan langkah-langkah

pembelajaran.

14.Validasi

Validasi pada penelitian ini dilakukan oleh tujuh validator meliputi lima dosen

Jurusan Pendidikan Kimia UPI dan dua guru kimia di SMA Kota Bandung.

Hal-hal yang divalidasi meliputi desain tujuan pembelajaran, desain materi

pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan desain evaluasi pembelajaran

15.Analisis data dan pembahasan hasil penelitian

Analisis data berkaitan dengan hasil validasi yang dianalisis melalui CVR

untuk mengerahui validitas dari setiap poin yang divalidasi. Pembahasan hasil

penelitian dijabarkan dalam bentuk deskriptif.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh dari hasil keseluruhan validasi yang mencakup

validasi desain tujuan pembelajaran, validasi desain materi pembelajaran, validasi

desain strategi pembelajaran, dan validasi desain evaluasi pembelajaran. Proses

validasi dilakukan oleh tujuh validator yang terdiri atas empat dosen dan tiga guru

berpengalaman.

G. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisis data hasil

validasi yang dilakukan oleh tujuh validator. Teknik pengumpulan dan

pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan kolom

kriteria yang terdapat pada lembar validasi. Kolom kriteria pada lembar validasi

(24)

39

Tabel 3.1 Kriteria Validasi

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

(Lawshe, 1975)

Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah

semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah.

1. Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten)

CVR

ne : jumlah responden yang menyatakan Ya

N : total respon

Ketentuan :

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya kurang dari ½ total reponden maka nilai CVR = -

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya ½ dari total responden maka nilai CVR = 0

 Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).

 Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka nilai CVR = 0-0,99.

Pada Tabel 3.2 menunjukkan nilai minimum CVR yang diterima untuk

sejumlah ahli yang berbeda.

Tabel 3.2 Harga CVR Kritis Lawshe untuk Sejumlah Ahli yang Berbeda

Jumlah Ahli (1)

Nilai CVR Minimum (2)

5 0.736

6 0.672

7 0.622

8 0.582

9 0.548

10 0.520

11 0.496

12 0.475

(25)

40

(1) (2)

15 0.425

20 0.368

25 0.329

30 0.300

35 0.278

40 0.260

Ket : Tes One Tailed dengan signifikansi 0.05

(Lawshe, 1975)

2. Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)

Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub

pertanyaan yang dijawab “Ya”.

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dijabarkan pada bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia

dalam kehidupan lebih menekankan penanaman nilai dari aspek sikap.

Terdapat 18 tujuan pembelajaran aspek sikap sebagai tujuan pembelajaran

bermuatan nilai berdasarkan strategi pembelajaran dan materi pembelajaran.

2. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia

dalam kehidupan lebih menekankan penanaman nilai dari setiap teks dasar

yang diberikan. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan

cara menyisipkan penanaman nilai yang berkaitan dengan teks dasar. Dari 18

nilai yang dirumuskan oleh Kemdiknas, terdapat tujuh nilai-nilai yang dapat

ditanamkan pada siswa dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan,

yaitu kerjasama, religius, teliti, peduli lingkungan, hemat dalam

memanfaatkan sumber daya alam, kreatif, dan inovatif.

3. Desain strategi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia

dalam kehidupan lebih menekankan aspek sosial dan kerja ilmiah melalui

model pembelajaran kooperatif-inkuiri, metode diskusi, pendekatan scientific,

dan media LKS Pola 5M.

4. Desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran

kimia dalam kehidupan menekankan penggunaan alat ukur penilaian yang

dapat mengevaluasi nilai pada diri siswa. Lembar penilaian yang dapat

mengevaluasi nilai meliputi lembar observasi, lembar penilaian diri, dan

lembar penilaian teman sejawat.

Desain pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok bahasan peran

(27)

69

dan desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai yang dibuat sudah sesuai

dengan parameter-parameter yang digunakan dalam membuat desain strategi

pembelajaran bermuatan nilai dan dinyatakan valid dengan nilai CVR dari setiap

komponen tidak ada yang kurang dari nilai CVR minimum untuk jumlah validator

sebanyak 7 yaitu 0,622.

B. Saran

Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah diharapkan agar

desain pembelajaran bermuatan nilai yang telah dibuat dapat diimplementasikan

pada saat proses pembelajaran. Selain itu diharapkan pula agar desain

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Z dan Mahmood, N. (2010). “Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective Teachers’ Learning Experience and Achievement”. Journal of Faculty of Educational Sciences. 43, (1), 154-164.

Allport, G.W. (1964). Pattern and Growth in Personality. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

BSNP. (2007). Standar Proses. Jakarta: BSNP.

Chotimah, E.C. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer Pada Materi Bahan Kimia Rumah Tangga untuk Siswa SMP Kelas VIII. Sripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Negeri Malang. Malang: tidak diterbitkan.

Depdiknas. (2003). Kurikulum dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia SMP dan MTs. Jakarta: Puskur-Balitbang, Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Effendi. (2013). Aplikasi Pembelajaran Kimia dalam Pengembangan Karakter. Makalah dalam Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V (SN-KPK V), Surakarta, 6 April 2013.

Frankel, J.R. (1977). How to Teach About Values: an Analytic Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

(29)

Kaswardi, E.K. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kemdiknas. (2010). Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat PSMP Kemdiknas.

. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur-Balitbang, Kemdiknas.

Kemendikbud. (2013). Lampiran IV Permendikbud No. 81 A Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. (2013). Permendikbud No. 54 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. (2013). Permendikbud No. 64 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. (2013). Permendikbud No. 65 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. (2013). Permendikbud No. 66 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemp, J E. (1995). Instructional Design. California: Fearon Pitman Publisher

Krisno, M.A., Mucharam, T.T., Mampuono, Suhada, I. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lawshe. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Journal of Phersonnel Psychologi, 28, 563-575.

Mardiatmadja. (1986). Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

(30)

Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munthe. (2010). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Intan Mandiri.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Saghafi dan Shatalebi. (2012). Analyzing The Role of Teachers in The Nature Character Education of Students from The Attitudes of Them. Arabian Journal of Business and Management Review. 1, (7), 54-59.

Salirawati, D. (2010). Optimalisasi Pendidikan Nilai/Karakter Dalam Pendidikan Kimia Masa Depan. Makalah Pada Seminar Pendidikan Nasional, Yogyakarta.

Sanapiah, F. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyani, U. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Intensi Menyontek Pada Siswa SMA Negeri 2 Semarang. Skripsi pada Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Semarang: tidak diterbitkan.

Sauri, S. (2012). Revitalisasi Pendidikan Sains dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa untuk Menghadapi Tantangan Global. Makalah Pada Seminar Pendidikan Nasional UPI, Bandung.

Subandi. (2005). Sains Kimia untuk SMP. Surabaya: UM Press.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(31)

Sunyono. (2008). Development of Student Worksheet Base on Environmnet to Sains Material of Junior High School in Class VII on Semester I. Processing of The 2nd International Seminar of Science Education-UPI. Bandung.

Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makalah Disajikan pada Joint-Conference UPI-UiTM, 25 April 2011

Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Trisnahada. (2011). Pengembangan Strategi Penanaman Nilai Kejujuran dalam Upaya membina Disiplin dan Kemandirian Siswa Melalui Pembelajaran IPA di Sekolah. Disertasi pada Program Studi Pendidikan Umum UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ullrich, C. (2008) Pedagogicaly Founded Coursware forWpringer-eb Based Learning. Germany : Springer-verlag Berlin Heidelberg.

Uno, H.B. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Wahyuningsih, et al. (2012). “Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Eksperimen Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar”.

Unnes Physics Education Journal. 1, 1-6.

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 3.1
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Validasi Skor 1

Referensi

Dokumen terkait

Sambung, Roy, 2014, Pengaruh Kepribadian Terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening (Studi pada

 If the enzyme glyceraldehyde 3-phosphate dehydrogenase that has play role in the converting reaction is inhibited, the and the production of 4 molecule of ATP and 2 molecule of

JUDUL : ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DAN KEADILAN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan studi keperawatan yang baik dalam pemberian promosi kesehatan kepada masyarakat khususnya yang

By referring to the figure in Table 8, it can be concluded that if the increment of the Regional Minimum Wages set by the Local Government are really based on the Proper Living

Pratomo, Adi.Irfan Hidayat, V.Agoeng S.,Juis Abindra.. Teknologi Informasi

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi bebas di kelas V SD Negeri

[r]