DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI
PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
Elsa Diana Putri
0905811
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI
PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Oleh
Elsa Diana Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
© Elsa Diana Putri 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ELSA DIANA PUTRI
0905811
DESAIN PEMBELAJARAN KIMIA BERMUATAN NILAI
PADA POKOK BAHASAN PERAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Wawan Wahyu, S.Pd., M.Pd. NIP. 197111201998021001
Pembimbing II
Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. NIP. 196706291992031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang dituangkan dalam bentuk RPP dan perangkat pendukung RPP yang berupa LKS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang terdiri dari desain tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran bermuatan nilai dinyatakan valid karena dari masing-masing item yang dinilai oleh tujuh validator tidak terdapat nilai CVR dibawah 0,612. Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai terdiri dari 18 tujuan pembelajaran aspek afektif. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai diwujudkan dengan adanya materi pembelajaran yang menyisipkan penanaman nilai-nilai berdasarkan teks dasar. Terdapat tujuh nilai-nilai yang dapat ditanamkan dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan, yaitu religius, kerjasama, teliti, peduli lingkungan, hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam, kreatif, dan inovatif. Desain strategi pembelajaran bermuatan nilai diwujudkan dengan dipilihnya strategi pembelajaran yang dapat menanamkan nilai kepada siswa berupa model pembelajaran kooperatif-inkuiri, metode pembelajaran diskusi, pendekatan scientific, dan media pembelajaran LKS. Desain evaluasi bermuatan nilai diwujudkan dengan adanya lembar penilaian yang dapat mengevaluasi nilai-nilai yang dapat ditanamkan kepada siswa yang berupa lembar observasi penilaian aspek afektif, lembar penilaian diri, dan lembar penilaian teman sejawat.
ABSTRACT
This research is aimed to create a value-laden lesson design in the subject of the role of chemistry in life which is presented in the form of lesson plan and its supplement in the form of worksheets. The researh method conducted was descriptive. The result shows that the value-laden lesson design in the subject of the role of chemistry in life consisting of objectives, materials, strategies, and teaching evaluation value-laden design is valid because from each item rated by the seven validators, CVR value under 0.612 was not found. Value-laden lesson design consists of 18 affective lesson objectives. Value-laden lesson design is realized with the existence of learning materials which are inserted with moral values based on the basic texts. There are seven values which can be inserted into the subject of the role of chemistry in life: religious, teamwork, conscientious, environment caring, efficient in utilizing natural resources, creative, and innovative. Value-laden learning strategies design is realized with the choosing of learning strategies which give moral values to the students in the form of cooperative-inquiry learning models, discussion learning methods, scientific approaches, and worksheets as learning media. Value-laden evaluation design is realized by the existence of rating sheets which evaluate the values that can be taught to students in the form of affective score observation sheets, self assesment sheets, and peer assesment sheets.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Desain Pembelajaran... 8
B. Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 22
C. Tinjauan Materi... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Obyek Penelitian ... 33
B. Metode Penelitian ... 33
C. Definisi Operasional ... 34
D. Instrumen Penelitian ... 34
E. Alur Penelitian ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data... 38
G. Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Tujuan Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan ... 41
B. Desain Materi Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan ... 50
D. Desain Evaluasi Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan
Peran Kimia dalam Kehidupan ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN ... 74
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Kompetensi yang Dikembangkan... 13
Tabel 2.2 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 22
Tabel 2.3 Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk SMA ... 24
Tabel 3.1 Kriteria Validasi ... 39
Tabel 3.2 Harga CVR kritis Lawshe untuk Sejumlah Ahli yang Berbeda... 39
Tabel 4.1 Rincian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 42
Tabel 4.2 Rincian Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 44
Tabel 4.3 Revisi Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Aspek Afektif ... 48
Tabel 4.4 Kaitan Teks Dasar dengan Nilai yang Ditanamkan ... 52
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
Gambar 2.1 Proses Komunikasi dengan Media ... 15 Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 35 Gambar 4.1 Skema Pembuatan Desain Tujuan Pembelajaran Bermuatan
Nilai ... 41 Gambar 4.2 Skema Pembuatan Desain Materi Pembelajaran Bermuatan
Nilai ... 51 Gambar 4.3 Skema Pembuatan Desain Strategi Pembelajaran Bermuatan
Nilai ... 57 Gambar 4.4 Skema Pembuatan Desain Evaluasi Pembelajaran Bermuatan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.1 Lembar Acuan Pembuatan Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai... 74
A.2 Instrumen Lembar Validasi Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 77
B.1 RPP Bermuatan Nilai ... 84
B.2 Kisi-Kisi Alat Penilaian ... 115
B.3 Lembar Observasi Penilaian Aspek Afektif ... 117
B.4 Lembar Observasi Penilaian Aspek Psikomotor ... 122
B.5 Lembar Penilaian Aspek Kognitif ... 123
B.6 Lembar Penilaian Diri (Self Assessment) ... 125
B.7 Lembar Penilaian Teman Sejawat (Peer Assessment) ... 127
B.8 LKS Pola 5M ... 130
B.9 Materi Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 136
C.1 Hasil Kesesuaian Desain Pembelajaran dengan Acuan ... 141
C.2 Hasil Validasi Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai ... 146
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Proses pembelajaran merupakan hal yang berperan dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. (Kemendikbud, 2013).
Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Dalam
proses pembelajaran tersebut, guru menjadi fasilitor agar siswa dapat terlibat
secara aktif dan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
Di Indonesia telah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum, dan kini
yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah kurikulum 2013.
Berdasarkan Permendikbud No.81 A Tahun 2013, kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Kemendikbud,
2013). Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan kurikulum 2013 tersebut perlu
dilaksanakan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai pada siswa, termasuk
dalam mata pelajaran kimia.
Proses pembelajaran yang bermuatan nilai secara umum bertujuan untuk
membantu siswa mengembangkan dan menempatkan nilai-nilai pada siswa
2
(Kaswardi, 1993) memberikan definisi pendidikan nilai adalah penanaman dan
pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang sedangkan Mardimadja (Mulyana,
2011) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap siswa agar
menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam
keseluruhan hidupnya.
Kimia adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Menurut Rustaman (Sauri, 2012), selain untuk memahami konsep-konsep IPA
dan keterkaitannya, pembelajaran IPA juga bertujuan untuk menumbuhkan nilai
serta sikap ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran kimia sebagai bagian
dari IPA harus mengandung konsep-konsep kimia tanpa meninggalkan
aspek-aspek nilai dan sikap ilmiah agar tujuan pembelajaran IPA tersebut dapat tercapai.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kimia hanya terpusat
pada aspek pengetahuan sedangkan aspek-aspek nilai cenderung tidak terlihat. Hal
tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Salirawati (2010) bahwa Kimia sebagai
salah satu mata pelajaran di SMA/MA selama ini diajarkan sebagai ilmu murni
yang seolah-olah tidak ada muatan penanaman nilai/karakter. Sesungguhnya
dalam proses pembelajaran kimia terdapat muatan kerja ilmiah yang mengajarkan
dan menanamkan sikap ilmiah seperti jujur, teliti, kerjasama, dan sebagainya.
Terabaikannya penanaman nilai-nilai kepada siswa yang berlangsung secara terus
menerus selama pembelajaran akhirnya dapat berpengaruh terhadap kepribadian
siswa itu sendiri.
Perubahan nilai dalam kehidupan dapat dilihat dari fenomena
penyimpangan perilaku yang terjadi pada siswa. Akhir-akhir ini fakta
menunjukkan bahwa telah terjadi krisis moral dikalangan pelajar. Hal tersebut
terbukti dengan maraknya pemberitaan siswa yang melakukan tawuran,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, pergaulan bebas, tidak disiplin, mencontek,
kurang empati, berbahasa tidak santun, dan penyimpangan perilaku lainnya. Salah
satu contoh fakta dari krisis moral tersebut yaitu mengenai perilaku mencontek
siswa yang diungkapkan berdasarkan hasil penelitian Setyani (2007) terhadap
3
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang muncul menunjukkan
adanya kesenjangan antara fakta yang terjadi di lapangan dengan tuntutan
kurikulum. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan berbagai
upaya, salah satunya yaitu dengan melaksanakan pembelajaran yang menanamkan
nilai-nilai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Trisnahada (2011) yang
menunjukkan adanya perubahan sikap yang diperlihatkan terhadap mata pelajaran
IPA melalui dikembangkannya strategi penanaman nilai-nilai kejujuran.
Perubahan ditunjukkan dengan adanya keberanian untuk mengakui bila
melakukan kekeliruan, bersikap dan berperilaku tulus hati, selalu melaksanakan
tugas-tugas dengan baik, dan percaya diri dalam bertindak dan berucap.
Hasil penelitian Saghafi dan Shatalebi (2012) menyatakan bahwa guru
mempunyai peran dalam pembentukan karakter siswa. Berdasarkan UU No. 20
Tahun 2003 pasal 39, guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran serta menilai hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran dari siswa
akan baik jika proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik.
Pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak
dimulai dengan perencanaan pembelajaran yang baik pula. Oleh karena itu, agar
didapatkan hasil pembelajaran yang baik, seorang guru termasuk guru kimia harus
terlebih dahulu melakukan perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan membuat suatu desain pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dengan
demikian, untuk melaksanakan proses pembelajaran kimia yang menanamkan
nilai-nilai pada siswa, guru kimia perlu membuat suatu desain pembelajaran kimia
bermuatan nilai.
Desain pembelajaran terdiri atas komponen desain tujuan pembelajaran,
desain materi pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan desain evaluasi
pembelajaran (Munthe, 2010). Komponen-komponen tersebut kemudian
dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
didukung oleh perangkat pendukung RPP. Pada kurikulum 2013, RPP memuat
Kompetensi Inti (KI) yang dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
4
sosial, KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan, KI-4 untuk kompetensi inti
keterampilan. Jadi, dalam KI maupun KD keduanya mencakup tiga aspek yaitu
aspek sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan (Kemendikbud,
2013).
Pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan seperti penggunaan
bahan pembersih, kosmetik dan obat-obatan sangat sering dijumpai siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya, pokok bahasan peran kimia dalam
kehidupan seringkali disajikan melalui metode ceramah atau bahkan siswa hanya
sekedar diminta untuk membaca. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Chotimah
(2010) yang mengungkapkan bahwa pada materi bahan kimia rumah tangga yang
juga bagian dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan seringkali disajikan
melalui metode ceramah. Akibatnya potensi lain yang terdapat dalam diri siswa
menjadi kurang berkembang, seperti kemampuan berdiskusi, mengemukakan
pendapat dan menambah wawasan bersama rekannya satu sama lain. Selain itu,
nilai-nilai yang seharusnya dapat ditanamkan kepada siswa saat diskusi maupun
yang terkandung dalam materi menjadi tidak dapat dirasakan oleh siswa. Dalam
pendidikan bermuatan nilai, materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma
atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan
dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka penelitian “Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan” perlu dilakukan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, pembelajaran kimia
hanya terpusat pada aspek pengetahuan sedangkan pada aspek-aspek nilai
cenderung tidak terlihat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu
dilaksanakan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai pada siswa termasuk
dalam pembelajaran kimia. Dalam melaksanakan proses pembelajaran kimia yang
5
desain tujuan pembelajaran, desain materi pembelajaran, desain strategi
pembelajaran, dan desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah utama dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah desain pembelajaran
kimia bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan?”
Rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi sub-sub rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana desain tujuan pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok
bahasan peran kimia dalam kehidupan?
2. Bagaimana desain materi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok
bahasan peran kimia dalam kehidupan?
3. Bagaimana desain strategi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok
bahasan peran kimia dalam kehidupan?
4. Bagaimana desain evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok
bahasan peran kimia dalam kehidupan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat desain pembelajaran kimia
bermuatan nilai yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) bermuatan nilai dengan perangkat RPP berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan. Desain pembelajaran tersebut
meliputi desain tujuan, desain materi, desain strategi, dan desain evaluasi
pembelajaran kimia bermuatan nilai.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberi wawasan bagi guru akan pentingnya
penanaman nilai-nilai kepada siswa.
2. Bagi Peneliti Lain
6
bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan yang telah
dibuat serta mengembangkan desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok
bahasan lain.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Berikut ini dijabarkan mengenai urutan penulisan skripsi secara terperinci
dari setiap bab dan bagian sub bab yang terdapat dalam skripsi ini. Penulisan
skripsi ini tersusun atas lima bab, yaitu Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka;
Bab III Metode Penelitian; Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan; serta Bab V
Kesimpulan dan Saran.
Bab I terdiri atas lima sub bab yang meliputi Latar Belakang Penelitian,
Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Struktur Organisasi. Pada bagian latar belakang penelitian dipaparkan mengenai
alasan mengapa pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok
bahasan peran kimia dalam kehidupan perlu dilakukan. Pada sub bab identifikasi
dan perumusan masalah dijabarkan mengenai permasalahan yang teridentifikasi
dari latar belakang yang telah diuraikan, yang selanjutnya dinyatakan dalam
bentuk rumusan masalah utama dan sub rumusan masalah. Pada sub bab tujuan
penelitian dijelaskan mengenai hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai
dilakukan. Pada sub bab manfaat penelitian dijelaskan mengenai manfaat yang
akan diperoleh dari penelitian yang dilakukan baik bagi guru maupun bagi peneliti
lain. Pada sub bab struktur organisasi berisi penjelasan secara rinci mengenai
bagian bab dan sub bab dalam penulisan skripsi ini.
Bab II terdiri atas tiga sub bab, yaitu Desain Pembelajaran, Pembelajaran
Bermuatan Nilai, dan Tinjauan Materi. Pada sub bab Desain Pembelajaran
dijabarkan secara terperinci mengenai desain tujuan pembelajaran, desain materi
pembelajaran, desain strategi pembelajaran, desain evaluasi pembelajaran, serta
hubungan perencanaan dengan desain pembelajaran. Pada sub bab Pembelajaran
Bermuatan Nilai dijabarkan secara terperinci mengenai pengertian nilai,
7
Pada sub bab Tinjauan materi dijabarkan lebih rinci mengenai peran kimia dalam
kehidupan.
Bab III terdiri atas tujuh sub bab, meliputi Lokasi dan Obyek Penelitian,
Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Alur Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
Bab IV terdiri atas empat sub bab yang meliputi Desain Tujuan
Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam
Kehidupan, Desain Materi Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok
Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan, Desain Strategi Pembelajaran Kimia
Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia dalam Kehidupan dan Desain
Evaluasi Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Pada Pokok Bahasan Peran Kimia
dalam Kehidupan.
Bab V terdiri atas dua sub bab, meliputi Kesimpulan dan Saran. Pada sub
bab kesimpulan dijabarkan mengenai desain pembelajaran bermuatan nilai yang
meliputi desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai, desain materi ajar
bermuatan nilai, desain strategi pembelajaran bermuatan nilai, dan desain evaluasi
pembelajaran bermuatan nilai. Pada sub bab saran memuat saran yang didasarkan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian ini difokuskan untuk membuat desain pembelajaran kimia
bermuatan nilai yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) bermuatan nilai beserta perangkat pendukung RPP yaitu
Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan.
Proses validasi desain pembelajaran dilakukan di Jurusan Pendidikan Kimia UPI
dan SMA di Kota Bandung.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1999).
Penelitian deskriptif hanya berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan apa yang ada . Hal ini mengenai kondisi atau hubungan yang
ada, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif terutama berkenaan dengan masa sekarang meskipun tidak
jarang juga memperhitungkan masa lampau dan pengaruhnya terhadap kondisi
masa sekarang (Sanapiah, 1982).
Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa
adanya. Penelitian deskriptif meliputi penelitian yang diarahkan pada penelitian
34
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah
yang digunakan pada penelitian ini, berikut ini penjelasan mengenai beberapa
istilah yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk
memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan
bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan
sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan
evaluasi keberhasilan (Sanjaya, 2012).
2. Nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar
pilihannya (Allport, 1964).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai
dengan rumusan masalah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar validasi. Lembar validasi berfungsi untuk mengetahui validitas dari setiap
item yang divalidasi. Lembar validasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari lembar validasi desain tujuan pembelajaran, lembar validasi desain materi
ajar, lembar validasi desain strategi pembelajaran, dan lembar validasi desain
evaluasi pembelajaran kimia bermuatan nilai. Peneliti meminta bantuan kepada
tujuh validator yang terdiri dari lima dosen Jurusan Pendidikan Kimia UPI dan
dua guru kimia SMA di kota Bandung. Instrumen tersebut dapat dilihat pada
Lampiran A.2.
E. Alur Penelitian
Pembuatan skema langkah-langkah penelitian diperlukan untuk menjadi
acuan dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Untuk membantu
mengarahkan langkah-langkah penelitian agar sesuai dengan tujuan penelitian,
proses pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai digambarkan melalui alur
35
Membuat Instrumen ( Lembar Validasi )
Valid
Revisi
Tidak Valid Valid
Desain Pembelajaran Kimia Bermuatan Nilai Hasil Validasi Menganalisis Data
Membuat Desain Pembelajaran Bermuatan Nilai (Hipotetik) dan Perangkatnya (LKS)
Menelaah Kurikulum 2013
Menelaah Standar Isi (Permendikbud No. 64/2013) Menelaah Standar Proses (Permendikbud No. 65/2013) Menelaah Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)
Menelaah Standar Penilaian (Permendikbud
No. 66/2013)
Menelaah Materi Ajar (Peran
Kimia dalam Kehidupan)
Menelaah Strategi Pembelajaran Menelaah Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD)
Membuat Indikator Ketercapaian Kompetensi Menganalisis Model, Pendekatan, Metode, dan Media Pembelajaran Membuat Materi Ajar Bermuatan Nilai Membuat Tujuan Pembelajaran
Aspek kognitif
Aspek afektif
Aspek psikomotor
Menelaah Alat Ukur Penilaian
Membuat Lembar Penilaian
Aspek afektif (observasi, self dan peer assessment)
Aspek kognitif
36
Berdasarkan alur penelitian pada Gambar 3.1, langkah-langkah yang
ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka Mengenai Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 ditelaah berkaitan dengan pengkajian empat Standar
Nasional Pendidikan. Keempat standar tersebut diantaranya Standar
Kompetensi Lulusan yang terdapat pada Permendikbud No.54 Tahun 2013,
Standar Isi yang terdapat pada Permedikbud No.64 Tahun 2013, Standar
Proses yang terdapat pada Permendikbud No.65 Tahun 2013, dan Standar
Penilaian yang terdapat pada Permendikbud No.66 Tahun 2013.
2. Studi Pustaka tentang Pustaka Pendukung
Pustaka pendukung ditelaah berkaitan dengan keseluruhan desain
pembelajaran secara utuh yang meliputi desain materi, strategi, dan evaluasi.
Hal ini berdasarkan bahwa dalam pembuatan desain pembelajaran bermuatan
nilai tidak hanya mengacu pada Kurikulum 2013 namun terdapat pustaka lain
yang mendukung dalam penyusunan desain pembelajaran kimia bermuatan
nilai tanpa mengesampingkan isi dari Kurikulum 2013.
3. Studi Pustaka tentang Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan ditelaah berkaitan dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
4. Studi Pustaka tentang Standar Isi
Standar isi ditelaah berkaitan dengan materi pembelajaran peran kimia dalam
kehidupan.
5. Studi Pustaka tentang Standar Proses
Standar Proses ditelaah berkaitan dengan strategi pembelajaran. Dalam
menyusun strategi pembelajaran berkaitan dengan model pembelajaran,
metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan media pembelajaran.
6. Studi Pustaka tentang Standar Penilaian
Standar Penilaian ditelaah berkaitan dengan evaluasi pembelajaran.
37
7. Pembuatan Acuan Desain Pembelajaran bermuatan nilai.
Acuan pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai disusun dengan
mempertimbangkan isi kurikulum dan pustaka pendukung. Acuan yang dibuat
dijadikan patokan dalam membuat setiap komponen desain pembelajaran yang
memperhatikan nilai-nilai yang dapat ditanamkan.
8. Pembuatan desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai.
Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada
parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain tujuan
pembelajaran dan mengacu kepada indikator pencapaian kompetensi.
9. Pembuatan desain materi pembelajaran bermuatan nilai.
Materi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada
parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain materi
bermuatan nilai.
10.Pembuatan strategi pembelajaran bermuatan nilai
Strategi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada
parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain strategi
pembelajaran bermuatan nilai. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran
yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif-inkuiri. Metode yang
dipilih yaitu metode diskusi. Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan
scientific, dan media pembelajaran yang dipilih adalah LKS Pola 5M.
11.Pembuatan evaluasi pembelajaran bermuatan nilai
Evaluasi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan mengacu kepada
parameter-parameter yang dijadikan acuan dalam pembuatan desain evaluasi
pembelajaran bermuatan nilai.
12.Pembuatan instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini berupa lembar validasi. Lembar validasi berisi
poin-poin yang akan divalidasi oleh tujuh validator.
13.Pembuatan desain pembelajaran bermuatan nilai
Desain pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam
38
materi pembelajaran bermuatan nilai, desain strategi pembelajaran bermuatan
nilai, dan lembar evaluasi pembelajaran bermuatan nilai. Perangkat RPP
bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan adalah
LKS Pola 5M. Pembuatan LKS pola 5M disesuaikan dengan langkah-langkah
pembelajaran.
14.Validasi
Validasi pada penelitian ini dilakukan oleh tujuh validator meliputi lima dosen
Jurusan Pendidikan Kimia UPI dan dua guru kimia di SMA Kota Bandung.
Hal-hal yang divalidasi meliputi desain tujuan pembelajaran, desain materi
pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan desain evaluasi pembelajaran
15.Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
Analisis data berkaitan dengan hasil validasi yang dianalisis melalui CVR
untuk mengerahui validitas dari setiap poin yang divalidasi. Pembahasan hasil
penelitian dijabarkan dalam bentuk deskriptif.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dari hasil keseluruhan validasi yang mencakup
validasi desain tujuan pembelajaran, validasi desain materi pembelajaran, validasi
desain strategi pembelajaran, dan validasi desain evaluasi pembelajaran. Proses
validasi dilakukan oleh tujuh validator yang terdiri atas empat dosen dan tiga guru
berpengalaman.
G. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisis data hasil
validasi yang dilakukan oleh tujuh validator. Teknik pengumpulan dan
pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan kolom
kriteria yang terdapat pada lembar validasi. Kolom kriteria pada lembar validasi
39
Tabel 3.1 Kriteria Validasi
Kriteria Skor
Ya 1
Tidak 0
(Lawshe, 1975)
Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah
semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah.
1. Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten)
CVR
ne : jumlah responden yang menyatakan Ya
N : total respon
Ketentuan :
Saat jumlah responden yang menyatakan Ya kurang dari ½ total reponden maka nilai CVR = -
Saat jumlah responden yang menyatakan Ya ½ dari total responden maka nilai CVR = 0
Saat seluruh responden menyatakan Ya maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah responden).
Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari ½ total reponden maka nilai CVR = 0-0,99.
Pada Tabel 3.2 menunjukkan nilai minimum CVR yang diterima untuk
sejumlah ahli yang berbeda.
Tabel 3.2 Harga CVR Kritis Lawshe untuk Sejumlah Ahli yang Berbeda
Jumlah Ahli (1)
Nilai CVR Minimum (2)
5 0.736
6 0.672
7 0.622
8 0.582
9 0.548
10 0.520
11 0.496
12 0.475
40
(1) (2)
15 0.425
20 0.368
25 0.329
30 0.300
35 0.278
40 0.260
Ket : Tes One Tailed dengan signifikansi 0.05
(Lawshe, 1975)
2. Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)
Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub
pertanyaan yang dijawab “Ya”.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dijabarkan pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Desain tujuan pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia
dalam kehidupan lebih menekankan penanaman nilai dari aspek sikap.
Terdapat 18 tujuan pembelajaran aspek sikap sebagai tujuan pembelajaran
bermuatan nilai berdasarkan strategi pembelajaran dan materi pembelajaran.
2. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia
dalam kehidupan lebih menekankan penanaman nilai dari setiap teks dasar
yang diberikan. Desain materi pembelajaran bermuatan nilai dibuat dengan
cara menyisipkan penanaman nilai yang berkaitan dengan teks dasar. Dari 18
nilai yang dirumuskan oleh Kemdiknas, terdapat tujuh nilai-nilai yang dapat
ditanamkan pada siswa dari pokok bahasan peran kimia dalam kehidupan,
yaitu kerjasama, religius, teliti, peduli lingkungan, hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam, kreatif, dan inovatif.
3. Desain strategi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran kimia
dalam kehidupan lebih menekankan aspek sosial dan kerja ilmiah melalui
model pembelajaran kooperatif-inkuiri, metode diskusi, pendekatan scientific,
dan media LKS Pola 5M.
4. Desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai pada pokok bahasan peran
kimia dalam kehidupan menekankan penggunaan alat ukur penilaian yang
dapat mengevaluasi nilai pada diri siswa. Lembar penilaian yang dapat
mengevaluasi nilai meliputi lembar observasi, lembar penilaian diri, dan
lembar penilaian teman sejawat.
Desain pembelajaran kimia bermuatan nilai pada pokok bahasan peran
69
dan desain evaluasi pembelajaran bermuatan nilai yang dibuat sudah sesuai
dengan parameter-parameter yang digunakan dalam membuat desain strategi
pembelajaran bermuatan nilai dan dinyatakan valid dengan nilai CVR dari setiap
komponen tidak ada yang kurang dari nilai CVR minimum untuk jumlah validator
sebanyak 7 yaitu 0,622.
B. Saran
Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah diharapkan agar
desain pembelajaran bermuatan nilai yang telah dibuat dapat diimplementasikan
pada saat proses pembelajaran. Selain itu diharapkan pula agar desain
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z dan Mahmood, N. (2010). “Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective Teachers’ Learning Experience and Achievement”. Journal of Faculty of Educational Sciences. 43, (1), 154-164.
Allport, G.W. (1964). Pattern and Growth in Personality. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
BSNP. (2007). Standar Proses. Jakarta: BSNP.
Chotimah, E.C. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer Pada Materi Bahan Kimia Rumah Tangga untuk Siswa SMP Kelas VIII. Sripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Negeri Malang. Malang: tidak diterbitkan.
Depdiknas. (2003). Kurikulum dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia SMP dan MTs. Jakarta: Puskur-Balitbang, Depdiknas.
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Effendi. (2013). Aplikasi Pembelajaran Kimia dalam Pengembangan Karakter. Makalah dalam Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V (SN-KPK V), Surakarta, 6 April 2013.
Frankel, J.R. (1977). How to Teach About Values: an Analytic Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara
Kaswardi, E.K. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kemdiknas. (2010). Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat PSMP Kemdiknas.
. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur-Balitbang, Kemdiknas.
Kemendikbud. (2013). Lampiran IV Permendikbud No. 81 A Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
. (2013). Permendikbud No. 54 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
. (2013). Permendikbud No. 64 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
. (2013). Permendikbud No. 65 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
. (2013). Permendikbud No. 66 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemp, J E. (1995). Instructional Design. California: Fearon Pitman Publisher
Krisno, M.A., Mucharam, T.T., Mampuono, Suhada, I. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Lawshe. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Journal of Phersonnel Psychologi, 28, 563-575.
Mardiatmadja. (1986). Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Munthe. (2010). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Intan Mandiri.
Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saghafi dan Shatalebi. (2012). Analyzing The Role of Teachers in The Nature Character Education of Students from The Attitudes of Them. Arabian Journal of Business and Management Review. 1, (7), 54-59.
Salirawati, D. (2010). Optimalisasi Pendidikan Nilai/Karakter Dalam Pendidikan Kimia Masa Depan. Makalah Pada Seminar Pendidikan Nasional, Yogyakarta.
Sanapiah, F. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setyani, U. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Intensi Menyontek Pada Siswa SMA Negeri 2 Semarang. Skripsi pada Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Semarang: tidak diterbitkan.
Sauri, S. (2012). Revitalisasi Pendidikan Sains dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa untuk Menghadapi Tantangan Global. Makalah Pada Seminar Pendidikan Nasional UPI, Bandung.
Subandi. (2005). Sains Kimia untuk SMP. Surabaya: UM Press.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sunyono. (2008). Development of Student Worksheet Base on Environmnet to Sains Material of Junior High School in Class VII on Semester I. Processing of The 2nd International Seminar of Science Education-UPI. Bandung.
Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Makalah Disajikan pada Joint-Conference UPI-UiTM, 25 April 2011
Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trisnahada. (2011). Pengembangan Strategi Penanaman Nilai Kejujuran dalam Upaya membina Disiplin dan Kemandirian Siswa Melalui Pembelajaran IPA di Sekolah. Disertasi pada Program Studi Pendidikan Umum UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Ullrich, C. (2008) Pedagogicaly Founded Coursware forWpringer-eb Based Learning. Germany : Springer-verlag Berlin Heidelberg.
Uno, H.B. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Wahyuningsih, et al. (2012). “Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Eksperimen Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar”.
Unnes Physics Education Journal. 1, 1-6.