KABUPATEN LANDAK DAN PENYELESAIAN TUGAS AKHIR
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
SURYA DHARMA PURBA E.0555.0707343
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA
KERJASAMA KABUPATEN LANDAK
DAN PENYELESAIAN TUGAS AKHIR
Oleh
Surya Dharma Purba
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Surya Dharma Purba 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA KERJASAMA KABUPATEN LANDAK DAN PENYELESAIAN TUGAS AKHIR
disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I
Dr. Wowo Sunaryo K, M.Pd
NIP. 19570304 199302 1 001
Pembimbing II
Ridwan Adam M.N., S.Pd, M.Pd
NIP. 19761116 200501 1 002
diketahui oleh,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Tinjauan Mengenai Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi ... 7
1. Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi ... 7
2. Tujuan Pendidikan Tinggi ... 7
3. Satuan Pendidikan di Perguruan Tinggi ... 8
4. Jenjang Pendidikan dan Syarat Belajar ... 9
5. SKS dan Lama Studi ... 9
B. Tinjauan Mengenai Kejenuhan Belajar ... 10
1. Pengertian Kejenuhan ... 10
2. Pengertian Belajar ... 11
C. Faktor-faktor Penyebab Kejenuhan Belajar ... 12
D. Tanda-tanda Mahasiswa Yang Mengalami Kejenuhan Belajar ... 15
E. Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar ... 16
F. Tinjauan Mengenai Mata Kuliah Tugas Akhir ... 17
1. Persyaratan Administrasi Akademik ... 19
2. Mekanisme Pengusulan Proposal dan Ujian Tugas Akhir ... 20
3. Ruang Lingkup dan Kriteria Tugas Akhir Otomotif ... 21
4. Batasan Kedalam dan Keluasan serta Kriteria Penilaian ... 22
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 28
1. Lokasi Penelitian ... 28
2. Subjek Populasi ... 28
3. Sampel Penelitian ... 29
B. Alur Penelitian ... 29
C. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 31
1. Variabel ... 31
2. Paradigma Penelitian ... 31
D. Metode Penelitian... 32
E. Instrumen Penelitian... 32
F. Proses Pengembangan Instrumen Berdasarkan Jugdement ... 33
G. Data dan Sumber Data ... 33
1. Data ... 33
2. Sumber Data ... 34
H. Teknik Pengumpulan Data ... 34
I. Teknik Analisis Data ... 35
1. Langkah-langkah Analisis Data ... 36
2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor ... 38
3. Deskriptif Data Distribusi Frekuensi ... 38
4. Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif ... 40
5. Analisis Variabel dengan Skor Ideal ... 40
6. Klasifikasi Kategori Frekuensi ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Pengujian Instrumen... 42
B. Deskripsi Data ... 42
1. Data Variabel Kejenuhan Belajar... 42
2. Data Variabel Penyelesaian Tugas Akhir ... 44
C. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ... 45
1. Analisis Variabel Kejenuhan Belajar ... 45
a. Skor ideal untuk kejenuhan belajar ... 45
b. Analisis deskriptif kejenuhan belajar tiap indikator ... 46
c. Gambaran umum kejenuhan belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak ... 52
2. Analisis Variabel Penyelesaian Tugas Akhir ... 53
a. Skor ideal untuk penyelesaian Tugas Akhir ... 53
b. Analisis deskriptif penyelesaian Tugas Akhir setiap indikator ... 54
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 60
1. Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak ... 60
2. Penyelesaian Tugas Akhir ... 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Simpulan ... 62
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Surya Dharma Purba (E.0555.0707343). Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran nyata mengenai tingkat kejenuhan belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, gambaran nyata mengenai penyelesaian Tugas Akhir di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif dengan teknik kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner untuk mendapatkan data tingkat kejenuhan belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak dan penyelesaian Tugas Akhir di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel diambil sebanyak 20 mahasiswa secara sampling jenuh dari populasi 21 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejenuhan belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, secara umum memiliki gambaran pada kategori sedang. Penyelesaian Tugas Akhir mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak di Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, secara umum memiliki gambaran pada kategori sedang.
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Surya Dharma Purba (E.0555.0707343). Saturation Levels of Student Learning Cooperation Porcupine District And Final Settlement. Department of Mechanical Engineering Faculty of Education Education Technology Vocational Education University of Indonesia.
The purpose of this research is to gain a real picture of the saturation level of student learning cooperation in the Porcupine District Vocational Technology Education Faculty of Education University of Indonesia, a real picture of the final project completion in Vocational Technology Education Faculty of Education University of Indonesia. The research method used in this research is descriptive method with quantitative techniques. Data collection is a questionnaire used to obtain data saturation levels of student learning and cooperation Porcupine District Final completion in Vocational Technology Education Faculty of Education University of Indonesia. Samples were taken by 20 students of the sampling saturation of 21 student population. The results showed that students' learning burnout Porcupine District cooperation in Vocational Technology Education Faculty of Education University of Indonesia, in general have a picture in the category. Final Settlement Porcupine District student cooperation in Vocational Technology Education Faculty of Education University of Indonesia, in general have a picture in the category.
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam proses
pengembangan kualitas suatu bangsa. Pendidikan juga dianggap sebagai faktor
utama untuk pembentukan karakter suatu bangsa. Hal itu dikarenakan dalam
proses pendidikan terdapat proses perubahan nilai. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) Nomor 20
tahun 2003, bahwa:
Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian pembelajaran sendiri dalam UU Sistem Pendidikan Nasional
didefinisikan sebagai “proses interaksi peserta pendidik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Pembelajaran dikatakan tercapai jika memiliki tujuan serta memuat tiga komponen penting yakni adanya peserta
didik, adanya pendidik, dan adanya sumber belajar.
Landak sebagai salah satu Kabupaten berkembang yang ada di Kalimantan
Barat terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia yang ada di sana, dan
salah satu sektor yang menjadi titik perhatian oleh Pemerintah pada saat ini adalah
sektor Pendidikan. Seperti diketahui tenaga pendidik di Kabupaten Landak masih
sangat minim sekali, terlebih dengan adanya anjuran dari Pemerintah pusat yang
menargetkan di setiap daerah terdapat 70% SMK dan 30% SMA, maka
Kabupaten Landak akan semakin tidak siap untuk mencapai target tersebut.
Tenaga pendidik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama saja Kabupaten
Landak masih bisa dikatakan tertinggal. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah
2
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan program beasiswa kepada putra
dan putri daerah Kabupaten Landak khususnya dibidang tenaga kependidikan.
Program beasiswa tersebut terdiri dari berbagai jurusan, diantaranya adalah
jurusan tenaga kependidikan yang disiapkan untuk mengajar di Sekolah
Menengah Kejuruan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Landak menjalin kerjasama
dengan salah satu lembaga Pendidikan ternama di Indonesia, yaitu Universitas
Pendidikan Indonesia, yang menyediakan pelayanan program studi untuk
menghasilkan tenaga Pendidik Kejuruan yang profesional. Adapun putra dan putri
daerah yang disiapkan adalah mereka yang lulus seleksi untuk jurusan Pendidikan
Teknik Mesin, Arsitek, Bangunan, dan Elektro yang mana mereka ditargetkan
untuk lulus tepat waktu sesuai rekomendasi Bupati Kabupaten Landak yaitu 5
tahun masa studi. Namun pada kenyataannya, mahasiswa kerjasama Kabupaten
Landak masih banyak sekali yang menyelesaikan masa studinya dalam jangka
waktu yang lama, terutama mahasiswa kerjasama yang berada pada jurusan yang
menyediakan mata kuliah Tugas Akhir. Data terakhir menyebutkan, mahasiswa
kerjasama Kabupaten Landak angkatan 2007 – 2008 yang masih melaksanakan masa studinya di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia berjumlah lebih dari 20
orang. Data tersebut bisa diihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Data mahasiswa Kabupaten Landak yang belum lulus Tahun 2014
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0707357
Sumber: Laporan Akademik Mahasiswa Landak (2013: 3)
Alasan lain yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih banyaknya
mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak yang mengerjakan Tugas Akhir lebih
4
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan wawancara dengan beberapa mahasiswa yang sedang
mengerjakan Tugas Akhir, beberapa orang diantaranya telah mengerjakan Tugas
Akhir lebih dari batas waktu yang ditetapkan. Bahkan ada mahasiswa yang
mengerjakan Tugas Akhir hingga lebih dari empat semester. Alasan mereka lama
dalam mengerjakan Tugas Akhir adalah karena mereka sudah merasa jenuh. Hal
tersebut sejalan dengan penelitian dari Mubiar Agustin (2009: 2), yang
menyatakan dalam penelitiannya bahwa:
Fenomena kejenuhan menjadi fenomena umum yang kerap dialami sebagian mahasiswa selama kuliah. Kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional, ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik. Hal ini diakibatkan karena tuntutan pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat. Timbulnya kelelahan ini, karena mereka bekerja keras, merasa tidak berdaya, merasa terjebak, ada kesedihan yang mendalam, atau merasa malu, yang pada gilirannya akan meningkatkan rasa kesal, kelelahanfisik, mental dan emosional.
Kejenuhan belajar yang dialami sebagian mahasiswa memang
memberikan pengaruh pada kondisi fisik, mental dan emosional mereka. Kondisi
ini membuat sebagian dari mahasiswa jadi terhambat dalam menyelesaikan mata
kuliah salah satunya adalah mata kuliah Tugas Akhir. Padahal dalam pedoman
akademik Universitas Pendidikan Indonesia S1 dituliskan bahwa masa studi ideal
adalah 4,5 tahun. Jadi dengan lamanya proses pengerjaan Tugas Akhir berarti
penambahan masa studi.
Pemikiran yang telah diuraikan di dalam latar belakang masalah ini
menjadikan penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai Tingkat Kejenuhan
Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak dan Penyelesaian Tugas Akhir.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat tiga puluh mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak yang belum
lulus di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Mahasiswa yang berstatus tidak aktif paling banyak dari Jurusan Pendidikan
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mahasiswa yang aktif namun belum selesai masa studinya paling banyak dari
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
4. Mahasiswa yang belum lulus tidak semuanya berstatus aktif.
5. Masa studi yang ditempuh oleh mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak
cenderung lama dari waktu yang telah ditetapkan.
6. Banyak faktor yang mempengaruhi perkuliahan mahasiswa kerjasama
Kabupaten Landak.
7. Mata kuliah Tugas Akhir menjadi mata kuliah yang lama proses
penyelesaiannya.
C. Perumusan Masalah
Setiap penelitian perlu dirumuskan terlebih dahulu masalah yang akan
diteliti secara jelas dan dibatasi. Mengutip pendapat Sugiyono (2012: 55), yakni
“rumusan masalah itu merupakan pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Penelitian ini menggunakan rumusan masalah deskriptif, menurut Sugiyono (2012: 56), bahwa:
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan dan hubungan variabel itu dengan variabel lain pada sampel.
Berdasarkan dari cakupan perumusan masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian kali ini adalah:
1. Apakah terjadi kejenuhan belajar pada mahasiswa kerjasama Kabupaten
Landak?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kejenuhan belajar mahasiswa
kerjasama Kabupaten Landak?
3. Bagaimana penyelesaian tugas akhir pada mahasiswa kerjasama Kabupaten
Landak?
D. Tujuan Penelitian
6
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian kali ini adalah untuk mengetahui
gambaran:
1. Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak .
2. Penyelesaian Tugas Akhir mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan antara lain:
1. Bagi pemerintah Kabupaten Landak, temuan penelitian ini diharapkan
memberi pandangan bagi pemerintah untuk mengantisipasi keterlambatan
studi mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak pada masa mendatang.
2. Bagi peneliti, temuan ini bisa mendapatkan gambaran yang sebenarnya
mengenai kondisi kejenuhan dan penyeleaian Tugas Akhir mahasiswa
Kabupaten Landak.
3. Bagi peneliti lain, temuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar dan
masukan dalam mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya.
F. Struktur Organisasi Penulisan
Struktur organisasi penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I berisi tentang pendahuluan yang mengungkapkan tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi penulisan.
Bab II berisi tentang landasan teori yang menjelaskan tentang tinjauan mengenai
sistem pendidikan perguruan tinggi, tinjauan mengenai kejenuhan belajar, tinjauan
mengenai mata kuliah Tugas Akhir, Asumsi.
Bab III berisi tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, alur
penelitian, variabel dan paradigma, metode penelitian, instrumen penelitian,
proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini dibahas
tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang tingkat kejenuhan
belajar mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak dan penyelesaian Tugas Akhir.
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulan sebagai jawaban dari tujuan dari penelitian, dan saran sebagai
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak adalah putera daerah dari
Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten Landak yang mengenyam
pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Mahasiswa tersebut mengemban
tugas dari Pemerintah Daerah Kabupaten Landak, dan tersebar di beberapa
Jurusan. Tujuan utama mereka adalah menempuh pendidikan di Universitas
Pendidikan Indonesia, yang disiapkan oleh pemerintah untuk menjadi tenaga
pendidik yang profesional. Namun, dalam proses menempuh masa studinya, tidak
semua mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak mengalami proses kegiatan
belajar mengajar dengan lancar. Hal tersebut bisa dilihat dari rentang waktu yang
ditetapkan dari pemerintah untuk menyelesaikan studi, terlalu jauh dari kata tepat
waktu. Berdasarkan dari fenomena tersebut, peneliti bermaksud untuk menelaah
keterlambatan studi tersebut. Peneliti bermaksud untuk mengangkat masalah ini
untuk dianalisis, kemudian hasilnya dijadikan oleh peneliti untuk bahan evaluasi
yang membantu pemerintah Kabupaten Landak dilain kesempatan. Maka dari itu
peneliti membuat keputusan untuk meneliti masalah yang telah disebutkan pada
bab sebelumnya, yang berlokasi di asrama mahasiswa kerjasama Kabupaten
Landak, Wisma Ayong Jl. Kapten Abdul Hamid Panorama 2 No. 41A Bandung.
2. Subjek Populasi
Faktor yang penting dalam penelitian adalah data yang menjawab
pemecahan masalah (pertanyaan penelitian) serta untuk menguji hipotesis yang
telah diturunkan. Data tersebut dapat diperoleh dari populasi yang ada di
lapangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 61) menyatakan
bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Pengertian yang dikemukakan di atas menjelaskan bahwa populasi pada
penelitian ini diartikan sebagai sekelompok orang atau barang yang berdiam di
suatu tempat dan memiliki ciri yang dapat membedakan dirinya dengan yang lain.
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak
angkatan 2007 dan 2008 yang sedang atau sudah menyelesaikan Tugas Akhir.
Adapun mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak yang menjadi sumber data
sebanyak 21 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel dalam suatu kegiatan penelitian adalah mewakili dan dijadikan
responden subjek penelitian atau yang akan diteliti dan dijadikan responden
penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 62)
menyatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.” Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan
teknik pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga
kesimpulan yang diambil dapat dipercaya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh.
Menurut Sugiyono (2014: 68), bahwa: “teknik sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Hal
ini dikarenakan populasi yang digunakan pada penelitian ini relatif kecil, kurang
dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Maka sampel yang diteliti sebanyak 20 mahasiswa Kerjasama
Kabupaten Landak.
B. Alur Penelitian
Apapun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan atau
ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti.
Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaaan antara harapan dan
kenyataan. Alur penelitian merupakan tahap – tahap yang dirancang dalam suatu
penelitian. Alur penelitian bertujuan sebagai pedoman sehingga penelitian lebih
30
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Menentukan Populasi dan sampel
Analisis Data: 1. Deskriptif Uji Coba Instrumen:
1. Judgement
Angket
Observasi
Observasi Lapangan
Masalah
Identifikasi Masalah
Merumuskan Masalah
Menentukan Tujuan
Alur Penelitian
Menentukan Metode Penelitian
Mulai
Menentukan Variabel
Selesai Penyusunan Laporan
Pembahasan
Kesimpulan Penyusunan Instrumen
Pengumpulan Data
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
C. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian
Menurut penjelasan yang dikemukakan Sugiyono (2014: 3) menyebutkan
“variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal atau univariat, karena tidak ada hubungan diantara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya. Variabel dalam penelitian ini adalah Kejenuhan Belajar Mahasiswa
Kerjasama Kabupaten Landak dan Penyelesaian Tugas Akhir.
2. Paradigma Penelitian
Penjelasan menurut Sugiyono (2014 :8) paradigma penelitian dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Gejala-gejala yang terjadi:
1. Mahasiswa Menyelesaikan Tugas Akhir Tepat Waktu
32
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kejenuhan belajar
mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak dan penyelesaian Tugas Akhir di FPTK
Universitas Pendidikan Indonesia. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka
metode penelitian deskriptif dirasakan relevan dengan masalah yang sedang
diteliti. Mengenai metode deskriptif ini, menurut Suharsimi Arikunto (dalam
Khaerudin 2013: 31) menjelaskan, bahwa “... yaitu penelitian yang dimaksudkan
untuk meyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan”. Data yang diperoleh kemudian
diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan. Penelitian deskriptif adalah salah satu
jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara
fenomena yang diuji.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat
tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Sebagaimana yang dikemukakan menurut Suharsimi Arikunto (dalam
Khaerudin 2013: 39) menyatakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sitematis sehingga lebih mudah diolah.”.
Penelitian ini menggunakan teknik angket sebagai alat pokok pengumpul
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Adapun penyusunan alat pengumpul data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menyusun kisi-kisi.
2. Membuat petunjuk pengisian.
3. Menyusun rancangan pertanyaan dan pilihan jawaban.
4. Memperbanyak angket yang direvisi sesuai dengan jumlah responden yang
ditetapkan.
F. Proses Pengembangan Instrumen Berdasarkan Judgement
Dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi,
karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti. Sebelum instrumen
penelitian digunakan perlu dilakukan judgement oleh para ahli, dalam hal ini
berupa angket yang akan dipergunakan, sehingga yang kita buat dapat dikatakan
baik. Prosedur yang harus ditempuh untuk mendapatkan instrumen yang yang
baik adalah:
1. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel.
2. Penulisan item-item (butir soal).
3. Penyuntingan yaitu melengkapi instrumen dengan kunci jawaban.
Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrument atau alat
pengukur terhadap konsep yang akan dikur, sehingga suatu instrumen akan
dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas ini dilakukan dengan cara menyampaikan kuesioner
kepada penilai (judger), pada penelitian ini penyusun memilih Wowo Sunaryo
Kuswana sebagai judger.
G. Data dan Sumber Data 1. Data
Penjelasan Suharsimi Arikunto yang dikutip Khaerudin (2013: 34)
menyatakan bahwa: “Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka.” Berdasarkan definisi tersebut, data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah data langsung berupa jawaban-jawaban yang diperoleh
34
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
data variabel kejenuhan belajar dan data penyelesaian Tugas Akhir sebagai
variabel penyelesaian Tugas Akhir.
2. Sumber Data
Pendapat Suharsimi Arikunto yang dikutip Khaerudin (2013 : 34),
menjelaskan bahwa:
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data itu diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut adalah responden. Yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan-pertanyaan terlulis maupun lisan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sumber data dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak yang sedang atau sudah
menyelesaikan Tugas Akhir pada tahun 2014. Data yang ada disini adalah data
kuantitatif yang berbentuk angka-angka yang diperoleh dari kuesioner.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (dalam Khaerudin 2013: 37) bahwa:
“mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.” Ketika
melaksanakan penelitian ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan,
antara lain:
1. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto (dalam Khaerudin 2013: 37),
adalah “ barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.
2. Angket
Penjelasan dari Suharsimi Arikunto (dalam Khaerudin 2013: 38)
menyatakan bahwa: “ Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
angket di atas, maka penulis menggunakan angket ini sebagai teknik untuk
mengetahui identifikasi Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama
Kabupaten Landak dan Penyelesaian Tugas Akhir. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (dalam
Khaerudin 2013: 38) angket tertutup berarti angket yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih pada kolom atau tempat yang
sesuai. Penentuan angket tertutup ini atas pertimbangan bahwa dengan angket
tertutup ini memudahkan responden untuk memilih serta adanya keseragaman
jawaban. Skala pengukuran dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis analisis
data yang digunakan. Pada penelitian ini, untuk tingkat kejenuhan belajar
(variabel kejenuhan belajar) dan penyelesaian tugas akhir (variabel penyelesaian
Tugas Akhir) menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013: 92) skala
likert adalah “skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Data yang telah
terkumpul melalui angket, kemudian penulis olah ke dalam bentuk kuantitatif,
yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab
oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan
Sugiyono (2013: 94).
Tabel 3.1
Skala jawaban angket pada Skala Likert
Pernyataan/Pertanyaan
I. Teknik Analisis Data
36
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
sumber data lain terkumpul. Menurut Sugiyono (2013: 147), menjelaskan bahwa:
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
Penelitian ini tidak mengajukan hipotesis sehingga perhitungan untuk
menguji hipotesisnya tidak dilakukan. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian
kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang
menjadi pusat perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya
sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada
saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang akan
datang.Karena itu tidak selalu menuntut adanya hipotesis, tidak menuntut adanya
perlakuan atau manipulasivariabel, karena gejala dan peristiwanya telah ada dan
peneliti tinggal mendeskripsikannya. Variabel yang diteiliti bisa tunggal, atau
lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga mendeskripsikan hubungan beberapa
variabel.
1. Langkah-langkah Analisis Data
Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab perumusan terhadap
masalah yang diajukan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka
pekerjaan selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Uji statistik data yang
digunakan dalam menganalisis data terlebih dahulu harus diperhatikan apabila
data itu apakah terkait dengan data kuantitatif atau data kualitatif. Berkaitan
dengan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, dimana pengukuran
semua variabel dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala likert, maka data
pengukuran tingkat kejenuhan, dan penyelesaian Tugas Akhir dapat dikategorikan
sebagai data kuantitatif. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang
dikumpulkan, untuk data kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Prosedur yang ditempuh dalam menganalisis
data ini adalah:
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
dikembalikan, memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran pengisian.
b. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban, menghitung skor
yang diperoleh dari tiap responden.
c. Klasifikasi data
d. Tabulasi data
e. Menghitung frekuensi data
f. Perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai
(persen, rata-rata, SD,)
g. Memvisualisasikan data (tabel, grafik)
h. Menarik kesimpulan penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian, mensintesiskan semua jawaban pertanyaan penelitian dalam
satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara
keseluruhan.
Termasuk dalam statistik deskriptif menurut Sugiyono (2013: 148),
“...adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, dan perhitungan prosentase”.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk penelitian kuantitatif,
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan statistik deskriptif, dikarenakan pada penelitian ini
hanya ingin menjawab rumusan masalah dengan cara mendeskripsikan keadaan
yang ada pada sampel. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013:
147), yang menjelaskan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Statistik
deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel,
dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel
diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk
38
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif jenis deskriptif survey.
2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor
Data yang diperoleh dari responden yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya yang berupa skor mentah harus dikonversikan ke dalam T-Score
dengan menggunakan rumus:
a. Menghitung skor rata-rata (mean), dengan rumus:
∑ ∑
(Syafaruddin Siregar, 2004: 22)
M : Mean
ΣXi : Jumlah skor item variabel X
ΣYi : Jumlah skor item variabel Y
b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus:
√
∑ (Syafaruddin Siregar, 2004: 23)c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus:
(Syafaruddin Siregar, 2004: 24)
Hasil perhitungan dari T-skor digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
3. Deskriptif Data Distribusi Frekuensi
Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa
populasi yang sedang diselidiki berdistribusi normal, jika ternyata populasi tidak
berdistribusi normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku.
Tabel 3.2
Persiapan Distribusi Frekuensi
Interval f Xi Zi lo li ei X2
Jumlah
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Pengisian tabel di atas mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan rentang, dengan rumus:
(Syafaruddin Siregar, 2004: 24)
dimana:
Xa : data terbesar
Xb : data terkecil
b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan
Sturgesrs
(Syafaruddin Siregar, 2004: 24)
c. Menentukan Panjang Kelas Interval (p)
(Syafaruddin Siregar, 2004: 25)
d. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
e. Menghitung Nilai Rata-Rata (M)
∑ ∑
(Syafaruddin Siregar, 2004: 22)
f. Menghitung Simpangan Baku (SD)
√∑
g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-Harga yang Diperlukan
dalam Uji Chi-Kuadrat (χ2)
1) Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval
Bb = Skor terendah
Ba = Skor tertinggi
2) Menentukan Z dengan rumus:
40
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
3) Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (L0) dengan Menggunakan Tabel
Distribusi Normal (luas di bawah lengkung normal standar normal dari 0-Z)
4) Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (Li)
Li = L1– L2 (Syafaruddin Siregar, 2004: 87)
5) Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei)
∑
(Syafaruddin Siregar, 2004: 87)
6) Menghitung Nilai Chi-kuadrat ( χ2)
(Syafaruddin Siregar, 2004: 87)
7) Menentukan Normalitas Data Tiap Variabel
Dari tabel perhitungan untuk (χ2), dengan α = 0,05 dan dk = k-3, maka
didapat χ2tabel 0,95 (dk), berdasarkan hal tersebut χ2tabel dengan χ2hitung dinyatakan
berada di daerah penerimaan (Ho diterima) atau penolakan (Ho ditolak).
4. Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Bagian ini dimaksudkan untuk melihat penyebaran distribusi frekuensi
melalui tabel dengan format sebagai berikut:
Tabel 3.3
Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif
Interval Frekuensi
Sumber: Adaptasi dari Suryono (2014: 38)
5. Analisis Variabel Dengan Skor Ideal
Menurut Sugiyono (2013: 176), skor ideal/kriterium adalah “skor yang
ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[Type text]
Sugiyono (2013: 176)
6. Klasifikasi Kategori Frekuensi
Kategori rendah = x < (mean – simpangan baku)
Kategori sedang = (mean–simpangan baku) sampai (mean + simpangan baku)
Kategori tinggi = x > (mean + simpangan baku)
Tabel 3.4
Kategori frekuensi
No Skor Frekuensi Kategori Persentase Frekuensi
Jumlah
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab
tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Kabupaten
Landak, yang terdiri dari 20 orang mahasiwa pada Tahun ajaran Akademik
2013/2014, secara umum mengalami kejenuhan belajar pada kategori sedang,
yaitu 70% dari keseluruhan.
2. Gambaran secara umum penyelesaian Tugas Akhir yang dialami mahasiswa
kerjasama Kabupaten Landak, yang terdiri dari 20 orang mahasiswa pada
Tahun ajaran Akademik 2013/2014, secara umum mengalami kendala pada
proses penyelesaiannya yang berada pada kategori sedang, yaitu 65 %.
B. Saran
Berdasarkan temuan data yang diteliti, dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Landak, sebaiknya melakukan evaluasi
untuk kinerja yang lebih baik lagi.
2. Bagi mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak:
a. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
1) Kurangi sifat malas dan santai ketika mengerjakan tugas.
2) Berkomunikasi dengan dosen, sesama teman dan orang tua.
3) Menanamkan rasa sadar terhadap kewajiban di kampus.
4) Memanfaatkan dengan baik fasilitas yang ada di workshop.
5) Mencari kegiatan yang bermanfaat untuk mengembangkan potensi diri.
6) Memperbanyak doa agar dimudahkan dalam semua urusan.
7) Segera menyelesaikan permasalahan di kampus, supaya tidak larut dan
membuat jenuh dalam belajar.
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
1) Berkomunikasi dengan dosen, sesama teman dan orang tua.
2) Serius dalam mengerjakan tugas dari dosen.
3) Kurangi kegiatan yang menyita waktu belajar.
4) Memperbanyak doa supaya diberi kemudahan dari Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Perbanyak kegiatan yang berhubungan dengan Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro, untuk menambah ilmu dan pengalaman.
6) Segera mencari solusi ketika dihadapkan dengan masalah di kampus.
7) Rajin berkonsultasi dengan pembimbing mengenai kemajuan akademik.
c. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
1) Berkomunikasi dengan dosen, sesama teman dan orang tua.
2) Kurangi kegiatan yang menyita waktu belajar.
3) Perbanyak pengalaman dengan mengikuti kegiatan yang bermanfaat dari
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil.
4) Menyelesaikan masalah di kampus dengan cepat, supaya tidak
menghambat urusan dengan yang lain.
5) Berkonsultasi dengan dosen pembimbing supaya bisa membantu
menyelesaikan masalah akademik.
6) Pandai membawa diri untuk tidak larut dalam kejenuhan, sehingga segala
masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dengan cepat.
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas
agar menghasilkan gambaran mengenai tingkat kejenuhan belajar dan
penyelesaian Tugas Akhir benar-benar teruji. Hal ini bertujuan agar
Surya Dharma Purba, 2014
Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Kerjasama Kabupaten Landak Dan Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. (2009). Model Konseling Kognitif-Perilaku Untuk Menangani Kejenuhan Belajar Mahasiswa: Studi pengembangan model konseling pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia tahun akademik 2008/2009. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Yusrizal, Eri (2010). Kesulitan-Kesulitan Penyelesaian Tugas Akhir Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hardiyanto, Erwin. (2009). Kejenuhan Belajar dan Cara Mengatasinya. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Khaerudin (2013). Pengaruh Minat Peserta Didik Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Lutfi R. M. (2009). Faktor-Faktor Kesulitan Dalam Menyelesaian Mata Kuliah Tugas Akhir. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Relas, Wawan. (2011). Hubungan Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dengan Penyelesaian Tugas Akhir. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Siregar, Syafaruddin. (2004). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Grasindo.
Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunaryo, Wowo (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pelajaran Merakit Rangkaian Kontrol Motor.Bandung: Tidak Diterbitkan.
_____, (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional [Online]. Tersedia: http://www.google.com.
_____, (2011). Draft Standar Operasional Prosedur Tata Tulis Mata Kuliah Penyusunan Tugas Akhir Bidang Keahlian Otomotif. Bandung: Tidak Diterbitkan.
_____, (2012). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi [Online]. Tersedia: http://www.google.com.
_____, (2014). Sistem Pendidikan Tinggi [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id