EFEKTIVITAS PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ARTIKEL
DALAM BAHASA JERMAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh:
Ginan Muhammad Fabroyir
NIM 0906551
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Efektivitas Permainan Sprachbaukasten
untuk Meningkatkan Pemahaman
Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman
Oleh
Ginan Muhammad Fabroyir
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Ginan Muhammad Fabroyir 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
EFEKTIVITAS PERMAINAN SPRACHBAUKASTEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN ARTIKEL DALAM
BAHASA JERMAN
Disetujui dan disahkan oleh:
PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,
Drs. Setiawan, M.Pd. Dra. Hafdarani, M.Pd.
NIP. 195906231987031003 NIP. 196604251993022001
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman
FPBS UPI
Drs. Amir, M.Pd
ABSTRAKSI
Fabroyir, Ginan Muhammad. 2013. Efektivitas Permainan Sprachbaukasten untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman. Bandung. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. FPBS.UPI Pembelajaran yang menarik lebih disukai siswa dibandingkan pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Hal ini juga berlaku pada pembelajaran Grammatik, yang di dalamnya ditemukan materi pembelajaran Artikel (kata sandang nomina). Dibandingkan dengan penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman, penggunaan Artikel dalam bahasa Indonesia tidak begitu produktif. Kondisi ini mengakibatkan kebingungan siswa akan penggunaan Artikel, contohnya pada Kasus Nominativ dan Kasus Akkusativ. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang efektif dan menarik perhatian siswa sehingga materi pembelajaran Artikel dapat tersampaikan dengan baik, dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Permainan Sprachbaukasten untuk Meningkatkan Pemahaman Penggunaan Artikel dalam Bahasa Jerman”. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menggambarkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten-Spiel, 2) mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel setelah penggunaan permainan Sprachbaukasten, 3) mengetahui efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experiment dengan mengambil populasi penelitian seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMKN 3 Bandung dan sampel penelitian sebanyak 30 siswa dari kelas XI Akuntansi 1. Setelah data dianalisis diperoleh nilai rata-rata pretest 59 dan posttest 81,93. Berdasarkan uji t diperoleh hasil dan
SYNOPSE
Fabroyir, Ginan Muhammad. 2013. Die Effektivität des Sprachbaukasten-Spiels zur Steigerung des Verstehens des Gebrauchs von Artikeln im Deutschen. Bandung. Abschlussarbeit. Deutschabteilung. FPBS.UPI
E. Hipotesis Penelitian ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
1 Tabel Nilai Data Pretest dan Posttest ... 79
2 Tabel Uji Normalitas Data Pretest ... 82
3 Tabel Hasil Uji Normalitas Tes ... 79
4 Tabel Uji Normalitas Data Posttest ... 85
5 Tabel Hasil Uji Normalitas Tes ... 87
6 Tabel Besar Varians Data Pretest dan Posttest ... 88
7 Tabel Distribusi Nilai Pretest, Posttest dan Gain Siswa ... 89
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 51
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 61
Lampiran 3 Nilai Data Pretest dan Posttest ... 79
Lampiran 4 Uji Normalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 81
Lampiran 5 Uji Homogenitas Varians Data X dan Y ... 88
Lampiran 6 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest ... 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa asing yang diajarkan pada
beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) berbeda dengan pelajaran bahasa asing lainnya dalam proses pembelajaran
dan isi di dalamnya, namun secara umum dapat ditemukan beberapa kesamaan
yakni di antaranya, kebutuhan akan media pembelajaran yang menarik dan
mutakhir, perlunya metode, strategi dan teknik pembelajaran yang efektif dan
efisien. Proses pembelajaran yang menarik lebih disukai siswa daripada proses
pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Proses
pembelajaran yang menarik tentu saja menggugah rasa ingin tahu dan menambah
ketertarikan siswa terhadap hal yang dipelajari, sedangkan pembelajaran yang
tidak menarik dan cenderung membosankan menyebabkan sulitnya mencapai
tujuan pembelajaran.
Pada pembelajaran bahasa Jerman terdapat pembelajaran menulis
(schreiben), membaca (lesen), menyimak (hören), dan berbicara (sprechen) yang
diajarkan untuk memenuhi kebutuhan siswa, akan tetapi sering kali ditemukan
kegagalan dalam proses pembelajaran bahasa yang mungkin disebabkan oleh
kemampuan siswa yang beragam, minat siswa yang kurang terhadap bahasa
maupun media dan sarana pendukung lainnya yang dinilai kurang memadai dalam
2
Implikasi akan ketidaksempurnaan sarana dan prasarana pembelajaran
adalah tidak tercapainya tujuan yang sebelumnya telah dicanangkan. Salah satu
contohnya dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMK adalah kurangnya minat
siswa di SMK terhadap bahasa terutama bahasa Jerman menjadikan pelajaran
bahasa tidak lebih hanya sekedar pelajaran “tambahan” yang tidak lebih penting
dari pelajaran kejuruan ataupun pelajaran lainnya. Dalam hal ini dibutuhkan
dorongan yang kuat dari pengajar bahasa Jerman untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman. Salah satu cara yang dapat ditempuh
untuk menarik siswa terhadap bahasa Jerman adalah dengan disediakannya
permainan yang terintegrasi dengan pembelajaran, sehingga siswa tanpa disadari
ikut serta dalam pembelajaran dan dapat mengambil pelajaran dari permainan
tersebut.
Permainan dalam pembelajaran ditujukan untuk lebih menjaring dan
menarik minat siswa terhadap proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa secara
aktif dalam proses belajar akan mempermudah tugas pengajar. Keaktifan siswa
menggambarkan bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik, karena
terjadi interaksi baik antara guru dan siswa, maupun antara siswa dan siswa secara
langsung.
Salah satu materi pembelajaran yang diajarkan di kelas XI SMK adalah
Grammatik yang diantaranya siswa mempelajari perubahan bentuk Artikel (kata
sandang nomina) berdasarkan penggunaanya dalam kalimat. Bentuk perubahan
tersebut yaitu dari bentuk Artikel dalam Kasus Nominativ seperti kalimat “das ist
3
Kasus Akkusativ seperti kalimat “Ich esse das Brot”, dan “du isst eine Tafel
Schokolade”. Berdasarkan pengalaman penulis selama Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Bandung dari bulan Januari hingga bulan Juni
2013, ditemukan kesulitan siswa pada kelas XII untuk memahami penggunaan
Artikel baik dalam Kasus Nominativ maupun dalam Kasus Akkusativ, padahal
materi tersebut telah dipelajari pada kelas XI.
Pengalaman penulis dalam penggunaan permainan dalam pembelajaran
memberikan kesan yang mengubah pemikiran penulis yang tadinya kurang begitu
memperhatikan akan guna dan manfaat permainan dalam pembelajaran menjadi
lebih memperhatikannya, karena ternyata permainan memberikan manfaat banyak
dalam proses pembelajaran. Salah satu permainan yang pernah digunakan penulis
dalam proses pembelajaran yaitu Sprachbaukasten. Dalam permainan ini siswa
dilatih untuk menemukan susunan kata ataupun huruf dengan memperhatikan
aturan-aturan yang berlaku dalam pembentukan kata, frasa maupun kalimat.
Penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran susunan
kalimat sehari hari dengan tema Tagesablauf pada masa PPL mendapatkan atensi
yang besar dari siswa dan menghasilkan pemahaman siswa yang lebih baik
dibandingan sebelum menggunakan permainan ini. Berdasarkan alasan ini,
penulis memiliki keyakinan bahwa permainan ini juga dapat digunakan pada
pembelajaran lainnya terutama yang berhubungan dengan struktur dan tata
bahasa. Berangkat dari pemaparan tersebut, penulis bermaksud untuk mencari
tahu lebih lanjut tentang penggunaan permainan Sprachbaukasten dalam
4
Penelitian tentang penggunan permainan Sprachbaukasten dalam
pembelajaran bahasa Jerman pernah dilakukan oleh Pratiwi (2010) melalui
skripsinya yang berjudul Penerapan Sprachbaukasten pada pembelajaran
keterampilan menulis bahasa Jerman siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8
Malang. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa penerapan Sprachbaukasten
dapat mengundang dan menambah semangat siswa dalam proses pembelajaran.
Melalui penelitian ini juga dapat diketahui, bahwa permainan Sprachbaukasten
dapat mempermudah siswa untuk memahami isi pembelajaran terutama gramatika
bahasa Jerman dalam proses pembentukan kalimat untuk pembelajaran menulis.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah disebutkan,
penulis bermaksud mencari tahu bagaimana dampak pengunaan permainan
Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel dan menggali sejauh mana
permainan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam
menggunakan Artikel.
B. Identifikasi Masalah
Setelah menyebutkan apa yang menjadi latar belakang masalah diatas,
penulis menocba mengidentifikasi penyebab dari masalah siswa dalam memahami
penggunaan Artikel, seperti berikut:
1. Apakah banyaknya Artikel kata benda dalam bahasa Jerman mempengaruhi
kesulitan siswa dalam memahami penggunaan Artikel?
2. Apakah kesulitan siswa memahami Artikel dipengaruhi oleh adanya perbedaan
5
3. Apakah minat siswa yang kurang terhadap bahasa Jerman berpengaruh kepada
kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran Artikel?
4. Apakah kesulitan siswa memahami penggunaan Artikel dipengaruhi oleh
teknik pengajaran bahasa Jerman yang tidak sesuai dengan kondisi psikologis
siswa?
5. Apakah suasana dalam pembelajaran bahasa Jerman mempengaruhi siswa
dalam memahami penggunaan Artikel?
6. Apakah permainan Sprachbaukasten dapat meningkatkan minat siswa untuk
memahami penggunan Artikel?
7. Apakah permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman
siswa dalam penggunaan Artikel?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah penulis jelaskan sebelumnya, dapat
kita lihat bahwa banyak kemungkinan penyebab kesulitan siswa yang dapat
diteliti. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membatasi masalah hanya pada
Efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman
penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman.
D. Rumusan Masalah
Berangkat dari pembatasan masalah, penulis merumuskan beberapa
6
1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam menggunakan Artikel sebelum
penggunaan permainan Sprachbaukasten?
2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel setelah
penggunan permainan Sprachbaukasten?
3. Apakah permainan Sprachbaukasten efektif untuk meningkatkan pemahaman
siswa dalam penggunaan Artikel?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini
memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Menggambarkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel
sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten.
2. Mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggunaan Artikel setelah
penggunaan permainan Sprachbaukasten.
3. Mengetahu apakah penggunaan permainan Sprachbaukasten efektif untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam penggunaan Artikel.
F. Manfaat Penelitian
Pengajar bahasa Jerman harus selalu memperbaiki kemampuannya dalam
mengajar melalui proses pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien guna
mencapai tujuan pembelajaran bahasa Jerman. Oleh karena itu penulis
7
1. Melalui penelitian ini siswa dapat memperbaiki pemahamannya dalam
penggunaan Artikel.
2. Dengan penelitian ini pengajar bahasa Jerman dapat memiliki alternatif lain
yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran Artikel yang lebih bervariasi.
3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat lebih memperluas cakrawala
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan diterapkan penulis untuk penelitian ini adalah
metode quasi experiment yaitu, metode eksperimen semu dengan satu kelas
penelitian tanpa kelas kontrol. Dalam penelitian ini digunakan permainan
Sprachbaukasten. Langkah awal adalah siswa diberi pretest untuk melihat sejauh
mana tingkat pemahaman penggunaan Artikel bahasa Jerman. Setelah itu
dilakukan treatment sebanyak tiga kali yang bermaterikan penggunaan permainan
Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel. Lalu dilakukan posttest untuk
melihat sejauh mana pencapaian siswa setelah menggunakan permainan
Sprachbaukasten. Setelah memperoleh data, hasil pretest dan posttest akan
dibandingkan dan dianalisis secara statistik. Penelitian ini berisikan penggunaan
permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel
bahasa Jerman.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Pretest Treatment Posttest
Eksperimen X
37
Keterangan:
: Pemberian Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
memahami penggunaan Artikel bahasa Jerman sebelum dilakukan perlakuan
dengan menggunakan permainan Sprachbaukasten.
X : Perlakuan (treatment), berupa permainan Sprachbaukasten.
: Pemberian tes akhir yang bertujuan untuk mengukur variabel terikat setelah
perlakuan ( Posttest).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang efektivitas permainan Sprachbaukasten untuk meningkatkan pemahaman penggunaan Artikel dalam bahasa Jerman dilaksanakan di SMKN 3 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014
C. Populasi dan Sampel
Dalam metode eksperimen semu yang akan digunakan dalam penelitian
ini, tidak dilakukan pengacakan pada subjek kelompok berdasarkan kelas yang
sudah ada. Subjek penelitan ini adalah siswa.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas XI Akuntansi
SMK Negeri 3 Bandung
2. Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa di kelas XI
Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan berdasarkan
38
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu:
1. Variabel independen/bebas (x) yaitu permainan Sprachbaukasten.
2. Variabel dependen/terikat (y) adalah pemahaman penggunaan Artikel dalam
bahasa Jerman.
E. Instrumen Penelitian
Salah satu kegiatan dalam perencanaan suatu penelitian adalah menyusun
instrumen penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis gramatika Artikel bentuk
Nominativ dan Akkusativ dalam bentuk soal isian. Soal yang diberikan kepada
siswa saat pretest dan posttest merupakan soal yang sama. Hal ini bertujuan agar
hasil kedua tes tersebut dapat dibandingkan. Bahan soal tersebut diambil dari
bahan ajar yang digunakan di SMK Negeri 3 Bandung yaitu Studio D A1, Schritte
international dan Grüβ Dich!!!, sehingga tidak dilaksanakan uji validitas dan
realibilitas karena instrumen dianggap telah valid dan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Kajian pustaka berupa pengumpulan teori yang relevan sesuai dengan masalah
penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai landasan atau bahan dasar
39
2. Tes awal (Pretest) dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa
memahami penggunaan Artikel.
3. Pemberian perlakuan yang bertujuan untuk mengujicobakan penggunaan
permainan Sprachbaukasten dalam pembelajaran Artikel bahasa Jerman.
4. Tes akhir (Posttest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami penggunaan Artikel setelah menggunakan permainan
Sprachbaukasten.
5. Membandingkan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest dengan menggunakan
uji t.
6. Membuat kesimpulan
7. Membuat laporan penelitian.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data diperlukan untuk memproses data yang telah
didapat untuk dianalisis hasilnya, adapun tahapannya adalah:
1. Memeriksa hasil pretest dan posttest kemudian ditabulasikan untuk mengetahui
nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.
2. Penentuan uji statistik. Sebelum menentukan uji statistik yang akan digunakan,
maka dilakukan uji persyaratan analisis diantaranya: uji normalitas dan uji
homogenitas data, kemudian dilakukan uji signifikan perbadaan rata-rata denan
menggunakan uji t.
3. Perumusan hipotesis statistik
40
: µ SsP = µ SbP
: µ SsP > µ SbP
Keterangan:
µ SsP: Merupakan hasil belajar setelah treatment diberikan atau nilai tes akhir
(posttest).
µ SbP: Merupakan hasil belajar sebelum treatment diberikan atau nilai tes awal
(pretest).
: Tidak terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah
penggunaan permainan Sprachbaukasten.
: Terdapat peningkatan pada pemahaman penggunaan Artikel setelah
penggunaan permainan Sprachbaukasten..
4. Pembahasan hasil penelitian.
5. Penarikan kesimpulan.
H. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan
penelitian ini, diantaranya:
1. Membuat proposal penelitan
2. Mengadakan observasi awal ke sekolah yang akan diteliti untuk mengetahui
dasar-dasar masalah yang ada dalam proses pembelajaran Artikel.
3. Membuat surat ijin penelitian ke SMKN 3 Bandung.
4. Menyusun RPP dan merancang rencana persiapan pembelajaran untuk kelas
41
5. Menyusun instrumen penelitian.
6. Melakukan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa.
7. Memberikan treatment kepada siswa
8. Melakukan posttest guna mengetahui peningkatan pemahaman siswa
9. Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan
uji t.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan dan pembahasan data hasil penelitian yang
dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 3 Bandung, maka
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada pretest, yaitu sebelum penggunaan permainan Sprachbaukasten diketahui
nilai rata-rata siswa adalah 59 dengan nilai terrendah adalah 20 dan nilai
tertinggi yang didapat siswa adalah 78.
2. Pada posttest, yaitu setelah penggunaan permainan Sprachabaukasten
diketahui nilai terrendah yang diperoleh siswa adalah 56 dan nilai tertinggi
adalah 100 dengan nilai rata-rata 81,93.
3. Berdasarkan uji t diperoleh hasil , sehingga
terlihat adanya perbedaan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata siswa
pada saat pretest sebelum diberikannya perlakuan/treatment dan pada saat
posttest yaitu setelah pemberian perlakuan/treatment. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan permainan Sprachbaukasten pada
48
B.Saran
Setelah memaparkan hasil dari penelitian ini dan dengan harapan
pembelajaran bahasa Jerman terutama pembelajaran Artikel dapat lebih baik lagi,
maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Permainan Sprachbaukasten dapat menjadi pilihan dalam pembelajaran bahasa
Jerman untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami
penggunaan Artikel.
2. Untuk peneliti yang tertarik pada Permainan Sprachbaukasten dan pemahaman
penggunaan Artikel, disarankan untuk lebih maksimal dalam memasukkan isi
materi pembelajaran ke dalam permainan Sprachbaukasten untuk mendapatkan
49
DAFTAR PUSTAKA
Dauvillier, Christa dan Hillreich, Dorothea Lévy. (2004). Spiele im
Deutschunterricht. Berlin: Langenscheidt.
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2009) Lehr- und Übungsbuch der deutschen
Grammatik. Ismaning: Hueber Verlag.
Fleer, Sarah. (2008). Kurzgrammatik für den schnellen Überblick. Berlin dan
München: Langenscheidt.
Fuhroh, Liana Shobariyatul. (2012). Hubungan Daya Ingat dengan Penguasaan
Artikel. Skripsi S1 pada FPBS UPI Bandung, tidak diterbitkan.
Funk, Hermann. Kuhn, Christina dan Demme, Silke. (2008). Studio d A1 Deutsch
als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.
Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik.
Berlin/München: Langenscheidt.
Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. (2003). Handbuch der deutschen Grammatik.
Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co, KG.
Hering, Axel. Mattusek, Magdalena dan Perlmann-Balme, Michaela. (2002). Em
Übungsgrammatik. Ismaning: Max Hueber Verlag.
Luscher, Renate. (2007). Übungsgrammatik für Anfänger. Ismaning: Max Hueber
Verlag.
Niebisch, Daniela. (2009). Schritte International. Ismaning: Hueber.
Pratiwi, Dewi. (2010). Penerapan Sprachbaukasten-Spiel pada Pembelajaran
50
Negeri 8 Malang. Skripsi S1 pada Universitas Negeri Malang, tidak
diterbitkan.
Reimann, Monika. (2010). Kurzgrammatik zum Nachschlagen und Üben.
Ismaning: Hueber Verlag.
Surkamp, Carola. (2010). Metzler-Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart:
Metzler.
Voit, Heike. (2013). PONS Grammatik kurz und bündig Deutsch als
Fremdsprache. Stuttgart: PONS.
Wahrig-Burfeind, Renate. (2011). Wahrig Deutsches Wörterbuch. München:
Wissenmedia.
Daftar Pustaka dari Internet:
Anonim. (…..). _________________________________________ [Online].
http://www.cafe-lingua.de/deutsche-grammatik/Artikel.php.Tersedia: [17
Agustus 2013]
Anonim. (…..). _________________________________________ [Online].
www.mein-deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=59.Tersedia: [17 Agustus
2013]