• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR

DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh

Risna Dewi Febrianti Nim. 0903987

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA

GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA

KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR DANGIANG

KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

Risna Dewi Febrianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Risna Dewi Febrianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Risna Dewi Febrianti 0903987

ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR

DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG

Disetujui dan Disahkan Oleh

Pembimbing 1

E. Dedi Dj. Rosala, S.Sen., M.Hum NIP. 195703041983031001

Pembimbing II

Dra. Sri Dinar Munsan NIP. 195809291988032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(4)

i

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Skripsi dengan judul Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan pengamatan terhadap seni tradisi di Jawa Barat, tepatnya di Sumedang. Permasalahan yang dibahas meliputi tentang busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, dan makna busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, dimana peneliti akan melakukan pengamatan yang secara objektif yang mengungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada, dan menggambarkan secara sistematis fakta dan karekteristik objek dan subjek yang diteliti di lapangan secara tepat yang kemudian dianalisis dan selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada laporan tertulis. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Tujuannya untuk mendeskripsikan serta menganalisis tentang permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, diantaranya tata busana tari Wayang berkarakter putra gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dan makna dari setiap busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Setelah melakukan penelitian dilapangan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil analisis dalam tata busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana mempunyai gaya dan ciri khas sendiri yang hanya dimiliki oleh kota Sumedang, sehingga disebut dengan tari Wayang gaya Kasumedangan. Ciri khas dari busana tari Wayang tersebut terdapat pada motif hiasnya yang selalu memakai motif bunga teratai. Tata busana yang ditangani oleh istri dari Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, baik menyulam busana, pembuatan rancangan busana maupun tata rias dikerjakan oleh Ibu Ono. Ibu Ono memakai motif bunga teratai dalam setiap baju tari Wayang, karena bunga tertai tersebut sepeti

menyembah yang artinya nyembah tersebut bukan kepada penonton tetapi kepada Allah

SWT, jadi dalam menaripun harus nyembah, selamanya kita itu tidak boleh lupa kepada Allah yang telah menciptakan kita di dunia.

(5)

v

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Pengertian Busana Tari ... 10

C. Busana Tari ... 13

D. Tari Wayang ... 17

1. Tari Wayang ... 17

2. Bentuk Penyajian Tari Wayang ... 19

3. Karakter tari Wayang ... 19

4. Busana Tari Wayang Priangan ... 22

E. Tari Wayang Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah dan Tata Busananya ... 26

F. Sekilas Tentang Makna dan Simbol yang Terkait pada penelitian... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 31

B. Metode dan Pendektan Penelitian... 31

C. Definisi Operasional ... 33

D. Instrumen Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Pengolahan Data ... 37

(6)

vi

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Gambaran Umum Lokasi penelitian ... 42

2. Sekilas Tentang Tari Wayang Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 44

3. B usana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 47

B. Pembahasan ... 91

1. Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 91

2. Makna yang terkandung pada Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesman kartadikusumah ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(7)

1

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Di dalam seni tari, kita mengenal berbagai unsur yang satu sama lain

saling membutuhkan. Unsur pendukung dalam sebuah tarian tidak bisa lepas

dari satu tarian tersebut, jika salah satu unsur yang menjadi penunjang dalam

sebuah tarian tersebut kurang menunjang terhadap tarian maka pesan dalam tari

tersebut kurang tersampaikan karena unsur tersebut menjadi pendukung

keutuhan dari suatu pertunjukan tari. Seperti halnya busana tari, tata busana

merupakan kebutuhan yang sangat esensial dalam sebuah pertunjukan, seorang

penari memakai busana tari bukan hanya untuk menghangatkan badan

meskipun berguna juga untuk melindunginya, tetapi yang paling utama adalah

dapat menggambarkan dan menyempurnakan identitas sebuah tarian, karena

adanya kesatuan yang serasi antara tata busana dengan tarian. Elfelt & Carner

dalam Caturwati menyatakan :

Pada umumnya busana yang dipakai untuk mendukung tarian, bertujuan untuk dapat lebih membantu si penari mendekatkan dirinya pada peran yang diinginkan. Busana tari yang berhasil mempunyai nilai yang sejajar dengan keadaan pemeran, latar belakang, lagu pengiring, dan teknik pentas. Hal ini secara langsung memberikan pengaruh yang besar terhadap proyeksi penari yang akan merupakan bagian dari dirinya serta membantu menonjolkan peran yang diinginkan sesuai dengan rencana pertunjukan. (Caturwati, 1998 : 33)

Busana tari merupakan bagian yang penting dari si penari, dapat

menyamarkan atau meningkatkan keserasian badan, dan dapat pula merupakan

bantuan nyata bagi penari. Dengan segala unsurnya bentuk, garis, warna dan

hiasan banyak efek yang diperoleh. Dapat kita lihat pada tari Wayang, busana

tarinya mengutamakan karakterisasi pada tiap-tiap peran. Setiap peran

mempunyai busananya sendiri, warna, bentuk, motif dan hiasannya harus

mendukung karakterisasi penari itu. Busana tari Wayang mempunyai susunan

(8)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sebenarnya tata busana akan menimbulkan efek yang menyimpang dari

keinginan semula yang diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan cara pemakaian

tata busana yang tidak sesuai dengan pakem-pakem yang telah dikenal.

Kesalahan-kesalahan ini akan berakibat buruk terhadap penampilan seorang

penari Wayang tersebut, kemungkinan besar akan mengubah tujuan dari tata

busana yang diinginkan, kemungkinan lebih jauh kita tidak akan berani

menampilkan suatu tarian Wayang, yang disebabkan oleh ketidaktauan kita

terhadap cara pemakaian tata busana yang dibutuhkan untuk satu peran dalam

tari Wayang. Tata busana tari Wayang akan dikatakan berhasil dan berperan

penting, apabila diyakini benar dapat meningkatkan penampilan dan dapat

menunjang tujuan ungkapan peran yang dibawakan. Sebaliknya ketidaktauan

cara memakai tata busana yang sesuai peran dalam tari Wayang akan

mengakibatkan keraguan untuk menampilkan peran-peran tari Wayang.

Alangkah janggalnya apabila seorang penari di atas panggung tidak

menghiraukan unsur tata busana yang mengandung tujuan untuk meningkatkan

peran dan tujuan tari yang disajikan. Di dalam tari Wayang terdapat beberapa

karakter, dimana tiap karakter yang dibawakan berbeda dalam tata busana nya.

Tata busana dalam tari Wayang akan membantu dan memepermudah

pengenalan terhadap peran yang ingin diungkapkan. Terutama apabila

dilakukan untuk suatu pertunjukan, tekanan-tekanan pada cara pemakaian tata

busana tari Wayang lebih diharapkan untuk diperjelas. Penari di atas panggung

adalah kesatuan antara diri dan peran yang dibawakannya, jiwa dan raganya

secara utuh diungkapkan melaui curahan kesesuaian laku perannya. Penari

sebaiknya menjadi penjelmaan dari berbagai karakter tarian yang

dibawakannya.

Di sini dimaksudkan sebagai penampilan pribadi yang telah bersatu

dengan watak tarian yang telah dibawakan. Peran Wayang yang dilakukan

melalui tari menjadi ajang komunikasi antar penonton dan penari, setiap peran

yang dibawakan memerlukan kejelasan dan perbedaan satu sama lain, dengan

(9)

3

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perbedaannya dan membantu menjelaskan peran yang ingin disampaikan

kepada penonton.

Dari pernyataan di atas seperti halnya di daerah Sumedang terdapat

sanggar yang mengajarkan tari Wayang karya Raden Ono Lesmana

Kartadikusumah, setiap sanggar tentunya memiliki ciri khas busana tari

Wayang, seperti sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun,

busana tari Wayang di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan

Ulun Kabupaten Sumedang masih mempertahankan warisan dari Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah itu sendiri, dimana busana yang dipakai pada tari

Wayang di sanggar Dangiang Kutamaya tidak ada perubahan dari segi motif

dan hiasan yang dipakai pada busana tari Wayang. Motif hias pada busana tari

Wayang karya Raden Ono Lesmana Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum

Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang dari dulu hingga sekarang masih

tetap menggunakan motif hias bunga teratai, dimana motif tersebut dipakai dan

didesain langsung oleh pencipta tarinya sendiri yakni Raden Ono Lesmana

Kartadikusumah.

Seiring perkembangan zaman, terdapat beberapa busana tari yang

memperlihatkan keglamouran dan mengikuti trend yang ada sehingga

berdampak pada makna simbolik di dalam suatu pola gambar pada busana dan

bentuk busana kurang terungkap dan mendukung tarian yang akan disajikan.

Kendati demikian di sanggar Dangiang Kutamaya yang dalam

perkembangannya masih tetap mempertahankan dan menjaga warisan yang ada

dari nenek moyangnya.

Dari paparan di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh

mengenai tata busana pada busana tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana

Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun

Kabupaten Sumedang, karena tata busana tari Wayang di sanggar tersebut

memilki ciri khas tersendiri, serta sanggar Dangiang Kutamaya ini masih

(10)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dipelihara untuk tetap berkembang di Kabupaten Sumedang dan menjadi

identitas di Kabupaten Sumedang.

Hal tersebutlah merupakan suatu masalah yang menarik bagi peneliti

untuk diamati dan dianalisis bagaimana tata busana tari Wayang yang ada di

sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten

Sumedang, oleh karena itu peneliti mengangkatnya melalui penelitian ini

dengan judul Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden

Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum

Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan judul serta latar belakang yang telah peniliti uraikan

sebelumnya, terdapat identifikasi masalah yang disampaikan, identifikasi

masalah tersebut adalah tata busana tari Wayang dan bagaimana makna dari

tata busana tari Wayang, dari identifikasi tersebut munculah pertanyaan

penelitian yang disebut dengan rumusan masalah, maka peneliti merumuskan

beberapa permaslahan, diantaranya :

1. Bagaimana Busana Tari Wayang karakter Putra Gagah Karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu

Geusan Ulun Kabupaten Sumedang?

2. Apa makna yang terkandung dalam Busana Tari Wayang Karakter Putra

Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang

Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang?

C.Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah peneliti bahas

sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan selain untuk memenuhi syarat ujian akhir untuk

(11)

5

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pendidikan seni Tari juga bertujuan untuk memperkaya bahan bacaan untuk

generasi penerus yang akan datang serta untuk memperoleh data secara

nyata di lapangan mengenai Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra

Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang

Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini, adalah :

1. Untuk mendeskripsikan Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra

Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar

Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten

Sumedang.

2. Untuk mendiskripsikan makna pada Busana Tari Wayang Karakter

Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar

Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

D.Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mencapai

tujuan yang telah dituliskan diatas, melainkan memberi manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan setidaknya pada bidang ilmu yang diteliti.

Selain itu, peneliti diharapkan dapat memiliki manfaat yang nyata bagi

pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah :

1. Peneliti

Manfaat yang paling terasa dalam penelitian ini yaitu untuk menambah

ilmu, wawasan, dan pengetahuan terutama dalam proses berpikir mengenai

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu

Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, kemudian selain itu peneliti juga bisa

mengetahui tentang Tata Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah

Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang

(12)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Mahasiswa UPI

Dengan penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan

informasi tentang Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah

Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang

Kutamaya Museum Prabu Geusan Uluin Kabupaten Sumedang.

3. Lembaga UPI

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi wahana guna memperkaya nuansa

ilmu pengetahuan tentang seni tradisional untuk lembaga UPI itu sendiri,

selain itu penelitian ini diharapkan untuk memperkaya kepustakaan sebagai

bahan bacaan bagi mahasiswa yang masih menimba ilmu di pendidikan seni

tari ini.

4. Pemerintah Daerah

Memberikan sumbangsih pemikiran data lapangan tentang eksistensi satu

seni tradisional yang ada di masyarakat sehingga bisa dijadikan

pertimbangan dalam rangka pengembangan dan pembinaannya.

E.Struktur Organisasi

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 pendahuluan merupakan pengantar, yaitu terdiri dari latar

belakang masalah mengenai penjelasan dan alasan masalah tersebut diteliti,

pentingnya masalah itu diteliti dan mengatasi masalah tersebut, rumusan

masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya setelah didahului uraian tentang

masalah penelitian. Tujuan penelitian menyajikan hasil penelitian yang

ingin dicapai setelah penelitian dilakukan. Manfaat penelitian dan struktur

organisasi.

2. BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab II kajian teoretis memaparkan mengenai teori yang

mendukung dalam penelitian ini yang mempunyai peran yang sangat

(13)

7

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tari Wayang dan tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana beserta tata

busananya.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab III metode penelitian memaparkan mengenai lokasi dan subjek

penelitian, metode penelitian dan penggunaan metode penelitian tersebut,

definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data yang

terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, teknik

pengolahan data yang terdiri reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan

yang terakhir mengenai tahap-tahap penelitian.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan memaparkan mengenai

hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari gambaran lokasi penelitian,

sekilas tentang tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah,

tata busana tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah dan makna dari setiap busana tari Wayang

berkarakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V merupakan kesimpulan dan saran sebagai hasil penelitian.

Saran yang dipaparkan setelah kesimpulan yang ditujukan pada peneliti,

para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah,

masyarakat, Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang,

pemerintah Kabupaten Sumedang, Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI, dan

dunia pendidikan seni.

6. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, dokumentasi

resmi dan sumber-sumber lainnya). Semua sumber-sumber tertulis maupun

tidak harus dicantumkan ke dalam daftra pustaka.

7. LAMPIRAN

Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian

(14)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 8. RIWAYAT HIDUP

(15)

31

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat dimana penelitian ini dilakukan, lokasi dari

penelitian ini bertempat di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu

Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, yang beralamat di Jalan Prabu Geusan

Ulun No.40 Srimanganti Sumedang. Peneliti sengaja memilih lokasi ini

untuk dijadikan tempat penelitian, karena di sanggar Dangiang Kutamaya

Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah masih tetap

tumbuh dan berkembang sampai sekarang.

2. Sampel Penelitian

Sugiyono berpendapat :

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kartakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sugiyono ( 2012 : 81 ).

Dari pernyatan di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah

busana tari Wayang yang berkarater putra gagah dalam tari Wayang karya

Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang terdiri dari busana tari

Gandamanah, tari Jakasona, dan tari Gatot Kaca.

B.Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu alat yang dapat membantu seorang

peneliti guna mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti.

Kepentingan metode dalam sebuah penelitian ilmiah adalah mutlak diperlukan,

karena tanpa memakai metode, maka tujuan penelitian tersebut tidak akan

(16)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari hasil penelitian secara tepat dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk

dapat mengungkapkan tentang bagaimana busana tari Wayang karya Raden

Ono Lesmana Kertadikusumah di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu

Geusan Ulun kabupaten Sumedang. Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu

metode atau pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian, metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan

menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis memusatkan

perhatian pada masalah-masalah aktual pada saat penelitian dilaksanakan untuk

kemudian dipaparkan sebagaimana adanya. Pemilihan metode ini didasarkan

kepada alasan bahwa data-data yang terdapat di dalam penelitian ini bersifat

alamiah, aktual dan berkembang pada saat ini. Seperti yang dikemukakan oleh

Syaodih (2007 : 72) dalam skripsi Neneng Agustina (2011 : 11) bahwa, “Deskripsi analisis adalah bentuk penelitian yang paling mendasar untuk menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau

rekayasa manusia”.

Hal ini dijelaskan pula oleh saifuddin Azwar dalam skripsi Neneng Novi

Novianti Maulani (2012 : 38) sebagai berikut :

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. saifuddin Azwar (1999 : 7)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono, sebagai berikut :

(17)

33

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sugioyono (2011 : 14).

Metode tersebut dipilih karena dalam penelitian ini penulis bermaksud

mendeskripsikan hasil jawaban yang diteliti di lapangan dan memaparkan hasil

analisis unsur-unsur yang relevan sesuai dengan data yang ada. Demikian dapat

dikatakan bahwa penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan masalah Busana Tari Wayang Karakter

Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar

Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.

C.Definisi Operasiaonal

Untuk memperjelas maksud dari penelitian dan agar tidak menimbulkan

penafsiran istilah dalam penelitian dari judul yang diangkat oleh peneliti maka

peneliti memberikan batasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian.

Batasan istilah itu diantaranya :

1. Tata Busana Tari Wayang Berkrakter Putra Gagah

Tata busana tari merupakan segala yang dikenakan oleh penari, yang terdiri

dari pakaian tari dan perlengkapannya, yang identik disebut dengan kostum.

Tujuan dari busana tari adalah untuk memperkuat dan dan menjelaskan

identitas peran dalam sebuah tarian. Tari wayang merupakan bentuk tari

yang mengambil lakon dari cerita-cerita Wayang seperti Ramayana dan

Mahabrata serta cerita-cerita Menak dengan tokoh-tokoh seperti Gatotkaca,

Sobali, Sugriwa, Damarwulan, menak Jayengrana dan tokoh-tokoh lainnya.

Kemudian karakter Putra Gagah merupakan karakter tari yang diperankan

oleh laki-laki yang berperawakan tinggi serta perkasa. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Tata busana tari Wayang berkarakter Putra Gagah

merupakan busana yang khusus dirancang dan digunakan untuk pertunjukan

tari Wayang. Busana tari Wayang memiliki patokan-patokan tertentu dalam

tata busananya, busana tari Wayang lebih mengutamakan karakterisasi pada

tiap-tiap peran yang dibawakan, jadi setiap peran yang dibawakan

(18)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Sanggar Dangiang Kutamaya

Sanggar Dangiang Kutamaya adalah sebuah sanggar yang bergerak dalam

bidang kesenian. Sanggar ini dipimpin oleh Ibu Ade Rukasih Hasiat yang

berlokasi di Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Dengan Demikian, bahwa busana tari Wayang Karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah merupakan busana yang khusus dirancang dan

dikenakan untuk pertunjukan tari Wayang, berbeda dengan busana tari yang

umunya ada di Indonesia, busana yang dipakai cenderung memakai pakaian

adat daerah masing-masing, tetapi tidak semua pakaian adat bisa dipakai untuk

pertunjukan tari, karena ada tarian yang memakai busana khusus seperti tata

busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di sanggar

Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan hal yang penting di dalam kegiatan

penelitian, hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atu

tidaknya tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu penelitian harus

memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, maka dari itu sebelum terjun

ke lapang peneliti harus memiliki beberapa pedoman penelitian yang akan

digunakan, diantaranya :

1. Pedoman Observasi

Sukmadinata (2010:220) menyatakan : “observasi atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi dapat dilakukan secara parsitipatif ataupun nonpartisipatif”.

Namun dalam penelitian ini peniliti memilih menggunakan observasi

nonpartisipatif, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan namun hanya

(19)

35

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

langsung ke lapangan dengan menggunakan alat bantu seperti camera

digital, handycam dan alat bantu lainnya yang menunjang untuk penelitian

tersebut.

2. Pedoman Wawancara

Esterberg (2002) dalam Sugiyono menyatakan : “wawancara terbagi

menjadi beberapa macam, diantaranya wawancara terstruktur, wawacara

semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur”. Sugiyono (2011:319). Di

dalam penelitian ini peniliti menggunakan wawancara dengan terstruktur

dan tidak terstruktur dimana dalam wawancara ini peneliti telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diteliti.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi ini merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kamera foto sebagai alat dokumentasi, oleh peneliti

digunakan untuk memotret gambar busana tari Wayang karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah, yaitu bentuk, motif, warna yang terdapat pada

busana tari tersebut, dan ornamen lainnya yang memperkuat karakter dan

ciri khas busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.

E.Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan

tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan

teknik-teknik pengumnpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung

atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi

penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain

penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati

(20)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi

untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Peneliti

mengadakan ebservasi ke tempat penelitian ini pada tanggal 3 Desember

2012, observasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa tempat penelitian

tersebut akan menjadi objek peneli untuk mengadakan penelitian lebih

lanjut dan sekaligus untuk memperoleh data yang sesuai untuk penyusunan

skripsi.

2. Wawancara

Koentjaningrat dalam bukunya menyatakakan :

Metode wawancara atau metode interview, mencakup cara yang digunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. Koentjaningrat (1983:129).

Dari pernyataan tersebut wawancara dalam penelitian ini dilakukan

untuk melakukan tanya jawab dengan sejumlah informan yang dianggap

memiliki informasi dan pengetahuan tentang permasalahan yang diteliti.

Wawancara ini dilakukan dengan menyampaikan beberapa pertanyaan

pokok yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti, kemudian diajukan

kepada informan secara tidak terstruktur namun berpegang pada

pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Instrument penelitian yang

dibuat dalam bentuk pertanyaan tersebut dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan. Hal tersebut dilakukan agar informan tidak merasa diintrograsi

dan untuk mencapai suasana yang santai dan nyaman.

Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Januari 2013, wawancara ini

dilakukan kepada Ibu Ade Rukasih H. sebagai pimpinan dari sanggar

Dangiang Kutamaya dan selaku narasumber dari judul yang peneliti ambil

untuk melakukan penelitian tersebut. Beberapa masalah yang ingin

dipecahkan dalam penelitian ini diantaranya bagaimana Busana Tari

(21)

37

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten

Sumedang, dan apa makna yang terkandung dalam Busana tari Wayang

Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di

Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten

Sumedang.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu upaya dalam rangka pencarian

data berdasarkan dokumen pribadi, cara ini dilakukan untuk

pendokumentasian data penelitian yang ditransfer kedalam media yang bisa

menyimpan data peneliti melalui MP3, kamera foto, dan video. Data-data

yang dapat dipakai, baik sesuatu yang tertulis, tercetak dan rekaman seperti

busana tari, naskah, foto dan sebagainya. Dokumen-dokumen yang

dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Sehingga

pada akhirnya yang dilaporkan peneliti adalah .hasil analisis terhadap

dokumen-dokumen tersebut.

4. Studi Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dari berbagai sumber

yang bersangkutan, dengan mencari beberapa sumber lain seperti buku,

makalah, artikel selain itu peneliti juga memperoleh data dari berbagai

media elektronik, seperti internet dan media cetak yang bersangkutan

dengan penelitian tersebut.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pengolahan data

kualitatif, setelah data terkumpul secara lengkap baik itu data yang tersimpan

dalam media kaset rekaman, video rekaman, buku-buku literatur maupun data

catatan yang sedetail-detailnya. Selanjutnya data yang sudah dianggap

mendukung penelitian dianalisis berdasarkan metode yang digunakan oleh

peneliti.

(22)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistrematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Sugiyono (2012:244).

Dari pernyataan tersebut peneliti mengumpulkan seluruh data dari hasil

observasi, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang diperoleh dari

lapangan. Kemudian data tersebut dipisahkan dengan mengklasifikasikan data

tersebut sesuai kebutuhan penelitian. Selanjutnya dianalisa sesuai dengan

kebutuhan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa proses penganalisaan yang

dilakukan, yakni analisis sebelum dilapangan, selama dilapangan dan setelah

selesai di lapanagan.

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menetukan

fokus penelitian, namun fokus penelitian ini hanya bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.

2. Analisis Data di Lapangan

a. Reduksi Data

Dalam anlisis data melalui reduksi data ini peneliti merangkum, memlih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang dibutuhkan oleh

peneliti, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

(23)

39

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Dalam penelitian kulitatif penyajian data ini dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Dengan penyajian data maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.

c. Kesimpulan

Setelah penyajian data maka selanjutnya peneliti menyimpulkan apa

yang telah peneliti teliti sebelumnya sesuai dengan permasalahan yang

diteliti.

3. Analisis Data Selama di Lapangan

Selanjutnya peneliti dimulai dengan menentukan siapakah orang yang

akan dimintai informasi sebagai orang yang dipercaya peneliti untuk

memberikan informasi yang mampu dipercaya. Selanjutrnya peneliti

melakukan wawancara kepada informan tersebut dan mencatat hasil

wawancara, setelah itu perhatian peneliti pada objek penelitian dan mulai

mengajukan pertanyaan deskriptif, dilakukan dengan menganalisis terhadap

hasil wawancara.

Analisis data dilakukan untuk memperoleh gambaran akhir mengenai

data-data yang berhasil dikumpulkan dilapangan

G.Tahap-tahap Penelitian

Dalam setiap proses pencapaian suatu tujuan maka didalamnya terdapat

beberapa tahapan yang harus dilalui untuk kelancaran jalannya penelitian.

Seperti pada penelitian yang peneliti lakukan, terdapat beberapa tahapan yang

dilakukan oleh peneliti, diantranya :

1. Pra Penelitian

Tahap-tahap dalam pra penelitian adalah sebagai berikut :

a. Survei

Kegiatan survei awal dilakukan pada bulan Oktober 2012. Survei awal

ini dilakukan guna untuk mengetahui dan sekaligus menetukan objek

(24)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dewan skripsi untuk ditetapkan sebagai penelitian. Kegiatan ini dilakukan

di sanggar Dangiang Kutamaya yang berada di Museum Prabu Geusan

Ulun Kabupaten Sumedang.

b. Pengajuan Judul

Pada tahapan ini peneliti mengajukan beberapa judul kemudian

menjelaskannya satu persatu dari judul yang diajukan kepada dewan

skripsi yang kemudian oleh dewan skripsi itu sendiri diseleksi mana

yang layak untuk diteliti dan mana yang tidak. Setelah melalui tahap

seleksi dan bimbingan dengan dewan skripsi, maka pada akhirnya peneliti mengambil judul “ Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar

Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang”.

c. Penyusunan Proposal Penelitian

Setelah judul penelitian ditetapkan oleh dewan skripsi maka langkah

selanjutnya yaitu penyusunan proposal penelitian dengan melalui

beberapa proses bimbingan yang dilakukan dengan beberapa dosen yang

bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan November 2012

d. Seminar Proposal

Seminar proposal dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Dalam

seminar proposal, peneliti mendapat masukan dari para penguji dan

dewan skripsi mengenai fokus permasalahan penelitian yang akan

dilakukan. Selanjutnya dalam tahap ini dewan skripsi menetukan

pembimbing I dan pembimbing II yang nantinya akan membimbing

peneliti dalam penulisan skripsi.

e. Penetapan Pembimbing

Peneliti melakukan bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing II

sebelum melakukan penelitian ke lapangan.

(25)

41

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah seminar proposal dilaksanakan maka tahapan selanjutnya adalah

revisi proposal sesuai dengan masukan dari dewan skripsi dan bapa ibu

dosen pembimbing. Setelah proposal di revisi maka proposal akan

disahkan oleh pembimbing I dan pembimbing II serta ketua jurusan

Pendidikan Seni Tari, proposal tersebut kemudian dijadikan pengajuan

SK Untuk melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh fakultas.

g. Pengajuan Izin Penelitian

Guna memperlancar jalannya penelitian, peneliti mengajukan surat izin

penelitian. Surat izin penelitian diajukan kepada ketua Jurusan

Pendidikan Seni tari kemudian diajukan lagi kepada dekan FPBS UPI,

setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian sekaligus mendapat

kan surat keputusan (SK). Surat izin penelitian yang peneliti ajukan

ditunjukan kepada pimpinanan sanggar Dangiang Kutamaya kabupaten

Sumedang, hal ini dilakukan sesuai prosedur agar peneliti lebih terarah

dan bersifat resmi.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut ;

a. Observasi

Peneliti melakukan observasi awal ke Sanggar Dangiang Kutamaya

Museum Prabu Geusan Ulun sebagai data awal dengan tujuan untuk

mengetahui gambaran secara umum mengenai tata busana tari Wayang

karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.

b. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada pengumpulan data menggunakan beberapa cara

diantaranya, observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi.

Pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di sanggar Dangiang

Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.

Pengumpulan data ini peneliti lakukan pada bulan Maret.

(26)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk melengkapi

data dan memperjelas untuk kevalidan penelitian. Dalam langkah ini

peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh dan kemudian

disusun menjadi sebuah skripsi.

3. Penuliasan Hasil Penelitian

Dalam tahap ini peneliti menuangkan semua data-data yang telah

diperoleh dari lapangan melaui observasi, wawancara, studi pustaka,

dokumentasi yang telah diolah dan dianalisis kedalam sebuah deskripsi

yaitu berupa skripsi. Dimana hasil penelitian tersebut akan peneliti

pertanggungjawabkan kepada dewan skripsi melaui sidanmg skripsi guna

(27)

100

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang

berkarakter putra gagah pada umumnya sama hanya yang membedakannya

adalah, mahkuta yang dipakai Tari Wayang Gandamanah adalah mahkuta capit

hurang, sedangkan mahkuta yang dipakai pada tari Wayang Jakasona dan tari

Wayang Gatotkaca adalah mahkuta elung garuda mungkur. Kemudian

perbedaannya terlihat dari warna baju, tari Wayang Gandamanah

menggunakan baju berwarna merah, tari Wayang Jakasona menggunakan

warna hitam sama seperti yang digunakan tari Wayang Gatotkaca

menggunakan warna hitam. Selain itu perbedaan busananya terdapat dari

pemakaian motif samping sebagai dodot, motif samping pada tari Wayang

Gandamanah adalah motif lereng alit, untuk tari Wayang Jakasona dan Tari

Wayang Gatotkaca adalah motif samping lereng ageng.

Busana Tari Wayang berkarakter gagah karya Raden Ono Lesmana

Kartadikusumah, yaitu tari Wayang Gandamanah, tari Wayang Jakasona, dan

tari Wayang Gatotkaca memiliki kekhasan. Kekhasan inilah yang menjadi ciri

khas dari Kasumedangan, karena tidak terdapat pada busana tari Wayang di

daerah-daerah lain.

Ciri khas tersebut terdapat pada motif hias pada busana tari Wayang

karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu motif hias bunga teratai.

Bunga teratai tersebut mempunyai makna bahwa dalam keadaan apanpun dan

dimanpun kita tidak boleh lupa kepada Allah SWT yang menciptakan kita.

Bahkan dalam keadaan kita sedang menari kita harus tetap mengingat Allah

SWT yang menciptakan kita. Jadi motif bunga teratai dalam busana tari

Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah itu melambangkan lapad

(28)

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tari Wayang seperti bunga teratai yang sedang mekar dan bila dilihat gerakan

tersebut membentuk lapad Allah SWT. Seperti yang diungkapkan Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah :

Bunga teratai teh jiga nu nyembah hartosna rukun islam jeng rukun iman dihijikeun janten nyembah, tah nyembah teh sanes ka penonton tapi ka gusti Allah SWT. Nuju ngibing oge kedah nyembah, salamina oge urang teh ulah hilap ka gusti Allah SWT.

Oleh karena itu bunga teratai tersebut selalu dijadikan ciri khas daerah

Kabupaten Sumedang, baik dalam gerakan tari Wayang maupun sebagai motif

hias pada busana tari Wayang.

B.Saran

Kelangsungan hidup dari tari Wayang dan busananya sangat penting

demi kelestarian kesenian tradisional di Jawa Barat khususnya di Kabupaten

Sumedang. Hal tersebut memerlukan upaya yang serius dari berbagai pihak.

maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai motivasi kepada

pihak-pihak terkait, sebagai berikut.

1. Para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah

Peneliti menyarankan kepada para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono

Lesmana Kartadikusumah untuk tetap menjaga kelestarian kesenian ini agar

lebih berkembang dan tetap diminati pencintanya, selain itu mengingat

berkurangnya materi yang diajakan di Sanggar Dangiang Kutamaya karena

sedikit data-data tertulis yang ada pada tari Wayang karya Raden Ono

Lesmana Kartadikususmah, disarankan untuk dibuat kembali

pendokumentasian busana tari Wayang yakni berupa buku agar dapat

menambah wawasan penikmat tari Wayang lebih dalam lagi.

2. Masyarakat

Masyarakat Kabupaten Sumedang wajib mengenalkan busana tari Wayang

karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah karena merupakan salah satu

(29)

102

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Sumedang pada zaman dahulu pada generasi muda untuk lebih

mencintai busana tari Wayang agar tetap lestari dan tidak punah.

3. Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan kabupaten Sumedang

Peneliti mengharapkan adanya perhatian dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata untuk lebih mengelola dan lebih memperhatikan kelestarian

busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah agar tidak

punah. Selain itu, perlu untuk menginvestariskan dan mendokumentasikan

secara transparansi melalui keterangan/informasi dan foto-foto/gambar.

4. Pemerintah Kabupaten Sumedang

Memberikan motivasi kepada masyarakat luas, seniman, serta lainnya, agar

mau melestarikan seni tradisi khususnya busana tari Wayang yang selalu

dinomor duakan dengan mengadakan seminar ataupun pergelaran tari

Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.

5. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI

Dengan adanya laporan penelitian ini, disarankan agar para mahasiswa

untuk berapresiasi mengenal dan mengetahui tentang busana tari tradisional

yang ada di derah-daerah sebagai pelestarian budaya bangsa, dimana

mahasiswa nantinya akan terjun ke masyarakat sebagai seorang pendidik di

masyarakat.

6. Dunia Pendidikan Seni

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian

tentang busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah

mengenai hal-hal yang belum terungkap pada penelitian ini dengan

(30)

103

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agustiana, Neneng. 2011. Seni Rudat Di Desa Timbang Kecamatan Ciganda

Mekar Kabupaten Kuningan. Skripsi UPI.

Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda. Bandung : Sunan Ambu Pres.

. 1998. Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung : STSI PRESS Bandung.

Diah, Euis Puspitasari. 2011. Simbol dan Makna Busana Aesan Gede Dalam Tari

Gending Sriwijaya. Skripsi UPI

Herusatoto, Budiono. 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : PT. HANINDITA GRAHA WYDIA.

Kasmahidayat, Yuliawan. 2012. Apresiasi Simbol Dalam Seni Nusantara. Bandung : CV. Bintang WarliArtika.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia.

Maryana, Gina. 2013. Tari Topeng Klana Karya Rd. Ono Lesmana

Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Sumedang. Skripsi UPI.

Narawati, Tati. Soedarsono. 2005. Tari Sunda Dulu, Kini, dan Esok. Bandung : PST UPI.

Rosala, Dedi. Dkk. 1999. Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung : Humaniora Utama PRESS (HUP).

Soedarsono. Narawati, Tati. 2011. Dramatari. Yogyakarta : Gadjah Mada University PRES.

STSI, Puslibmas. 2003. Panggung Jurnal Seni STSI Bandung. Bandung : STSI PRESS.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(31)

104

Risna Dewi Febrianti, 2013

Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Yudhatama, Tovan Saribun. 2008. Busana Tari Putri Karya Mitra Seni Inten

Dewangga Bandung (Sebuah Kajian Ikonografi). Skripsi UPI

2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

id.wikipedia.org/.../Kabupaten_ Sumedang

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makna

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Simbol

http://www.syafir.com/2012/10/28/unsur-estetis-tari-dalam-tata-rias-dan-busana.

http;//id.wikipedia.org/wiki/Tari_Wayang.

www.indotravelers.com/sumedang/

Referensi

Dokumen terkait

pasal 1 angka 27 KUHAP adalah suatu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan

Dari hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun dua ribu dua sampai dengan tahun dua ribu enam kondisi laporan keuangan dapat dikatakan baik karena pada pos-pos

Model desain penelitian tindakan, salah satunya adalah model siklus (cycle). Siklus dalam penelitian ini dikembangkan berulang sampai pada suatu kondisi tujuan yang

Dari data yang didapat, penulis menganalisa bagaimana tingkat kepuasan konsumen pengguna kartu GSM Indosat IM3 terhadap layanan dan kualitas kartu itu sendiri. Menggunakan

Untuk menentukan waktu proyek dilihat dari waktu yang terpanjang dari garis edar (jalur), hal ini yang disebut garis edar (jalur) kritis atau Critical Path. Sehingga waktu

Akad perjanjian Upah kerja buruh cangkul yang terjadi di Kampung Argomulyo yaitu pemilik sawah menawarkan pekerjaan untuk mencangkul sawah dengan menjelaskan

Tipe daging ayam dalam pertimbangan pemilihan (evoked choice) berdasarkan pengetahuan terhadap

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,