• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KONSEP ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KONSEP ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KONSEP ENERGI

PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NOVI FATIMALA

0903778

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NOVI FATIMALA

0903778

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KONSEP ENERGI PANAS

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukanegara 1

Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran 2012/2013)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing: Pembimbing I

Drs. H. Lily Barlia, M.Sc.Ed., Ph.D NIP. 195409151980031003

Pembimbing II

Firman Robiansyah, M.Pd NIP. 198009102005011003

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Serang

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Metode

Eksperimen pada Konsep Energi Panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran 2012/2013)” ini dan seluruh isinya adalah karya saya, dan saya tidak melakukan pengutipan atau penjiplakan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Serang, Juni 2013

Yang membuat pernyataan

(4)

ABSTRAK

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

(6)

B. Kajian Penelitian Terdahulu ... 14

C. Hipotesis Tindakan... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Prosedur Penelitian ... 20

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 27

F. Validitas dan Reliabilitas Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 30

B. Pembahasan ... 48

C. Jawaban Hipotesis ... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa pada Kegiatan Prasiklus ... 30 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Konsep Energi Panas

dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siklus 1 ... 33 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Kegiatan Siklus1 ... 34 4.4 Analisis Tiap Soal Siklus I ... 35 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Konsep Energi Panas

dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siklus II ... 39 4.6 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Kegiatan Siklus II ... 41 4.7 Analisis Tiap Soa Siklus II ... 42 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Setiap Siklus

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ke: 1. SK UPI Kampus Serang

2. Surat Izin Mengadakan Penelitian UPI Kampus Serang 3. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian 4. Pedoman Wawancara

5. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Dengan Menggunakan Metode Eksperimen

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II 8. Lembar Kerja Siswa (LKS)

9. Rangkuman Materi Energi Panas 10. Catatan Lapangan

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Sumiati dan Asra (2009: 24), mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar dengan tujuan yang telah dirumuskan. Tujuan itu dicapai melalui proses pembelajaran, sedangkan kemungkinan terjadinya proses belajar amat beraneka ragam. Bisa terjadi guru tampil di depan kelas untuk mengajar (langsung), dapat pula menggunakan perangkat pembelajaran.

Menurut Barlia (2009: 11), pembelajaran IPA di sekolah dasar harus dapat:

1. Membantu menumbuhkan rasa ingin tahu (curiosity) pada diri anak didik, dan berusaha mengembangkan potensi serta kemamupuan yang ada pada mereka dalam rangka memecahkan permasalahan-permasalahan yang mereka temukan seefektif mungkin.

(12)

2

3. Membantu membentuk manusia-manusia yang dapat mengembangkan sikap sosial, menghayati dan menghargai lingkungan, serta memperkaya pengetahuan.

Untuk tercapainya tujuan-tujuan tersebut, guru harus memilih dan menggunakan metode atau pendekatan yang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA, suatu metode mengajar tertentu belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan yang akan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses mengajar dan siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Namun dalam praktiknya guru belum mampu menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran IPA.

(13)

3

permasalahan tersebut, maka peneliti ingin melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

Menurut Sumiati dan Asra (2009: 101-102), metode eksperimen adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa melakukan percobaan sendiri tentang proses yang dimaksud. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan/eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, berperan aktif, mencari suatu kebenaran, atau mencoba mencari data baru yang diperlukannya dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu serta aktivitas siswa pun akan meningkat.

Penelitian tentang eksperimen sebelumnya pernah dilakukan oleh Iman (2012) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Rangkaian Listrik Seri dan Parallel dengan Menggunakan Metode Eksperimen”. Telah dijelaskan bahwa jika mennggunakan metode

eksperimen maka aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA meningkat.

(14)

4

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat ditulis rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode eksperimen pada konsep energi panas dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IV SDN Sukanegara 1 tahun ajaran 2012/2013?

2. Apakah penerapan metode eksperimen pada konsep energi panas dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Sukanegara 1 tahun ajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui, menganalisadan mendeskripsikan:

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada konsep energi panas dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SDN Sukanegara 1 tahun ajaran 2012/2013

(15)

5

a. Menambah pengetahuan yang sangat berharga dalam menulis karya ilmiah.

b. Menambah pengalaman dalam mengetahui permasalahan dalam pembelajaran IPA.

c. Dapat memilih metode yang tepat agar siswa aktif dalam proses belajar di kelas.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan pengetahuan dan penguasaan materi pembelajaran. b. Meningkatkan aktivitas belajar di dalam kelas.

c. Meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi Guru

a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran yang digunakan agar kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik sehingga konsep pembelajaran dapat diterapkan dengan tepat.

b. Mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

(16)

6

E. Definisi Operasional

Untuk memberikan penjelasan tentang penelitian, maka dijelaskan beberapa batasan operasional sebagai berikut:

1. Yang dimaksud metode eksperimen dalam penelitian ini adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Sudirman, dkk. 1991: 163).

2. Hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru.

(17)
(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas. Arikunto (2008: 3) menyatakan bahwa:

Penelitian tindakan kelas diartikan sebagai gabungan dari penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti, sedangkan tindakan adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan guru yang sama pula.

Menurut Sukidin, dkk (2007: 10), penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam arti luas. Tujuannnya yaitu untuk memperbaiki pelaksanaan KBM. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Artinya penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar siswa bisa mencapai hasil yang maksimal.

(19)

18

reflektif terhadap segala tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata yang dilakukan di dalam kelas berupa kegiatan pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran tersebut.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan MC Taggart, model ini terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan yaitu tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan yaitu apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi (pengamatan)

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi

(20)

19

empat komponen di atas, dari suatu siklus rencana, tindakan, observasi, refleksi dan seterusnya sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif. Keterkaitan keempat komponen tersebut dapat kita lihat pada gambar.

Gambar 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Observasi Prasiklus

Refleksi

Perencanaan

Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Refleksi Pelaksanaan

(21)

20

Model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2008: 16)

B. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan model PTK yang akan digunakan oleh Peneliti, maka pelaksanaan PTK ini akan dibagi kedalam beberapa siklus dan untuk lebih jelasnya proses tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklusnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Prasiklus

Pada tahap prasiklus ini dilakukan dua kegiatan, yaitu: a. Observasi

Kegiatan observasi sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data kondisi awal keadaan sekolah SDN Sukanegara 1 di kelas IV yang dijadikan tempat penelitian tindakan kelas supaya dapat menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan. Observasi awal ini mencakup kondisi kelas, sikap dan prilaku siswa belajar di kelas, kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, kemampuan guru dalam merancang RPP dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Peneliti memberikan tes diakhir pembelajaran berupa soal pilihan ganda kepada siswa.

b. Refleksi

(22)

21

observasi awal. Dan dalam hal ini peneliti merumuskan tindakan dalam mengatasi permasalahan kegiatan belajar mengajar tersebut sesuai metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya yaitu metode eksperimen. Dan kegiatannya adalah guru membuat RPP, menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, menyusun evaluasi berupa pilihan ganda.

2. Siklus I a. Rencana

Kegiatan ini dimaksudkan mengadakan rancangan kegiatan berdasarkan hasil observasi prasiklus. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah :

1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan yaitu menggunakan metode eksperimen.

2) Menyusun rencana palaksanaan pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan sumber dan alat belajar.

4) Menyusun evaluasi berupa tes objektif yaitu pilihan ganda. b. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengajar dengan menggunakan metode eksperimen dan mengevaluasi hasil belajar siswa, dalam tindakan ini peneliti melakukan:

(23)

22

2) Peneliti menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam mempraktekkan perpindahan energi panas dengan menggunakan metode eksperimen dan menyelesaikan soal energi panas.

3) Mengarahkan dan memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapat

c. Observasi

Kegiatan ini dimaksudkan melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa dalam kelas, apakah kegiatan itu sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau masih ada permasalahan baru yang terjadi pada kegiatan sebagai bahan refleki.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar pada akhir pembelajaran siklus I. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat rencana baru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan pada siklus I, yang mengacu pada hasil dan evaluasi untuk menentukan apakah perlu dilakukan upaya perbaikan. jika hasil belajar siswa sudah mencapai KKM, maka penelitian dicukupkan sampai siklus I. Tetapi jika hasilnya belum mencapai KKM, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus II.

(24)

23

proses pembelajaran di dalam kelas dengan cara membuat RPP, memotivasi belajar siswa, menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan serta menyusun evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.

3. Siklus II

Siklus II dilakukan sebagai upaya pada tindakan hasil observasi pada siklus I.

a. Rencana

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah merencanakan kembali kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang telah diperbaiki pada kegiatan siklus I. Perencanaan pelaksanaan siklus II diawali dengan pembuatan kembali rencana pembelajaran dalam bentuk RPP yang telah direvisi atau diperbaiki. Sebagai acuan dalam pembuatan skenario pembelajaran pada siklus II didapat dari hasil evaluasi yang dilakukan ketika siklus I. Setelah skenario dibuat, dilanjutkan menyiapkan media pembelajaran, bahan ajar, dan alat peraga. Selanjutnya, menyiapkan lembar observasi dan format evaluasi.

b. Pelaksanaan

(25)

24

berdasarkan rencana yang sudah dibuat. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan pengamatan. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam mengerjakannya.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti selaku model dan guru yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes pada akhir pembelajaran. Selanjutnya hasil pengamatan yang dilakukan dianalisis sehingga akan diketahui kekurangan-kekurangan pada kegiatan siklus II.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru mendiskusikan dan mengevaluasi tentang beberapa temuan permasalahan yang timbul pada saat tindakan siklus II. Evaluasi dilakukan mengacu pada hasil observasi kegiatan siklus II, hasil evaluasi akan dibahas dengan guru kelas. jika hasil belajar siswa sudah mencapai KKM, maka penelitian dicukupkan sampai siklus II. Tetapi jika hasilnya belum mencapai KKM, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

(26)

25

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sukanegara 1 Jln. Ciptayasa Pemalang-Sukanegara km 07 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan tempat penelitian di SD Negeri Sukanegara 1 karena lokasi yang dekat dengan rumah, sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian. Selain itu juga terdapat kerabat atau saudara yang mengajar di SD tersebut, sehingga memudahkan dalam perizinan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009: 224), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan tes. Untuk lebih jelasnya, maka akan dipaparkan sebagai berikut:

(27)

26

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

Menurut Sugiyono (2009: 140), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulkan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Observasi

(28)

27

Lembar observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Keaktifan siswa menjadi sebuah tingkat keberhasilan penelitian, karena ketika siswa aktif mengikuti kagiatan belajar maka konsep energi panas dengan metode eksperimen akan terlaksana. Namun sebaliknya, ketika siswa berlaku pasif proses pembelajaran akan terhambat, sehingga memungkinkan terjadinya kegagalan dalam penelitian. Atas dasar itulah kegiatan observasi dianggap penting untuk dilakukan

3. Tes

Menurut Riyanto (2001: 103), tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Bentuk soalnya adalah pilihan ganda. Tes dilakukan dalam dua bentuk tes, yaitu pretes dan postes. Pretes dilakukan ketika akan melakukan pembelajaran. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan dasar materi siswa. Postes dilakukan ketika akhir proses pembelajaran. Hal ini betujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Postes pada siklus I digunakan untuk pretes pada kegiatan siklus II. Dengan proses yang sedemikian itu, akan lebih memudahkan dan menghemat waktu penelitian.

(29)

28

Menurut Sugiyono (2009: 244), analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancarra, catatan lapangan, dan dokumentasi. Kegiatan menganalisis data dapat dilakukan dengan cara:

1. Menganalisis data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan penelitian data representatif yang dapat menjawab fokus penelitian dan memberi gambaran tentang hasil penelitian.

2. Mengklasifikasi data

Data yang telah diseleksi kemudian diklasifikasikan berdasarkan tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengolahan data dan pengambilan keputusan berdasarkan prosentasi keberhasilan.

3. Mentabulasi data

Setelah data diklasifikasi berdasarkan tujuan penelitian kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel. Tujuannya adalah untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban serta untuk mempermudah membaca data yang diperoleh siswa.

4. Mengambil keputusan

(30)

29

penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Menurut Sugiyono (2009: 267), validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas data atau kepercayaan hasil penelitian antara lain dilakukan dengan cara:

1. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik pengumpulan data dapat terlihat seperti gambar di bawah ini:

Wawancara Observasi

Kuesioner/dokumen

(31)

30

Triangulasi teknik untuk menguji validitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian validitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain. Untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

2. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

(32)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas tentang penerapan metode eksperimen pada konsep energi panas untuk meningkatkan aktivitas siswa PTK di kelas IV SD Negeri Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran 2012/2013, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar pada pembelajaran IPA pada konsep energi panas. Hal ini dapat terlihat dari hasil nilai rerata observasi kegiatan aktivitas siswa dalam belajar sebesar 66 pada siklus I dan 88 pada siklus II. Dari data-data tersebut mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dengan demikian guru harus selalu menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan ketika belajar.

(33)

53

bahwa dengan menggunakan metode eksperimen hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan perolehan hasil yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah berhasil dilakukan meskipun belum mencapai hasil yang maksimal. Dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar dalam menyelesaikan soal energi panas.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang penerapan metode eksperimen pada konsep energi panas untuk meningkatkan hasil belajar siswa PTK di kelas IV SD Negeri Sukanegara 1 Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten Tahun Ajaran, maka ada beberapa hal yang peneliti sarankan, yaitu:

1. Bagi para guru

Dapat mencoba menerapkan metode eksperimen pada kelas tinggi atau kelas rendah untuk membantu siswa dalam menerima pemahaman pembelajaran.

2. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas SD

(34)

54

3. Bagi para siswa

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Barlia, L. (2009). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press.

Fitriani, E. (2008). Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Melalui

Metode Eksperimen dalam Merakit Alat Peraga Sains. Skripsi Sarjana

Pendidikan pada FKIP UPI Kampus Serang: Tidak diterbitkan.

Hafifah, M. (2010). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA

pada Konsep Tanah dengan Menggunakan Metode Eksperimen. Skripsi

Sarjana Pendidikan pada FKIP UPI Kampus Serang: Tidak diterbitkan. Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Iman, N. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Rangkaian Listrik Seri

dan Paralel Dengan Menggunakan Metode Eksperimen. Skripsi Sarjana

Pendidikan pada FKIP UPI Kampus Serang: Tidak diterbitkan. Riyanto, Y. (2001). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Ruseffendi. (2004). Dasar-Dasar Peneliitian & Bidang Non-Eksakta lainnya. Bandung: Tarsito.

Sudirman, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudhjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukidin, dkk. (2007). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.

(36)

56

Novi Fatimala, 2013

Wahyono, B dan Setyo N. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Semarang: Bengawan Ilmu.

Gambar

Tabel                                                                                                              4.1 Hasil Tes Belajar Siswa pada Kegiatan Prasiklus  ....................................
Gambar                                                                                                         3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................................................
Grafik                                                                                                            4.1 Hasil Observasi Kegiatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus  ...........................
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

B Olah Sampah Kering Menjadi Kerajinan Lerak, Jodohnya Batik Untuk Tetap Awet

A Pelantikan Pejabat Di Lingkungan Pemkot Yogya Pengembangan Wawasan Dan Manajemen Pondok

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, tentang kondisi pola pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kota Serang saat ini, terutama pada kompetensi dasar

Kegiatan pembelajaran dengan megimplementasikan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI

Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan.

Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2014 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi