• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA PHOTOGRAPHY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA PHOTOGRAPHY."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA

PHOTOGRAPHY

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-3 SMP Negeri 16 Bandung )

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

IMAM NAIL SIDIK NIM. 1104239

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

(2)

PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA

PHOTOGRAPHY

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-3 SMP Negeri 16 Bandung)

Oleh : Imam Nail Sidik

1104239

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

©Imam Nail Sidik 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“PENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI

PENERAPAN MEDIA PHOTOGRAPHY DALAM PEMBELAJARAN IPS

( Penelitian Tindakan Kelas Di SMPN 16 Bandung Kelas VII-3) Oleh : Imam Nail Sidik (1104239)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi siswakelas VII.3 SMPN 16 Bandung tidak mandiri dalam berpikir, Siswa kurang berani mengelaborasi pendapatnya, siswa tidak berpikir secara holistic (menyeluruh), siswa tidak bisa berpikir dan memandang dari berbagai aspek dan berbagai pendekatan padahal IPS adalah kajian yang begitu luas. Sebagian besar siswa mengakui “takut salah”. Pernyataan permasalahan diatas merupakan indikasi bahwa kemampuan daya berpikir kreatif siswa masih relative rendah. Melihat fenomena tersebut, perlu diterapkan media photography dalam pembelajaran dalam IPS untuk meningkatkan daya berpikir kreatif siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media photography dalam pembelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran IPS berbasis photography dan catatan lapangan. Untuk pengumpulan data digunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, sedangkan dalam proses pengolahan data dan analisis data menggunakan kualitaif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan, pertama pembelajaran dimulai dengan menentukan materi yang digunakan, yaitu materi tentang “Global warming” dan Ekonomi Kreatif. Kedua penerapan media photography dalam pembelajaran IPS kepada siswa dengan menggunakan model “Group Investigation” ke lapangan. Penugasan tersebut melibat sekuruh siswa yang dibentuk secara kelompok dan mempunyai tugas memotret, mengobservasi, dan membuat album kreatif photography dalam pembelajaran IPS, ketiga dengan diterapkanya media photography dari siklus 1 sampai siklus III tersebut telah nampak sebuah peningkatan berpikir siswa yaitu peningkatan berpikir kreatif siswa dengan ditandai tercapainya setiap indicator-indikator berpikir kreatif. Keempat terdapat kendala dalam penerapan media photography ini yaitu fasilitas sekolah yang belum memadai dan masih terbatas karena penerapan media photography memerlukan fasilitas yang cukup ideal. maka upaya untuk mengatasi tersebut degan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 dan setiap kelompok kecil tersebut guru menyediakan fasilitas seperti kamera, atau gadget yang ideal. Kesimpulan hasil penelitian dari mulai siklus 1 sampai siklus 3 bahwa penerapan media photography ini telah berhasil meningkatkan daya berpikir kreatif siswa di kelas VII.3 SMPN 16 Bandung. Saran bagi peneliti selanjutnya, agar dapat meneruskan penelitian ini dalam rangka meningkatkan daya berpikir kreatif siswa di sekolah,

(6)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“THE IMPROVEMENT OF STUDENTS’ CREATIVE

THINKING THROUGH THE USE OF PHOTOGRAPHY AS

MEDIA IN IPS COURSE”

(A Classroom Action Research at VII-3 Class of 16 Junior High School in Bandung)

By : Imam Nail Sidik (1104239) ABSTRACT

The background of this research is based on the characters of students at VII-3 Class in 16 Junior High School Bandung. Most of students do not have independent ways of thinking, it can be seen from their less motivation to explore and elaborate their opinion. In addition, the students do not think in holistic way, or in other words, they cannot think in various aspects. This finding inversely proportional to IPS course that has various perspective in looking at an issue. Those problems is an indication of the low frequency of students’ creative thinking. Based on the phenomenon above, an interesting media, which is photography used in this research in order to improve students’ creative thinking with classroom action research as the methodology. Besides, the aims of this study is to improve the students’ creative thinking in IPS course. The researcher uses two instruments in this research, those are observation sheets of students’ activity in learning process, and field collecting. Furthermore, in collecting data, the researcher uses observation, interview, and study documentation. Next, in analysing the data, the researcher uses qualitative and quantitative method. There researcher do some steps in conducting this study. Firstly, the teacher chooses two topics in the classroom, those are “global warming” and “creative economy”. Secondly, the researcher uses “group investigation” as a model toward the use photography as a media. Group investigation model requires the students to act several steps, those are; make a group, take several photos, observation, and create a creative photography album in IPS course. Then, thirdly, the application of photography as a media in cycle 1 to cycle 3 show an improvement of students’ creative thinking. The finding shows that the students successfully reached every indicators in creative thinking way. Lastly, absolutely the application of photography media needs specific facility such as a camera. This creates a problem, because the school does not provide that facility. Based on that reason, the teacher should create smalls groups that consist of 5 to 6 students, then every group should provide camera or any gadget to facilitate themselves. Finally, the conclusion of this research show that the application of photography as a media is successfully improve the students’ creative thinking at VII-3 in 16 Junior High School in Bandung. The researcher also gives recommendation for school and teachers to continue this method in order to improve students’ creative thinking in the school.

(7)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

(8)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………ii

UCAPAN TERIMA KASIH………..iii

DAFTAR ISI………....…v

DAFTAR TABEL………..……viii

DAFTAR GAMBAR………..…ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….1

B. Rumusan Masalah ………,,…12

C. Tujuan Penelitian………... 13

D. Manfaat Penelitian ………..…..13

E. Sistematika Penulisan……….... 14

BAB II LANDASAN TEORITIK/TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Berpikir Kreatif……….16

1. Definisi Berpikir………..…16

2. Berpikir kreatif dan berpikir kritis ………..…..17

3. Perbedaan Berpikir kreatif dan berpikir kritis……….19

4 Ciri-ciri Berpikir Kreatif ………..20

5. Manfaat Berpikir Kreatif ………22

B. Hubungan Berpikir Kreatif dan Pembelajaran IPS di SMP………..…23

C. Media Photography ………...24

1. Definisi Media ……….………..24

2. Tujuan Media ………24

(9)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Fungsi Media………..26

5. Definisi Photography………..…27

6. Jenis-jenis Photography………..29

7. Keuntungan dan Kelemahan Photography……….32

8. Karakteristik Photography sebagai pembela...33

9. Kriteria dalam memilih gambar fotografi……….34

10. Prinsip-prinsip Pemakaian Gambar Photography………35

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……….. 37

B. Pendekatan, Desain, dan MetodePeneltian………37

1. Pendekatan Penelitian………. 37

2. Desain penelitian………....... 38

a. Perencanaan……….………39

b. Tindakan…………..……….…40

c. Observasi………...…40

d. Refleksi………..40

3. Metode Penelitian………...…44

C. Fokus Penelitian……….…46

1. Berpikir Kreatif………...46

2. Media Photography……….47

D. Instrumen Penelitian………..49

1. Lembar Observasi………....49

2. Lembar Catatan lapangan………..49

3. Pedoman Wawancara………..49

E. Teknik Pengumpulan Data………50

1. Observasi………..50

2. Penilaian………..50

3. Wawancara………..51

(10)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis ……… 51

1. Reduksi Data……….52

2. Penyajian Data………52

3. Kesimpulan dan Verifikasi………..52

G. Analisis Data………53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian……….…….…….55

1. Deskripsi Sekolah………..……….55

2. Deskripsi Profil Guru Mitra………..……56

3. Data Siswa di Sekolah………....57

4. Deskripsi untuk Penelitian Tindakan Kelas………58

B. Deskripsi Hasil Tindakan Kelas………..….58

1. Kegiatan Pra Tindakan……….…59

a. Refleksi Awal………...….59

b. Studi Pendahuluan……….….60

2. Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus I……....60

a. Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I……...60

b. Pelaksanaan Tindakan………..……..62

c. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus I……….71

d. Refleksi Tindakan Siklus I……….…………83

e. Revisi Perencanaan ………..…..84

3. Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus II….….85 a. Perencanaan Tindakan Pembelajaran siklus Ke -II…..…85

b. Pelaksanaan Tindakan I Pembelajaran Siklus ke II…….86

c. Pelaksanaan Tindakan II Pembelajaran Siklus ke II……87

d. Pelaksanaan Tindakan III Pembelajaran Siklus ke II…..95

e. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus II…………..95

(11)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Revisi Perencanaan………,…107

4. Deskripsi Penelitian Tindakan Pembelajaran Siklus III….,109 a. Perencanaan Tindakan Pembelajaran Siklus ke -III….,.109 b. Pelaksanaan Tindakan I Siklus ke III………109

c. Pelaksanaan Tindakan II Siklus ke III………,,…………110

d. Pelaksanaan Tindakan III Siklus ke III………,,,,…124

e. Deskripsi Hasil Observasi Tindakan Siklus III………,,,.124

f. Refleksi Tindakan Siklus III………...…135

g. Revisi Perencanaan……….….136

C. Deskripsi Data Hasil Wawancara……….……..136

D. Deskripsi Data Hasil Catatan Lapangan……….……….139

E. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian………141

1. Perencanaan………...141

2. Pelaksanaan………....143

3. Hasil Penelitian Siklus I, II, III……….………145

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………...157

B. Saran………...159

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif menurut

Klasifikasi Huitt’s (1992)………..……...20

Tabel 3.1 Klasifikasi tentang Skor………..53

Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Siswa Kelas VIII-B SMPN 29 Bandung…….57

Tabel 4.2 Daftar Nama Kelompok Kelas VII-3 SMPN 16 Bandung……...…64

Tabel 4.3. Rubrik Pencapaian Berpikir Kreatif Siswa Dengan Menggunakan Media Photography……….….72

Tabel 4.4. Penilaian Hasil Berpikir Kreatif Siswa pada Siklus I………...…..75

Tabel 4.5. Hasil Observasi Pada Siswa di Siklus I………...…….77

Tabel 4.6 Hasil Observasi Pada Guru di Siklus I……….80

Tabel 4.7 Rubrik Pencapaian Berpikir Kreatif Siswa Dengan Menggunakan Media Photography………..……….95

Tabel 4.8 Penilaian Hasil Berpikir Kreatif Siswa pada Siklus II………98

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pada Siswa di Siklus II………..101

Tabel 4.10 Hasil Observasi Pada Guru di Siklus II………...…103

Tabel 4.11 Penilaian Hasil Berpikir Kreatif Siswa pada Siklus III……..…128

(13)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13. Hasil Observasi Pada Guru di Siklus III………133

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Peningkatan Berpikir Kreatif Siklus I,II,III.…146 Table 4.15 Hasil Persentase Aktivitas Siswa Siklus I,II,III……..……….…148

Tabel 4.16 Hasil Persentase Aktivitas Guru Siklus I,II,III………150

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Model Siklus Spiral PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart……..39

Gambar 4.1 Denah Kelas VII-3 SMPN 16 Bandung………..……..63

Gambar 4.2 Makalah kreatif Tindakan I Siklus I………66

Gambar 4.3 Presentasi kelompok………..…….66

Gambar 4.4 Situasi kelas dalam Persentasi Tindakan II siklus 1………...…67

Gambar 4.5 Gambar Media Photography Dampak “Globalwarming” Tindakan II Siklus I………..68

Gambar 4.6 Gambar Media Photography Penyebab Globalwarming” Tindakan I1 siklus I……….…….69

Gambar 4.7 Situasi dalam kelas Tindakan I Siklus I………..…………70

Gambar 4.8 Media Photography Siswa-siswi Kelas VII.3…………...………87

Gambar 4.9 Gambar Media Photography (‘LI’)………..89

Gambar 4.10 Media Photography Berinisial (‘SK’)………89

Gambar 4.11 Media Photography (‘AA’)………..90

(14)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.13 Media Photography (‘YP’)………..…………91

Gambar 4.14 Media Photography (‘BR’)………..91

Gambar 4.15 Media Photography (‘AN’)………..92

Gambar 4.16 Media Photography (‘HR’)………..93

Gambar 4.17 Media Photrography (‘IN’)……….93

Gambar 4.18 Media Photography (‘MA’)……….94

Gambar 4.19 Media Photography (‘RR’)………..…95

Gambar 4.20 Album Photography Siklus III………..110

Gambar 4.21 Media Photography (‘HR’)………111

Gambar 4.22 Media Photography (‘LI’)………111

Gambar 4.23 Media Photography (‘SP’)……….112

Gambar 4.24 Media Photography (‘AH’)………....113

Gambar 4.25 Media Photography (‘MA’)………...……114

Gambar 4.26 Media Photography (‘AA’)……….…..……….114

Gambar 4.27 Media Photography (‘WS’)………115

Gambar 4.28 Media Photography (‘IN’)………..…...115

Gambar 4.29 Media Photography (‘RD’)……….……….…..116

Gambar 4.30 Media Photography (‘RN’)……….……….…..116

Gambar 4.31 Media Photography (‘RR’)………..….….117

(15)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.33 Media Photography (‘FAl’)….……….…….…118

Gambar 4.34 Media Photography (‘MY’)……….………..119

Gambar 4.35 Media Photography (‘AH’)………120

Gambar 4.36 Media Photography (‘FS’)………...…..120

Gambar 4.37 Media Photography (‘NK’)………121

Gambar 4.38 Media Photography (‘PO’)………....122

Gambar 4.39 Media Photography (‘SA’)………123

Gambar 4.40 Media Photography (‘TM’)……….….123

Gambar Grafik 4.41 Peningkatan Berpikr Kreatif siswa dari Siklus I sampai Siklus III ………147

Gambar Grafik 4.42 Grafik Aktifitas Belajar dari siklus I sampai SiklusIII………....149

(16)

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

(17)

1

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(18)

2

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

salah/benar, melainkan memandang relative terhadap sebuah objek/permasalahan.

Menurut Denny dan Davis (1982) orang yang memiliki daya berpikir kreatif itu cenderung memiliki ciri-ciri : fleksibel, tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat pada diri sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan inteligen. Sedangkan menurut Woolfolk dan Nicolich (1984) menjelaskan bahwa orang yang berpikir kreatif itu :

menunjukkan ciri-ciri adanya sikap kreativitas dalam arti luas, termasuk tujuannya, nilainya, serta sejumlah sifat kepribadian yang mendukung orang untuk berpikir bebas, fleksibel, dan imajinatif. Peneliti ingim mengerucutkan permasalahan dan focus terhadap permasalahan lemahnya daya berpikir kreatif siswa.

Jika membandingkan atau merefleksikan antara pendapat para ahli diatas dengan kenyataan yang diperoleh setelah beberapa kali observasi, maka, peneliti menyimpulkan bahwa penyakit-penyakit atau permasalahan-permasalahan tersebut sangat bertolak belakang dengan pendapat menurut para ahli tersebut dan berarti mengindikasikan bahwa daya berpikir kreatif siswa masih relative rendah. Berpikir merupakan proses dalam sebuah pembelajaran dan pendidikan. Tanpa berpikir mustahil manusia bisa belajar. Karena berpikir merupakan proses rangkaian dalam belajar. Dari pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1) berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku, (2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.

(19)

3

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memerdayakan salahsatu kemampuan otak tersebut sesuai. Kedua hal tersebut bisa ditentukan oleh kebiasaan, latian, passion, dorongan intuitif, maupun lingkungan yang membentuknya.

Berpikir kreatif hartus ditingkatkan karena yang pertama, berpikir kreatif sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah. Yang kedua, Berpikir Kreatif harus dikembangkan dan ditingkatkan karena mengingat melihat tujuan dari berpikir kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan mempromosikan perbedaan. Yang

ketiga, Dengan berpikir kreatif siswa dapat membuka

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, sehingga siswa juga memiliki alternatif-alternatif cara menghadapi dimasa depannya. Yang

keempat, Berpikir kreatif perlu ditingkatkan karena, proses berpikir kreatif

merupakan proses berpikir secara bebas, berani holistic, kontekstual. Sebuah daya berpikir yang melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli, melibatkan keterampilan fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan, elaborasi, brainstorming, modifikasi, citra, pemikiran asosiatif, daftar atribut, berpikir metaforis, serta hubungan yang kuat.

Berpikir kreatif itu adalah cara berpikir yang harus dan perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup siswa karena berpikir kreatif adalah cara berpikir tingkat tinggi. Seperti yang dikemukakan Munandar (2004) dan Suharnan (2005) bahwa:

(20)

4

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berfikir Kreatif adalah menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Dalam kenyataan teknik modern timbul semboyan yang menarik (jargon) atau istilah khas yang menjadi bahasa golongan tertentu. Begitu pula tak terkecuali Berfikir Kreatif yang memiliki empat kata khas yaitu imajinatif. tidak dapat diramalkan, divergen dan lateral.

Penyebab lemahnya berpikir kreatif siswa kelas VII.3 ini adalah yang

pertama, siswa kurang dekat dengan permasalahan-permasalahan yang

(21)

5

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disimpulkan bahwa IPS bukanlah mata pelajaran yang selalu menghapalkan materi, tetapi menerapkan materi tersebut didalam kehidupan sehari-hari para siwa.

Yang keempat, adalah lemahnya mental belajar pada siswa dan sikap

apatis khususnya dalam mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Rasa “takut salah” dalam melontarkan pendapat adalah salah satu ciri lemahnya mental belajar siswa. Pada dasarnya berpikir itu adalah proses pembelajaran, dan hakikat dari pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Yang dimaksud dengan pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.

Yang kelima, siswa kurang dilatih yang berakibat siswa kurang memiliki

daya berpikir kreatif yang baik, sebab daya berpikir kreatif adalah kemampuan otak kanan, sedangkan kemampuan otak baik otak kiri dan otak kanan bisa dilatih. Guru cenderung menggunakan metode-metode, model-model bahkan media yang monoton dan terlalu Teacher center, sehingga kemampuan siswa kurang dieksplorasi dan membentuk siswa yang pasif. Berpikir Kreatif itu bisa dilatih melalui proses belajar. Menurut Mayer, “Belajar sebagai proses perubahan yang terus-menerus pada diri manusia yang menyangkut pengetahuan maupun perilaku yang dihasilkan oleh pengalaman”. Definisi tersebut menyangkut tiga komponen belajar

(22)

6

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan, Menurut sunaryo dalam Komalasari (2010, Hlm. 2) belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkalakun yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sedangkan Menurut Komalasari proses belajar itu adalah :

perubahan-perubahan yang dihasilkan dari proses belajar bukan hanya pengetahuan, tetapi juga keterampilan untuk hidup (lifeskill) bermasyarakat meliputi keterampilan berpikir (memcahkan masalah) dan keterampilan sosial, juga yang tidak kalah pentingnya yaitu nilai dan sikap.

Bishop dalam Pehkonen (1997) menjelaskan bahwa seseorang memerlukan dua model berpikir berbeda, yaitu yaitu berpikir kreatif yang bersifat intuitif dan berpikir analitik yang bersifat logis. Pandangan ini lebih melihat berpikir kreatif sebagai suatu pemikiran yang intuitif daripada yang logis. Sedangkan menurut Klasifikasi Huitt‟s (1992) Berpikir Kreatif adalah hasil dari sintesa atau cara kerja otak kanan (kreatifitas, global, paralel, emosional, dan subjektif) manusia. Sedangkan sebaliknya berpikir kritis adalah cara kerja otak kiri (analitik, berseri, logis, dan objektif) manusia.

Peneliti menyimpulkan bahwa mengapa berpikir kreatif adalah cara berpikir yang harus dominan karena Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan.

(23)

7

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam membentuk hasil belajar dan perubahan dari proses belajar bisa diperoleh karena individu yang bersangkutan berusaha untuk belajar. Belajar dan pembelajaran adalah dua dimensi yang tidakbisa dipisahkan. Definisi pembelajaran menurut Komalasari (2010. Hlm. 6) adalah suatu system proses membelajarkan subjek didik/pembelajaran yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.pembelajaran dipandang sebagai suatu system, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan). Proses pembhelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran kotekstual yang menitik beratkan terhadap pengalam siswa.

Menurut Johnson dalam Komalasari (2002. Hlm.6) “contextual teaching and the immediate context of their daily lives to discover meaning” yang berarti pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi materi dengan konteks kehidupan sehari-hariuntuk menemukan makna. Sedangkan menurut Berns dan Erickson dalam Komalasari (2010.hlm, 6) mendefinisikan :

Contextual teaching and learning is a conception of teaching and learning that helps teachers relate subject matter content to real world

situations, and motivates students to make connections between

knowledge and its applications totheior lives as family members,

citizens, and workers and angage in the hardwork tah learning

requires”.

(24)

8

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mreka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan pekerja.

Menurut Bern dan Erickson (dalam Komalasari, 2010, hlm. 23) mengemukakan lima strategi :

Dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, yaitu : Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran kelompok (cooperative learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pemebelajaran pelayanan (service learning), dan pembelajaran berbasis kerja (work-based learning)

Pembelajaran kontekstual memiliki karakteristik yang khas salah satunya itu menurut Johnson (dalam Komalasari, 2010, hlm 7) yaitu :

(a) Making meaningful connections (membuat hubungan penuh makna), (b) Doing significant work (melakukan pekerjaan penting), (c) Self-regulated learnig(belajar mengatur sendiri), (d) collaborating (kerjasama), (e) critical and creative thingking (berpikir krtitis dan berpikir kreatif), (f) nurturing the individual (memelihara individual), (g) Reaching high standards (mencapai standar tinggi), (h) Using authentic assessment (mencapai standar tinggi,

Dapat disimpulkan dari pendapat Johnson diatas bahwa mengembangkan berpikir kreatif adalah bagian dari karakterisitik pembelajaran kontekstual.

(25)

9

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih tinggi. Mereka diharuskan menganalisis, mengsintesis hingga mengevaluasi permasalahan tersebut sehingga muncul alternative solusi yang variatif dan dapat diterapkan oleh siswa. Berpikir kreatif adalah salah satu berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki setiap siswa dalam melakukan proses pembelajaran, karena berpikir kreatif adalah cara berpikir yang mencakup itu semua, sehingga proses pembelajaran bisa dimaknai secara luas dan mendalam.

Untuk mendukung pembelajaran IPS yang mampu mengembangkan keterampilan siswa, diperlukan guru yang professional. Guru sebagai pendidik memiliki kewajiban untuk melayani dan mendidik siswa dalam mencapai tujuan pendidikan juga mengembangkan sikap dan karakter pada diri siswa. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model, metode, stategi dan media pembelajaran demi tercapainya sebuah tujuan dari sebuah pendidikan.

Dengan demikian pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolh, masyarakat maupun warganegara dengan tujuan utuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupanya.

(26)

10

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai pada penerima. Sedangkan menurut AECT dalam Rohani (2008, Hlm. 2) menyatakan bahwa media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Dengan demikian, keberhasilan, pendidikan tidak bissa hanya dilihat dari hasil yang diperoleh, tetapi juga ditentukan oleh proses pembelajaran yang tepat tetapi juga ditentukan oleh media pembelajaran, Karna Media adalah alat untuk mempermudah proses belajar.

Media Photography sangatlah cocok untuk membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan daya berpikir kreatif siswa. Hal ini diperkuat oleh Sudjana (2010 : 70) yaitu :

Photography Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi gambar sebagai interpretasi dari rasa peduli dan peka terhadap kejadian-kejadian di lingkungan sekitar siswa, pernyataan kreatif dalam penulisan, melukis, dan menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ngingat isi materi bacaan dari buku teks.

Daya berpikir kreatif siswa itu bisa dilatih dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang kontekstual yang menuntut hasil karya dan memiliki banyak gagasan. Menurut Suryabrata (1990. Hlm, 249) menjelaskan arti belajar sebagai berikut : “Belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral change, aktual, maupun potensial) yang pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru karena adanya usaha yang disengaja”. Belajar adalah suatu proses yang kompleks, yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu bila pada dirinya telah terjadi perubahan tertentu.

(27)

11

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daya berpikir kreatif yang begitu tinggi. Selain itu media photography menuntut siswa membuat photo sendiri yang berkaitan dengan materi/kehidupan sosial siswa, kemudian membuat argument dan deskripsi sesuai pemahaman, kreasi, pemikiran mereka masing-masing. selain itu siswa dituntut membuat album photo dengan kreatifitasnya masing-masing. Maka media fotografi bisa menstimulus, memacu dan memicu perkembangan daya berpikir kreatif siswa.

Penerapan media photography adalah akan dijadikan sebuah model pembelajaran berbasis proyek dengan jenis Group Investigation. Menurut Sharan dalam Komalasari (2010) proyek Group Investigation ini mempelajarai sebuah permasalahan dengan cara menginvestigasi kelapangan. Maka, dalam proyek investigasi dengan menggunakan media photography ini mereka bisa mempermudah proses investigasi untuk menyelesaikan projek tersebut. Kemudian dari hasil investigasi dengan menggunakan media photography tersebut siswa diharapkan membuat sebuah karya photo tentang permasalahan yang telah disesuaikan, dan membuat album photo sebagai hasil output terakhir kemudian hasilnya dipresentasikan dengan teman-teman sekelasnya.

Kesimpulanya, berpikir kreatif harus ditingkatkan, karena menurut Johnson dalam Komalasari (2010, Hlm. 7) mengembangkan proses berpikir kreatif adalah salahsatu karakteristik Pembelajaran Kontekstual. Kemudian Menurut Bern dan Erickson dalam Komalasari (2010, hlm. 23) mengemukakan lima strategi dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstual salahsatunya yaitu, Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning). maka pembelajaran berbasis proyek yang dimaksud

(28)

12

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peniliti berhipotesa dan memiliki anggapan bahwa dengan mengasah otak kanan dan daya berpikir kreatif siswa, maka, siswa akan bisa mengatasi dengan mandiri dan peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dikelasnya seperti lemahnya berempati. Dengan kecerdasan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kreatif (otak kanan/emosi) siswa akan tahu apa yang harus dia lakukan, diperbuat dalam menghadapi temanya yang sakit dan akan mudah berempati terhadap temanya. Kemudian siswa akan lebih memahami tentang ekoliterasi dan lebih mencintai lingkunganya. Serta siswa yang telah diasah emosi/otak kanan/kreatifitasnya akan bisa lebih memahami oranglain. Dengan model pembelajaran projek yang mengutamakan kerjasama maka siswa lebih dilatih untuk kooperatif dengan sesamanya. Maka peneliti beranggapan awal utama untuk memperbaiki permasalahan dikelas VII.3 yang begitu majemuk adalah memperbaiki atau meningkatkan daya berpikir tingkat tinggi siswa yaitu daya berpikir kreatif siswa.

Dari pendapat para ahli dan pendekatan-pendekatan ilmiah diatas terciptalah sebuah kerangka pemikiran yang saling terhubung, adanya keterkaitan dan sinkronisasi antara variable-variabel yang disebutkan seperti pembelajaran IPS dan model membelajaran berbasis proyek Group Investigation dan media photography untuk meningkatkan daya berpikir

kreatif siswa. Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “PENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF SISWA

MELALUI PENERAPAN MEDIA PHOTOGRAPHY DALAM PEMBELAJARAN IPS ( PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMPN 16 BANDUNG KELAS VII-3).

(29)

13

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitisn ini dituangkan dalam beberapa pertanyaan peneliti sebagai berikut:

1. Bagaimana merencanakan dan merancang persiapan pembelajaran dengan menggunakan media Photography dalam meningkatkan daya bepikir kreatf siswa?

2. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Media Photography dalam mengembangkan dalam meningkatkan daya bepikir

kreatf siswa?

3. Bagaimana daya berpikir kreatif siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Media Photography?

4. Bagaimana kendala dan upaya ketika diterapkanya pengguanaan Media Photography untuk meningkatkan daya bepikir kreatf siswa?

C. Tujuan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, peneliti membagi tujuan penelitian ini adalah :

1. Menjelaskan bagaimana perencanaan persiapan pembelajaran menggunakan Media Photography

2. Mendeskripsikan langkah-langkah yang ditempuh pendidik dalam menerapkan dan mengembangkan Media Photography

(30)

14

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengidentifikasi perkembangan sikap pesertadidik setelah diterapkannya Media Photography

D. Manfaat

Adapun manfaat penelitian ini adalah 1. Manfaat Teoretis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, terutama mengenai media Photography untuk meningkatkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan social siswa sebagai referensi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi pendidik

Dapat dijadikan media pembelajaran yang variatif dalam pembelajaran yang aktif, partisipatif dalam mengembangkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan social siswa.

b. Siswa

Sebagai upaya untuk mengembangkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan social.

c. Sekolah

Member informasi tentang kemampuan pendidik dalam memvariasikan bentuk pelayanan kepada siswa dalam pembelajaran IPS.

d. Peneliti

(31)

15

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Sistematika Penelitian

BAB I membahaas pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah, focus masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan dan maksud dari penelitian dan manfaat penelitian dari pemilihan masalah tersebut.

BAB II membahas tinjauan pustaka. Bab ini peneliti memaparkan kajian yang akan dipakai serta dijadikan acuan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Kajian pustaka ini meliputi Kajian teori tentang Berpikir dan Berpikir Kreatif, hubungan IPS dengan Berpikir dan Berpikir kreatif, kajian teori tentang model pembelajaran berbasis proyek, kajian tentang media pembelajaran, kajian teori tentang Photography.

BAB III membahas metode penelitian. Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunkan dalam penulisan skripsi ini, yaitru penelitian kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti akan melakukan pengamatan seecara langsung dalam proses penelitian dengan melakukan kolaborasi dengan guru mitra yang mengajar di SMPN 16 Bandung. Selain itu, peneliti akan melakukan analisis dokumentasi berupa hasil yang ditemukan dilapangan yang sesuai pada penelitian tindakan kelas yang diharapkan.

BAB IV membahas pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian yang akan dideskripsikan antaralain perencanaan tindakan pembelajaran, dseskripsi pelaksanaan siklus dan tindakan pembelajaran, observasi tindakan siklus, dan tindakan pembelajaran, observasi tindakan siklus, deskripsi data angket, wawancara dan refleksi hasil penelitian tindakan.

(32)

16

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

37

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Tempat yang dijadikan sebagai Lokasi Penelitian aalah SMP Negeri 16 Bandung yang berada di Jl. P.H.H Mustafa No. 53 Kota Bandung. Sekolah tersebut berada dilokasi yang strategis yaitu pusat perkotaan. Selain itu. Daerah tersebut dikenal sebagai kawasan pendidikan kota bandung karena mengingat pada jalur tersebut banyak lembaga pendidikan. Dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Kemudian SMPN 16 ini didukung oleh beberapa tenaga pendidik dan kependidikan yang professional, sarana dan prasarana yang cukup memadai sehingga cocok untruk dijadikan sebagai tempat penelitian..

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII.3 Semster Genap SMPN 16 Bandung. Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang. Pemilihan subjek ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kelas tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus. Dan permasalahan yang diambil dan ditemukan sangat begitu krusial sehingga kelas VII atau pada usia 12 tahun adalah usia yang baik untuk mengembangkan potensi siswa salahsatunya berpikir kreatif.

(34)

38

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian, dikenal ada dua paradigm yang sering digunakan yaitu kualitatif. Pendekatan penelitian dilakukan sebagai langkah awal dalam menyusun rencana penelitian agar dapat berjalan dengan baik dan mampu mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk melakukan pendekatan peneltian secara kualitatif.. Menurut Nasution (2003, hlm. 5) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut :

Pendekatan kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan oranglain dengan memahami bahasa dan tafsiram mereka tentang dunia disekitarnya

Sedangkan, menurut Moloeng (2005, Hlm. 6) menjelaskan bahwa :

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tujuannya untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian secara naturalistic dan holistic yang digambarkan melalui deskripsi kata-kata bukan diukur dengan angka.

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya pendekatan kualitatif disini merupakan pendekatan yang mengamati segala tingkah laku siswa sebagai subjek penelitian dengan keadaan sebenernya. Dari pengertian tersebut, peneliti memutuskan menggunakan pendekatan kualitatif. Karena, peneliti berkeinginan untuk meneliti dalam keadaan yang naturalistik dan dengan data lapangan yang sifatnya kontekstual. Akan tetapi, peneliti juga menggunakan data kuantitatif yang sifatnya hanya pengukuran sederhana. Hal ini dilakukan karena beberapa alat evaluasi menggunakan test yang hasil evaluasi menggunakan test yang hasil evaluasinya berupa angka.

2. Desain Penelitian

(35)

39

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe),dan refleksi (reflect). Menurut model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral seperti yang

ditunjukan gambar berikut :

Gambar 3.1.

Model Siklus Spiral PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart

[image:35.596.181.481.227.490.2]
(36)

40

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a) Rencana (Planning)

Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada media pembelajaran menggunakan poster dalam pembelajaran IPS. Pada tahap ini pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, serta instrument penelitian untuk membantu dalam penelitian tindakan kelas.

b) Tindakan (Action)

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan yakni menggunakan media poster sebagai media pembelajaran.

c) Observasi (Observation)

Observasi merupakan pengamatan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran menggunakan media poster dapat berjalan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai.

(37)

41

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru bersama-sama peneliti melihat segala kekurangan dan kelebihan dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk kemudian dicari solusi untuk memperbaiki kelemahannya. Alasan peneliti menggunakan model siklus Kemmis dan Mc, Taggert karena sesuai tema dan tujuan dari penelitian. Dengan tema yaitu peningkatan berpikir kreatif siswa melalui media photography dalam pembelajaran IPS membutuhkan proses yang tidak mudah dalam menumbuhkan berpikir kreatif siswa, karena dalam proses menumbuhkan berpikir kreatif siswa membiasakan siswa meningkatkan pemikiran-pemikiran kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terdapat pada materi pembelajaran IPS, yaitu dengan media Photography sebagai pembelajaran, siswa melihat permasalahan dengan cara memotret permasalahan yang ada dilingkungan siswa dengan cara memotret lalu menafsirkan photo tersebut melalui deskripsi atau gagasan atau pendapat sendiri baik secara lisan ataupun tulisan sebagai indikat.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a) Identifikasi Masalah

(38)

42

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPS. Penelitian awal yaitu melihat permaslahan di dalam kelas agar dapat melaksanakan penelitian dan menentukan cara pembelajaran serta memperbaiki permasalahan yang ada pada siswa. Penelitian ini memfokuskan peneliti yaitu peningkatan berpikir kritis siswa melalui media poster dalam pembelajaran IPS. Karena dengan menggunakan media poster akan terkesan menarik dan mudah di pahami siswa sehingga siswa dapat mengkritisi gambar yang terdapat dalam poster tersebut.

b) Perencana (plan)

Rencana merupakan serangkaian tindakan untuk memperbaiki serta meningkatkan apa yang terjadi. Pada tahap perencanaan, peneliti bekerjasama dengan mitra peneliti untuk menyusun rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilaksanakan, guna mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis masalah yang diperoleh saat melakukan pra observasi. Rencana tindakan dalam PTK, harus berorientasi ke depan dan bersifat fleksibel. Tahap ini merupakan tahap awal dalam pelaksanaan PTK yang dilakukan oleh peneliti. Adapun rencana yang disusun dalam penelitian adalah sebagai berikut:

(1) Memastikan kelas yang akan menjadi tempat penelitian

(2) Melakukan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk penelitian.

(3) Menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan penelitian

(4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yanag akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Tentunya RPP yang dapat mencapai indicator Berpikir kreatif siswa.

(5) Membuat dan menyusun langkah-langkah model pemebelajaran IPS berbasis proyek grup investigasi dengan menggunakan media photography

(39)

43

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7) Menyusun intrumen yang akan digunakan dalam penelitian yaitu instrument terkait dengan berpikir kreatif siswa.

(8) Merencanakan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mitra juga observer

(9) Mengolah data dari hasil penelitian.

c) Pelaksanaan Tindakan (act)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dalam melakukan suatu penelitian dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang hendak dilakukan oleh peneliti dijabarkan sebagai berikut:

(1) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama guru mitra dan observer.

(2) Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP

(3) Pemberian tugas kelompok kepada siswa berupa model pembelajaran berbasis proyek grup investigasi melalui media photography. Kemudian Pada pertemuan berikutnya siswa mempresentasikan hasil penemuan/hasil karyanya secara berkelompok

(4) Mempersiapkan instrument penilaian berupa rubric penilaian pembuatan proyek yang disesuaikan dengan tugas yang diberikan. (5) Melakukan penilaian berdasarkan rubric dan objektifitas.

(6) Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra dan observer berupa evaluasi dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek grup investigasi melalui media photography

(7) Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya.

(40)

44

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Pengamatan (observe)

Kegiatan observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui permasalahan yang bterjadi dikelas, dan memberikan solusi sebvagai tindakan awal untuk mengatsai permasalahan yang terjadi dikelas tersebut, sehingga peneliti dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk melengkapi hasil penlitian. Hasil observasi merupakan dasar refleksi bagi tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusunan tindakan selanjutnya pada tahap ini, observasi yang dilakukan meliputi kegiatan :

(1) Melakukan observasi terhadap kelas yang akan diteliti.

(2) Pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

(3) Pengamatan kesesuaian materi yang sijaikan peneliti pada saat KBM dengan tujuan yang ingin dicapai.

(4) Pengamatan tentang daya berpikir kreatif mereka selama KBM berupa Pengamatan partisipasi siswa baik bertanyam berpendapat atau berkomentar.

(5) Pengamatan terhadap tugas proyek yang diberikan kepada siswa. (6) Penilaian kegiatan siswa dengan menggunakan lembar kegiatan siswa (7) Mengamati perubahan tumbuh dan berkembang meningkatnya daya

berpikir kreatif siswa dengan menggunakan media photography dalam pembelajaran IPS

e) Refleksi (reflect)

(41)

45

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merefleksikan diskusi balikan untuk perbaikan pelaksanaan siklus selanjutnya. Refleksi penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan:

a. Melakukan diskusi dengan mitra peneliti dan siswa setelah dilakukan tindakan;

b. Menyimpulkan hasil diskusi, apakah penelitian dapat dihentikan atau dilanjutkan kesiklus selanjutnya.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Unaradjan (2000, hlm. 5) adalah semua asas, peraturan dan teknik tertentu yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha pengumpulan data dan analisis untuk memecahkan masalah dibidang ilmu pengetahuan. Dapat diketahui, bahwa metode penelitian meliputi serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanaan kegiatan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang mana pengamatannya dilakukan secara tepat dan terpadu dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah. Pada proses kegiatan penelitian, agar kegiatan penelitian tersebut dapat berjalan lancar, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka harus dilakukan dengan sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah.

Berdasarkan pernyataan di atas, serta berdasarkan pada kajian dari permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Dimana metode PTK merupakan ragam kegiatan penelitian tindakan yang tergolong dalam penelitian kualitatif. Peneliti memilih metode PTK karena beranggapan bahwa perlu adanya perbaikan tindakan pada permasalahan dalam penelitian ini, yaitu, memperbaiki praktek-praktek pembelajaran yang dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan nasional.

(42)

46

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran di kelas. Hopkins (dalam Muslich, 2009, hlm. 8) berpendapat bahwa PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya, dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Jika ditinjau dari pendapat Wiriaatmadja (2012, hlm.3) menyatakan bahwa :

“Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.

Dengan demikian, PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata. PTK juga merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan tugasnya). Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012 hlm. 25) mengemukakan karaktersistik PTK, bahwa PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan (liberating), karena penelitian ini mendorong kebebasan berpikir dan berargumen, meneliti dan menggunakan kearifan dalam mengambil suatu keputusan atau judgement.

(43)

47

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran di kelas yang lebih baik, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam pembelajaran.

C. Fokus Penelitian

Fokus pengetahuan yang perlu digunakan dalam penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksud peneliti. Untuk itu penulis akan mendefinisikan beberapa kata yang dianggap penting oleh penulis

1. Berpikir Kreatif

Pehkonen (1997) memandang berpikir kreatif sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam suatu praktik pemecahan masalah, maka pemikiran divergen yang intuitif menghasilkan banyak ide. Hal ini akan berguna dalam menemukan penyelesaiannya

Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan. Sedangkan Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif yaitu Suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus (kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau melalui pemikiran analogis. Asosasi ide-ide membentuk ide-ide baru. Jadi, berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan menciptakan hubungan-hubungan-hubungan-hubungan tersendiri.

(44)

48

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Adanya kelancaran (fluency), kesigapan, dan kemampuan menghasilkan banyak gagasan.

b. Adanya fleksibilitas / keluwesan (flekxibility), yaitu kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah.

c. Adanya keaslian (organilaty), yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang asli.

d. Adanya pengembangan (elaborate/elaborasi), yaitu kemampuan untuk melakukan hal-hal secara detail dan terinci.

e. Adanya perumusan kembali (modification), yaitu kemampuan untuk merumuskan pengertian dengan cara dan dari sudut pandang yang berbeda.

2. Media Photography

Photography menurut Sulaeman (1981. Hlm, 94) mengatakan bahwa

Photography berasal dari kata Fos dan Grafo yang masing-masing kata

tersebut mempunyai arti Fos artinya cahaya dan Grafos artinya melukis. jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah melukis dengan bantuan cahaya, atau lebih dikenal dengan menggambar dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.

Photo-Journalism menurut Norman (1981. Hlm, 183), dipahami sebagai mencakup kombinasi gambar-gambar(ilustrasi) dan cerita (story). fotografi pers merupakan pekerjaan memperoleh bahan gambar-gambar bagi pemakai editorial dalam surat kabar, majalah dan penerbitan lainnya, sudah ada pada pers Indonesia. Pekerjaan press fotographer adalah memperoleh gambar-gambar yang akan melukiskan berita, memperkuat cerita yang ditulis oleh reporter dan menyajikan berita secara visual.

(45)

49

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. harus memadai untuk tujuan pengajaran artinya pantas untuk tujuan pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan dan realistic

b. Kualtitas/artistic, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas serta menarik. Komposisi yang baik,

1) Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian warna warni secara harmonis merupakan cirri yang kedua dari kualitas artistic suatu gambar.

2) Teknik merupakan cirri yang ketiga dari gambar yang baik untuk tujuan pengajaran. Teknik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan.

c. gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.

d. validitas gambar itu mengenai representative yang menampilkan pesan atau kebenaran dari sebuah gambar. Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, lebih pantas dipajang daripada untuk tujuan pengajaran.

e. memikat perhatian pada anak-anak.

D. Instrument Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran dalam pengumpulan data,maka diperlukan instrument yang tepat dan sesuai sehingga masalah yang diteliti akan terpecahkan dengan baik. Instrument yang digunakan dalam penelitin ini adalah :

1. Lembar Observasi

(46)

50

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpikir kreatif siswa disusunlah instrument sebagai acuan untuk menilai sejauhmana peningkatan pada peserta didik. Berikut instrument observasi siswa dan guru :

2. Lembar Catatan Lapangan

Merupakan rekaman kejadian yang dilakukan oleh kolaborator (guru mitra), teman sejawa, ataupun peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang belum terekam dalam lembar observasi. Lembar catatan lapangan digunakan untuk refleksi terhadap keterlaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan daya berpikir kreatif melalui model pembelajaran berbasis proyek group investigasi melalui media photography. Hal ini dilakukan agar terlihat adanya peningkatan terhadap penelitian tersebut. Catatan lapangan ini disi oleh tema sejawat Denna dan Willy juga diisii oleh peneliti sendiri.

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih lanjut terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan guru mitra mengenai pembelajaran yang selama ini dilakukan dalam proses pembelajaran

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik analisis data menggunakan observasi lapangan. Teknik observasi lapangan lebih banyak mengarahkan pada pengamatan lapangan dan informasi yang diperoleh dari narasumber sekitar lingkungan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan cara :

1. Observasi

(47)

51

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Wiratmadja (2009, hlm. 110) menjelaskan bahwa ada empat metode observasi yang digunakan yaitu :

a) Observasi terbuka. Menurut Hopkins sebagaimana dikutip oleh Wiratmadja (2005, hlm. 110) observasi terbuka dilakukan apabila pengawas atau observer melakukan pengamatan dengan menggunakan kertas atau pensil kemudian mencatat segala sesuatu yang terjadi dikelas.

b) Observasi terfokus adalah pengamatan permaslahan yang difokuskan kepada upaya-upaya guru dalam dalam membangkitkan semangat belajar siswa dengan memberikan respon kepada pertanyaan guru dan aspek-aspek lain

c) Observasi struktur dilakukan dengan cara menghitung banyaknya siswa melakukan kegiatan yang sebelumnya telah peneliti tentukan apa-apa saja yang akan menjadi objek pengamatan.

d) Observasi sistem matik yaitu pengamatan kelas dengan menggunakan skala.

2. Penilaian

Penilaian menurut Zainul dan Nasution (2001, hlm. 8) adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program pembelajaran berhasil diterapkan.

3. Wawancara

(48)

52

Imam Nail Sidik , 2015

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF SISWA D ALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MED IA PHOTOGRAPHY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan peserta didik kelas VIII B yang menjadi subjek pada penelitian kali ini.

4. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini bukan hanya foto-foto saja, melainkan dokumen

Gambar

Gambar 3.1.
Tabel 3.1 Klasifikasi tentang Skor

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggaran: Permukiman illegal yang ada di sepanjang sempadan rel kereta Stasiun Semut menyalahi aturan penataan ruang karena pada dasarnya sepanjang rel kereta diperuntukan.

Tingkat likuiditas Koperasi Wanita Pesona Marta tiga tahun terakhir dalam kondisi yang tidak baik, karena setiap tahunnya mengalami penurunan, dan tingkat

Menyimak dari uraian diatas, pada dasarnya populasi adalah keseluruhan jumlah sumber data yang hendak dipelajari atau dikenal dengan penelitian.Sedangkan sampel adalah

Untuk melakukan pergerakan dalam memegang benda, robot harus mengetahui koordinat dari obyek yang akan dipegang sehingga nilai teta di tiap joint nya dapat

 Divide : membagi masalah menjadi beberapa upa-masalah yang memiliki kemiripan dengan masalah semula namun berukuran lebih kecil (idealnya berukuran hampir sama),..  Conquer

Hasil penelitian mengenai teknik perlakuan pendahuluan terbaik untuk mematahkan dormansi benih merbau ( Intsia bijuga ) dilakukan dengan perlakuan kulit benih dikikir pada bagian

Gambar 1.6 Klik Intel Android Extra License lalu klik Accept Lisense.. Gambar 1.8 Tampilan setelah download dan

Kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam puisi tersebut adalah .…. alam yang indah sangat memesona kita semua