• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANGGITIYO WIJANARKO BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ANGGITIYO WIJANARKO BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

dimana pendidikan merupakan hak bagi setiap orang untuk

mendapatkannya.Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan segala

aspek yang dimiliki oleh seseorang seperti aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor. Aspek tersebut sangat penting untuk diri kita karena dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki untuk menciptakan sumber daya

manusia yang cerdas, terampil, tanggungung jawab, dan mempunyai

norma yang patut untuk dicontoh.Pemerintah telah mencanangkan wajib

belajar selama selama sembilan tahun sebagai upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan di Indonesia.

Pendidikan dasar merupakan lanjutan dari pendidikan yang telah

diberikan oleh orang tua di rumah.Peserta didik sudah mempunyai

landasan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

dasar untuk menuju ke jenjang awal pendidikan selanjutnya.

Pendidikan di sekolah dasar dalam pemberian materi harus sesuai

dengan karektiristik peserta didik dimana anak masih senang bermain

sehingga guru harus bisa membawa suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan model-model

pembelajaran yang berhubungan dengan permainan agar peserta didik

tidak merasa bosan dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

(2)

Salah satu pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar, terdapat

mata pelajaran yang sangat penting yaitu Matematika.Matematika

merupakan ilmu pasti yang sangat penting dan mempunyai banyak

manfaat bagi kehidupan manusia.Setiap hari manusia tidak terlepas dari

ilmu Matematika, contohnya pada kegiatan jual beli.Sekolah merupakan

salah satu tempat bagi peserta didik dapat mempelajari konsep dasar

Matematika untuk di terapkan pada kehidupan sehari-hari.

Menurut Heruman ( 2007: 2) setiap konsep matematika yang

abstrak dan baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar

mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan

melekat pada pola pikir dan pola tindakannya. Guru harus dapat menarik

perhatian peserta didik untuk lebih mempelajari konsep Matematika.

Peserta didik diharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan materi

Matematika secara sistematis saja melainkan dapat mengenali

permasalahan Matematika tersebut pada kegiatan sehari-hari dan dapat

menyelesaikanya dengan konsep Matematika yang telah diperoleh dari

sekolah.

Hasil pembelajaran yang diharapkan yaitu pada ranah afektif,

kognitif, dan psikomotor.Ketiganya sangat penting untuk membangun

pribadi siswa sehingga bukan hanya penguasaan materi saja yang dinilai

melainkan pembelajaran tersebut dapat meningkatkan sikap dan

kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

(3)

Hasil dari wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti di

kelas IV SD Negeri 1 Sidakangen, konsep Matematika yang dimiliki oleh

siswa masih rendah dan menyebabkan hasil belajar peserta didik belum

maksimal.Tabel berikut menunjukan hasil nilai ulangan tengah semester

mata pelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 1 Sidakangen.

Tabel 1.1Data Nilai Hasil Ulangan Tengah Semester Matematika Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014

Jumlah

Siswa Tuntas Tidak tuntas Rata-rata KKM

36 58% 42% 65 63

Data dari tabel 1.1 tersebut menunjukan bahwa, 42% atau sekitar 15

siswa dari 36 siswa yang belum tuntas. Kondisi tersebut dapat

berpengaruh pada materi yang diajarkan selanjutnya.Hasil wawancara

pada guru kelas IV diperoleh, rendahnya prestasi belajar lebih di

karenakan antusias siswa saat belajar matematika yang masih rendah,

karena menganggap matematika itu sulit sehingga saat pembelajaran

siswa tidak memperhatikan, ditambah dengan pembelajaran guru yang

masih sederhana membuat peserta didik tidak tertarik pada pembelajaran

sehingga merasa cepat bosan dan sering bemain sendiri saat

pembelajaran. Hal ini berdampak pada kemampuan dasar matematika

peserta didik itu sendiri.Metode yang dipakai oleh guru hanya

menanamkan konsep Matematika yang telah ada sehingga pembelajaran

(4)

berpusat pada guru.Selain itu tingkat kemampuan peserta didik yang

berbeda-beda sehingga ada beberapa peserta didik yang sudah diajarkan

berulang kali tetapi masih belum paham.Penggunaan media pembelajaran

yang belum maksimal juga sangat berpengaruh kepada hasil belajar yang

diperoleh peserta didik. Menurut guru dukungan dari lingkungan keluarga

juga kurang dimana anak sudah terbiasa dengan teknologi seperti HP dan

permainan game sehingga peserta didik malas untuk belajar. Berdasarkan

hasil lapangan tersebut perlu diadakanya perubahan cara mengajar untuk

memaksimalakan hasil belajar peserta didik. Salah satu cara yaitu dengan

menggunakan penerapan pendekatan Matematika realistik.

Penerapan pendekatan Matematika realistik merupakan pendekatan

pembelajaran yang mengaitkan suatu materi dengan kehidupan

sehari-hari. Peserta didik pada tingkat sekolah dasar masih berpikir secara

kongkret atau nyata sehingga penerapan metode ini dapat menarik

antusias siswa dalam belajar Matematika dan lebih menguatkan tingkat

pemahaman konsep Matematika yang dipelajarai karena dikaitkan dengan

kegiatan peserta didik pada kehidupan sehari-hari sehingga akan lebih

mudah untuk memahaminya.

Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk mengetahui

apakah pendekatan Matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul

“upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

(5)

materi bangun ruang dengan penerapan pendekatan Matematika realistik

di kelas IV SD N 1 Sidakangen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah melalui penerapan pendekatan Matematika realistik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif pada mata pelajaran

Matematika materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri 1

Sidakangen?

2. Apakah melalui penerapan pendekatan Matematika realistik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek afektif pada mata pelajaran

Matematika materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri 1

Sidakangen?

3. Apakah melalui penerapan pendekatan Matematika realistik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa aspek psikomotor pada mata

pelajaran Matematika materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri 1

Sidakangen?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan hasil belajar aspek kognitif pada mata pelajaran

Matematika materi bangun ruang melalui pendekatan Matematika

realistik.

(6)

2. Meningkatkan hasil belajar aspek afektif pada mata pelajaran

Matematika materi bangun ruang melalui pendekatan Matematika

realistik.

3. Meningkatkan hasil belajar aspek psikomotor pada mata pelajaran

Matematika materi bangun ruang melalui pendekatan Matematika

realistik.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan kajian

untuk pelaksanaan pembelajaran dan penelitian sejenisnya pada yang

akan datang.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah

Membantu meningkatkan kualitas pembelajaran yang

dilaksanakan di sekolah khususnya pada pembelajaran

Matematika.

b. Bagi Guru

Sebagai informasi dan mungkin bisa menjadi masukan bagi guru

dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya.

c. Bagi peserta didik

Membantu memperoleh pembelajaran yang menarik sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa.

(7)

d. Bagi peneliti

Sebagai informasi, bekal, dan pengalaman bagi peneliti sebelum

terjun ke dalam dunia pendidikan sebagai seorang guru.

E. Klarifikasi Konsep

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu kempuan yang diperoleh siswa

setelah melaksanakan kegiatan belajar. Hasil belajar disini terdiri dari

tiga ranah yaitu :

a. Aspek Kognitif yaitu aspek yang berkenaan dengan tingkat

intelegensi siswa dalam berpikir untuk memecahkan suatu

masalah.

b. Aspek Afektif yaitu aspek yamg berkenaan dengan perilaku yang

mencakup sikap, watak, emosi dan nilai siswa.

c. Aspek Psikomotor yaitu aspek yang berkenaan dengan

keterampilan siswa. Diharapkan setelah melaksanakan kegiatan

belajar, siswa dapat lebih kreatif dalam berpikir dan begerak

untuk melakukan hal baru bagi dirinya sehingga mendapat

pengalaman belajar yang dapat dikembangkan dan bisa

bermanfaat bagi siswa tersebut dan sekitarnya.

2. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan Matematika Realistik merupakan pendekatan yang

dilakukan pada mata pelajaran matematika dengan memanfaatkan hal

yang realistis yang ada pada lingkungan sekitar sehingga lebih mudah

(8)

untuk dipahami oleh siswa.karenakarakteristik siswa SD yang masih

berpikir secara kongkret atau real. Realistik disini berarti hal-hal yang

nyata dalam kehidupan untuk dapat diamati oleh siswa Untuk

dibayangkan ataupun dengan penggunaan media yang nyata dengan

menggunakan benda-benda yang berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan kepada siswa. Pada materi bangun datar ini banyak sekali

benda di sekitar kita yang berbentuk bangun datar seperti kotak kado,

kardus, bola, topi ulang tahun, kaleng susu dan lain-lain yang dapat

digunakan sebagi media dalam pendekatan matematika realistik ini.

Diharapkan dengan menggukan pendekatan Matematika Realistik ini

dapat memancing antusias siswa dalam belajar Matematika sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Gambar

Tabel 1.1Data Nilai Hasil Ulangan Tengah Semester Matematika

Referensi

Dokumen terkait

1) Ketua Pokja AMPUSanitasi Kota Subulussalam 2) Ketua Pokja AMPUSanitasi Kabupaten Bener Meriah 3) Ketua Pokja AMPUSanitasi Kabupaten Simeulue 4) Ketua Pokja

PENGARUH CERITA ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN TERHADAP PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B3 DI TK ISLAM AL-AZHAR 10 SERANG.. Universitas

Di Kawasan ini dapat dikembangkan beberapa wisata antara lain : berbagai wisata air; Wisata Minat Khusus ilmu kebumian berupa Formasi Wonocolo sebagai batuan reservoar

Penulis mengangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang mendasari pada latar belakang masalah adalah: Mengukur kualitas layanan website Dinas

Implikasi penelitian yaitu: 1) perlu adanya upaya- upaya yang dilakukan kepada pihak pemeritah agar lebih menindak lanjuti mengenai konflik maupun sengketa tanah yang terjadi

rencana penyusunan skripsi dengan judul “ Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pegawai Pada Kantor kecamatan Ajangale KabupatenE. Bone Berbasis Web “

Penetapan kadar triklosan yang di lakukan secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) memperoleh hasil bahwa triklosan yang terdapat dalam pasta gigi ini memenuhi

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan uji fisik yang dilakukan di saluran gelombang 2-D pada Laboratorium dengan membuat beberapa konfigurasi model screen layer