• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

50 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan (PTK). PTK adalah penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari siklus yang satu ke siklus berikutnya ( Suyadi, 2010). Setiap siklus mempunyai tahapan - tahapan sebagai berikut :(1) Perencanaan,(2) Tindakan atau pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, (4) Refleksi

Selanjutnya Moleong (2001) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai ciri - ciri sebagai berikut: (1) peneliti bertindak sebagai instrument utama, karena disamping sebagai pengumpulan data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam proses penelitian, (2) mempunyai latar alami, data yang diperoleh dan diteliti akan dipaparkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif, karena data yang dikumpulkan tidak menggunakan angka -angka melainkan berupa kata - kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses dari pada hasil, (5) adanya batas permasalahan yang ditentukan dalam fokus penelitian, dan (6) analisis data cenderung bersifat induktif.

(2)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dijalan Margobasuki No 48 Kabupaten Malang ini terletak didalam pemukiman warga dan agak jauh dari jalan raya besar. SD Muhammadiyah 8 Dau Malang Kelas V Semester genap tahun ajaran 2015-2016

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian yaitu pada tanggal 14 Maret sampai 28 Maret 2016 yang disesuaikan dengan mata pelajaran IPA dengan materi struktur bumi pada kelas V yang digunakan sebagai tempat penelitian

C. Subyek Penelitian

Penelitian kali ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Muhammadiayah 8 Dau Malang tahun ajaran 2015/ 2016 yang terdiri dari 16 siswa.

D. Jenis Tindakan

Banyak model PTK yang diadopsi dan implementasikan didunia pendidikan. Namun secara singkat, menurut Suyadi (2010) pada dasarnya PTK terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terikat dan berkesinambungan : (1) Perencanaan ( planning,) (2) Pelaksanaaan

(acting), (3) Pengamatan (observing), dan (4) Refleksi ( reflecting).

(3)

Sebagimana gambar model yang diadopsi dari Kemmis & Tanggart yang dikembangkan oleh Suyadi ( 2010) sebagai berikut :

Gambar : 2.8 Model Tahapan –Tahapan Pelakanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Keterangan : Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara hipotesisi tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencangkup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan

Perencanaan Siklus - I Pengamatan Perencanaan Siklus - II Pengamatan Pelaksanaan an pelaksanaan Refleksi Refleksi

(4)

PTK, mulai dari materi/ bahan ajar, rencana pengajaran yang mencangkup metode mengajar, pendekatan mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan ) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung didalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah -langkah yang dilakukan peneliti tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku yaitu melaksanakan tindakan dengan berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Tindakan ini juga bertumpu pada pendekatan sains teknologi masyarakat dengan tes soal materi struktur bumi .

3. Pengamatan Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Fokus dalam pelaksanaan pengamatan tindakan ini adalah pada penerapan pendekatan

(5)

sains teknologi masyarakat dan keaktifan siswa selama proses belajar berlangsung.

Peneliti melaksanakan observasi dan evaluasi, tidak harus bekerja sendiri, bisa dibantu oleh pengamat dari luar ( sejawat atau pakar). Dengan kehadiran orang lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif. Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan juga dilakukan untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas.

4. Refleksi Terhadap Tindakan

Tahap keempat dalam PTK ini adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Selain itu peneliti juga dapat mengukur keberhasilan siswa dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat pada materi struktur bumi. dimana data - data yang diperoleh dari observasi dapat dianalisis dan dievaluasi. Sehingga setelah dianalisis dan dievaluasi, peneliti dapat menentukan tindakan atau langkah-langkah apa yang harus diambil oleh peneliti untuk melakukan perbaikan yang akan diterapkan pada siklus selanjutnya sampai mencapai KKM yang ditentukan, siklus akan berakhir ketika indikator pencapian akhir mencapai KKM 65 dan 75 % siswa tuntas. Apabila pada observasi ditemukan hal yang bersifat baik, maka bisa digali lebih lanjut.

(6)

Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap siklus I PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara hipotesisi tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini menangkup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi/ bahan ajar, rencana pengajaran yang mencangkup metode mengajar, pendekatan mengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat.tahap ini, yang berlangsung didalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah –langkah yang dilakukan peneliti tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku yaitu melaksanakan tindakan dengan berpedoman pada pendekatan sains teknologi masyarakat dengan tes soal materi struktur bumi.

3. Pengamatan Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada

(7)

tahap ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna kepentingan triangulasi data. Fokus dalam pelaksanaan pengamatan tindakan ini adalah pada penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat dan keaktifan siswa selama proses belajar berlangsung.

Peneliti melaksanakan observasi dan evaluasi, tidak harus bekerja sendiri, bisa dibantu oleh pengamat dari luar ( sejawat atau pakar). Dengan kehadiran orang lain dalam penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif. Hanya saja pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan mengintervensi terhadap pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan juga dilakukan untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas.

4. Refleksi Terhadap Tindakan

Tahap keempat dalam PTK ini adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Selain itu peneliti juga dapat mengukur keberhasilan siswa dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat pada materi struktur bumi. dimana data - data yang diperoleh dari observasi dapat dianalisis dan dievaluasi. Sehingga setelah dianalisis dan dievaluasi, peneliti dapat menentukan tindakan atau langkah-langkah apa yang harus diambil oleh peneliti untuk melakukan perbaikan yang akan diterapkan pada siklus selanjutnya sampai mencapai KKM yang ditentukan, siklus akan berakhir

(8)

ketika indikator pencapian akhir mencapai KKM 75 dan 80 % siswa tuntas. Apabila pada observasi ditemukan hal yang bersifat baik, maka bisa digali lebih lanjut.

Pada penelitian ini, jika pada siklus II telah memenuhi standar 75% ketuntasaan secara klasikal, maka penelitian dianggap sudah berhasil. Apabila tidak mencapai angka tersebut, maka akan dilanjutkan pada perencanaan siklus selanjutnya sampai kriteria terpenuhi.

E. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi pada setiap tindakan perbaikan pembelajaran struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat bagi siswa kelas V SD Muhammadiyah 8 Dau Malang. Data tersebut tentang hal-hal sebagai berikut : 1) pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan prilaku peneliti dan siswa, yang meliputi interaksi belajar mengajar antara peneliti - siswa, siswa - siswa, siswa - peneliti dalam pelajaran struktur bumi, 2) evaluasi pembelajaran struktur bumi baik berupa proses maupun hasil, 3) hasil tes siswa baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan.

2. Sumber Data

Sumber data ialah proses kegiatan belajar mengajar mengenai materi struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

(9)

pembelajaran, evaluasi pembelajaran. Data yang diperoleh dari peneliti yakni siswa kelas V SD Muhammadiyah 8 dau Malang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tekhnik, yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan ( pengambilan data ) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Nasution ,2010). Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa didalam kelas dan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I maupun pada siklus II. Dalam melakukan observasi, observasi mengacu pada pedoman observasi yang telah dibuat oleh peneliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan - pertanyaan yang disajikan secara verbal kepada orang - orang yang dianggap dapat memebrikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu ( Denzim dalam Wiriaatmadja, 2010).

Melalui teknik wawancara, peneliti mewawancarai guru kelas terkait dengan permasalahan apa yang ada dikelasnya, bagaimana guru mengajar, metode apa yang digunakan, pendekatan apa yang digunakan guru untuk mengajar, dan bagimana suasana kelas ketika guru

(10)

memberikan pelajaran. Semua data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas akan digunakan untuk merencanakan perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Teknik ini digunakan pada awal kegiatan penelitian.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dilakukan untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai siswa setelah menempuh proses belajar mengajar dan untuk mengetahui keberhasilan program pengajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Peneliti menggunakan tes ini untuk mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan siswa khususnya pada aspek kognitif setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat materi struktur bumi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya - karya monumenal dari seseorang (Sugiyono,2010). Dokumentasi dilakukan untuk mendukumentasi data-data yang mencakup peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dengan pendekatan sains teknologi masyarakat pada materi struktur bumi yang dilakukan oleh

(11)

siswa, selain itu keaktifan yang ditunjukan oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Kegiatan dokumentasi dilakukan untuk mendukung hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Jadi ada bukti yang dapat dipercaya berupa dokumen - dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP), lembar kegiatan kelompok, lembar evaluasi dan nilai hasil belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

PTK ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitataif. Sebagaimana disebutkan oleh Sugiyono ( 2010) bahwa penelitian kualitatif itu dilakukan pada kondisi yang alamiah, kesumber data, peneliti adalah instrumen kunci, dan penelitian kualitatif lebih bersifat deskritif karena data yang terkumpul berbentuk kata - kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Penelitian deskritif melakukan analisisi hanya sampai pada taraf deskritif, yaitu manganalisis dan menyajikan fakta secara sistimatik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. (Azwar, 2011).

Pada Penelitian ini data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, seperti wawancara, observasi, dukumentasi, dan tes. Data yang telah terkumpul tidak akan bermakna tanpa diolah dan dianalisi. Analisis data dilakukan berdasarkan peresentasi pencapaian sesuai dengan KKM yang sudah

(12)

ditentukan, yaitu berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat materi struktur bumi serta hasil belajar.

Untuk ketuntasan belajar ada 2 kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan, kelompok dan klasikal. Peneliti dan guru menentukan KKM siswa berdasarkan ketentuan pihak sekolah bernilai ≥ 65, ≥75% untuk KKM kelas. Untuk menghitung nilai kemampuan hasil belajar siswa materi struktur bumi dirumuskan sebagai berikut :

Sumber : Azwar (dalam Sugiyono. 2010 : 87)

Untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung menggunakan rumus sebagi berikut :

Sumber : Azwar ( dalam Sugiyono. 2010 : 90)

Hasil belajar dalam penelitian ini dikatakan meningkat apabila hasil tes yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilaksankan penelitan tindakan kelas dan setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Kreteria keberhasilan perolehan kemampuan kognitif dalam belajar siswa dapat dilihat pada bentuk tabel berikut :

(13)

Tabel 3.1 Krekteria Ketuntasan dalam Penelitian Sumber : Sudjana ( dalam Ernata, 2011: 38 )

Kegaiatan belajar di SD Muhammadiyah 8 Dau Malang , dikatakan tuntas apabila beracuan pada Krekteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Krekteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang ditetapkan oleh guru kelas V pada Mata Pelajaran IPA adalah ≤ 65. Penelitian ini dikatakan berhasil jika ≥ 75 % siswa yang mengikuti tes mendapatkan nilai minimal 65.

H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Perencanaan

Peneliti melakukan studi pendahuluan berupa observasi awal terhadap pembelajaran materi Struktur Bumi diKelas V SD Muhammadiyah 8 Dau Malang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan model pembelajaran materi struktur Bumi di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Dau Malang.

Studi pendahuluan dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran materi Struktur Bumi dikelas, mewawancarai guru dan siswa tentang praktik pembelajaran materi struktur bumi yang sudah

Interval Kreteria

95 skor rata-rata 100 Istimewa 85 skor rata-rata 95 Sangat baik 75 skor rata-rata 85 Baik 65 skor rata-rata 75 Cukup 55 skor rata - rata 65 Kurang Skor rata-rata 55 Buruk

(14)

dilaksanakan selama ini. Dapat diketahui permasalahan sebagai berikut : siswa mengalami kesulitan memahami isi materi yang diajarakan oleh guru yaitu materi Struktur Bumi dengan menggunakan metode ceramah. Setelah diidentifikasi, dilakukan diskusi antara peneliti dan guru kelas V juga kepala sekolah berkaitan dengan kemungkinan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas untuk menegtahui kemampuan siswa dalam memahami meteri struktur bumi dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat bagi Siswa Kelas V SD Muhammadiayah 8 Dau Malang. Sesuai dengan rumusan masalah pada studi pendahuluan peneliti bersama guru menyusun rencana tindakan, untuk memecahkan masalah yang ditemui dalam pembelajaran materi struktur bumi dengan pendekatan sains teknologi masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, langkah pertama melakukan diskusi untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan materi struktur bumi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Maret 2016.

Langkah kedua menyusun rancangan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, rancangan tindakan itu berupa pembelajaran materi struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat berupa model rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Maret 2016. Kegiatan yang direncanakan sebagai berikut : 1) menyusun rencana tindakan berupa model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penyusunan RPP

(15)

meliputi hal-hal sebagai berikut : a) menetapkan standar kompetensi, b) memilih kompetensi dasar, c) menetapkan indikator, d) memilih materi, e) menetapkan kegiatan belajar mengajar, f) menetapkan media/alat dan sumber belajar, dan g) merencanakan penilaian pembelajaran .

Rencana pelaksanaan pembelajaran dirancang untuk siklus I terdiri dari satu RPP dua kali pertemuan dengan waktu 2x35 menit. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, maka RPP pada siklus kedua dirancang dengan memperhatikan hasil refleksi dari tindakan siklus I. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I, perbedaannya pada siklus satu RPP untuk dua kali pertemuan sedangkan pada siklus II RPP untuk satu kali pertemuan. Perevisian terjadi pada materi tiga lapisan bumi yaitu kerak bumi, inti, bumi dan selimut bumi dengan media yang digunakan. Pada siklus I membahas tentang kerak bumi dan selimut bumi, sedangkan pada siklus II tentang inti bumi. inti bumi sendiri dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu inti dalam dan inti luar .

Langkah ketiga mempersiapkan instrumen penilaian berupa catatan lapangan, rambu - rambu analisis proses kegiatan guru dan siswa, rambu - rambu analisis hasil pembelajaran. Kegiatan terakhir adalah menyusun jadwal pelaksanaan tindakan. Jadwal disesuaikan dengan jam yang disusun di sekolah. Pertemuan pertama untuk siklus I dilaksanakan pada hari kamis 14 Maret 2016 dengan fokus pembelajaran struktur bumi. Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 18

(16)

Maret 2016 dengan fokus Pembelajaran melanjutkan materi struktur bumi dengan materi inti bumi. Pelaksanaan siklus berikutnya dilaksanakan setelah melihat hasil refleksi siklus I. Setelah siklus I dilaksanakan maka dibuat perencanaan untuk siklus II dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Siklus kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 Maret 2016, dengan jumlah pertemuan satu kali yaitu 2x35 menit.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti sebagai praktisi melaksanakan penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat dengan materi struktur bumi di kelas V sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sesuai dengan rencana, penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan dua kali pertemuan (2x35 menit), sedangkan siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan (2x35 menit) sesuai dengan rencana pembelajaran yang terdiri atas materi bumi.

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai praktisi dan guru kelas V sebagai observer. Observer mengumpulkan dan mengamati proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa, aktivitas guru, interaksi antara siswa dengan bahan pembelajaran, dengan menggunakan instrument pengumpulan data yang telah dibuat struktur bumi mengenai kerak bumi, dan struktur bumi mengenai inti bumi oleh praktisi dan pengamat.

(17)
(18)

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan teman sejawat untuk mengamati aktifitas siswa dan praktisi selama pembelajaran materi struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknoilogi masyarakat berlangsung. Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh observer pada waktu peneliti melaksankan tindakan pembelajaran.

Fungsi pokok pengamatan adalah pengumpulan data tentang pelaksanaan tindakan. Dalam pengumpulan data digunakan (1) lembar observasi, dan catatan lapangan, (2) teknik wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, dan (3) rancangan pembelajaran dan hasil tes siswa.

Gambar

Gambar : 2.8  Model  Tahapan –Tahapan Pelakanaan  Penelitian   Tindakan  Kelas (PTK)
Tabel 3.1 Krekteria Ketuntasan dalam Penelitian                                     Sumber   :  Sudjana  ( dalam   Ernata, 2011: 38 )

Referensi

Dokumen terkait

Pada grafik tersebut menunjukkan nilai SPL yang lebih besar dari pada difuser bubur kertas 2D dengan pola hamburan yang hampir sama. Dapat dilihat juga pola persebaran

Penentuan model struktur plant berupa pengaturan posisi laras meriam, maka dibuat gerakan training dan elevasi sistem orde dua yang menentukan jenis respon

konvensional mempunyai pengertiaan yang sama seperti yang telah disampaikan oleh para ahli. Bank syariah mempunyai pengertian dan tugas yang sama yaitu menghimpun

Khususnya Tante Nies Endang, Om Vid, dan Mas Indra, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada Adit dan Mama selama ini.. Khususnya atas laptop

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

Proses kalibrasi pada DAS Rawatamtu Ketiga metode dapat dikatakan optimal dalam memisahkan aliran dasar (debit terhitung) terhadap aliran total (debit terukur di

Materi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang diadakan di SMA kelas X yaitu, mengenai sub bab protista mirip hewan dengan menggunakan media