• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS. I. Mata Kuliah : SILABUS HUKUM PERDATA Kode : SYA 004. Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABUS. I. Mata Kuliah : SILABUS HUKUM PERDATA Kode : SYA 004. Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 SILABUS

I. Mata Kuliah : SILABUS HUKUM PERDATA Kode : SYA 004

Fakultas : Syari’ah

Program Studi : HKI, PM, HES dan HTN Program : S.1.

Bobot SKS : 2 sks

Sifat : Wajib

II. Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah Hukum Adat, membahas tentang sejarah dan proses legislasi dalam hukum adat yang datang tidak dalam ruang hampa dan kosong, tetapi ada kondisi sosio kultural yang membentuk, mempengaruhi dan melatar belakangi. Hukum adat juga mengelaborasi pola konstruksi hukum modern, pengembangan, dan konstelasi penafsirannya sesuai dengan spektrum waktu dan tempat, mulai periode awal, periode pertengahan sampai periode akhir.

III. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami: lingkup dan sejarah dan berlakunya hukum perdata; hukum badan pribadi; hukum keluarga; hukum perkawinan; hukum benda; hukum perjanjian; hukum waris; dan wasiat.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami berbagai undang-undang dalam lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum perkawinan, hukum benda, hukum perjanjian, dan hukum waris wasiat).

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses tata cara perkawinan maupun administrasinya di KUA; membuat surat perjanjian; membuat pembagian harta warisan; serta membuat surat wasiat.

4. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, mengkaji, dan memberikan solusi berbagai masalah hukum perdata dipandang dari aspek-aspek hukum yang berlaku, yaitu Hukum Adat, Hukum Islam maupun Hukum Perdata Barat (BW) serta aspek perkembangannya dalam yurisprudensi.

IV. Topik Inti

1. HUKUM PERDATA

a. Lingkup Hukum Perdata. b. Sejarah Hukum Perdata.

1) Hukum Perdata Belanda. 2) Hukum Perdata Indonesia.

3) KUHPerdata Sebagai Himpunan Hukum Tidak Tertulis. 4) SEMA Nomor 3 Tahun 1963.

c. Hukum Perdata Nasional. d. Sumber Hukum Perdata.

e. Kodifikasi dan Sistematika Berlakunya Hukum Perdata

f. Penafsiran Undang-Undang yang Mengandung Ketentuan Umum 2. HUKUM BADAN PRIBADI

a. Orang Sebagai Subyek Hukum. 1) Pengertian dan Ruang Lingkup. 2) Kedudukan Anak.

3) Kekuasaan Orang Tua.

4) Kekuasaan Terhadap Harta Pribadi Seorang Anak. 5) Perwalian, Jenis-Jenis Perwalian dan Wali Pengawas. 6) Pengampuan.

b. Badan Hukum. c. Tempat Tinggal.

(2)

2 e. Kedewasaan dan Pendewasaan.

f. Pencatatan Peristiwa Hukum. g. Keadaan Tidak Hadir.

3. HUKUM KELUARGA

a. Hubungan Keluarga dan Hubungan Darah. b. Asas-asas Pengertian dan Tujuan Perkawinan . c. Syarat-Syarat Perkawinan.

d. Tata Cara Melangsungkan Perkawinan. e. Akibat Hukum Adanya Perkawinan. f. Hak-Hak dan Kewajiban Suami Isteri.

g. Pencegahan Pembatalan dan Putusnya Perkawinan. h. Kebersamaan Harta Kekayaan Menurut UU. i. Janji-Janji Kawin.

j. Hukum Harta Perkawinan pada Perkawinan Kedua atau Perkawinan Selanjutnya.

k. Pemisahan Benda. l. Jenis-Jenis Perkawinan .

1) Perkawinan Beda Warganegara. 2) Perkawinan Beda Agama. 3) Perkawinan Di Bawah Tangan. 4. HUKUM PERCERAIAN

a. Istilah dan Pengertian Perceraian. b. Asas-Asas Hukum Perceraian. c. Sumber-Sumber Hukum Perceraian. d. Bentuk dan Hikmah Perceraian. e. Proses Hukum Perceraian. f. Pencacatan Perceraian.

g. Akibat-Akibat Hukum Perceraian.

h. Pengaturan Hukum Khusus Perceraian bagi PNS. i. Perjanjian Perkawinan.

j. Pembagian Harta Gono Gini Saat Terjadi Perceraian 5. HUKUM BENDA

a. Benda dan Hukum Benda pada Umumnya.

1) Pengertian, Pengaturan dan Pembedaan Macam-Macam Benda. 2) UUPA Nomor 5 Tahun 1960 dan Buku Kedua KUHPerdata. b. Hak Kebendaan

1) Hak Perdata, Hak Kebendaan, dan Asas-Asas Hak Kebendaan. 2) Cara Memperoleh dan Hapusnya Hak Kebendaan.

c. Hak Milik

1) Pengertian, Pembatasan, Ciri-Ciri dan Penyerahan Hak Milik. 2) Hak Milik Bersama.

d. Penguasaan (Bezit)

1) Pengertian, Fungsi, Pembedaan dan Teori Dalam Penguasaan Bezit. 2) Cara Memperoleh Penguasaan Bezit.

e. Hukum Tetangga 6. HUKUM BENDA

a. Hak Memungut Hasil b. Hak atas Benda Jaminan

1) Jaminan Hutang, Hak Gadai, Hak Retensi, Hak Hipotik, Hak Privilege (Hak Istimewa).

7. HUKUM PERJANJIAN

a. Perihal Perikatan dan Sumber-Sumbernya. b. Sistem Buku III BW.

(3)

3 c. Asas-Asas Hukum Perjanjian.

d. Macam-Macam Perikatan.

e. Perikatan-Perikatan yang Lahir dari UU dan Perikatan-Perikatan yang Lahir dari Perjanjian.

f. Perihal Resiko, Wanprestasi dan Keadaan Memaksa.

g. Perihal Hapusnya Perikatan dan Beberapa Perjanjian yang Khusus 8. HUKUM PERJANJIAN

a. Pemahaman tentang Kontrak.

b. Aneka Perikatan Perorangan dan Perikatan Publik. c. Teknik Perancangan Kontrak.

d. Contoh Kontrak dan Bagian-Bagiannya. e. Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan. f. Arbitrase.

9. HUKUM WARIS

a. Pengertian Hukum Waris. b. Sistem Pembagian Warisan.

1) Unsur-Unsur Pewarisan. 2) Kehilangan Hak Mewaris.

3) Harta Warisan yang Tidak Terurus. 4) Hibah.

5) Wasiat.

6) Pengangkatan Anak. 10. HUKUM WARIS

a. Panduan dalam Membagi Harta Warisan Menurut Hukum Adat, Hukum Perdata dan Hukum Islam.

b. Contoh Kasus Perbandingan Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Adat, Hukum Perdata dan Hukum Islam.

c. Penyelesaian Sengketa Warisan. V. Metode Pembelajaran

1. Pertemuan awal dilakukan “kontrak belajar” untuk menyepakati rambu-rambu yang harus ditaati selama perkuliahan.

2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif srtategi : a. Brain stroming dan Elisitasi.

b. Interactive Lecturing dan Dynamic Lecturing/ ceramah dinamis,

Ceramah yang diselingi tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan sama sekali baru bagi mahasiswa.

c. Apresiasi

Dosen menggali informasi awal kepada mahasiswa mengenai persepsi mahasiswa terhadap lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris).

d. Reading Guide.

Mahasiswa membaca dan menganalisis lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris).

e. Small Discussion.

Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membaca dan mendiskusikan lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris) yang berlaku di Indonesia pada buku ajar. Maksimal anggota kelompok adalah empat orang dengan keharusan setiap orang membaca dalam buku tersebut.

(4)

4 3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan

alternatif strategi:

a. Information Search dan Interactive Lecturing

Dosen menyampaikan beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa dari buku-buku sumber referensi yang lain dengan menunjukkan alternatif sumber informasinya.

b. Mixed between information search, concept mapping strategy, and small discussion/active debate.

Mahasiswa diminta untuk membaca dan menganalisis buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam hukum perdata serta membaca dan menganalisis putusan/permohonan pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama. Pekerjaan ini dilakukan secara kelompok maksimal enam kelompok. Untuk mempercepat pengerjaan tugas membaca, mahasiswa membagi tugas bacaan secara keseluruhan, kemudian didiskusikan dengan anggota kelompoknya.

c. Team quiz

(Bila perlu dosen menyediakan reward apapun bentuknya). Kelompok mahasiswa yang ada digabungkan hingga membentuk tiga kelompok saja. Untuk memudahkan diberi nama dengan kelompok A,B,C. Masing-masing kelompok dipersilahkan membuat pertanyaan antara 3-6 soal, kemudian pertanyaan dibagi dua yang menjawab secara bergiliran. Ketika A membaca pertanyaan, kelompok B bertugas menjawab, sementara kelompok C sebagai penilai. Dosen bekerja sebagai pencatat nilai atau meminta bantuan seorang volunteer. Agar fair kemudian dibalik dengan pertanyaan sebagian lagi.

4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi: a. Everyone is Teacher Here

Dosen meminta beberapa orang volunteer sebagai perwakilan kelompok untuk presentasi dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Anggota lain bisa membantu menjawab dan menjelaskan permasalahan yang belum bisa diselesaikan. Atau setiap mahasiswa mendapatkan 1 amplop yang berisi kasus dalam perkara perdata yang harus diberikan solusinya serta adagium latin yang berkaitan dengan hukum perdata. Mahasiswa dipersilakan untuk mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan sebagaimana dosen meyampaikan lecturing. Mahasiswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya kepadanya atau mahasiswa yang sedang menjadi lecturer boleh bertanya kepada mahasiswa lain. Setelah selesai, mahasiswa yang menjadi lecturer meminta mahasiswa yang lain untuk melakukan hal yang sama, dan seterusnya.

5. Untuk mengembangkan keterampilan dilakukan praktek aplikasi teori atau konsep, seperti membandingkan antara asas-asas hukum perdata dalam teori dan praktek pada: Kantor Kelurahan; Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan; Kantor Notaris; Badan Pertanahan Nasional; Kantor Urusan Agama; Pengadilan Agama; serta Pengadilan Negeri.

VI. Alternatif Media Pembelajaran 1. Papan Tulis

2. OHP

3. Fotocopy bahan / materi pilihan 4. Ruangan Kelas

5. Perpustakaan

6. Kantor Kelurahan; Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan; Kantor Notaris; Badan Pertanahan Nasional; Kantor Urusan Agama; Pengadilan Agama; serta Pengadilan Negeri.

(5)

5 VII. Alternatif Media Pembelajaran

1. Untuk menilai proses pembelajaran mahasiswa digunakan model penilaian yaitu kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan (10%); partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan (10%) serta etika moral mahasiswa (10%).

2. Untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi perkuliahan dilakukan tes yang berupa Ujian Tengah Semester (30%), Ujian Akhir Semester (30%) dan komponen penilaian lain yang berupa Tugas Terstruktur (10%).

VIII. REFERENSI

Referensi Wajib

1. Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

2. Achmad Samsudin, Yurisprudensi Hukum Waris, Seri Hukum Adat Bagian II, Alumni, Bandung, 1983.

3. Ali Afandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.

4. Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum, Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Alumni, Bandung, 1977.

5. Satrio, Hukum Waris Perikatan pada Umumnya, Alumni, Bandung, 1994. 6. Satrio, Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2000.

7. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku I, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

8. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku II, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.

9. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 1980.

10. Subekti, Perbandingan Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1990. 11. Subekti dan Tjitosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya

Paramita, Jakarta, 1999.

12. Sudarsono, Hukum Kekeluargaan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 1991 13. Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.

14. Tamakiran, Asas-Asas Hukum Waris Menurut Tiga Sistem Hukum, Pionir, Bandung, 1987.

15. Volmar, Pengantar Studi Hukum Perdata, Radjawali Press, Jakarta, 1993. 16. Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perdata, Sumur Bandung, Bandung,

1983.

Referensi Anjuran

1. Andi Tahir Hamid, Beberapa Hal Baru Tentang Peradilan Agama dan Bidangnya, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.

2. Cik Hasan Bisri, Kompilasi Hukum Islam dan Perdailan Agama dalam Sistem Hukum Nasional, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999.

3. Djaja S. Meliala, Adopsi (Pengangkatan Anak) dalam Jurisprudensi, Tarsito, Bandung, 1996.

4. FX. Suhardana, Contract Drafting, Kerangka Dasar dan Teknik Penyusunan Kontrak, Atma Jaya, Yogyakarta, 2009.

5. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Al Qur’an dan Hadist, Tintamas, Jakarta, 1982.

6. Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Alumni, Bandung, 1980.

7. Marianne Termorshuizen, Kamus Hukum Belanda-Indonesia, Djambatan, Jakarta.

8. Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat Menurut Hukum Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 1994.

9. Muderis Zaini, Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1999.

10. Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.

(6)

6 11. R. Soesilo, KUHP Beserta Komentar-Komentarnya, Politeia, Bogor, 1983. 12. R. Soesilo, RIB/HIR dengan Penjelasan, Politeia, Bogor, 1985.

13. Sayuti Thalib, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1981.

14. Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung, 1985. 15. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 1987.

16. Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Mandar Maju, Bandung, 2000.

17. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan yaitu sisa bahan yang berupa potongan kain, dalam proses produksi tidak dapat dipergunakan sehingga perlakuan akuntansi terhadap

Pada dasarnya, pengakuan anak bisa dilakukan baik oleh ibu maupun bapak, tetapi karena berdasarkan Pasal 43 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

SUTAEDI: “PENGARUH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KESEHARIAN MURID SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI SUKARASA KECAMATAN DARMA KABUPATEN

Untuk memperoleh data tentang pengembangan pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an siswa di sekolah Menengah Pertama

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS sebagai alternative tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan dua buah skala yang telah diuji cobakan sebelumnya, yaitu skala pelayanan prima yang terdiri dari 29 aitem dan

Merupakan tahap pengujian yang dilakukan dari hasil klasifikasi menggunakan metode support vector machine (SVM), serta menganalisis performansi sesuai dengan parameter yang

2) Menyusun dan mempersiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu soal pretest dan posttest, lembar pengamatan keterampilan pemecahan masalah,