• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN MATERI POKOK PELAKSANAAN DEMOKRASI DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN PADA SISWA SMP NEGERI2 BAHOROK TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DENGAN MATERI POKOK PELAKSANAAN DEMOKRASI DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN PADA SISWA SMP NEGERI2 BAHOROK TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

vi ABSTRAK

Elvi, NIM. 308111035, Penerapan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk Memotivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn dengan Materi Pokok Pelaksanaan Demokrasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan Pada Siswa SMP Negeri 2 Bahorok Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan pada mata pelajaran PKn Kelas VIII Semester Genap SMP 2 Bahorok dan untuk mengetahui manfaat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran PKn. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, mengidentifikasi dan analisis pengolahan data, serta membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama mendapatkan suatu keadaan secara objektif .

Populasi dalam penelitan ini adalah siswa-siswi di kelas VIII SMP 2 Bahorok yang terdiri dari 3 kelas. Adapun jumlah keseluruhan siswa kelas VIII sebanyak 100 orang. Dengan melihat jumlah populasi yang jumlahnya 100 orang siswa. Jadi, dalam menentukan sampel penulis menggunakan sampel bertujuan (Purposive Sampling) sehingga sampel dari penelitian ini yang dianggap dapat mewakili populasi yaitu sebanyak 32 orang yaitu dari kelas VIII-B.

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan observasi, wawancara, angket dan test pemahaman. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.

(4)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

2. Pengertian Motivasi Belajar ... 11

a. Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 12

b. Peran Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa ... 13

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa ... 14

3. Model Pembelajaran CTL ... 15

a. Model Pembelajaran... 15

b. Model Pembelajaran CTL(Contexstual Teaching and Learning)16 c. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual ... 20

d. Peran Guru dan Siswa dalam CTL... 21

(5)

viii

f. Keunggulan dan Kelemahan CTL ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 25

C. Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 28

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(6)

ix

Daftar Tabel

Tabel Hal

1. Tingkat kesukaan siswa terhadap model pembelajaran CTL 36 2. Tingkat kesenangan siswa dalam penerapan CTL dari pada model

pembelajaran lain. 37

3. Sebelumnya guru pernah menerapkan pembelajaran CTL. 38 4. Apakah metode yang digunakan guru menarik minat belajar siswa.40 5. Tingkat kemudahan siswa memahami materi yang

disampaikan guru dengan penerapan pembelajaran CTL. 41 6. CTL dapat membuat siswa paham dan dapat menanamkan

pengetahuan yang baik. 43

7. Pembelajaran CTL memotivasi siswa untuk mengikuti proses

belajar mengajar dengan baik. 44

8. Pandangan terhadap penerapan model pembelajaran CTL. 45 9. Ada tidannya pengaruh peningkatan minat belajar setelah

penerapan pembelajaran CTL. 46

10.Tingkat perkembangan belajar siswa setelah penerapan

pembelajaran CTL. 48

11.Siswa lebih kreatif dengan penerapan model pembelajaran CTL. 49 12.Tingkat kecepatan siswa memahami materi pelajaran

setelah guru menerapkan model pembelajaran CTL 51 13.Pengaruh penerapan model pembelajaran CTL pada proses

belajar mengajar siswa 52

14.Model pembelajaran CTL dapat meningkatkan minat belajar

siswa 53

15.Model pembelajaran CTL perlu diterapkan pada mata

pelajaran PKn. 55

(7)

x

17.Keefektifan penerapan model pembelajaran CTL pada

mata pelajaran PKn. 58

18.Manfaat penerapan model pembelajaran CTL pada proses

belajar mengajar 59

19.Kekurangan / kelemahan model pembelajaran CTL? 60 20.Apakah dengan Pembelajaran CTL meningkatkan hasil

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 2. Daftar Angket

3. Daftar Post Test 4. Daftar Wawancara 5. Nota Tugas

6. Surat Mengadakan Penelitian Dari Jurusan 7. Surat Mengadakan Penelitian Dari Fakultas 8. Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari Jurusan 10. Suat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari UNIMED

11. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn 12. Kartu Bimbingan Skripsi

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak dari setiap orang, dengan kata lain setiap orang berhak untuk memperluas cakrawala pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap dan perilaku. Akan tetapi untuk menunjang tercapaianya tujuan pembelajaran harus didukung oleh strategi pembelajaran yang kondusif, karena strategi pembelajaran yang digunakan guru mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilan peserta didik. Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi oleh kemampuan, ketetapan guru dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai. Sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan. Model pembelajaran juga dipandang sebagai upaya untuk mengkonkritkan sebuah teori dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar guru cendrung menerangkan materi dengan berceramah pada saat pembelajaran, atau dengan kata lain melakukan pengajaran secara monoton (ceramah dan penugasan) mengakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa akibat dari kebiasaan siswa yang selalu mendengarkan guru menyampaikan materi dan kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung serta

(10)

2

kurangnya model pembelajaran maupun metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran PKn yang mengakibatkan kelas tidak kondusif.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ada beberapa faktor yang mempengaruhi misalnya pemahaman siswa dalam menguasai materi pokok yang diberikan, serta guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengajar seperti pendekatan ataupun model pembelajaran yang diberikan. Dengan demikian siswa diharapkan dapat meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan belajar mengajar dan tentunya dapat meningkatkan pemahamannya sendiri terhadap materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan .

Menurut Pribadi (2009:86) Model adalah “sesuatu yang menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan. Model juga dipandang sebagai upaya untuk mengkonkritkan teori juga merupakan sebuah bentuk representasi yang akurat.

Menurut Pribadi (2009 : 87) model mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran kerja sistem untuk periode tertentu, dan di

dalamnya secara implisit terdapat seperangkat aturan untuk melaksanakan perubahan,

2. Memberikan gambaran tentang fenomena tertentu menurut defrensiasi waktu atau memproduksi seperangkat aturan yang bernilai bagi keteraturan sebuah system,

3. Memproduk model yang mempresentasikan data dan format ringkas dengan kompleksitas rendah.

(11)

3

dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada KTSP dan implikasinya pada tingkat oprasional dalam pembelajaran.

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk membimbing peserta didik di dalam kehidupan yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa. Tugas perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sebab belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dipandang sebagai sebuah proses dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi personal. Oleh sebab itu proses mengajar harus memungkinkan para siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari, sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar. Maksudnya bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan lebih rajin lagi dan lebih aktif dalam pembelajaran sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

(12)

4

mendesain kegiatan pembelajaran yang optimal diperlukan kecermatan guru memilih dan menerapkan serta menyusun strategi pembelajaran. Salah satu diantaranya ialah menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), karena CTL mengajak para siswa membuat hubungan

hubungan yang mengungkapkan makna, serta memiliki potensi untuk membuat para siswa aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut Sanjaya (2006 : 255) CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi nyata, khususnya pada pelajaran PKn siswa dapat memahami materi yang diberikan guru dan bisa mereka terapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

Menurut (Depdiknas, 2002) tujuan mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut :

a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menggapai isu Kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

kepribadian diri berdasarkan pada karakter-karakter Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya. dan

(13)

5

Jika dalam proses pembelajaran guru cendrung menggunakan metode ceramah maka siswa dapat bersifat pasif dan hasil belajarnya rendah. Dilihat dari segi fasilitas yang tersedia media belajar di sekolah–sekolah sangat kurang dan sebagian besar siswa tidak termotivasi mempelajari materi PKn hal itu tampak dari sikap siswa yang malas mengerjakan latihan atau tugas. Guru juga tidak melibatkan siswa secara langsung sehingga suasana kelas kurang kondusif, banyak siswa yang bermain pada saat proses belajar berlangsung. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan PKn adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Setelah penulis mempelajari pembelajaran CTL, penulis menganggap bahwa pembelajaran ini sesuai untuk mengajarkan siswa pada mata pelajaran PKn dengan materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan . Karena siswa dapat berfikir dan memahami serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian belajar menjadi lebih bermakna karena peserta didik belajar secara alamiah yaitu peserta didik belajar secara langsung memahami sendiri apa yang dipelajarinya. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik membuat suatu penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran CTL

(14)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis berasumsi bahwa masalah-masalah yang terjadi adalah :

1. Guru cendrung menerangkan materi dengan berceramah pada saat pembelajaran, atau dengan kata lain melakukan pengajaran secara monoton (ceramah dan penugasan).

2. Kurangnya model pembelajaran maupun metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran PKn yang mengakibatkan kelas tidak kondusif.

3. Rendahnya aktivitas belajar siswa akibat dari kebiasaan siswa yang selalu mendengarkan guru menyampaikan materi.

4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

C. Pembatasan Masalah

(15)

7

akibat dari kebiasaan siswa yang selalu mendengarkan guru dalam menyampaikan materi.

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan melalui model pembelajaran CTL pada siswa SMP negeri 2 Bahorok”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah dengan penerapan model pembelajaran CTL

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan di SMP Negeri 2 Bahorok.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

(16)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pendidik untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran CTL,

2. Memberikan informasi kepada guru-guru khususnya pengajar yang ada di SMP Negeri 2 Bahorok tentang model pembelajaran CTL dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,

3. Untuk menambah pengetahuan atau bahan masukan bagi pendidik yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran PKn.

(17)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN HASIL PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah dipaparkan di dalam Bab Tindakan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat memotivasi belajar siswa pada mata

pelajaran PKn khususnya pada materi pokok pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan di kelas VIII SMP Negeri 2 Bahorok.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) akan meningkatkan antusias dan semangat siswa selama

dalam proses belajar mengajar berlangsung sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

3. Di dalam memotivasi belajar siswa berdasarkan alat pengumpulan data berupa penyebaran angket serta memberikan Post Test kepada siswa sehingga dapat terlihat adanya peningkatan semangat siswa dalam proses pembelajaran dan siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 4. Dalam model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa dapat mengaitkan antara teori dengan kehidupan nyata dan mayoritas para siswa telah mampu mengaitkan materi yang telah diajarkan oleh guru dengan kehidupan sehari-hari mereka karena inti dari pembelajaran kontekstual adalah proses

(18)

61

pembelajaran yang bermakna sehingga siswa akan mampu menerima, memahami dan mengaplikasikannya di dunia nyata. Namun dalam penerapannya, masih banyak dari siswa yang kurang menerapkan pelajaran yang baik di dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat. 5. Dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis melihat dan

merasakan bahwa :

a. Dalam proses belajar mengajar suasana kelas menjadi menyenangkan sehingga siswa bersemangat dalam belajar.

b. Terciptanya kerja sama dalam proses belajar mengajar antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan guru.

c. Siswa termotivasi dalam belajar sehingga hasil Post Test yang sangat membanggakan.

6. Dari hasil wawancara dengan guru SMPN 2 Bahorok, penulis menyimpulkan bahwa:

a. Setelah mengamati penulis dalam penerapan model pembelajara CTL, guru PKn di SMPN 2 Bahorok juga menyukai model pembelajaran CTL.

b. Dalam penerapan model pembelajaran CTL guru mengamati dan menilai adanya peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

B. Saran

(19)

62

1. Kepada guru atau tenaga pendidik diharapkan agar dapat menguasai berbagai model-model pembelajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar agar kegiatan belajar mengajar lebih bervariasi.

2. Dalam proses belajar mengajar guru tidak lagi menerapkan proses belajar mengajar yang monoton yang hanya membuat siswa mendengar ceramah saja dan mencatat materi yang diberikan guru.

3. Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu yang sedang berkembang dan kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keleluasaan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisasi yang sedang berada dalam tahap-tahap perkembangan. Kemampun belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman siswa. Maka dengan demikian peran guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksakan kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar bisa belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

(20)

63

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, 2001. Cara Belajar Yang Efektif. Medan : Bina Aksara

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: MLC

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasinya. Bandung: PT Refika Aditama.

Mudjiono, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, PT. Asdi Mahasatya.

Nasution, Irwan.2011.Micro Teaching. Medan, Badan Penerbit Fakultas Tarbiyah IAIN-SU. Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta Kencana.

Sanjana, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta, kencana.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Boiler Kelas Dua

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan kepada para masyarakat, terlebih yang berprofesi sebagai Guru Sekolah Menengah

Saya memiliki tato gambar anak kecil, yang berhiaskan hati di dekat kepalanya, saya memiliki tato ini hanya sebagai identitas diri saya kalau saya sudah mempunyai anak,

Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Kelas 4, Depdikbud, 2013. 2.6 Memiliki sikap amanah sebagai implementasi dari pemahaman kisah

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada pembelajaran satu ini guru meminta siswa

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang pembuatan program Game Memory dengan menggunakan program Macromedia Flash MX Dengan memanfaatkan fasilitas Object

[r]