• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ANALISIS BUKU GURU DAN SISWA KURIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HASIL ANALISIS BUKU GURU DAN SISWA KURIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL ANALISIS BUKU GURU DAN SISWA KURIKULUM 2013 KELAS 4 SEMESTER 2 TEMA 8 “TEMPAT TINGGALKU” Diajukan untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Matakuliah Model-model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Semester VII Tahun Akademik

2016/2017

Dosen : Drs. Dadan Djuanda, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 8

Paket 3

Amelyandini Tresnayani 1306233 4

Dwi Kartika Santi 1301296 11

Nurul Fauziah Rizky 1303462 31

Selvi Amelia 1306821 39

Yosi Pebriana 1306320 47

PGSD PRODI KELAS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG

(2)

HASIL ANALISIS BUKU SISWA DAN GURU KELAS 4 TEMA 8 “TEMPAT TINGGALKU”

A. Hasil Analisis Buku Siswa

1. Subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku) 1) Pembelajaran 1

Pada pembelajaran 1 cocok menggunakan model pembelajaran kooperatif. Adapun ciri-ciri model tersebut yaitu dimana menurut Nur (dalam Permana, 2013) ciri-ciri model Cooperative Learning adalah sebagai berikut:

a. Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keberagaman

yang berbeda-beda (heterogen).

c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu.

Fakta:

Dalam kegiatan membaca peta dan mengetahui arah mata angin siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengeksplor pengetahuan mereka mengenai materi tersebut.

2) Pembelajaran 2

Pada pembelajaran 2 cocok menggunakan model pembelajaran menyimak secara langsung (KML) atau Direct Listening Activities (DLA)

Ciri-ciri:

Model menyimak secara langsung (KML) atau direct listening activities (DLA) ini merupakan bagian dari model pembelajaran langsung (direct instruction) sehingga ciri atau karakteristik dari model ini pun relatif sama. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

a. Fokus pada bidang akademik.

(3)

c. Terdapat harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa. d. Memiliki sistem manajemen waktu.

e. Atmosfer akademik yang cukup netral. Fakta:

Dalam penyampaian materi teks bacaan kepulauan seribu dimana siswa diharapkan dapat menyimak teks bacaan secara baik.

3) Pembelajaran 3

Pada pembelajaran 3 cocok menggunakan model pembelajaran menyimak secara langsung (KML) atau Direct Listening Activities (DLA)

Ciri-ciri:

Model menyimak secara langsung (KML) atau direct listening activities (DLA) ini merupakan bagian dari model pembelajaran langsung (direct instruction) sehingga ciri atau karakteristik dari model ini pun relatif sama. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

a. Fokus pada bidang akademik.

b. Arahan dan kontrol berada di tangan guru.

c. Terdapat harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa. d. Memiliki sistem manajemen waktu.

e. Atmosfer akademik yang cukup netral. Fakta:

Dalam penyampaian materi teks bacaan keadaan alam bali dimana siswa diharapkan dapat menyimak teks bacaan secara baik.

4) Pembelajaran 4

Pada pembelajaran 4 cocok menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)

Ciri-ciri:

(4)

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya e. Kolaborasi dan kerjasama

Fakta:

Dalam materi mengamati gambar pesebaran sumber daya alam Indonesia serta siswa menganilisis atau mencari sumber daya alam di sekitar tempat tinggal siswa.

5) Pembelajaran 5

Padaa pembelajaran 5 cocok menggunakan model pembelajaan berbasis masalah (PBM)

Ciri-ciri:

a. Pengajuan pertanyaan atau masalah b. Berfokus pada keterkatitan antar disiplin c. Penyelidikan autentik

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya Kolaborasi dan kerjasama

Fakta:

Dalam materi mengamati denah dan macam-macam sarana umum siswa nantinya menganalisis manfaat dari beberapa sarana umum yang ada di sekitar lingkungan sekolah dan tempat tinggal.

6) Pembelajaran 6

(5)

menurut Nur (dalam Permana, 2013) ciri-ciri model Cooperative Learning adalah sebagai berikut:

a. Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keberagaman yang berbeda-beda (heterogen).

c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu.

Fakta:

Dalam pembelajaraan PJOK siswa dapat melakukan latihan kebugaran jasmani seperti sit-up dan back-up.

2. Subtema 2 (Keunikan Daerah Tempat Tinggalku)

Pada subtema 2 yaitu membahas keunikan daerah tempat tinggalku. Pada subtema ini guru bisa menggunakan berbagai macam jenis model pembelajara untuk beberapa pertemuan, karena pada satu subtema terdapat 6 pembelajaran. Untuk subtema keunikan daerah tempat tinggalku ini bisa menggunakan model pembelajaran Kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dipilih karena dapat melatih keterampilan kerja sama antar siswa dan dapat memaksimalkan keterampilan bahasa siswa. Model pembelajaran kooperatif sendiri memiliki ciri:

1) Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

3) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.

4) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

(6)

Pada subtema 3 membahas mengenai aku bangga dengan daerah tempat tinggalku. Pada subtema kali bisa menggunakan model Time Token (Kartu Bicara). Model ini efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara perorangan. Guru sebagai motifator harus mempunyai energy yang mampu memotivasi siswa mengungkapkan pendapat, saran dan tanggapan secara aktif, dinamis dan dalam suasana yang menyenangkan. Adapun ciri-ciri dari model Time Token (Kartu Bicara) yaitu sama seperti model pembelajaran kooperatif.

B. Hasil Analisis Buku Guru

1. Subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku) 1) Pembelajaran 1

Model pembelajaran : Problem Based Learning ( PBL)

Dalam pembelajaran pertama pada tema 8 , model yang sesuai dengan pembelajaran ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ). Model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengenalkan bagaimana cara belajar melalui lingkungan sekitar, dimana lingkunga sekitar menjadi sumber belajar bagi peserta didik dalam menyajikan dan menyelesaikan masalah secara autentik sehingga peserta didik dapat membangun atau mengembangkan pengetahuannya sendiri.

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada pembelajaran satu ini guru meminta siswa untuk membaca bacaan teks yang berjudul “ Kota Wamena”. Setelah siswa membaca teks bacaan tersebut , Kemudian siswa diminta untuk menandai (menggaris bawahi) informasi penting pada teks bacaan tesebut dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Dengan bantuan atau bimbingan guru, siswa bersama – sama dengan guru menyimpulkan teks bacaan “Kota Wamena” dan siswa dapat mempresentasikan hasil teks bacaan tersebut di depan kelas.

2) Pembelajaran 2

(7)

Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dua ini adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran CTL adalah model pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuanyang dimilikinya dengan penerapannya di kehidupan sehari – harinya sebagai anggota masyarakat dan keluarga.

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran CTL sesuai dengan pembelajaran dua adalah :

a. Siswa diminta untuk membaca teks dengan judul “Kepulauan Seribu”.

b. Siswa diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan tersebut.

c. Siswa diminta untuk menyebutkan mengenai kepulauan seribu ( letak, kondisi alam, mata pencaharian penduduk, dampak kondisi alam dengan masyarakat).

d. Siswa dapat mengemukakan pendapatnya berdasarkan informasi dan data yang didapatkannya dari teks bacaan “ Kepulauan Seribu “ untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.

3) Pembelajaran 3

Model pembelajaran : Contextual Teaching Learning ( CTL) Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dua ini adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran CTL adalah model pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuanyang dimilikinya dengan penerapannya di kehidupan sehari – harinya sebagai anggota masyarakat dan keluarga.

(8)

a. Siswa diminta untuk membaca teks dengan judul “Kepulauan Seribu”.

b. Siswa diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan tersebut.

c. Siswa diminta untuk menyebutkan mengenai kepulauan seribu ( letak, kondisi alam, mata pencaharian penduduk, dampak kondisi alam dengan masyarakat).

d. Siswa dapat mengemukakan pendapatnya berdasarkan informasi dan data yang didapatkannya dari teks bacaan “ Kepulauan Seribu “ untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.

4) Pembelajaran 4

Model pembelajaran : Extending Consept trought Languange Activities ( ECOLA)

Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran empat ini adalah model pembelaran ECOLA. Model pembelajaran ECOLA adalah model pembelajaran dengan tujuan siswa berdiskusi untuk menentukan tujuan membaca dengan kecakapan yang diharapkan adalah membaca teks, cepat menemukan ide,konsep,dan informasi aktual, kritis bernalar ( terampil bertanya, mempertanyakan, menganalisis, merangkum, mengevaluasi ), dan menumbuhkan kepribadian dan rasa percaya diri.

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Inquiri sesuai dengan pembelajaran ketiga adalah :

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

b. Kemudian siswa diminta unuk membaca teks mengenai keadaan sumber daya alam di Sumatera Barat

c. Siswa diminta menganalisis hasil bacaan teks mengenai Keadaan Sumber Daya Alam di Sumatera Barat

d. Setelah itu siswa bersama teman kelompoknya mendiskusikan hasi bacaan teks tersebut bersama teman – temannya

(9)

Model Pembelajaran Eksplorasi Ciri-ciri:

Menurut Ramlan dan Arie (2011), ciri-ciri yang dimiliki oleh pendekatan eksploratif yaitu sebagai berikut.

a. Mengutamakan langkah-langkah eksploratif.

b. Menekankan proses komunikasi yang interaktif, adaptif, dan reflektif.

c. Menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan. d. Menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan

meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.

Fakta:

Model pembelajaran eksplorasi adalah model yang melibatkan siswa dalam mencari informasi, menggunakan media, dan mengelola informasi untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, sementara guru hanya berperan dalam memfasilitasi siswa untuk berinteraksi secara aktif dan mendorong siswa untuk belajar. 6) Pembelajaran 6

Model Pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

Ciri-Ciri:

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do).

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”. d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan

interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

(10)

dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Fakta:

Model pembelajaran PAIKEM merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utma dalam proses pembelajarannya.

2. Subtema 2 (Keunikan Daerah Tempat Tinggalku) 1) Pembelajaran 1

Materi Pembelajaran :

a. Mengamati gambar dan memberikan pendapat tentang hal-hal dari gambar tersebut yang berhubungan dengan ibu kota negara indonesia.

b. Mengamati simbol ciri khas beberapa daerah dan memasangkan pasangan simbol daerah dengan ciri khas daerah.

c. Mengamati salah satu tempat bersejarah di Jakarta atau kota setempat.

d. Cara pengolahan sampah.

e. Mencari ciri khas daerah dengan kegiatan library research. Model Pembelajaran : CTL ( Contextual Teaching and Learning)

Model yang terdapat pada pembelajaran 1 adalah model pembelajaran CTL dimana pembelajaran itu dimulai dengan sajian-sajian atau tanya jawab lisan yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif.

Metode Pembelajaran: Metode Ceramah Plus

(11)

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas. Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Idealnya dilakukan secara tertib, yaitu penyampaian materi oleh guru, pemberian peluan bertanggung jawab antara guru dan siswa, dan pemberian tugas kepada siswa.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas. Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberikan tugas.

c. Metode plus demonstrasi dan latihan. Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.

2) Pembelajaran 2 Materi Pembelajaran :

a. Mengamati dan membaca memidai informasi.

b. Menjelaskan nama suatu daerah berdasarkan kondisi geografisnya.

c. Mengolah teks laporan kedalam bentuk pertanyaan. d. Pengolahan terumbu karang.

e. Jenis teknologi yang digunakan pada peralatan sehari-hari. f. Mengenal letak geografis suatu tempat.

g. Berdisukusi mengenai petunjuk yang terdapat dalam buku untuk menemukan jawaban dan mengkomunikasinnya. Model Pembelajaran : Discovery Learning

(12)

prosesnya sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian, pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatakan siswa dalm proses kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan.

Metode Pembelajaran : Diskusi

Metode diskusi bisa digunakan pada pembelajaran 2. Metode diskusi ini adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, serta mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

3) Pembelajaran 3 Materi Pembelajaran :

a. Penggunaan teknologi sederhana dan modern. b. Interaksi manusia dengan budaya setempat. c. Mengenal alur pembuatan layang-layang.

d. Membedakan pemanfaatan teknologi sederhana dan modern.

e. Membuat layang-layang. Model Pembelajaran : Inquiry

(13)

menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Model pemebelajaran inquiry dilakukan dengan tahap penyajian masalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk mengumpulkan informasi, tahapan verifikasi data dengan memberikan pengarahan sehingga siswa mampu mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis, mengadakan eksperimen dimana pada tahap ini siswa diajak melakukan percobaan, selanjutnya adalah merumuskan penjelasa untuk melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil yang diperoleh sehingga siswa dapat menyimpulkan hasil pengumpulan data. Metode Pembelajaran : Eksperimen

Metode eksperimen bisa digunakan dalam pembelajaran 3. Metode eksperimen atau percobaan ini adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

4) Pembelajaran 4 Materi Pembelajaran :

a. Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani.

b. Manfaat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bercerita mengenai pengalaman. d. Jenis-jenis teknologi.

e. Alur pembuatan wayang. f. Permainan tradisional. Model Pembelajaran : SAVI

(14)

a. Somantic yang bermakna gerakan tubuh (hand-on, aktifitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan. b. Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan

melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, mengemukakan pendapat, dan menanggapi.

c. Visualization yang bermakna belajar haruslah mengguakan indra mata melalu mengamati, menggambar, mendemonstrasi, menggunakan media dan alat peraga. d. Intellectually yang bermakna bahwa belajar haruslah

menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsetrasi pikiran.

Metode Pembelajaran : Demonstrasi

Metode yang digunakan pada pembelajaran 4 adalah metode demonstrasi yang mengajarkan dengan cara memperagakan, baik secara langsung atau maupun menggunakan media penagajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang disajikan. Manfaat metode demonstrasi itu sendiri yaitu perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar lebih terarah, dan pengalaman serta kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

5) Pembelajaran 5 Materi Pembelajaran :

a. Interaksi masyarakat jawa dengan budaya. b. Keunikan masyarakat jawa.

c. Contoh bentuk kerjasama. d. Peta grid.

e. Manfaat kerja sama. f. Lokasi objek dari peta.

Model Pembelajaran : Cooperative Learning

(15)

kelompok-kelompok kecil. Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya. Strategi pembelajaran cooperative learning dipakai karena untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya kerjasama yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Metode Pembelajaran : Jigsaw

Metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran 5 adalah metode jigsaw. Pada dasarnya, dalam metode ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok belajar kooperatif dan setiap anggotanya harus bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.

6) Pembelajaran 6 Materi pembelajaran :

a. Kebudayaan Badui. b. Refleksi sikap diri.

c. Membuat brosur dengan yang menunjukan keunikan daerah setempat.

Model Pembelajaran : Direct Learning

Model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran 6 adalah model pembelajaran direct learning atau pembelajaran langsung yaitu model dengan pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar yang akan lebih efektif jika disampaikan. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi.

Metode Pembelajaran : Ceramah

(16)

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa. Metode ini dapat dikatan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi. Dalam metode ini guru mudah menguasai kelas, menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, dan dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

3. Subtema 3 (Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku) Pada pembelajaran 1,2,3,4 dan 5 cenderung menggunakan pendekatan CTL karena siswa dihadapkan dengan kejadian-kejadian yang dekat dilingkungan siswa seperti pada pembelajaran 1 siswa harus mengamati lingkungan pantai apa saja pekerjaan masyarakat pesisir pantai, bedanya daerah pesisir pantai dengan lingkungan sekitar anak, apa yang harus lakukan ketika anak tinggal di pesisiran pantai, membuat kerajinan tangan berdasarkan potensi daerah asalnya seperti yang di pantai membuat karya sari kerang-kerang, begitupun dengan pembelajaran 2 anak yang tinggal digunung akan merasa bangga dengan lingkungannnya sendiri yang dijadikan pembelajaran begitupun sebaliknya yang dilingkungan kota yang ada di pembelajaran 3, 4 dan 5 maka anak akan merasakan kebermaknaan dalam belajarnya karena anak dapat menggali informasi dari daerahnya sendiri (experiencing), dan guru dapat mengaplikasikan suatu objek kedalam pemanfaatannya seperti memebuat karya dari bahan-bahan yang tersedia didaerah asalnya seperti anak dipesisir pantai yang membuat hiasan dari terumbu karang. Pembelajaran ini sejalan dengan apa yang ada dalam langkah pembelajaran CTL seperti sebagai berikut:

1) Relating, dalam proses pembelajaran belajar dikaitkan dengan konteks dunia nyata.

(17)

3) Applying, dalam hal ini pada proses pembelajaran guru dapat mengaplikasikan suatu objek pembahasan dengan cara mempresentasikan ke dalam konteks pemanfaatannya.

4) Coopeerating, proses pembelajaran bisa dilakukan dengan cara berkelompok, berdiskusi dengan teman, mengerjakan tugas kelompok

5) Transferring, belajar dengan cara memanfaatkan situasi dan konteks dalam pengetahuan yang baru.

Dalam pembelajaran 6 guru menggunakan model pembelajran sosio drama karena setelah siswa memahami cerita rakyat guru memeberikan kesempatan kepada siswa yang dipilih sebagai model untuk memerankan tokoh yang berda pada cerita rakyat tersebut yang bertujuan untuk meningkatakan kemampuan berbicara pada siswa dan apresiasinya terhadap cerita rakyat, menumbuhkan tanggung jawab dan amanah terhadap siswa yang diberikan peran dan apresiasi siswa yang menonton terhadap temannya yang diberikan peran serta memberikan masukan. Kemudian hal ini sejalan dengan karakteristik pembelajran bahasa melalui sosio drama sebagai berikut:

1) Pembelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan prasaan seseorang.

2) Pembelajaran dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan kesetiakawanan social dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan

3) Jika menerapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan

4) Dapat menghilangkan malau, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat secara berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

(18)

yang berharga, setelah mereka terjun langsung kelak pada masyarakat

6) Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak, terutama yang berbakat bermain drama, lakon film dan sebgainya 7) Untuk meningkatkan penalaran peerta didik lebih berpikir kritis

dan detail dalam pemecahan masalah

8) Untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang diajarkan

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Gaya hidup berpengaruh secara parsial dan besar terhadap keputuasan masyarakat dalam belanja secara ol line menunjukkan

: Pembelajaran dengan model Problem Based Learning tidak efektif ditinjau dari kemandirian belajar matematika siswa. : Pembelajaran dengan model Problem Based Learning efektif

Hasil pengamatan pada berbagai dosis insektisida GOKILAHT-S 50 EC (dosis 125; 250; 500 dan 625 ml/ha), pada aplikasi pengkabutan (ULV) dengan pelarut solar terhadap kematian nyamuk uji

Profesionalisme merupakan salah satu hal utama yang harus dimiliki seorang auditor dalam menjalankan tugasnya dan merupakan syarat utama bagi profesi tersebut,

Pada mulanya motivasi wisatawan melakukan kegiatan  untuk  mendapatkan kesenangan dan kepuasan  di  tempat  hiburan,  rekreasi  (mass  tourist).  Namun  mulai 

Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili

Modifikasi karet alam juga dapat menghasilkan karet alam cair (Liquid Natural Rubber/LNR), yaitu produk karet alam yang diperoleh dengan proses depolimerisasi menghasilkan

Ruas yang pertama yaitu koksa yang merupakan merupakan ruas dasar; trokhanter, satu ruas kecil (biasanya dua ruas) sesudah koksa; femur, biasanya ruas pertama yang panjang