Renstra
Departemen Ilmu Kesehatan
Mata
FK UGM
Struktur Dokumen Renstra
• Bab 1. Kebijakan Umum • Bab 2. Analisis Situasi
• Bab 3. Kebijakan Strategis
Bab 1. Kebijakan Umum
1. Pendahuluan
2. Nilai nilai Dasar 3. Visi
4. Misi
Pendahuluan :
• Departemen adalah unsur dari fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi dan/ atau profesi untuk jenjang sarjana ( S1) dan/atau pasca sarjana (S2 dan/atau S3). PPRI no 67 th 2013 tentang Statuta UGM.
Pendahuluan :
• Rencana Strategik disusun sebagai panduan agar focus dalam mencapai visi dan misi departemen Ilmu Kesehatan Mata.
• Upaya yang akan ditempuh :
• Akselerasi publikasi nasional maupun internasional dengan peningkatan penelitian
• Hilirisasi hasil penelitian dalam kebijakan pelayanan kesehatan mata
• Penjaminan mutu internal pendidikan dengan peningkatan kualitas SDM, peningkatan /perluasan lahan belajar serta evaluasi
berkesinambungan terhadap kurikulum dan pelaksanaannya.
• Peningkatan kualitas SDM
Nilai-nilai Dasar
• Nilai nilai Pancasila • Integritas
• Inovatif dan unggul • Kolaboratif
Visi :
Menjadi departemen yang menyelenggarakan
pendidikan dan pelayanan kesehatan mata baik pada jenjang sarjana maupun pasca sarjana berstandar
Misi
• Meningkatkan status kesehatan mata Masyarakat
dengan menurunkan angka kebutaan dan morbiditas mata melalui pendidikan penelitan pengabdian dan pelayanan yang unggul berlandaskan kearifan local
Komitmen
• Meningkatkan pengembangan keilmuan dan kapasitas pengembangan ilmu serta menerapkan keilmuan
berbasis bukti dalam pengambilan keputusan ilmiah dan manajerial
• Mengutamakan pengembangan SDM yang dapat bersaing secara global di bidang keahlian masing-masing
Komitmen
• Meningkatkan manajemen departemen yang berintegritas,
transparan, akuntabel, kredibel efisien dan adil
• Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan
wahana pendidikan dan pemangku kepentingan
• Mengutamakan prinsip etika dan profesionalsisme staf yang
dilandasi jiwa kepemimpinan dan semangat kolaborasi multiprofesi.
• Melakukan adaptasi dan perbaikan mutu berkelanjutan
• Memanfaatkan system teknologi informasi dan komunikasi secara
Tujuan
• Menghasilkan lulusan yang mampu menjadi agen
perubahan di bidang kedokteran dan kesehatan mata • Menghasilkan penelitian kedokteran dan kesehatan
yang menjadi rujukan nasional dan internasional yang berwawasan lingkungan
• Mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan melalui pengabdian masyarakat
Milestone 2018-2022
• Unit Penelitian dan penglihatan paripurna penelitian departemen IK Mata FK UGM
• Penerapkan dan hilirisasi hasil penelitian di bidang pelayanan dan pengabdian masyarakat
BAB 2 . Analisis Situasi
• Kekuatan
• Kelemahan • Peluang
Kekuatan
1. Berada di bawah Fakultas Kedokteran UGM, mempunyai visi dan misi yang diurunkan dari visi misi FK UGM
2. Staf pendidik terdiri atas dokter spesialis mata yang berkualitas baik dari segi akademik maupun profesi dengan prestasi tridharma perguruan tinggi, di
bidang perdidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang menonjol, dengan prestasi presentasi dan publikasi internasional yang membanggakan. 3. Kurikulum yang disusun menurut panduan kurikulum dari Kolegium Oftalmologi
Indonesia yang mengacu kepada standar kompetensi Dokter spesialis mata Indonesia dan Curriculum guidelines dari International College of
Ophthalmology, dengan system pendidikan yang disusun untuk menghasilkan lulusan yang berstandar global dan berperilaku professional baik.
Kekuatan
5. Sarana pendidikan dapat diandalkan, dengan peralatan
diagnostic dan terapi yang tersedia pada rumah sakit pendidikan utama, maupun rumah sakit jejaring, ketersediaan pasien dengan jumlah dan jenis yang memadai, serta sarana perpustakaan, baik buku teks maupun jurnal internasional, serta jaringan internet
dengan bandwidth yang mencukupi (1 Gb/hari/mahasiswa). Fasilitas laboratorium terpadu untuk penelitian juga tersedia 6. Jalinan AHS dengan RS DR Sarjito yg sudah terakreditasi AMC
oleh JCI
7. Cikal bakal unit penelitian
Kelemahan
1. Masa studi rata rata peserta didik masih belum ideal, prosentase kelulusan tepat waktu baru 50%.
2. Sistem administrasi pendidikan belum sepenuhnya secara elektronik
3. Jumlah staff pendukung belum mencukupi
4. Jumlah staff pendidik belum mencukupi untuk minimal 3 untuk setiap divisi
5. Jumlah dan jenis kasus di rumah sakit pendidikan utama kurang 6. Lemahnya evaluasi kinerja departemen
Peluang
1. Berada di Universitas Gajah Mada yang merupakan urutan 1 universitas di Indonesia dan 817 di dunia menurut versi
webometric 2017. Universitas memberukan dukungan dalam pembiayaan, kebijakan dan regulasi menuju internasionalisasi lulusan, serta dukungan dalam rekruitmen tenaga pendidik.
2. Berada di bawah fakultas Kedokteran UGM yang sangat mendukung dengan regulasi, dukungan dana unuk
pengembangan dan internasionalisasi staf pendidik maupun peserta didik dalam bisang penidikan dan penelitian, termasuk dukungan dalam presentasi internasional, publikasi internasional, fasilitas perpustakaan, serta laboratorium riset yang canggih. Staf dari luar departemen Ilmu kesehatan mata yang bersedia
Peluang
4. Jumlah alumni yang besar dan mempunyai reputasi yang baik, bekerja pada rumah sakit terkemuka di Indonesia, berpotensi untuk memberikan bantuan dukungan baik moril maupun materiil.
5. Banyaknya pihak ketiga yang bersedia melakukan
hibah bantuan untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,
6. Banyaknya rumah sakit yang bersedia menjadi rumah sakit jejaring pendidikan.
7. Dukungan dari kolegium cukup tinggi dalam meningkatkan mutu lulusan.
Peluang
8. Banyaknya peluang keringanan biaya untuk sertifikasi ujian internasional bagi residen
9. Dukungan dari fakultas dan RSUP. Dr. Sardjito dalam hal biaya dan peningkatan kapasitas staff dalam
penelitian dan publikasi
Ancaman
1. Adanya kesepakatan masyarakat ekonomi asia
2. Tuntuan standar internasional yang terus meningkat. Tuntutan terhadap kompetensi lulusan selalu
meningkat.
3. Perkembangan peralatan medis yang maju dengan pesat, sedangkan harga sangat mahal.
4. Standar persyaratan untuk publikasi internasional juga tinggi.
5. Tingginya biaya observership dan seminar internasional di luar negeri.
BAB 3 Kebijakan Strategis
MENGATASI KELEMAHAN DENGAN KESEMPATAN (W/O)
1. Meningkatkan tingkat aseptabilitas manuskrip yang dikirim ke jurnal
internasional dengan mengadakan workshop, kursus, kuliah tentang cara penulisan karya ilmiah untuk publikasi internasional
2. Menggunakan semua peluang yang ada untuk rekruitmen staf pengajar baru (dengan dosen SK rektor, staf medis RSUP Dr Sardjito, staf medis rumah sakit jejaring, dan lainlain)
3. Mengajukan software sistem administrasi pendidikan kepada fakultas kedokteran/rumah sakit Dr Sardjito
BAB 3 Kebijakan Strategis
MENGATASI KELEMAHAN DENGAN KESEMPATAN (W/O)
5. Menggunakan data-data dari pengabdian masyarakat untuk thesis karya akhir peserta didik
6. Menggunakan peluang beasiswa fellowship dari institusi/organsasi profesi internasional maupun ikatan alumni untuk membiayai peningkatan
kapasitas staf dan observership dari staf pendidik
7. Menuliskan data yang didapat dari pengabdian masyarakat untuk dimuat di jurnal internasional
8. Mengusulkan pengadaan ruang untuk kepentingan pendidikan kepada fakultas
MENGHINDARKAN ANCAMAN DENGAN MENGGUNAKAN KEKUATAN (S/T)
1. Mempertahankan komitmen dan meningkatkan kompetensi staf untuk meningkatkan kualitas lulusan sehingga sesuai dengan tuntutan internasional sehingga tetap unggul sebagai institusi pendidikan PPDS 1 mata di Indonesia 51
2. Meningkatkan kualitas manuskrip untuk bisa dimuat di jurnal internasional dengan memanfaatkan staf yang berpengalaman sebagai editor jurnal internasional
PENINGKATAN KEKUATAN DENGAN PELUANG (S/O)
1. Meningkatkan kemampuan akademik dosen-dosen di rumah sakit jejaring dengan meningkatkan
produktifitas penelitian, presentasi internasional, dan publikasi internasional
2. Meningkatkan kinerja divisi (pendidikan, pelayanan, penelitian, pengabdian masyarakat) dengan
melibatkan dan meningkatkan kapabilitas staf rumah sakit jejaring (termasuk pendidikan fellowship dan
MEMINIMALISASI KELEMAHAN UNTUK MENGHINDARI ANCAMAN
1. Menggunakan semua peluang untuk pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran (tidak hanya
mengandalkan pada pendanaan dari RSUP Dr Sardjito dan Fakultas), misalnya dengan memanfaatkan