• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008

TENTANG

ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 159/PMK.07/2007 tentang Penetapan Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.07/2008, telah ditetapkan perkiraan alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008; b. bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, penyaluran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam dilaksanakan berdasarkan realisasi penerimaan Sumber Daya Alam tahun anggaran berjalan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008;

Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

(2)

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4778) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4848);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

12.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.05/2007 tentang Tatacara Pencairan Dana Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Melalui Kas Umum Negara;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 159/PMK.07/2007 tentang Penetapan Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.07/2008;

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.07/2008 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; Memperhatikan:Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2821

K/80/MEM/2007 tentang Penetapan Daerah Penghasil dan Dasar Penghitungan Bagian Daerah Penghasil Pertambangan Umum, Minyak

(3)

Bumi dan Gas Bumi untuk Tahun 2008 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2428 K/80/MEM/2008;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008.

Pasal 1

(1) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 berasal dari penerimaan:

a. Iuran Tetap; dan b. Royalty.

(2) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibagi dengan rincian: a. 16% (enam belas persen) untuk provinsi;

b. 64% (enam puluh empat persen) untuk kabupaten/kota penghasil. (3) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dibagi dengan rincian: a. 16% (enam belas persen) untuk provinsi;

b. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota penghasil; dan c. 32% (tiga puluh dua persen) untuk kabupaten/kota lain dalam

provinsi yang bersangkutan.

Pasal 2

(1) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum untuk masing-masing Daerah Tahun Anggaran 2008 didasarkan atas realisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 dan realisasi penyaluran Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008. (2) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum

untuk masing-masing Daerah Tahun Anggaran 2008 didasarkan atas perhitungan realisasi yang dilakukan secara triwulanan melalui rekonsiliasi antara Pemerintah Pusat dan daerah penghasil.

(3) Penetapan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 untuk daerah provinsi, kabupaten, dan kota adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 3

Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) adalah sebesar Rp5.494.217.485.584,00 (lima triliun empat ratus sembilan puluh empat miliar dua ratus tujuh belas juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima

(4)

ratus delapan puluh empat rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

a. Iuran Tetap sebesar Rp53.319.566.712,00 (lima puluh tiga miliar tiga ratus sembilan belas juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus dua belas rupiah);

b. Royalty sebesar Rp4.749.758.723.327,00 (empat triliun tujuh ratus empat puluh sembilan miliar tujuh ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu tiga ratus dua puluh tujuh rupiah);

c. Dana Cadangan Iuran Tetap sebesar Rp13.112.731.625,00 (tiga belas miliar seratus dua belas juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu enam ratus dua puluh lima rupiah); dan

d. Dana Cadangan Royalti sebesar Rp678.026.463.920,00 (enam ratus tujuh puluh delapan miliar dua puluh enam juta empat ratus enam puluh tiga ribu sembilan ratus dua puluh rupiah).

Pasal 4

(1) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dan huruf b berasal dari realisasi penerimaan Sumber Daya Alam Pertambangan Umum periode tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 30 November 2008.

(2) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 disalurkan untuk provinsi, kabupaten, dan kota secara triwulanan dengan periode penyaluran sebagai berikut:

a. Triwulan I pada bulan April 2008; b. Triwulan II pada bulan Juli 2008;

c. Triwulan III pada bulan September 2008; dan d. Triwulan IV pada bulan Desember 2008.

(3) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2008 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dan huruf d berasal dari perkiraan sisa penerimaan Sumber Daya Alam Pertambangan Umum sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 dan akan ditempatkan dalam Rekening Dana Cadangan Menteri Keuangan Tahun 2008.

Pasal 5

(1) Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan atas nama Menteri Keuangan menetapkan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2008.

(2) Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyampaikan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai dasar pelaksanaan transfer sesuai peraturan perundang-undangan.

(3) Tata cara penyaluran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum dilaksanakan sesuai peraturan

(5)

perundang-undangan.

(4) Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Umum yang ditempatkan dalam Rekening Dana Cadangan Menteri Keuangan Tahun 2008 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dan huruf d akan disalurkan kepada provinsi, kabupaten, dan kota paling lambat akhir bulan Februari 2009 setelah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan penerimaan Sumber Daya Alam Pertambangan Umum per daerah.

(5) Dalam hal terjadi kelebihan penyaluran karena penyaluran Triwulan I dan penyaluran Triwulan II yang didasarkan atas alokasi perkiraan maka kelebihan dimaksud diperhitungkan dalam penyaluran tahun anggaran berikutnya.

Pasal 6

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman

Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2008 MENTERI KEUANGAN SRI MULYANI INDRAWATI

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PENIKMAT MUSIK TERHADAP PELAKU PERTUNJUKAN

Dalam pengagihan zakat ibn al-sabil , sekiranya seorang musafir itu tidak memerlukan bantuan harta, maka zakat tidak perlu diberikan kepadanya kerana seseorang

Sehubungan dengan ketentuan Pasal 55 ayat (2) yang memungkinkan terjadinya perbedaan penafsiran mengenai penjelasan Undang-Undang menyatakan bahwa yang dimaksud

Berdasarkanpengolahan data yang telah- disajikan, makasecaraumumdapatditarik- kesimpulaninternalisasi tradisi Gawai Dayak sebagai sumber sejarah lokal pada materi

19. Peserta didik dapat melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran dan materi yang akan

Dalam beberapa tahun ini ilmu komputer berkembang dengan sangat pesat, dengan komputer kita dapat mengakses internet,. dengan komputer kita dapat mendapatkan informasi dengan

Kegiatan ini bertujuan untuk: Menyediakan data berbagai karakteristik dari perusahaan industri besar/sedang yang akurat dan tepat waktu perencanaan pembangunan sektor

KAJIAN NILAI MORAL CERPEN D ALAM SURAT KABAR SUARA MERD EKATAHUN 2015 D AN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS SASTRA D I SMP. Universitas Pendidikan Indonesia |