• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ratni Puspitasari, Novi Febrianti, Risanti Dhaniaputri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ratni Puspitasari, Novi Febrianti, Risanti Dhaniaputri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK PROTEKTIF JUS BUAH TOMAT MERAH (

Lycopersicum

esculentum)

DAN TOMAT UNGU (

Lycopersicum esculentum

var

Indigo rose) TERHADAP HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT

(

Mus musculus

) YANG DIINDUKSI ASPIRIN

Ratni Puspitasari, Novi Febrianti, Risanti Dhaniaputri

Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta 55164 Indonesia

Email: ratnipuspitasari@ymail.com

Abstrak

Tomat adalah berbagai sayuran yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung antioksidan. Tomat yang sering dikonsumsi masyarakat adalah tomat merah. Tomat ungu merupakan tomat yang baru dikembangkan dan memiliki warna gelap karena kandungan antosianin. Tomat dapat dimanfaatkan dalam kesehatan antara lain efek untuk melindungi organ tubuh dari efek penggunaan aspirin secara berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus buah tomat merah (Lycopersicum esculentum) dan tomat ungu (Lycopersicum esculentum cv. Indigo rose) terhadap gambaran histopatologik lambung yang diinduksi aspirin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental di laboratorium dengan rancangan the post test only with control group design. Sampel penelitian adalah 24 ekor mencit jantan strain DDY berumur 2 bulan yang terdiri dalam 6 kelompok. Kelompok K (tidak diberi perlakuan); K+ (aspirin 0,1 ml dan vitamin C 0,04 ml); K- (aspirin 0,1ml); P1 (aspirin 0,1 ml dan jus tomat merah 0,4 ml); P2 (aspirin 0,1 ml , jus tomat merah 0,2 ml dan jus tomat ungu 0,2 ml); P3 (aspirin 0,1 ml dan jus tomat ungu 0,4 ml) selama 2 minggu. Gambaran histopatologi lambung diamati dan dinilai berdasarkan kerusakan histologis yang berupa nekrosis dan peradangan. Rerata nekrosis dan sel radang pada kelompok kontrol memiliki skor 0,5, kelompok K+ 1,125, kelompok K- 1,825, kelompok perlakuan 1 (P1) 1, kelompok perlakuan 2 (P2) 1,075, dan kelompok perlakuan 3 (P3) 1,025.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus tomat merah dan ungu dapat melindungi lambung dari efek negatif aspirin.

Kata kunci: jus buah tomat merah, jus buah tomat ungu, aspirin, histopatologi, lambung

Pendahuluan

Tomat merupakan salah satu tanaman yang menyehatkan tubuh karena mengandung berbagai jenis antioksidan (Lumpkin, 2005). Hal ini menjadikan tomat sebagai komoditas pertanian sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan (Cahyono, 2008). Tomat yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah tomat merah. Selain tomat merah, terdapat tomat ungu yang baru di kembangkan.

Dalam penelitian terbaru ditemukan bahwa tomat ungu mengandung antioksidan yang tinggi serta dapat digunakan sebagai obat anti kanker. Tomat ungu atau indigo rose

(2)

gen dari bunga snapdragon. (Marlitasari, 2012).Antioksidan yang terkandung dalam kedua tomat diantaranya zat likopen. Zat ini berkhasiat untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kanker lambung (Cahyono, 2008).

Lambung adalah organ pada saluran pencernaan berbentuk seperti kantong dengan fungsi utama sebagai penampung makanan dan mengatur makanan masuk duodenum dalam ukuran sedikit dan teratur. Lambung terdiri atas beberapa lapisan, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis, subserosa dan serosa (Walangitan,dkk. 2014). Lambung merupakan bagian dari saluran pencernaan yang banyak mendapatkan paparan olehbahan-bahan yang merusak mukosanya. Kerusakan mukosa lambung paling banyak disebabkan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) (Pasaribu, dkk. 2013).

Salah satu obat anti inflamasi non steroid (NSAID) ialah aspirin. Aspirin (asam asetil salisilat) adalah analgesik, anti piretik, dan antiinflamasi yang tergolong obat bebas, sehingga luas digunakan oleh masyarakat. Pemberian aspirin dapat menimbulkan perubahan kualitatif mukus lambung sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lambung (Nanlohy, dkk. 2013). Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui efek protektif jus buah tomat merah dan ungu terhadap histopatologi lambung yang diinduksi aspirin.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium. Determinasi dan identifikasi tanaman buah tomat merah dan ungu dilakukan di Laboratorium Universitas Gadjah Mada. Pemeliharaan dan pengujian hewan uji dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu Unit IV Universitas Gadjah Mada. Pembuatan preparat histopatologi lambung mencit dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah mada. Pembacaan dan pengambilan gambar preparat histopatologi lambung mencit di lakukan di Laboratorium Biologi Universitas Ahmad Dahlan.

Tahap aklimatisasi mencit 3 hari di kandang pemeliharaan dengan diberi makan Pellet AD.II dan minum.Dosis aspirin yang diberikan 0,1 ml/20mgBB, dosis vitamin C 0,04 ml/20grBB, dan jus tomat 0,4 ml/20grBB. Pemberian jus tomat dilakukan sebelum pemberian aspirin. Aspirin diberikan satu kali sehari, 1 jam setelah pemberian jus tomat

(3)

merah dan ungu.Penelitian menggunakan 24 ekor mencit sebagai hewan uji yang terdiri dari 6 kelompok yaitu:

K: Tidak diberi perlakuan K+ : Vit.C 0,04ml/20 grBB

K- :Aspirin 0,1 ml/20 grBB + Vitamin C 0,04 ml/20gr BB P1 : Aspirin 0,1 ml + 0,4 ml/20grBB Jus tomat merah

P2 : Aspirin 0,1 ml + 0,2 ml/ 20grBB jus tomat merah + 0,2ml/20grBB jus tomat ungu P3: Aspirin 0,1 ml + 0,4 ml/20grBB jus tomat ungu

Penelitian perlakuan hewan uji dilakukan selama 14 hari. Pemberian vitamin C serta terapi jus buah tomat merah dan ungu diberikan dari hari ke-1 sampai hari ke-14. Perlakuan induksi aspirin dilakukan di hari ke-8 sampai ke-14. Di akhir penelitian, hewan uji dikorbankan untuk diambil lambungnya. Pembuatan preparat histopatologi lambung mencit dilakukan menggunakan metode paraffin.

Pemeriksaan preparat histopatologi lambung masing-masing dilakukan dalam 5 lapang pandang mikroskop dengan perbesaran 100x. Perubahan histopatologi yang diamati berupa adanya nekrosis dan infiltrasi sel radang. Variasi perubahan histopatologi lambung yang diamati kemudian diskoring sebagai berikut (Haqiqi, 2015):

Skor Indikator

Variabel nekrosis sel lambung: Variabel sel radang

0 Nekrosis tidak ada Tidak terdapat sel radang 1 Nekrosis setempat (fokal) Sel radang ada sedikit (ringan) 2 Nekrosis merata (difusa) Sel radang menyebar (multifocal)

Data diuji analisis statistik menggunakan SPSS dengan uji normalitas.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh gambaran histopatologik yang menunjukkan adanya nekrosis dan sel radang pada lambung. Gambar 1a merupakan kelompok kontrol dimana lambung mencit tidak ada perlakuan sama sekali yang hanya diberi makan dan minum. Pada kelompok kontrol (Gambar 1a), diperoleh beberapa gambar mikroskopik yang menunjukkan kerusakan sel lambung. Menurut Khakim (2012), aquades tidak mempunyai efek erosif terhadap lambung mencit,

(4)

sehingga kemungkinan terjadinya nekrosis dan adanya sel radang relatif lebih rendah. Kerusakan sel lambung yang terjadi pada kelompok kontrol yang terjadi dapat disebabkan oleh variabel luar yang tidak bisa dikendalikan seperti kondisi awal lambung mencit maupun kondisi stres. Situasi stres pada mencit bisa disebabkan karena lingkungan dan selama berlangsungnya proses penelitian. Menurut Santoso (1996), situasi stres terus menerus sering berkaitan dengan pembentukan ulkus, sehingga sekresi lambung meningkat secara berlebihan.

Gambar 1b merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok kontrol positif, dimana hewan uji di beri vitamin C 0,04 ml/20grBB sebelum diinduksi aspirin 0,1 ml/20grBB. Dari pengamatan yang telah dilakukan, gambar 1b menunjukkan adanya nekrosis pada bagian tengah kelenjar lambung, dan bagian basal mukosa lambung. Selain itu terdapat sel nekrosis pada bagian basal mukosa lambung.

Gambar 1c merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok kontrol negatif yang diinduksi aspirin 0,1 ml/20grBB selama 14 hari. Kelompok ini menunjukkan gambaran mikroskopik berupa nekrosis yang menyebar dan sel radang yang menyebar pula. Kelompok kontrol memiliki kerusakan paling besar di antara kelompok lainnya. Terjadinya kerusakan dalam skala besar tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa aspirin (asam asetilsalisilat) termasuk bahan-bahan yang diserap secara cepat hingga menembus membran plasma sel epitel yang melapisi mukosa lambung (Santoso, 1996). Akibat dari itu, aspirin mampu merusak sawar mukosa lambung baik secara lokal maupun sistemik. Ada dua mekanisme aspirin menyebabkan kerusakan lambung, yaitu pertama, efek topikal berupa meningkatnya histamin yang diikuti meningkatnya sekresi asam, dan kedua adalah efek sistemik yang menghambat sistesis prostaglandin. Prostaglandin memiliki fungsi untuk memberi perlindungan terhadap mukosa lambung dengan mekanisme menghambat sekresi asam lambung (Sagala, 2010). Ketika pertahanan lambung turun, asam-asam lambung akan merusak mukosa lambung (Mustaba, 2012). Hal ini menyebabkan terjadinya proses peradangan yang ditandai dengan adanya sel radang serta nekrosis pada sel lambung.

Gambar 1d merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P1 yang diberikan jus buah tomat merah 0,4ml/20grBB. Berdasarkan gambar tersebut, terlihat adanya sedikit nekrosis pada bagian permukaan mukosa dan lapisan mukosa, serta terdapat sedikit sel radang pada basal mukosa dan lamina propia.

(5)

Gambar 1e merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu 0,2 ml/20grBB. Dari gambar tersebut terlihat adanya sedikit nekrosi pada permukaan mukosa dan pada lapisan mukosa. Selain nekrosis, terlihat adanya sedikit sel radang pada bagian basal mukosa dan submukosa.

Gambar 1f merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P3 yang diberikan jus tomat ungu 0,4 ml/20grBB. Dari gambar tersebut, terlihat adanya nekrosis pada permukaan mukosa dan lapisan mukosa, serta terdapat sel radang pada basal mukosa dan pada lamina propia.

a b

(6)

e f

Gambar 1. Gambar mikroskopik lambung mencit (perbesaran 100x dan pewarnaan HE, a) kelompok kontrol; b) kelompok K+; c) kelompok kontrol negatif (K-); d) kelompok perlakuan 1 (P1); e) kelompok perlakuan 2 (P2); f) kelompok perlakuan 3 (P3) diberi jus tomat ungu 0,4 ml/20grBB dan diinduksi aspirin

0,1 ml/20grBB Ket: sel radang

Nekrosis

Berdasarkan perhitungan jumlah nekrosis dan sel yangkemudian dibuat skor, didapatkan hasil rerata seperti pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Diagram Rerata kerusakan sel lambung yang Diinduksi Aspirin

Berdasarkan gambar 2, diketahui bahwasetiap kelompok memiliki nekrosis dan sel radang lambungseperti yang terlihat pada diagram 1. Berdasarkan diagram 1, ketiga kelompok perlakuan memiliki pengaruh protektif pada lambung dari efek aspirin. Hal ini terlihat dari rerata nekrosis dan sel radang ketiga kelompok perlakuan yang relatif

(7)

jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang diinduksi aspirin. Kelompok yang memiliki rerata nekrosis dan sel radang paling rendah ialah perlakuan 1 (P1) yang diberi jus buah tomat merah. Efek protektif yang ditimbulkan pada tomat merahdapat disebabkan kandungan yang dimiliki oleh tomat sendiri yaitu antioksidan berupa likopen (Lumpkin, 2005). Antioksidan adalah molekul sangat penting untuk menangkap radikal bebas, dan melepaskan elektronnya sendiri, sehingga mencegah oksidasi oleh radikal bebas yang dapat merusak molekul-molekul lain. Menurut Shi and Le Maguer (Kailaku, dkk. 2003: 64), sebagai antioksidan, likopen dua kali lebih efektif dibandingkan beta-karoten, dalam melindungi sel darah putih dari kerusakan membran oleh radikal bebas.

Dilihat dari sisi kandungan, tomat ungu berbeda dengan buah tomat merah. Tomat ungu mengandung antosianin yang kemungkinan dapat menjadi zat protektif pada lambung yang diinduksi aspirin. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari flavonoid. Pada gambar 2, tomat ungu memiliki rerata skor nekrosis sel dan sel radang lebih tinggi dibandingkan buah tomat merah.

Berdasarkan gambar 2, skor rerata nekrosis dan sel radang jus buah tomat merah dan ungu lebih rendah dibandingkan dengan vitamin C. Menurut Lumpkin (2005), buah tomat mengandung vitamin (A, B dan C), zat likopen, betakaroten, dan flavonoid (Lumpkin, 2005) Hal tersebut yang memungkinkan efek protektif jus buah tomat merah dan ungu lebih banyak mengurangi nekrosis dan sel radang pada lambung. Jadi, perlakuan buah tomat lebih baik dibandingkan pemberian vitamin C tunggal.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian jus buah tomat merah dan ungu memiliki pengaruh protektif terhadap histopatologi lambung mencit. Perlakuan yang paling efektif dalam melindungi lambung adalah jus buah tomat merah.

(8)

Daftar Pustaka

Cahyono, Bambang. 2008. Tomat, Usaha Tani Dan Penanganan Pasca Panen.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Haqiqi, FN. 2015. Efek Pemberian Madu Hutan terhadap Mukosa Gaster yang Diinduksi Ibuprofen Suspensi. Majority.Vol. 4 no. 8

Kailaku, SI., KT Dewandari dan Sunarmani. 2003. Potensi Likopen dalam Tomat Untuk Kesehatan. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Vol 3.

Khakim, JL. 2012. Pengaruh Jus Buah Pepaya (Carica papaya) terhadap Kerusakan

Histopatologi Lambung Mencit yang Diinduksi Aspirin. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret. Skripsi.

Lumpkin, Heidi M. 2005. A Comparison of Lycopene and Other Phytochemicals in Tomatoes Grown under Conventional and Organic Management Systems.

Taiwan: AVRDC (The Word Vegetable Center)

Marlitasari, Ervianii. 2012. Bioteknologi Tanaman Hortikultura Tomat Ungu. Diakses

:

http://blog.ub.ac.id/ervianii/2012/06/25/bioteknologi-tanaman-hortikultura-tomat-ungu/ (9 Desember 2015)

Mustaba, Rahmi., I.O Winaya, dan Ketutberata, I. 2012. Studi Histopatologi Lambung pada Tikus Putih yang Diberi Madu sebagai Pencegah Ulkus Lambung yang Diinduksi Aspirin. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. 1(4) : 471 – 482 .

Nanlohy VJ, C Kairupan, L Loho. 2013. Gambaran Histopatologik Lambung Tikus Wistar yang Diberikan Buah Pepaya Sebelum Induksi Aspirin. Jurnal

e-Biomedik (eBM). I (2)

Pasaribu J, L Loho, dan P Lintong. 2013. Gambaran Histopatologi Labung Tikus Wistar (Rattus novergicus) yang Diberikan Lengkuas (Alpinia galanga Willd) Setelah Diinduksi oleh Asam Mefenamat. Jurnal e-Biomedik (eBM). (I) 1.

Russel, T. 1998. An Alternative Conception: Representing Representation. Dalam P.J. Black & A. Lucas (Eds.),Children’s Informal Ideas in Science (hlm. 62-84). London: Routledge.

Sagala, P. Sulibmar. 2010. Efek Proteksi Jus Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap

Kerusakan Mukosa Lambung Mencit yang Diinduksi Aspirin. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Skripsi

Santoso, Beatricia I. 1996. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem, Edisi 2. Diterjemahkan oleh Pendit, Brahm U. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Walangitan J, L Loho, dan M Durry.2014. Efek Pemberian Ekstrak Kayu Manis

(Cinnamomum Burmannii) Terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Tikus

Gambar

Gambar 1e merupakan  gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok  P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu  0,2  ml/20grBB
Gambar 1. Gambar mikroskopik lambung mencit (perbesaran 100x dan pewarnaan HE, a) kelompok  kontrol; b) kelompok K+;  c) kelompok kontrol negatif (K-); d) kelompok perlakuan 1 (P1); e) kelompok  perlakuan 2 (P2); f) kelompok perlakuan 3 (P3)  diberi jus tomat ungu 0,4 ml/20grBB dan diinduksi aspirin

Referensi

Dokumen terkait

e. Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut UU No. Karena KHI memandang bahwa bila ingin melangsungkan perkawinan poligami

Dengan melihat data mahasiswa berprestasi berdasarkan asal sekolahnya, maka dapat disimpulkan bahwa calon mahasiswa yang berasal dari sekolah Islam berbasis

Pendahuluan. Sebelum agama Islam masuk ke Nusantara, khususnya Indonesia, di wilayah ini telah terbentuk pola-pola budaya keagamaan, yakni budaya lokal atau yang sering

Dari hasil observasi siklus 2 tentang keterampilan tolak peluru gaya samping terdiri dari enam aspek yang meliputi ; (1) tehnik memegang peluru, (2) Teknik meletakkan peluru pada

Seperti telah dijelaskan di atas, hakikat baptisan air memiliki cakupan yang luas dan bukan hanya pertobatan, namun juga pengampunan dosa oleh dan percaya dalam nama Yesus,

Untuk menerangkan hasil eksperimen diatas, ternyata ditemukan kenyataan yang lain bahwa kompleks GTP-tubulin bebas yang bergabung dengan tubulin di ujung positif tidak

Produk ini belum diuji. Pernyataan ini berasal dari senyawa/produk yang memiliki kemiripan struktur atau komposisi.. Pernyataan ini berasal dari senyawa/produk yang memiliki

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk sepeda motor Yamaha. 2) pengaruh