• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah model penelitian

pengembangan (Research and Development), yaitu

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009).

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Sukmadinata, 2010:164). Produk penelitian ini adalah

model pengembangan kelompok kerja guru (KKG).

Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan secara lengkap menurut Borg dan Gall (1989) dalam Sugiyono (2009) ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian pengembangan, yaitu:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi Awal

Penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi lapangan.

2. Perencanaan

Perencanaan mencakup tujuan khusus untuk menentukan bahan, dan uji coba skala kecil, dalam hal ini adalah merumuskan tujuan khusus

(2)

yang ingin dicapai oleh produk yang ingin dikembangkan.

3. Pengembangan produk awal

Pengembangan format produk awal yang mencakup bahan-bahan pembelajaran berupa bahan cetak urutan proses yang dilengkapi dengan alat evaluasi.

4. Uji Coba Awal

Uji coba awal melibatkan 3-5 subjek dan data

hasil wawancara, observasi dan angket

dikumpulkan kemudian dianalisis.

5. Revisi Produk

Revisi produk yang dilakukan berdasarkan uji coba awal tentang produk yang dikembangkan

6. Uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilakukan terhadap 10–15 subyek. Data kuantitatif dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan khusus yang hendak dicapai.

7. Revisi Produk.

Revisi yang dikerjakan berdasakan hasil uji coba lapangan dengan melibatkan subyek yang lebih besar, ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai untuk meningkatkan program untuk keperluan perbaikan berikutnya.

(3)

8. Uji lapangan

Uji lapangan, yang melibatkan 30 subyek dan disertai wawancara observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis.

9. Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasar uji lapangan.

10. Implementasi

Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, atau produk) kepada para pengguna dan professional dalam bentuk laporan.

Modifikasi terhadap langkah tahapan penelitian dilakukan untuk memperoleh hasil yang dapat dikembangkan sebagai model KKG yang dapat diterapkan agar KKG lebih berdaya dan berhasil dalam pengembangan kompetensi guru.

Pengembangan model dalam penelitian ini adalah

berupa strategi yang dapat dilakukan dalam

pengelolaan KKG Ahmad Yani di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang agar sesuai dengan Standar Pengembangan KKG sehingga dapat secara efektif meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru-guru yang menjadi anggotanya. Pengembangan model tidak sampai pada tahap uji coba di lapangan, tetapi hanya pada tahap perkiraan yang berdasarkan pada analisis dan pertimbangan dari data yang diperoleh dengan strategi yang akan dilakukan. Dengan kata lain KKG Ahmad Yani melaksanakan langkah-langkah

(4)

REVISI

sesuai dengan strategi yang dikembangkan, maka KKG Ahmad Yani dapat secara efektif meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru di Gugus Ahmad Yani.

B.

Prosedur Penelitian

Untuk memberikan kejelasan arah dalam

penelitian perlu digunakan alur penelitian sebagai berikut:

Gambar 3 Prosedur Penelitian

Penelitian dan pengumpulan informasi yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi

Produk Awal

UJI COBA SKALA BESAR

REVISI

UJI COBA SKALA KECIL

REVISI HASIL AKHIR

(5)

lapangan. Dilanjutkan perencanaan mencakup tujuan khusus untuk menentukan bahan, dan uji coba skala kecil, dalam hal ini adalah merumuskan tujuan khusus

yang ingin dicapai oleh produk yang ingin

dikembangkan.

Informasi awal digunakan menggali potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani.

Penggalian potensi dan masalah, didukung dengan

data yang ada serta masalah yang harus diselesaikan untuk peningkatan kompetensi guru-guru di Gugus Ahmad Yani.

KKG Ahmad Yani memiliki potensi berupa sumber daya manusia untuk dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi adalah partisipasi aktif dalam kegiatan KKG belum maksimal. KKG belum merupakan suatu kebutuhan untuk menggali dan mengembangkan kompetensi masing-masing guru.

Pengembangan produk awal, data diperoleh

menggunakan instrumen sesuai tujuh standar

pengembangan KKG sesuai Buku Pedoman

KKG/MGMP.Data yang terkumpul digunakan untuk mengetahui kondisi awal dari KKG Ahmad Yani, serta memberi gambaran antara keadaan dengan tujuh standar pelaksanaan KKG.

Tahap perancangan terdiri dari dua yaitu (a) model awal dan (b) validasi design. Design awal diperoleh berdasarkan potensi dan masalah melalui data yang terkumpul. Validasi design dilakukan dengan Focus

(6)

Group Discussion (FGD). Langkah tersebut untuk

menghindari kesalahan dalam design awal dan

menentukan pengembangan selanjutnya.

Pengembangan desain dilakukan untuk menjawab permasalahan, karena strategi model KKG yang saat ini

berlaku belum optimal meningkatkan dan

mengembangkan kompetensi guru. Untuk

pengembangan dilakukan; 1. Kajian Teori.

Kajian teori dilakukan sebagai dasar atau pijakan menyempurnakan desain awal yang terbentuk;

2. Revisi Design

Pada tahap ini produk yang telah direvisi oleh tenaga ahli manajemen pendidikan dan satu ahli pembelajaran yang diuji cobakan kepada 5-10 orang guru.

3. Validasi Design

Produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh dua ahli Manajemen Pendidikan yang merupakan dosen Pembimbing tesis.

4. Uji lapangan,

Setelah divalidasi, produk direvisi lagi untuk kemudian dilaksanakan uji lapangan dengan

Focus Discussi Group (FGD) bersama pengurus

(7)

FGD disampaikan hasil analisis tentang kondisi KKG, dengan tujuan memperoleh perbaikan desain yang disusun dengan melibatkan 30 subyek dan disertai wawancara , observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis.

5. Revisi produk akhir,

Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasar uji lapangan.

6. Implementasi

Penyampaian hasil pengembangan (proses, program, atau produk) kepada para pengguna dan professional dalam bentuk laporan. Pada tahap implementasi terdapat dua bagian yaitu; (a)

Design model. Merupakan strategi akhir yang

diperoleh dari pengembangan strategi,

berdasarkan kajian teori, analisis data dan telah mendapatkan persetujuan dalam validasi design; (b) Diseminasi. Menyampaikan design model yang telah disusun kepada pihak Gugus dan Pengawas Sekolah untuk ditindak lanjuti.

Secara garis besar prosedur penelitian yang dilakukan adalah meliputi tahap-tahap sebagai berikut; 1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan

mendefinisikan potensi dan masalah yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang. Potensi dan masalah diperoleh dari data-data yang ada di KKG

(8)

Ahmad Yani Kabupaten Semarang. Penggalian potensi berguna untuk dapat dikembangkan. Sedangkan masalah dan kendala harus dihadapi serta diselesaikan oleh KKG Ahmad Yani guna menjamin peningkatan kualitas output yaitu peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Tahap pendefinisian meliputi: a. Potensi dan Masalah

Berdasarkan data yang berasal dari hasil assessment internal KKG Ahmad Yani, dokumen KKG Ahmad Yani, hasil kuesioner kesesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan Standar KKG, potensi yang dimiliki oleh KKG Ahmad Yani Kabupaten Semarang adalah berupa sumbar daya yang dapat dikembangkan. Permasalahan yang dihadapi oleh KKG Ahmad Yani adalah ketidaksesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan standar pengelolaan KKG sehingga berdampak pada belum adanya jaminan mutu tentang peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Untuk itu KKG Ahmad Yani memerlukan pengembangan strategi guna menjamin mutu tentang peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru yang sesuai dengan standar pengelolaan KKG.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini berasal dari dokumen KKG Ahmad Yani yang berupa program kegiatan, data pengurus dan anggota, laporan pertanggung jawaban dan evaluasi. Data juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus maupun

(9)

anggota KKG Ahmad Yani. Di samping itu pengumpulan data juga diperoleh dari instrumen kuesioner mengenai kesesuaian pengelolaan standar KKG Ahmad Yani dengan standar pengelolaan KKG yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Data yang terkumpul digunakan untuk mengetahui kondisi awal pengelolaan KKG Ahmad Yani Kecamatan Bergas, serta

memberikan gambaran kepada peneliti letak

ketidaksesuaian dan ketimpangan pengelolaan KKG

Ahmad Yani Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan Standar Pengelolaan KKG.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan bertujuan untuk membuat

rancangan strategi awal sesuai dengan format yang

dipilih. Tahap perancangan meliputi kegiatan

penyusunan model (desain model) dan validasi desain. Desain model dapat diwujudkan dalam bentuk gambar atau diagram yang disusun berdasarkan potensi dan masalah serta data-data yang terkumpul. Tahap perancangan dalam penelitian ini adalah dengan membuat gambar strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani berdasarkan data yang ada. Validasi desain dilakukan dengan FGD (focus group discussion) dengan seluruh pengurus dan anggota KKG Ahmad Yani yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2013 di SD Negeri Bergas Lor 01. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam mendesain strategi awal dan menentukan desain selanjutnya.

(10)

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk strategi pengelolaan yang akan ditawarkan sebagai solusi jawaban atas kendala dan permasahan yang ada. Dalam penelitian ini, tahap yang dilakukan adalah membuat strategi pengelolaan KKG Ahmad Yani yang disesuaikan dengan standar pengelolaan KKG agar tercapai penjamiman mutu peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru melalui kegitan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan model pengelolaan dan kegiatan KKG Ahmad Yani saat ini yang dilakukan belum menjamin mutu dalam

meningkatkan kompetensi dan profesionalitas

guru.Tahap pengembangan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kajian Teori.

Dalam penelitian ini kajian teori merupakan pengganti dari penilaian ahli (expert appraisal). Kajian teori dalam tahap pengembangan digunakan sebagai dasar penyempurnaan desain model awal agar lebih rasional dan efektif. Kajian teori dalam penelitian ini

menggunakan teori Teacher Professionalism

Development, teori Developmental Stage of Teacher, dan teori Cooperative Professional Development.

b. Revisi Desain.

Revisi desain dalam tahap pengembangan adalah kegiatan memperbaiki kelemahan-kelemahan dari desain strategi awal pengelolaan KKG Ahmad Yani yang

(11)

dilaksanakan melalui melalui forum diskusi kelompok

(FGD) yang melibatkan seluruh anggota KKG

Ahmad Yani dengan dipandu oleh peneliti. Dalam

penelitian ini revisi desain menggunakan pendekatan analisis SWOT dari Rangkuti (2006) yaitu dengan mengidentifikasi secara sistematis berbagai faktor baik internal maupun eksternal untuk merumuskan strategi organisasi. Faktor-faktor tersebut meliputi aspek

kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness),

kesempatan atau peluang (Opportunities), dan ancaman

(Treathment).

Keputusan memilih strategi yang akan dilakukan adalah yang paling memungkinkan (hasil yang paling positif) dengan resiko dan kendala paling sedikit. Strategi inilah yang nantinya dijadikan feed back acuan bagi KKG Ahmad Yani dalam Pengembangan KKG-nya.

c. Validasi Desain

Validasi dilakukan kembali melalui FGD guna menyampaikan hasil análisis tentang model akhir pengelolaan KKG Ahmad Yani disesuaikan dengan Stándar Pengelolaan KKG. Tujuan dilakukannya FGD ini untuk memperoleh masukan yang akan dijadikan pertimbangan dalam merevisi desain yang akan disusun.

Tahap pengembangan (develop) dalam penelitian ini dilakukan melalui fórum diskusi kelompok (FGD) yang dilaksanakan tanggal 20 Desember 2013. Agenda diskusi adalah menyampaikan analisa hasil kuesioner

(12)

kesesuaian pengelolaan KKG Ahmad Yani dengan

stándar KKG; menyusun SWOT KKG Ahmad Yani

ke dalam bentuk matrik análisis IFAS dan EFAS berdasarkan atas pernyataan, tanggapan, saran dan masukan dari seluruh peserta forum diskusi; memberikan bobot skor untuk masing-masing indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; serta merevisi gambar model pengembangan KKG Ahmad Yani yang disesuaikan dengan standar pengelolaan KKG dengan dipandu oleh peneliti.

4. Tahap Penyebaran (Dessiminate)

Pada tahap penyebaran ini ada dua kegiatan yang dilakukan, yaitu: (a) Desain Model Strategi. Desain

model adalah membuat model akhir strategi

berdasarkan pada pengembangan model yang telah dikolaborasikan dari kajian teori, análisis data, dan validasi desain yang disetujui; (b) Desiminasi, adalah kegiatan untuk menyampaikan desain strategi yang telah disusun kepada KKG Ahmad Yani.

C.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini berlangsung di Gugus Ahmad Yani UPTD Pendidikan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Desember 2014. Alasan pemilihan lokasi ini karena peneliti bekerja pada lingkup Gugus Ahmad Yani sehingga akan lebih mudah mendapatkan data-data yang diperlukan. Di samping

(13)

itu peneliti mengalami kegiatan KKG yang monoton dengan mendengarkan dari nara sumber atau pemandu sehingga perlu pemberian kesempatan untuk para guru agar lebih menggali kemampuan dengan saling bertukar pikiran dan pengalaman pada jenjang kelas yang sama. Harapannya para peserta KKG yang

notabene guru kelas akan dapat meningkat

kompetensinya.

D.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan wawancara serta angket berupa daftar cek. Hasilnya digunakan untuk memperoleh keterangan pengelolaan KKG sesuai standar. Selain itu data juga diperoleh dengan studi dokumentasi berupa

administrasi Gugus Ahmad Yani. Hasil dari

pengumpulan data itu digunakan untuk

mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal KKG Ahmad Yani yang selanjutnya dianalisa untuk menyusun strategi pengelolaan agar guru meningkat kompetensinya.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket dengan skor berdasarkan unsur pengembangan KKG yang ada.

(14)

Tabel 3.1 Indikator Empiris KKG No Unsur Pengelolaan KKG 1 Organisasi Pengurus Keanggotaan

Prosedur Pembentukan Pengurus AD/ART

2 Program dan Kegiatan Persiapan

Analisis Kebutuhan Curah Pendapat

Penanggung jawab program Penyusunan Kerangka Konsep Pembahasan program

Persetujuan dari segenap komponen Finalisasi

3 Sumber Daya Manusia Anggota Instruktur Pemandu/tutor/fasilitator Widyaiswara Narasumber 4 Sarana Prasarana Komputer Telepon/Fax OHP, LCD Projector Laboratorium Perpustakaan Kamera Internet Audio 5 Pengelolaan Persiapan Rancang Kegiatan Koordinasi Kegiatan Sekretariat Pemantauan Kegiatan Evaluasi kegiatan Laporan pertanggungjawaban 6 Pembiayaan Iuran

(15)

BOS APBN APBD Donatur

7 Pemantauan dan Evaluasi Persiapan

Koordinasi

Pelaksanaan Pemantauan

Penyusunan Laporan Pemantauan

E.

Teknik Analisis Data

Tenik análisis yang digunakan adalah análisis matrik SWOT, análisis matrik IFAS dan análisis matrik EFAS. Matrik análisis terdiri dari: (1) Kekuatan

(Strength) merupakan daftar análisis yang memuat kelebihan dari organisasi KKG Ahmad Yani; (2) Kelemahan (Weakness) merupakan daftar análisis yang memuat unsur-unsur yang akan menghambat/kurang mendukung tujuan organisasi KKG Ahmad Yani; (3) Peluang (Opportinity) merupakan daftar análisis yang memuat tentang potensi yang dapat dikembangkan oleh suatu organisasi KKG Ahmad Yani; (4) Ancaman (Treats) merupakan daftar análisis yang memuat hal-hal yang akan mengancam keberlangsungan organisasi KKG Ahmad Yani.

Langkah-langkah dalam análisis SWOT adalah sebagai berikut: (1) Melakukan pengklasifikasian data berdasarkan faktor kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi KKG Ahmad Yani, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi KKG Ahmad Yani. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT;(2) Pemberian skor pada

(16)

masing-masing item kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; (3) Pemberian bobot pada masing-masing item kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman; (4) Total skor kali bobot untuk masing-masing faktor; (5)

Melakukan análisis SWOT dengan cara

membandingkan antara faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (Opportunity)

dan ancaman (Treats); Hasil análisis ini selanjutnya diinterpretasikan dan dikembangkan untuk menjadi pilihan keputusan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. (6) Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut: (a) Strategi SO. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal; (b) Strategi ST. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal; (c) Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal; (d) Strategi WT. Strategi ini Didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha minimalkan kelemahan serta

(17)

menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

Gambar

Gambar 3  Prosedur Penelitian
Tabel 3.1  Indikator Empiris KKG No  Unsur Pengelolaan KKG  1  Organisasi  Pengurus  Keanggotaan

Referensi

Dokumen terkait

Contoh – contoh teknologi konstruksi yang di kembangkan antara lain: concrete-filled tube (CFT) columns, yang diberi perhatian khusus pada proyek – proyek rumah susun;

[r]

Penelitian ini menggunakan data berkala ( time series ) yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur pada tahun 1995 sampai tahun 2009 mengenai Kredit Modal

database, namun yang disimpan di database hanya berupa nama file image tersebut, kemudia untuk menampilkanya, pada script PHP dipanggil lokasi dari nama file tersebut.. Langkah

4.137 Bagian tutup atas sarangka dari bentuk ciri khas golok Galonggong

[r]

Pengaruh Ekstra Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Rumput gajah Pennisetum purpureum.. Pertumbuhan Tanaman Rumput Setaria ( S

Dari latar belakang di atas, maka pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa hal, yakni pelaksanaan pemenuhan klaim garansi sepeda motor merek Yamaha