79
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi Dan Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat1
A. Visi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Visi dapat diartikan sebagai sudut pandang kemasa depan dalam mewujudkan tujuan organisasi yang berpengaruh langsung pada misinya dan dimasa depan. Atau dapat juga diartikan bahwa Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.
Berkenaan dengan visi tersebut dan dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah yang bertugas sebagai organisasi yang menangani Pendapatan Daerah dan setelah diproses melalui penetapan atau
pemilihan nilai-nilai pribadi sebagaimana terlampir (pada
tabel langkah II). Pada akhirnya dipilih salah satunya sebagai nilai-nilai organisasi, maka disepakati VISI DISPENDA dengan rumusan:
” Menjadi Koordinator Pendapatan Dan Penghimpun Pajak Daerah Yang Proporsional, Berkesinambungan
Dan Akuntabel”
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa visi Dinas Pendapatan Daerah tersebut mengandung pengertian adanya keinginan dan cita-cita yang kuat dari Dinas Pendapatan
1 Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi Dinas Pendapatan Daerah
80 Daerah untuk mengembangkan pendapatan Daerah melalui pemantapan Struktur Pendapatan Daerah dalam APBD dengan titik berat pada peningkatan PAD, namun tetap mengacu dan berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
B. Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Dalam rangka mendukung visi, telah pula ditetapkan dan dirumuskan misi Dinas Pendapatan Daerah yang terdiri dari 2 Misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah Yang Proporsional Dan Berkesinambungan.
2. Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Daerah Yang Akuntabel.
81
4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat2
Tabel.T-IV.C.24. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN Formula /rumus
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Meningkat kan sumber pendanaan daerah Tersediany a data dan informasi potensi PAD yang akurat Pertumbuh an PAD (%) PertumRasio
buhan = RPPAD Xn – X n-1 x 10 0 % RPPAD X n-1 14,80 13,64 15,06 16,58 18,34 Rasio kontrib usi =
Jumlah pajak dan retribusi daerah Jumlah PAD (tahun yang
sama) Tersediany a sistem pelayanan PAD Pertumbuh an PAD (%) Tersediany a dana dari pemerintah , swasta dan pihak lainnya Pertumbuh an PAD (%) Meningkat kan Kualitas Penatausah aan keuangan Daerah Terwujudn ya tata kelola keuangan dan barang milik daerah (aset) yang baik Opini laporan keuangan pemerintah daeara (LKPD) WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Dalam penetapan tujuan dan sasaran pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan, karena dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan berarti
2Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana dihasilkan pada C.1.8 (Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah) dan C.1.9 (Perumusan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah) dan dikemukakan dalam Tabel.T-IV.C.24. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1
82 kita telah mengetahui apa kelebihan atau kekuatannya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Maka pada rencana strategis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014-2018 ini, dengan mengacu pada visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, dirumuskan tujuan, sasaran dan kebijakan sebagai berikut:
A. TUJUAN
Sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam konsep RPJM maka ditetapkan beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Sumber Pendanaan Daerah
2. Meningkatkan Kualitas Penatausahaan keuangan Daerah
B. SASARAN
Dengan mengacu kepada konsep RPJM lebih lanjut ditetapkan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Tersedianya Data Dan Informasi Potensi PAD Yang
Akurat
2. Tersedianya Sistem Pelayanan PAD
3. Tersedianya Dana Dari Pemerintah, Swasta Dan Pihak
Lainnya
4. Terwujudnya Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik
Daerah (aset) Yang Baik
4.3 Strategi Dan Kebijakan3
Tabel.T-IV.C.27 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
3 Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada C1.11, yaitu dari Tabel.T-IV.C.27
83
VISI : Menjadi Koordinator Pendapatan Dan Penghimpun Pajak Daerah Yang Proporsional, Berkesinambungan Dan Akuntabel
MISI I : Mewujudkan Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah Yang Proporsional Dan Berkesinambungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Tujuan 1
Meningkatkan sumber pendanaan daerah .
Sasaran 1.1 Tersedianya data dan informasi potensi PAD yang akurat
Strategi 1.1 Identifikasi dan evaluasi data dan informasi
. Kebijakan Mengembangkan 1.1 sistem informasi PAD
. Sasaran 1.2 Tersedianya sistem pelayanan PAD Strategi 1.2 Sosialisasi dan fasilitasi sistem pelayanan PAD . Kebijakan 1.2 Memanfaatkan Tehnologi Informasi untuk meningkatkan PAD Sasaran 1.3 Tersedianya dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya
Strategi 1.3 Identifikasi, fasilitasi dan negosiasi dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya
. Kebijakan 1.3 Mengembangkan sumber-sumber dana non pemerintah MISI II : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Daerah Yang Akuntabel
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Tujuan 2 Meningkatkan Kualitas Penatausahaan keuangan Daerah . Sasaran 2.1 Terwujudnya tata kelola keuangan dan barang milik daerah (aset) yang baik .
Strategi 2.1 Edukasi,
koordinasi, konsultasi dan fasilitasi tata kelola keuangan daerah dan BMD . Kebijakan 2.1 Mengembangkan Administrasi keuangan dan pengelolaan aset daerah
Berdasarkan Tabel.T-IV.C.27 dapat dirumuskan Strategi dan Kebijakan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat priode 2014-2018 yaitu sebagai berikut:
A. Strategi
1. Identifikasi dan evaluasi data dan informasi
2. Sosialisasi dan fasilitasi sistem pelayanan PAD
3. Identifikasi, fasilitasi dan negosiasi dana dari pemerintah,
swasta dan pihak lainnya
4. Edukasi, koordinasi, konsultasi dan fasilitasi tata kelola
keuangan daerah dan BMD
B. Kebijakan
1. Mengembangkan sistem informasi PAD
2. Memanfaatkan Tehnologi Informasi untuk meningkatkan
84
3. Mengembangkan sumber-sumber dana non pemerintah
4. Mengembangkan Administrasi keuangan dan pengelolaan
86
A. Strategi
Strategi Pengelolaan Pendapatan Daerah (PAD) (
Pendekatan T e k n I s )
1. Identifikasi potensi jenis - jenis Pajak Daerah yang ada,
belum tergali, dikelola oleh Pusat tapi kecocokan daerah, khususnya yg berbasis pada Kegiatan Jasa.
2. Kewenangan yg lebih luas bagi Daerah Provinsi /
Kabupaten Kota dalam pemungutan Pajak Daerah & Retribusi Daerah.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelaksanaan
WASDAL.
4. Peningkatan Profesionalisme Sumberdaya Manusia Unit
Pengelola Pendapatan.
5. Sosialisasi untuk membangun Dukungan Masyarakat
terhadap Kebijakan di Bidang Perpajakan.
87
Tax Ratio
Perbandingan Antara Jumlah Realisasi Penerimaan Pajak Yang Dapat Dipungut Oleh Pemerintah Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Coverage Ratio
Jumlah Objek Pajak Yang Sudah Terjaring Dibandingkan Dengan Obyek Yang Seharusnya Dibebani Pajak.
Berkaitan dengan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka mendukung otonomi daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dikaitkan dengan Dinas
88
Pendapatan Daerah sebagai pengelola keuangannya, sesuai dengan Visi, Misi analisis SWOT dan Matriks SWOT yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka telah dimunculkan 4 isu yang merupakan alternatif dalam penetapan isu strategis, yaitu :
1. Strategi Meningkatkan Identifikasi , Evaluasi
2. Strategi Meningkatkan Sosialisasi, fasilitasi
3. Strategi Meningkatkan Identifikasi, Fasilitasi, Negosiasi
Berdasarkan isu strategik yang telah ditetapkan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi-strategi untuk merespon isu-isu strategik tersebut. Strategi yang dirumuskan merupakan kebijakan, rencana dan tindakan mendasar yang ditetapkan oleh Dispenda dan Pemda Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk dapat memanfaatkan kekuatan serta meminimalkan kelemahan, memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman eksternal, sehingga dapat mewujudkan misi dan tujuan organisasi.
Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical succes factors) merupakan unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam suatu organisasi, karena faktor-faktor ini cukup besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian misi, tujuan dan sasaran organisasi, maka dalam penentuan faktor-faktor kunci keberhasilan diperlukan dukungan data dan informasi yang dapat dilihat dan merupakan hasil analisa yang diperoleh dari unsur-unsur perencanaan strategik sebelumnya.
Dengan demikian, berarti bahwa analisis lingkungan Internal berupa kekuatan dan kelemahan, serta Analisis Eksternal berupa peluang dan ancaman dapat dimanfaatkan untuk merancang strategi sehingga diperoleh rumusan
faktor-89
faktor kunci keberhasilan dan dapat dilakukan melalui metode analisis SWOT.
Dalam penerapan analisis SWOT terdapat empat kelompok strategi yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang.
2. Strategi menggunakan kekuatan untuk mencegah dan
mengatasi ancaman.
3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan
peluang.
4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan
mengatasi ancaman.
Berdasarkan uraian diatas dan dengan memperhatikan analisa lingkungan strategis yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan faktor-faktor kunci keberhasilan sebagai berikut :
1. Adanya dukungan administrasi dan informasi yang
mampu menunjang pelaksanaan manajemen pendapatan daerah serta pelayanan yang optimal kepada wajib pajak dan wajib retribusi.
2. Adanya dukungan sarana dan prasarana serta Peraturan
Daerah tentang pungutan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah yang
memadai, professional, berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi.
4. Adanya upaya untuk meningkatkan pengendalian dan
pembinaan administrasi pemungutan pendapatan daerah dan tersedianya data potensi pajak dan retribusi daerah yang riil.
90
5. Adanya komitmen yang kuat dari Dipenda dalam
meningkatkan Pendapatan Daerah. B. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu yang penetapannya disesuaikan dengan besar kecilnya Instansi atau Dinas tersebut. Kebijakan yang dapat dikembangkan meliputi antara lain kebijakan publik, kebijakan tehnis, kebijakan alokasi sumber daya organisasi berupa sarana dan prasarana, kebijakan personalia, kebijakan keuangan dan kebijakan pelayanan masyarakat.
Pada instansi pemerintah atau Dinas yang relatif kecil atau menengah tidak harus meliputi seluruh aspek-aspek diatas, tapi dapat memilih beberapa aspek saja misalnya kebijaksanaan keuangan, kebijaksanaan personalia dan atau kebijaksanaan pelayanan dan lain-lain.
Dalam kaitan dengan pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Pendapatan Daerah ditetapkan beberapa kebijaksanaan yang dirumuskan untuk masa lima tahun sebagai berikut :
1. Optimalisasi sumber-sumber Pendapatan Daerah terutama
yang bersumber dari PAD.
2. Peningkatan kualitas aparatur Pendapatan Daerah.
3. Menerapkan pelayanan prima.
4. Penataan administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
91 Visi dapat diartikan sebagai sudut pandang kemasa depan dalam mewujudkan tujuan organisasi yang berpengaruh langsung pada misinya dan dimasa depan. Atau dapat juga diartikan bahwa Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.
Visi : Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera
Misi Tujuan Sasaran
Kelima: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah 1. Meningkatkan sumber
pendanaan daerah a. Tersedianya data dan informasi potensi PAD
yang akurat
b. Tersedianya sistem
pelayanan PAD
c. Tersedianya dana dari
pemerintah, swasta dan pihak lainnya
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis pembangunan
yang telah ditetapkan, maka Strategi, Arah Kebijakan yang ditetapkan berdasarkan misi dan tujuan pembangunan 2014-2018 sebagaimana tabel berikut.
92
Tabel 6.1
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Penjabaran dari Misi dan Tujuan
VISI : Mewujudkan Masyarakat NTB yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5 PROVINSI
NTB MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, MEMPERCEPAT PENURUNAN KEMISKINAN, DAN MENGEMBANGKAN KEUNGGULAN DAERAH MELALUI INDUSTRI PARIWISATA, AGROINDUSTRI, DAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA, SUMBERDAYA LOKAL, DAN IPTEK
5.4 Meningkatkan sumber
pendanaan daerah Tersedianya data dan informasi potensi PAD yang akurat Identifikasi , Evaluasi Database sumber-sumber PAD
Tersedianya sistem pelayanan PAD Sosialisasi, fasilitasi Sistem pelayanan Online
Tersedianya dana dari pemerintah,
swasta dan pihak lainnya Identifikasi, Fasilitasi, Negosiasi Database dana non pemerintah daerah
Sumber: RPJMD 2014-2018. Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Penjabaran dari Misi dan Tujuan