iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
♥
Jika hari ini kamu menangis, bersyukurlah karena kamu tidak
membuat orang lain menangis. Jika hari ini kamu disakiti,
bersyukurlah karena kamu tahu rasanya sakit dan tidak menyakiti
orang lain. Jika hari ini kamu dikecewakan, bersyukurlah karena
kamu tidak membuat orang lain kecewa. Apapun yang kamu alami
hari ini, tetaplah “BERSYUKUR” karena kita belajar untuk
“MEMAAFKAN”
♥
Tuhan tak memberi apa yang kita harapkan, tapi Ia memberi apa
yang kita perlukan. Kadang kita merasa sedih, kecewa dan terluka.
Tapi jauh di atas segalanya Ia sedang merajut yang terindah untuk
kita. Semua indah pada waktunya KAWAN!!!!!!!!
♥
Life is challenge, spirit is the way to overcome the challenge
♥
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
♥
Tuhan Yesus dan Bunda Maria sebagai sumber kehidupanku
♥
Kedua orang tuaku tercinta untuk segala kasih sayang, doa
dan pengorbanannya selama ini
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama
:
Veronika
Diah
Merdekawati
Nomor Induk Mahasiswi
: 072214020
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ALASAN KONSUMEN BERBELANJA DI MIROTA BATIK
YOGYAKARTA: Studi Kasus pada Konsumen yang Berbelanja Di Mirota
Batik Yogyakarta”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 26 Agustus 2011
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Alasan Konsumen
Berbelanja Di Mirota Batik Yogyakarta: Studi Kasus pada Konsumen yang
Berbelanja di Mirota Batik Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat terselesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs. YP Supardiyono., M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Kepala Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang
penuh kesabaran, membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penelitian
ini dapat selesai dengan baik.
4.
Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dosen Pembimbing II
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat
berharga kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
5.
Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah banyak
memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
6.
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu
penulis mendapatkan referensi buku-buku sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
viii
8.
Untuk kedua Orang Tuaku, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan
dorongan yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga
terselesaikan skripsi ini. Kalian adalah segalanya dalam hidupku.
9.
Buat kakak dan adikku tersayang (Dimas dan Devi), terima kasih atas
dukungan dan doa yang kalian berikan, kalian adalah kakak dan adik terbaik
dalam hidupku.
10.
Untuk teman-teman seperjuangan kelas MPT dan Tugas Akhir Penelitian
terima kasih telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga untuk membantuku.
11.
Buat anak-anak kost “Madam Wiwiek” (Mba Adven, Suzan, Dewi, Christine,
Nesya, Veni, Andrea, Nindy, Vanie, Tita, Shela, Landri dan Yohana) terima
kasih atas dukungan dan persahabatan yang diberikan selama ini.
12.
Buat teman-temanku anak Manajemen 2007 dan semua rekan penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian selama
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 24 Agustus 2011
Penulis
Veronika Diah Merdekawati
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERSETUJUAN PUBIKASI KARYA ILMIAH ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 2
C.
Batasan Masalah ... 2
D.
Tujuan Penelitian ... 2
E.
Manfaat Penelitian ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 4
A.
Landasan Teori ... 4
1 Pengertian Manajemen ... 4
2 Pengertian Pemasaran ... 4
3 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 6
4 Konsep Pemasaran ... 7
5 Pengertian Jasa ... 11
x
7 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 13
8 Tipe-tipe Perilaku Pembelian ... 17
9 Proses Pengambilan Keputusan ... 17
10 Struktur Keputusan Pembelian ... 18
11 Alasan Konsumen Melakukan Pembelian ... 19
B.
Hasil Penelitian Terdahulu ... 22
C.
Kerangka Konseptual ... 25
D.
Hipotesis ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A.
Jenis Penelitian ... 27
B.
Subyek dan Obyek Penelitian ... 27
C.
Waktu dan Lokasi penelitian ... 27
D.
Variabel Penelitian ... 28
E.
Definisi Operasional ... 29
F.
Populasi dan Sampel... 29
G.
Teknik Pengambilan Sampel ... 30
H.
Sumber Data ... 31
I.
Teknik Pengumpulan Data ... 31
J.
Teknik Pengujian Instrumen ... 32
K.
Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
A.
Gambaran Umum Mirota Batik ... 39
B.
Berbagai Pilihan yang Tersedia di Mirota Batik ... 40
1 Bahan Kain ... 40
2 Bahan Jadi ... 40
C.
Cara Pemasaran yang dilakukan di Mirota Batik ... 42
1 Strategi Produk ... 43
2 Strategi Harga ... 44
3 Strategi Distribusi ... 44
4 Strategi Promosi ... 44
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 45
A.
Penjelasan Penelitian ... 45
xi
C.
Analisis Data ... 49
D.
Pembahasan ... 56
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
PENELITIAN ... 60
A.
Kesimpulan ... 60
B.
Saran ... 60
C.
Keterbatasan Penelitian ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xii
DAFTAR TABEL
TABEL V.1 Hasil Uji Validitas ... 47
TABEL V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 48
TABEL V.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
TABEL V.4 Identitas Responden Berdasarkan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
LAMPIRAN KUESIONER ... 68
2.
LAMPIRAN DATA REKAPITULASI ... 71
3.
LAMPIRAN ANALISIS VALIDITAS ... 74
4.
LAMPIRAN ANALISIS RELIABILITAS ... 75
5.
LAMPIRAN COCHRAN Q-TEST ... 76
6.
LAMPIRAN TABEL r ... 81
7.
STRUKTUR ORGANISASI MIROTA BATIK ... 82
xiv
ABSTRAK
ALASAN KONSUMEN BERBELANJA DI MIROTA BATIK YOGYAKARTA
Studi Kasus pada Konsumen yang Berbelanja di Mirota Batik Yogyakarta
Veronika Diah Merdekawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
xv
ABSTRACT
THE REASON FOR CUSTOMERS TO SHOPPING IN MIROTA BATIK
YOGYAKARTA
Case Study on Customers’ Reasons to shop at Mirota Batik Yogyakarta
Veronika Diah Merdekawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The purpose of this research was to identify the reasons for customers to shop at
Mirota Batik Yogyakarta. This research was done from March to April, 2011. The
data collection was done by distributing questionnaires to the customers at Mirota
Batik Yoygakarta. The population in this research was the customers who had done
transactions at Mirota Batik Yogyakarta. The research sample was 100 people and
the used technical sampling was Accidental Sampling. The data analysis used in this
research was as follows: Percentage Analysis. This analysis was applied to identify
the customers’ characteristics, Cochran Q Test Analysis. This analysis was applied to
identify the customers’ reasons in shopping at Mirota Batik Yogyakarta. From the
percentage analysis, it was found that 59% from the 100 customers were women. It
was also found that 67% of the whole sample population was unemployed. Based on
the Cochran Q-Test, it was shown that Mirota Batik Yogyakarta gave a satisfactory
service, had a variety of sold items, had a strategic location, had good security
service, gave a good Javanese ambiance, and sold highly qualified sold items. These
results gave a significant influence towards the customers’ reasons in shopping at
Mirota Batik Yogyakarta.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kain batik merupakan kain universal yang terdapat di berbagai negara,
walaupun begitu dunia mengakui bahwa batik berkembang pesat di Indonesia.
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia sejak jaman dahulu, yang merupakan
hasil perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi.
Sehingga batik Indonesia diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul
sempurna keindahannya, baik mengenai desain maupun proses pembuatannya.
Yogyakarta, sebagai kota pendidikan dan kota budaya juga merupakan
kota dimana seni batik berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dikaitkan dengan
keberadaan keraton yang masih menjalankan upacara-upacara tradisionalnya dan
berkembangnya seniman-seniman batik kontemporer. Banyak wisatawan baik
wisatawan manca maupun nusantara yang tertarik dengan seni batik Yogyakarta
yang terkenal dengan batik tulis halus gaya keraton Yogyakarta dengan
kehalusan motifnya yang khas dan hanya dikeluarkan oleh keraton Yogyakarta.
Salah satu gerai batik dan kerajinan yang ada di Yogyakarta adalah
Mirota Batik yang berada di jalan A. Yani no 9 Yogyakarta atau ujung selatan
Malioboro. Mirota Batik sangat ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan dari
berbagai daerah.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis memilih gagasan yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang
akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli produk di Mirota Batik?
2. Apa saja alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi batasan-batasan terhadap permasalahan
yang telah dikemukakan di atas sebagai berikut:
1. Karakteristik konsumen yang berbelanja di Mirota Batik meliputi jenis
kelamin (pria atau wanita) dan status pekerjaan (Sudah bekerja atau belum
bekerja)
2. Alasan
Berdasarkan survei awal yang diambil pada tanggal 3-4 Desember 2010,
maka alasan yang diteliti yaitu barang yang dijual antik dan unik, pelayanan
memuaskan, barang yang ditawarkan beragam, lokasinya strategis dan
mudah dijangkau, aman, bernuansa Jawa, harga terjangkau, kualitas barang
bagus, fasilitas lengkap (free hotspot, kafe dan sebagai pusat pengetahuan)
dan pusat oleh-oleh khas Jogja.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang berbelanja di Mirota Batik
E. Manfaat penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi masukan dalam menentukan
strategi yang tepat dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi persaingan di
dunia bisnis.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah koleksi kepustakaan dan juga dapat menambah
wawasan bagi mahasiswa lainnya yang hendak mengadakan penelitian serupa
dimasa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari selama ini kedalam praktek sehingga dapat menambah
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen
Dalam melaksankan kegiatan diperlukan manajemen yang berguna
untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya dalam proses untuk
mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa definisi pengertian manajemen antara lain:
a. Manajemen menurut James AF Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
b. Manajemen menurut Ricky W. Griffin
Manajemen adalah sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilangsungkan oleh perusahaan untuk bertahan hidup, berkembang dan
Arti pemasaran sering dikacaukan dengan pengertian penjualan,
perdagangan, dan disribusi yang hanya merupakan bagian-bagian dari
kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran itu sendiri dimulai
jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir pada tahap
penjualan saja. Melainkan kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap
perusahaan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pemasaran yang
berbeda-beda meskipun pada intinya sama. Perberbeda-bedaan ini disebabkan karena mereka
meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda.
Ada beberapa definisi pengertian pemasaran antara lain:
a. Pemasaran menurut Philip Kothler & Amstrong (2001:7)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan
pihak lain.
b. Pemasaran menurut William J. Stanton (1985:7)
Pemasaran adalah segala aktivitas mulai dari merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan suatu barang
atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan cara mempertukarkan suatu barang dan jasa itu dengan suatu nilai
c. Pemasaran menurut Alex S. Nitisemito (1991:13)
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk
memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara
paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.
3. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari
kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Agar target dapat tercapai, perusahaan harus dapat
memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetahui
dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan
pengawasan pemasaran.
Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga
tugas pokok yaitu:
a. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan
b. Melaksanakan usaha tersebut
c. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut
dalam operasinya.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses
yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang
mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan
tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha.
Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang
menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi
pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu
memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk
dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai
tujuan pemasaran.
4. Konsep Pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Seluruh kegiatan
dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut.
Ada beberapa pengertian konsep pemasaran antara lain:
a. Konsep pemasaran menurut Kotler (2001:22)
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus
menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar
b. Konsep pemasaran menurut Bayu Swastha (1982:2)
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dari pengertian di atas mengandung arti bahwa konsep pemasaran
merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan
kebutuhan dan keinginan konsumen yang harus disertai dengan koordinasi
antara fungsi-fungsi dalam sebuah perusahaan. Dengan koordinasi antara
fungsi ini, perusahaan dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien
dibanding dengan pesaing. Ada tiga faktor yang dipakai dalam konsep
pemasaran:
1). Orientasi konsumen
Pada intinya jika suatu perusahaan ingin menerapkan suatu
orientasi konsumen ini maka:
a). Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi
b). Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan
c). Menentukan produk dan program pemasarannya
d). Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka
e). Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
2). Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen,
semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Menghindari
adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
3). Mendapatkan laba melalui kepuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan
profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba
merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang
mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep
pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat
diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini
berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk
mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas
manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas
dengan daya beli mereka.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.
Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena
konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam
penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan
dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan
dan promosi yang agresif.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
f. Konsep pemasaran global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya
memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan.
5. Pengertian Jasa
“ Jasa adalah barang yang tidak kelihatan (intangible product) yang
dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling
memuaskan” (Swasta, 1996).
Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa
merupakan suatu produk yang tidak kelihatan. Artinya barang yang
dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga
merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu
gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya
6. Pengertian Perilaku Konsumen
Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen
untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka
membutuhkan. Apabila seorang pemasar ingin mengembangkan suatu
produk dan jasa, terlebih dahulu perlu memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen yang mendorong perilakunya.
Ada beberapa pengertian perilaku konsumen antara lain:
a. Perilaku konsumen menurut Winardi (1991:49)
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh
orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan
barang-barang ekonomi dan jasa.
b. Perilaku konsumen menurut Mangkunegara (1988:3)
Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa secara ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh
lingkungan.
c. Perilaku konsumen menurut Swastha (1987:9)
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Perilaku konsumen merupakan studi bagaimana individu
dimiliki berkaitan dengan proses komunikasinya. Perilaku konsumen
diidentifikasi melalui jenis produk yang dibeli, waktu pembelian, alasan
pembelian dan intensitas pembelian.
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian adalah berbeda pada tiap-tiap konsumen,
disamping itu barang dan jasa yang dibeli serta saat pembeliannya berbeda
pula.
Dalam mengambil keputusan, konsumen dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perlaku konsumen yaitu:
1). Motivasi
Menurut Swastha dan Handoko (1987:76)
Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan
kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk
memperoleh kepuasan.
2). Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu
memilih, mengelola dan menginterprestasikan stimulus kedalam
bentuk arti dan gambar.
3). Belajar
Menurut Swastha dan Handoko (1987:84)
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan
Perubahan perilaku tersebut dapat bersifat tetap, permanen
dan fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara
manusia yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungannya.
Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan sebuah
proses belajar.
4). Kepribadian
Didalam perilaku konsumen, kepribadian didefinisikan
sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Dalam
definisi lain, Kotler mendefinisikan perilaku sebagai karakteristik
psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan
relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungan.
5). Sikap
Sikap sebagai suatu konsep yang cukup sederhana, yaitu
jumlah pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau untuk menantang
suatu obyek.
6). Usia
Usia sangat mempengaruhi dalam pembelian barang atau
jasa. Setiap yang mengkonsumsi barang atau jasa disesuaikan dengan
usia yang mereka jalani. Selera orang dalam produk atau jasa yang
dikonsumsi berhubungan dengan usia mereka.
7). Pekerjaan
Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya.
Para pemasar senantiasa mencoba untuk mengidentifikasikan
rata-rata dalam suatu produk atau jasa, bahkan pemasar akan
mengkhususkan diri untuk melayani sekelompok pekerjaan tertentu
yang mereka anggap akan memberikan hasil yang lebih besar.
8). Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dibelanjakan, tabungan dan memiliki kekayaan, kemampuan
meminjam dan sikapnya terhadap pengeluaran.
b. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
1). Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu kesatuan dari pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Masing-masing budaya terdiri
dan sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak
ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi angota-anggotanya. Sub-budaya terdiri
dari kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.
Menurut Douglas J. Doerimple dan Leonard J. Parsons yang dikutip
oleh Basu Swastha dan T. Hani Handoko (1987:59) kebudayaan dapat
didefinisikan sebagai berikut “Simbol dan fakta yang kompleks, yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada”.
2). Kelompok sosial dan kelompok referensi
Kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang menjadi tempat
diantara mereka (Swastha dan Handoko, 2000:66). Kelompok sosial
terbentuk dari keinginan manusia yang selalu berinteraksi dan
membentuk kelompok dengan manusia lainnya.
3). Kelas sosial
Kelas sosial adalah istilah lapisan sosial tanpa membedakan apakah
dasar pembagian kelas itu uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya.
Biasanya kriteria yang dipakai untuk menggolongkan anggota
masyarakat didalam kelas-kelas tertentu adalah berdasarkan kekayaan,
kekuasaan, kehormatan dan ilmu.
4). Keluarga
Keluarga merupakan kelompok kecil dalam kehidupan sosial
masyarakat. Jika dibandingkan dengan faktor eksternal lainnya
keluarga memegang peranan penting dalam membentuk perilaku
konsumen. Oleh Karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui hal
sebenarnya yaitu:
a). Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk
b). Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk
c). Siapa yang melakukan pembelian produk
d). Siapa pembeli produk
Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang berbeda, atau dapat
pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang
anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi
pada saatnya yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya.
8. Tipe-tipe Perilaku Pembelian
Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan tipe
keputusan pembelian. Assael membedakan perilaku membeli konsumen
berdasarkan derajat perbedaan diantara beberapa merk (Kotler, 2008;177)
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses
pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang
tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama,
mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit
perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa
tempat untuk mencari yang lebih cocok.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada
perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif
rendah.
d. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai
pemilihan merek.
9. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:222) proses keputusan ada lima
a. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
b. Tahap pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik
untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya
mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c. Tahap evaluasi berbagai alternatif
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif
dalam satu susunan pilihan.
d. Tahap keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen benar-benar membeli produk.
e. Tahap perilaku pasca pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli.
10. Struktur Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli merupakan kumpulan
dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan dalam pembelian mempunyai
struktur sebanyak enam komponen, antara lain (Swastha dan Handoko,
1997: 102-103):
a. Keputusan tentang jenis produk
c. Keputusan tentang merek produk
d. Keputusan tentang penjualan produk
e. Keputusan tentang jumlah produk
f. Keputusan tentang waktu pembelian
11. Alasan Konsumen Melakukan Pembelian
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk
mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,
2002:44).
Alasan konsumen dalam melakukan pembelian antara lain:
a. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau
sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka
mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa
(Kotler dan Armstrong, 2003: 430).
b. Promosi
Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial
konsumen. Komponen dari promosi antara lain:
1). Publikasi di radio-radio
c. Kenyamanan
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atau sesuatu
kejadian yang kita alami atau sesuatu hal yang kita pikirkan dan semua
masalah yang kita temui. Komponen dari kenyamanan antara lain:
1). Bangunan yang masih baru
2). Keamanan terjamin
3). Tersedianya fasilitas (seperti AC dan pengharum ruangan)
d. Lokasi
Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen.
Pada umumnya konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh
kendaran umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang
strategis. Menurut Kotler dan Armstrong (1999: 353) lokasi merupakan
tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan,
memelihara atau mengubah sikap dan perilaku terhadap tempat tertentu.
Menurut Tjiptono (2004: 42) pemilihan tempat atau lokasi memerlukan
pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
1). Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana transportasi
2). Visibilitas, lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan
3). Lalu lintas, dimana ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
a) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang
besar terjadinya impulse buying atau pembelian yang tidak
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi
hambatan
c) Tempat parkir yang luas dan nyaman
d) .Ekspansi yaitu tersedia tempat yang begitu luas untuk perluasan
usaha dikemudian hari
e) Lingkungan, daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan
f) Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan
lokasi supermarket (24 jam), perlu pertimbangan apakah dijalan
atau daerah yang sama banyak pula terdapat supermarket (24
jam) lainnya
g) Peraturan pemerintah, misalnya apakah bangunan tersebut dapat
didirikan di daerah banyak pemukiman
4). Kelompok acuan
Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan
berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku
seseorang. Seseorang seringkali dipengaruhi kelompok acuan
meskipun dia bukan bagian dari kelompok tersebut. Pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok acuan calon konsumen mereka.
Kelompok acuan memberikan ilham pada seseorang mengenai
perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri
konsumen, dan menciptakan tekanan yang harus ditaati yang
Arti penting pengaruh kelompok berbeda-beda diantara produk dan
merek. Pengaruh cenderung sangat kuat jika produk tersebut dilihat
oleh orang lain yang dihormati oleh konsumen.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Irene Ngongo (2006)
Irene mengangkat masalah Alasan Konsumen dalam Melakukan
Pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
(Studi Kasus pada Super Market Carrefour Plaza Ambarukmo Plaza).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta dan mengetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah accidental sampling, dengan menggunakan teknik sampling diatas 100 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen dan analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan konsumen melakukan pembelian.
antara lain: harga yang terjangkau, tempat parkir yang luas, layout penempatan barang yang baik, dan kelengkapan barang.
2. Monika Ike Dwi Fatmawati (2006)
Ike mengangkat masalah Alasan-Alasan Pembelian Produk Fashion
Secara Online (Studi Kasus pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Kampus 1 Mrican).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion secara online. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan pembelian secara online. Sampel yang diteliti sebanyaak 100 responden dan teknik sampling yang digunakan Accidental sampling. Uji validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase untuk mengetahui identitas responden, dan analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen melakukaan pembelian produk fashion secara online.
kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan jenis barang yang beragam.
3. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2004)
Filipus mengangkat masalah Alasan Konsumen Memilih Bus Trans
Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta. (Studi Kasus pada
Halte Bus Trans Jogja).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase untuk mengetahi karakteristik konsumen dan analisis Cochran- Q-test untuk mengetahui alasan konsumen menggunakan bus trans Jogja.
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan survei awal yang diambil pada tanggal 3-4 Desember 2010 dengan jumlah responden sebanyak 20 responden dengan total ada 10 alasan. Guna memudahkan pemahaman berdasarkan survei awal kuesioner dengan menyebarkan kepada 20 responden pada tanggal 3-4 Desember 2010 alasan yang akan diteliti adalah: barang yang dijual antik dan unik, pelayanan memuaskan, barang yang ditawarkan beragam, lokasinya strategis dan mudah dijangkau, aman, bernuansa Jawa, harga terjangkau, kualitas barang bagus, fasilitas lengkap (free hotspotan, kafe, sebagai pusat pengetahuan), pusat oleh-oleh khas Jogja.
Keterangan:
A1. : Barang yang dijual unik dan antik A2. : Pelayanan memuaskan
A3. : Barang yang ditawarkan beragam A4. : Lokasi strategis dan mudah dijangkau
Alasan konsumen berbelanja di Mirota Btaik
Keputusan konsumen berbelanja di Mirota Batik
A5. : Aman
A6. : Bernuansa Jawa A7. : Harga terjangkau A8. : Kualitas barang bagus
A9. : Fasilitas lengkap (free hotspotan, kafe, sebagai pusat pengetahuan) A10. : Pusat oleh-oleh khas Jogja
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.
Berdasarkan survei awal yang diambil pada tanggal 3-4 Desember 2010 maka dapat dirumuskan alasan-alasan yaitu: barang yang dijual unik dan antik, pelayanan memuaskan, barang yang ditawarkan beragam, lokasi strategis dan mudah dijangkau, aman, bernuansa Jawa, harga terjangkau, kualitas barang bagus, fasilitas lengkap (free hotspotan, kafe, sebagai pusat pengetahuan), pusat oleh-oleh khas Jogja.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, karena penelitian ini berusaha
untuk menggambarkan kondisi sebenarnya untuk mengungkapkan alasan
konsumen berbelanja di Mirota Batik.
B.Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan.
Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah konsumen yang berbelanja
di Mirota Batik.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal-hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
obyek penelitiannya adalah alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik.
C. Waktu dan Lokasi penelitian
1. Tempat penelitian dilakukan di Mirota Batik Yogyakarta.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April
D.Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan konsumen berbelanja di
Mirota Batik. Variabel tersebut antara lain:
1. Identifikasi variabel
Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan konsumen berbelanja di
Mirota Batik.
2. Definisi variabel
Alasan adalah ungkapan dari seseorang untuk menyatakan apa yang
dia inginkan. Alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik adalah sesuatu
yang mendorong konsumen untuk berbelanja di Mirota Batik.
3. Pengukuran variabel
Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan
untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Teknik
pengukuran data dengan menggunakan skala nominal. Skala nominal
merupakan skala yang hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau
macamnya. Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan urutan atau
tingkatan. Misalnya adalah jenis kelamin terbagi menjadi laki-laki dan
perempuan. (Siagian, Dergibson dan Sugiarto:2006). Sehingga setelah data
terkumpul dan telah terisi, data dipilih berdasarkan skor. Untuk jawaban
setuju diberi skor 1 dan untuk tidak setuju diberi skor 0 untuk
E.Definisi Operasional
1. Variabel alasan
Alasan adalah ungkapan dari seseorang untuk menyatakan apa yang
dia inginkan yang terdiri dari barang yang dijual unik dan antik, pelayanan
memuaskan, barang yang ditawarkan beragam, lokasi strategis dan mudah
dijangkau, aman, bernuansa Jawa, harga terjangkau, kualitas barang bagus,
fasilitas lengkap (free hotspotan, kafe, sebagai pusat pengetahuan), pusat
oleh-oleh khas Jogja yang diberi respon oleh konsumen dengan pernyataan
Ya atau Tidak.
F.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau
obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007:61). Populasi penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Mirota
Batik Yogyakarta. Jumlah populasi dalam konsumen yang berbelanja di
Mirota Batik bersifat infinite, karena penulis tidak mengetahui secara pasti
semua konsumen yang berbelanja di Mirota Batik dan setiap waktu jumlah
dapat berubah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2007:62). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian
Untuk mengetahui jumlah sampel yang mewakili populasi bersifat
infinite dalam Yusmanto (2003) adalah sebagai berikut:
². . ²
1,96 . 0,5 . 0,5 0,1
96,04
Dimana:
n: jumlah sampel
p: estimator proporsi populasi
q: 1-p
Za: harga standar nominal
d: penyimpangan yang di telorir
Maka, jmlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah
sebanyak 96, 04 dibulatkan menjadi 100 konsumen yang berbelanja di Mirota
Batik. 100 responden tersebut merupakan konsumen yang berbelanja di
Mirota Batik.
G.Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Nawawi (dalam Utari BR, 2005:15) teknik pengambilan
sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah
Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti yang mau dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001:77).
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data
primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu atau perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau
bukti transaksi (Umar, 2003:67). Dalam penelitian ini, data primer yang
dibutuhkan adalah peneliti akan langsung diambil dari obyek penelitian dengan
cara memberikan kuesioner kepada para responden.
I. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang relevan dengan
penelitian akan dilaksanakan. Teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek penelitian
dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja di Mirota Batik
nominal. Skala ini terdiri dari dua kategori yaitu Ya dan Tidak. Bobot nilai
yang diberikan untuk setiap jawaban pernyataan:
Jawaban Ya mendapat nilai 1
Jawaban Tidak mendapat nilai 0
Bagian pertama pada kuesioner berisikan tentang identitas responden
yang meliputi jenis kelamin (pria atau wanita) dan status pekerjaan (sudah
bekerja atau belum bekerja). Sedangkan bagian kedua berisikan pertanyaan
mengenai alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku,
jurnal, majalah, koran, internet, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan
topik, fokus atau variabel penelitian.
3. Observasi
Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, manfaat
penelitian ini sebagai penunjang obyek yang akan diteliti sehingga dapat
melengkapi hasil wawancara.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
1. Uji validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai atau ukuran
yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan
yang ingin diukur (Agung, 1990). Validitas pada umumnya dipermasalahkan
berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan
dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya
diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor atau nilai suatu
karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya
digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content validity),
validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) dan validitas
konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk
menguji apakah pertanyaan-pertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama.
Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk.
Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel
dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan
mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut:
Dimana:
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total
diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya,
jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut
berada diatas nilai tabel kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan.
2. Uji realibilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun,
1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas
yaitu dengan teknik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi
item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian. Skor untuk
masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total
untuk masing-masing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama
dan belahan kedua dicari korelasinya dengan menggunakan teknik korelasi
product moment. Angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada angka
korelasi yang diperoleh jika alat ukur tersebut tidak dibelah.
Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Presentase
Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik
responden yang diperoleh, yaitu jenis kelamin dan status pekerjaan. Metode
yang digunakan adalah dengan mempersentasekan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan pada kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi
konsumen (Dajan, 2000:34).
Rumus perhitungan analisi persentase adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P : Hasil presentase
nx : Jumlah sampel
2. Analisis Cochran Q-test
Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh Willian G. Cochran pada
tahun 1950. Uji Cochran (disebut juga uji Q) merupakan perluasan dari uji
McNemer. Uji Cochran berlaku untuk k sampel berpasangan (k > 2) dengan
data yang berskala nominal atau berskala ordinal yang hanya terbagi dua
(dikatomi). Apabila McNemer digunakan untuk dua sampel berpasangan
maka uji Cochran digunakan untuk tiga sampel berpasangan atau lebih.
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap
sah (valid). Atribut yang valid merupakan alasan-alasan yang berpengaruh
dan dipertimbangkan konsumen untuk berbelanja di Mirota Batik
(Simamora: 2004).
Dipilihnya uji Cochran karena penulis ingin mengetahui atribut apa
saja yang dianggap syah/valid. Atribut yang syah tersebut merupakan atribut
yang berpengaruh dan dipertimbangkan konsumen dalam berbelanja di
Mirota Batik. Langkah-langkah uji Cochran adalah sebagai berikut :
a. Rumusan masalah
Untuk mengetahui alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik,
terlebih dahulu disusun rumusan masalah yaitu apa saja yang
menjadi alasan konsumen yang berbelanja di Mirota Batik.
b. Pengolahan data
Sebelum melakukan pengolahan data, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat
alpha > 0,05
2. Tolak H0: apabila nilai Q > nilai chi kuadrat atau apabila nilai
alpha < 0,05
Alasan dalam penelitian ini diuji secara bertahap langkah pertama
yaitu menguji semua atribut. Jika hasil yang diperoleh menolak
H0, maka dilakukan pengujian kembali menggunakan Q Cochran
dengan menghilangkan Gj terendah sampai H0 diterima.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Mirota Batik Yogyakarta
Toko Mirota Batik adalah sebuah toko penyedia batik yang cukup terkenal di Yogyakarta. Toko ini terletak di jalan A. Yani no 9 Yogyakarta atau ujung selatan Malioboro. Kelompok usaha mirota ini pertama didirikan oleh Ibu Tini Yuniati Hendro Sutikno (alm). Pertama kali, usaha ini bergerak di bidang usaha roti dan tart, sesuai dengan nama Mirota yang merupakan singkatan dari Minuman, Roti dan Tart.
mirota batik dan terdapat kafe oyot godhong. Mirota terkenal adalah kain batiknya dan masih bernuansa Jawa. Saat ini Mirota Batik Jogja telah
mempunyai cabang perusahaan di Bali (Mirota Bali, yang berlokasi di Kuta),
Jakarta (Mirota Jakarta, yang berlokasi di Atrium Senen), Surabaya (Mirota
Surabaya, yang berlokasi di Sulawesi), dan Batam (Mirota Batam, yang
berlokasi di Jl. Cemara Jarum).
B. Berbagai Pilihan Produk yang Tersedia di Mirota Batik
Meskipun jenis produk yang biasa ditemukan di Mirota Batik ini ada bermacam-macam, tetapi Mirota Batik mempunyai keunggulan di kain batiknya. Jenis produk batik yang ditawarkan di Mirota Batik adalah:
1. Bahan Kain
Ini berupa bahan kain yang belum dipotong, tetapi ada juga yang sudah disediakan dalam meteran. Ada yang berupa batik tulis maupun batik cap. Batik tulis mempunyai nilai seni yang tinggi dan eksklusif, motif berdimensi dan warnanya tembus (pada kedua sisi). Batik tulis pengerjaannya memerlukan waktu lama karena menggunakan canting dan prosesnya berulang-ulang. Sedangkan batik cap lebih cepat dan mudah dikerjakan, motif kurang luwes dan prosesnya mudah dan cepat.
2. Bahan Jadi
Bahan jadi ini diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Yang dipakai pada tubuh manusia
persegi panjang dengan ukuran lebar kurang lebih 110 cm dan panjang kurang lebih 260 cm. Jarit dikenakan baik bagi pria maupun wanita dengan cara membebatkannya pada pinggang, salah satu ujungnya membujur keatas-bawah tepat di depan antara ke dua paha.
Kemben dikenakan sebagai penutup tubuh bagian atas (torso) wanita. Batik kemben berbentuk empat persegi panjang, berukuran lebar kurang lebih 50 cm dan panjang kurang lebih 250 cm. kemben digunakan dengan cara dibebatkan di atas bagian tubuh, mulai di bawah ketiak dengan pinggir bawah sedikit menutupi bagian atas jarit.
Sarung batik dijual dalam bentuk persegi panjang, serupa dengan jarit, berukuran panjang kurang lebih 220 cm dan lebar kurang lebih 110 cm. Agar dapat dipakai, kedua ujung saling dipertemukan dan dijahit.
Selendang mempunyai ukuran yang sama dengan kemben, namun fungsinya beragam: sebagai busana tambahan dilingkungan masyarakat atau saudagar, sebagai alat untuk penggendong anak dan sebagai kain penggendong barang.
Dodot yaitu batik dengan ukuran lebar kurang lebih 250 cm dan panjang kurang lebih 450 cm, dipergunakan untuk busana pada upacara-upacara adat Jawa terutama di Keraton.
b. Yang tidak dipakai pada tubuh manusia
Misalnya lukisan batik, taplak meja, sarung bantal, seprai dan serbet. Mirota menyediakan beragam pilihan batik dari berbagai daerah seperti batik Solo, batik Pekalongan dan batik khas Jogja sendiri. Mirota batik juga menyediakan batik-batik tua yang umumnya di atas 50 tahun. Kain batik tua atau batik antik ini biasanya berasal dari Solo, Pekalongan dan Jogja. Masing-masing batik memiliki kekhasannya tersendiri. Batik dari Solo misalnya, memiliki kekhasan di sogan, yaitu terkonsentrasi pada warna merah, biru dan hijau. Batik Pekalongan memiliki tampilan warnanya lebih cerah dan segar. Sedangkan batik dari Jogja bermain pada corak tradisional dengan pewarnaan antara coklat, hitam dan putih. Selain batik antik dan tradisional, Mirota Batik juga menyediakan model dan motif batik dengan sentuhan lebih modern.
3. Cara pemasaran yang dilakukan di Mirota Batik
khusus agar tujuan pemasaran dapat tercapai, dalam melaksanakan strategi, ada tahap-tahap tertentu yang dipergunakan. Semua ini dipergunakan untuk memuaskan pelanggan. Tujuan pemasaran mengarah kepada pengenalan produk yang memiliki beragam variasi kekayaan batik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, untuk membangun kesadaran merek Mirota Batik, serta membentuk loyalitas yang tinggi dalam benak konsumen terhadap produk batik dan kerajinan yang terdapat di Mirota.
a. Strategi produk
Sebagai penyedia batik ynag cukup punya nama di Yogyakarta, Mirota Batik sudah berada pada posisi yang sudah mapan dan jelas targetnya. Mereka juga sudah mempunyai konsumen yang loyal. Tetapi, tentu saja Mirota Batik tidak akan berhenti sampai disitu saja. Mirota Batik terus melakukan penyempurnaan produk. Hal ini penting dilakukan karena kondisi dan permintaan pasar yang terus berubah. Selain melakukan adaptasi produk, Mirota Batik juga berusaha keras untuk tetap menghasilkan produk yang terbaik, dalam artian produk yang mereka berikan haruslah berkualitas tinggi serta bebas dari cacat.
pilihan produk di toko mereka, Mirota Batik memiliki suatu kekuatan yang bisa dipergunakan dalam menghadapi pesaing.
b. Strategi harga
Harga adalah salah satu faktor penting dalam penjualan suatu produk. Penetapan harga bukanlah suatu hal yang mudah, karena selain untuk mendapatkan keuntungan penetapan harga juga diperlukan dalam menghadapi pesaing. Selain itu penetapan harga juga dapat meraih peluang untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
c. Strategi distribusi
Saluran distribusi sangat penting dalam pemasaran. Hal ini di maksudkan agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh atau membeli suatu produk. Masing-masing perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memilih saluran distribusi yang digunakan tergantung dari jenis produk dan konsumen pemakainya. Kerjasama antar pengusaha juga harus di jalin dengan baik
d. Strategi promosi
Promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk mereka. Ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang produk mereka dan juga sekaligus mempengaruhi pasar tentang suatu produk.
45
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, penulis melakukan survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah alasan dari para konsumen Mirota Batik Yogyakarta. Survei awal dilakukan pada tanggal 3-4 Desember 2010 pada konsumen Mirota Batik mengenai alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik. Dari survei awal tersebut diperoleh sepuluh alasan.
Setelah survei awal selesai dilakukan, selanjutnya penulis membuat kuesioner penelitian yang sesungguhnya berdasarkan survei awal yang telah dilakukan. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terdiri dari Bagian I dan Bagian II. Bagian I berisi daftar pertanyaan mengenai identitas responden, identitas status pekerjaan dan Bagian II berisi pernyataan mengenai alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik Yogyakarta.
diberikan oleh pihak Mirota Batik untuk melakukan penelitian dan agar konsumen tidak merasa terganggu pada saat berbelanja.
Setelah 30 kuesioner terkumpul, maka dilakukan pengujian instrument untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu pertanyaan. Dari uji validitas diketahui bahwa semua pertanyaan kuesioner dinyatakan valid. Setelah diketahui bahwa pertanyaan itu valid, penulis menyebarkan 70 kuesioner lagi dengan cara yang sama pada saat menyebarkan 30 kuesioner yang pertama.
Setelah 100 kuesioner terkumpul, maka dilakukan verifikasi
kelengkapan isi kemudian kuesioner dinyatakan valid dan dapat diolah lebih
lanjut. Dari kuesioner yang telah terkumpul penulis memperoleh data mengenai
identitas responden yang meliputi jenis kelamin dan status pekerjaan serta
alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik. Penulis kembali melakukan
rekapitulasi dan pengujian instrumen. Hasilnya menyatakan bahwa semua nilai
korelasi instrumen atau pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Selanjutnya
penulis melakukan analisis data menggunakan Cochran Q-Test untuk
mengetahui apa saja alasan konsumen berbelanja di Mirota Batik Yogyakarta.
B. Pengujian Instrumen
Hasil pengolahan data uji validitas dan uji reliabilitas akan dibahas sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Setelah diolah dengan SPSS 12.0 didapat hasil yang disajikan pada Tabel V.3.
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas
No Variabel Koefisien
Korelasi
R Tabel
(0.05)
Keterangan
1 Barang yang dijual
tergolong unik dan ank
0.631 0.198 Valid
2 Pelayanan yang di berikan
memuaskan
0.535 0.198 Valid
3 Barang yang ditawarkan
sangat beragam
0.234 0.198 Valid
4 Lokasi strategis dan
mudah dijangkau
0.393 0.198 Valid
5 Keamanan terjamin 0.334 0.198 Valid
6 Suasana masih bernuansa
Jawa
0.636 0.198 Valid
7 Harga yang ditawarkan
terjangkau
0.430 0.198 Valid
8 Barang yang ditawarkan
memiliki kualitas bagus
0.441 0.198 Valid
9 Lengkapnya fasilitas 0.596 0.198 Valid
10 Sebagai pusat oleh-oleh 0.623 0.198 Valid
Untuk mengetahui apakah pertanyaan tentang alasan konsumen
berbelanja di Mirota Batik Yogyakarta, dilakukan pengujian dengan
analisis validitas yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dari tabel V.3 dapat dilihat perbandingan antara r hitung dengna r tabel bernilai 0.198 berasal dari tabel r sebesar 5% (0.05) dan N berjumlah 98 yang berasal dari (df)= 100-2. Jika antara jumlah r hitung lebih besar daripada r tabel, maka butir pertanyaan dianggap valid. Dari hasil output SPSS 12.0, 10 pertanyaan yang disiapkan semuanya dinyatakan valid karena jumlah r hitung atribut produk lebih besar dari nilai r tabel 0.198.
2. Uji Reliabilitas
Pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Data yang digunakan untuk menguji reliabilitas sama dengan data untuk pengujian validitas. Hasil pengolahan dari SPSS 12.0 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a), suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha (a) > 0.60.
Tabel V.2
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan Keterangan
0,646 10 Reliabel
C. Analisis Data
1. Analisis Persentase
Untuk menjawab rumusan masalah pertama, yaitu bagaimana karakteristik konsumen yang membeli produk di Mirota Batik penulis menggunakan analisis persentase. Analisis persentase pada penelitian ini untuk mengetahui karakteristik konsumen yang membeli produk di Mirota Batik.
a. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin responden dapat ditunjukkan pada table berikut:
Tabel V.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 41 41%
Wanita 59 59%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, 2011
b. Karakteristik konsumen berdasarkan status pekerjaan
Berdasarkan status pekerjaan, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi sudah bekerja dan belum bekerja. Hasil analisis data berdasarkan status pekerjaan dapat ditunjukkan pada table berikut:
Tabel V.4
Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Status Pekerjaan Jumlah Persentase
Sudah Bekerja 33 33%
Belum Bekerja 67 67%
Total 100 100% Sumber: Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel V.2 diatas dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak berbelanja di mirota batik adalah mereka yang belum bekerja dibandingkan yang sudah bekerja. Responden yang belum bekerja berjumlah 67 orang (67%), sedangkan yang sudah bekerja berjumlah 33 orang (33%).
2. Analisis Cochran Q-Test