HIPOTESIS
HIPOTESIS
Pembuatan
Pembuatan
Hipotesis
Hipotesis
Pengujian
Pengujian
&
&
Analisis
Analisis
Hipotesis
Hipotesis
1
1
Populasi
Populasi
Pengujian
Pengujian
&
&
Analisis
Analisis
Hipotesis
Hipotesis
2
2
Populasi
Populasi
Diyan
Diyan Herdiyantoro, SP., MSi.Herdiyantoro, SP., MSi. Laboratorium
Laboratorium BiologiBiologi & & BioteknologiBioteknologi TanahTanah Jurusan
Jurusan IlmuIlmu TanahTanah FakultasFakultas PertanianPertanian Universitas
Would U like to guess
where am I ?
Bandingkan Baca Penemuan Data Rancangan Perlakuan Rancangan Lingkungan Rancangan Pengukuran Masalah Peubah Hipotesis Perancangan
Percobaan
Hipotesis Statistika
• Pernyataan atau anggapan yang mungkin
benar atau tidak terhadap suatu populasi
atau lebih (Walpole, 1990)
• Jawaban sementara sebelum percobaan
dilaksanakan berdasarkan hasil studi
literatur (Matjik AA & Sumertajaya IM, 2002)
• Pendapat sementara yang didasari oleh
alasan yang kuat & logis (Hanafiah KA,
2006)
Macam Hipotesis
• Hipotesis nol (H0)
Hipotesis Nol (H0)
• H0 ialah hipotesis yang hendak diuji & diharapkan akan
ditolak
• Mesti yang membawa maksud kesamaan
• Jadi ada 3 kemungkinan
– sama dengan (=) atau
– lebih besar sama dengan (≥) atau – lebih kecil sama dengan (≤)
• Contoh:
– Rata2 pH tanah Ultisol Kentrong setelah diberi kapur tidak lebih dari 5.3
Hipotesis Tandingan (H1)
• Dinamakan hipotesis penyelidik yang dirumuskan
dengan harapan untuk menerimanya
• Biasanya pernyataan yang hendak dibuktikan benar
ditulis dalam hipotesis tandingan
• Mesti membawa maksud ketaksamaan
• Jadi ada 3 kemungkinan:
– tidak sama (≠) atau – lebih kecil (<) atau – lebih besar (>)
• Contoh:
– Rata2 pH tanah Ultisol Kentrong setelah diberi kapur adalah lebih dari 5.3
Penolakan & Penerimaan
Hipotesis
• Bila informasi yang diperoleh bisa
mendukung/sesuai dengan fakta/alasan yang
mendasarinya: hipotesis (H1) diterima
• Bila informasi yang diperoleh tidak
mendukung/tidak sesuai dengan fakta/alasan
yang mendasari hipotesis: hipotesis (H1) ditolak
• Perlu alat: pengujian & analisis hipotesis
Penolakan hipotesis (H1) berarti
disimpulkan bahwa suatu hipotesis
adalah tidak benar
sedangkan
penerimaan hipotesis (H1) dapat
disimpulkan bahwa tidak cukup
informasi untuk menyatakan suatu
hipotesis adalah tidak benar atau
menolaknya
Kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis
tidak akan pernah diketahui secara pasti
kecuali
seluruh ciri suatu populasi dapat
• Apabila anda membuat skripsi ingin menguji pengaruh
pemupukan N terhadap produksi tanaman (jumlah daun, helai) maka anda seharusnya akan menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa tidak ada beda antara jumlah daun tanpa pupuk N & jumlah daun dengan pupuk N
– H0 : µ jumlah daun tanpa pupuk N sama dengan jumlah daun yang diberi pupuk N
– H1 : µ jumlah daun tanpa pupuk N tidak sama dengan jumlah daun yang diberi pupuk N - N + N
• Apabila anda membuat skripsi ingin menguji pengaruh bakteri
petrobacter terhadap degradasi limbah minyak bumi (kekeruhan media, OD) maka anda seharusnya akan menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa tidak ada beda antara kekeruhan media tanpa
bakteri petrobacter & kekeruhan media dengan bakteri petrobacter
– H0 : µ kekeruhan media tanpa bakteri petrobacter sama dengan kekeruhan media yang diberi bakteri petrobacter
– H1 : µ kekeruhan media tanpa bakteri petrobacter tidak sama dengan kekeruhan media yang diberi bakteri petrobacter
- Petrobacter + Petrobacter
Herdiyantoro, D. 2005. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi oleh
Bacillus sp. Galur ICBB 7859 dan ICBB 7865 dari Ekosistem Air Hitam Kalimantan Tengah dengan Penambahan Surfaktan [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
• Apabila anda membuat skripsi
ingin menguji pengaruh
pengapuran terhadap
peningkatan pH tanah
Fluventic Eutrudept Jatinangor
di atas 5.6 maka anda
seharusnya akan menguji
hipotesis yang menyatakan
bahwa peningkatan pH karena
pengapuran pada tanah
Fluventic Eutrudept Jatinangor
tidak melebihi 5.6
– H0 : µ ≤ 5.6 – H1 : µ > 5.6
-LATIHAN I
Dikumpulkan Tgl. 28 Mei 2009
• Pilihlah satu topik penelitian yang berkaitan
dengan bidang Ilmu Tanah, kemudian
rumuskanlah masalahnya secara sistematis.
Selanjutnya susunlah strategi yang tepat untuk
dapat menjawab permasalahan yang anda
rumuskan yang memuat hipotesis (H0 & H1)
yang akan diuji !
Langkah-Langkah Pengujian & Analisis
Hipotesis
• Menetapkan H0 & H1
• Menghitung nilai tengah (~x) • Menghitung statistik uji
– Jika ragam populasi (σ2) diketahui atau ukuran
contoh (n) besar (> 30) maka stk uji yang digunakan adalah normal baku (z) --- Jarang! – Jika ragam contoh (s2) diketahui atau ukuran
contoh (n) kecil (< 30) maka stk uji yang digunakan adalah t hitung (t-student) dengan derajat bebas (db) = n - 1
• Menetapkan daerah kritis untuk menolak H0
– Jika H1: µ < µ0 maka daerah kritisnya t hitung < - t(α,db = n – 1)
– Jika H1: µ > µ0 maka daerah kritisnya t hitung > t(α,db = n – 1)
– Jika H1: µ ≠ µ0 maka daerah kritisnya |t hitung| > t(α/2,db = n – 1)
Daerah Kritis
• Suatu daerah apabila statistik uji yang
digunakan nilainya jatuh pada daerah ini maka H0 ditolak & apabila statistik uji yang digunakan nilainya tidak jatuh pada daerah ini maka H0 diterima
Eka arah
Dwi arah Eka arah
Daerah Kritis
Daerah Kritis Daerah Kritis Daerah Kritis
Langkah-Langkah Pengujian & Analisis
Hipotesis 1 Populasi
• Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad meneliti pengaruh bakteri petrobacter terhadap
pengurangan bobot minyak bumi yang mencemari tanah Inceptisol Dramaga Bogor. Percobaan
dikatakan berhasil (menurut UU no. 23/1997 tentang limbah B3) jika
bobot minyak bumi dapat
berkurang hingga di bawah 10 000 ppm dalam waktu 8 bulan. Data yang diperoleh (ppm): 8000, 10 000, 7500, 11 000, 13 000, 12 500. Cubalah anda analisis pada taraf nyata 5% apakah hasil percobaan tersebut sudah sesuai dengan UU no. 23/1997?
• Susun hipotesis
– H0: µ
≥
10 000
–
H1: µ < 10 000
•
Hitung nilai tengah (~x)
– ~x = (8000+10 000+7500+11 000+13 000+12 500)/6 = 10 333
• Hitung statistik uji
– s
2= {(8000)
2+(10 000)
2+(7500)
2+(11 000)
2+(13
000)
2+(12 500)
2} / 6 - 1=133 300 000
– s =
√
s
2=
√
133 300 000 = 11 546
– t hitung = (10 333 – 10 000) / (11 546/
√
6) = 0.071
Jawaban Teladan 1
t hitung =
~x - µ0
s/
√
n
• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
–
H1: µ < 10 000 maka daerah kritisnya
t hitung < - t(
α
;n-1)
– t hitung < - t (0.05;5)
– 0.071 > - 2.571 (Perhatikan ternyata t hitung lebih
besar dari - t (0.05;5))
• Kesimpulan: terima H0, artinya: hasil percobaan
belum sesuai dengan UU no. 12/1997
- t(0.05;5)= - 2.571
t hitung < - t(0.05;5)
• Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Tanah Unpad pada tahun 2006 sedang meneliti proses
pembentukan top soil tanah Entisol di Gunung Krakatau. Dalam kurun waktu tahun 1883 – 1983 telah terbentuk 25 cm top soil. Akan diteliti apakah dari tahun 1983 – 2006 (23 tahun) telah terjadi penambahan tebal top soil atau tidak. Mahasiswa tersebut
melakukan pengeboran top soil tanah & didapatkan data sebagai berikut (cm): 27, 28, 24, 20, 30, 23, 28, 25. Ujilah pada taraf nyata 5% apakah terjadi penambahan tebal top soil atau tidak!
• Susun hipotesis
– H0: µ
≤
25
–
H1: µ > 25
•
Hitung nilai tengah (~x)
– ~x = (27+28+24+20+30+23+28+25)/8 = 25.625
• Hitung statistik uji
– s
2= {(27)
2+(28)
2+(24)
2+(20)
2+(30)
2+(23)
2+(28)
2+
(25)
2} / 8 – 1 = 761
– s =
√
s
2=
√
761 = 28
– t hitung = (25.625 – 25) / (28/
√
8) = 0.008
Jawaban Teladan 2
t hitung =
~x - µ0
s/
√
n
• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
–
H1: µ > 25 maka daerah kritisnya t hitung > t(
α
;n-1)
– t hitung > t (0.05;7)
– 0.008 < 2.365
• Kesimpulan: terima H0, artinya: hasil percobaan
belum menunjukkan pertambahan tebal top soil
dalam kurun waktu 23 tahun
t hitung > t (0.05;7) t (0.05;7)=2.365
Langkah-Langkah Pengujian & Analisis
Hipotesis 2 Populasi
• 2 Populasi Saling Bebas
• 2 Populasi Berpasangan
2
P
o
p
u
la
si
S
a
ling
B
e
b
as
• Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin mengkaji kemampuan bakteri pemfiksasi N simbiosis & non simbiosis terhadap jumlah N udara yang dapat difiksasi ke dalam tanah. Kemudian dari kedua kelompok percobaan bakteri
tersebut diambil contoh acak tanah masing-masing sebanyak 8 & 9 untuk diukur kandungan N nya. Data diperoleh sebagai berikut (kg/ha):
• Ujilah pada taraf nyata 5% apakah nilai tengah kemampuan bakteri penambat N simbiosis sama dengan non simbiosis!
• Susun hipotesis
– H0: µ1 - µ2 = 0, atau µ1 = µ2
–
H1: µ1 - µ2
≠
0, atau µ1
≠
µ2
•
Hitung nilai tengah (~x)
– ~x1 = (75.5+60.5+55.0+64.5+60.0+50.0+55.5+70.5)/8 = 61.44
– ~x2 = (55.0+58.0+60.0+75.0+62.5+48.5+50.0+65.0+65.0)/9 = 59.89 – Hitung juga s21 & s22
• Hitung statistik uji
Jawaban Teladan 3
t hitung
= (~x
1- ~x
2) - µ0
s
(~x1- ~x2)s
(~x1- ~x2)=
√
{s
2gab.(1/n
1+ 1/n
2)}
• Susun tabel berikut:
Jkjkj
• s
2
gab= (7x71.39)+(8x67.73)/8+9-2=69.44
Hjhjhj
• s
(~x1 - ~x2)
=
√
{69.44(1/8 + 1/9)} = 4.05
• Hjhhjhj
• t hitung = (61.44 – 59.89)/4.05 = 0.38
s
(~x1- ~x2)=
√
{s
2gab.(1/n
1+ 1/n
2)}
s
2gab=
(n
1– 1). s
21+ (n
2– 1). s
22n
1+ n
2-2
t hitung
= (~x
1- ~x
2) - µ0
s
(~x1- ~x2)• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
–
H1: µ1 - µ2
≠
0 maka daerah kritisnya
|t hitung| > t(
α
/2;db gab)
– |t hitung| > t (0.05/2;8+9-2) = |t hitung| > t (0.025;15)
– 0.38 < 2.49 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil
dari t (0.025;15))
• Kesimpulan: terima H0, artinya: kemampuan
fiksasi N bakteri simbiosis sama dengan bakteri
non simbiosis
t(0.025;15) = 2.49
Mohon maaf, saya hanya
• Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin menguji efektifitas pupuk hayati ‘Biofertilizer’ pada tanah Inceptisol Jatinangor & tanah Ultisol Lampung
terhadap hasil tanaman padi gogo varietas IR-45. Data diperoleh sebagai berikut
(ton/ha):
• Ujilah pada taraf nyata 5% apakah nilai tengah kemampuan pupuk hayati
‘Biofertilizer’ sama pada kedua jenis tanah tersebut!
• Susun hipotesis
– H0: µ1 - µ2 = 0
–
H1: µ1 - µ2
≠
0
•
Hitung nilai tengah (~x)
– ~x1 = (6+7+4+5+8+5)/6 = 5.83 – ~x2 = (4+8+7+6+3+3)/6 = 5.17 – Hitung juga s21 & s22
• Hitung statistik uji
Jawaban Teladan 4
t hitung
= (~x
1- ~x
2) - µ0
s
(~x1- ~x2)s
(~x1- ~x2)=
√
{s
2gab.(1/n
1+ 1/n
2)}
• Susun tabel berikut:
Jkjkj
• s
2
gab= (5x43)+(5x36.6)/6+6-2 = 39.8
Hjhjhj
• s
(~x1 - ~x2)
=
√
{39.8(1/6 + 1/6)} = 3.64
• Hjhhjhj
• t hitung = (5.83 – 5.17)/3.64 = 0.18
s
(~x1- ~x2)=
√
{s
2gab.(1/n
1+ 1/n
2)}
s
2gab=
(n
1– 1). s
21+ (n
2– 1). s
22n
1+ n
2-2
t hitung
= (~x
1- ~x
2) - µ0
s
(~x1- ~x2)• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
–
H1: µ1 - µ2
≠
0 maka daerah kritisnya
|t hitung| > t(
α
/2;db gab)
– |t hitung| > t (0.05/2;6+6-2) = |t hitung| > t (0.025;10)
– 0.18 < 2.63 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil
dari t (0.025;10))
• Kesimpulan: terima H0, artinya: efektifitas pupuk
hayati ‘Biofertilizer’ sama kemampuannya dalam
meningkatkan produktivitas padi gogo pada
t(0.025;15) = 2.49
Cuba anda cari juga, jangan bosan!
2
P
o
p
u
la
si
B
e
rpa
s
a
ng
an
t hitung
= (~d)
s
d/
√
n
• Seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Tanah Unpad menemukan suatu alat baru untuk mengukur respirasi organisme tanah. Untuk mengetahui keakuratan alat
tersebut dia melakukan uji coba pada 8 lokasi dengan menggunakan alat baru & sebagai pembanding juga digunakan alat lama. Respirasi organisme tanah pada kedelapan lokasi tersebut adalah (mg CO2/kg tanah/hari):
• Ujilah pada taraf nyata 5% apakah kedua alat tersebut berbeda dalam mengukur tingkat respirasi organisme tanah!
• Buat tabel berikut
• Susun hipotesis
– H0: µ1 - µ2 = 0
– H1: µ1 - µ2 ≠ 0
•
Hitung nilai tengah (~d)
– ~d = (0.75-0.5+1.1-1.05-0.25-0.02+0.4+0.3)/8 = 0.091
• Hitung statistik uji
– sd2 = {(0.75)2+(-0.5)2+(1.1)2+(-1.05)2+(-0.25)2+(-0.02)2 +(0.4)2
+(0.3)2} / 8 - 1=0.49
– sd = √ sd2 = √ 0.49 = 0.7
– t hitung = (0.091) / (0.7/√8) = 0.046
• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
– H1: µ1 - µ2 ≠ 0 maka daerah kritisnya |t hitung| > t(α/2;db)
– |t hitung| > t (0.05/2;8-1) = |t hitung| > t (0.025;7)
– 0.046 < 2.84 (Perhatikan ternyata t hitung lebih kecil dari t (0.025;7))
• Kesimpulan: terima H0, artinya: kedua alat tersebut tidak
t hitung
= (~d)
s
d/
√
n
t(0.025;7) = 2.84
• Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad ingin menguji pengaruh
pemberian pupuk urea tablet & urea sebar terhadap produksi padi sawah Ultisol Lampung. Data yang diperoleh sebagai berikut (ton/ha):
• Ujilah pada taraf nyata 5% apakah kedua jenis pupuk tersebut berbeda dalam
meningkatkan produksi padi sawah pada tanah Ultisol Lampung!
• Buat tabel berikut
• Susun hipotesis
– H0: µ1 - µ2 = 0
– H1: µ1 - µ2 ≠ 0
•
Hitung nilai tengah (~d)
– ~d = (1-1+4+1)/4 = 1.25
• Hitung statistik uji
– sd2 = {(1)2+(-1)2+(4)2+(1)2} / 4 – 1 = 6.33
– sd = √ sd2 = √ 6.33 = 2.52
– t hitung = (1.25) / (2.52/√4) = 0.25
• Daerah kritis --- daerah untuk menolak H0
– H1: µ1 - µ2 ≠ 0 maka daerah kritisnya |t hitung| > t(α/2;db)
– |t hitung| > t (0.05/2;4-1) = |t hitung| > t (0.025;3) – 0.25 < 4.18
• Kesimpulan: terima H0, artinya: kedua jenis pupuk
tersebut tidak berbeda dalam meningkatkan produksi
t hitung
= (~d)
s
d/
√
n
t(0.025;3) = 4.18
-LATIHAN II
Dikumpulkan Tgl. 28 Mei 2009
• Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah Unpad telah menyelesaikan
penelitian skripsinya tentang pengaruh pemberian pupuk hayati ‘SuperBio’ & pupuk majemuk NPK terhadap hasil jagung pada tanah Typic Distropept Dramaga Bogor. Cobalah anda bantu analisis mahasiswa tersebut pada taraf nyata 5%, apakah ada perbedaan hasil jagung dengan pemberian pupuk hayati ‘SuperBio’ dan pupuk majemuk NPK! Data yang diperoleh sebagai berikut (ton/ha):