KAWASAN STRATEGIS
V-1
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yangpenataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis. Dalam upaya mengurangi disparitas pembangunan antara kawasan pusat pertumbuhan (Kota Metropolitan Palembang) dengan kawasan-kawasan di sekitarnya dan upaya optimalisasi potensi kawasan, maka diperlukan strategi pengembangan wilayah pada kawasan-kawasan yang memiliki peran strategis sebagai motor penggerak bagi pembangunan kawasan-kawasan di sekitarnya, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan dan lingkungan. Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan.
5.1 KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN BANYUASIN
Kawasan strategis ditetapkan selain dengan memperhatikan kondisi wilayah Kabupaten juga memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang ada di wilayah Kabupaten. Meninjau dari penetapan PP 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), di Kabupaten Banyuasin tidak terdapat kawasan strategis yang menjadi kawasan strategis nasional, sehingga Kawasan strategis yang terdapat di Kabupaten Banyuasin terdiri dari :
KAWASAN STRATEGIS
V-2
1.
Kawasan strategis provinsi yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi SumateraSelatan.
2.
Kawasan strategis kabupaten merupakan hasil perumusan dan kesepakatan pemangku kepentingan (stakeholder
) penataan ruang wilayah Kabupaten Banyuasin.5.1.1 Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Banyuasin
Kawasan Strategis Provinsi yang direncanakan untuk Kabupaten Banyuasin adalah :
1.
Kawasan Perkotaan Metropolitan Palembang, merupakan kawasan strategis yang ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek potensi ekonomi cepat tumbuh serta dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Kendati belum ditetapkan delineasi kawasannya secara jelas, Kawasan Strategis Metropolitan Palembang ini akan dikembangkan ke arah lebih luas yang mencakup sebagian wilayah Kabupaten Banyuasin, dengan arahan penangan :Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan metropolitan
Pengembangan pembangunan vertikal
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional Perlu sinergitas infrastruktur
Perlu sinergitas pembangunan antar daerah
2.
Kawasan Pelabuhan Tanjung Api-Api, merupakan kawasan strategis yang ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek potensi ekonomi cepat tumbuh serta dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Kawasan Tanjung Api-Api berlokasi di Kecamatan Banyuasin II, arahan dari RTRWP Sumatera Selatan untuk penanganannya meliputi :Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang pelabuhan dan kawasan industri
KAWASAN STRATEGIS
V-3
Mengembangkan pelabuhan internasionalMengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya Kerjasama dengan pihak swasta.
3.
Kawasan Taman Nasional Sembilang, merupakan kawasan strategis yang ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan serta memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian. Berlokasi di Kecamatan Banyuasin II seluas 205.750 Ha, dengan arahan penanganan :Penyusunan Renstra dan peraturan zonasi
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi daya dukung lingkungan Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove
Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
4.
Kawasan Minapolitan, merupakan kawasan strategis yang ditetapkan dengan kepentingan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi dalam aspek Sektor unggulan perikanan dan industri yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi serta Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, namun dalam draft RTRWP Sumatera Selatan lokasinya tidak ditentukan. Artinya Pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat menentukan lokasi untuk kawsan strategis minapolitan tersebut. Sedangkan untuk arahan dari RTRWP Sumatera Selatan untuk penanganannya meliputi : tambahkan lokasiPenyusunan RDTR danPeraturan Zonasi
Mempertahankan tingkat produksi pangan dari sektor perikanan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan lumbung pangan;
Mempertahankan luasan lahan budidaya perikanan Meningkatkan produktivitas perikanan budidaya
Meningkatkan pendapatan nelayan/pembudidaya dengan program multiaktivitas minabisnis
Mengembangkan kawasan minabisnis dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
KAWASAN STRATEGIS
V-4
5.1.2 Kawasan Strategis Kabupaten Banyuasin.Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan pada wilayah kabupaten Banyuasin yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
1. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ekonomi
Merupakan kawasan-kawasan yang dapat berperan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah secara makro dengan memanfaatkan potensi wilayah yang ada. Rencana pengembangan kawasan strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut :
a. Kawasan Pendukung Perkotaan Metropolitan Palembang
Kawasan strategis ini merupakan kawasan di wilayah Kabupaten Banyuasin yang difungsikan untuk mendukung kawasan strategis Provinsi Sumatera Selatan yaitu kawasan perkotaan metripolitan Palembang. Delineasi kawasan tersebut menjadi kewenangan Kabupaten yang meliputi :
Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang,
Merupakan kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kawasan tersebut berlokasi di Kecamatan Muara Telang dengan kegiatan utama sebagai pusat kegiatan agribisnis dan pusat kegiatan perdagangan, dimana pengembangannya diharapkan mampu mewujudkan tujuan dari pembangunan Kota Terpadu Mandiri tersebut, yaitu :
- Menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik
investasi swasta untuk menumbuh-kembangka kegiatan ekonomi transmigran dan penduduk sekitar, serta membuka peluang usaha dan kesempatan kerja.
- Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitar. - Meningkatkan kemudahan transmigran dan penduduk sekitar untuk memenuhi
berbagai kebutuhan dasar.
Adapun arahan pengembangan untuk kawasan Kota Terpadu Mandiri Telang, diantaranya :
KAWASAN STRATEGIS
V-5
- Revisi Masterplan KTM- Peningkatan investasi budidaya dan industri pertanian, jasa dan perdagangan. - Penguatan kelembagaan dan masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan
kawasan KTM
Kawasan Perdagangan Betung.
Kawasan strategis ini memiliki nilai sangat strategis sebagai pintu gerbang perbatasan kabupaten, yaitu antara Kabupaten Banyuasin dengan Kabupaten Musi Banyuasin. Kawasan Betung memiliki peran sebagai pusat pelayanan kegiatan (PPK). Kawasan koridor ini memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan akses jalan regional bahkan nasional seperti pendukung kegiatan industri atau zona industri, pergudangan, rest area. Lokasi yang strategis tersebut membuat kawasan ini sangat sesuai untuk pengembangan kawasan perdagangan skala regional. Kedapannya rencana pengembangan kawasan tersebut berupa :
- Penyusunan rencana Detail Kawasan
- Pengembangan sarana dan prasarana transportasi.
- Pengaturan ruang pemanfaatan ruang koridor jalan Betung-Musi Banyuasin - Pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa
Kawasan Pusat Pemerintahan Pangkalan Balai
Kawasan ini dikembangkan menjadi lokasi perkantoran yang memiliki nilai strategis, yaitu menjadi lokasi pusat perkantoran Kabupaten. Berdasarkan struktur ruang yang akan dibentuk, Pangkalan Balai direncanakan menjadi PKL. Dengan demikian kawasan tersebut akan mengemban fungsi sebagai pusat pemerintah, perdagangan dan jasa yang melayani Kabupaten Banyuasin secara keseluruhan sehingga kawasan ini diharapkan menjadi kawasan yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh. Rencana pengembangan kawasan tersebut diantaranya :
- Penyususan RTBL Kawasan
- Pengembangan Fasilitas Perkantoran
- Pengembangan Fasilitas Permukiman perkotaan - Pengembangan fasilitas sosial-ekonomi
- Pengembangan sarana dan prasarana transportasi Kawasan Pusat Permukiman Perkotaan
KAWASAN STRATEGIS
V-6
Kawasan Sukajadi dan Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Jakabaring, Rambutan (Kec.Rambutan) dan Mariana (Kec. Banyuasin I) dikembangkan menjadi kawasan strategis yang berfungsi menjadi pendukung lokasi kawasan perkotaan Palembang. Kawasan tersebut difungsikan untuk pusat kegiatan permukiman perkotaan. Rencana pengembangan kawasan ini diantaranya :
- Penyususnan RTBL Kawasan - Penataan Kasiba dan Lisiba
- Rencana pengembangan perumahan
- Rencana pengembangan fasilitas umum pendukung permukiman - Pengembangan utilitas
- Pengembangan jaringan transportasi b.Kawasan Strategis Pertanian
Kawasan ini merupakan kawasan strategis yang kegiatan utamanya pada sektor pertanian meliputi agropolitan, pertanian pangan, perkebunan berbasis industri dan migas serta perikanan.
Kawasan
Agropolitan
Pengembangan kawasan agropolitan difokuskan pada Kec. Tanjung Lago, Keberadaan kawasan ini berupa sentra pertanian lahan basah dan hortikultura yang dapat dijadikan sebagai kawasan agrowisata dan pendidikan untuk pengenalan bentuk dan jenis tanaman pangan, sayuran serta buah – buahan juga mengetahui tentang teknik pengelolaannya. Diharapkan kawasan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar maupun pertumbuhan ekonomi kabupaten melalui potensi pertanian yang dimiliki. Arahan pengembangan untuk kawasan agropolitan ini yaitu :
- Penyusunan Masterplan
- Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan - pengembangan wilayah sentra produksi
- Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi
- Peningkatan Infrastruktur transportasi ke daerah sentra produksi - peningkatan produktivitas melalui penggunanaan teknologi tepat guna - penyuluhan dan bimbingan kelompok tani, koperasi dan usaha keci
KAWASAN STRATEGIS
V-7
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
- Pengembangan jaringan kerjasama antar daerah pengelola kawasan, pemerintah
dan swasta
- Pengembangan lembaga pembiayaan
Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (Kimbun)
Kawasan ini ditujukan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari kegiatan perkebunan. Hasil Perkebunan cenderung berfluktuasi, sehingga diperlukan untuk mengembangkan usaha melalui industri. Pengembangan dari KIMBUN ini berupa zona industri yang bertumpu pada pengolahan hasil pertanian (agro industri) yang berasal dari perkebunan. DiKabupaten Banyuasin telah ditetapkan beberapa kawasan yang memiliki fungsi sebagai kawasan KIMBUN, yaitu Kawasan KIMBUN Muara Padang yang terdiri dari Kec. Banyuasin I, Kec. Air Kumbang, Kec. Muara Padang dan Kec. Rambutan.
Arahan pengembangan untuk kawasan ini adalah :
- Penyusunan Masterplan
- Peningkatan sarana penunjang produksi seperti listrik, air bersih, pengolahan
limbah serta perlu adanya manajemen yang focus terhadap pengelolaan industri berbasis perkebunan sesuai komoditas secara professional.
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses distribusi
- Pengembangan kegiatan industri pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian - Pengembangan jaringan pasar dan promosi
Kawasan Sentra Produksi Beras Pertanian Pasang Surut
Kawasan pasang surut di Kabupaten Banyuasin sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian padi pasang surut. Kawasan pertanian pasang surut tersebut diarahkan untuk pengembangan kawasan sentra produksi beras yang dipusatkan di Kecamatan Tanjunglago, Kecamatan Muara Telang dan Kecamatan Sumber Marga Telang. Kondisi tersebut menjadikan Kabupaten Banyuasin sebagai pensuplay terbesar lumbung pangan nasional di Sumatera Selatan. Kawasan pertanian pasang surut ini menjadi kegiatan utama bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Banyuasin yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi penduduk dan penyumbang PDRB bagi Kabupaten Banyuasin. Untuk kedepannya arahan pengembangan kawasan pertanian pasang surut ini yaitu :
KAWASAN STRATEGIS
V-8
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan
rencana zonasi
- Peningkatan produksi hasil pertanian dan industri pengelolahan hasil melalui
pengembangan aplikasi budidaya dan bibit unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim (teknologi)
- Peningkatan dan Pengembangan Infrastruktur pendukung pertanian
- Evaluasi, revitalisasi dan Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi/daerah
reklamasi rawa
- Pengembangan lumbung padi
- Pengembangan sistem Perlindungan hak-hak petani untuk meningkatkan
kesejahteraan petani.
c. Kawasan Sentra Pertambangan dan Migas Kawasan Sentra Pertambangan Migas
Kawasan Kec. Pulau Rimau dan Kec. Tungkal Ilir termasuk didalamnya Teluk Betung, Penuguaan, Mukut, Bentayan dan Kluang. Kawasan ini difungsikan sebagai kawasan KIMBUN dan Migas
Arahan pengembangan untuk kawasan ini adalah :
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan
rencana zonasi
- Peningkatan sarana penunjang produksi seperti air bersih, pengolahan limbah - Pengembangan jaringan trasportasi untuk kemudahan proses produksi
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi - Penataan kembali lahan bekas tambang
d.Kawasan Strategis Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api.
Lokasi kawasan strategis ini terletak di Kecamatan Banyuasin II yang dipromosikan sebagai pusat kegiatan wilayah (PKWp) dan sebagian di Kecamatan Sumber Marga Telang sebagai kawasan pendukung industri Tanjung Api-Api. Kawasan ini merupakan kawasan terpadu dimana kegiatan didalamnya berupa rencana pembangunan pelabuhan utama skala internasional ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi. Selain pelabuhan pada kawasan ini juga akan terdapat kawasan industri dan dilengkapi dengan keberadaan fasilitas penunjang lainnya. Pembangunan kawasan ini merupakan suatu nilai lebih yang tidak dimiliki Kabupaten lain, sehingga
KAWASAN STRATEGIS
V-9
pengembangan kawasan secara optimal dapat memberikan pemasukan bagipendapatan asli daerah. Arahan pengembangan kawasan ini berupa :
- Pengembangan kawasan Industri Terpadu - pelabuhan/terminal general kargo mencapai - pelabuhan laut
- pelabuhan penyeberangan - 1
stock pile
batubara - pelabuhan peti kemas- pelabuhan/terminal curah cair (CPOIBBM/Migas/Pupuk/Semen) - Pengembangan kawasa perkantoran
- Pengembangan kawasan Permukiman
- Pengembangan Fasilitas umum sosial-ekonomi
- Pengembangan Jaringan utilitas pendukung kegiatan pelabuhan, industri dan
permukiman
- Pengembangan JaringanTransportasi e. Kawasan Strategis Industri
Pengembangan Kawasan industri di Kabupaten Banyuasin terletak di Gasing Kecamatan Talangkelapa dan Mariana di Kecamatan Banyuasin I. Untuk kawasan industri gasing, jenis industri berskala menengah hingga besar, sedangkan di Kawasan Mariana kegiatan industri bertumpuh pada industri perkapalan, migas, CPO dan kayu. Arahan pemanfaatan pengembangan yang perlu dilakukan :
- Penyusunan Masterplan
- Penyusunan Rencana Detail Kawasan; - Pengembangan jaringan transportasi
- Pengembangan infrastruktur lingkungan seperti pengelolahan limbah, ketersediaan jalur hijau/RTH
- Pengembangan jaringan listrik dan telekomunikasi khususnya di kawasan Gasing f. Kawasan Minapolitan
Minapolitan adalah kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan perikanan di wilayah sekitarnya. Kondisi wilayah
KAWASAN STRATEGIS
V-10
Kabupaten Banyuasin yang memiliki kawasan pesisir terbesar di Sumatera Selatan,diarahkan menjadi kawasan strategis untuk pengembangan minapolitan. Kabupaten Banyuasin menetapkan kawasan minapolitan yaitu di Kawasan Sungsang yang dikembangkan untuk perikanan tangkap dan laut serta sebagian kecil untuk perikanan tambak. Kawasan Air Batu, Sukamoro dan Rantau Bayur untuk perikanan Budidaya air tawar serta kawasan Muara Sugihan untuk pengembangan perikanan tambak/payau. Kawasan-kawasan tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pembangunan perdesaan dan desa-desa hinterland melalui pengembangan ekonomi, yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor perikanan, tetapi juga pembangunan sektor secara luas seperti usaha perikanan, industri kecil, pariwisata, jasa pelayanan, dan lain-lain. Arahan pengembangan untuk kawasan minapolitan ini diantaranya :
- Penyusunan masterplan minapolitan - Penyusunan Rencana Zonasi Minapolitan
- Pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan minapolitan diantaranya pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, jaringan tranasportasi darat dan air, serta jaringan utilitas.
- Pengembangan prasarana sosial-ekonomi dilakukan untuk memantapkan/membentuk sistem pusat-pusat permukiman.
- Meningkatkan pelayanan moda transportasi air (sungai)
2. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Lingkungan.
Merupakan kawasan strategis yang memberikan perlindungan alam, mempunyai ekosistem asli yang dikelola dengan sistem Zonasi dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang kebudayaan dan berpotensi untuk rekreasi / pariwisata. Sedangkan fungsinya adalah sebagai perbandingan sistem penyangga kehidupan pengawasan serta pemanfaatan secara lestari keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
KAWASAN STRATEGIS
V-11
Kawasan Taman Nasional SembilangTamana Nasional Sembilang merupakan kawasan lahan basah yang sebagian besar terdiri dari hutan mangrove dengan hutan rawa air tawar dan hutan rawa gambut yang terletak di belakangnya. Hutan mangrove yang meluas hingga 35 km ke arah darat (hulu) di kawasan ini merupakan sebagian kawasan hutan mangrove terluas yang tersisa di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Kawasan ini merupakan habitat bagi sejumlah spesies penting/terancam serta lebih dari 32 spesies burung air. Dataran lumpur yang luas di kawasan ini merupakan habitat persinggahan bagi ribuan burung air migran terutama pada bulan Oktober hingga April. Hutan mangrove yang ada juga merupakan habitat yang subur bagi perikanan (ikan dan udang). Hal tersebut memperlihatkan pentingnya nilai ekologi kawasan pesisir di Kawasan Taman Nasional Sembilang. Masih terbatasnya aksesibilitas menuju kawasan Taman Nasional Sembilang, untuk kedepan diharapkan adanya pengembangan jaringan transportasi di kawasan ini khususnya jalur darat. Taman Nasional Sembilang yang juga ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi ini terletak di ujung utara Kabupaten Banyuasin tepatnya di Kecamatan Banyuasin II seluas 205.750 Ha.
Dalam kewenangan Kabupaten, arahan untuk pengembangan Kawasn Taman Nasional Sembilang diantaranya :
- Pengembangan ekowisata
- pengembangan sarana prasarana pendukung pariwisata - Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi.
- Peningkatan Pengendalian zona pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sembilang - Peningkatan promosi wisata
KAWASAN STRATEGIS
V-12
Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan merupakan hutan hujan tropisatau hutan daratan seluas 75.000 Ha yang ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.004/Kpts-II/1983, kawasan tersebut terletak di Kecamatan Muara Padang dan Kecamatan Rambutan. Kawasan ini merupakan habitat gajah Sumatera sebagai plasma nutfah yang memiliki ciri khas dan termasuk satwa langka yang dilindungi. arahan pengembangan kawasan strategis ini meliputi :
- Reboisasi dan Pemantapan kawasan sebagai habitat Gajah - Revitalisasi infrastruktur pendukung pusat pelatihan gajah
- meningkatkan peran serta pemerintah, pemberdayaan masyarakat sekitar dan investor.
- Peningkatan sosialisasi dan promosi
- Optimalisasi kawasan tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Sosial-Budaya
Untuk Kabupaten Banyuasin, yang dikategorikan sebagai kawasan strategis aspek sosial budaya yaitu Kawasan Strategis perkampungan nelayan di Sungsang. Sungsang merupakan salah satu perkampungan nelayan terbesar yang terletak di daerah Muara Sungai Musi ibukota kecamatan Banyuasin II, kabupaten Banyuasin.
Kawasan ini tempat bertemunya air tawar Sungai Musi dengan air laut Selat Bangka. Di dusun ini tinggal penduduk dengan keragaman suku yang demikian kontras dengan dominasi suku Melayu, Bugis dan Jawa. Pekerjaan utama masyarakat di dusun ini adalah nelayan, meski memiliki pekerjaan utama sebagai nelayan namun hampir sebagian besar penduduk di dusun sembilang juga memiliki huma, tempat bercocok tanam sebagai penopang hidup.
Keberagaman suku menjadikan dusun ini kaya akan nilai-nilai budaya. Mulai dari tata cara penangkapan dan pengelolaan hasil perikanan, hingga pola bercocok tanam dan tanaman yang digemari terlihat sangat berbeda. Terdapat pola tradisional yang masih dilakukan, seperti
KAWASAN STRATEGIS
V-13
lelang lebak lebung yang merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakatsetempat untuk memperoleh wilayah areal tangkapan ikan dengan cara lelang. Kekhasan, keunikan serta keaslian kondisi di Kampung nelayan Sungsang dapat ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk tempat pelestarian dan pengembangan budaya skala kabupaten. Untuk kedepannya arahan pengembangan di Kawasan kampung nelayan Sungsang yaitu :
- Revitalisasi dan rehabilitasi kawasan.
- Penyusunan rencana teknis Tata Bangunan dan Lingkungan - Pengembangan sektor pariwisata.
- Pengembangan sarana dan prasarana permukiman serta transportasi. - Peningkatan Industri rumah tangga berbasis perikanan.
4. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kawasan yang dikategorikan sebagai kawasan strategis aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu Kawasan Strategis pusat penelitian di bidang pertanian yang terletak di Kecamatan Sumbawa. Di Kawasan tersebut akan direncanakan sebagai kawasan
Agrocenter
yang didukung keberadaan Balai Penelitian. Kebijakan penetapan alokasi ruang ini mendukung pengembangan kawasan sebagai kawasan strategis kabupaten karena memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kabupaten.- Penyusunan rencana detail kawasan
- Pengembangan pusat Balai penelitian pertanian - Pengembangan pusat balai penelitian ternak unggul. - Pengembangan pusat penelitian perkebunan
- Pengembangan kawasan agrowisata perkebunan.
- Peningkatan sekolah pertanian pembangunan menjadi bertaraf internasional - Pengembangan Pusat Pelatihan pertanian
Untuk lebih jelasnya penetapan kawasan strategis di Kabupaten Banyuasin dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 berikut :
KAWASAN STRATEGIS
V-14
Tabel 5.1Kawasan Strategis Kabupaten Banyuasin
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ekonomi
1. Kawasan Pendukung Perkotaan Metropolitan Palembang : Kawasan Perkotaan
Metropolitan Palembang
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan metropolitan
Pengembangan pembangunan vertikal
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah
Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang
- Pengembangan sarana dan prasarana sosial
dan ekonomi
- Revisi Masterplan KTM
- Peningkatan investasi budidaya dan industri
pertanian, jasa dan perdagangan.
- Penguatan kelembagaan dan masyarakat
untuk terlibat dalam pengembangan kawasan KTM Kawasan Perkotaan Berbasis Komoditas Pertanian Kec. Muara Telang dan Tanjung Lago Kawasan Perdagangan Betung
- Penyusunan rencana Detail Kawasan - Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi.
- Pengaturan ruang pemanfaatan ruang
koridor jalan Betung-Musi Banyuasin
- Pengembangan fasilitas perdagangan dan
jasa Kawasan Pusat Perdagangan Regional Kec. Betung Kawasan Pusat Pemerintahan Pangkalan Balai - Penyususan RTBL Kawasan
- Pengembangan Fasilitas Perkantoran - Pengembangan Fasilitas Permukiman
perkotaan
- Pengembangan fasilitas sosial-ekonomi - Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Pangkalan Balai Kawasan Jakabaring, Sukajadi dan Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Rambutan (Kec. Rambutan) dan Mariana (Kec. - Penyususnan RTBL Kawasan - Penataan Kasiba dan Lisiba
- Rencana pengembangan perumahan - Rencana pengembangan fasilitas umum
pendukung permukiman
- Pengembangan utilitas
- Pengembangan jaringan transportasi
Pusat Permukiman Perkotaan Sukajadi dan Sukomoro (Kec. Talang Kelapa), Rambutan (Kec. Rambutan) dan Mariana (Kec. Banyuasin I)
KAWASAN STRATEGIS
V-15
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Banyuasin I)
2. Kawasan Strategis Pertanian - -
Kawasan
Agropolitan - - Penyusunan Masterplan Penyusunan rencana detail tata ruang
kawasan
- pengembangan wilayah sentra produksi - Operasional dan pemeliharaan jaringan
irigasi
- Peningkatan Infrastruktur transportasi ke
daerah sentra produksi
- peningkatan produktivitas melalui
penggunanaan teknologi tepat guna
- penyuluhan dan bimbingan kelompok tani,
koperasi dan usaha keci
- Pengembangan kegiatan industri
pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi - Pengembangan jaringan kerjasama antar
daerah pengelola kawasan, pemerintah dan swasta
- Pengembangan lembaga pembiayaan
Pusat Agropolitan Pertanian pangan dan perkebunan Kec. Muara Padang - - Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (Kimbun) - Penyusunan Masterplan
- Peningkatan sarana penunjang produksi
seperti listrik, air bersih, pengolahan limbah serta perlu adanya manajemen yang focus terhadap pengelolaan industri berbasis perkebunan sesuai komoditas secara professional.
- Pengembangan jaringan trasportasi untuk
kemudahan proses distribusi
- Pengembangan kegiatan industri
pengolahan (industri hilir) komoditas pertanian
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi
Pusat Industri berbasis perkebunan
Muara Padang yang terdiri dari Kec. Banyuasin I, Kec. Air Kumbang, Kec. Muara Padang dan Kec. Rambutan - -
KAWASAN STRATEGIS
V-16
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
Kawasan Pertanian Pasang Surut -
Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan rencana zonasi
- Peningkatan produksi hasil pertanian dan
industri pengelolahan hasil melalui pengembangan Aplikasi teknik budidaya dan bibit unggul yang adaptif terhadap perubahan iklim (teknologi)
- Peningkatan dan Pengembangan
Infrastruktur pendukung pertanian
- Evaluasi, revitalisasi dan Peningkatan
pengelolaan jaringan irigasi
- Pengembangan lumbung padi
- Pengembangan sistem Perlindungan
hak-hak petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani Kegiatan pertanian pangan pasang surut Kec. Tanjunglago Kec. Sumber Marga Telang, Kec. Muara Telang, dan Makarti Jaya - - 3. Kawasan Pertambangan Migas
- Perlindungan kawasan dari konversi melalui pengendalian dan penetapan rencana zonasi - Peningkatan sarana penunjang produksi
seperti air bersih, pengolahan limbah - Pengembangan jaringan trasportasi untuk
kemudahan proses produksi
- Pengembangan jaringan pasar dan promosi - Penataan kembali lahan bekas tambang
Pusat produksi
pertambangan Kawasan Kec. Pulau Rimau dan Kec. Tungkal Ilir
4. Kawasan Strategis Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
- Pengembangan kawasan Industri Terpadu - Pengembangan Fasilitas umum
sosial-ekonomi pendukung kawasan industri terpadu
- Pengembangan Jaringan utilitas pendukung
kegiatan pelabuhan, industri dan permukiman
- Pengembangan JaringanTransportasi
Kawasan
Ekonomi Khusus Kec. Banyuasin II dan Kec. Sumber Marga Telang
Kawasan Pelabuhan
Tanjung Api-Api Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang pelabuhan dan kawasan industri
Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan hutan Mengembangkan pelabuhan internasional
Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya
Kerjasama dengan pihak swasta.
KAWASAN STRATEGIS
V-17
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
5. Kawasan Strategis
Industri
-Penyusuna Masterplan
- Penyusunan Rencana Detail Kawasan; - Pengembangan jaringan transportasi - Pengembangan infrastruktur lingkungan
seperti pengelolahan limbah, ketersediaan jalur hijau/RTH
- Pengembangan jaringan listrik dan
telekomunikasi khususnya di kawasan Gasing Pusat Industri Terpadu Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Banyuasin I - - 6. Kawasan
Minapolitan -- Penyusunan masterplan minapolitan Penyusunan Rencana Zonasi Minapolitan - Pengembangan infrastruktur yang
mendukung pengembangan kawasan minapolitan diantaranya pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, jaringan tranasportasi darat dan air, serta jaringan utilitas.
- Pengembangan prasarana sosial-ekonomi
dilakukan untuk memantapkan/membentuk sistem pusat-pusat permukiman.
- Meningkatkan pelayanan moda transportasi
air (sungai)
Pusat Kegiatan
Perikanan Sungsang Air Batu, Sukamoro, Rantau Bayur dan Muara Sugihan
Kawasan Minapolitan Mempertahankan tingkat produksi pangan dari sektor perikanan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan lumbung pangan; Mempertahankan luasan lahan budidaya perikanan Meningkatkan produktivitas perikanan budidaya Meningkatkan pendapatan nelayan/pembudidaya dengan program multiaktivitas minabisnis Mengembangkan kawasan minabisnis dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Lingkungan. 1. Kawasan Taman
Nasional Sembilang - - Pengembangan ekowisata pengembangan sarana prasarana
pendukung pariwisata
- Pengembangan Sarana dan Prasarana
Transportasi.
- Peningkatan Pengendalian zona
pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sembilang
Kawasan Konservasi Strategis
Kec. Banyuasin
II Kawasan Taman Nasional Sembilang Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi daya dukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove
Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
KAWASAN STRATEGIS
V-18
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
- Peningkatan promosi wisata
- Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi
2. Kawasan Suaka Margasatwa Padang Sugihan
- Reboisasi dan Pemantapan kawasan sebagai habitat Gajah
- Revitalisasi infrastruktur pendukung pusat pelatihan gajah
- meningkatkan peran serta pemerintah, pemberdayaan masyarakat sekitar dan investor.
- Peningkatan sosialisasi dan promosi - Optimalisasi kawasan tersebut untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kawasan Pelestarian gajah Sumatera
Kec. Muara Padang dan Kec.
Rambutan
- -
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Sosial-Budaya 1. Kawasan
Perkampungan Nelayan
- Revitalisasi dan rehabilitasi kawasan. - Penyusunan rencana teknis Tata Bangunan
dan Lingkungan
- Pengembangan sektor pariwisata.
- Pengembangan sarana dan prasarana
permukiman serta transportasi.
- Peningkatan Industri rumah tangga
berbasis perikanan
Pusat kegiatan
sosial-budaya Sungsang - -
Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pada Aspek Ilmu Pengetahuan danTeknologi 1. Kawasan
Agrocenter Sembawa
- Penyusunan rencana detail kawasan - Pengembangan pusat Balai penelitian
pertanian
- Pengembangan pusat balai penelitian ternak
unggul.
- Pengembangan pusat penelitian perkebunan - Pengembangan kawasan agrowisata
perkebunan.
- Peningkatan sekolah pertanian
pembangunan menjadi bertaraf internasional Pusat Pendidikan dan Penelitian berbasis pertanian Kec. Sembawa - -
KAWASAN STRATEGIS
V-19
No Kewenagan Kabupaten Kewenangan Provinsi
Kawasan
Strategis Rencana Pengembangan Peran/Fungsi Kawasan Lokasi Kawasan Strategis Arahan Pengembangan
1 2 3 4 5 6 7
- Pengembangan Pusat Pelatihan pertanian
KAWASAN STRATEGIS
V-20
Gambar 5.1 Peta Kawasan Strategis
KAWASAN STRATEGIS
V-21
5.2 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil5.2.1 Kawasan Pesisir
Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut yang terdapat di dalam wilayah. Secara ekologis batasan kawasan pesisir kearah darat berupa kawasan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan percikan air gelombang sedangkan secara administrative yaitu batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km dari garis pantai). Sedangkan untuk batasan kawasan pesisir ke arah laut secara Ekologis yaitu kawasan perairan laut yang masih dipengaruhi proses-proses alamiah dan kegiatan manusia di daratan, seperti aliran air sungai, limpasan air permukaan, sedimen dan bahan pencemar dan secara Administratif dengan jarak 4 mil dari garis pantai sesuai dengan kewenangan Kabupaten.
Kondisi kawasan pesisir di Kabupaten Banyuasin yang merupakan satu-satunya Kabupaten yang memiliki kawasan pesisir terbesar di Provinsi Sumatera Selatan dengan garis pantai sekitar 275 km dan luas wilayah laut 1.765,4 Km² memiliki batasan perencaan (delineasi) kawasan pesisir yang didasarkan pada Undang-Undang nomor 27 Tahun 2007 yaitu untuk Kewenangan kabupaten/kota ke arah laut ditetapkan sejauh sepertiga dari wilayah laut kewenangan provinsi (sepertiga dari 12 mil) sedangkan ke arah daratan ditetapkan sesuai dengan batas administrasi kecamatan. Dari batasan tersebut kawasan pesisir di Kabupaten Banyuasin meliputi lima kecamatan yaitu Kecamatan Banyuasin II, Kecamatan Muara Sugihan, Kecamatan Air Salek, Kecamatan Makarti Jaya, dan Kecamatan Tungkal Ilir. Delineasi kawasan pesisir Kabupaten Banyuasin dapat dilihat pada Gambar 5.2 Peta Kawasan Pesisir.
Secara umum pemanfaatan ruang di kawasan pesisir tersebutmeliputi pemanfaatan umum, kawasan konservasi dan alur laut.
Pemanfaatan umum
Merupakan Kawasan pesisir yang dijadikan kawasan pemukiman, perdagangan dan infrastruktur/prasarana public. Pemanfaatan umum kawasan pesisir di Kabupaten Banyuasin meliputi :
a. Kawasan Pelabuhan Internasional Tanjung Api-Api/ Tanjung Carat, Pelabuhan Pengumpan, Pelabuhan Khusus dan Pelabuhan Tengkorak
b. Kawasan Perikanan Tangkap, merupakan kawasan yang terdapat di seluruh perairan Kabupaten Banyuasin yang diarahkan untuk mengendalikan dan membatasi metode
KAWASAN STRATEGIS
V-22
dan penggunaan alat tangkap dalam rangka pengendalian pemanfaatan potensi perikanan tangkap, menerapkan alat tangkap sesuai jalur penangkapan SK Mentan,dan untuk mendorong pemanfaatan potensi perikanan di Laut Selatan melalui peningkatan teknologi dan kemampuan armada perikanan.c. Kawasan pariwisata, meliputi kawasan Taman Nasional dan Taman Nasional Laut Sembilang
d. Kawasan industry, merupakan kawasan industry Tanjung Api-Api/Tanjung Carat yang direncanakan untuk dikembangkan di kecamatan Banyuasin II, kawasan ini berada di kawasan reklamasi pantai seluas 3.931,346 Ha
e. Kawasan permukiman yang terpusat di permukiman kampung nelayan Sungsang, Kecamatan Banyuasin II serta permukiman lain yang tumbuh akibat adanya perkembangan wilayah, sentra ekonomi, industry, dan infrastruktur.
f. Kawasan pertanian, yang meliputi pertanian pangan lahan pasang surut yang tersebar di seluruh kecamatan pesisir.
g. Kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan Konservasi
Kawasan konservasi pesisir Kabupaten Banyuasin merupakan kawasan sepanjang pantai yang memiliki manfaat penting dalam mempertahankan kelestarian fungsi kawasan pesisir Kabupaten Banyuasin, dimana prinsip pemanfaatan lahan pada kawasan ini merupakan tindakan pelestarian, rehabilitasi, dan tidak boleh mengganggu fungsi lindung. Pada kawasan ini memiliki hutan bakau yang berfungsi untuk melindungi berbagai jenis biota laut di pesisir Kabupaten Banyuasin yang dilindungi. kawasan konservasi yang diarahkan untuk perindungan ekosistem mangrove dan
fishing ground
ada di sepanjang Taman Nasional Sembilang yaitu kawasan perlindungan bagi pengelolaan sumberdaya kawasan lindung yang dikelola untuk keberlanjutan pemanfaatan ekosistem laut. Alur Laut
Merupakan wilayah Perairan di Kabupaten Banyuasin yang dialokasikan untuk alur pelayaran baik lokal maupun alur pelayaran regional.
KAWASAN STRATEGIS
V-23
5.2.2 Pulau-Pulau KecilPulau-pulau kecil sebagai bagian dari sistem sumberdaya pesisir pada umumnya memiliki potensi sumberdaya alam daratan (terestrial) yang sangat terbatas, tetapi sebaliknya memiliki potensi sumberdaya kelautan yang cukup besar, dimana potesi perikanan di pulau-pulau kecil didukung oleh adanya ekosistem laut yang perlu dilestarikan. Pulau-Pulau kecil yaitu pulau-pulau di wilayah Kabupaten Banyuasin dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. Kabupaten Banyuasn berdasarkan data terakhir Tahun 2010 memiliki sekitar 22 Pulau dimana 17 pulau terletak di kawasan pesisir dan 5 pulau lainnya terlatak di perairan sungai. Berikut ini daftar Pulau-Pulau di Kabupaten Banyuasin :
Tabel 5.2
Pulau-Pulau Kecil Di Kabupaten Banyuasin Tahun 2010
NAMA PULAU KOORDINAT KECAMATAN KETERANGAN
Pulau yang terletak di Kawasan Pesisir
Alanggantang 01 55 42 LS – 104 34 11 BT Banyuasin II Taman Nasional Sembilang
Alangtikus 02 20 02 LS – 104 45 46 BT Banyuasin II Tidak berpenghuni
Gandul 02 39 53 LS – 104 56 34 BT Makarti Jaya Tidak berpenghuni
Betet 01 45 41 LS – 104 31 14 BT Banyuasin II Taman Nasional Sembilang
Burung 02 51 43 LS – 104 53 55 BT Makarti Jaya Tidak berpenghuni dan Daerah
konservasi Burung
Keramat 02 31 07 LS – 104 56 07 BT Banyuasin II dan Makarti
Jaya Berpenduduk Melayu
Payung 02 22 16 LS – 104 55 09 BT Banyuasin II Tdk berpenghuni Hutan
Lindung
Singgris 02 33 47 LS – 104 50 55 BT Banyuasin II Berpenduduk Melayu
Deltaupang 02 33 49 LS - 104 56 36 BT Banyuasin II dan Makarti Jaya
Ada Perubahan nama sejak thn 69 (Transmigran)
Selatcemara 02 31 07 LS – 104 56 06 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Deltasersalek 02 29 33 LS – 104 58 21 BT Muara sugihan, Banyuasin I, Makarti Jaya, Air Salek dan Muara Padang
Berpenduduk Deltasersugihan 02 30 12 LS – 105 11 15 BT Muara Sugihan dan
muara Padang
Berpenduduk terdiri dari 39 Desa
Lopak besak 02 21 34 LS – 104 42 11 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Lopak kecik 02 21 39 LS – 104 42 11 BT Banyuasin II Tidak Berpenduduk
Deltatelang 02 36 04 LS – 104 52 54 BT Muara Telang, Makarti
Jaya, Tanjung Lago & Banyuasin II
Berpenduduk terdiri dari 27 desa
Pulau-Pulau yang terlatak di Perairan Sungai
Ketiu 02 50 12 LS – 104 49 16 BT Talang Kelapa Luas ± 2000 Ha, areal
perkebunan Transpacifik Agro
Borang 02 54 39 LS – 104 52 50 BT Banyuasin I Berpenduduk I Desa Pulau
KAWASAN STRATEGIS
V-24
NAMA PULAU KOORDINAT KECAMATAN KETERANGAN
Salahmano 02 57 29 LS – 104 52 16 BT Banyuasin I Berpenduduk sekitar 50 KK
Perubahan nama sekitar thn 1970-an
Brendam 02 31 55 LS – 104 25 20 BT Pualu Rimau Tidak Berpenduduk, lahan
pertanian
Kalong 02 36 15 LS – 104 21 15 BT Tungkal ilir Tidak Berpenduduk, lahan
pertanian Sumber : Tata Pemerintahan Kabupaten Banyuasin 2011
Secara umum, rencana pengembangan untuk kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Banyuasin, adalah sebagai berikut :
Reklamasi Pantai ±4000 Ha
Penyusunan RDTR Kawasan Reklamasi Pantai
Penyusunan Rencana strategis Kawasan pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Penyusunan rencana Zonasi Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Rencana Pengembangan transportasi
Peningkatan dan penyuluhan keterampilan masyarakat pesisir
Pengaturan dalam pengambilan atau pemompaan air tanah untuk menjaga keseimbangan salinitas di lingkungan pesisir
Memelihara keseimbangan alamiah antara pertambahan tanah erosi dan sedimentasi Pada daerah-daerah yang memungkinkan terkena dampak dari kegiatan industri
harus memiliki rencana-rencana penanggulangannya Perlindungan terhadap kawasan konservasi
Restorasi hutan pesisir
Ketentuan pengelolaan dan pengaturan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara teknis akan diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
KAWASAN STRATEGIS
V-25
Gambar 5.2 Peta Kawasan Pesisir
KAWASAN STRATEGIS