• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI MENGENAI PENGARUH KADAR UDARA PADA PERHITUNGAN VOLUME ABSOLUT CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI MENGENAI PENGARUH KADAR UDARA PADA PERHITUNGAN VOLUME ABSOLUT CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME ABSOLUT CAMPURAN BETON TERHADAP

KUAT TEKAN BETON

Pudji Ayu Lestari

1

, dan Priyanto Saelan

2

1Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Bandung,

Jl. PKH Mustafa 23 Bandung Email: zhyemutz@yahoo.com Email: Psaelan@yahoo.com

ABSTRAK

Keberadaan udara pada beton tidak dapat dihindari sekalipun proses pemadatan adukan beton pada saat pengecoran dilakukan dengan sebaik mungkin. Dari penelitian para ahli diantaranya Glanville, Collins dan Matthews serta Walker dan Bloem terungkap bahwa udara yang terperangkap dalam massa beton akan mengurangi kuat tekan beton secara signifikan. Karena keberadaan udara dalam beton merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan maka diperlukan suatu cara agar kuat tekan beton tidak berkurang sekalipun didalam massa beton tersebut terdapat udara yang terperangkap. Dari analisis hubungan kuat tekan dengan faktor air-semen dan kandungan agregat kasar dalam suatu volume beton menggunakan formulasi Bolomey dapat disimpulkan bahwa jika udara dijadikan sebagai salah satu parameter komposisi bahan dalam campuran beton, kuat tekan beton tidak mengalami penurunan. Untuk membuktikan analisis tersebut dilakukan penelitian uji tekan sejumlah silinder beton diameter 10 cm tinggi 20 cm dengan kuat tekan rencana umur 28 hari sebesar 20 MPa, yang dirancang untuk kandungan udara pada massa beton 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%, dimana volume bahan lainnya berkurang sebanyak volume udara yang direncanakan. Hasil-hasil penelitian ini menunjukan bahwa jika udara diperhitungkan dalam komposisi campuran beton maka kuat tekan hasil uji akan berdekatan dengan kuat tekan yang direncanakan. Hasil uji tekan yang didapat memperkuat kajian secara teoritis bahwa jika udara diperhitungkan sebagai salah satu parameter maka kuat tekan beton tidak akan berkurang.

Kata kunci : kuat tekan, kandungan udara, persentase udara 1. PENDAHULUAN

Sifat mekanik beton yang sangat penting yaitu kuat tekannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton dikelompokan menjadi 2 kategori. Kategori yang pertama yaitu faktor-faktor yang tergantung pada pengujian yakni antara lain ukuran dari benda uji, ukuran dari benda uji terhadap ukuran agregat, kondisi kelembaban benda uji, dan tipe pembebanan. Kategori yang kedua yaitu faktor-faktor yang tidak tergantung pada pengujian yakni tipe semen, umur beton, bahan tambahan, tingkat kepadatan/kadar udara, komposisi campuran beton seperti kadar semen, ratio agregat-semen, dan ratio air-semen, tipe perawatan dan suhu perawatan.

Selain dari faktor-faktor tersebut diatas terdapat faktor lainnya yaitu kandungan udara dalam beton. Kandungan udara dalam volume beton tidak dapat dihindari keberadaannya sekalipun proses pemadatan adukan beton pada saat pengecoran dilakukan sebaik mungkin. Keberadaan udara dalam beton ini akan menyebabkan kuat tekan beton berkurang. hasil penelitian dari Glenville mengungkapkan bahwa kadar udara dalam volume beton sebesar 2% akan mengakibatkan penurunan kuat tekan beton sebesar 10%. Kadar udara dalam beton sebesar 5% akan menyebabkan kuat tekan beton sebesar 30%.

Agar tidak terjadi berkurangnya kuat tekan beton akibat adanya udara tersebut, perlu dilakukan cara untuk mengatasinya. Jika kadar udara dalam volume beton dijadikan sebagai salah satu parameter dalam komposisi campuran beton maka diduga pengurangan kuat tekan beton akibat adanya udara tersebut tidak akan terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan dugaan tersebut.

(2)

MB-118 KoNTekS 6 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh kepadatan beton terhadap kuat tekan

Selain ditentukan oleh faktor air-semen dan jumlah agregat yang digunakan, pada tahap pelaksanaan pembuatan beton kuat tekan beton sangat ditentukan pula oleh tingkat kepadatannya, atau dengan kata lain oleh kandungan udara yang terperangkap dalam massa beton.

Glanville, Collins dan Matthews (1947) melakukan penelitian uji tekan atas sejumlah benda uji beton untuk mengetahui pengaruh kepadatan beton terhadap kuat tekannya. Hasil penelitian mereka disajikan pada Gambar 1 dan menunjukkan bahwa rasio kekuatan meningkat dengan meningkatnya rasio kepadatan.

Gambar 1. Pengaruh rasio kepadatan beton terhadap kuat tekan

Pengaruh dari kandungan udara dalam massa beton terhadap kuat tekannya diteliti juga oleh Walker dan Bloem (1950), yang hasilnya diperlihatkan pada Gambar 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan kekuatan akibat adanya udara dalam massa beton akan lebih besar untuk campuran kaya (kadar semen yang banyak) dibandingkan dengan campuran ramping (kadar semen sedikit).

Gambar 2. Pengaruh Kadar Udara Terhadap Kuat Tekan Beton Kadar udara sebagai parameter dalam perancangan campuran beton

Dari penelitian yang dilakukan oleh Glanville, Collins dan Matthews serta Walker dan Bloem, dapat disimpulkan bahwa kandungan udara yang terperangkap dalam campuran beton pada saat pengecoran akan mempengaruhi kuat tekan beton.

Mengingat keberadaan udara yang terperangkap dalam campuran beton pada saat pengecoran merupakan keniscayaan yang tidak dapat dihindari, maka agar keberadaan udara tersebut tidak menyebabkan kuat tekan berkurang, kadar udara tersebut harus diperhitungkan dalam perancangan komposisi campuran beton. Dengan demikian maka kadar udara menjadi salah satu parameter dalam perancangan campuran beton selain parameter lainnya yaitu semen, agregat halus, agregat kasar, dan air.

Jika kepadatannya sempurna atau tidak ada udara yang terperangkap, komposisi bahan dalam campuran beton dapat dinyatakan dalam volume absolut beton dengan menggunakan persamaan:

(3)

1 1,2 1,4 1,6 1,8 0,232 N il ai k Vc + Vca + Vfa + Vw

Dimana : Vc = Volume absolut

Vca = Volume absolut agregat kasar (m Vfa = Volume absolut agregat halus (m Vw = Volume absolut air (m

Jika kandungan udara dengan volume V campuran beton maka persamaan (1) menjadi : Vc + Vca + Vfa + Vw

Pengaruh dari kandungan udara sebesar V

menggunakan model Bolomey untuk memprediksi kuat tekan beton umur 28 hari yaitu : 28 = fpc. G (

0,50

dimana : f28 = kuat tekan pada umur 28 hari G = faktor granular

fpc = kekuatan tekan mortar semen umur 28 hari C/W = rasio berat semen terha

Rampriatna (2012) merumuskan bahwa nilai faktor granular G dapat

G = k.

………

dengan : Vfa = volume agregat halus dalam 1 m

Vta = volume total agregat halus dan kasar dalam 1 m

Nilai k dapat dicari dari Gambar 3 dan Tabel 1.

Gambar 3. Hubungan nilai k dengan volume agregat halus ( Tabel 1. Nilai k untuk harga volume agragat halus dan

Vagregat halus

0,232 0,252 0,272 0,292 0,312 0,332

Volume Agregat Halus (m3)

w = 1 m3 ... (1)

= Volume absolut semen (m3) = Volume absolut agregat kasar (m3) = Volume absolut agregat halus (m3) = Volume absolut air (m3)

dengan volume Va dalam 1 m3 beton dijadikan sebagai parameter campuran beton maka persamaan (1) menjadi :

w + Va = 1 m3 ... (2) Pengaruh dari kandungan udara sebesar Va ini terhadap kuat tekan beton dapat diketahui menggunakan model Bolomey untuk memprediksi kuat tekan beton umur 28 hari yaitu :

50 ………...………..(3)

= kuat tekan pada umur 28 hari (MPa) G = faktor granular yang nilainya 0,35-0,65

= kekuatan tekan mortar semen umur 28 hari (MPa) C/W = rasio berat semen terhadap berat air

Rampriatna (2012) merumuskan bahwa nilai faktor granular G dapat didekati oleh persamaan: ………..(4)

= volume agregat halus dalam 1 m3 beton

= volume total agregat halus dan kasar dalam 1 m3 beton bar 3 dan Tabel 1.

Hubungan nilai k dengan volume agregat halus (Vfa) dan

Tabel 1. Nilai k untuk harga volume agragat halus dan

yang tak terdapat pada Gambar 3

agregat halus/Vtotal agregat Nilai k

> 0,5 1

0,4 - 0,5 1,15

0,3 - 0,4 1,25

0,25 - 0,3 1,5

< 0,25 2

sebagai parameter komposisi

apat diketahui secara analisis menggunakan model Bolomey untuk memprediksi kuat tekan beton umur 28 hari yaitu :

didekati oleh persamaan:

) dan

(4)

MB-120 KoNTekS 6 Jika volume udara Va pada persamaan (2) dirancang untuk mengurangi volume agregat kasar, maka volume agregat halus akan tetap dan volume agregat kasar berkurang dibandingkan dengan Va pada persamaan (1) sehingga harga Vagregat halus/Vtotal agregat akan makin besar . Sebagai akibat harga k akan makin besar sehingga harga G akan makin bertambah. Dengan demikian jika volume udara dalam campuran beton diperhitungkan untuk mengurangi volume agregat kasar, maka berdasarkan persamaan (3) kuat tekan beton f28 yang dihasilkan tidak akan berkurang seperti pada penelitian dari Glanville.

Jika volume udara diperhitungkan untuk mengurangi agregat halus maka harga G juga tidak akan mengecil namun tidak melebihi secara signifikan seperti halnya jika volume udara dirancang untuk mengurangi agregat kasar. Kuat tekan beton f28 juga tidak akan berkurang dibandingkan dengan hasil penelitian Glanville

3. METODE PENELITIAN Metoda Penelitian

Serangkaian uji tekan dilakukan atas sejumlah benda uji silinder beton berukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm yang dibuat dari campuran beton dengan kuat tekan rerata rencana umur 28 hari sebesar 20 MPa,

slump rencana 50 mm, dengan kandungan udara 0 %, 2 %, 4%, 6 %, dan 8 %, yang identik dengan rasio kepadatan 1,00; 0,98; 0,96; 0,94; 0,92. Volume udara dirancang mengurangi volume agregat kasar dan agregat halus. Sifat fisik material yang digunakan tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Sifat fisik material

Material Berat Jenis

Penyerapan Air (%)

Modulus Kehalusan

SSD Kering

Udara

Batu Pecah ukuran maksimum 2 cm 2,575 2,63 0,52 -

Pasir 2,550 1,59 0,90 2,67

Semen PCC Tiga Roda 3,150 - - -

Komposisi Campuran Beton

Komposisi bahan/material dalam campuran beton tertera pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Komposisi campuran beton untuk volume udara mengurangi volume batu pecah

Bahan/material Satuan

Kadar volume Udara (Rasio kepadatan) 0% (1,00) 2% (0,98) 4% (0,96) 6% (0,94) 8% (0,92) Batu Pecah Kg/m3 1070,1 1012,7 961,8 910,8 859,9 Pasir Kg/m3 713,3 713,3 713,3 713,3 713,3 Air Kg/m3 203,8 203,8 203,8 203,8 203,8 Semen Kg/m3 318,5 318,5 318,5 318,5 318,5 Total Kg/m3 2305,7 2248,3 2197,4 2146,4 2095,5

Tabel 4. Komposisi campuran beton untuk volume udara mengurangi volume pasir

Bahan/material Satuan

Kadar volume Udara (Rasio kepadatan) 0% (1,00) 2% (0,98) 4% (0,96) 6% (0,94) 8% (0,92) Batu Pecah Kg/m3 1070,1 1070,1 1070,1 1070,1 1070,1 Pasir Kg/m3 713,3 656,1 605,1 554,1 503,2 Air Kg/m3 203,8 203,8 203,8 203,8 203,8 Semen Kg/m3 318,5 318,5 318,5 318,5 318,5 Total Kg/m3 2305,7 2248,5 2197,5 2146,5 2095,6

(5)

23,19 23,98 24,71 26,23 24,81 13,64 14,89 17,36 21,09 24,81 0 5 10 15 20 25 30 0,92 0,94 0,96 0,98 1 K u a t te k a n r e ra ta f2 8 (M P a ) Rasio kepadatan Hasil uji Prediksi Glanville 20,62 19,15 24,46 21,97 24,81 13,64 14,89 17,36 21,09 24,81 0 5 10 15 20 25 30 0,92 0,94 0,96 0,98 1 K u a t te k a n r e ra ta f28 (M P a ) Rasio kepadatan Hasil uji Prediksi Glanville

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji tekan benda uji silinder beton untuk berbagai komposisi diberikan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Hasil uji tekan untuk volume udara mengurangi volume batu pecah

Gambar 5. Hasil uji tekan untuk volume udara mengurangi volume pasir

Pengujian tekan benda uji beton pada umur benda uji 28 hari menunjukkan hasil-hasil yang berkesesuaian dengan apa yang telah dianalisis dan diprediksi sebelumnya menggunakan formulasi kuat tekan menurut model Bolomey, Dengan demikian maka udara dalam massa beton dapat dialihkan keberadaannya agar tidak mengurangi kekuatan beton.

Agar tidak mengurangi kekuatan beton, keberadaan udara tidak lagi dipandang sebagai udara yang terperangkap saat pengecoran, tetapi sebagai salah satu parameter dalam perancangan komposisi campuran beton selain semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. Agar tidak mengurangi kekuatan beton, parameter udara ini merupakan perameter substitusi yang ditambahkan untuk mengurang volume agregat dalam

(6)

MB-122 KoNTekS 6 komposisi campuran beton. Adanya udara yang mengurangi kekuatan beton dapat dianggap sebagai udara yang tidak diperhitungkan keberadaannya dalam perancangan komposisi campuran beton.

5. KESIMPULAN

Dari anilisis teoritis dan pembahasan hasil-hasil pengujian dapat disimpulkan:

1. jika keberadaan udara diperhitungkan dalam perancangan komposisi campuran beton, yaitu pada perhitungan volume absolut beton, maka kuat tekan beton tidak akan mengakibatkan berkurangnya kuat tekan beton seperti halnya jika udara tersebut terperangkap pada saat pengecoran dan tidak diperhitungkan sebelumnya;

2. karena keberadaan udara dalam beton merupakan sebuah keniscayaan, maka agar kehadiran udara tidak mengurangi kuat tekan beton, keberadaan udara tersebut harus diperhitungkan untuk mensubstitusi volume agregat dalam komposisi campuran beton.

DAFTAR PUSTAKA

1. Enrique, I.E. (1966). An investigation into the relation between the strength and density of normal concrete, University of Illinois Urbana, Illinois.

2. Gambhir, LM. (1986). Concrete technology, Tata Mc Graw-Hill Publishing Company Limited, New Dehli.

3. Neville, AM. (1981). Properties of concrete, Longman, Singapore.

4. Rampriatna, T. (2012). Studi mengenai prediksi kuat tekan beton trial mix dengan cara SNI, ACI,

dan Bolomey, Itenas, Bandung,

Gambar

Gambar 1. Pengaruh rasio kepadatan beton terhadap kuat tekan
Tabel 1. Nilai k untuk harga volume agragat halus dan
Tabel 4. Komposisi campuran beton untuk volume udara mengurangi volume pasir
Gambar 5. Hasil uji tekan untuk volume udara mengurangi volume pasir

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan additive ke dalam campuran beton sebelum atau pada saat beton diaduk dengan tujuan untuk merubah sifat dari beton agar dapat berfungsi lebih baik,

Penuangan bahan ke dalam molen Beton segar. Proses pengecoran

Setelah mengetahui hasil dan pembahasan pengaruh campuran kadar bottom ash dan lama perendaman air laut terhadap kuat tekan pada silinder beton, maka hal ini menunjukkan dengan

Untuk mendapatkan perbandingan nilai slump , berat volume, kuat tekan dan kuat tarik belah yang dihasilkan dari campuran beton limbah batu tabas dengan campuran beton kadar

Salah satu upaya dalam meningkatkan performa dan sifat-sifat campuran beton sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan,adalah dengan penambahan tepung bata

Setelah mengetahui hasil dan pembahasan pengaruh campuran kadar bottom ash dan lama perendaman air laut terhadap kuat tekan pada silinder beton, maka hal ini menunjukkan dengan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat di ambil kesimpulan dan hasil dari penelitian ini bahwa pengaruh penambahan campuran beton mix untuk kuat tekan beton pada

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat di ambil kesimpulan dan hasil dari penelitian ini bahwa pengaruh penambahan campuran beton mix untuk kuat tekan beton pada