• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

4.1 TINJAUAN UMUM

Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan suatu manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya. Pengadaan alat kerja dan bahan kontruksi disesuaikan dengan kebutuhan kontruksi.

Penyedia bahan kontruksi sebaiknya mudah ditempuh dari lokasi proyek sehingga bisa menghemat waktu dan biaya pengangkutan. Penempatan material disesuaikan dengan sifat bahan sehinga menghindari resiko kerusakan bahan terutama pada bahan kontruksi yang sensitif terhadap kondisi lingkungan seperti baja tulangan dan semen.

Alat kerja berperan penting dalam menunjang pelaksanaan suatu proyek terutama dalam pelaksanaan pekerjaan - pekerjaan yang sulit dikerjakan dengan tenaga manusia, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan.

(2)

4.2 ALAT-ALAT KONSTRUKSI 4.2.1 Tower Crane (TC)

Gambar 4.1 Tower Crane (TC)

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Tower Crane (TC) adalah alat berat yang berfungsi untuk

memindahkan bahan/barang, juga dapat memindahkan secara vertikal (dari bawah ke atas ataupun sebaliknya). Alat ini dirancang agar mampu menjangkau seluruh area proyek, sehingga bisa menjangkau seluruh proses pemindahan bahan/barang.

Alat berat ini menyerupai menara dengan lengan memanjang yang dapat berputar 360° dan dilengkapi dengan katrol yang dapat bergerak sejajar.

Kemampuan daya angkat Tower Crane berbeda–beda, biasa ditandai dengan satuan ton pada ujung lengan tower crane, misalkan 1,3 ton atau 1,5 ton pada ujung lengan.

Komponen-komponen Utama Tower crane 1. Base ( dasar ) tower crane

(3)

Dasar tower crane dipasang pada pondasi beton yang besar dan kuat. Pondasi inilah yang akan menopang tower crane dan beban yang bekerja padanya.

Base Tower Crane bagian terpenting pada kontruksi Tower Crane sendiri, karena pada bagian ini yang menopang berdirinya Tower Crane sehingga dapat berdiri dengan kokoh. Sehingga dasar penopang tersebut diberikan pondasi beton cor yang besar dan kuat.

2. Mast ( tower )

Bagian ini yang memberikan ketinggian pada tower crane. Dalam sebuah tower crane terdiri dari beberapa mast yang disusun secara vertikal ke atas. Penyusunan banyaknya mast tergantung dari kebutuhan ketinggian. Selain itu, kecepatan angin juga mempengaruhi banyaknya mast yang diperbolehkan pada suatu tower crane. Semakin cepat kecepatan angin pada suatu daerah, maka jumlah mast tidak boleh terlalu banyak sehingga tower crane tidak terlalu tinggi.

Bagian ini adalah kerangka yang menyusun berdirinya tower crane. Sehingga penyusunan kerangka ini juga harus menetukan faktor angin, sehingga semakin banyak angin maka mast tidak boleh terlalu tinggi.

3. Slewing Unit

Slewing unit dipasang pada bagian paling atas dari mast. Dengan adanya slewing unit, maka sebuah tower crane dapat berotasi sampai 360°. Pada slewing unit, terdapat roda gigi dan motor yang berfungsi untuk melakukan gerakan berputar. Slewing Unit adalah berfungsi untuk membelokkan Tower Crane agar dapat mencapai posisi yang diinginkan

(4)

dengan mudah. Alat ini digerakkan oleh motor yang terdapat pada bagian samping roda gigi tersebut, sehingga dapat berotasi hingga 360° sesuai dengan posisi yang diinginkan.

4. Jib ( working arm )

Merupakan bagian dari tower crane yang berfungsi untuk menahan beban. Sebuah troli akan bergerak sepanjang jib ( gerakan horizontal ) menjauhi atau mendekati pusat crane.

Jib adalah lengan yang menopang troyel dan hook sehingga beban yang dibawa dapat dipindah sesuai dengan posisi yang diinginkan. Lengan tersebut menahan adanya beban yang dibawa oleh mesin ini. Sehingga beban dapat terangkat.

5. Counter-weight

Counter-weight merupakan beton yang dipasang pada ujung lengan pendek tower crane. Counter weight berfungsi sebagai pemberat sehingga menciptakan keseimbangan momen saat ada beban pada jib. Dengan demikian, momen yang dirasakan pada base dan pondasi tidak begitu besar. Counter Weight yang berada ujung lengan tower yang pendek. Pemberat ini berfungsi sebagi penyeimbang sehingga beban yang dibawa tower pada lengan yang pajang dapat terbawa dengan seimbang dengan kapasitas beban yang lebih banyak, karena pemberat ini berfungsi untuk menyeimbangkan beban yang dibawa pada tower.

6. Cabin operator

(5)

pada crane dikendalikan melalui kabin ini untuk mengatur jarak jangkau dan arah gerakan

7. Hook, trolley, dan pulley

Ketiga bagian ini memiliki peran penting dalam mengangkat muatan. Hook berguna sebagai pengait pada muatan. Puli (pulley) berfungsi meneruskan kabel baja dari drum. Sementara trolley berfungsi melakukan gerakan trolleying. Hook berfungsi sebagai pengkait beban yang akan dibawa pada Tower Crane tersebut, Hook ini terdapat gulungan baja dan Pulley sebagai penerus kabel baja dari gulungan tersebut sehingga hook dapat naik dan turun untuk mencapai material yang akan dipindahkan. Sedangkan trolley berfungsi untuk memindahkan beban ag terkait oleh hook secara horizontal mengikuti lintasan yang ada pada jib/lengan tower tersebut.

8. Drum dan kabel baja

Drum berfungsi untuk menggulung atau mengulurkan kabel baja sehingga beban dapat naik ataupun turun. Sementara kabel baja berfungsi untuk menopang beban yang di angkat oleh crane.

Gulungan baja tersebut berguna untuk mengulur dan menarik kawat baja sehingga beban ang terkait pada hook dapat terangkat, tentunya dengan spesifikasi berat yang telah ditentukan dan tidak melebihi kapasitas mesin tersebut. Gulungan baja tersebut digerakkan leh sebuah motor listrik, sehingga apabila aliran listrik tersebut dialirkan maka motor bergerak menggerakkan gulungan tersebut, dan apabila aliran dihilangkan maka motor berhenti dan mengunci gulungan tersebut agar tidak jatuh.

(6)

9. Motor

Pada tower crane, juga terdapat motor yang berguna untuk melakukan hoisting mechanism (winch motor), slewing mechanism dan trolleying mechanism. Adapun fungsi motor listrik tersebut sebagai berikut :

a. Whinch Motor (Hoisting Mechanism)

Motor tersebut berfungsi untuk menggerak gulungan kawat baja sehingga kawat dapat menarik dan mengulur kawat.

b. Trolleying Mechanism

Motor yang berfungsi untuk menggerakkan/memindahkan muatan sepanjang lengan/jib pada tower crane. Sehingga motor tersebut bergerak secara horizontal sepanjang lintasan yang ada pada lengan tower crane. c. Slewing Mechanism

Motor tersebut berfungsi menggerakkan kerangka dengan gerak rotasi hingga 360°. Sehinnga tower crane dapat berputar.

4.2.2 Concrete Bucket

Gambar 4.2 Concrete bucket tower crane

(7)

Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer

concrete dituangkan kedalam concrete bucket, kemudian pengangkutan

dilakukan dengan bantuan tower crane atau mobile crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran.

4.2.3 Mobile Crane (Crane Beroda Crawler)

Gambar 4.3 Crane beroda crawler

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Crane jenis lain yg digunakan di proyek Apartemen Bintaro Icon,

Jombang Raya-Tangerang Selatan yaitu Crane Beroda Crawler. Crane ini

digunakan di pekerjaan awal proyek ketika masih pekerjaan bored pile dan

(8)

dapat bergerak 360 derajat. Namun, kelemahan crane jenis ini adalah keterbatasan pergerakan dan dalam pengoperasiannya, permukaan tanah yang

menjadi tumpuan crane ini harus dilapisi dengan plat baja agar tidak terjadi

penurunan di permukaan tanah.

4.2.4 Passanger Hoist

Biasanya diperlukan unit alat lagi untuk mensupport dan mengatasi masalah pendistribusian material dan tenaga kerja untuk menunjang kelancaran proyek gedung bertingkat yang sedang dikerjakan. Alat ini adalah Passanger Hoist, atau bisa juga disebut lift material. Dalam praktiknya, alat ini banyak sekali membantu dalam pengangkutan material pada proyek-proyek gedung bertingkat. Lebih mudah dalam pemasangannya (erection), tidak memakan banyak tempat, tidak perlu tenaga ahli sebagai operatornya. Dengan adanya alat ini, pekerjaan pengangkutan material menjadi lebih efektif, bisa mengurangi tenaga kerja yang ada dan waktu yang singkat, sehingga lebih efisien pada pembiayaan proyek.

Gambar 4.4 Passanger Hoist Sumber:Dokumentasi Pribadi

(9)

4.2.5 Excavator

Excavator, backhoe atau shovel adalah suatu alat berat yang

diperuntukan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia. Dan juga untuk mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.Pada proyek ini di gunakan Excavator PC 200.

Gambar 4.5 Excavator

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Excavator sering digunakan untuk:

1) Menggali parit, lubang dan pondasi. 2) Penghacur gedung.

3) Peralatan untuk meratakan permukaan tanah. 4) Mengangkat dan memindahkan material.

(10)

4.2.6 Dump Truck

Gambar 4.6 Dump truck

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Dump Truck adalah mobil besar dengan bak besar sebagai tempat muatan alat dan bahan material, bak ini dilengkapi dengan hidrolik untuk mengangkat bak tersebut (berguna untuk menuang muatan yang dibawa).

Alat ini biasanya digunakan untuk mengangkut tanah galian atau bahan- bahan bangunan yang berada di lapangan, seperti: kerikil, pasir dan lainnya dari suatu tempat ke tempat yang lain.

(11)

4.2.7 Mobile Concrete Pump

Gambar 4.7 Mobile concrete pump

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Concrete Pump adalah sebuah alat berat yang digunakan untuk

mentrasfer cairan beton dengan dipompa. Biasanya dipakai pada gedung-gedung bertingkat tinggi pada area yang sulit dijangkau untuk dilakukan pengecoran.

4.2.8 Mixer Truck

Gambar 4.8 Mixer truck

(12)

Mixer Truck adalah truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer dengan kapasitas angkut yang bervariasi mulai dari 3 m³, 5 m³ sampai dengan 7 m³. Truk ini berfungsi mengangkut beton ready mix (beton siap pakai) dari tempat batching plan (pencampuran beton) sampai dengan ke lokasi proyek pengecoran.

Selama proses pengangkutan concrete mixer ini akan terus berputar searah jarum jam agar concrete yang berada di dalamnya tidak mengeras dan mutu beton tetap terjaga. Pengadaan truk mixer berasal dari produsen beton yaitu PT. Adhimix Precast Indonesia plant serpong. Truk mixer ini biasanya dapat menampung sebanyak 5 - 7 m3 adukan beton.

4.2.9 Alat Bored Pile

Gambar 4.9 Alat bored pile

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Alat bor ini adalah alat yang digunakan untuk proses pengeboran tanah berlangsung. Alat bor pile memiliki beberapa Aksesoris yang terdapat

(13)

pada bagiannya yaitu ada auger dan bucket.

4.2.10 Bar Cutter (Pemotong Besi)

Gambar 4.10 Bar cutter

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Bar cutter atau pemotong besi merupakan alat pemotong besi tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Pada proyek Apartemen Bintaro Icon – Jombang Raya, Tangerang Selatan ini digunakan bar cutter listrik. Bar cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan.

Cara kerja dari alat ini yaitu, besi yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk besi tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan, untuk besi yang diameternya kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat.

(14)

Pengoperasian pada alat ini juga memerlukan perhatian khusus dikarenakan apabila operator tidak memperhatikan penggunaan bar cutter maka dapat membahayakan keselamatan kerja.

4.2.11 Bar Bender (Pembengkok Besi)

Gambar 4.11 Bar bender

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Bar bander atau pembengkok besi adalah alat yang digunakan untuk membengkokan besi tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan yang tertera pada shop drawing.

Cara kerja alat ini adalah besi baja yang akan dibengkokan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkokan, kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokannya. Ujung tulangan pada poros pembengkokan dipegang dengan kunci penmbengkok, kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkokan akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.

(15)

4.2.12 Theodolith

Gambar 4.12 Theodolith

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Theodolith digunakan untuk menentukan titik as bangunan, tegak lurus bangunan, menentukan elevasi bangunan dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolith digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as pada bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall atau shear wall, plat lantai dan lain-lain.

Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian, menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolith dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk dapat menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolith dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi atau peil-peil bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada

(16)

jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolith didirikan pada tripod (kaki tiga).

4.2.13 Waterpass

Gambar 4.13 Waterpass dan Pesawat ( auto level )

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik.

Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.

(17)

4.2.14 Concrete Vibrator

Gambar 4.14 Concrete vibrator

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan beton pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos. Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan beton di tempat yang agak jauh.

Alat ini digunakan sebagai pemadat pada saat pengecoran yang sedang berlangsung, baik pada kolom, shear wall atau core wall, plat lantai maupun balok dengan cara menggetarkannya. Hal ini untuk menghindari adanya gelembung- gelembung udara yang terjadi pada saat pengecoran yang dapat menyebabkan pengeroposan pada beton sehingga mengurangi kekuatan struktur beton itu sendiri. Terutama untuk volume pengecoran yang besar, alat ini sangatlah penting. Penggunaannya tidak boleh miring dan terlalu lama pada

(18)

satu tempat saja serta tidak boleh mengenai tulangan yang akan menyebabkan bergesernya letak tulangan.

4.2.15 Scaffolding

Gambar 4.15 Scaffolding

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.

Scaffolding atau perancah itu sendiri terbuat dari pipa-pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya.

(19)

4.2.16 Alat cetak Benda Uji Beton (Silinder)

Gambar 4.16 Alat cetak benda uji beton (silinder) Sumber:Dokumentasi Pribadi

Alat cetak benda uji beton (silinder) adalah alat yang digunakan untuk pengambilan beton yang akan dijadikan sample test beton. Pengambilan untuk test beton dilakukakan sebelum pengecoran dimulai, dengan cara cor beton dimasukan kedalam alat cetak benda uji beton (silinder).

4.2.17 Air Compressor

Gambar 4.17 Air compressor

(20)

Air compressor adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti : debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat ini digunakan setelah proses pekerjaan pembesian selesai.

Air compressor sangat diperlukan untuk menjaga agar hasil pengecoran tidak tercampur dengan sisa-sisa dari pekerjaan pembesian maupun debu yang terdapat pada area pengecoran.

4.2.18 Alat-alat Pengelasan

Gambar 4.18 Alat-alat pengelasan Sumber:Dokumentasi Pribadi

Pengelasan adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue.

(21)

Las listrik digunakan untuk memasang sepatu kolom, pembuatan profil penyiku dan pembuatan cor stop (batas pengecoran).

Keberadaan alat ini juga penting dikarenakan banyaknya pekerjaan kolom pada bangunan bertingkat tinggi.

4.2.19 Generator Set

Gambar 4.19 Genset Sumber:Dokumentasi Pribadi

Generator set merupakan sebuah mesin disel yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik (dynamo).

Generator set adalah suatu mesin (motor) diesel yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik (dynamo) sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik. Energi listrik yang berasal dari generator set ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang melayani berbagai keperluan seperti: kebutuhan listrik alat concrete vibrator, trafo las listrik, bar bender, bar cutter, penerangan proyek, kebutuhan listrik kantor dan sebagainya.

(22)

4.3.1 Pasir

Gambar 4.20 Pasir Sumber:Dokumentasi Pribadi

Pasir adalah material butiran dengan diameter antara 1/16 mm hingga 2 mm, pasir digunakan sebagai bahan campuran untuk mengikat bahan-bahan lainnya. Pasir juga digunakan untuk membuat beton pada bagian pembuatan beton ready mix.

4.3.2 Semen (Portland Cement)

Gambar 4.21 Semen (Portland Cement) Sumber:Dokumentasi Pribadi

(23)

Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yangmbersifat hidrolis artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan– bahan lain menjadi satu kesatuan massa yang dapat memadat dan mengeras. Secara umum, semen dapat didefenisikan sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagian– bagian benda padat menjadi bentuk yang kuat kompak dan keras.

Semen merupakan bagian terpenting dari bangunan. Tanpanya, bahan-bahan bangunan tidak akan dapat menyatu. Fungsi semen adalah sebagai bahan-bahan pengikat agregat-agregat dan nantinya bahan-bahan tersebut akan membentuk bahan yang lebih kuat, yaitu batu beton. Untuk mendapatkan semen, Anda dapat membelinya dari toko bangunan. Semen dijual dalam satuan Zak atau kg. 1 Zak semen sendiri mempunyai berat sekitar 40 kg hingga 50 kg.

4.3.3 Besi Beton

Gambar 4.22 Besi Beton Sumber:Dokumentasi Pribadi

(24)

Besi beton adalah besi konstruksi berbentuk penampang lingkaran dengan satuan diameter milimeter dan memiliki panjang dalam keadaan standar 12 meter. Besi beton memiliki jenis polos maupun ulir dengan fungsinya masing-masing.

Berdasarkan bentuknya, baja tulangan dibagi menjadi dua jenis : 1. Baja tulangan polos

Permukaan baja polos, tidak bersirip. Biasa disingkat dengan BJTP. 2. Baja tulangan sirip (deform)

Permukaan baja memiliki sirip melintang untuk meningkatkan daya lekat tulangan baja dengan beton. Biasa disingkat dengan BJTD.

Baja tulangan yang digunakan pada proyek ini yaitu :

1) Untuk baja tulangan D < 10 mm digunakan BJTP 24 dengan fy = 240 MPa.

2) Untuk baja tulangan D  10 mm digunakan BJTD 40 dengan fy = 400 MPa.

3) Pemasok Baja dalam proyek ini adalah PT.Sekasa Inti Pratama dan PT.Jakarta Cakratunggal steel

4.3.4 Beton Ready Mix

Gambar 4.23 Beton Ready Mix

(25)

Beton Ready Mix adalah beton yang diproduksi di batching plant yang diaduk dalam suatu mesin pengaduk dalam truck mixer dan beton dikirim kepada konsumen dalam keadaan beton segar menggunakan truck mixer dengan kualitas tertentu sesuai dengan yang disyaratkan atau sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Pengadaan beton ready mix untuk proyek Apartemen Bintaro Icon berasal dari produsen beton yaitu PT. Adhimix Precast Indonesia plant serpong.

4.3.5 Plywood

Gambar 4.24 Plywood

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Plywood atau biasa dikenal dengan sebutan kayu lapis atau triplek, terbuat dari lembaran kayu tipis dengan cara dipotong tipis-tipis menggunakan mesin khusus dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm. Setiap lembaran kayu tersebut di lem dengan menggunakan lem khusus, kemudian disusun dengan arah sudut berbeda-beda agar dapat menghasilkan kekuatan terhadap tekanan.

Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang diinginkan dan jumlahnya harus ganjil (3, 5, 7, 9, dst). Setelah disusun dengan jumlah

(26)

ketebalan yang diinginkan, kemudian lembaran-lembaran tersebut dipress dengan tekanan yang sangat tinggi.Plywood banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan bekesting.

4.3.6 Kawat Bendrat

Gambar 4.25 Kawat bendrat

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan adalah berdiameter 1 mm dan dalam penggunaanya digunakan dua atau tiga lapis kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat maka kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus.

4.3.7 Air Kerja

Air merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat penting dalam pekerjaan suatu proyek. Selain sebagai bahan campuran untuk membuat beton dan plesteran, air dipakai untuk mencuci bahan bangunan seperti pasir dan kerikil dan juga untuk perawatan beton setelah pengecoran.

(27)

Sumber air kerja yang digunakan harus sudah disetujui oleh Manajemen Konstruksi (MK). Sumber air kerja yang disetujui oleh MK harus memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Terbebas dari kandungan asam alkali; b. Terbebas dari kandungan minyak;

c. Terbebas dari kandungan zat–zat organis yang dapat merusak beton dan tulangan.

4.3.8 Floor Hardener

Floor hardener merupakan material berbentuk bubuk yang ditaburkan pada beton basah yang kemudian digosok dengan trowel sehingga menghasilakn permukaan yang lebih keras, rata dan halus.

Floor Hardener berguna meningkatkan kekerasan beton dan

meminimalkan debu pada permukaan beton.

4.3.9 Calbond (Sambungan Beton)

Calbond biasa disebut juga sebagai lem beton karena bermanfaat untuk menyambung struktur beton lama dengan pengecoran beton baru, ini dilakukan ketika ada penambahan bentuk stuktur bangunan dank karena adanya metode kerja pengecoran yang dilakukan secara bertahap sehingga terjadi pekerjaan penyambungan beton

(28)

4.3.10 Kalsiboard 6mm

Gambar 4.26 Kalsiboard

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Papan kalsiboard adalah salah satu produk bahan bahan bangunan yang digunakan untuk penutup plafond dan partisi bangunan. Kalsiboard merupakan bahan bangunan yang dicetak sedemikian rupa sehingga tahan terhadap air, karena tahan terhadap air maka kalsiboard juga bisa digunakan sebagai lapisan bekesting.

4.3.11 Plat Besi

Gambar 4.27 Plat besi Sumber:Dokumentasi Pribadi

(29)

Plat besi di dalam pengerjaan proyek proses pengeboran digunakan untuk alas alat berat bored pile agar tidak menyebabkan keruntuhan tanah yang terdapat didekat proses pengeboran dan juga sebagai alas alat–alat berat lainnya yang ada di lapangan selama proyek berlangsung.

4.3.12 Beton Decking

Gambar 4.28 Beton decking

Sumber:Dokumentasi Pribadi

Beton decking atau tahu beton adalah suatu beton yang dibentuk sesuai dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak atau silinder. Dalam pembuatannya, beton decking diisi kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya berfungsi sebagai pengikat pada tulangan.

Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan, tidak terjadi pergeseran ketika tulangan sedang dicor dan sedang dilakukan pemadatan concrete menggunakan concrete vibrator. Dengan kata lain, beton decking berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup yang membuat beton mendapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang akan dibuat dan selimut beton juga menjaga agar tulangan pada beton tidak berkarat (korosi).

Gambar

Gambar  4.1 Tower Crane (TC)
Gambar  4.2 Concrete bucket tower crane
Gambar  4.3 Crane beroda  crawler
Gambar  4.4 Passanger Hoist
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Kefasihan dalam pemecahan masalah mengacu pada keberagaman (bermacam-macam) jawaban masalah yang dibuat siswa dengan benar, sedang dalam pengajuan masalah

DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode

[r]

Kesan yang muncul pada waktu itu adalah bahwa teks hadîts adalah sumber ajaran Islam yang tidak boleh ada pemaknaan lain selain yang telah dijelaskan o leh para ulama

Selvia, Lena. ‘’ Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pilkada bupati Ponorogo tahun 2015 siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Ponorogo’’. Skripsi, Pendidikan Pancasila dan

Tetes tebu ( molase ) merupakan hasil samping dari pabrik gula, selain digunakan sebagai bahan baku pembuatan zat additive yang biasa dikenal sebagai fitcin,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Equity (ROE),

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan target games terhadap peningkatan akurasi shooting menggunakan kaki bagian dalam pada peserta