• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB 4 KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Animasi

Animasi yang digunakan dalam video edukasi animasi ini adalah animasi jenis 2D (dua dimensi). Selain menggunakan visual dan warna yang mendukung, video edukasi ini juga mengandalkan motion/gerakan yang membuat alur pemberian informasi bisa menjadi semakin menarik.

Beberapa prinsip dasar animasi pun juga digunakan dalam video ini :

a. Timing and Spacing

Timing and spacing sangat digunakan dalam menentukan pergerakan motion sehingga video tidak membosankan

b. Percepatan dan Perlambatan (Slow In and Slow Out)

Untuk membentuk motion yang halus dan rapi diperlukan percepatan dan perlambatan dalam pergerakan grafis komponen video.

c. Straight Ahead and Pose to Pose

Teknik Pose to Pose digunakan untuk menentukan berapa lama sebuah gerakan akan dilakukan

d. Antisipasi (Anticipation)

Teknik ini dilakukan sebagai persiapan sebelum dilakukan motion tertentu sehingga gerakan menjadi lebih halus.

e. Komposisi (Staging)

Komposisi diperlukan agar pemberian informasi dapat dilakukan dengan mudah dan menarik.

f. Gambar (Solid Drawing)

Kemampuan untuk membuat grafis yang baik sehingga penyampaian informasi dapat dilakukan dengan tepat

g. Kurva (Arcs)

(2)

19 h. Daya Tarik (Appeal)

Visual yang baik dengan dukungan warna dan motion yang juga baik dapat menarik minat penonton sehingga penyampaian informasi tidak membosankan

(Ardiyansah 2010, 12 Prinsip Animasi, dkv.binus.ac.id)

4.1.2 Teori Warna

Warna menjadi salah satu unsur yang paling penting dalam video edukasi ini karena video ini hendak memberikan informasi dalam cara dan tatanan visual yang menarik minat audiens. Terlebih lagi, video edukasi animasi ini memberikan informasi tentang makanan. Pemilihan warna tentunya juga akan mempengaruhi mood audiens dalam menonton video ini.

Oleh sebab itu, pemilihan warna perlu dilakukan secara selektif agar menciptakan kecocokan dan kesinambungan antara grafis dengan informasi serta menciptakan mood yang baik bagi audiens. Berikut adalah penerapan warna yang dilakukan pada video animasi edukasi ini :

Merah : mencerminkan warna yang kuat serta penuh gairah dan semangat. Menurut Tina Sutton dan Bride M. Wheelan dalam “The Complete Color Harmony”, warna merah bisa memberikan efek yang luar biasa dalam desain, menjadi penarik perhatian audiens dengan cepat. Kebanyakan restoran menggunakan warna merah dalam logonya karena warna ini mengaktivasi kelenjar liur manusia dan memicu rasa lapar.

Gambar 4.1 Color scheme merah Sumber : koleksi pribadi

(3)

20

Kuning - Orange : penulis menggunakan warna kuning dan orange karena menurut Sutton dan Wheelan, warna-warna ini dapat menstimulasi nafsu makan. Warna kuning dan orange juga melambangkan keceriaan dan kesegaran serta keramahan.

Gambar 4.2 Color scheme kuning-orange Sumber : koleksi pribadi

Biru – Hijau : kedua warna ini menurut Sutton dan Wheelan adalah warna yang enak dipandang dan menyegarkan. Warna hijau sendiri dapat melambangkan kesegaran dalam kehidupan dan juga pertumbuhan. Selain itu, warna hijau juga dinilai organik dan ramah lingkungan. Sedangkan warna biru dinilai sebagai warna yang positif. Biru terang dapat membuat seseorang menjadi lebih terbuka karena warna ini nyaman dilihat dan mudah disukai. Penulis juga memakai hijau sebagai lambang dari daun pisang sebagai ciri khas tempe.

Gambar 4.3 Color scheme biru-hijau Sumber : koleksi pribadi

(4)

21

Putih : warna ini melambangkan kemurnian, kebersihan, kebaikan dan kesucian. Warna putih sering digunakan sebagai background karena warna ini juga melambangkan simplicity dan agar informasi dapat disampaikan dengan jelas karena tidak terdistraksi dengan background. Penulis kali ini menggunakan warna putih yang dicampur dengan sedikit warna abu-abu dan biru muda

Gambar 4.4 Color scheme putih Sumber : koleksi pribadi

(Tina Sutton, Bride M. Wheelan 2003, The Complete Color Harmony)

4.1.3 Teori E-Learning

Penerapan teori e-learning atau electronic learning dalam video edukasi animasi ini digunakan untuk memberikan informasi dan penjelasan yang tepat kepada audiens tentang tempe, baik dari segi sejarah, pembuatan, eksistensi tempe sekarang ini di Indonesia dan di dunia, serta yang terutama menjelaskan begitu banyaknya manfaat dari tempe yang notabene makanan sederhana. Penjelasan dalam bentuk video e-learning ini memudahkan audiens untuk mendapat informasi dimana saja dan kapan saja, serta lebih menarik karena menggunakan visual, motion dan audio. (Allan J. Henderson 2003, The E-Learning Question and Answer Book)

4.1.4 Teori Infografik

Infografik diterapkan ke dalam video edukasi animasi tentang tempe ini karena melalui jenis style infografik ini, data yang akan disampaikan

(5)

22

menjadi tidak membosankan. Selain itu, jenis video infogragik dapat menjelaskan lebih rinci informasi karena menggunakan grafis sebagai perwujudan dari isi teks yang hendak disampaikan. Audiens pun akan dapat menangkap informasi dengan lebih mudah.

Penerapan infografik dalam video edukasi animasi ini meliputi grafis/gambar dari elemen-elemen informasi, tipografi dan pemilihan warna. Motion/gerakan merupakan elemen tambahan namun juga penting karena jenis infografik yang digunakan adalah video.

(Video Infographics 2013, www.videoinfographics.com)

4.1.5 Teori Taksonomi Bloom

Teori Taksonomi Bloom yang digunakan dalam video edukasi animasi ini menggunakan ranah afektif. Penonton diharapkan mampu menyadari akan fenomena yang terjadi di sekitarnya : tempe seringkali dianggap sebagai makanan sepele. Kemudian penonton diharapkan mampu memberikan reaksi atas fenomena ini dan juga memberikan penghargaan lebih kepada objek yang dibahas di dalam video.

(Maksum 2012, http://www.iaincirebon.ac.id/maksum/?p=14, Taksonomi Bloom Revisi)

4.1.6 Teori Narasi

Narasi digunakan dalam video infografik edukasi animasi ini agar penyampaian informasi menjadi lebih jelas karena informasi yang hendak disampaikan dinilai terlalu banyak untuk sekedar menyajikan visual saja (Anne Ahira, www.anneahira.com/contoh-karangan-ekspositoris.htm).

Selain itu, narasi juga membantu menarik minat dan memberikan emosi pada audiens yang menontonnya. Audiens juga akan lebih mudah menangkap informasi yang hendak disampaikan.

4.1.7 Camera Movement

Beberapa teknik camera movement atau pergerakan kamera digunakan dalam membuat video edukasi animasi ini. Pergerakan kamera merupakan

(6)

23

salah satu bentuk motion yang digunakan dalam video ini dan menentukan kehalusan alur/flow penyampaian informasi.

Pan : pergerakan kamera secara horizontal digunakan untuk pergantian antar informasi yang masih cukup berhubungan

Tilt : pergerakan vertikal dari atas ke bawah yang digunakan dalam menyampaikan pergantian informasi yang masih berada dalam satu topik

Zoom In/Out : pergerakan kamera untuk mendekati/menjauhi objek, digunakan dalam mengakhiri atau memulai suatu topik atau sub-topik informasi

(Media College.com,www.mediacollege.com/video/shots/movement.html)

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci

- Minimnya pengetahuan masyarakat akan banyaknya kegunaan dan manfaat tempe

- Masyarakat masih menganggap sepele tempe kedelai

- Kurangnya informasi mengenai manfaat dan perkembangan tempe

4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan

Masalah yang akan dikomunikasikan adalah banyaknya manfaat tempe dan perkembangan tempe secara umum sekarang ini di Indonesia dan di dunia yang masih kurang diketahui oleh masyarakat.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dari video edukasi animasi ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai tempe sebagai makanan yang sederhana namun memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia.

(7)

24

Diharapkan agar audiens kemudian mau lebih mengkonsumsi tempe tanpa anggapan bahwa tempe hanya makanan kelas bawah.

4.2.1.4 Target Audience Geografis :

Pelajar di kota besar Demografi

Usia : 18 – 23 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Tingkat Pendidikan : SMA – Mahasiswa Status Ekonomi : Menengah ke atas

Psikografi Target Primer :

Pelajar dan mahasiswa yang kurang memahami manfaat tempe Target Sekunder :

Semua orang yang tertarik untuk mengetahui manfaat tempe

4.2.1.5 Premis

Memberikan informasi mengenai tempe sehingga tempe tidak lagi dipandang hanya sebagai konsumsi masyarakat kelas bawah.

4.2.1.6 Penetapan Judul Video Edukasi Animasi

Judul video edukasi animasi yang akan digunakan adalah “Si Sederhana yang Kaya Manfaat”

(8)

25 4.3 Referensi Visual

Berikut beberapa contoh infographic yang menjadi acuan visual

Gambar 4.5Beberapa referensi infographic Sumber : http://pinterest.com/search/pins/?q=infographics

4.4 Ringkasan Cerita Sinopsis

(9)

26

Film edukasi animasi ini akan dimulai dari memberitahukan sejarah tempe, memperlihatkan pembuatan tempe, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan manfaat tempe serta keadaan tempe di Indonesia dan dunia sekarang ini.

Intro : Judul

Bagian 1 : Menjelaskan popularitas tempe Bagian 2 : Menjelaskan sejarah tempe Bagian 3 : Menjelaskan manfaat tempe Bagian 4 : Menjelaskan transformasi tempe Ending : Mengajak makan tempe

INTRO

Muncul visual piring-piring berisikan berbagai jenis makanan tersebar dan di tengah-tengahnya muncul tanda tanya besar.

“Tahukah kamu?”

PAN CAMERA Muncul gambar perkotaan secara simple dan minimalis, di depannya muncul visual lelaki memakai kemeja kotak-kotak merah-biru-putih. Di sampingnya muncul pita bertuliskan “makanan favorit?”

“Apa makanan favorit Gubernur DKI Jakarta kita, Jokowi?”

ZOOM IN Muncul visual gedung Istana Negara Republik Indonesia yang dilatar belakangi oleh gambar perkotaan. Kemudian muncul empat tulisan dari bawah-belakang kota : “Ir. Soekarno”, “Soeharto”, “Abd. Wahid”, “SBY”

“Atau makanan kesukaan empat presiden kita?”

CUT Muncul logo dan judul dari video edukasi ini. Visual tempe di sebelah kanan, berdampingan dengan desain title “Si Sederhana yang Kaya Manfaat”.

(10)

27

“Tempe. Si sederhana yang kaya manfaat!”

CUT ACT – 1

Muncul sebuah kotak di ujung bawah kanan screen yang kemudian membuka lipatan-lipatannya dan menjadi lembaran peta dunia. Di beberapa tempat kemudian muncul pointer-pointer lokasi satu per satu yang menunjukan keberadaan tempe di dunia.

“Tempe sekarang ini sudah dikenal oleh seluruh dunia”

Lembaran peta terlihat dibalik ke lembaran baru, menunjukan peta Amerika Serikat. Di sampingnya terdapat pita bertuliskan “35 hak paten” dan muncul beberapa pointer untuk menunjukan keberadaan tempe di Amerika Serikat.

“Bahkan, Amerika Serikat memiliki 35 hak paten berhubungan dengan tempe”

Lembaran peta dibalik lagi, menunjukan peta Jepang. Di sampingnya juga terdapat pita bertuliskan “5 hak paten”. Muncul juga beberapa pointer di atas peta menunjukan keberadaan tempe di Jepang.

“Begitu juga dengan Jepang, sudah memiliki 5 hak paten.”

Lembaran peta dibalik lagi, menunjukan peta Indonesia. Kemudain lembaran peta diputar menjadi posisi menghadap ke atas dan seperti dari dalam peta muncul sebuah televisi bergambarkan peta Indonesia. Gambar di dalam televisi kemudian berubah menjadi gambar tempe dan disamping televisi muncul pita beruliskan “NHK TV Japan”

“Wah, makanan asli Indonesia ini benar-benar sudah populer. Stasiun TV NHK Jepang saja pernah khusus meliput pembuatan tempe.”

(11)

28

Gambar di televisi berubah lagi menjadi seorang lelaki memakai mahkota dan membawa piring berisi tempe. Muncul pita di samping televisi bertuliskan “Mr. Rustono”. Kemudian gambar di dalam

“Di sana juga ada orang Indonesia yang dijuluki King of Tempe karena sukses memproduksi tempe di negeri sakura itu.”

PAN CAMERA ACT – 2

Muncul gambar beberapa butir kedelai hitam dengan pita di samping kiri butiran kedelai tersebut bertuliskan “kedelai hitam”. Kamera bergeser lagi menunjukan peta Indonesia, kemudian kamera zoom ke daerah peta Jawa dan muncul satu pointer penunjuk keberadaan tempe dan pita muncul bertuliskan “Jawa, abad 16”.

“Tempe yang awalnya dibuat dari kedelai hitam ini merupakan karya asli dari tanah Jawa sejak abad 16.”

CUT Muncul sebuah buku dan di dalamnya kemudian muncul tulisan-tulisan baris per baris. Kemudian muncul kaca pembesar yang mengarah ke salah satu kalimat. Di kaca itu muncul tulisan “Tumpi : kue putih dari sagu”

“Kata tempe sendiri berasal dari kata tumpi, bahasa Jawa kuno, yang berarti kue putih dari sagu”

Lingkaran dari kaca pembesar berubah menjadi lingkaran dari bentuk stopwatch, dan di dalamnya jarum stopwatch bergerak memutar mengungkap gambar tempe. Gambar stopwatch kemudian berubah menjadi pointer dengan gambar tempe tetap berada di dalamnya. Kamera kemudian zoom out memperlihatkan bahwa pointer tersebut berada di atas peta Pulau Jawa dan kemudian muncul beberapa pointer lainnya di sekitar Jawa. Kamera zoom out lagi dan menunjukan peta Indonesia

(12)

29

dengan beberapa pointer juga muncul tersebar di peta Indonesia. Kemudian kamera zoom out lagi menunjukan peta dunia dengan pointer tersebar di beberapa tempat di peta dunia tersebut. Muncul juga pita di bawahnya bertuliskan “abad 19-20”

“Seiring berjalannya waktu, tempe semakin menyebar ke seluruh pulau Jawa,ke seluruh Indonesia dan mendunia pada abad 19-20”

CUT ACT -3

Muncul gambar laki-laki di tengah screen, di samping kiri kanan laki-laki itu kemudian muncul lingkaran berisi gambar daging dan gambar tempe. Gambar laki-laki tersebut terlihat bergantian melirik ke arah kedua lingkaran tersebut.

“Tempe seringkali dibanding-bandingkan dengan daging”

CUT Muncul pita di kanan atas bertuliskan “tempe vs daging” dan dibawahnya muncul beberapa diagram batang yang menunjukan perbedaan nutrisi antara daging dan tempe. Nutrisi yang dibandingkan adalah kalori, protein, karbohidrat, kalsium, lemak dan kolesterol. Kemudian di tulisan “karbohidrat”, “kalsium”, “lemak” dan “kolesterol” muncul lingkaran-lingkaran merah menunjukan bagian nutrisi tempe yang lebih unggul daripada daging

“Nyatanya, nutrisi tempe memang tidak kalah dari daging, bahkan unggul di beberapa faktor tertentu.”

CUT Muncul tulisan besar “PROTEIN”, namun huruf “O” diganti dengan gambar lingkaran berisi tempe. Kemudian huruf “P”, “R”, “TEIN” naik ke atas, dan dari bawah muncul gambar pria berotot. Huruf “O” masuk ke dalam otot pria tersebut. Kemudian muncul pita bertuliskan “gizi & otot”

“Protein tempe lebih sederhana sehingga mudah diserap dan cepat memperbaiki keadaan gizi tubuh”

(13)

30

CUT Muncul gambar tempe di dalam lingkaran beserta pita bertuliskan “Vitamin” dan kemudian kamera zoom out sambil dari dalam lingkaran tempe tersebut muncul garis-garis mengarah ke 5 arah dan di ujung masing-masing garis muncul botol-botol bertuliskan “Vitamin A”, “Vitamin D”, “Vitamin E”, “Vitamin K” dan “Vitamin B”.

“Di dalam tempe juga terdapat banyak vitamin, vitamin A, D, E, K dan B kompleks”

ZOOM IN Kamera zoom in ke arah gambar botol “Vitamin B” dan di samping botol tersebut muncul tulisan “Satu-satunya sumber nabati B12”. Kamera kemudian bergeser ke kiri dan muncul gambar pria yang kemudian terlihat tulang dan aliran darahnya. Muncul juga pita di samping pria tersebut bertuliskan “tulang & darah”

“Fun Fact, Tempe merupakan satu2nya sumber nabati dari vitamin B12. Vitamin B12 ini baik untuk pertumbuhan tulang dan regenerasi sel darah merah”

CUT Dari belakang kamera muncul potongan-potongan puzzle yang membentuk sebuah rangkaian puzzle persegi panjang bertuliskan ‘ENZIM”, kemudian potongan-potongan puzzle tersebut menghilang ke atas layar dan di baliknya terdapat gambar hati yang berdetak. Gambar hati tersebut bergeser ke kiri layar dan kemudian muncul 3 set diagram batang yang menunjukan pergerakan tingkat kolesterol, laju gula darah dan tingkat tekanan darah. Kemudian di atas masing-masing bar tersebut muncul tanda centang sebagai penunjuk “ok”.

“Enzim yang dihasilkan oleh tempe juga baik untuk keseharan jantung kita, enzim ini dapat menurunkan kolesterol, mengatur laju gula darah, serta mengendalikan tingkat tekanan darah”

(14)

31

Muncul gambar pita anti kanker payudara di tengah layar yang kemudian bergeser ke kanan layar. Di sampingnya muncul pita bertuliskan “antioksidan”. Dari belakang kamera muncul juga gambar wanita tersenyum dan terletak di sebelah kiri gambar pita anti kanker tersebut.

“Bagi wanita,antioksidan tempe juga baik untuk mencegah kanker payudara dan penuaan dini”

CUT Memperlihatkan gambar papan tulis di sebelah kiri layar, di papan tulis tersebut muncul gambar tumpukan tempe. Kemudian gambar tempe tersebut mengecil dan bergeser ke kiri papan, sementara di kanan-nya muncul gambar tahu. Di sampingnya muncul pita bertuliskan “tempe & tahu”. Gambar tempe dan tahu berganti menjadi tulisan “kedelai”. Kemudian tulisan “kedelai” berganti lagi menjadi tulisan-tulisan tentang perbandingan nutrisi tempe dan tahu.

“Tempe memiliki kekerabatan yang dekat dengan tahu, karena sama-sama terbuat dari kedelai. Namun ternyata nutrisi tempe sedikit lebih tinggi daripada tahu”

CUT

ACT-4

Muncul dari atas seolah jatuh, bagian atas papan menu restoran yang digantung tali. Kemudian muncul sisa papan menu ke bawah sambil bergeser ke sebelah kiri layar. Di sampingnya muncul pita bertuliskan “olahan tempe”. Kemudian dari dalam menu keluar garis-garis penghubung dan di ujung garis tersebut muncul gambar burger tempe bersebelahan dengan tulisan “Burger Tempe”, di garis kedua muncul gambar sushi bersebelahan dengan tulisan “Sushi Tempe”, di garis ketiga muncul gambar sate bersebelahan dengan tulisan “Sate Tempe”, di garis keempat muncul gambar mangkuk berisi salad bersebelahan dengan tulisan “Salad Tempe” dan di garis kelima muncul gambar potongan brownies bersebelahan dengan tulisan “Brownies Tempe”

(15)

32

“Sekarang makanan sederhana ini sudah banyak diolah menjadi makanan-makanan yang tidak kalah menarik dari makanan lainnya. Ada burger tempe, sushi tempe, sate tempe, salad tempe, bahkan brownies yang terbuat dari tempe”

CUT Muncul gambar lasagna bersebelahan dengan pita bertuliskan “lasagna tempe” di kiri layar, kamera berjalan zoom in dan di sebelah kanan layar muncul gambar es krim bersebelahan dengan pita bertuliskan “ice cream tempe”, kamera zoom in lagi dan di kiri layar muncul gambar sekantung keripik bersebelahan dengan pita bertuliskan “keripik tempe”

“Selain itu masih banyak lagi makanan-makanan lezat berbahan dasar tempe di luar sana yang menunggu untuk kita cicipi”

ZOOM IN Muncul logo tempe seperti di awal, kemudian logo berganti dengan tulisan “Asli Indonesia-nya, asli sehatnya” dan kemudian berganti menjadi judul “Si Sederhana yang Kay Manfaat”

“Ayo makan tempe! Asli Indonesianya, asli sehatnya.”

Gambar

Gambar 4.1 Color scheme merah  Sumber : koleksi pribadi
Gambar 4.3 Color scheme biru-hijau  Sumber : koleksi pribadi
Gambar 4.5Beberapa referensi infographic  Sumber :  http://pinterest.com/search/pins/?q=infographics

Referensi

Dokumen terkait

Mikroskopis Otot Sapi oleh Aktivitas Proteolitik Lactobacillus plantarum pada Dendeng Fermentasi ” ini disusun sebagai hasil dari penelitian bersama tim yang. telah dilakukan

Dua hasil penelitian prospektif lainnya menjumpai ejekan yang berhubungan dengan berat badan tidak berkait langsung dengan perilaku purging yang berlaku maupun perilaku

diturunkan maupun pengaruh lingkungan, menjadi penyebab mengapa seseorang berperilaku tidak aman dan mengapa kondisi tidak aman dapat tercipta. Tindakan tidak aman

SELEKSI PENERIMAAN CALON PRAJA TAHUN 2018 DAFTAR PESERTA TES KESEHATAN DAERAH. PROVINSI

Jasa pariwisata (perjalanan) memiliki kontribusi terbesar dalam ekspor jasa Indonesia. Diurutan kedua adalah jasa bisnis dengan kontribusi sebesar 28,79 persen. Kontribusi

menayangkan tentang para pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihak- pihak yang ingin mengambil dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat atau

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Dua dari lima genotip tersebut, BTM 2064 dan BTM 867, memiliki karakter jumlah cabang produktif, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman,