• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 30 / V / 1 Juli 2002

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

INFLASI BULAN JUNI 2002 SEBESAR

0,36

PERSEN

Pada bulan Juni 2002 terjadi inflasi 0,36 persen. Dari 43 kota IHK tercatat 33 kota mengalami inflasi, dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Ambon sebesar 2,27 persen, dan terendah di Manado 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Padang Sidempuan sebesar minus 0,99 persen, dan deflasi terkecil di Pematang Siantar minus 0,10 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok-kelompok barang dan jasa yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,01 persen, kelompok perumahan 0,96 persen, kelompok kesehatan 0,42 persen dan kelompok transpor & komunikasi 2,09 persen. Sedangkan kelompok barang dan jasa yang mengalami penurunan harga adalah kelompok bahan makanan sebesar minus 0,28 persen, kelompok sandang minus 0,24 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga minus 0,16 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2002 sebesar 4,46 persen, sedangkan inflasi

year on year” (Juni 2002 terhadap Juni 2001) sebesar 11,48 persen.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 43 kota pada bulan Juni 2002 terjadi inflasi 0,36 persen, atau telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 259,31 pada bulan Mei 2002 menjadi 260,25 pada bulan Juni 2002. Dengan demikian maka laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2002 sebesar 4,46 persen, sedangkan inflasi “year on year” (Juni 2002 terhadap Juni 2001) adalah 11,48 persen.

Secara umum selama bulan Juni 2002 harga berbagai jenis barang dan jasa mengalami kenaikan. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain : tarif angkutan dalam kota, tarip listrik, tomat sayur, telur ayam ras, minyak goreng, tarip angkutan antar kota, daging ayam ras, upah tukang dan kontrak rumah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabe merah, ikan segar, cabe rawit, beras, gula pasir, emas perhiasan dan televisi berwarna.

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam IHK empat kelompok diantaranya mengalami inflasi, masing-masing kelompok kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen, kelompok perumahan 0,96 persen, kelompok kesehatan 0,42 persen dan kelompok transpor dan komunikasi 2,09 persen. Sedangkan tiga kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu bahan makanan minus 0,28 persen, kelompok sandang minus 0,24 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga minus 0,16 persen.

Dilihat dari besarnya sumbangan/andil inflasi/deflasi, kelompok bahan makanan memberikan andil minus 0,09 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,00 persen; kelompok perumahan 0,21 persen; kelompok sandang minus 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,02

(2)

Tabel 1. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional bulan Juni 2002

Kelompok Pengeluaran Persen

(1) (2) U M U M

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan

4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7. Transpor dan Komunikasi

0,36 -0,09 0,00 0,21 -0,02 0,02 -0,01 0,25 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

Gambar 1. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL BULAN JUNI 2002 -0,15 -0,1 -0,05 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 PERSEN Umum 1 2 3 4 5 6 7 Berita Resmi Statistik No. 30 / V / 1 Juli 2002

(3)

Tabel 2. Laju inflasi gabungan 43 kota bulan Juni 2002, tahun kalender 2002 dan tahun ke tahun Juni 2002 terhadap Juni 2001

menurut kelompok pengeluaran.

Kelompok Pengeluaran IHK Juni 2001 IHK Desember 2001 IHK Juni 2002 Inflasi bulan Juni 2002 *) Laju inflasi tahun kalender 2002 **) Inflasi Tahun ke tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi &Olah raga

7. Transpor dan Komunikasi

233,46 270,43 261,35 194,72 271,94 257,03 204,61 204,14 249,15 290,74 278,75 208,57 277,90 262,99 224,12 221,47 260,25 294,47 290,17 223,80 278,28 272,37 226,57 251,21 0,36 -0,28 0,01 0,96 -0,24 0,42 -0,16 2,09 4,46 1,28 4,10 7,30 0,14 3,57 1,09 13,43 11,48 8,89 11,03 14,93 2,33 5,97 10,73 23,06

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2002 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2002 terhadap IHK bulan Desember 2001. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2002 terhadap IHK bulan Juni 2001.

Gambar 2. PERKEMBANGAN IHK 43 KOTA (1996 =100) JUNI 2001 - JUNI 2002 160 180 200 220 240 260 280 300 320

Juni'01 Juli'01 Agust'01 Sept'01 Okt'01 Nov'01 Des'01 Jan'02 Feb'02 Maret'02 April'02 Mei'02 Juni'02

INDEKS

umum bhn makanan makanan jadi

perumahan sandang kesehatan

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2002 mengalami penurunan indeks dari 295,29 pada bulan Mei 2002 menjadi 294,47 pada bulan Juni 2002 atau terjadi deflasi sebesar minus 0,28 persen.

Dari 11 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini lima diantaranya mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan yang mencapai minus 9,10 persen dan deflasi terkecil terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar minus 0,09 persen. Sedangkan enam sub kelompok lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 2,74 persen dan terendah terjadi pada sub kelompok buah-buahan sebesar 0,13 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2002 memberikan sumbangan deflasi sebesar minus 0,09 persen. Komoditas-komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabe merah minus 0,16 persen, ikan segar minus 0,05 persen, cabe rawit minus 0,03 persen, beras minus 0,02 persen; bawang merah, kol putih/kubis, sawi hijau dan kangkung masing-masing minus 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi adalah tomat sayur 0,08 persen, telur ayam ras 0,05 persen, minyak goreng 0,04 persen, daging ayam ras 0,03 persen; dan ikan diawetkan, kacang panjang, ketimun, dan kentang masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Juni 2002 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 290,15 pada bulan Mei 2002 menjadi 290,17 pada bulan Juni 2002.

Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini dua diantaranya mengalami inflasi yaitu: sub kelompok makanan jadi 0,15 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,12 persen. Sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi minus 0,62 persen.

Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Juni 2002 ini memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional 0,00 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah gula pasir yaitu minus 0,02 persen.

3. P e r u m a h a n

Kelompok perumahan pada bulan Juni 2002 mengalami inflasi sebesar 0,96 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 221,68 pada bulan Mei 2002 menjadi 223,80 pada bulan Juni 2002. Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini tiga diantaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 2,78 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,43 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi adalah sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar minus 0,14 persen.

Pada bulan Juni 2002 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,21 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tarip listrik 0,13 persen, upah tukang 0,03 persen, kontrak rumah 0,02 persen; dan semen, pasir, upah pembantu rumahtangga, dan sewa rumah masing-masing 0,01 persen.

Berita Resmi Statistik No. 30 / V / 1 Juli 2002

(5)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Juni 2002 mengalami deflasi 0,24 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 278,95 pada bulan Mei 2002 menjadi 278,28 pada bulan Juni 2002. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini tiga di antaranya mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yaitu minus 0,89 persen dan deflasi terkecil pada sub kelompok sandang anak-anak minus 0,10 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sandang wanita yaitu 0,11 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2002 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi nasional sebesar minus 0,02 persen. Jenis barang yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan yaitu minus 0,02 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Juni 2002 mengalami inflasi 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 271,22 pada bulan Mei 2002 menjadi 272,37 pada bulan Juni 2002. Kedua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi yaitu : Sub kelompok jasa kesehatan dan obat-obatan 0,79 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik 0,07 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2002 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi nasional sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip rumah sakit 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Juni 2002 mengalami deflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 226,93 pada bulan Mei 2002 menjadi 226,57 pada bulan Juni 2002.

Secara keseluruhan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Juni 2002 memberikan sumbangan deflasi nasional sebesar minus 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah televisi berwarna minus 0,02 persen.

7. Transpor dan Komunikasi

Kelompok transpor dan komunikasi pada bulan Juni 2002 mengalami inflasi 2,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 246,06 pada bulan Mei 2002 menjadi 251,21 pada bulan Juni 2002.

Kelompok ini pada bulan Juni 2002 memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional 0,25 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan dalam kota 0,20 persen dan angkutan antar kota 0,04 persen.

(6)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Juni 2002 dari 43 kota IHK tercatat 33 kota mengalami inflasi, dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Ambon sebesar 2,27 persen, dan terendah di Manado 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Padang Sidempuan sebesar minus 0,99 persen, dan deflasi terkecil di Pematang Siantar minus 0,10 persen.

1. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera

Pada bulan Juni 2002 dari 13 kota IHK yang ada di wilayah pulau Sumatera, 7 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Lhokseumawe yaitu 1,23 persen dan inflasi terkecil di Batam 0,09 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Padang Sidempuan minus 0,99 persen dan terkecil di Pematang Siantar minus 0,10 persen (lihat tabel 3).

Tabel 3. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni 2002 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional

JUNI 2002 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Banda Aceh 2. Lhokseumawe 3. Medan 4. Pematang Siantar 5. Padang Sidempuan 6. Sibolga 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 276,32 269,96 275,96 259,11 255,70 276,83 282,49 274,89 226,48 245,80 277,07 259,12 270,64 1,22 1,23 -0,16 -0,10 -0,99 0,56 -0,15 -0,29 0,09 -0,11 0,40 0,22 0,24 Nasional 260,25 0,36

2. Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa

Pada bulan Juni 2002 kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 14 kota, semua kota mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di Surakarta dan Kediri masing-masing sebesar 0,95 persen dan inflasi terkecil di Surabaya 0,13 persen (lihat tabel 4).

.

3. Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada bulan Juni 2002 dari 16 kota IHK di wilayah ini 12 kota mengalami inflasi, dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Ambon 2,27 persen, dan inflasi terkecil terjadi di Manado 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Sampit minus 0,90 persen dan deflasi terkecil di Makassar minus 0,19 persen (lihat tabel 5).

Berita Resmi Statistik No. 30 / V / 1 Juli 2002

(7)

Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi bulan Juni 2002 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional

JUNI 2002 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Jakarta 2. Bandung 3. Serang/Cilegon 4. Tasikmalaya 5. Cirebon 6. Semarang 7. Purwokerto 8. Tegal 9. Surakarta 10. Yogyakarta 11. Surabaya 12. Malang 13. Kediri 14. Jember 256,10 252,50 236,03 243,14 258,47 244,96 262,87 236,09 254,87 260,36 259,87 288,91 264,03 285,54 0,45 0,34 0,34 0,16 0,86 0,61 0,22 0,34 0,95 0,40 0,13 0,70 0,95 0,83 Nasional 260,25 0.36

Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni 2002 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional

JUNI 2002 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Denpasar 2. Mataram 3. Kupang 4. Pontianak 5. Palangkaraya 6. Sampit 7. Banjarmasin 8. Samarinda 9. Balikpapan 10. Manado 11. Palu 12. Makassar 13. Kendari 14. Ambon 15. Ternate 16. Jayapura 263,29 259,43 258,60 275,33 249,50 265,97 243,84 260,71 266,25 282,82 312,37 252,16 292,52 270,56 277,23 261,45 -0,27 0,16 0,31 0,37 -0,28 -0,90 0,25 1,24 1,81 0,04 0,79 -0,19 1,38 2,27 0,13 0,38 Nasional 260,25 0,36

Gambar

Tabel  1.   Sumbangan  Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi  Nasional    bulan Juni 2002
Tabel  2.  Laju  inflasi gabungan 43 kota bulan Juni 2002,  tahun kalender 2002  dan  tahun ke tahun Juni 2002 terhadap  Juni 2001
Tabel 5.   Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni  2002                       Kota-kota  di  Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jalur kritis, menghitung biaya yang ditimbulkan pada pengerjaan proyek MVR Evaporator Shelter dengan durasi pengerjaan awal

Landasan teori dari penelitian Ini adalah tentang adanya ketentuan yang tertuang dalam UU penerbangan yang menyatakan bahwa apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan